Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I) Sifat fisika Alkil Halida :
Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C yang sama. Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu. Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil Halida : R-X Keterangan : R = senyawa hidrokarbon X = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo) Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :
Alkil halida primer, bila diikat atom C primer Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier (CH3)2CH-Br sekunder (CH3)3C-Br tersier
Adisi hidrogen halida dari alkena Adisi halogen dari alkena dan alkuna
Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh). Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene). Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat air conditioner, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
(http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil-halida.html)