SEDERHANA DAN
MENYANTUNI KAUM
DHU’AFA
3.2 Memahami kandungan Al-Qur’an tentang pola
hidup sederhana dan perintah menyantuni para
duafa dalam surah al-Qashash (28): 79-82
• Makna ayat: “Dan jangan jadikan tanganmu terbelenggu di lehermu...” janganlah engkau
bakhil atas apa yang telah Allah ta’ala berikan kepadamu, lalu engkau tidak memberikan
hak orang-orang yang membutuhkan, seakan-akan tanganmu terikat di lehermu, tidak bisa
memberikan infak. Firman-Nya ta’ala “dan jangan lapangkannya selapang-lapangnya...”
jangan engkau buka tanganmu untuk memberi, sampai tidak tersisa apapun di kantungmu
atau di perbendaharaanmu untuk dirimu dan keluargamu. Firman-Nya ta’ala “sehingga
engkau menjadi tercela dan menyesal.” Jika engkau tidak memberikan orang yang
memintamu, engkau akan dicela, adapun jika engkau menginfakkan segala yang engkau
punya, lalu engkau tidak bisa melanjutkan kehidupanmu dan sisa umurmu, seperti seekor
unta yang telah lelah karena perjalanan, ia tidak mampu melanjutkan perjalanan dan
ditinggalkan dengan penuh penyesalan. Nabi SAW bersabda kepada Aisyah: “berinfaklah
secukupnya saja” Kemudian Aisyah berkata: “Kalau begitu tidak ada yang tersisa
sedikitpun” Lalu Allah menurunkan ayat {Wa Laa taj’al yadaka…}
Tafsir Q.S. Al-Isra: 30
• Makna kata: ()شا ٓ ُِء َويَ ۡقد ُِر
َ َٱلر ۡزقَِ ل َمن ي
ِّ ُِ س
ط ُ يَ ۡب: meluaskan, dan
menyempitkan rezeki sebagai ujian.
• Makna ayat: Firman-Nya ta’ala “Sesungguhnya Rabbmu
yang melapangkan rezeki kepada yang Dia kehendaki...”
melapangkannya kepada yang Dia kehendaki sebagai ujian,
apakah ia bersyukur atau mengingkari, dan menyempitkan
rezeki bagi yang Dia kehendaki sebagai cobaan, apakah ia
bersabar atau malah murka. “Sesungguhnya Dia kepada
hamba-hamba-Nya, Maha Teliti Maha Melihat.” Oleh karena
itu Dia melapangkan dan menyempitkan rezeki sesuai
dengan ilmu dan hikmah-Nya, karena ada sebagian dari
hamba-Nya yang tidak tahan kecuali dengan kelapangan,
dan ada yang tidak tahan kecuali dengan kesempitan.
Perilaku orang yang mengamalkan
isi kandungan ayat
ََ ِي ذَل
ِ قَ َو ًاما ََ ينَ إِ َذاَ أَن َف ُقواَ َلم يُ مس ِرفُواَ ََوَلم يَ مق ُُتُواَ َوَكانَ بَم
َ َ
ِ َّوٱل
ذ
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Tafsir Q.S. Al-Furqan: 67
• َ َوالَّذِينََ ِإذَآ أَنفَقُواَ لَمَ يُس ِرفُواَ َولَمَ يَقت ُ ُر.Dan orang-orang yang apabila
وا
membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir)
• Makna ) اإلسرافadalah melampaui batas akibat mengeluarkan harta
terlalu banyak, meskipun ia mengeluarkan hartanya untuk hal yang
dibolehkan.
• Makna ( ) اإلقتارadalah sangat pelit dalam membelanjakan hartanya.
• ََ َو َكانََ بَينََ ٰذ ِلdan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara
( ك قَ َوا ًما
yang demikian)
• Makna ( ) القوامadalah pembelanjaan harta dengan kadar yang sesuai,
yaitu dengan tidak membiarkan dirinya dan keluarganya kelaparan dan
tidak memiliki pakaian dan sampai tercukupi kebutuhan pokoknya, dan ia
dapat menambah dari hal itu jika Allah lebih meluaskan rezekinya, ia juga
berinfak dan bersedekah, namun tetap menabung sebagian hartanya
untuk kebutuhan mendadak.
Q.S. Al-Baqarah: 177
ٱّلل َوٱلميَ موَِم ب َولَ ِك ََّن ٱلمََِّب َم مَن ءَ َام ََن َبِ ََِّ ق َوٱلم َم مغ ِر َِ وه ُك مَم قِبَ ََل ٱلم َم مش ِرَِ ج
َ ُُ َو َ
اوُّ
لو ت
ُ َن أ َ
ب
َّ ِ ل
م ٱ َ
سَ ي
مَّ
ل
ب َوٱلميَ تَ َمىَ ال َعلَىَ ُحبِي ِهۦ َذ ِوى ٱلم ُق مرََ َّبۦ َن َوءَاَتى ٱلم َم ََ ب َوٱلنِ يِ اخ َِر َوٱلم َملَئِ َك َِة َوٱلم ِكتَ َِ مٱلء ِ
َ
ٱلزَكوَة َوٱلم ُموفُو َن ٱلصلَوَة َوءَاتَى َّ ام َّ اب َوأَقَ ََٱلرقَ َِف َيِ ي َوِ َ ٱلسائِلِ ََ َِ
يل ِ
َوٱلم َم َس َ َ م َ َّ َ َّ
و ب ٱلس ن
َ ٱب و ي
َ ِ
ك
ص َدقُواََۖ َ
ين ِ ٱلَّ ِ
ذ َ ِ
َ
ئ لُوأ َ
ۗ َ
سِ م
أ ب لٱ َ
ي حِ و ِ
َ
ء ا
ر ٱلض و َ
ءِ ا
َ س م
أ بل ٱ َ
ف ِ َ
ين ِ
ب ِٱلص و ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َ م
َ َ َ َ َّ َ َ َ َّ م َّ بَ م م ََ ُ َ
َ
ۖ ا
َ
و د ه ع ا ذ
َ إ َ
م ه د هع
ِ ُه َُم ٱلم ُمتَّ ُقو َن َوأُولَئِ ََ
Terjemah Q.S. Al-Baqarah: 177
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-
nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan
zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Tafsir perkata Q.S. Al-Baqarah: 177
• ( لَّيْسَ ْالبِ ََّرBukanlah suatu kebajikan) Ayat ini turun sebagai bantahan terhadap
orang-orang Yahudi dan Nasrani ketika mereka berlarut-larut dalam percakapan
masalah pemindahan kiblat Rasulullah menuju Ka’bah
• (بَِ ق و ْالم ْغ ِر َِ قِبلَ ْالم ْش ِرmenghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat) Yakni arah
yang berlainan
• ( َن ءامن ََّ و ٰل ِكakan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
َْ ن ْالبِ ََّر م
Allah) Yakni akan tetapi kebajikan adalah kebajikan yang dilakukan oleh orang
yang beriman.
• Dan ) البرmerupakan kata yang mencakup segala bentuk kebajikan, dan aku
menafsirkan ayat ini dengan enam asas-asas iman dan asas-asas amal
kebaikan
• ( ب َِ و ْال ِك ٰتdan kitab-kitab) Yang dimaksud dengan kitab disini adalah semua jenis
kitab Allah
• ( ى ُح ِبِّ ِهۦ َٰ علyang dicintainya) Yakni padahal ia cinta terhadap harta tersebut, jadi dia
menginfakkan hartanya meski dia mencintainya dan merasa ingin bakhil atasnya
• (ىَٰ ذ ِوى ْالقُ ْربkepada kerabatnya) Yakni para kerabat, karena infak kepada mereka
bernilai pahala sedekah dan silaturrahim jika mereka termasuk fakir
• ( ى َٰ و ْالي ٰتمanak-anak yatim) Dan anak yatim yang fakir lebih berhak mendapat
sedekah dari pada anak yatim yang tidak fakir karena mereka tidak mampu
untuk mencari penghasilan.
Tafsir perkata Q.S. Al-Baqarah: 177
• ( َ و ْالمسٰ ِكينorang-orang miskin) Orang miskin adalah orang yang bergantung pada
apa yang ada dalam genggaman orang lain, karena ia tidak memiliki apapun
• (لَِ سبِي
َّ وابْنَ الmusafir) Yakni musafir yang kehabisan bekal di daerah orang lain
• ( َسآئِ ِلين َّ والorang-orang yang meminta-minta) Yakni orang yang meminta-minta
karena keadaan yang memaksa mereka
• ( ب َِ الرقا ِّ ِ وفِىhamba sahaya) Yang dimaksud adalah dengan membeli budak
sahaya untuk dimerdekakan. Dan pendapat lain mengatakan: yakni
membebaskan tawanan
• ( َالزك ٰوةَّ وءاتىdan menunaikan zakat) Dalam ayat ini terdapat isyarat bahwa yang
duluan kita keluarkan adalah sedekah dan bukan zakat. ( ََۖو ْال ُموفُونَ بِع ْه ِد ِه َْم ِإذا ٰعه َُدوا
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji) Yakni perjanjian
dengan Allah ataupun dengan manusia
• َِ ْالبأْسdalam kesempitan) Yakni kesulitan hidup dan kemiskinan
( آء
• ( آء
َِ والض ََّّرpenderitaan) Yakni penyakit dan penuaan
• َ ِ ْ و ِحينَ ْالبأdan dalam peperangan) Yakni saat peperangan berkecamuk
( َۗس
• ( ََۖ صدقُواorang-orang yang benar (imannya) ) Yakni mereka adalah orang-orang
yang benar-benar dan sungguh-sungguh dalam pengakuan mereka sebagai
orang beriman.
Tafsir Q.S. Al-Baqarah: 177
• Tidaklah kebaikan yang banyak itu ketika menghadap ke arah timur dan barat saja,
melainkan mengimani 6 rukun iman dan mengerjakan pokok-pokok amal shalih. Yang
dimaksud dengan kitab di sini adalah berbagai jenis kitab, yaitu kitab-kitab Allah,
memberikan harta yang disenanginya kepada kerabatnya. Sesungguhnya memberi harta
kepada mereka ketika fakir itu merupakan sedekah dan penyambung hubungan,
memberikan harta kepada anak-anak yatim yang fakir (yang kehilangan bapak mereka di
masa kecil), orang-orang miskin yang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan mereka, musafir yang berhenti di tengah perjalanan dari negeri mereka, orang-
orang yang meminta-minta: yaitu orang-orang yang meminta uang karena kebutuhan dan
keterdesakan mereka, untuk membeli budak dan melepaskan tawanan, mendirikan shalat
dengan rukun dan syaratnya, menunaikan zakat wajib untuk orang-orang yang berhak
menerimanya disertai dengan sedekah sukarela, menepati janji-janji Allah dan manusia,
memberikan penghormatan kepada orang-orang yang sabar atas penderitaan, kefakiran,
sakit, dan kesulitan dengan kehilangan keluarga, harta dan anak. Mereka itu adalah
orang-orang yang benar keimanannya dan bertakwa kepada Tuhan dengan mengerjakan
perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, serta menjauhi neraka. Abdur
Razaq meriwayatkan dari Qatadah yang berkata: “Orang-orang Yahudi shalat menghadap
ke arah barat dan orang Nasrani shalat menghadap ke arah timur. Lalu turunlah ayat
{Laisal birru}” (Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah)
Q.S. Al-Maun: 1-7
ْول َّْ • َعنْ َعب ِْد ْاللَِّْه ْب ِْن ْ َعم ٍرو ْأ
َْ َن ْ َر ُس • Dari Abdullah bin Amr berkata,
ُْ• َعنْ َح ِكي ِْمْب ِْنْ ِحَزٍْامْ َر ِض َْيْاللَّْهُْ َعن ْه • Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi
Muhammad saw., beliau bersabda:
ْالَْ َاللُْ َعلَي ِْهْ َو َسلَّ َْمْقْ ْصلَّى ْ ْ
َّبِنالْ ِ
ْ
ن َع
“Tangan yang di atas lebih baik dari
َ ّْ tangan yang di bawah, maka
ْالسفلَى ْ ِ
د
ْ ْ ن
ْ ِ
ُّ َ َ ْ اليَ ُْد ْالعُليَا ْ َخي ٌْر
الي م
mulailah dengan orangorang yang
menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik
•
Penjelasan Hadis
• Allah swt. membuat keadaan manusia berbeda-beda. ada
yang berkecukupan dan ada yang kekurangan. Hadis ini
berisi perintah untuk menyantuni orang-orang yang tidak
seberuntung kita. Perumpamaan yang dipakai adalah
tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah,
maksudnya orang yang memberi lebih baik dari pada
orang meminta. Begitulah Allah swt. membuat manusia
untuk saling memberi kebaikan kepada orang lain.
Hadis Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah dan Muslim tentang proporsi dalam
tubuh seorang muslim