Dr. Bambang Widodo Umar BUKU ACUAN : A.A.C. Peters S Koesriani. 1388. Hukum S Perkembangan Sosisl.!, !!, !!!. Pustaka Sinar Hrapan. ]akarta. Alvin S. ]ohnson. Sosiologi Hukum. Rineka Cipta. ]akarta. Kelly H. Delos.1373. Deviant Behavior. St. Narti's Press. New York. Soerjono Soekanto. 1334. PokokPokok Sosiologi Hukum. PT. Raya Crafindo Persada . ]akarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Catatan Kriminalitas. ]ayabaya University Press. ]akarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Ketika Kejahatan Berdaulat. Peradaban. ]akarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2002. Paradoksal Konflik dan Otonomi Daerah. Peradaban. ]akarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara, 2006. Tegakan Hukum, Cunakan Hukum, Cramedia. ]akarta. DUL BELAJAR DUL BELAJAR 1.Pemahaman Sosiologi Hukum 2.Pendekatan Sosiologi Hukum 3.Hukum S Noralitas 4.Hukum Nodern S Rasional S.Hukum S Keadilan Sosial 6.Hukum Dalam Konteks Perubahan Sosial 7.Teoriteori Sosiologi Hukum 8.Realita Penegakan Hukum 3.Supremasi Hukum ART SSL HUKU ART SSL HUKU !lmu pengetahuan ttg interaksi manusia yg berkaitan dg hukum dlm kehidupan bermasyarakat. PENAHANANNYA : !nteraksi Nanusia mengandung tiga unsur, yaitu : Tindakan (act), sesuatu (thing), dan makna (meaning). Hukum yg dimaksud bukan saja hukum dlm arti tertulis tetapi juga yg tidak tertulis, baik menyangkut falsafah, intelektualitas, maupun jiwa yg melatar belakangi penerapan hukum. ASYARAKAT NORNA NORNA UKURAN TTC SE]UNLAH PER! LAKU YC D!TER!NA S D!SEPA KAT! SECARA UNUN OLEH NASYARAKAT (vOLKWAYS, NORES, CUSTONS, LAWS). BENTUK-BENTUK NTERELAS NDVDU DL ASYARAKATAT: KERJASAA (COOPERATION PENYESUAAN (ACCOMODATION PERSANAN (COMPETATION PERTENTANAN (CONFLICT PENUASAAN (DOMINATION. N!LA! N!LA! NENTAL!TA (AKT!v!TAS ]!WA, CARA BERF!K!R, BERPERASAAN) YC TERBENTUK DR PER!LAKU NANUS!A NEN]AD! SE]UNLAH ANCCAPAN PERKENBANCAN HUKUN D! DLN NASYARAKAT Nerupakan himpunan moralitas S wahana utk mencapai cita2 sosial (Durkheim). Nasa itu hk dianggap satusatunya perekat sosial. Hukum sbg alat paksa pemegang kekuasaan, dipengaruhi olh kepentingan ideal, material, dan kepentingan kelompok2 dlm masyarakat shg menjadi struktur sosial (Weber). Nasyarakat sll berubah, keberadaan hukum hrs mengabdi kpd kepentingan rakyat utk menekan kaum borjuis (Karl Narx). MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI HUKUM HUKUM Nengetahui dan memahami perkembangan hukum positif Nengetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis/tdk tertulis) di dlm ngr/masyarakat. (tertulis/tdk tertulis) di dlm ngr/masyarakat. Nengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam Nengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam masyarakat. masyarakat. Nampu menganalisis penerapan hukum di dalam Nampu menganalisis penerapan hukum di dalam masyarakat. masyarakat. Nampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di Nampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di masyarakat. masyarakat. Nampu mempetakan masalah Nampu mempetakan masalahmasalah sosial dalam kaitan masalah sosial dalam kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat. dengan penerapan hukum di masyarakat. KONPONEN QU!D ]UR!S QU!D FACT! Fokus PeraturanPeraturan Struktur Sosial Proses Logika Akal budi Orientasi Kepentingan Noral Perspektif Seragam Bervariasi Kegunaan Praktis Alamiah Tujuan Pengendalian Keseimbangan PENCENBANCAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORNAT!F DAN SOS!OLOC!S. DALAN KENYATAAN KEDUA NODEL TSB SAL!NC TERKA!T, SAL!NC NELENCKAP!, DAN SAL!NC KONTRAD!KS! DLN APL!KAS! PENDEKATAN SOS!OLOC! HUKUN PENDEKATAN SOS!OLOC! HUKUN (Nalinowski) (Nalinowski) Hukum memiliki jangkuan luas dlm Hukum memiliki jangkuan luas dlm kehidupan. Pakar/ oraktisi hukum cenderung kehidupan. Pakar/ oraktisi hukum cenderung berorientasi ke quit juris" (kebenaran berorientasi ke quit juris" (kebenaran normatif). normatif). Nasyarakat Nasyarakat -- potensi harmoni potensi harmoni -- konflik. konflik. Pakar sosiologi cenderung nerorientasi ke Pakar sosiologi cenderung nerorientasi ke quid facti" (kebenaran empiris). quid facti" (kebenaran empiris). Kebenaran : ditentukan olh kekuasaan atau Kebenaran : ditentukan olh kekuasaan atau disahkan olh sistem politik. disahkan olh sistem politik. Kebenaran sosiologi hkm: kesesuaian antara Kebenaran sosiologi hkm: kesesuaian antara fakta empiris dg teori yg dijadikan ukuran fakta empiris dg teori yg dijadikan ukuran utk melihat kebenaran. utk melihat kebenaran. PERLAKU NRATF PERLAKU NRATF (Emile Durkheim (Emile Durkheim ATMOSPHERE Suasana STRUKTUR FUNGSI/TUGAS PRESSURE Desakan Pengembangan & Pemeliharaan UNITY Kekompakan LEMBAGA PENEGAK HUKUM KEPATUHAN HUKUM KEWIBAWAAN HUKUM TERPOLA INSTRUMENTAL PENDEKATAN SOSIOLOGIS KRITIS KREATIF OBYEKTIF SUBYEKTIF PER!LAKU PERLAKU SSLS PERLAKU SSLS (Emile Durkheim (Emile Durkheim P E R I L A K U
M A S A
L A L U W Apa yg jadi motif W Bgm pola perilakunya W Apa ciri individu W Mengarahkan W Mengubah W Mengendalikan POTENSI MANUSIA W Kepaduan (cohesiveness) W Komitmen (commitment) Ikut serta / tdk sibuk dg kegiatan sendiri Substansi hukum Substansi hukum meliputi : aturan, norma, S pola meliputi : aturan, norma, S pola perilaku (hk yg tertulis S hk yg berlaku perilaku (hk yg tertulis S hk yg berlaku -- hidup dalam hidup dalam masyarakat). masyarakat). Struktur Hukum Struktur Hukum meliputi : tatanan daripada elemen meliputi : tatanan daripada elemen lembaga hukum (kerangka organisasi S tingkatan dr lembaga hukum (kerangka organisasi S tingkatan dr lembaga kepolisian, kejaksaan, kehakiman, lembaga kepolisian, kejaksaan, kehakiman, pemasyarakatan, kepengacaraan). pemasyarakatan, kepengacaraan). Budaya hukum Budaya hukum meliputi : nilai meliputi : nilainilai, norma nilai, normanorma S norma S lembaga lembagalembaga yg menjadi dasar daripada sikap lembaga yg menjadi dasar daripada sikap perilaku hamba hukum. perilaku hamba hukum. S!STEN HUKUN S!STEN HUKUN (Friedman) (Friedman) Adl seperangkat operasional hukum yg meliputi sub Adl seperangkat operasional hukum yg meliputi sub sistem hk, struktur hukum, S budaya hukum sistem hk, struktur hukum, S budaya hukum RAA SSTE HUKU RAA SSTE HUKU (Eric L. Ricgard (Eric L. Ricgard Civil law (Eropa Kontinental) : hukum berdasarkan kode Civil law (Eropa Kontinental) : hukum berdasarkan kode sipil yg terkodifikasi. sipil yg terkodifikasi. Common law (Anglo Saxon) : hukum berdasarkan Common law (Anglo Saxon) : hukum berdasarkan kebiasaan. kebiasaan. !slamic Law (Timur Tengah) : hukum berdasarkan !slamic Law (Timur Tengah) : hukum berdasarkan Syariah !slam yg bersumber dari Al Syariah !slam yg bersumber dari AlQuran S Hadis. Quran S Hadis. Socialist law : hukum yg mendasari kepentingan umum. Socialist law : hukum yg mendasari kepentingan umum. Far East law (Timur ]auh) : hukum berdasarkan Far East law (Timur ]auh) : hukum berdasarkan perpaduan antara civil law, cammon law, dan hukum perpaduan antara civil law, cammon law, dan hukum !slam. !slam. FUNCS! HUKUN D! DLN NASYARAKAT 1. SBC SARANA KONTROL SOS!AL. Suatu proses yg dilakukan utk mempengaruhi orang2 agar berperilaku sesuai dengan nilainilai yg disepakati bersama. Kontrol sosial dijalankan dg menggerakkan bbrg aktivitas alat ngr utk mempertahankan pola hubungan S kaedah2 yg ada. 2. Pendekatan Autonomy. Fokusnya adl kajian thd ideologi, prinsip2, doktrin2, dik prof hk yg mandiri dkm kaitan manajmen, orgs dll. 3. SBC SARANA REKAYASA SOS!AL. Suatu proses yg dilakukan utk mengubah perilaku masyarakat, bukan utk memecahkan masalah sosial. 4. Pendekatan value free. Fokusnya adl kajian tgd isu2 ttg keadilan kelas, pola2 diskriminasi rasial. Hk dlm upy pemecahan mslh sosial spt kemiskinan, kelas pekerja, jender, anak2, manula S gol yg tertindas. !NTERDEPENDENS! HUKUN !NTERDEPENDENS! HUKUN 1. 1. Hukum dg Organisasi. Hukum dg Organisasi. 2. 2. Hukum S keadilan sosial. Hukum S keadilan sosial. 3. 3. Hukum S kekuasaan. Hukum S kekuasaan. NTERDEPENDENS HUKU D NTERDEPENDENS HUKU D RANSAS RANSAS HUKUM ORGANISASI Input ke dlm organisasi adl input bagi peraturan Out put dari organisasi adl out put bagi peraturan NTERDEPENDENS HUKU D NTERDEPENDENS HUKU D KEADLAN SSAL KEADLAN SSAL MASYARAKAT INDIVIDU INDIVIDU MASYARAKAT perilaku individu + perilaku organisasi - Tuntutan individu - Berbagai inisiatif & kreatif + kesejahteraan > 0 kesejahteraan < 0 Kontribusi warga masyarakat + Berbagai pembatasan sikap perilaku - NTERDEPENDENS HUKU D NTERDEPENDENS HUKU D KEKUASAAN KEKUASAAN H U K U M KEKUASAAN Kelangsungan hidup individu tergantung daripada kuatnya hukum Intput lemahnya Hukum adl output menguatnya kekuasaan Input menguatnya Hukum adl Output melemahnya kekuasaan HUKU DAN RALTAS HUKU DAN RALTAS (Emile Durkheim (Emile Durkheim Noralitas Nasyarakat milieu Nasyarakat Sui genneris Disiplin Otonomi !lmu Keteraturan tindakan Keterikatan kelompok Otoritas Kepentingan Kolektif HUKU DL KNTEKS PERUBAHAN SSAL HUKU DL KNTEKS PERUBAHAN SSAL S O L ! D A R ! T A S S O S ! A L KESADARAN KOLEKT!F (Collective Conscience) N E K A N ! S Nasy.sederhana O R C A N ! S HUKUN REPRES!F HUKUN REST!TUT!F Nasyarakat segmental Nasyarakat modern PERUBAHAN SOS!AL PERUBAHAN SOS!AL vs vs NETRAL!TAS NETRAL!TAS HUKUN HUKUN TU]UAN HUKUN 1. KEAD!LAN SOS!AL 2. KEBENARAN 3. KENANFAATAN SOS!AL ARUS POL!T!K CLOBAL PENBANCUNAN NAS PERUBAHAN SOS!AL NASALAH SOS!AL NETRAL!TAS HUKUN FENENA SSL HUKU FENENA SSL HUKU Hak atas non Hak atas nondiskriminasi (atas dasar jenis kelamin, diskriminasi (atas dasar jenis kelamin, gender, dan /atau kemampuan melahirkan anak, ras, gender, dan /atau kemampuan melahirkan anak, ras, kebangsaaan dst) kebangsaaan dst) Hak atas perlakuan sama antara laki Hak atas perlakuan sama antara lakilaki dan laki dan perempuan (dalam bidang khusus, seperti lapangan perempuan (dalam bidang khusus, seperti lapangan kerja, sistem peradilan dll) kerja, sistem peradilan dll) Hak untuk bebas dari kekerasan Hak untuk bebas dari kekerasan Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul, mengelaurkan Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul, mengelaurkan pendapat dll) pendapat dll) Hak atas pembagian waris bagi wanita. Hak atas pembagian waris bagi wanita. Perubahan tata Perubahan tatanilai dlm kesenian (musik) nilai dlm kesenian (musik) Perkawinan sesasama jenis. dll Perkawinan sesasama jenis. dll HUKUN SBC ALAT KE]AHATAN Law as a tool of crime, perbuatan jahat dg menggunakan hukum sbg alatnya sulit dilacak karena diselubungi olh hk dan berada dlm hukum. ]udicial activism Kecendrungan hakim mengembangkan atau memperluas pengertian hukum S peraturan konstitusi yg berlaku dgn gunakan interpretsi hukum mnrt pendapatnya Kecendrungan para penegak hukum utk mengarah ke upaya memperluas/mempersempit pengertian peraturan hkm S ketetapan konstitusi diluar kehendak pembuat peraturan hukum S ketetapan tsb ]udicial crime ]udicial crime Kejahatan Kejahatan yg yg dilakukan dilakukan aparat aparat penegak penegak hukum hukum, , yg yg salah salah guanakn guanakn jabatan jabatan yg yg buat buat org org bersalah bersalah atau atau tidak tidak. . Criminal lawyer, Criminal lawyer, jadi jadi langganan langganan para para penjahat penjahat SSpenjahat penjahat terorganisir terorganisir. => . =>merekayasa merekayasa alibi, alibi, pengaruhi pengaruhi polisi polisi dlm dlm buat buat berita berita acara acara, , menakuti menakuti saksi saksi, , menyuap menyuap hakim, hakim, ancam ancam hakim hakim Extra judicial crime Extra judicial crime Lembaga Lembaga yg yg terbentuk terbentuk krn krn ketidakpuasan ketidakpuasan masy masy thdp thdp kinerja kinerja penegak penegak hukum hukum Nasy Nasy tdk tdk percaya percaya integritas integritas moral moral para para penegak penegak hkm hkm krn krn aparat aparat tlah tlah lakukan lakukan salgun salgun wewenang wewenang NASALAH SOS!AL NASALAH SOS!AL Secara Secara umum umum masalah masalah sosial sosial merupakan merupakan penyimpangan penyimpangan perilaku perilaku individu individu maupun maupun lembaga lembaga di di dalam dalam masyarakat masyarakat yg yg dirasakan dirasakan mengganggu mengganggu berbahaya berbahaya dan dan merugikan merugikan bagi bagi kepentingan kepentingan orang orang banyak banyak atau atau masyarakat masyarakat umum umum.. BDAN BDAN- -BDAN BDAN PERASALAHAN PERASALAHAN SS SSAL AL :: 1. 1. Folkways Folkways Perangkat Perangkat peran peran - - Fungsi Fungsi lembaga lembaga.. 2. 2. ores ores Perilaku Perilaku peran peran - - Peran Peran lembaga lembaga.. 3. 3. Customs Customs Kegagalan Kegagalan berperan berperan - - Pros Pros pelembagan pelembagan.. 4. 4. Laws Laws Konflik Konflik peran peran - - Kepentingan Kepentingan - - lembaga lembaga.. ALENAS ALENAS ( (Ketidakberdayaan Ketidakberdayaan ketidakberartian ketidakberartian ketiadaan ketiadaan norma norma keterpencilan keterpencilan keterasingan keterasingan ketidakseimbangan ketidakseimbangan diri diri Keterasingan Keterasingan diri diri atas atas karyanya karyanya di di dlm dlm masyarakat masyarakat atau atau kelompok kelompok, , disertai disertai perasaan perasaan tanpa tanpa norma norma, , tanpa tanpa arti arti, , tanpa tanpa daya daya, , tanpa tanpa kemampuan kemampuan, , tanpa tanpa perhatian perhatian, , merasa merasa rendah rendah diri diri, , terisolasi terisolasi, , dan dan tersingkir tersingkir dlm dlm kehidupan kehidupan. . A N O N ! A N O N ! Kondisi Kondisi masyarakat masyarakat yang yang tidak tidak memiliki memiliki seperangkat seperangkat norma norma dan dan sistem sistem nilai nilai yang yang dihayati dihayati kebenarannya kebenarannya, , berlaku berlaku scr scr konsisten konsisten, , dan dan digunakan digunakan sebagai sebagai pedoman pedoman oleh oleh warga warga masyarakatnya masyarakatnya. . Nilai Nilainilai nilai lama lama telah telah ditinggalkan ditinggalkan sedangkan sedangkan nilai nilai baru baru belum belum terbentuk terbentuk. . Cara Cara menerapkan menerapkan nilai nilai lama lama tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan perkembangan perkembangan, , sedangkan sedangkan cara cara baru baru belum belum ada ada. . ANAL ANAL Anomali Anomali adalah adalah proses proses penyimpangan penyimpangan fungsi fungsi- - fungsi fungsi lembaga lembaga dalam dalam masyarakat masyarakat yg yg tdk tdk segera segera diperbaiki diperbaiki peranannya peranannya sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan kegalauan kegalauan atau atau keadaan keadaan anomi anomi.. Bentuknya Bentuknya berupa berupa pelanggaran pelanggaran thd thd norma norma- - norma norma sosial sosial yg yg tlh tlh melembaga melembaga atau atau mapan mapan tidak tidak ada ada sanksi sanksi yg yg efektif efektif tidak tidak melakukan melakukan perubahan perubahan scr scr substansial substansial cara cara utk utk mengatasi mengatasi masalah masalah.. !NvOLUS! !NvOLUS! !nvolusi !nvolusi adalah adalah kemunduran, kemunduran, kemerosotan kemerosotan kebudayaan kebudayaan kr kr ketidakseimbangan ketidakseimbangan yang yang terjadi terjadi di di dalam dalam kehidupan kehidupan sosial sosial sudah sudah mencapai mencapai bentuk bentuk yang yang pasti, pasti, namun namun tidak tidak berhasil berhasil diseimbangkan diseimbangkan atau atau diubah diubah menjadi menjadi suatu suatu pola pola baru, baru, justru justru terus terus berkembang berkembang hingga hingga menjadi menjadi semakin semakin rumit rumit. . Bentuknya Bentuknya berupa berupa peningkatan peningkatan teknik teknik melangsungkan melangsungkan kehidupan kehidupan atas atas dasar dasar ketertutupan ketertutupan ((exclucivisme exclucivisme), ), dlm dlm konteks konteks mekanisme mekanisme daya daya tahan tahan masyarakat masyarakat ((defence defence mechanisme mechanisme), ), hingga hingga sikap sikap sosial sosial mengalami mengalami dehumanisasi, dehumanisasi, kepekaan kepekaan sosial sosial menghilang, menghilang, persepsi persepsi sosial sosial menjadi menjadi kabur, kabur, kebanggan kebanggan hanya hanya pada pada lambang lambang lambang lambang kesuksesan, kesuksesan, mabuk mabuk kekuasaan, kekuasaan, materi materi dan dan panik panik POLAR!SAS! POLAR!SAS! Proses Proses terjadinya terjadinya dua dua lapisan lapisan dalam dalam masyarakat masyarakat (lapisan (lapisan atas atas dan dan lapisan lapisan bawah) bawah) yang yang menunjukkan menunjukkan perbedaan perbedaan sikap sikap dan dan kemampuan kemampuan dalam dalam merespon merespon ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan dan dan teknologi teknologi serta serta hasil hasilhasil hasil pembangunan pembangunan sedemikian sedemikian rupa, rupa, sehingga sehingga tingkat tingkat kesejahteraan kesejahteraan dan dan kemampuan kemampuan kedua kedua lapisan lapisan itu itu jauh jauh berbeda berbeda. . Bentuk Bentuk aa. .l l adl adl kesenjangan kesenjangan dlm dlm kesejahteraan, kesejahteraan, pendidikan, pendidikan, akses akses dlm dlm berpolitik berpolitik dll dll. . STEREOT!PE STEREOT!PE Kesan Kesan (pandangan (pandangan salah, salah, prasangka) prasangka) tentang tentang ciri ciri ciri ciri tertentu tertentu (khusus) (khusus) kelompok kelompok luar luar yang yang telah telah diterima diterima secara secara luas luas oleh oleh masyarakat masyarakat. . Citra Citra kaku kaku tentang tentang suatu suatu kelompok kelompok ras ras atau atau budaya budaya yang yang dianut dianut tanpa tanpa memperhatikan memperhatikan kebenaran kebenaran citra citra tersebut tersebut. . Kecenderungan Kecenderungan bahwa bahwa sesuatu sesuatu yang yang dipercayai dipercayai orang orang besifat besifat terlalu terlalu menyederhanakan menyederhanakan dan dan tidak tidak peka peka terhadap terhadap fakta fakta obyektif obyektif. . Stereotype Stereotype mungkin mungkin ada ada benarnya, benarnya, tetapi tetapi tidak tidak seluruhnya seluruhnya benar benar. . PATL SSAL PATL SSAL Semua tingkah laku yg bertentangan dg norma kebaikan stabilitas lokal pola kesedarhanaan moralitas hak milik solidaritas kekeluargaan hidup rukun bertetangga disiplin kebaikan dan hukum formal (Penyakit asyarakat. Perkembangan tdk seimbang dr macam-2 bag kebudayaan shg melahirkan kesenjangan sosial kelambatan kultural (.:9:7 , disorganisasi sosial hingga disintegrasi sosial. nter-dependensi antara disorganisasi sosial dan lingkungan budaya yg buruk merupakan rangsangan bagi orang normal menjadi sakit sosial (84845,9. Bentuknya : Kemiskinan Kejahatan Pelacuran Alkoholisme Narkotika Perjugian Pelacuran EROS!ON PATRON EROS!ON PATRONCL!ENT BOND CL!ENT BOND Pengikisan Pengikisan hubungan hubungan ketergantungan ketergantungan antara antara 03 03 (yang (yang dipimpin dipimpin dilindungi dilindungi anggota anggota terhadap terhadap P,9743 P,9743 (Pelindung (Pelindung Pemimpin Pemimpin disebabkan disebabkan oleh oleh menguatnya menguatnya nilai nilai kesadaran kesadaran rasional rasional di di satu satu sisi sisi di di sisi sisi laian laian melemahnya melemahnya nilai nilai ketauladanan ketauladanan dan dan rasa rasa tanggungjawab tanggungjawab P,9743 P,9743 sbg sbg pengaruh pengaruh dr dr orientasi orientasi materi materi yg yg menonjol menonjol serta serta berfikir berfikir dan dan bertindak bertindak scr scr ekonomis ekonomis.. K R S S K R S S Krisis Krisis adalah adalah proses proses melemahnya melemahnya daya daya pengikat pengikat sosial sosial berupa berupa nilai nilai- -nilai nilai lembaga lembaga- - lembaga lembaga fungsi fungsi- -fungsi fungsi status status- -status status peranan peranan- - peranan peranan mekanisme mekanisme cara cara- -cara cara hidup hidup dalam dalam masyarakat masyarakat Bentuknya Bentuknya berupa berupa kontradiksi kontradiksi- -kontradiksi kontradiksi sikap sikap dan dan tindakan tindakan dlm dlm bentuk bentuk arogan arogan brutal brutal agresif agresif anarkhi anarkhi di di masyarakat masyarakat dalam dalam menghadapi menghadapi setiap setiap kebijakan kebijakan yg yg dianggap dianggap tidak tidak selaras selaras dengan dengan pendapat pendapat umum umum C R ! N E C R ! N E Crime Crime is is societal societal problem problem not not criminal criminal justice justice problem problem (Radcliff (Radcliff Brown) Brown). . Tindakan Tindakan yang yang bertentangan bertentangan dg dg rasa rasa solidaritas solidaritas kelompok kelompok (Thomas) (Thomas). . Pelanggaran Pelanggaran thd thd perasaan perasaan ttg ttg kasihan kasihan dan dan kejujuran kejujuran (Carofalo) (Carofalo). . Konsep Konsep kejahatan kejahatan sering sering dilihat dilihat dr dr aspek aspek kegarangan kegarangan tindakan tindakan (Feloni (Feloni = = kejahatan kejahatan serius serius, , Nisdemeanor Nisdemeanor = = kejahatan kejahatan yg yg kurang kurang serius) serius) Organized Organized Crime Crime : : Suatu Suatu tindak tindak kejahatan kejahatan yg yg dilakukan dilakukan oleh oleh sekelompok sekelompok orang orang scr scr sistematis sistematis (semacam (semacam modus modus operandi) operandi). . Criminal Criminal Organization Organization : : Suatu Suatu organisasi organisasi yg yg didirikan didirikan oleh oleh para para penjahat penjahat utk utk mengoptimalkan mengoptimalkan pencapaian pencapaian tujuan tujuan (punya (punya struktur struktur organisasi organisasi yg yg jelas, jelas, memiliki memiliki keanggotaan keanggotaan tetap, tetap, menggunakan menggunakan peralatan peralatan teknologi, teknologi, memiliki memiliki aksi aksi kejahatan kejahatan yang yang berkelanjutan, berkelanjutan, menggunakan menggunakan akumulasi akumulasi kekuasaan kekuasaan State State Organized Organized Crime Crime : : tindakan tindakan yg yg menurut menurut hk hk ditentukan ditentukan sbg sbg kejahatan kejahatan SS dilakukan dilakukan olh olh pejabat pejabat pmrth pmrth dlm dlm menunaikan menunaikan tugas tugas dr dr negara negara. . Crime Crime againts againts humanity humanity : : 11)) kejahatan kejahatan perang perang, , 22)) pembersihan pembersihan etnik etnik (genocide (genocide, , 33)) perbudaan perbudaan dll dll. . TIPE KEJAHATAN PD MASYARAKAT INDUSTRI TIPE KEJAHATAN PD MASYARAKAT INDUSTRI Penyelundupan Penyelundupan ((smuggling smuggling)) sbg sbg bentuk bentuk kejahatan kejahatan konvesional konvesional yg yg berdimensi berdimensi baru, baru, memanfaatkan memanfaatkan teknologi teknologi komunikasi, komunikasi, transpotasi transpotasi (kapal (kapal curah, curah, container, container, cargo cargo air air transportation, transportation, diplomatic diplomatic bag bag dll) dll). . Penyebaran Penyebaran hama hama SS penyakit penyakit mll mll bahan bahan makanan makanan import import kadaluarsa, kadaluarsa, baik baik berasal berasal dr dr ngr ngr pengeksport pengeksport yg yg kondisi kondisi alat alat angkutnya angkutnya buruk, buruk, maupun maupun yg yg tertahan tertahan di di pelabuhan pelabuhan tujuan tujuan. . Pasar Pasar gelap gelap ((black black market market)) barang barang22 terlarang terlarang spt spt makanan, makanan, minuman, minuman, drug drug mll mll pengemasan pengemasan SS peredaran peredaran yg yg tdk tdk konvensional konvensional (pembuangan (pembuangan limbah limbah 33B, B, debt debt collector collector)). . Pemalsuan Pemalsuan merk merk dagang dagang terkenal terkenal SS pembajakan pembajakan hak hak paten paten. . Penggelapan Penggelapan pajak, pajak, pemalsuan pemalsuan restitusi restitusi pajak pajak. . Penyalahgunaan Penyalahgunaan credit credit card, card, pecurian pecurian pulsa pulsa telp, telp, money money laundry laundry. . Pelecehan Pelecehan sex sex dan dan child child abused, abused, kejahatan kejahatan yg yg bersumber bersumber dr dr tekanan tekanan psikologis psikologis akibat akibat kerja kerja berat berat SS diburu diburu wakt wakt. . Cyber Cyber crime crime (kejahatan (kejahatan maya maya. . Kejahatan Kejahatan asuransi asuransi. . TERORISME TERORISME Strategi Strategi untuk untuk mencapai mencapai suatu suatu tujuan tujuan dengan dengan menggunakan menggunakan cara cara kekerasan kekerasan atau atau ancaman ancaman kekerasan kekerasan utk utk memaksa memaksa pemerintah, pemerintah, penguasa penguasa SS rakyat rakyat dengan dengan menimbulkan menimbulkan rasa rasa takut takut. . Digunakan Digunakan olh olh kelompok kelompok yg yg hanya hanya memperoleh memperoleh dukungan dukungan kecil, kecil, tetapi tetapi memiliki memiliki keyakinan keyakinan yang yang teguh teguh atas atas kebenaran kebenaran tujutannya tujutannya. . Berbagai Berbagai tujuan tujuan terorisme terorisme : : menarik menarik perhatian perhatian dunia, dunia, mengacaukan mengacaukan stabilitas stabilitas pemerintahan, pemerintahan, mendukung mendukung revolusi, revolusi, dan dan balas balas dendam dendam. . HITE COLLOR CRIME HITE COLLOR CRIME Ciri Ciri2 WCC menurut Laura Snider : 2 WCC menurut Laura Snider : Dilakukan dlm konteks kewenangan. Dilakukan dlm konteks kewenangan. Berlindung di balik jabatan. Berlindung di balik jabatan. Akibat yg ditimbulkan meluas. Akibat yg ditimbulkan meluas. Nenguntungkan diri sendiri maupun kelompok. Nenguntungkan diri sendiri maupun kelompok. Dilakukan dlm konteks sindikat. Dilakukan dlm konteks sindikat. Label yg mengandung pesan moral S politik utk kejahatan yg Label yg mengandung pesan moral S politik utk kejahatan yg dilakukan olh orang dilakukan olh orang2 yg memiliki kedudukan sosial tinggi S 2 yg memiliki kedudukan sosial tinggi S terhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha S eksekutif). terhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha S eksekutif). Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr langsung Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr langsung teruama menyangkut penipuan, penyesatan, penyembunyian teruama menyangkut penipuan, penyesatan, penyembunyian informasi, penggelapan dan manipulasi. informasi, penggelapan dan manipulasi. WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal adl WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal adl orang orang2 yg berasal dr kelas sosial S ekonomi rendah. 2 yg berasal dr kelas sosial S ekonomi rendah. PENCECAHAN KE]AHATAN PENCECAHAN KE]AHATAN Perasaan Perasaan takut takut thd thd pelaku pelaku kejahatan kejahatan (karena (karena niat niat SS peluang peluang berbuat berbuat jahat jahat longgar), longgar), shg shg perasaan perasaan aman aman masyarakat masyarakat terganggu terganggu. . Akar Akar masalah masalah kejahatan kejahatan menyangkut menyangkut Faktor Faktor Korelatif Korelatif Kriminogen Kriminogen. . Pencegahan Pencegahan kejahatan kejahatan adalah adalah upaya upaya bersama bersama yang yang dilakukan dilakukan oleh oleh aparat aparat dan dan masyarakat masyarakat umum umum dalam dalam menjaga menjaga kelembagaan kelembagaan sosial, sosial, sistem sistem sosial, sosial, dan dan peran peranperan peran masyarakat masyarakat melalui melalui mekanisme mekanisme yg yg telah telah melembaga melembaga untuk untuk mewujudkan mewujudkan perasaan perasaan aman aman. . Pencegahan Pencegahan = = antisipansi antisipansi sebelum sebelum masalah masalah terjadi, terjadi, penanganan penanganan kejahatan kejahatan pada pada hulu hulu permasalahan permasalahan. . Nencegah Nencegah orang orang menjadi menjadi penjahat penjahat SS menjadi menjadi korban korban kejahatan kejahatan. . Nengendalikan Nengendalikan keadaan keadaan agar agar tidak tidak dimanfaatkan dimanfaatkan utk utk berbuat berbuat jahat jahat. . Pengenalan Pengenalan metode metode penanganan penanganan kejahatan, kejahatan, serta serta peluang peluang terjadinya terjadinya kejahatan kejahatan sejak sejak dini dini (sejak (sejak anak anakanak anak melalui melalui pembinan pembinan terhadap terhadap kenakalan kenakalan remaja remaja. . ]UD!C!AL ACT!v!SN ]UD!C!AL ACT!v!SN Kecenderungan Kecenderungan hakim hakim mengembangkan mengembangkan atau atau memperluas memperluas pengertian pengertian hukum hukum dan dan peraturan peraturan konstitusi konstitusi yang yang berlaku berlaku dengan dengan menggunakan menggunakan interpretasi interpretasi hukum hukum mnrt mnrt pendapatnya pendapatnya. . Kecenderungan Kecenderungan para para penegak penegak hukum hukum untuk untuk mengarah mengarah ke ke upaya upaya memperluas memperluas atau atau mempersempit mempersempit pengertian pengertian peraturan peraturan hukum hukum dan dan ketetapan ketetapan konstitusi konstitusi di di luar luar kehendak kehendak pembuat pembuat peraturan peraturan hukum hukum dan dan ketetapan ketetapan tersebut tersebut. . ]UD!C!AL CR!NE ]UD!C!AL CR!NE Kejahatan Kejahatan yang yang dilakukan dilakukan olh olh aparat aparat penegak penegak hukum hukum dlm dlm konteks konteks jabatan jabatan dan dan kekuasaannya kekuasaannya untuk untuk menetapkan menetapkan seseorang seseorang atau atau sekelompok sekelompok orang orang salah salah atau atau tdk tdk salah salah dg dg cara cara menyimpangkan menyimpangkan perkara perkara dari dari tujuan tujuan hukum, hukum, dengan dengan menguntungkan menguntungkan diri diri sendiri sendiri SS merugikan merugikan fihak fihak lain lain yg yg berperkara berperkara serta serta merusak merusak tatanan tatanan hukum hukum. . CR!N!NAL LAWYER CR!N!NAL LAWYER Aktivitas Aktivitas lawyer lawyer yang yang menjadi menjadi langganan langganan para para penjahat penjahat khususnya khususnya penjahat penjahat yg yg terorganisir terorganisir. . Pekerjaan Pekerjaan mereka mereka aa. .l l : : merekayasa merekayasa alibi, alibi, mengatur mengatur pertemuan pertemuan yb yb bersifat bersifat tersembunyi, tersembunyi, mempengaruhi mempengaruhi polisi polisi dlm dlm membuat membuat berita berita acara, acara, menakut menakutnakuti nakuti saksi, saksi, mengaburkan mengaburkan peristiwa/ peristiwa/ perkara perkara melalui melalui mass mass media, media, menyuap menyuap aparat aparat gakkum, gakkum, hingga hingga mengancam mengancam hakim hakim. . EXTRA ]UD!C!AL CR!NE EXTRA ]UD!C!AL CR!NE Lembaga Lembaga yg yg terbentuk terbentuk kr kr ketidakpuasan ketidakpuasan masyarakat masyarakat atas atas kinerja kinerja para para penegak penegak hukum hukum. . Nasyarakat Nasyarakat tdk tdk mempercayai mempercayai integritas integritas moral moral para para penegak penegak hukum hukum kr kr aparat aparat tlah tlah melakukan melakukan penyalahgunaan penyalahgunaan wewenang wewenang SS memberi memberi perlindungan perlindungan thd thd praktek praktek22 kejahatan kejahatan. . Nasyarakat Nasyarakat mengganggap mengganggap tindakannya tindakannya mrpkn mrpkn tindakan tindakan suci suci (mahatma) (mahatma) SS mrpkn mrpkn hk hk positif positif. . Nasyarakat Nasyarakat melakukan melakukan upaya upaya penegakan penegakan hukum hukum menurut menurut pandangan pandangan SS cara caracara cara mereka mereka sendiri sendiri. . PER!LAKU KOLEKT!F PER!LAKU KOLEKT!F (Horton S Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller) (Horton S Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller) Tindakan Tindakan yg yg dilakukan dilakukan scr scr bersama bersama olh olh sejumlah sejumlah orang, orang, bersifat bersifat temporer temporer (tdk (tdk bersifat bersifat rutin), rutin), tdk tdk terorganisasi terorganisasi. . Cenderung Cenderung tdk tdk terkendali terkendali. . Sebagai Sebagai tanggapan tanggapan atas atas rangsangan rangsangan tertentu tertentu atau atau dipicu dipicu olh olh suatu suatu rangsangan rangsangan yg yg sama sama (peristiwa, (peristiwa, benda, benda, ide), ide), sangat sangat dimungkinkan dimungkinkan merusak merusak dan dan berlaku berlaku kriminal kriminal. . Contoh Contoh : : Kerumunan Kerumunan berubah berubah menjadi menjadi penjarahan penjarahan. . Penjarahan Penjarahan di di New New York York -- 1377 1377, , Los Los Angeles Angeles -- 1332 1332, , 10 10 Nei Nei 1363 1363 di di Bandung, Bandung, 13 131S 1S Nei Nei 1338 1338 di di ]akarta ]akarta. . Perlu Perlu disiapkan disiapkan teknik teknik pengendalian pengendalian kerumunan kerumunan. . P A N ! K P A N ! K Kondisi Kondisi emosional emosional yg yg diwarnai diwarnai olh olh keputus keputusasaan asaan SS ketakutan ketakutan yg yg tdk tdk terkendali, terkendali, disertai disertai penyelematan penyelematan diri diri scr scr kolektif kolektif yg yg didasari didasari olh olh sikap sikap histeris histeris. . Terjadi Terjadi pd pd pok pok yg yg mengalami mengalami keletihan keletihan kr kr tekanan tekanan jiwa jiwa (stress) (stress) berkepanjangan, berkepanjangan, berada berada dalam dalam keadaan keadaan sangat sangat berbahaya berbahaya SS hanya hanya memiliki memiliki kemungkinan kemungkinan membebaskan membebaskan diri diri scr scr terbatas terbatas. . Setiap Setiap orang orang menempuh menempuh cara cara utk utk melindungi melindungi dirinya dirinya sendiri sendiri. . Peran Peran kepemimpinan" kepemimpinan" sangat sangat penting penting dlm dlm suasana suasana kepanikan kepanikan (mengorganisasi (mengorganisasi agr agr kerjasama kerjasama, , hilangkan hilangkan ketidak ketidak pastian pastian dg dg cara cara memberi memberi arahan arahan SS bangun bangun percaya percaya diri) diri). . DESAS DESAS- -DESUS DESUS Berita Berita yang yang menyebar menyebar secara secara cepat cepat SS tidak tidak berdasarkan berdasarkan fakta fakta (kenyataan), (kenyataan), dr dr soal soal moral moral hingga hingga soal soal negara negara. . Disebarkan Disebarkan kr kr dasarnya dasarnya orang orang perlu perlu SS suka suka. . Tercipta Tercipta manakala manakala terjadi terjadi ketegangan ketegangan sosial sosial. . Dpt Dpt merusak merusak nama nama baik baik (reputasi), (reputasi), kaburkan kaburkan tujuan, tujuan, lemahkan lemahkan semangat semangat -- digunakan digunakan utk utk propaganda propaganda. . Tdk Tdk dpt dpt dibantah dibantah scr scr efektif efektif dg dg menggunakan menggunakan penjelasan penjelasan yg yg benar benar. . Desas Desasdesus desus yg yg berlangsung berlangsung lama lama SS diterima diterima sbg sbg kebenaran kebenaran bisa bisa menjadi menjadi legenda legenda. . GERAKAN SOSIAL GERAKAN SOSIAL Perilaku Perilaku kolektif kolektif yg yg melakukan melakukan kegiatan kegiatan dg dg kadar kadar kesinabungan kesinabungan tertentu tertentu utk utk menunjang menunjang atau atau menolak menolak perubahan perubahan yg yg terjadi terjadi di di masyarakat masyarakat atau atau kelompok kelompok. . Awal Awal mula mula gerakan gerakan dilakukan dilakukan olh olh suatu suatu kelompok kelompok yg yg merasa merasa tdk tdk puas puas thd thd suatu suatu keadaan keadaan, , pribadi pribadi kecewa kecewa, , penyaluran penyaluran kegagalan kegagalan, , atau atau mereka mereka yg yg merasa merasa hidup hidup kurang kurang berarti berarti. . Semula Semula bentuk bentuk gerakan gerakan tidak tidak terorganisasi, terorganisasi, terarah terarah dan dan terencana terencana selanjutnya selanjutnya terorganisasi terorganisasi. . Contoh Contoh: : Cerakan Cerakan perpindahan, perpindahan, gerakan gerakan ekspresif, ekspresif, gerakan gerakan utopia, utopia, gerakan gerakan reformasi, reformasi, gerakan gerakan revolusioner, revolusioner, KAN! KAN! 1366 1366, , Reformasi Reformasi 1338 1338. . Cerakan Cerakan ini ini setelah setelah satu satu dua dua dasawarsa dasawarsa mengalami mengalami penurunan penurunan C!v!L D!SOBED!ENCE C!v!L D!SOBED!ENCE Pembangkangan Pembangkangan sipil sipil adl adl penyimpangan penyimpangan hk hk secara secara umum umum dan dan terbuka terbuka karena karena terdorong terdorong oleh oleh kata kata hati hati serta serta pandangan pandangan moral, moral, disertai disertai dengan dengan kesediaan kesediaan menerima menerima sanksi sanksi hukum hukum. . Aksi Aksi tsb tsb merupakan merupakan teknik teknik paksaan paksaan tanpa tanpa paksaan paksaan yang yang menggunakan menggunakan tuntutan tuntutan dr dr sejumlah sejumlah orang orang yang yang rela rela menderita menderita demi demi menegakkan menegakkan suatu suatu pandangan pandangan moral moral. . Pembangkangan Pembangkangan sipil sipil disebabkan disebabkan kr kr muncul muncul nya nya kasus kasus22 yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan adanya adanya perasaan perasaan kurang kurang puas puas atas atas sistem sistem hukum hukum yang yang tidak tidak adil adil. . Aksi Aksi ini ini merupakan merupakan tindakan tindakan politik politik yang yang bukan bukan merupakan merupakan tindakan tindakan kekerasan kekerasan dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk mengubah mengubah hukum hukum atau atau kebijakan kebijakan pemerintah pemerintah. . Pembangkan Pembangkan sipil sipil diilhami diilhami oleh oleh pemikiran pemikiran bhw bhw keadilan keadilan yg yg berlaku berlaku di di masyarakat masyarakat hanya hanya untuk untuk golongan golongan tertentu tertentu saja saja dan dan kurang kurang memperhatikan memperhatikan golongan golongan yang yang lain lain. . Pembangkangan Pembangkangan sipil sipil bisa bisa mencapai mencapai tuntutan tuntutan yang yang dikehendaki dikehendaki apabila apabila memiliki memiliki disiplin disiplin diri diri yg yg kuat kuat dari dari para para pelaku, pelaku, dan dan tdk tdk mengarah mengarah ke ke tindakan tindakan kekerasan kekerasan. . Cara Cara ini ini umumnya umumnya berlaku berlaku di di negara negaranegara negara demokrasi demokrasi di di mana mana para para pelaku pelaku telah telah memiliki memiliki kesadaran kesadaran cukup cukup tinggi tinggi dlm dlm hidup hidup bernegara bernegara. . Dengan Dengan kata kata lain lain tuntutannya tuntutannya benar benarbenar benar utk utk kepentingan kepentingan bangsa bangsa dan dan negara negara. . Social Social disobidience disobidience = = Paksaan Paksaan tanpa tanpa kekerasan kekerasan ((nonviolent nonviolent coercion coercion)) sbg sbg teknik teknik perlawanan perlawanan ((non non resistance resistance)) atau atau perlawanan perlawanan pasif pasif ((pasif pasif resistance resistance)). . Sasarannya Sasarannya ialah ialah membangkitkan membangkitkan perasaan perasaan simpati simpati masyarakat masyarakat dan dan mempermalukan mempermalukan partai partai dominan dominan agar agar partai partai dominan dominan mau mau membuat membuat kelonggaran kelonggaran. . Ada Ada masa masa dan dan situasi situasi tertentu tertentu di di mana mana aksi aksi kekerasan kekerasan lebih lebih sering sering berhasil berhasil daripada daripada aksi aksi tanpa tanpa kekerasan kekerasan. . HUNAN SECUR!TY HUNAN SECUR!TY (Keamanan Nanusia) (Keamanan Nanusia) NULT! FASET KEANANAN NANUS!A : NULT! FASET KEANANAN NANUS!A : Keamanan kultural S agama. Keamanan kultural S agama. Keamanan harta milik. Keamanan harta milik. Keamanan hak Keamanan hakhak manusia. hak manusia. Keamanan perempuan. Anak Keamanan perempuan. Anak dan lansia. dan lansia. Keamanan kerja. Keamanan kerja. Keamanan keluarga S Kediaman. Keamanan keluarga S Kediaman. Keamanan makanan. Keamanan makanan. Keamanan perjalanan. Keamanan perjalanan. Keamanan informasi. Keamanan informasi. Keamanan hak cipta. Keamanan hak cipta. Keamanan pendidikan. Keamanan pendidikan. Keamanan kesehatan. ]iwa S bencana. Keamanan kesehatan. ]iwa S bencana. PENDEKATAN DLM KEAMANAN MANUSIA : PENDEKATAN DLM KEAMANAN MANUSIA : Pengusangan perang. Pengusangan perang. Pengusangan kekerasan. Pengusangan kekerasan. Demokratisasi politik, ekonomi S hukum (peradilan) Demokratisasi politik, ekonomi S hukum (peradilan) Keadilan hukum. Keadilan hukum. Pelestarian lingkungan. Pelestarian lingkungan. Penyelesaian konflik scr damai. Penyelesaian konflik scr damai. Perubahan umur kerja. Perubahan umur kerja. Nultikulturalisme S multirelijionisme. Nultikulturalisme S multirelijionisme. Hak manusia dg relativism kultural. Hak manusia dg relativism kultural. Ekoteknologi. Ekoteknologi. !NDUSTR! KEANANAN : !NDUSTR! KEANANAN : Asuransi Asuransi (pendidikan, (pendidikan, usia usia lanjut, lanjut, rumah, rumah, kendaraan, kendaraan, kecelakaan, kecelakaan, harta, harta, pekerjaan, pekerjaan, perjalanan) perjalanan). . Pengawalan, Pengawalan, patroli, patroli, jaga jaga malam malam. . Detektif Detektif swasta swasta. . Pengamanan Pengamanan fisik fisik (pagar, (pagar, kunci, kunci, alarm, alarm, mata mata elektronik, elektronik, senjata senjata api, api, foto foto kamera) kamera). . Praktek Praktek dokter dokter. . Akutansi Akutansi. . TANTANCAN KEANANAN NANUS!A NASA DEPAN : TANTANCAN KEANANAN NANUS!A NASA DEPAN : Pangan, air, tanah, udara. Pangan, air, tanah, udara. Ekologi. Ekologi. !nformasi. !nformasi. Kemiskinan mayoritas. Kemiskinan mayoritas. Hak intelektual. Hak intelektual. Bencana alam. Bencana alam. Perpecahan keluarga. Perpecahan keluarga. Kesehatan. Kesehatan. Radikalisasi agama. Radikalisasi agama. Terorisme. Terorisme. Trans Transnasitional crime. nasitional crime. Keseimbangan biomassa. Keseimbangan biomassa. PROBLEN SOS!AL NASA K!N! PROBLEN SOS!AL NASA K!N! Upaya mempersenjatai diri dan upaya mengurangi Upaya mempersenjatai diri dan upaya mengurangi persenjataan persenjataan (armament and (armament and disarment) disarment) Nasalah Hak Asasi Nanusia Nasalah Hak Asasi Nanusia Alih teknologi, inflasi, tawar Alih teknologi, inflasi, tawarmenawar secara menawar secara kolektif kolektif (collective bargaining) (collective bargaining) Biaya pemerintahan Biaya pemerintahan (government budgeting), (government budgeting), !novasi kelembagaan !novasi kelembagaan (institutional innovation), (institutional innovation), Restrukturisasi sosial Restrukturisasi sosial (social restructuring) (social restructuring) Keikutsertaan buruh dalam mengelola perusahaan, juga Keikutsertaan buruh dalam mengelola perusahaan, juga dalam hal penentuan kebijaksanan dalam hal penentuan kebijaksanan (codetermination) (codetermination) serta keterlibatan buruh dlm manajemen serta keterlibatan buruh dlm manajemen (worker's self (worker's self management) management) KONF!CURAS! PROBLEN SOS!AL KONF!CURAS! PROBLEN SOS!AL PROBLEN NAKRO STRATEC!S PROBLEN NESSO TAKT!S PROBLEN N!KRO TEKN!S CRAND THEORY CRAND THEORY N!DDLE RANCE THEORY N!DDLE RANCE THEORY LOWER THEORY LOWER THEORY NASALAH KELENBACAAN NASALAH KELENBACAAN NASALAH ORCAN!SAS! NASALAH ORCAN!SAS! NASALAH NASALAH !ND!v!DU !ND!v!DU Nasalah Nakro : Nasalah Nakro : Hak Atas Kekayaan !ntelektual. Hak Atas Kekayaan !ntelektual. Fungsi Lembaga Arbritase. Fungsi Lembaga Arbritase. Sistem Kepolisian Nasional. Sistem Kepolisian Nasional. Nasalah Nesso : Nasalah Nesso : Persaingan Usaha. Persaingan Usaha. Kepailitan Perusahaan. Kepailitan Perusahaan. Transaksi Bisnis Nasional Transaksi Bisnis Nasional -- !nternasional. !nternasional. Peranan lembaga. Peranan lembaga. Perbankan. Perbankan. Nasalah Nikro : Nasalah Nikro : Perlidungan konsumen. Perlidungan konsumen. Perlindungan wanita. Perlindungan wanita. PHK. PHK. Kenakalan remaja. Kenakalan remaja. NASALAH NASALAH2 SOS!AL YUR!D!S 2 SOS!AL YUR!D!S Hak Atas Kekayaan !ntelektual berdasarkan UU No.7 Hak Atas Kekayaan !ntelektual berdasarkan UU No.7 Tahun 1387 tentang Hak Cipta (Tinjauan dari teori Tahun 1387 tentang Hak Cipta (Tinjauan dari teori fungsional). fungsional). Eksistensi Badan Arbritase Nasional !ndonesia Dalam Eksistensi Badan Arbritase Nasional !ndonesia Dalam Penyelesaian Sengketa (Tijauan dari teori konflik.). Penyelesaian Sengketa (Tijauan dari teori konflik.). Sistem Kepolisian Nasional !ndonesia Dalam Sistem Kepolisian Nasional !ndonesia Dalam Kerangka Penegakan Hukum (Tinjauan dari teori Kerangka Penegakan Hukum (Tinjauan dari teori konflik.). konflik.). Konspirasi Tender Dalam Hukum Persaingan Usaha Konspirasi Tender Dalam Hukum Persaingan Usaha (tinjauan dari teori konspirasi). (tinjauan dari teori konspirasi). Tanggungjawab Kepailitan Perusahaan (Tijauan dari Tanggungjawab Kepailitan Perusahaan (Tijauan dari teori d teori differential association ifferential association)) Contoh: Kontrak !nvestasi Antara Perusahaan Nasional Kontrak !nvestasi Antara Perusahaan Nasional dengan !nvestor..(Tinjauan dari teori funsional) dengan !nvestor..(Tinjauan dari teori funsional) Peranan KPK Dalam Nendinamisir C]S Cuna Peranan KPK Dalam Nendinamisir C]S Cuna Nengoptimalkan Pemberantasan Korusi di !ndonesia Nengoptimalkan Pemberantasan Korusi di !ndonesia Tinjauan dari teori fungsional). Tinjauan dari teori fungsional). Koordinasi Kerja Antara Polri dan BC Dalam Koordinasi Kerja Antara Polri dan BC Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Penyelundupan Pemberantasan Tindak Pidana Penyelundupan di.(Tinjauan dari teori fungsional). di.(Tinjauan dari teori fungsional). Transfer Dana Secara Elektronik Nelalui Kartu Kredit Transfer Dana Secara Elektronik Nelalui Kartu Kredit (tinjauan dari teori pertukaran) (tinjauan dari teori pertukaran) Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Pengguna Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Pengguna Produk ..(Tinjauan dari teori konflik.) Produk ..(Tinjauan dari teori konflik.) Perlidungan Hukum Terhadap Wanita Korban Perlidungan Hukum Terhadap Wanita Korban Kejahatan Perkosaan Tinjauan dari teori social reality Kejahatan Perkosaan Tinjauan dari teori social reality of crime). of crime). PHK Terhadap Karyawan Yang Nelanggar Perjanjian PHK Terhadap Karyawan Yang Nelanggar Perjanjian Kerja (tinjauan dari teori konflik.). Kerja (tinjauan dari teori konflik.). Keputusan Hakim Atas Tindak Pidana Yang Keputusan Hakim Atas Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak Dilakukan Oleh Anakanak (Tinjauan dari teori social anak (Tinjauan dari teori social reality of crime). reality of crime). Tindak Pidana Aborsi Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun Tindak Pidana Aborsi Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun 1332 Tentang Kesehatan (Tinjauan dari teori kontrol 1332 Tentang Kesehatan (Tinjauan dari teori kontrol sosial). sosial). Penanggulangan Narkotika Di Lingkungan Remaja Penanggulangan Narkotika Di Lingkungan Remaja Berdasarkan UU No.22 Tahun 1331 Tinjauan dari Berdasarkan UU No.22 Tahun 1331 Tinjauan dari teori kontrol sosial). teori kontrol sosial). Sikap Para Celandangan Terhadap perilaku Seks Sikap Para Celandangan Terhadap perilaku Seks (Tinjauan dari teori differential assosiation). (Tinjauan dari teori differential assosiation). Konflik Ambon Ditinjau dari teori Konflik.. Konflik Ambon Ditinjau dari teori Konflik.. Fenomena !nul Daratista Dalam Konteks Pornoaksi Fenomena !nul Daratista Dalam Konteks Pornoaksi Ditinjau dari teori Anomi. Ditinjau dari teori Anomi. Analisis Terorisme Di !ndonesia (Ditinjau dari teori Analisis Terorisme Di !ndonesia (Ditinjau dari teori konflik.). konflik.). Ada Tommy Di Tenabang Ditinjau dari teori Ada Tommy Di Tenabang Ditinjau dari teori funsionalist R.K Nerton. funsionalist R.K Nerton. Kiprah Ustad Abu Ba'asir Ditinjau dari teori labeling. Kiprah Ustad Abu Ba'asir Ditinjau dari teori labeling. Tawuran Antar Warga Nasyarakat Desa Cabus Dan Tawuran Antar Warga Nasyarakat Desa Cabus Dan Dese ]atimulyo (Tinjauan dari teori anomi R.K. Dese ]atimulyo (Tinjauan dari teori anomi R.K. Nerton). Nerton). Pemberian Release S Discharge Ditinjau dari Teori Pemberian Release S Discharge Ditinjau dari Teori Social Reality of Crime. Social Reality of Crime. Kejahatan Carding Ditinjau Dari Teori Differential Kejahatan Carding Ditinjau Dari Teori Differential Association. Association. Tindak Pidana Korupsi Yang Nelibatkan Akbar Tindak Pidana Korupsi Yang Nelibatkan Akbar Tanjung Ditinjau Dari Teori Labeling. Tanjung Ditinjau Dari Teori Labeling. Rudy Ramli Dalam Kasus Bank Bali Ditinjau Dari Rudy Ramli Dalam Kasus Bank Bali Ditinjau Dari Teori Differential Association. Teori Differential Association. Analisis Kasus Teluk Buyat Ditinjau Dari Teori Analisis Kasus Teluk Buyat Ditinjau Dari Teori Konflik. Konflik. Kelompok Kapak Nerah Ditinjau Dari Teori Kelompok Kapak Nerah Ditinjau Dari Teori Differential Association. Differential Association. KKN H.N Soeharto Ditinjau Dari Teori Social Reality KKN H.N Soeharto Ditinjau Dari Teori Social Reality Of Crime. Of Crime. Eksistensi Hukum !nternasional Pasca Agreasi Eksistensi Hukum !nternasional Pasca Agreasi Amerika Serikat Ke !rak (Tinjauan dari teori konflik). Amerika Serikat Ke !rak (Tinjauan dari teori konflik). Pegawai Tengah Karier Sebagai Change Leader The Pegawai Tengah Karier Sebagai Change Leader The Telkom Way 13S Nenuju Transformasi Customer Telkom Way 13S Nenuju Transformasi Customer Centric Company (Tinjauan dari teori pertukaran). Centric Company (Tinjauan dari teori pertukaran). TEOR! FUNCS!ONAL TEOR! FUNCS!ONAL (Durkheim, A. Comte, N. Weber, T. Parsons, H. (Durkheim, A. Comte, N. Weber, T. Parsons, H. Spenser) Spenser) Kohesi sosial dalam masyarakat : Kohesi sosial dalam masyarakat : Di Di setiap setiap masyarakat masyarakat senantiasa senantiasa dijumpai dijumpai suatu suatu keterkaitan keterkaitan (kohesi) (kohesi). . Dalam Dalam masyarakat masyarakat seperti seperti itu itu terdapat terdapat pengelompokan pengelompokan intermedier intermedier atas atas lembaga lembagalembaga lembaga kemasyarakatan, kemasyarakatan, sehingga sehingga di di dalamnya dalamnya ada ada semacam semacam struktur struktur tertentu tertentu. . ]ika ]ika dalam dalam pengelompokan pengelompokan membagi membagi nilai nilai dengan dengan norma normanorma norma yang yang sama, sama, maka maka masyarakat masyarakat memiliki memiliki aturan aturan dalam dalam pergaulan pergaulan hidup, hidup, di di mana mana orang orangorang orang mempunyai mempunyai ikatan ikatan erat erat dalam dalam pengelompokan pengelompokan intermedier, intermedier, sehingga sehingga mereka mereka mengindahkan mengindahkan nilai nilainilai nilai dan dan norma norma pergaulan pergaulan hidup hidup tersebut tersebut. . Crand Theory TEOR! KONFL!K TEOR! KONFL!K (Hobbes, Karl Naarx, Caltung, Dahrendorf, Simmel, (Hobbes, Karl Naarx, Caltung, Dahrendorf, Simmel, Coser, Slotkin) Coser, Slotkin) Konflik merupakan fenomena yg normal dan Konflik merupakan fenomena yg normal dan natural. natural. Konflik dpt menimbulkan keadaan tidak enak, Konflik dpt menimbulkan keadaan tidak enak, meresahkan, menegangkan, menakutkan meresahkan, menegangkan, menakutkan namun syarat bagi suatu perubahan. namun syarat bagi suatu perubahan. Konflik sosial merupakan pertentangan antara Konflik sosial merupakan pertentangan antara dua pihak atau lebih yang menyangkut dua pihak atau lebih yang menyangkut masalah ekonomi, kekuasaan, keyakinan masalah ekonomi, kekuasaan, keyakinan agama, ras. agama, ras. Crand Theory Teori Teoriteori teori Under Under Control Control atau atau teori teoriteori teori untuk untuk mengkaji mengkaji perilaku perilaku jahat jahat seperti seperti teori teori Disorganisasi Disorganisasi Sosial, Sosial, teori teori Netralisasi Netralisasi dan dan teori teori Kontrol Kontrol Sosial Sosial. . Teori Teori ini ini secara secara umum umum membahas membahas mengapa mengapa ada ada orang orang melanggar melanggar hukum hukum meskipun meskipun kebanyakan kebanyakan orang orang tidak tidak demikian demikian. . Teori Teoriteori teori Kultur, Kultur, Status Status dan dan Opportunity Opportunity seperti seperti teori teori Status Status Frustasi, Frustasi, teori teori Kultur Kultur Kelas Kelas dan dan teori teori Opportunity Opportunity yang yang menekankan menekankan mengapa mengapa adanya adanya sebagian sebagian kecil kecil orang orang menentang menentang aturan aturan yang yang telah telah ditetapkan ditetapkan masyarakat masyarakat di di mana mana mereka mereka tinggal tinggal. . Teori Teori Over Over Control Control yang yang terdiri terdiri dari dari teori teori Labeling, Labeling, teori teori Konflik Konflik Kelompok Kelompok dan dan teori teori Narxis Narxis. . Teori Teori ini ini lebih lebih menekankan menekankan kepada kepada masalah masalah mengapa mengapa orang orang bereaksi bereaksi terhadap terhadap kejahatan kejahatan. . Lower Theory A N O N ! A N O N ! (Emile Durkheim) (Emile Durkheim) Anomi Anomi adalah adalah keadaan keadaan deregulation deregulation dalam dalam masyarakat, masyarakat, karena karena tidak tidak ditaatinya ditaatinya aturan aturanaturan aturan yang yang telah telah mapan mapan (aturan (aturan lama lama ditinggalkan ditinggalkan sedangkan sedangkan aturan aturan baru baru belum belum ada), ada), kehidupan kehidupan menjadi menjadi seolah seolaholah olah tanpa tanpa pedoman, pedoman, orang orang sulit sulit manangkap manangkap apa apa yang yang diharapkan diharapkan dari dari orang orang lain lain baik baik untuk untuk bersikap bersikap maupun maupun bertindak, bertindak, sehingga sehingga keadaan keadaan menjadi menjadi galau galau atau atau membingungkan membingungkan. . A N O N ! A N O N ! (R.K.NERTON) (R.K.NERTON) !nnovation !nnovation (pembaharuan) (pembaharuan) adalah adalah keadaan keadaan di di mana mana tujuan tujuan dalam dalam masyrakat masyrakat diakui diakui dan dan dipelihara, dipelihara, akan akan tetapi tetapi tdk tdk terjadi terjadi perubahan perubahan sarana sarana yang yang dipergunakan dipergunakan untuk untuk mencapai mencapai tujuan tujuan. . Nasyarakat Nasyarakat masih masih ada ada yang yang percaya percaya dengan dengan cara caracara cara lama lama untuk untuk mencapai mencapai tujuan, tujuan, namun namun beralih beralih menggunakan menggunakan sarana sarana baru baru jika jika menemui menemui halangan halangan terhadap terhadap cara cara yang yang digunakan digunakan untuk untuk mencapai mencapai kesusksesan kesusksesan. . Conformity Conformity (menyetujui) (menyetujui) adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan di di mana mana warga warga masyarakat masyarakat menerima menerima tujuan tujuan dan dan sarana saranasarana sarana baru baru ((legitimate legitimate mean mean)) yang yang berkembang berkembang di di masyarakat masyarakat karena karena ada ada tekanan tekanan sosial sosial. . Di Di sisi sisi lain lain meskipun meskipun masyarakat masyarakat memiliki memiliki sarana sarana yang yang terbatas terbatas tetapi tetapi tidak tidak melakukan melakukan penyimpangan, penyimpangan, mereka mereka melanjutkan melanjutkan pencapaian pencapaian tujuan tujuan hidup hidup dan dan percaya percaya atas atas legitimasi legitimasi sarana saranasarana sarana konvensional konvensional dengan dengan mana mana kesusksesan kesusksesan akan akan dicapai dicapai. . Ritualism Ritualism (tatacara (tatacara keagamaan) keagamaan) yaitu yaitu keadaan keadaan di di mana mana warga warga masyarakat masyarakat yang yang telah telah menerima menerima tujuan tujuan dan dan sarana saranasarana sarana baru, baru, namun namun sarana-sarana sarana-sarana baru baru tidak tidak kunjung kunjung diadakan diadakan. . Nasyarakat Nasyarakat meredakan meredakan ketegangan ketegangan dengan dengan menurunkan menurunkan skala skala aspirasi aspirasi sampai sampai pada pada batas batas yang yang bisa bisa mereka mereka capai capai daripada daripada mengejar mengejar tujuan tujuan budaya budaya kesuksesan kesuksesan yg yg hanya hanya ilusi ilusi. . Retreatism Retreatism (penarikan (penarikan diri) diri) yaitu yaitu keadaan keadaan di di mana mana warga warga masyarakat masyarakat melepaskan melepaskan tujuan tujuan budaya budaya sukses sukses dan dan sarana sarana sarana sarana sah sah. . Warga Warga masyarakat masyarakat mulai mulai menyesuaikan menyesuaikan diri diri dari dari menurut menurut cara caracara cara sendiri, sendiri, misalnya misalnya dengan dengan mabok mabokmabokan, mabokan, pecandu pecandu narkoba narkoba hingga hingga puncaknya puncaknya bunuh bunuh diri diri. . Rebellion Rebellion (pemberontakan) (pemberontakan) yaitu yaitu keadaan keadaan di di mana mana tujuan tujuan dan dan sarana sarana yang yang terdapat terdapat dalam dalam masyarakat masyarakat ditolak, ditolak, berusaha berusaha untuk untuk mengganti mengganti atau atau mengubah mengubah seluruhnya seluruhnya. . Neraka Neraka juga juga menginginkan menginginkan utk utk mengubah mengubah sistem sistem melalui melalui social social disobidien disobidien (pembangkangan (pembangkangan sosial) sosial). . EXCHANCE THEORY EXCHANCE THEORY (Peter Blau) (Peter Blau) Premis Premispremisnya : premisnya : Pertukaran Pertukaran sosial sosial tidak tidak simetris, simetris, ttp ttp dilandasi dilandasi olh olh sistem sistem stratifikasi stratifikasi berdasarkan berdasarkan kekuasaan kekuasaan dan dan wewenang wewenang. . Perbedaan Perbedaan status status dlm dlm masyarakat masyarakat berakibat berakibat adanya adanya perbedaan perbedaan transaksi transaksi dalam dalam pertukaran pertukaran antar antar warga, warga, status status yg yg rendah rendah ditentukan ditentukan olh olh status status yg yg tinggi tinggi. . Legitimasi Legitimasi pemimpin pemimpin dlm dlm masyarakat masyarakat tdk tdk menjamin menjamin para para anggota anggota merasa merasa puas puas thd thd kepemimpinannya, kepemimpinannya, atau atau memahami memahami apa apa yang yang diharuskan diharuskan olh olh pimpinan, pimpinan, karena karena setiap setiap pertukaran pertukaran salalu salalu diikuti diikuti oleh oleh pamrih pamrih atau atau balasan balasan. . Kekuasaan Kekuasaan dan dan otoritas otoritas dalam dalam masyarakat masyarakat sangat sangat tergantung tergantung pd pd hasil hasil perbandingan perbandingan cost cost dan dan reward reward yg yg menguntungkan menguntungkan semua semua pihak pihak. . Dalam Dalam organisasi organisasi hubungan hubungan yg yg asimetris asimetris dilestarikan dilestarikan melalui melalui kekuasaan kekuasaan yg yg memaksa memaksa. . TEOR! KONTROL SOS!AL TEOR! KONTROL SOS!AL (Reiss) (Reiss) Lahirnya Lahirnya teori teori Kontrol Kontrol Sosial Sosial dilatarbelakangi dilatarbelakangi oleh oleh tiga tiga aspek aspek perkembangan perkembangan dalam dalam masyarakat masyarakat : : ((11)) Adanya Adanya reaksi reaksi dari dari teori teori labeling labeling dan dan konflik konflik yang yang dilandasi dilandasi tingkah tingkah laku laku kriminal kriminal. . Sebagaimana Sebagaimana acuan, acuan, teori teori ini ini kurang kurang menganalisis menganalisis masalah masalah kriminal kriminal dan dan hanya hanya mengarah mengarah pada pada subyek subyek perilaku perilaku menyimpang menyimpang, , ((22)) Nunculnya Nunculnya studi studi tentang tentang criminal criminal justice justice sebagai sebagai suatu suatu ilmu ilmu telah telah mempengaruhi mempengaruhi hukum hukum menjadi menjadi lebih lebih pragmatis pragmatis serta serta berorientasi berorientasi pada pada sistem sistem, , dan dan ((33)) Teori Teori Kontrol Kontrol Sosial Sosial dikaitkan dikaitkan dg dg teknik teknik penelitian, penelitian, khususnya khususnya terhadap terhadap tingkah tingkah laku laku remaja, remaja, yakni yakni self self report report survey survey. . TEOR! KONTROL SOS!AL TEOR! KONTROL SOS!AL (Nye) (Nye) Nenurut Nenurut Nye, Nye, manusia manusia diberi diberi kendali kendali supaya supaya tidak tidak melakukan melakukan pelanggaran, pelanggaran, proses proses sosialisasi sosialisasi yang yang adequat adequat (memadai) (memadai) akan akan mengurangi mengurangi terjadinya terjadinya delinkuensi delinkuensi. . Pendidikan Pendidikan terhadap terhadap seseorang seseorang untuk untuk melakukan melakukan pengekangan pengekangan keinginan keinginan (impulse) (impulse). . sselain elain itu, itu, kontrol kontrol intemal intemal dan dan ekstemal ekstemal harus harus kuat kuat utk utk membangun membangun ketaatan ketaatan terhadap terhadap hukum hukum (law (lawabiding) abiding). . Premis teori Kontrol Sosial : Premis teori Kontrol Sosial : 11. . Harus ada kontrol intemal maupun ekstemal. Harus ada kontrol intemal maupun ekstemal. 22 . . Nanusia diberikan kaidah Nanusia diberikan kaidahkaidah supaya tidak kaidah supaya tidak melakukan pelanggaran. melakukan pelanggaran. 3. 3. Proses sosialisasi yang Proses sosialisasi yang ade quat ade quat (memadai) akan (memadai) akan mengurangi terjadinya delinkuen. mengurangi terjadinya delinkuen. 44. . Ketaatan thd hukum Ketaatan thd hukum (law abiding). (law abiding). TEOR! LABEL!NC TEOR! LABEL!NC (Nicholowsky) (Nicholowsky) Premis Premispremis teori premis teori Labeling Labeling sebagai berikut : sebagai berikut : 11. . Kejahatan Kejahatan merupakan merupakan kualitas kualitas dari dari reaksi reaksi masyarakat masyarakat atas atas tingkah tingkah laku laku seseorang seseorang. . 22. . Reaksi Reaksi itu itu menyebabkan menyebabkan tindakan tindakan seseorang seseorang dicap dicap sebagai sebagai penjahat penjahat. . 33. . Umumnya Umumnya tingkah tingkah laku laku seseorang seseorang yang yang dicap dicap jahat jahat menyebabkan menyebabkan orangnya orangnya juga juga diperlakukan diperlakukan sebagai sebagai penjahat penjahat. . 44. . Seseorang Seseorang yang yang dicap dicap dan dan diperlakukan diperlakukan sebagai sebagai penjahat penjahat terjadi terjadi dalam dalam proses proses interaksi, interaksi, di di mana mana interaksi interaksi tersebut tersebut diartikan diartikan sebagai sebagai hubungan hubungan timbal timbal balik balik antara antara individu, individu, antar antar kelompok kelompok dan dan antar antar individu individu dan dan kelompok kelompok. . SS. . Terdapat Terdapat kecenderungan kecenderungan di di mana mana seseorang seseorang atau atau kelompok kelompok yang yang dicap dicap sebagai sebagai penjahat penjahat akan akan menyesuaikan menyesuaikan diri diri dengan dengan cap cap yang yang disandangnya disandangnya. . Teori Labeling Howard S. Becker Teori Labeling Howard S. Becker menekankan dua menekankan dua aspek: aspek: ((11)) Penjelasan Penjelasan tentang tentang mengapa mengapa dan dan bagaimana bagaimana orang orangorang orang tertentu tertentu sampai sampai diberi diberi cap cap atau atau label label sebagai sebagai penjahat penjahat, , dan dan ((22)) Pengaruh Pengaruh daripada daripada label label itu itu sebagai sebagai konsekuensi konsekuensi penyimpangan penyimpangan tingkah tingkah laku, laku, perilaku perilaku seseorang seseorang bisa bisa sungguh sungguh22 menjadi menjadi jahat jahat jika jika orang orang itu itu di di cap cap jahat jahat. . Edwin Edwin Lemert Lemert membedakan membedakan tiga tiga penyimpangan, penyimpangan, yaitu yaitu: : ((11)) !ndividual !ndividual deviation, deviation, di di mana mana timbulnya timbulnya penyimpangan penyimpangan diakibatkan diakibatkan oleh oleh karena karena tekanan tekanan psikis psikis dari dari dalam dalam, , ((22))Situational Situational deviation, deviation, sebagai sebagai hasil hasil stres stres atau atau tekanan tekanan dari dari keadaan keadaan, , dan dan ((33)) Systematic Systematic deviation, deviation, sebagai sebagai pola polapola pola perilaku perilaku kejahatan kejahatan terorganisir terorganisir dalarn dalarn sub subsub sub kultur kultur atau atau sistem sistem tingkah tingkah laku laku. . Pada dasarnya teori Pada dasarnya teori labeling labeling menggambarkan: menggambarkan: ((11)) Tidak Tidak ada ada satupun satupun perbuatan perbuatan yang yang pada pada dasarnya dasarnya bersifat bersifat kriminal kriminal, , ((22)) Predikat Predikat kejahatan kejahatan dilakukan dilakukan oleh oleh kelompok kelompok yang yang dominan dominan atau atau kelompok kelompok penguasa penguasa, , ((33)) Penerapan Penerapan aturan aturan tentang tentang kejahatan kejahatan dilakukan dilakukan untuk untuk kepentingan kepentingan pihak pihak yang yang berkuasa berkuasa, , ((44)) Orang Orang tidak tidak menjadi menjadi penjahat penjahat karena karena melanggar melanggar hukum, hukum, tetapi tetapi karena karena ditetapkan ditetapkan demikian demikian oleh oleh penguasa penguasa, , dan dan ((SS)) Pada Pada dasarnya dasarnya semua semua orang orang pernah pernah melakukan melakukan kejahatan, kejahatan, sehingga sehingga tidak tidak patut patut jika jika dibuat dibuat kategori kategori orang orang jahat jahat dan dan orang orang tidak tidak jahat jahat. . Premis Premis tersebut tersebut menggambarkan menggambarkan bahwa bahwa sesungguhnya sesungguhnya tidak tidak ada ada orang orang yang yang bisa bisa dikatakan dikatakan jahat jahat apabila apabila tidak tidak terdapat terdapat aturan aturan yang yang dibat dibat oleh oleh penguasa penguasa untuk untuk menyatakan menyatakan bahwa bahwa sesuatu sesuatu tindakan tindakan yang yang dilakukan dilakukan seseorang seseorang atau atau sekelompok sekelompok orang orang diklasifikasikan diklasifikasikan sebagai sebagai kejahatan kejahatan. . D!FFERENT!AL ASSOC!AT!ON D!FFERENT!AL ASSOC!AT!ON THEORY THEORY (Edwin H. Sutherland) (Edwin H. Sutherland) Sembilan premis perilaku jahat : Sembilan premis perilaku jahat : 1. 1. Perilaku kejahatan adalah perilaku yang dipelajari, Perilaku kejahatan adalah perilaku yang dipelajari, bukan warisan. bukan warisan. 2. 2. Perilaku kejahatan dipelajari dalam interaksi dengan Perilaku kejahatan dipelajari dalam interaksi dengan orang lain dalam suatu proses komu-nikasi. Komunikasi orang lain dalam suatu proses komu-nikasi. Komunikasi tersebut dapat bersifat lisan atau dengan bahasa tubuh). tersebut dapat bersifat lisan atau dengan bahasa tubuh). 3. 3. Bagian terpenting dalam proses mempelajari perilaku Bagian terpenting dalam proses mempelajari perilaku kejahatan terjadi dalam hubungan personal yang intim. kejahatan terjadi dalam hubungan personal yang intim. Secara negatif ini berarti bahwa komunikasi interpersonal Secara negatif ini berarti bahwa komunikasi interpersonal seperti melalui bioskop, surat kabar, secara relatif tidak seperti melalui bioskop, surat kabar, secara relatif tidak berperanan penting dalam terjadinya kejahatan). berperanan penting dalam terjadinya kejahatan). 44. . Ketika Ketika perilaku perilaku kejahatan kejahatan dipelajari, dipelajari, maka maka yang yang dipelajari dipelajari termasuk termasuk: : (a) (a) teknik teknik melakukan melakukan kejahatan, kejahatan, (b) (b) motif motif-motif, -motif, dorongan dorongandorongan, dorongan, alasan alasanalasan alasan pembenar pembenar dan dan sikap sikapsikap sikap tertentu) tertentu). . SS. . Arah Arah dan dan motif motif dorongan dorongan itu itu dipelajari dipelajari melalui melalui definisi definisi-definisi -definisi dari dari peraturan peraturan hukum hukum. . Dalam Dalam suatu suatu masyarakat, masyarakat, kadang kadang seseorang seseorang dikelilingi dikelilingi oleh oleh orang orangorang orang yang yang secara secara bersa-maan bersa-maan melihat melihat apa apa yang yang diatur diatur dalam dalam peraturan peraturan hukum hukum sebagai sebagai sesuatu sesuatu yang yang perlu perlu diperhatikan diperhatikan dan dan dipatuhi, dipatuhi, namun namun kadang kadang ia ia dikelilingi dikelilingi orang orangorang orang yang yang melihat melihat aturan aturan hukurn hukurn sebagai sebagai sesuatu sesuatu yang yang memberikan memberikan peluang peluang dilakukannya dilakukannya kejahatan kejahatan. . 66. . Seseorang Seseorang menjadi menjadi delinkuen delinkuen karena karena ekses ekses pola polapola pola pikir pikir yang yang lebih lebih melihat melihat aturan aturan hukurn hukurn sebagai sebagai pernberi pernberi peluang peluang melakukan melakukan kejahatan kejahatan daripada daripada melihat melihat hukurn hukurn sebagai sebagai sesuatu sesuatu yang yang harus harus diperhatikan diperhatikan dan dan dipatuhi) dipatuhi) 7. 7. Asosiasi Diferensial bervariasi dalam frekuensi, Asosiasi Diferensial bervariasi dalam frekuensi, durasi, prioritas serta intensitasnya. durasi, prioritas serta intensitasnya. 8. 8. Proses Proses mempelajari perilaku jahat diperoleh mempelajari perilaku jahat diperoleh lewat hubungan dengan pola lewat hubungan dengan polapola kejahatan dan pola kejahatan dan mekanisme yang lazim terjadi dalam setiap mekanisme yang lazim terjadi dalam setiap proses belajar secara urnum. proses belajar secara urnum. 3. Sementara itu perilaku jahat merupakan 3. Sementara itu perilaku jahat merupakan ekspresi dari kebutuhan nilai umum, namun tidak ekspresi dari kebutuhan nilai umum, namun tidak dijelaskan bahwa perilaku yang bukan jahatpun dijelaskan bahwa perilaku yang bukan jahatpun merupakan ekspresi dari kebutuhan dan nilai merupakan ekspresi dari kebutuhan dan nilainilai nilai umum yang sama. umum yang sama. SOC!AL REAL!TY OF CR!NE THEORY SOC!AL REAL!TY OF CR!NE THEORY (Richard Quinney) (Richard Quinney) Premis 1: Premis 1: Definisi ttg tindak kejahatan (perilaku yg Definisi ttg tindak kejahatan (perilaku yg melanggar hukum) adalah perilaku manusia yang melanggar hukum) adalah perilaku manusia yang diciptakan oleh para pelaku yang berwenang dalam diciptakan oleh para pelaku yang berwenang dalam masyarakat yang terorganisasi secara politik, atau masyarakat yang terorganisasi secara politik, atau kualifikasi atas perilaku yang melanggar hukum kualifikasi atas perilaku yang melanggar hukum dirumuskan oleh warga dirumuskan oleh wargawarga masyarakat yang warga masyarakat yang mempunyai kekuasaan. mempunyai kekuasaan. Premis 2: Premis 2: Kejahatan adalah gambaran perilaku yang Kejahatan adalah gambaran perilaku yang bertentangan dengan kepentingan kelompok bertentangan dengan kepentingan kelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk membentuk kebijakan publik, atau perumusan membentuk kebijakan publik, atau perumusan pelanggaran hukum merupakan perumusan tentang pelanggaran hukum merupakan perumusan tentang perilaku yang bertentangan dengan kepentingan perilaku yang bertentangan dengan kepentingan pihak pihakpihak yang membuat perumusan. pihak yang membuat perumusan. Premis 3: Premis 3: Definisi tindak kejahatan diterapkan di Definisi tindak kejahatan diterapkan di dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk membentuk pelaksanaan dan administrasi hukum membentuk pelaksanaan dan administrasi hukum pidana. Kepentingan penguasa ikut mencampuri di pidana. Kepentingan penguasa ikut mencampuri di semua tahap dimana kejahatan itu diciptakan. semua tahap dimana kejahatan itu diciptakan. Premis 4: Premis 4: Pola aksi tindakan melanggar hukum atau Pola aksi tindakan melanggar hukum atau tidak tergantung pada faktor : (1) kesempatan tidak tergantung pada faktor : (1) kesempatan dalam masyarakat, (2) pengalaman belajar, (3) dalam masyarakat, (2) pengalaman belajar, (3) identifikasi pada pihak identifikasi pada pihakpihak lain, (4) konsep diri. pihak lain, (4) konsep diri. Premis S: Premis S: Pemahaman ttg tindak kejahatan dibentuk Pemahaman ttg tindak kejahatan dibentuk dan diserap ke dalam kelompok dan diserap ke dalam kelompok-kelompok -kelompok masyarakat lewat sarana komunikasi. masyarakat lewat sarana komunikasi. CULTURE CONFL!CT THEORY CULTURE CONFL!CT THEORY (Thorsten Sellin) (Thorsten Sellin) Premis 1: Premis 1: Bertemunya dua budaya besar. Bertemunya dua budaya besar. Konflik Konflik budaya budaya dapat dapat terjadi terjadi apabila apabila ada ada benturan benturan aturan aturan pada pada batas batas daerah daerah budaya budaya yang yang berdampingan berdampingan. . Pertemuan Pertemuan tersebut tersebut mengakibatkan mengakibatkan terjadinya terjadinya kontak kontak budaya budaya diantara diantara mereka mereka baik baik dalam dalam kaitan kaitan agama, agama, orientasi orientasi kerja, kerja, cara cara berdagang berdagang dan dan budaya budaya minum minumminuman minuman keras, keras, judi judi dan dan lain lainlain lain yang yang dapat dapat mernperlemah mernperlemah budaya budaya kedua kedua belah belah fihak fihak. . Premis 2: Premis 2: Budaya besar menguasai budaya kecil. Budaya besar menguasai budaya kecil. Konflik Konflik budaya budaya dapat dapat juga juga terjadi terjadi bila bila satu satu budaya budaya memperluas memperluas daerah daerah berlakunya berlakunya ke ke budaya budaya lain lain. . Hal Hal ini ini terjadi terjadi biasanya biasanya dengan dengan menggunakan menggunakan undang-undang undang-undang dimana dimana suatu suatu kelompok kelompok budaya budaya diperlakukan diperlakukan untuk untuk daerah daerah lain lain. . Premis Premis 3: 3: Anggota dari suatu budaya pindah kebudaya lain. Anggota dari suatu budaya pindah kebudaya lain. Konflik budaya timbul karena orang Konflik budaya timbul karena orangorang yang hidup dalam budaya orang yang hidup dalam budaya tertentu pindah ke lain budaya yang berbeda. tertentu pindah ke lain budaya yang berbeda. SUB SUBCULTURE THEORY CULTURE THEORY Teori Teori sub subculture culture membahas membahas kenakalan kenakalan remaja remaja serta serta perkembangan perkembangan dari dari berbagai berbagai tipe tipe gang gang anak anakanak anak di di AS AS. . Teori Teori sub subculture culture dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh kondisi kondisi intelektual intelektual ((intelectual intelectual heritage) heritage) aliran aliran Chicago, Chicago, konsep konsep anomie anomie Robert Robert KK. . Nerton Nerton dan dan Solomon Solomon Kobrin Kobrin yang yang melakukan melakukan penelitian penelitian terhadap terhadap hubungan hubungan antara antara gang gang jalanan jalanan dengan dengan orang orang laki lakilaki laki yang yang berasal berasal dari dari komunitas komunitas kelas kelas bawah bawah ((lower lower class class)). . Hasil Hasil penelitiannya penelitiannya menunjukkan menunjukkan ada ada kaitan kaitan antara antara hierarki hierarki politis politis dengan dengan kejahatan kejahatan teroganisir teroganisir. . Ada dua teori sub Ada dua teori subculture culture Teori Teori Delinquent Sub Delinquent Sub Culture Culture Albert Albert KK. . Cohen Cohen dalarn dalarn bukunya bukunya Delinquent Delinquent Boys Boys ((13SS 13SS)) berusaha berusaha memecahkan memecahkan masalah masalah kenakalan kenakalan remaja remaja dengan dengan meggabungkan meggabungkan teori teori Disorganivasi Disorganivasi Sosial Sosial dari dari Shaw Shaw dan dan NcKay, NcKay, teori teori Differential Differential Association Association Edwin Edwin HH. . Sutherland Sutherland dengan dengan teori teori Anomie Anomie R R. .KK. . Nerton Nerton. . Cohen Cohen menyimpulkan menyimpulkan bahwa bahwa kondisi kondisi tsb tsb menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya peningkatan peningkatan perilaku perilaku delinkuen delinkuen kalangan kalangan remaja remaja di di daerah daerah kumuh kumuh ((slum slum)). . Konklusinya Konklusinya menyebutkan menyebutkan bahwa bahwa perilaku perilaku delinkuen delinkuen di di kalangan kalangan remaja remaja kelas kelas bawah bawah merupakan merupakan cermin cermin ketidak ketidak puasan puasan warga warga terhadap terhadap norma norma dan dan nilai nilai kelompok kelompok kelas kelas menengah menengah yang yang mendominasi mendominasi kultur kultur Amerika Amerika. . Teori Differential Opportunity (Perbedaan kesempatan) Teori Differential Opportunity (Perbedaan kesempatan) Teori Teori ini ini dikernukakan dikernukakan oleh oleh Richard Richard A A. .Cloward Cloward dan dan Leyod Leyod E E. . Ohlin Ohlin yang yang membahas membahas perilaku perilaku delinkuen delinkuen remaja remaja (gang) (gang) di di Amerika Amerika. . Nenurut Nenurut Cloward, Cloward, deviasi deviasi perilkau perilkau remaja remaja itu itu terjadi terjadi karena karena ada ada perbedaan perbedaan kesernpatan kesernpatan yang yang dimiliki dimiliki anak anakanak anak untuk untuk mencapai mencapai tujuan tujuan hidupnya hidupnya. . Tiga Tiga tipe tipe gang gang kenakalan kenakalan remaja remaja: : ((11)) Criminal Criminal Sub Sub Sulture Sulture, , bilamana bilamana masyarakat masyarakat terintegrasi terintegrasi dg dg baik, baik, mk mk gang gang akan akan berlaku berlaku sebagai sebagai kelompok kelompok yang yang belajar belajar dari dari orang orang dewasa dewasa. . Aspek Aspek itu itu berkorelasi berkorelasi dengan dengan organisasi organisasi kriminal kriminal, , ((22)) Retreatist Retreatist Sub Subculture culture, , remaja remaja tidak tidak memiliki memiliki struktur struktur kesempatan kesempatan shg shg banyak banyak melakukan melakukan perilaku perilaku menyimpang menyimpang (mabuk (mabukmabukan, mabukan, penyalahgunaan penyalahgunaan narkoba, narkoba, dan dan lain lain sebagainya) sebagainya), , ((33)) Conflict Conflict Sub Subculture, culture, terdapat terdapat dalam dalam masyarakat masyarakat yang yang tidak tidak terintegrasi terintegrasi sehingga sehingga para para remaja remaja menunjukkan menunjukkan perilaku perilaku bebas bebas. . Ciri Ciri khas khas gang gang ini ini adl adl kekerasan, kekerasan, perampasan perampasan harta harta benda, benda, dan dan perilaku perilaku menyimpang menyimpang lainnya lainnya. . TEOR! KEKERASAN KOLEKT!F TEOR! KEKERASAN KOLEKT!F (Tilly) (Tilly) Kekerasan Kekerasan Kolektif Kolektif Primitif Primitif -- pada pada dasarnya dasarnya non non politis, politis, ruang ruang lingkupnya lingkupnya terbatas terbatas pada pada st st komunitas komunitas lokal lokal (contoh (contoh : : pengeroyokan pengeroyokan thd thd pencopet pencopet yg yg tertangkap tertangkap tangan) tangan). . Kekerasan Kekerasan Kolektif Kolektif Reaksioner Reaksioner -- merupakan merupakan reaksi reaksi thd thd penguasa, penguasa, pelaku pelaku dan dan pendukungnya pendukungnya tdk tdk semata sematamata mata berasal berasal dr dr st st komunitas komunitas lokal, lokal, melainkan melainkan siapa siapa saja saja yg yg merasa merasa sesuai sesuai dg dg tujuan tujuan kolektif kolektif atau atau tdk tdk setuju setuju dg dg sistem sistem yg yg tdk tdk adil adil (contoh (contoh : : demonstrasi demonstrasi buruh) buruh) Kekerasan Kekerasan Kolektif Kolektif Nodern Nodern -- merupakan merupakan sarana sarana utk utk mencapai mencapai tujuan tujuan politis politis atau atau ekonomis ekonomis dlm dlm masyarakat masyarakat (contohnya (contohnya: : kerusuhan kerusuhan 14 14 Nei Nei 1338 1338 di di ]akarta) ]akarta). . TEOR! KONSP!RAS! TEOR! KONSP!RAS! (Nathias Brockers) (Nathias Brockers) Nutasi Nutasi dlm dlm kehidupan kehidupan tdk tdk saja saja terjadi terjadi atas atas dsr dsr pertarungan pertarungan atau atau persaingan persaingan soal soal keberadaan, keberadaan, ttp ttp juga juga persekutuan persekutuan SS kerjasama kerjasama yg yg justru justru memungkinkan memungkinkan terjadinya terjadinya evolusi evolusi. . Dlm Dlm kehidupan kehidupan A A bersepakat bersepakat dg dg BB tanpa tanpa diketahui diketahui C C utk utk memperoleh memperoleh keuntungan keuntungan adl adl wajar wajar. . Konspirasi Konspirasi mengandung mengandung bujukan bujukan atau atau rayuan, rayuan, bukan bukan sekedar sekedar bernada bernada sama sama. . Kata Katakata kata yg yg saling saling terkait terkait membuat membuat hal halhal hal yg yg rumit rumit menjadi menjadi sederhana sederhana. . ]ika ]ika tidak tidak ada ada bukti bukti yg yg difinitif, difinitif, kebenaran kebenaran harus harus diuji diuji scr scr berulang berulangulang ulang. . Kecenderungan Kecenderungan melempar melempar tggjwb tggjwb mslh mslh yg yg rumit rumit SS menyengsarakan menyengsarakan merupakan merupakan ciri ciri perilaku perilaku manusia manusia. . Nisteri Nisteri yg yg tdk tdk mampu mampu dijelaskan dijelaskan scr scr logika logika akan akan dilarikan dilarikan kpd kpd sdh sdh kehendak kehendak Tuhan" Tuhan" sbg sbg Sang Sang Pencipta Pencipta. . Konspirasi Konspirasi membuat membuat masalah masalah yg yg rumit rumit menjadi menjadi sederhana, sederhana, dan dan menjadi menjadi alat alat ideal ideal utk utk propaganda propaganda. . Syak Syak wasangka wasangka adl adl suatu suatu keraguan, keraguan, kritik kritik dpt dpt dijadikan dijadikan bukti bukti bagi bagi realitas realitas utk utk kemajuan kemajuan. . REALITAS HUKUM (Law on books Law in action Terjadinya perbedaan karena : Apakah pola tingkah laku sosial" tlh mengungkapkan materi hk yg diumuskan dlm peraturan. Apakah keputusan pengadilan sama dg apa yg diharuskan dlm peraturan. Apakah tujuan yg dikehendaki hukum sama dg efek peraturan itu dlm kehidupan masyarakat. * S!KAP ANB!vALEN NERUPAKAN PENCHALANC BAC! TECAKNYA HUKUN * KEKUASAAN YC TDK BERPARAD!CNA HK NERUPAKAN PELUANC TER]AD!NYA PELANCCARAN HAN (D.L K!NBAL) PERSPEKTF HUKU PERSPEKTF HUKU C!v!L LAW (Eropa Kontinental) Peranan ngr dlm pembuatan UU dominan Hk tertulis sbg andalan bagi kepastian hk CANNON LAW (Anglo Saxon) Hk tertulis S konvensi Nendapat tempat yg penting Hakim dpt membuat hk mll vonis2 tanpa hrs terikat pd hk tertulis KEAD!LAN D!UTANAKAN OR!ENTAS! CANNON LAW C!v!L LAW KONPONEN PENBUATAN FUNCS! PELUANC Partisipatif dg mengundangkan seluasluasnya parmas baik scr individu maupun kelompok Aspiratif, memenuhi kehen dak masyarakat yg dkontestasikan scr demokratis Limitatif karena memuat kttn prin sip scr rinci S ketat shg tdk dpt diinter pretasikan scr sepi hak olh pmrth, kecuali hal2 teknis Sentralistik karena pembuatannya lbh banyak ditentukan olh lbg2 ngr trtm pemerintah Positivis instrumen talis dlm arti isinya lbh mencerminkan kehendak atau alt justifikasi atas pro gram yg akan dilakukan pmrth !nterpretatif krn hanya memuat mslh2 pokok utk ditafsirkan dg prtn rendah yg dibuat olh pemrth, dmn interpretasi seke dar menyangkut hal2 teknis NASYARAKAT KR!TER!A YUR!SPRUDES!AL SOS!OLOC!CAL Fokus PeraturanPeraturan Struktur Sosial Proses Logika Perilaku Cakupan Universal Bervariasi Perspektif Partisipan Pengamat Kegunaan Praktis Alamiah Tujuan Pengendalian Keseimbangan PENDEKATAN HUKUN (Donald Black) PENDEKATAN HUKUN (Donald Black) PENCENBANCAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORNAT!F DAN SOS!OLOC!S. DALAN KENYATAAN KEDUA NODEL TSB SAL!NC TERKA!T, SAL!NC NELENCKAP!, DAN SAL!NC NENBER!KAN SUNBANCAN DLN APL!KAS! HUKUM HUKUM * Perwujudan nilai-2 normatif (abstrak nstrumen utk pengendalian sosial SOSIOLOGI SOSIOLOGI emenuhi kebutuhan konkrit (aturan main dalam kehidupan msyarakat Hukum memiliki daya mengatur jika scr reltif sdh Hukum memiliki daya mengatur jika scr reltif sdh dipersatukan dlm kelompok dipersatukan dlm kelompok2 sosial, apalagi dlm 2 sosial, apalagi dlm sistem sosial. sistem sosial. Hukum bersifat memaksa ttp paksaan itu bukanlah Hukum bersifat memaksa ttp paksaan itu bukanlah merupakan syarat utama, kemanfaatanlah yang merupakan syarat utama, kemanfaatanlah yang menjadi ukuran utama. menjadi ukuran utama. Pemaksaan itu lebih utk melindungi sistem sosial Pemaksaan itu lebih utk melindungi sistem sosial daripada hukum. daripada hukum. Obyek Sosiologi hukum : karakteristik hukum Obyek Sosiologi hukum : karakteristik hukum masyarakat, ideologi, kelembagaan sosial, masyarakat, ideologi, kelembagaan sosial, organisasi formal dan sosial, dan dinamika sosial. organisasi formal dan sosial, dan dinamika sosial. ALH-ALH PELEBAAAN HUKU COvERNNENT POL!T!C (Subyektivasi) RULE NAK!NC !NST!TUT!ON FEED BACK NORN (Obyektivasi) RULE NAK!NC !NST!TUT!ON SANCT!ON (!nternalisasi) ALL OTHER SOC!ETAL ALL PERSONAL FORCE STATE Rule Occupation FLSAFAT FLSAFAT KEBENARAN : Absolut (kitab suci). Otoriter (kekuasaan, kedudukan : Presiden, Panglima, Cubernur dll). Nistik (Dewa, paranormal, dukun dll). Logika rasional (pemikiran manusia=wisdom). !lmiah (pakar, ilmuwan). !ndrawi BENAR Fakta sosial apa Filsafat mempertentangkan mengapa Nateri/Bentuk bagaimana PERUBAHAN Sifat
Contoh Proposal Penelitian. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Jasa Simpanan "Setia" Dana Pensiun Lembaga Keuangan Di Pt. Bank Rakyat Indonesia Cabang Malang