Anda di halaman 1dari 2

BAB 61 LARANGAN SIFAT BAKHIL DAN KEDEKUT

Allah Ta'ala berfirman: "Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, juga mendustakan dengan apa-apa yang baik - keterangan agama dan lain-lain, maka Kami memudahkan untuknya dalam menempuh jalan kesukaran - maksudnya ialah kejahatan, kesengsaraan dan akhirnya menuju ke neraka. Hartanya tidaklah akan berguna untuknya apabila Ia telah jatuh." (al-Lail: 8-11) Allah Ta'ala berfirman pula: "Dan barangsiapa yang terpelihara dari kekikiran jiwanya, maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia." (at-Taghabun: 16) 561. Dari Jabir r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Takutlah engkau semua yakni jauhkanlah dirimu semua - dari perbuatan penganiayaan, sebab sesungguhnya menganiaya itu akan merupakan berbagai kegelapan pada hari kiamat. Takutlah engkau semua dari perbuatan kikir, sebab sesungguhnya kikir itu telah membinasakan orangorang - yakni ummat- yang sebelummu. Kikir itulah yang menyebabkan mereka suka mengalirkan darah-darah sesama mereka dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan pada mereka." (Riwayat Muslim) Hadis di atas ada menyebut larangan bersifat dengan sifat kedekut serta bakhil. Betapa Rasulullah membenci sifat bakhil dan kedekut dengan nikmat yang diberikan seperti sabda Rasulullah SAW, 544. Dari 'Adi bin Hatim r.a. bahwasanya Rasuiullah s.a.w. bersabda: "Takutlah engkau semua dari siksa api neraka,sekalipun dengan menyedekahkan potongan kurma." (Muttafaq 'alaih) Jauhi sifat bakhil dan kedekut. Orang yang berharta menjadi semakin sombong dan tamak jika hatinya jauh daripada-Nya. Sepanjang masa terisi dengan aktiviti menimbun harta. Cinta kepada harta bertambah menebal dari sehari ke sehari. Lalu tidak mustahil, mereka ini menjadi orang yang enggan mengeluarkan zakat. Menyedari betapa buruknya akibat boros dan kedekut, maka orang Islam hendaklah berada di tengah-tengahnya iaitu bersederhana sebagaimana disuruh oleh syarak. Allah berfirman:

Dan mereka yang apabila membelanjakan harta mereka tidak melampaui batas (tidak boros) dan tidak pula bakhil, tetapi (sebaliknya perbelanjaan mereka dalam keadaan betul dan sederhana antara kedua-dua cara (boros dan kedekut) [Surah al-Furqan: 67] Terdapat sesetengah orang begitu berat menghulurkan wang dan memberi sedikit hartanya kepada orang lain yang lebih memerlukan. Ada yang kerjanya suka mengumpul harta tetapi tidak suka bersedekah. Orang seperti ni menganggap harta yang dicari adalah atas usaha sendiri dan tidak perlu dikongsi, apa lagi diberi kepada orang lain kerana dikhuatiri boleh menjejaskan kekayaannya. Mereka yang kedekut, sanggup melihat orang lain, termasuk sanak-saudara dan jiran tetangga hidup susah. Malah ada juga yang terlalu berkira untuk menghulurkan wang jika pulangannya tidak setimpal dengan apa yang diberi. Rasulullah melarang bersifat kedekut dengan nikmat kurniaan Allah kepada kita. 557. Dari Asma' binti Abu Bakar as-Shiddiq radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Jangan engkau menyimpan apa-apa yang ada di tanganmu, sebab kalau demikian maka Allah akan menyimpan terhadap dirimu - yakni engkau tidak diberi rezeki lagi." Dalam riwayat lain disebutkan: "Nafkahkanlah, atau berikanlah atau sebarkanlah dan jangan engkau menghitunghitungnya, sebab kalau demikian maka Allah akan menghitung-hitungkan karunia yang akan diberikan padamu. Jangan pula engkau mencegah - menahan untuk memberikan sesuatu, sebab kalau demikian maka Allah akan mencegah pemberianNya padamu." (Muttafaq 'alaih) 558. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Perumpamaan orang kikir dan orang yang suka menafkahkan itu adalah seperti dua orang lelaki yang di tubuhnya ada dua buah baju kurung dari besi - masing-masing sebuah, antara dua susunya dengan tulang lehernya. Adapun orang yang suka menafkahkan, maka tidaklah ia menafkahkan sesuatu, melainkan makin sempurnalah atau mencukupi seluruh kulitnya sampai-sampai menutupi tulang-tulangjari-jarinya, bahkan menutupi pula bekas-bekasnya - ketika berjalan. Adapun orang kikir maka tidaklah ia menginginkan hendak menafkahkan sesuatu, melainkan makin melekatlah setiap kolongan itu pada tempatnya. Ia hendak meluaskan kolongan tadi, tetapi tidak dapat melebar." (Muttafaq 'alaih) Allah SWT menjanjikan balasan diatas sikap kebakhilannya. Firman Allah Taala, "Orang-orang yang bakhil dan menyuruh manusia berlaku bakhil dan menyembunyikan kurnia Allah kepadanya dan kami sediakan bagi mereka seksaan yang menghinakan." [surah An-Nisa : 37]

Anda mungkin juga menyukai