Anda di halaman 1dari 19

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BAHASA SLANG DI JEPANG

2.1 Pengertian Bahasa Slang Yang dimaksud bahasa slang ialah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Artinya, variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas, dan tidak boleh diketahui kalangan diluar kelompok itu. Oleh karena itu, kosakata yang digunakab dalam slang berubah-ubah. Slang lebih merupakan gramatika, bersifat temporal dan lebih umum digunakan oleh kaula muda. Slang digunakan sebagai bahasa pergaulan. Kosakata slang dapat berupa pemendekan kata, penggunaan kata alam diberi arti baru atau kosakata yang serba baru dan berubah-ubah.Disamping itu slang juga dapat berupa pembalikan tata bunyi, kosakata yang lazim dipakai di masyarakat menjadi aneh, lucu, bahkan ada yang berbeda dari makna sebenarnya. Fathuddin (1999 : 8) mengungkapkan bahwa slang merupakan bahasa gaul yang hidup dalam masyarakat penutue asli dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam obrolan antar teman atau dalam media seperti televisisi, film dan besar kemungkinan dalam komik/ novel, saat memaparkan suasana makna bahasa tersebut. Selanjutnya, Alwasilah (1993 : 47) menatakan bahwa penggunaan bahasa slang adalah memperkaya kosakata bahasa dengan mengkomunikasikan kata-kata lama dengan makna baru. Pemakaian slang dengan kosakata yang sama sekali baru sangat jarang ditemui. Slang merupakan kosakata, bukan gramar atau pengucapan. Bahasa slang oleh Kridalaksana (1982 : 156) dirumuskan sebagai ragam bahsa yang tidak resmi dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha orang diluar kelompoknya tidak mengerti, berupa kosakata yang serba baru dan berubah-ubah. Hal ini sejalan dengan Alwasilah (1985 : 57) bahwa slang adalah variasi

Universitas Sumatera Utara

ujaran yang bercirikan dengan kosakata yang baru ditemukan dan cepat berubah, dipakai oleh kaum muda atau kelompok sosial dan profesional untuk komunikasa di dalamnya.

2.2 Jenis- jenis Bahasa Slang Menurut Sumarsana dan Partana (laman pusat bahasa dan sastra, 2004) berdasarkan bentuknya bahasa slang dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis/bagian. Bentuk-bentuk bahasa slang ini terdapat hampir diseluruh bahasa slang yang ada didunia. Jenis-jenis bahasa slang ini antara lain adalah : 1. Jargon Jargon merupakan ungkapan atau ekspresi yang dapat juga berupa kalimat pendek yang biasanya dipopulerkan oleh orang yang terkenal. melalui media seperti televisi, bioskop radio, koran dan majalah, dapat berupa reklame/iklan, potongan dari sebuah lirik lagu, suatu dialog dalam sebuah film atau gaya bicara dari seorang pesohor (selebritis). Ungkapan ini kemudian menjdi populer, menyebar dan digunakan oleh penutur bahasa slang yang umumnya merupakan kaula muda. Contoh jargon antara lain seperti ungkapan So what gitu lho yang merupakan judul dan potongan sebuah lagu hip-hop yang dipopulerkan Saykoji. Ungkapan ini digunakan penutur bahasa slang sebagai ekspresi untuk mendukung pendapat dari isi kalimat atau topik yang diungkapkan sebelum kata ini. 2. Prokem Prokem atau bahasa okem merupakan variasi bahasa slang yang dalam pembentukan katanya biasa menambah suatu kata dasar dengan sebuah awalan atau akhiran, membalikan susunan kata atau dengan memberi suatu sisipan. Sehingga bentuk kata asli yang lazim di masyarakat berubah bunyinya menjadi aneh, lucu bahkan menjadi tidak dapat dipahami. (Sumarsana dan Partana dalam Lubis Grafura Blog) Bahasa okem ini memiliki beberapa jenis varian lain yang diantaranya :

Universitas Sumatera Utara

- Tambahan awalan ko Awalan ko bisa dibilang sebagai dasar pembentukan kata dalam bahasa okem. Caranya, setiap kata dasar yang diambil hanya suku kata pertamanya. Tapi suku kata pertama ini huruf terkhirnya harus konsonan. Misalnya kata preman, yang diambil bukannya pre tapi prem. Setelah itu diberi tambahan awalan ko, maka menjadi koprem. Kata koprem ini kemudian dimodifikasi dengan merubah posisi konsonan kata sehingga menjadi prokem. Kombinasi e + ong

Contoh dari pembentukan kta ini ialah kata bencong, yang dibentuk dari kata dasar banci yang disisipi bunyi e dan ditambahi akhiran ong. Huruf vokal pada suku kata pertama diganti dengan e. H uruf vokal pada suku kata kedua diganti ong - Tambahan sisipan pa/pi/pu/pe/po. Setiap kata dimodifikasi dengan penambahan pa/pi/pu/pe/po pada suku katanya. Maksudnya apabila suku kata itu bervokal a, maka ditambahi pa, bila bervokal i ditambah pi, begitu seterusnya. 3. Cant Cant adalah bahasa yang menjadi ciri khas dari suatu golongan, misalnya bahasa golongan penegak hukum (polisi) yang menggunakan kode-kode rahasia dalam berkomunikasi dilapangan. Bahasa kaum banci, bahasa pemakai narkoba dan pelaku kriminalitas. Contohnya bahasa yang digunakan pemakai narkoba, yang mengubah vokal i suku kata terakhir dari setiap kata dasar dengan bunyi aw. Misalnya kata putih yang merupakan kata ganti dari kata heroin, berubah menjadi putaw, kata pakai menjadi pakaw, sakit menjadi sakaw dan seterusnya.

Universitas Sumatera Utara

4. Argot Argot merupakan dialek dari suatu golongan, biasanya berhubungan dengan lingkungan pekerjaan. Misalnya dialek dalam lingkungan politk, bidang hukum, bidang ekonomi, bidang sastra dan bidang-bidang lainnya. 5. Colloqial . Colloqial adalah bahasa non formal atau tidak resmi. Colloqial juga disebut sebagai bahasa sehari-hari. Ciri khas dari bahasa ini antara lain adalah dikuranginya pemakaian fitur-fitur linguistik yang terdapat dalam kalimat. Dapat dilihat pada contoh kalimat berikut : Kalau begitu, kenapa tidak pergi saja. Dalam bahasa sehari-hari berubah menjadi Klo gitu napa nggak pigi aja. Pengurangan pemakaian fitur linguistik ini dimaksudkan agar komunikasi bahasa dapat lebih ringkas dan praktis, bersifat akrab dan menciptakan suasana yang tidak kaku (formal/resmi).

2.3 Bahasa Slang di Jepang Hampir semua bangsa yang ada didunia ini memiliki bahasa slangnya masing-masing. Masyarakat penutur asli bahasa Jepang juga mengenal bentuk-bentuk bahasa slang seperti bentuk-bentuk bahasa slang yang terdapat pada masyarakat penutur bahasa lain di dunia ini. Hal ini merupakan suatu gejala sosial wajar, yang terdapat dalam masyarakat penutur bahasa. Sesuai dengan sifat bahasa yang arbitrer (manasuka), maka seorang penutur bahasa dapat memilih pemakaian bahasa sesuai dengan lawan bicara, situasi dan suasana yang terdapat pada saat komunikasi terjadi. Kemampuan penutur bahasa untuk menguasai perbedaan ragam bahasa sangat membantu dalam berkomunikasi. Sehingga dapat menciptakan komunikasi yang efektif.

Universitas Sumatera Utara

Dalam buku Wakamono Kotoba Ni Mimi O Sumaseba, Nakami Yamaguchi membagi bahasa slang menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuknya. Bentuk-bentuk bahasa slang yang terdapat di Jepang antara lain : 1. Ryuukou Go Ryuukou Go sama halnya dengan jargon, yaitu ucapan atau ekspresi yang biasanya dipopulerkan oleh orang yang terkenal. Ucapan atau ekspresi ini yang dianggap unik, lucu atau menarik oleh masyarakat ini kemudian sering digunakan dalam percakapan, sehingga distribusinya menyebar dengan cepat dan luas. 2. Cant Cant atau Kuse Go dalam bahasa Jepang adalah bahasa nonformal yang menjadi ciri khas dari suatu golongan. Pada jaman Edo, cant mengalami perkembangan yang cukup luas di masyarakat. Hampir tiap golongan masyarakat memiliki bahasa komunitasnya masingmasing. Mulai dari para yakuza yang mempelopori berkembangnya bahasa slang ini, kemudian para pedagang, petani dan buruh, perempuan penghibur, dan kelompok pertunjukan keliling terpengaruh untuk menciptakan bahasa tersendiri yang dimaksudkan hanya diketahui/dimengerti anggota komunitas. Tapi pada saat ini hanya kaum yakuza, PSK dan komunitas waria yang masih mempergunakannya 3. Argot Di Jepang argot juga dipakai oleh suatu golongan yang behubungan dengan latar belakang bidang pekerjaannya. Argot digunakan sebagai bagian dari profesionalisme dari pekerjaan. Misalnya para petugas polisi dilapangan, militer, pekeja dibursa saham dan sebagainya 4. Collaqial Collaqial atau yang disebut juga Gen Go Sei Katsu dalam bahasa Jepang, merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari dalam situasi/suasana nonfomal/resmi. Bahasa ini memiliki banyak variasi dan dialek. Misalnya Gen Go Sei Katsu di Tokyo memiliki perbedaan dengan

Universitas Sumatera Utara

Gen Go Sei Katsu di Osaka. Karena bersifat santai dan praktis, bahasa ini lebih sering digunakan dalam komik, majalah, acara televisi dan media informasi lainnya. 5. Wakamono Kotoba Wakamono Kotoba adalah dialek nonformal baik berupa slang atau Ryuukou Go yang digunakan oleh kalangan/kaula muda (khususnya perkotaan), bersifat sementara, hanya berupa variasi bahasa, penggunaannya meliputi : kosakata, ungkapan, intonasi, pelafalan, pola, konteks serta distribusi. Wakamono kotoba adalah bagian dari bahasa slang, namun slang belum tentu merupakan wakamono kotoba. Slang juga dipergunakan oleh orang dewasa, bandit, pemakai narkoba, banci dan sebagainya. Sementara wakamono kotoba hanya digunakan dalam komunitas remaja/kaula muda. Wakamono kotoba apabila dipadankan dengan bahasa Indonesia, maka akan lebih menyerupai bahasa gaul remaja Koasakata wakamono kotoba yang berkembang belakangan ini sering tidak beraturan dan cenderung tidak terumuskan. Bahkan kita tidak dapat memperediksi bahasa apakah yang berikutnya akan menjadi wakamono kotoba. Tetapi dengan memperhatikan ciri tertentu dari berbagai kosakata wakamono kotoba tersebut, maka kita dapat membagi wakamono kotoba berdasarkan kriteria tertentu (Zoku Go Dictionary) Kriteria tertentu itu antara lain terdiri dari : Berdasarkan bentuk dapat dilihat wakamono kotoba di Jepang terbagi tiga jenis, 1. Yang pertama wakamono kotoba yang berbentuk singkatan dari dua kosakata atau lebih, 2. Kedua merupakan kosakota yang mengalami pemotongan kata sehingga lebih pendek lebih pendek dari kata dasarnya. 3. Kemudian adalah wakamono kotoba yang tidak mengalami pemotongan kata ataupun

digabung dengan kata lain yang kemudian dijadikan singkatan. Dalam hal ini kosakata tersebut tidak mengalami perubahan bentuk apapun berbeda atau perubahan makna dari makna sebenarnya. tetapi memiliki arti/makna yang

Universitas Sumatera Utara

Berikut adalah contoh jenis/bentuk wakamono kotoba yang penulis dapatkan dari berbagai macam sumber seperti situs internet, komik, dan majalah/buletin yang membahas tentang bahasa gaul/wakamono kotoba di Jepang. Salah satunya seperti yang terdapat pada situs Zokugo Dictionary. Com.

2.2.1 Contoh Jenis pertama : Betako : Perempuan yang bermak-up tebal. : Guru botak : Laki-laki pesolek : Situs berbahaya (situs porno) : Menikah karena saling kenal lewat internet : Tidak mood atau bete. : Makan Paket hemat di Mc Donald. : Makan di Kentucky Fried Chiken. : Menonton drama hari senin. : Mengendarai sepeda : Terjadi kecelakan : Anak perempuan yang suka sepak bola : Kamera digital : Radio kontrol (jenis mainan) :Ejekan untuk anak yang pipinya tembem

Chogei Sensei Aiskurimu Boy

Yabanetto Pasokkon

Kimoi Baryuuru

Kenta Suru Getsudoramiru Chairu Jikoru, Jikkotta

Karu Chan Dijikamae Rajikon Mochiko

2.2.2 Contoh Jenis Kedua Oha, Ohassu : Selamat pagi

Universitas Sumatera Utara

Makudo Meccha Enko

: Mc Donald : Menunjukan sesuatu yang besar/sangat : Cewek bisak (anak SMA/ABG) : Orang ini dan orang itu

Koitsu & Soitsu

2.2.3 Contoh Jenis Ketiga Uwaki : Selingkuh/serong : Cewek manja : Ampun deh / Please deh : Emang gue pikirin : Mengaku kalah / nyerah, mepet : Tidur lagi (saat bangun tapi masih ngantuk) Hekomu Mattaku Kokuhaku Gomu Neko kaburi : Bewajah muram,sedih,bete : Dasar..! : Menyatakan Cinta (nembak) : Kondom Berpura-pura : Ngobrol ngeres / jorok : Kantong kering : Cewek matre : Anak mami (cowok) : Norak/kampungan

O jyoo San Kanbenshite

Ki ni shinai Genkai Ni do ne

Shita neta Sukkarakan Tama no koshi O boo chan Dasai

Universitas Sumatera Utara

Dari contoh-contoh diatas yang hanya merupakan sebagian dari wakamono kotoba yang terdapat di Jepang, dapat kita lihat bahwa wakamono kotoba yang merupakan singkatan atau gabungan dua kosakata atau lebih memiliki jumlah terbanyak diantara wakamono kotoba yang lain. Dapat dilihat pula bahwa kosakta tersebut biasanya merupakan gabungan antara bahasa asing/gairai go dengan bahasa Jepang asli. Sementara wakamono kotoba yang merupakan bahasa Jepang asli akan tetapi mangalami perubahan makna dari arti sebenarnya memiliki jumlah yang cukup banyak

Kemudian berdasarkan tempat wakamono kotoba dibagi menjadi dua kelompok besar, yamg pertama adalah kelompok wakamono kotoba yang berasal dari Tokyo dan yang kedua wakamono kotoba yang berasal dari Osaka. Pada dasarnya kedua kelompok ini memiliki kosakata wakamono kotoba yang sama, akan tetapi ada beberapa kosakata yang berbeda.contohnya antara lain : Tokyo Suupaakyo Chou Yoshi Oha (sangat) (sangat) (asik /ok) (selamat pagi) Meccha Mou Yatta Ohasu Osaka

Baik kata supaakyo, meccha, chou, mou keempatnya menunjukan keadaan intensitas tinggi (sangat) dalam hal ini bahasa resmi/formalnya adalah totemo . Salah satu perbedaan yang mendasar antara wakamono kotoba yang berasal dari Tokyo dan wakamono kotoba yang berasal dari Osaka adalah, wakamono kotoba Tokyo biasanya memiliki ciri khas/sifat kosakata yang lebih pendek dan dipengaruhi bahasa asing, sedangkan yang berasal dari Osaka biasanya kosakatanya berupa permainan kata atau kosakata yang sama sekali baru

Universitas Sumatera Utara

2.3 Perkembangan Bahasa Slang di Jepang 2.3.1 Sejarah Munculnya Bahasa Slang di Jepang Sejarah munculnya bahasa slang di Jepang sama dengan sejarah munculnya bahasa slang dinegara lain, yaitu tidak diketahui secara pasti. Karena sejak dari jaman dahulu penggunaan bahasa yang bukan merupakan bahasa resmi/formal ini telah digunakan oleh kelompok/komunitas/masyarakat tutur tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghindari diketahuinya isi dari komunikasi antar anggota kelompok oleh orang lain yang bukan anggota kelompok tersebut. Penggunaan bahasa slang ini juga dijadikan sebagai bagian identitas dari kelompok dan dapat menciptakan situasi atau suasana yang lebih akrab dalam komunikasi lisan antar anggota kelompok. Hingga saat jaman Edo dimana keadaan dan situasi negara lebih kondusif/stabil. Sehingga kemajuan dan perkembangan sosial budaya masyarakat juga turut berkembang dan mengalami kemajuan.Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap pekembngan dan kemajuan bahasa yang merupakan salah satu unsur budaya yang terdapat dalam masyarakat. Penggunaan bahasa slang menjadi suatu fenomena sosial masyarakat yang mewabah dan berkembang cepat. Bahasa slang yang pada awalnya digunakan oleh kelompok-kelompok militer dan bandit digunakan juga oleh komunitas masyarakat umum. Masing-masing kelompok menciptakan bahasa rahasia/bahasa sandi yang dipergunakan dan dimengerti hanya oleh anggota kelompok tersebut. Dimulai dari kelompok bandit Jepang yang mulai terorganisasi yang akhirnya menamakan diri Yakuza, kelompok pedagang, kelompok buruh dan kelompok petani. Penggunaan dan perkembangan bahasa slang ini mengalami masa pasang surut. Hal ini dipengaruhi keadaan dan situasi negara pada masanya. Peperangan, bencana alam dan krisis ekonomi merupakan faktor-faktor yang dapat memperlambat perkembangan bahasa (khususnya slang) bahkan mungkin punah. Karena kreatifitas masyarakat dalam berkreasi menciptakan kosakata baru atau memodifikasi kata yang telah ada menjadi kata baru akan terlupakan apabila keadaan tidak stabil/kondusif.

Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Perkembangan Bahasa Slang di Jepang Hingga pada masa akhir Perang Dunia ke-II perkembangan bahasa slang di Jepang tidak menunjukkan suatu perkembangan/kemajuan yang berarti, Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia ke-II telah membawa masyarakat Jepang pada situasi dan suasana kehidupan yang memperihatinkan. Kerugian yang disebabkan oleh kekalahan perang membawa masyarakat Jepang untuk membangun kembali apa yang telah direnggut oleh perang. Hal ini merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi stagmasi perkembangan bahasa slang pada masa ini. Konsentrasi dan fokus masyarakat terutama pemerintah adalah untuk membangun Jepang kembali. Sehingga ide-ide kreatif dan permainan kata untuk menciptakan kosakata baru menjadi seakan terlupakan. Pada kurun waktu 1950-1970 perkembangan bahasa slang di Jepang dalam hal ini wakamono kotoba, tidak menunjukan suatu perkembangan atau kemajuan yang cukup berarti. Pemakaian bahasa slang lebih sering digunakan oleh orang dewasa, terutama berdasarkan bidang pekerjaannya. Misalnya para Yakuza (mafia Jepang ), masih tetap memiliki bahasa slang (rahasia/sandi) mereka sendiri, yang terus mengalami perubahan dalam kosakata dan makna kata dari bahasa slang mereka tersebut. Beberapa kosakata bahasa slang juga dikenal dan digunakan oleh orang-orang yang mempunyai bidang pekerjaan tertentu seperti, bidang tehnik, hukum dan bisnis. Tetapi tidak sebanyak yang digunakan oleh para yakuza/bandit. Hingga pada kurun waktu akhir 1980-an sampai akhir 1990-an pemakaian wakamono kotoba oleh remaja dan kaula muda kembali menjadi fenomena. Hal ini dipengaruhi oleh tehnologi yang semakin maju, sehingga arus informasi dapat diterima secara cepat. Didukung oleh pengaruh budaya asing, khususnya budaya barat yang membuat pola dan gaya hidup para remaja dan kaula muda berubah. Stasiun televisi yang semakin banyak baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan berbagai macam program dan ditemukannya internet merupakan dua hal yang sangat mempengaruhi dan mendukung

Universitas Sumatera Utara

distribusi pengunaan wakamono kotoba dikalangan remaja dan kaula muda di Jepang. Fenomena bahasa gaul ini diawali dengan apa yang disebut Kogyaru kotoba. Kogyaru Kotoba berasal dari kata Kootoogakoo yang artinya SMU dan kata Gyaru atau Girl dalam bahasa Inggris. Sehingga Kogyaru Kotoba dapat diartikan sebagai bahasa percakapan siswi SMU. Kogyaru kotoba ini kemudian karena dianggap menarik dan unik tidak hanya digunakan oleh sisiwi SMU saja, tetapi juga digunakan oleh para siswa dan kaula muda dalam batasan usia remaja di Jepang. Jadi Kogyaru Kotoba adalah asal dari berkembangnya fenomena wakamono kotoba dikalangan remaja di Jepang. Kurun waktu tahun 2000 hingga saat ini pemakaian wakamono kotoba tetap menjadi fenomena dari adanya variasi dalam bahasa. Kita dapat menemukan pemakaian wakamono kotoba oleh remaja disekolah-sekolah, pusat-pusat pebelanjaan dan hiburan, tempat-tempat gaul dan bekumpul kaula muda dan tempat-tempat lain, dengan catatan situasi dan suasana percakapan bersifat santai/akrab atau tidak bersifat resmi/formal. Wakamono Kotoba telah menjadi suatu tren penggunaanya dalam percakapan sehari-hari remaja Jepang, bahasa tersebut dengan mudah dapat ditemukan dimajalah-majalah, komik, televisi dan film-film remaja sehingga penyebaranya begitu cepat dan luas, menjadikan wakamono kotoba bukanlah hal yang asing dalam dunia remaja dewasa ini (Asahi Shinbun : 2005)

2.6 Pengaruh Bahasa Asing Dalam Perkembangan Wakamono Kotoba di Jepang Bahasa asing merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

perkembangan wakamono kotoba di Jepang. Kosakata bahasa asing terutama bahasa Inggris cukup banyak ditemui dalam kosakata wakamono kotoba. Kosakata tersebut biasanya sudah baku atau disebut Gairai Go. Kosakata Gairai Go ini kemudian dimodifikasi seperti pemotongan suku kata, pemutar balikan susunan/urutan suku kata atau penambahan suku

Universitas Sumatera Utara

kata dan penggabungan dengan kosakata bahasa Jepang asli. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kosakata tersebut memiliki sifat atau karakter yang mudah diucapkan, ringkas, berkesan gaul (keren), moderen malah terkadang agar membingungkan bagi orang yang kurang menguasai wakamono kotoba mendengarkannya. Susumu Kuno (2005 : 205) menyatakan bahwa bahasa asing sebagai bahasa diluar bahasa asli penutur di Jepang telah memainkan perannya sedemikian rupa, sehingga bahasa asing yang telah berasimilasi dengan bahasa Jepang (Gairai Go) pada saat ini mengalami peningkatan penggunaan dalam percakapan secara langsung, terutama pada lingkungan atau komunitas kaula muda. Hal ini salah satu disebabkan adanya pengaruh gaya hidup yang semakin modern, praktis, instan dan global. Sebagai contoh penamaan tempat-tempat yang sering dijadikan tempat nongkrong (bergaul) nya anak muda misalnya restoran cepat saji dari Amerika dan pruduk-produk makanannya.(Shonen Magz 11, free zone) contohnya antara lain :

Kenta

: merupakan sebutan untuk restoran ayam goreng yang terkenal Kentucky Fried Chiken

Makkudo Baryuuru

: merupakan sebutan untuk restoran cepat saji Mc Donald : makan paket hemat di Mc Donald, gabungan dari singkatan kata Baryuu ( value set) dan kata Taberu (makan)

Terichiki Dabbuchi

: Yang berarti singkatan dari Teriyaki Chiken Katsu Burger. : yang berarti singkatan dari Double Cheese Burger

Ada juga yang kosakata yang menggambarkan keadaan, situasi atau sifat dari suatu hal dan singkatan dari nama-nama produk tehnologi, (Zoku Go Dictinary) Contohnya : Karuchan : merupakan julukan atau olok-olokan untuk anak perempuan

Universitas Sumatera Utara

yang suka/hobi dengan sepak bola. Kata ini gabungan dari kata Carucio atau Calcio yang berarti sepak bola dalam bahasa Italia dan tambahan akhiran Chan yang merupakan akhiran untuk panggilan nama anak perempuan di Jepang. Aiskurimu Boy Istilah untuk laki-laki yang suka berdandan/bersolek, berasal dari kata Ice Cream dan Boy. Nettomo dan Chattomo Yabanetto : Istilah untuk teman dari internet/ teman chatting, berasal dari kata interrnet dan chatting ditambah kata tomo (teman) : Istilah untuk situs-situs yang dianggap berbahaya (biasanya situs porno) , berasal dari kata yabai yang artinya berbahaya dan kata netto yang merupakan singkatan dari internet. G.H.O = : Plesetan dari GTO (Great Teacher Onizuka) yang merupakan serial televisi dan komik yang terkenal di Jepang. Sebutan ini ditujukan untuk ibu-ibu yang suka menawar mati-matian. Berasal dari kata Great yang menunjukan intensitas tinggi, lalu kata Haiba (Hi Bargain) dan kata Oba-san. Dijikame Rajikon Wangiri : Digital Camera ( kameera digital) : Radio Control (mainan yang dikendalikan dari jarak jauh) : Istilah dari panggilan tak terjawab (misscalled) berasal dari kata One (Ing) dan kata kiri (kiru/kirimasu), artinya memotong. Maksudnya panggilan hanya satu kali dering.

Great Haiba Oba-san

Universitas Sumatera Utara

2.7 Penggunaan Wakamono Kotoba 2.7.1 Dalam Keseharian Seperti telah dikemukan diatas wakamono kotoba merupakan bagian dari bahasa slang yang digunakan hanya oleh remaja dalam lingkungan yang terbatas. Wakamono kotoba digunakan sebagai sarana komunikasi antar remaja dan biasa ditemui dalam percakapan yang bersifat tidak resmi/formal.Wakamono Kotoba ini umumnya digunakan dilingkungan perkotaan. Untuk mempermudah pembaca untuk mengerti pengunaan wakamono kotoba dalam situasi nyata/percakapan langsung, berikut adalah contohnya yang diambil dari dialog dari film animasi Beck. Dialog terjadi antara beberapa orang sisiwi SMU disebuah sekolah pada saat pelajaran pertama akan dimulai.

Maho Hitomi Maho Hitomi

: (selamat pagi) : (selamat pagi) : : ? (nonton drama yang kemarin nggak)

Ya aku nonton. Makin seru aja ya.. Maho :

(menurutmu, kira-kira jagoannya pilih yang mana ya?) Hitomi :

(MmmKayaknya si Hiroki deh) Maho Yuka : (Oh ya? Sama donk )

(Pagi! Hei,hei, lagi ngomongin apa nich? ) Maho : (drama kemarin itu lho)

Universitas Sumatera Utara

Yuka

(Nonton-nonton! Jagoannya cakep banget ya) Maho : Hitomi

(Masa sich? Aku rasa temanya lebih keren dech!)

(Oh ya, pulang sekolah kita mau kemana? ) Yuka Maho : : (Ke Kentucky? )

: (Eh..ke Kentucky lagi? Minggu lalukan baru kesana) Yuka Maho : (Kalau gitu ke Mc Donald aja)

: OK..Ah, gurunya sudah datang! Aku harus balik ke kelas nich! ) Yuka :

( Oh iya! Untung keburu waktu nggak telatsampai jumpa) Maho & Hitomi : (Da-da)

2.7.2

Penggunaan Dalam Komik Komik merupakan salah satu manifestasi perkembangan kehidupan masyarakat pada

masanya. Hal ini disebabkan komik berkembang sejalan dengan unsur-unsur budaya masyarakat yang melatar belakanginya, termasuk didalamnya adalah perkembangan bahasa. Penulis komik menangkap fenomena yang terjadi dimasyarakat dan menuangkannya dalam bentuk dialog antar tokoh dalam komik tersebut untuk menghidupkan suasana atau atmosfer

Universitas Sumatera Utara

remaja dalam komik remaja. Dengan kata lain komik mampu menjadi salah satu sarana untuk mensosialisasikan wakamono kotoba yang kini banyak digunakan oleh remaja Jepang Penggunaan wakamono kotoba dalam komik dapat dengan mudah dikenali dari ciri khas kosakatanya yang bersifat singkat, lincah dan kreatif, kata-katanya cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologis atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti - Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan banyak dipengaruhi bahasa asing/gairai go. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kaliimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pembaca yang bukan penutur asli bahasa Jepang mengalami kesulitan untuk memahaminya. Pemakaian wakamono kotoba dalam komik remaja disamping untuk menghidupkan suasana/atmosfir remaja dalam komik tersebut juga memiliki fungsi sebagai publikasi dari komik tersebut sehinga komik dapat menjadi sumber pendistribusian wakamono kotoba dikalangan remaja, khususnya dikalangan remaja Jepang.

2.8

Komik Komik adalah salah satu bentuk prosa dalam sastra yang selain berisi cerita, juga

berisi ilustrasi yang secara berkesinambungan menggambarkan kejadian yang terdapat dalam ceita komik tersebut. Hal inilah yang membedakan antara komik dengan novel. Pada tiap lembar halaman komik dibagi menjadi beberapa bagian kotak-kotak semacam bingkai. Di bagian inilah ilustrasi dan ucapan para tokoh baik langsung atau tidak langsung ditempatkan.

Universitas Sumatera Utara

Komik pada dasarnya bertujuan untuk menghibur, sehinga pada awalnya komik berisi cerita komedi. Saat ini komik telah dibuat dalam berbagai cerita/genre, komik anak-anak berbeda dengan komik dewasa. Pada komik anak-anak tidak disajikan unsur-unsur seperti sadisme/kekerasan, erotis dan hal-hal dewasa lainnya.

2.8.1

Jenis Komik Menurut kelompok pembacanya komik di Jepang dibagi menjadi empat macam

( mangga encyclopedia.com) yang antara lain : 1. Komik dewasa (seijin mangga) 2. Komik remaja (seinen mangga) 3. Komik anak laki-laki (shonen mangga) 4. Komik anak perempuan (shoujo mangga) Kemudian dari keempat macam komik ini semuanya tersaji dalam berbagai macam genre, mulai dari action, horor, petualangan, detektif, komedi sampai romantika. Akan tetapi dalam hal penyajian alur cerita serta penyajian gambar, tetap memperhatikan dengan kesesuaian dari batasan umur pembaca. Misalnya untuk komik anak-anak tidak disajikan gambargambar atau cerita yang berbau kekerasan, sadistik, erotis dan seks

2.8.2

Komik Detective Conan Komik Detective Conan merupakan komik yang bergenre detektif. Komik ini

memiliki keistimewaan karena dapat dibaca semua kalangan usia. Ceritanya berkisah tentang seorang detektif remaja pria yang bernama Shinici Kudo, yang gemar memecahkan kasuskasus seperti misteri pembunuhan, penculikan, manipulasi dan sebagainya, yang terjadi

Universitas Sumatera Utara

disekitarnya. Karena prestasinya yang cukup gemilang dalam memecahkan setiap kasus yang ditangani, mengantarkannya kepada sebuah kasus yang mengharuskannya berhadapan organisasi kejahatan yang besar dan berbahaya di Jepang. Organisasi ini berhasil mendapatkan Shinici dan memberikannya sebuah minuman beracun yang mengakibatkan tubuh Shinici berubah menjadi bocah SD. Meskipun demikian, keahlian dan kepintaran Shinici dalam memecahkan suatu kasus masih bertahan. Kemudian Shinici memulai petualangan barunya sebagai seorang bocah SD yang brnama Conan. Coanan selalu membantu memecahkan kasus-kasu kriminal yang ditangani kepolisian yang dipimpin oleh detektif senior Moori.Detektif Moori adalah ayah dari Ran yang merupakan sahabat/pacar Shinici pada saat masih bertubuh remaja. Pada dasarnya Conanlah yang memecahkan semua kasus, tetapi conan selalu menutupi identitas dirinya dan mengatur bahwa seolah-olah detektif Moorilah yang berhasil memecahkan kasus-kasus tersebut. Conan terus berpetualang dibantu sahabat-sahabat barunya yang masih anak-anak dan Ran yang tidak mengetahui bahwa Conan adalah Shinici, sambil berusaha mencari jejak musuh besarnya agar dapat mengembalikan tubuhnya kebentuk asal menjadi seorang remaja kebali. Komik ini pertama kali terbit pada tahun 1997 yang merupakan salah satu karya dari penulis komik Ghoso Aoyama yang sudah terkenal akan karya-karyanya yang sering bertema misteri dan thriler. Diterbitkan oleh SS Comik di Tokyo dan telah diangkat kedalam seri animasi ditelevisi sejak tahun 1999. Komik ini cukup populer dikarenakan isi ceritanya yang menarik dan selalu memeberikan rasa penasaran unuk mengikuti lanjutan ceritanya.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai