1 Kerangka Konseptual
Luka Insisi (Clean wound) Kulit Manggis ( Garcinia Mangostana L )
Perawatan Luka
Xanthone
Anti Inflamasi
Flavonoid
Anti Oksidan
Vit. C
Meningkatkan Hidro Siprolin
Inflamasi
Proliferasi Meningkatkan pembentukan jaringan dan epitelisasi Tepi luka menyatu Penyatuan luka lebih cepat
27
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual pengaruh pemberian rebusan kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) dalam proses penyembuhan luka insisi pada marmot (Cavia cobaya) Keterangan : diteliti : tidak diteliti :
Trauma benda tajam dapat menimbulkan luka sehingga menyebabkan hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh (Sjamsuhidajat & Jong, 2004). Kerusakan jaringan ini kemudian mengalami proses penyembuhan luka uang terdiri dari tiga fase yaitu inflamasi, proliferasi, dan penyudahan (remodeling) (Sjamsuhidajat & Jong, 2004). Kulit dari manggis menghasilkan senyawa xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis. Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi. Turunan senyawa xanthone yang paling banyak pada kulit buah manggis adalah alfa-mangostin. Jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim siklooksigenase (COX) yang menyebabkan asam arakhidonat tidak dapat diubah menjadi prostaglandin sehingga produksi prostaglandin (PGD2, PGE2, PGF2) berkurang. Penurunan prostaglandin akan mengurangi terjadinya edema. Sehingga diharapkan penyembuhan luka bisa lebih cepat.
3.2 Hipotesis Penelitian Ada pengaruh pemberian rebusan kulit manggis terhadap proses penyembuhan luka insisi pada marmut.
28