Anda di halaman 1dari 8

PELBAGAI PRODUK MUTIARA RANTAI TANGAN CINCIN GELANG

Secara alami

TIRAM MUTIARA

Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara. Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Secara teoritis, Elisabeth Strack (secara mendalam terdapat dalam buku Pearls tahun 2006) mendeskripsikan terbentuknya mutiara alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel moluska. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke dalam rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang. Teory irritant mengungkapkan bahwa pada suatu saat bagian ujung mantel sang kerang dimakan oleh ikan, hal ini dimungkinkan karena kerang akan membuka cangkang dan menjulurkan bagian mantelnya untuk menyerap makanan. Saat mantelnya putus, bagian remah eptiheliumpun masuk ke dalam rongga mantel. Teory irritant juga mengungkapkan bahwa bisa saja mutiara terbentuk akibat masuknya cacing yang biasanya menempati moluska pada masa perkembangannya kemudian berpindah ke organisme lain. Cacing ini merusak dan memasuki rongga mantel. Cacing ini tanpa sengaja membawa bagian epithelium yang ada di permukaan mantel bersamanya. Bila cacing mati dalam rongga mantel, maka cacing ini akan dibungkus oleh epithelium, membentuk kantung mutiara dan akhirnya terbentuklah mutiara. Kalaupun cacing itu bisa melepaskan diri, maka epithelium yang tinggal dalam rongga mantellah yang akan membentuk mutiara setelah sebelumnya membentuk kantung mutiara. Sementara teori yang kedua adalah masuknya partikel padat ke dalam rongga mantel. Partikel padat bisa saja terperangkap di dalam tubuh kerang akibat dorongan air. Saat kerang ini tak bisa mengeluarkannya, partikel inipun bisa saja masuk ke rongga mantel. Saat dia masuk, epithelium juga ikut bersamanya. Epithelium ini akhirnya membungkus partikel padat sehingga terbentuklah kantung mutiara. Kantung mutiara ini akhirnya akan mendeposisikan nacre ke partikel padat tersebut. Namun demikian sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung teori masuknya pasir ke dalam mantel kerang mutiara walaupun teori ini dipahami sejak lama. Dari beberapa mutiara alami yang dibedah, menunjukkan bahwa bagian inti mutiaranya bukanlah partikel padat. Mutiara hasil budidaya Sebelum kegiatan operasi, kerang mutiara jauh hari sebelumnya sudah mengalami proses yang disebut weakening (membuat kerang mutiara menjadi lemah). Proses ini biasanya dari 2 minggu sampai sebulan tergantung jenis dari kerang mutiara. Proses ini dimaksudkan supaya kerang mutiara akan akan mengalami stress dan memasuki fase reproduksi dengan cepat sehingga apabila operasi dilaksanakan gonadnya sudah kosong. Bila gonad dalam keadaan penuh maka kegiatan operasi akan menyulitkan dan bahkan banyak mengalami kegagalan. Proses weakening ini bisa dengan menutup kerang mutiara dengan sarung yang berpori sangat kecil sehingga partikel makanan tersaring atau bahkan kerang mutiaranya ditumpuk bersama kemudian dibungkus dengan sarung berpori kecil. Dalam kondisi ini, kerang mutiara masih bisa bertahan hidup walau makanan dalam partikel yang lebih besar sudah tak ada lagi. Setelah proses ini, kerang mutiara diangkat ke darat (bila operasi dilaksanakan di darat) dan mengalami proses weakening lanjutan di dalam tanki. Mereka ditumpuk bersama sehingga mereka makin lemah akibat konsumsi makanan dan oksigen yang rendah.

Bila operasi dilakukan tanpa proses ini, kerang mutiara masih sangat kuat untuk menendang keluar nucleus yang dimasukkan ke dalam gonadnya. Bahkan untuk jenis kerang terbesar P. Maxima, otot mereka sangat kuat bila tak melewati proses weakening sehingga cangkangnya sangat susah dibuka. Pada saat-saat tertentu air dikeluarkan dari tanki sehingga memaksa kerang untuk membuka cangkangnya. Saat kerang membuka cangkang peg (pengganjal) disisipkan diantara kedua cangkang kemudian kerang siap dioperasi. Pada saat tanpa air, kerang akan membuka cangkang sementara mantelnya akan tertarik ke dalam. Hal ini memudahkan kegiatan pegging karena saat ditutupi air kerang akan membuka cangkang namun bagian tepinya akan tertutup mantel, akibatnya apabila dilakukan pengganjalan maka peg akan melukai mantel kerang. Mutiara hasil budidaya menggunakan prinsip terbentuknya mutiara alami dengan sebuah nucleus sebagai dasar terbentuknya mutiara. Seorang teknisi terlatih akan menyiapkan inti mutiara yang biasanya bulat dan berasal dari cangkang kerang lain dan potongan mantel atau disebut juga saibo yang diambil dari kerang mutiara lain. Pemilihan donor ini mempertimbangkan warna dan kualitas nacre Mother of Pearl-nya (yang terdapat pada bagian sisi dalam cangkang kerang). Awalnya sang teknisi akan membunuh kerang donor dengan hati-hati agar supaya tak menyentuh mantelnya. Bila mantelnya tersentuh, maka mantel akan berkeriput akibat reaksi dari si kerang. Membunuh kerang donor dilakukan dengan menyisipkan pisau di antara dua cangkang dan memotong otot aduktor dari kerang donor. Saat terbelah, kerang didiamkan sampai benar-benar mati sehingga saat bagian mantelnya disentuh dia tak bereaksi lagi. Selanjutnya dipotonglah bagian mantel yang menempel pada kedua cangkang dan mantel tersebutpun dipotong lagi kecilkecil (kira-kira 3 x 3 mm). Bagian mantel yang dipersiapkan untuk penyisipan disebut saibo, sehingga kerang donor disebut juga kerang saibo. Saat operasi penyisipan, kerang penerima sudah dipegging (ditempatkan pasak antara kedua cangkang). Kerang penerima ini ditempatkan sedemikian rupa agar mudah dioperasi. Shell opener bertugas untuk membuka cangkang lebar-lebar, kemudian teknisi akan mengiris tipis bagian antara gonad dan kaki dari kerang sebagai tempat masuknya inti dan saibo. Ukuran Intipun dipilih sesuai dengan ukuran gonad. Setelah itu intipun dimasukkan se dalam-dalamnya ke dalam gonad kemudian disusul dengan satu lembar saibo. Lembar saibo ini ditempatkan sedemikian rupa agar melekat di inti dengan bagian ectoderm (yang berisi epithelium penghasil nacre) menghadap inti. Karena bila terbalik maka kemungkinan terbentuk mutiara bulat sangat kecil. Setelah itu kerangpun ditempatkan ke keranjang atau panel dan akhirnya dikembalikan ke laut. Teknik operasi dan pasca operasi bervariasi setiap perusahaan mutiara. Pada prinsipnya, dengan menerapkan teknik-teknik tertentu, kerang mutiara tak akan menendang keluar inti yang disisip dan akhirnya bisa menghasilkan mutiara bulat yang berkualitas baik. Proses pemilihan kerang untuk penerima/penghasil mutiara juga mempertimbangkan umur kerang dan masa reproduksinya. Bila kerang dalam masa reproduksi maka gonadnya akan penuh, sehingga dianggap tak cocok untuk disisipkan inti. Kemampuan teknisi akan menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan nanti. nah sudah tahukan proses pembuatan mutiara ? m,utiara-mutiara dari indonesia sangat terkenal di luar negri, memang kekayaan laut indonesia sangat luar biasa.

MUTIARA
Mutiara adalah objek bulat, keras

yang dihasilkan oleh sesetengah haiwan, terutamanya moluska seperti tiram. Mutiara digunakan sebagai perhiasan dan juga dihancurkan dalam penghasilan cat atau barangan komestik. Mutiara dihargai sebagai batu perhiasan dan dituai atau diternak sabagai barang kemas. Mutiara terhasil dalam cangkerang

sesetengah moluska dwicangkerang. Sebagai tindak balas kepada bahan asing dalam cangkerangnya, moluska tersebut akan menyalut lapisan kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk galian aragonite atau kalsite (keduanya membentuk kristal dalam bentuk kalsium karbonat) yang digam oleh sebatian seperti tanduk organik yang dikenali sebagai conchiolin. Sebatian kalsium karbonat dan conchiolin dikenali sebagai nakre, atau sebagaimana yang lebih dikenali, ibu mutiara (mother-of-pearl). Kepercayaan umum bahawa sebutir pasir bertindak sebagai pencetus sebenarnya jarang berlaku. Rangsangan yang biasa termasuklah bahan organik, parasit, atau kerosakan yang menggantikan tisu kerang ke bahagian lain haiwan tersebut. Serpihan kecil atau organisma ini masuk kedalam cangkerang ketika kulit tiram terbuka semasa makan atau respirasi. Dalam tiram ternak, pencetus biasanya ialah potongan serpihan kulit,

bersama dengan manik cangkerang diproses, gabungan yang mana diterima oleh tiram dalam kulitnya. Mutiara didapati dari dalam

spesies hidupan laut iaitu tiram. Adakah tiram menggunakan mutiara untuk menarik minat tiram lain? Jawapannya ialah tidak. Mutiara sebenarnya bertindak sebagai alat untuk mempertahankan diri. Jika ada benda asing yang cuba menghampirinya, tiram akan melindungi diri dengan satu lapisan yang ia keluarkan. Lapisan itu bersatu membentuk objek sfera iaitu mutiara. Jadi, haiwan-haiwan yang mengancam keselamatan tiram akan takut dengan kewujudan mutiara! Walau bagaimanapun, bagi

manusia, ia menjadi objek buruan. Ini kerana mutiara sangat cantik dan mempunyai nilai harga yang tinggi. Orang Jepun misalnya, memasukkan sejenis bahan asing ke dalam tiram. Mereka mahu tiram membiak dengan menghasilkan banyak mutiara di sekelilingnya.

Mutiara digunakan oleh kaum wanita sebagai perhiasan diri. Ia melengkapi aksesori seperti cincin, rantai, mahkota, serta gelang.

Pada zaman dahulu sebelum manusia menerokai alam semulajadi, laut dipenuhi dengan pelbagai hidupan dan permata yang amat bernilai iaitu mutiara. Mutiara telah mula digunakan sebagai barang perhiasan dan juga dalam ilmu perubatan pada awal zaman Greek, Asia dan Kepulauan Pasifik. Selama kira-kira 5,000 tahun kita telah menikmati kemewahan daripada permata ini tetapi sejak satu abad yang lampau,

mutiara telah dihasilkan melalui cara ternakan. Walaupun beberapa buah negara telah dikenali sebagai salah sebuah negara yang pakar dalam bidang ini. Di Malaysia, sebuah syarikat secara usahasama dengan Pelabur Jepun yang dinamakan Syarikat Kaya Pearls Sdn. Bhd. telah ditubuhkan pada tahun 1963 untuk tujuan pemeliharaan permata ini di Pulau Bohey Dulang kira-kira 18km dari Pekan Semporna, Sabah. Projek tersebut mempunyai keluasan kira-kira 11.5 hektar.Spesis Tiram Yang DiternakPada masa ini, syarikat Kaya Pearls Sdn. Bhd. sedang menternak tiram dari jenis Silver lip (Pinctada_maxima) untuk pengkulturan mutiara. Adalah didapati spesis ini boleh mengeluarkan mutiara yang berkualiti baik.Proses Memasukkan NukleusSebelum nukleus boleh dimasukkan, induk tiram terlebih dahulu disuntik bagi menggalakkan pengeluaran telur. Kemudian bahagian lapisan mantle lobe (dikenali juga sebagai piece daripda moluska lain dipotong dan disediakan untuk dilekatkan pada lapisan kulit. Satu belahan perlu dibuat pada bahagian tisu lembut tiram menggunakan alat yang tajam (Contoh: Pisau pembedahan scalpel). Kemudian piece tadi akan dimasukkan kedalam belahan ini bersama-sama nukleus.Peice akan membesar menjadi pearl-sac mengelilingi nukleus, membentuk satu lapisan nipis nacreous. Daripada permukaan Pearl-Sac bahan nacreous akan keluar dan seterusnya membentuk tiga hingga empat lapisan sehari dan proses ini akan menjadi lengkap dalam masa satu hingga dua tahun.Kaedah Ternakan Syarikat Kaya Pearls Sdn. Bhd. di Semporna, Sabah menggunakan kaedah rakit-rakit terapung dan sangkar untuk pengkulturan tiram mutiara di laut berdekatan dengan Pulau Bohey Dulang, Semporna. Jenis Mutiara Yang Dikultur Terdapat dua jenis mutiara yang sedang dikultur oleh Syarikat Kaya Pearls Sdn. Bhd. iaitu mutiara berbentuk bulat dan mutiara berbentuk separuh bulat. Pemeliharaan mutiara berbentuk bulat memerlukan masa kira-kira dua tahun manakala mutiara berbentuk separuh bulat memerlukan masa sepuluh hingga dua belas bulan. Dalam jangkamasa tersebut, mutiara berbentuk separuh bulat boleh mencapai garispusat 15-20mm. Pasaran Mutiara yang dikultur oleh Syarikat Pearls ini diekspot ke negara Jepun dalam bentuk belum diproses. Mutiara ini kemudiannya diproses di Jepun dan akan dipasarkan di Jepun atau diekspot keluar negeri. Perbezaan Mutiara Kultur Dan Mutiara Semulajadi Banyak spekulasi yang timbul berkenaan keaslian mutiara yang dikultur pada awal tahun 1900an. Mutiara yang dikultur sesungguhnya adalah tulin sepertimana mutiara semulajadi. Perbezaan yang mungkin dapat dilihat pada mutiara semulajadi ialah rupa bentuk nukleus mutiara yang wujud. Pada mutiara semulajadi, praktikel pasir, telur parasit dan bahan-bahan lain akan membentuk neukleus di tengah-tengah. Sementara itu, pada mutiara yang dikultur, nukleus tiruan yang terdiri daripada kulit asal (bivalve) dimasukkan untuk menjadikan mutiara. Amnya, kedua-dua proses pembentukan mutiara ini adalah serupa. Dengan kata lain, nukleus perlu untuk mendapatkan mutiara samada dilakukan oleh manusia

ataupun secara semulajadi untuk membentuk lapisan nacre yang seterusnya akan membentuk mutiara yang amat bernilai. Cara Mengenal Mutiara Yang Baik Kriteria yang penting dalam menilai mutiara ialah kehalusan pada permukaannya. Kecacatan mutiara sukar ditentukan, tetapi ianya boleh ditentukan melalui tanda/ bintik ataupun lekuk yang kelihatan. Untuk mengenal kecacatan mutiara, permukaannya bolehlah diusap dengan hujung jari. Sekiranya terdapat dua atau lebih bintik, mutiara tersebut adalah tidak berkilau, menarik dan di tambah dengan kilauan adalah baik untuk dibuat cincin. Mutiara yang berat sudah tentu mempunyai lapisan nacre dan dapat bertahan lama, manakala lapisan yang nipis/ halus hendaklah dielakkan. Mutiara yang mempunyai kecacatan yang sedikit boleh digunakan untuk kalung (rantai leher) tetapi ianya tidak sesuai untuk cincin. Harga mutiara adalah ditentukan oleh saiz- berbanding dengan kualiti. Contohnya harga loose pearls bertambah bagi setiap milimeter garispusat. Dengan lain perkataan, harga mutiara bersaiz 7mm amat berbeza dengan 8mm. Warna Mutiara Warna mutiara yang biasa terdapat dipasaran ialah merah jambu, merah jambu susu, putih kuning, keperakan, keemasan hijau, hitam, biru dan coklat. Pakar-pakar mutiara amnya menasihatkan agar pemilihan warna ini disesuaikan / padankan dengan warna kulit si pemakai. Penjagaan Mutiara Tanda-tanda yang kecil yang mencacatkan mutiara boleh dihilangkan dengan minyak zaitun. Perhatian!! elakkan dari memakai mutiara anda semasa mandi, di dapur atau mencuci. Warna mutiara boleh berubah kerana mutiara terbentuk daripada kalsium karbonat. Dipetik daripada Mutiara Kultur Khazanah Berharga Dari Perairan Malaysia, Bahagian Pengembangan & Latihan, Jabatan Perikanan Sabah, Julai 1992

Anda mungkin juga menyukai