KEPALA SEKOLAH
ROBITO, S.Pd
TATA USAHA
SRI WAHYUNI, S.Si
KOMITE SEKOLAH
ABDUL HAKIM, SH
S I S W A
GURU BIDANG STUDI
KOORDINATOR 6K
HARWATI, S.Pd
WAKA KESISWAAN
KALIMAN, M.Pd
WAKA KURIKULUM
TATIK WIDAYANI, M.Pd
WAKA HUMAS
KHOIRIL, S.Pd
WAKA SAPRAS
HOSMADI, S.Pd
KOORD EKSUL
KOORD AKADEMIK
MARDAWATI M.Z, S.Pd
WALI KELAS
X, XI, XII
KONSELING
Dra. HAMDIAH, ENI,
T.W.S.Psi, NA1MIAH, S.Pd
STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA
SMA NEGERI 1 SANGATTA UTARA TAHUN PEMBELA1ARAN 2011/2012
9
D. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
No. Nama Jabatan
1. Rubito, S.Pd Kepala Sekolah
2. Tatik Widayani, M.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum
3. Kaliman, M.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kesiswaan
4. Hosmadi, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang
Sarana
5. Khoiril, S.Pd Wakil kepala sekolah Bidang
Humas
6. Dra, Hamdiah uru Bimbingan Konseling
7. Mardawati, S.Pd Koordinator Akademik/ uru
Bahasa Jerman
8. Husaini Abbas, M.Pd uru Sosiologi
9. Suparto, M.Pd uru Matematika
10. Tatik Widayani, M.Pd uru Kimia
11. Aulia Andikarani, S.Pd uru Bahasa Inggris dan Seni
12. Roichan Hilmi, S.Tp uru Teknologi InIormasi Dan
Komunikasi
13. Juwainah, S.Pd uru Bahasa Indonesia
14. Asriani L. S., S.Pak uru Agama Kristen
15. Sri Wahyuni, S.Si uru Agribisnis
16. Kasanah, S.Pd uru Kimia
17. Wati, S.Pd uru eograIi
18. AriI SyaiIuddin StaI Tata Usaha
19. Eni Triswiati, S.Si uru Bimbingan Konseling
20. Darlik Yuni Astutik, S.Pd uru Biologi
21. Martha Kabanga, S.Ak uru Ekonomi
10
22. Ai Siti Maryam, S.Pd uru Fisika
23. Juliana, S.Sos uru Sosiologi
24. Masita, S.Ag uru Pend. Agama Islam
25. Etik Ernawati, S.Pd uru Pkn Dan Sejarah
26. Chornia Tw, S.Pd uru Bahasa Indonesia
27. Harwati K, S.Pd uru Pkn Dan Sejarah
28. Karjito, M.Pd uru Fisika
29. Wiwin Tw, S.Pd uru Bahasa Indonesia
30. Winarto StaI Tata Usaha
31. Udin Security
32. Benny Kurniawan, S.Tp. uru Tik
33. Iwan Setiawan, S.Pd uru Penjaskes
34. Khoiril, S.Pd uru Penjaskes
35. Lolyta, S.Pd uru Kimia
36. Hasnah, S.Pd uru Matematika
37. Ahmad Fauzi, S.T.P StaI Perpustakaan
38. Kuandar Toni R, S.Pd uru Penjaskes
39. Primaanti LuthIi, S.Pd uru Bahasa Inggris
40. Alita Septi Ratnani, S.Pd uru Matematika
Keadaan siswa:
No Uraian
X XI XII Jumlah
L P JML L P JML L P JML L P L/P
1. Umum 103 140 243
2. Program
IPA 32 76 108 33 70 103 65 146 211
IPS 32 68 100 43 59 102 75 127 202
Bahasa
Jumlah 103 140 243 64 144 208 76 129 205 243 413 656
11
Kegiatan Ekstrakurikuler:
No Mata Pelajaran
X XI Jumlah
L P JML L P JML L P L/P
Keagamaan
1 Ketaqwaan 18 61 79 53 76 129 71 137 208
2 Kristen 3 7 10 5 12 17 8 19 27
Seni
3 Menari 4 15 19 2 8 10 6 23 29
4 Teater 8 10 18 6 10 16 14 20 34
Olah Raga
5 Basket 12 12 24 9 10 19 21 22 43
6 Sepak Bola 9 0 9 7 0 7 16 0 16
7 Bulu Tangkis 6 8 14 10 13 23 16 5 37
8 Tenis Meja 2 2 4 1 3 4 3 5 8
9 Volly 6 12 18 7 14 21 13 26 39
10 Taekwondo 5 7 12 11 9 20 16 16 32
11 Hoki 2 3 5 1 3 4 3 6 9
Lain - lain
12 PMR 12 7 19 5 9 14 17 16 33
13 Pramuka 9 13 22 4 8 12 13 21 34
14 Mading 2 4 6 3 7 10 5 11 16
15 Paduan Suara 5 7 12 8 10 18 13 17 30
16 Penyiar Radio 0 1 1 0 0 0 0 1 1
17 Paskibra 2 3 5 4 6 10 6 9 15
18 KIR 2 3 5 1 5 6 3 8 11
19 Koperasi Osis 16 13 29 9 10 19 25 23 48
Akademik
20 Englisholic 2 4 6 6 5 11 8 9 17
21 Sains Mania Biologi 3 2 5 4 4 8 7 6 13
23 Sains Mania Fisika 2 2 4 3 5 8 5 7 12
24 Sains Mania Kimia 1 2 3 5 7 12 6 9 15
25 Sains Mania Astronomi 2 1 3 0 4 4 2 5 7
26 Sains Mania Matematika 1 2 3 2 2 4 3 4 7
Jumlah 134 201 335 166 240 406 300 441 741
12
E. Kurikulum
Dari beberapa deIinisi kurikulum, kurikulum bisa dimaknai dalam tiga
konteks; pertama sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik, kedua sebagai pengalaman belajar yang mengandung makna
kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh anak didik baik di
dalam maupun di luar sekolah dengan syarat kegiatan tersebut adalah di
bawah tanggung jawab guru (sekolah), ketiga sebagai sebuah
program/rencana pembelajaran yang berisi tentang tujuan yang harus
ditempuh beserta alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pencapaian
tujuan, alat atau media yang diharapkan mampu menunjang pencapaian
tujuan tersebut. Hal ini sesuai dengan pengertian kurikulum menurut UU
SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 yang mendeIinisikan kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
8
Dengan terbitnya PP No. 10 tahun 2005 dan Permendiknas No. 24 tahun
2006, maka diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
pada setiap satuan pendidikan secara nasional dengan memberikan otonomi
yang luas kepada sekolah, guru, dan komite sekolah untuk mengembangkan
kurikulum tersebut
9
. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan dan digunakan sebagai acuan pembelajaran di sekolah.
Pengembangan kurikulum KTSP berpedoman pada Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), Standar Isi (SI), dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang digunakan sebagai acuan pembelajaran di sekolah.
10
Secara umum kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Sangatta
Utara adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagaimana
8
Ali MudloIir, Aplikaasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan
Afar Dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm. 3
9
Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Islam (Yogyakarta: Magnum Pustaka,
2010), hlm. 26-27.
10
Ibid.
13
diamanatkan undang-undang, ada beberapa hal yang membedakan kurikulum
KTSP yang diberlakukan di SMA Negeri 1 Sangatta Utara dengan SMA lain
di Sangatta yaitu SMA Negeri 1 Sangatta Utara mengembangkan mata
pelajaran Agrobisnis dan Bahasa Arab serta Bahasa Jerman sebagai mata
pelajaran muatan lokal.
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan, serta cara pembelajaran
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan, ia merupakan sekumpulan studi
keislaman yang meliputi al Quran, aqidah, akhlak, Iiqih, tarikh dan
kebudayaan Islam.
Kurikulum PAI yang diterapkan di SMA Negeri 1 Sangatta Utara berisi
studi keislaman seperti Al-Quran, aqidah, akhlak, Iiqih, tarikh dan
kebudayaan Islam dengan alokasi waktu 2 jam setiap minggunya. Sebagai
realisasi pemberlakuan kurikulum PAI di sekolah, maka tugas guru PAI
adalah melakukan analisis terhadap SK dan KD, mengembangkan silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
F. Sarana dan Prasarana
SMAN 1 Sangatta Utara memiliki Iasilitas yang memadai dalam rangka
mewujudkan kegiatan belajar dan mengajar yang aman dan nyaman. Adapun
sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah SMAN 1 Sangatta Utara antara
lain:
1. 24 buah ruang kelas
2. Laboratorium komputer
3. Laboratorium Iisika
4. Perpustakaan
5. Ruang baca
6. Mes guru
7. Ruang uru
8. edung olah raga
14
9. Mushalla
10. Lapangan Basket
11. Kantin
Denah SMAN 1 Sangatta Utara
15
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A. Pra Pelaksanaan PPL
1. Pembekalan (coaching)
Untuk membekali mahasiswa yang akan melaksanakan PPL, panitia
mengadakan pembekalan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), acara pembekalan
dibuka oleh Nana Indriana mewakili pihak jurusan yang berhalangan
hadir, acara dilanjutkan dengan materi tentang alur pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan oleh Mustatho, M.Pd.I. Mustatho`
menjelaskan bahwa pelaksanaan PPL diawali dengan pembekalan,
dilanjutkan dengan serah terima mahasiswa yang melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) kepada lembaga/sekolah tempat pelaksanaan PPL.
Sedangkan mengenai sistematika penulisan laporan PPL disampaikan
oleh Eko Nursalim, M.S.I, sebagaimana termuat dalam buku panduan
pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Waktu penyerahan
laporan dibatasi 2 minggu setelah pelaksanaan PPL, Adapun materi
lainnya di berikan oleh TauIikin, M.S.I mengenai persiapan mengajar,
baik persiapan tertulis maupun persiapan tidak tertulis, persiapan
tertulis meliputi pembuatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Sedangkan persiapan tidak tertulis terdiri dari
persiapan psikologis dan persiapan Iisik. Acara pembekalan ditutup
oleh Achmad Surono, M.S.I
2. Pembentukan Panitia Peserta PPL
Untuk mempermudah koordinasi antara mahasiswa dengan
mahasiswa, mahasiswa dan guru pamong serta mahasiswa dengan
dosen pembimbing lapangan dibentuk panitia peserta PPL yang
meliputi ketua kelompok dan sekretaris. Pemilihan ketua dan
16
sekretaris ditentukan oleh kelompok masing-masing. Berdasarkan
hasil diskusi kelompok disepati:
No Nama NIM Jabatan
1 Arbani 08.01.0011 Ketua
2 Tri Suryaningsih 08.01.0017 Sekretaris
3 Evi Widyani 08.01.0049 Anggota
4 Sabariah 08.01.0036 Anggota
5 Sitti Masita Bandaso 08.01.0072 Anggota
B. Saat Pelaksanaan PPL
1. Persiapan Penyusunan Silabus dan RPP
Program pelaksanaan PPL mulai dilaksanakan pada tanggal 17
Oktober s/d 30 November 2011. Sebelum mahasiswa mengajar di
kelas, dilakukan beberapa persiapan. Di antaranya persiapan tertulis
dan persiapan tidak tertulis. Persiapan tertulis tersebut adalah
penyusunan silabus dan RPP, dalam penyusunan Silabus dan RPP
mahasiswa berkoordinasi dengan guru pamong. Sedangkan persiapan
tidak tertulis adalah persiapan Iisik dan mental dalam mengajar.
2. Praktik Mengajar di kelas
Pelaksanaan praktek mengajar di kelas, disesuaikan dengan jadwal
yang ada di sekolah. Tujuan belajar mengajar dan tugas administrasi
secara terbimbing adalah agar peserta PPL dapat menerapkan
kemampuan mengajar secara utuh dan integral yang dapat
dilaksanakan secara sungguh-sungguh di kelas dan dengan bimbingan
guru pamong yang meliputi :
a) Kemampuan menetapkan bahasa dan tujuan pembelajaran
b) Kemampuan mengorganisasikan materi, media, dan sumber
belajar.
c) Merancang strategi pembelajaran.
d) Merancang prosedur dan alat evaluasi.
17
Memilih prosedur dan metode pendekatan pengajaran dimaksudkan
agar calon guru yang akan tampil di depan kelas dapat menyampaikan
materi secara terprogram dan sesuai dengan langkah-langkah yang
ditentukan. Adapun keterampilan dasar / pokok guru di dalam kelas
meliputi :
a) Membuka dan menutup pelajaran
b) Memberi penguatan
c) Variasi dalam belajar
d) Kemampuan bertanya
e) Kemampuan memimpin diskusi kecil
I) Penguasaan kelas
g) Evaluasi
Ujian Praktek mengajar merupakan kegiatan akhir dari peserta PPL.
Pada kegiatan ini mahasiswa diuji oleh guru pamong dan atau oleh
dosen pembimbing yang penilaiannya meliputi cara membuka
pelajaran dan sampai menutup pelajaran.
Adapun kelas yang dijadikan tempat praktek yaitu kelas X dan kelas
XI, kelas XII tidak dijadikan sebagai kelas untuk praktek. Hal ini
karena pertimbangan bahwa kelas XII dipersiapkan untuk menghadapi
Ujian Nasional (UN).
3. Proses Bimbingan dengan uru Pamong
Sebelum mengajar di depan kelas, mahasiswa PPL khususnya harus
mempersiapkan berbagai hal, di antaranya persiapan tertulis meliputi :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Analisis materi pelajaran
merupakan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dan
mencakup pengembangan materi, media dan sumber belajar yang
sesuai dengan materi yang akan dijelaskan dan diajarkan. Dalam
pengembangan materi mencakup analisis materi dan penentuan
konsep-konsep esensial yang akan diajarkan. Selama tahap mengajar
terbimbing, menyusun RPP di bawah pengawasan dan bimbingan
18
guru pamong dan dosen pembimbing. Hal-hal yang memerlukan
bimbingan antara lain:
a. Penetapan bahan dan tujuan pembelajaran serta materi yang akan
diajarkan.
b. Pengorganisasian materi, media, dan sumber pengajaran.
c. Rancangan prosedur pengajaran dan alat evaluasi.
Di samping persiapan tertulis, masih ada persiapan lain yang dituntut
bagi PPL di antaranya persiapan Iisik dan mental. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang akan dilaksanakan
pada saat mengajar di depan kelas, mulai dari membuka pelajaran,
proses berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sampai
menutup pelajaran. Selain itu mahasiswa PPL harus mempersiapkan
kestabilan emosional dan mental, sehingga dapat mengatasi masalah-
masalah yang timbul saat mengajar.
. Pasca Pelaksanaan PPL
1. ReIleksi Hasil Pembelajaran
Tahap pertama mengajar di depan kelas bagi mahasiswa PPL di SMA
Negeri 1 Sangatta Utara adalah diawasi oleh guru pamong dan dosen
pembimbing PPL. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan
yang akan didiskusikan dengan mahasiswa lainnya dan guru pamong
serta dosen pembimbing. Hasil diskusi dapat menjadi bahan masukan
bagi mahasiswa PPL lainnya dan sebagai bahan pertimbangan bagi
mahasiswa PPL yang bersangkutan untuk perbaikan selanjutnya.
Selama tahap pelatihan mengajar di depan kelas yang menjadi
sasaran utama adalah :
1. Bagaimana membuka pelajaran dengan baik,
2. Penggunaan metode dan pengajaran yang baik,
3. Kesesuaian penyampaian materi dengan rencana pengajaran,
4. Penguasaan penyampaian materi dengan alokasi waktu yang
dibuat,
5. Pengelolaan kelas,
19
6. KeeIektiIan penggunaan media pengajaran,
7. Kesinambungan komunikasi lisan maupun tulisan,
8. Mengadakan evaluasi pada kegiatan PBM (Proses Belajar
Mengajar), yaitu untuk mengetahui daya serap siswa terhadap apa
yang sudah dijelaskan.
2. Evaluasi
a. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang didapatkan oleh mahasiswa PPL selama
melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Sangatta Utara adalah :
1) kerja sama dan dukungan penuh dari kepala sekolah, dewan
guru beserta staII, sehingga memudahkan kelancaran
pelaksanaan kegiatan PPL,
2) SMA Negeri 1 Sangatta Utara memiliki Iasilitas/media yang
dibutuhkan oleh pengajaran, sangat lengkap.
3) Persiapan yang mahasiswa PPL lakukan sebelum mengajar,
baik Iisik dan mental maupun kelengkapan mengajar ,
4) Penguasaan materi yang akan diajarkan,
5) KeaktiIan siswa dalam proses belajar mengajar,
6) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran atau materi yang
diajarkan,
7) Bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing yang
selalu memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup.
b. Faktor Penghambat
Faktor-Iaktor penghambat yang dihadapi mahasiswa PPL di SMA
Negeri 1 Sangatta Utara meliputi 2 Iaktor, yaitu Iaktor Internal
dan Iaktor Eksternal.
1) Faktor Internal
a) Faktor kesulitan dalam menghadapi anak yang tidak peduli
terhadap guru dan sibuk dengan dirinya sendiri.
b)Faktor keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam hal
pendekatan terhadap siswa saat proses belajar mengajar
20
dirasakan oleh penulis begitu juga dalam menyampaikan
materi pelajaran, perlu bimbingan lebih lanjut.
c) Penulis mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa
yang lebih sederhana yang dapat dimengerti oleh semua
siswa dalam penyampaian materi pelajaran.
2) Faktor Eksternal
Kesulitan dalam kurikulum yang dipakai serta penentuan
alokasi waktu yang sesuai dengan silabus masing-masing mata
pelajaran.
a) Motivasi siswa
Jika dilihat secara keseluruhan motivasi siswa dalam proses
belajar mengajar cukup baik, siswa langsung terlibat belajar
mengajar di dalam kelas, tetapi masih ada beberapa siswa
yang kurang memiliki motivasi untuk terlibat secara aktiI
dalam menumbuhkan suasana komunikatiI saat proses
belajar mengajar.
b)Suasana kelas
Suasana kelas ketika sedang berlangsungnya proses belajar
mengajar sangat kondusiI, namun ada satu atau dua siswa
yang kurang termotivasi dan antusias terhadap materi yang
sedang diberikan, tetapi berkat pengalaman dan kedisiplinan
guru, Alhamdulillah semua itu dapat teratasi sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar.
c) Kesulitan dalam penyampaian materi
Adanya perbedaan siswa dalam hal cepat atau lambatnya
siswa dalam penerimaan materi, oleh karena itu penulis
membutuhkan waktu yang lama yaitu dengan cara
pengulangan materi beberapa kali untuk mengatasi siswa
yang mengalami masalah dalam penerimaan materi
pelajaran.
d)Kesulitan memilih metode belajar yang tepat
21
Kesulitan ini disebabkan karena keberadaan siswa yang
memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap materi
pelajaran yang disampaikan. Maka diperlukan metode yang
tepat dalam penyampaian materi sehingga pelajaran yang
disampaikan menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan.
c. Solusi
Upaya untuk mengatasi hambatan baik internal maupun eksternal
antara lain :
1)Mengenai hambatan yang berasal dari dalam diri penulis, dapat
dipecahkan dengan cara mengadakan pendekatan khusus
dengan anak yang bersangkutan, dengan cara mengajak
berdiskusi atau memberikan pengertian dan nasihat.
2)uru PPL melatih diri untuk menggunakan bahasa yang lebih
sederhana dan mudah dimengerti, serta penjelasan materi
diarahkan berdasarkan keadaan lingkungan sehari-hari yang
berlangsung dalam kehidupan sehingga materi dapat dipahami
dengan baik oleh siswa.
3)MengaktiIkan proses belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran, sehingga siswa lebih terIokus pada kegiatan
belajar contohnya diskusi kelompok yang dapat membantu
siswa menumbuhkan kerja sama, berpikir kritis dan
kemampuan membantu teman, maka hambatan dalam
pembelajaran diharapkan dapat teratasi.
4)Konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Salah
satu Iungsi dari guru pamong dan dosen pembimbing adalah
memberikan arahan dan motivasi serta penjelasan tentang hal-
hal yang tidak diketahui oleh mahasiswa bimbingannya. Hal
ini telah dimanIaatkan langsung peserta PPL, untuk
berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing,
diharapkan dapat meminimalkan kesalahan dan kekurangan
22
yang dihadapi oleh peserta PPL yang bersangkutan dan akan
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
selanjutnya.
5)Konsultasi dan diskusi dengan sesama mahasiswa PPL, karena
antara guru PPL dengan peserta PPL yang lainnya memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda, maka jika
peserta PPL yang lainnya mengalami kesulitan sangat perlu
diadakan diskusi kecil untuk membahas kesalahan dan
kesulitan yang dialami, karena dengan berdiskusi maka
diharapkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh
peserta PPL yang lain tersebut akan bisa mengatasi kesulitan
yang dihadapi oleh peserta PPL yang bersangkutan.
6)Mengubah metode PBM (Proses Belajar Mengajar). Dengan
mengubah metode PBM menjadi metode yang bervariasi maka
diharapkan siswa yang bersangkutan akan lebih konsentrasi
dan bergairah dalam mengikuti pelajaran.
7)Memberikan motivasi kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dimengerti, dengan memberikan pertanyaan,
pancingan atau meminta mereka untuk bertanya tentang materi
yang baru disampaikan.
8)Melakukan pendekatan pada saat jam-jam istirahat atau jam
kosong kepada siswa dengan memberikan pengertian, nasihat
dan saran agar menjadi lebih baik lagi.
9) Untuk siswa yang malas dengan cara memberikan tugas
secara terus menerus dan memberikan penilaian khusus kepada
mereka, sehingga mereka termotivasi untuk lebih rajin lagi.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan PPL di SMA Negeri 1Sangatta Utara,
diperoleh kesimpulan yaitu berupa pengalaman mengajar yang sebenarnya.
Tugas utama guru meliputi merencanakan dan mengaktualisasikan diri apa
yang direncanakan dalam proses pembelajaran di kelas sebelumnya.
Sedangkan setiap pelaksanaan proses KBM harus dilakukan berdasarkan
pedoman-pedoman yang sudah dibuat dalam RPP yang sesuai dengan silabus.
Selain guru menguasai materi yang akan diajarkan, guru dituntut mempunyai
kemampuan untuk mengelola kelas.
B. Saran-saran
1. Bagi mahasiswa PPL
a. Sesama mahasiswa PPL satu sekolah diharapkan memelihara
komunikasi sehingga tidak membentuk kelompok sendiri-sendiri.
b. Mahasiswa sebaiknya menjaga sikap terhadap siswa, guru maupun
karyawan.
c. Mahasiswa sebaiknya meningkatkan disiplin khususnya disiplin waktu.
d. Hendaknya melakukan kerja sama baik antara teman kelompok, guru
pamong maupun guru-guru yang lain guna mendapatkan masukan-
masukan yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan praktek.
e.Sebaiknya guru pamong dan dosen pembimbing memberikan
bimbingan dan arahan yang lebih maksimal dan tidak memberatkan
peserta PPL dalam pelaksanaan kegiatan Belajar Mengajar di sekolah,
2. Bagi SMA Negeri 1 Sangatta Utara
a. Kemajuan yang dicapai saat ini hendaknya terus ditingkatkan dan
dipertahankan sehingga SMA Negeri 1 Sangatta Utara ini akan terus
membangun dunia pendidikan dan dapat mencetak manusia berkualitas
dan berdaya guna untuk masa depan bangsa dan negara tercinta.
24
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terfemahannya, Semarang: PT Kumudasmoro raIindo, 1994.
AriIin, M., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Pt. Bumi Aksara, 2009.
MudloIir, Ali, Aplikaasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dan Bahan Afar Dalam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Press,
2011.
Raharjo, Rahmat, Inovasi Kurikulum Pendidikan Islam Yogyakarta: Magnum
Pustaka, 2010.
Selayang Pandang, dalam http://sman1sangattautara.sch.id/proIil.html diakses
pada tanggal 1 desember 2011.