Anda di halaman 1dari 10

ISBN 978-602-8659-56-7

Prosiding
Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional

Information for Society: Scientific Point of View


PDII LIPI, Jakarta, 20 - 21 Juli 2011

Penyunting: Putu Laxman Pendit, Ph.D. Dra. Kamariah Tambunan Drs. Rosa Widyawan, M.A. Setya Iswanti, S.Sos. Ir. Sri Hartinah, M.Si. Dra. Mulni Adelina Bachtar, M.Lib.

Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah


Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah

KATALOG DALAM TERBITAN (KDT)

Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional Information for Society : Scientific Point of View, (2011 Jul. 20-21 : Jakarta) Prosiding / penyunting, Putu Laxman Pendit et al. - Jakarta: PDII LIPI dan ISIPII, 2012. 324 hal. 1. Librarians - Congresses. 2. Information science - Congresses. 3. Library science - Congresses. II. Putu Laxman Pendit. II. Judul. III. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. IV. Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia. 027.6 Sem p ISBN 978-602-8659-56-7

Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional: Information for Society: Scientific Point of View

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... SUSUNAN PANITIA ..................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................................... PROLOG ...................................................................................................................... SAMBUTAN KEPALA LIPI .......................................................................................... MAKALAH KUNCI Sekapur Sirih Prof. Dr. Sulistyo-Basuki, Ph.D. .......................................................................... Perkembangan Perpustakaan di Era Digital Dr. Ir. Putut Irwan Pudjiono, M.Sc. ...................................................................... KELOMPOK KOMUNIKASI INFORMASI Masa Pemerintahan Khalifah Abbasiyah Al-Qadir Billah (381/991-422/1031): Studi Tentang Aspek Politik, Ekonomi, dan Agama dari Pemerintahannya Selama Masa Kekuasaan Buwaihiyah di Baghdad Dr. Ujang Tholib - UIN ......................................................................................... Pengaruh Konsep Diri, Komunikasi Interpersonal, dan Efikasi Diri Terhadap Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Nasional RI di Era Globalisasi Dr. Gardjito, M.Sc. - PNRI .................................................................................... Perilaku Remaja Kota Bandung dalam Mencari dan Menggunakan Media Bacaan Hiburan: Studi Kualitatif dengan Pendekatan Studi Kasus Eksploratif, Konstruksi Sosial dan Siklus Metafor Dr. Rohanda, M.Si- Unpad .................................................................................... Proses Pengelolaan Pengetahuan di Organisasi Bisnis Dr. Funny Mustikasari Elita, M.Si. - Unpad ......................................................... KELOMPOK TEKNOLOGI INFORMASI Comprehension Protocol Analysis of Online Searching Prof. Dr. Engkos Koswara Natakusumah, M.Si. - Ristek ...................................... Cyber Extension Sebagai Media Komunikasi dalam Pemberdayaan Petani Sayuran Dr. Retno Sri Hartati Mulyandari - IPB ................................................................

v vii ix xi xvii

xxiii xxv

19

55 83

95

103

Daftar Isi

ix

Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional: Information for Society: Scientific Point of View

Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi: Studi Kasus Upaya Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia dengan Digital Library Initiative Dr. Yooke Tjuparmah S. Komaruddin - UPI ..........................................................

135

KELOMPOK MANAJEMEN PERPUSTAKAAN An Examination of Causal Factors of Information Needs and Behaviour of Students of APTIK Libraries Diao Ai Lien, Ph.D. - Univ. Atmajaya ................................................................... Dinamika Berbagi Tema Fantasi pada Komunikasi Organisasi Islam: Studi Konvergensi Simbolik Jamaah Tabligh di Jakarta Dr. Ilham Prisgunanto - UI .................................................................................. Hubungan antara Pengetahuan tentang Kepustakawanan, Iklim Kerja, dan Gaya Kepemimpinan dengan Mutu Pelayanan Petugas Perpustakaan Umum DKI Jakarta Dr. Zulfikar Zen - UI .............................................................................................. Konstruksi Makna, Pola Literasi Informasi, dan Pola Komunikasi pada Komunitas Literer Bandung Dr. Ninis Agustini Damayani - Unpad ..................................................................

151

177

195

211

Mengkonstruksi Makna Layanan Publik di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta Dr. Laksmi, M.A. - UI ............................................................................................ 221 Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Aliran Informasi Terhadap Kepuasan Anggota Melalui Pelaksanaan Pelayanan pada Ikatan Pustakawan Indonesia Tine Silvana R - Unpad ......................................................................................... Pengaruh Kecerdasan Emosional, Sikap Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Pengambilan Keputusan Individual Dr. Triono - PDII ................................................................................................... Persoalan Epistemologi dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Putu Laxman Pendit, Ph.D .................................................................................... Sikap Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi: Survei di Institut Pertanian Bogor (1999) Dr. Pudji Mulyono - IPB........................................................................................ EPILOG: Apa yang Dimaksud dengan Ilmu Perpustakaan dan Informasi - Sebuah Diskusi Berkesinambungan ................................................................................. DAFTAR PESERTA .......................................................................................................
x

239

251 265

275

297 321
Daftar Isi

PROLOG

asyarakat informasi berkembang sesuai kemampuannya dalam menghasilkan, menyebarkan, menyimpan, dan memanfaatkan kembali pengetahuan. Perpustakaan merupakan institusi yang sangat berperan dalam perkembangan tersebut. Demikian pula di Indonesia. Pelayanan perpustakaan di negeri ini telah mengalami perkembangan termasuk dalam menyediakan layanan informasi ilmiah sebagai tulang punggung penelitian. Perkembangan pelayanan perpustakaan tersebut tidak terlepas dari perkembangan peran pustakawan sebagai profesi yang menguasai bidangnya. Selain itu, perkembangan ini juga didorong oleh pemahaman pustakawan yang semakin baik tentang fenomena masyarakat informasi, termasuk fenomena aplikasi teknologi dengan segala dampaknya. Pemahaman ini juga disebabkan semakin berkembangnya ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) sebagai pusat di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki tugas dalam bidang dokumentasi dan jasa informasi serta melakukan penelitian di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi. Dalam rangka ulang tahunnya yang ke-46, PDII LIPI bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan lnformasi Indonesia (ISIPII) menyelenggarakan Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional Information for Society: Scientific Point of View pada tanggal 20-21 Juli 2011 di PDII LIPI Jakarta. Para pembicara dalam seminar ini adalah para ilmuwan kepustakawanan dan informasi yang akan berbagi pengalaman berkaitan dengan penelitian doktoral mereka di hadapan para praktisi, pengajar, dan pembuat keputusan di bidang perpustakaan dan informasi. Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional Information for Society: Scientific Point of View ini memuat 18 makalah. Dari jumlah tersebut, 15 makalah di antaranya merupakan hasil penelitian doktoral dan dapat dianggap sebagai cermin dari kondisi terkini atau state of the art penelitian ilmu perpustakaan dan informasi (selanjutnya IP&I) di Indonesia. Dari makalah-makalah tersebut tertampaklah peta pemikiran para cendekiawan dan ilmuwan IP&I dan kadar kepedulian mereka terhadap pengembangan ilmu ini di Indonesia. Tertampak pula beragam latar belakang ilmu yang memengaruhi para ilmuwan tersebut dalam berkiprah di IP&I sebagai sebuah interdisipliner sebuah kondisi yang sering kali menimbulkan pertanyaan di tengah tradisi ilmiah yang masih didominasi upaya pengembangan berdisiplin tunggal. Di dalam konteks inilah, tulisan ini akan menjadi awal bagi sebuah diskusi yang ujungnya adalah sebuah Epilog (lihat halaman 297-320) untuk membahas IP&I, baik sebagai ilmu yang secara umum diharapkan memberi sumbangan kepada pengembangan apa yang disebut sebagai masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society), maupun sebagai ilmu yang secara khusus memberi solusi-solusi praktis bagi persoalan akses informasi yang ironisnya justru meningkat ketika masyarakat semakin banyak bergantung kepada teknologi. Jika melihat perkembangan penelitian IP&I di Indonesia, 15 makalah di Prosiding ini dapat dikategorikan sebagai berikut. 1) Tujuh makalah membahas kiprah dan/atau kinerja profesi, masing-masing ditulis oleh Dr. Funny Elita (penelitian di organisasi bisnis dan knowledge management), Dr. Garjito (di lembaga pemerintahan), Dr. Laksmi (di perpustakaan umum), Dr. Yooke Komaruddin (di perpustakaan digital perguruan tinggi), Dr. Tine Silvana (di organisasi profesi), Dr. Triyono (di lembaga pemerintahan), dan Dr. Zulfikar Zen (di perpustakaan umum).

Prolog

Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional: Information for Society: Scientific Point of View

2) Lima makalah membahas bagaimana masyarakat dan pemangku kepentingan bereaksi terhadap institusi perpustakaan dan/atau jasanya, masing-masing ditulis oleh Dr. Ninis Agustini (penelitian di perpustakaan komunitas), Diao Ai Lien, Ph.D. (di kalangan mahasiswa), Dr. Puji Muljono (di kalangan mahasiswa), Dr. Retno Mulyandari (di kalangan petani sayuran), dan Dr. Rohanda (di kalangan remaja). 3) Tiga makalah sisanya membahas hal lain, yaitu makalah Dr. Engkos Koswara (membahas teknologi dan prosedur temu kembali berbantuan komputer), Dr. Ihlam Prisgunanto (membahas komunikasi organisasi), dan Dr. Udjang Tholib (membahas sejarah pemerintahan sebuah khalifah). Jika diperiksa secara lebih cermat menyangkut teori dan metode yang digunakan, maka kajian-kajian tentang makna institusi perpustakaan dan informasi di sebuah masyarakat sebenarnya dikaji oleh Dr. Ninis Agustini, Dr. Rohanda, dan Dr. Retno Mulyandari. Sementara itu kajian oleh Diao Ai Lien, Ph.D. dan Dr. Puji Muljono sebenarnya mengkaji respons masyarakat terhadap kinerja dan jasa institusi perpustakaan. Ciri khas lain penelitian IP&I ini, dua di antaranya amat relevan dirujuk di sini, yaitu 1) Pusat perhatian yang beragam. Sebagian dari kita memperhatikan perpustakaan dan informasi dari sisi individu/perorangan, sementara sebagian lagi memperhatikannya dari sisi masyarakat/kolektif. Hal ini tampak pada perbedaan fokus penelitian Diao Ailien, Ph.D. dan Dr. Puji Muljono yang mewakili orientasi individual, serta Dr. Retno Mulyandari yang mengkaji sekelompok petani, atau Dr. Ninis Agustini yang meneliti sebuah komunitas. 2) Pandangan yang berbeda tentang pengetahuan. Masih ada ketidaksepakatan: apakah manusia datang ke perpustakaan untuk menemukan sebuah pengetahuan baru, ataukah mereka membangun sebuah pengetahuan baru? Apakah pustakawan menyediakan pengetahuan, ataukah pustakawan membantu pengguna membangun pengetahuan? Pertanyaan dan analisis Dr. Ninis Agustini, Dr. Retno Mulyandari, dan Dr. Funny Elita mencerminkan hal ini. Dua hal di atas dapat dikembangkan menjadi diskusi tentang epistemologi IP&I di Indonesia, dan topik ini dibahas secara khusus di artikel Putu Laxman Pendit tentang epistemologi (halaman 265273) dan di Epilog (halaman 297-320). Dapat dikatakan secara ringkas di sini, bahwa penelitianpenelitian para Doktor yang dimuat di Prosiding ini sudah secara tepat menggambarkan keragaman epistemologi yang akan menjadi semacam pekerjaan rumah bagi kita semua dalam rangka membahas arah perkembangan IP&I. Hal lain yang tidak kalah menarik di antara 15 makalah yang tersaji dalam Prosiding ini, kecenderungan ke perpustakaan tampaknya sama besar dengan kecenderungan ke informasi. Kajian-kajian tentang organisasi perpustakaan dan staf perpustakaan tetap dominan (khususnya dalam kajian oleh Dr. Garjito, Dr. Triyono, dan Dr. Zulfikar Zen), tetapi ada upaya memerhatikan konteks sosial-budaya di dalam kajian oleh Dr. Laksmi dan Dr. Tine Silvana, selain juga meningkatnya perhatian pada sikap dan perilaku manusia sebagaimana yang ditunjukkan oleh Diao Ai Lien, Ph.D., Dr. Puji Muljono, Dr. Retno Mulyandari, dan Dr. Rohanda. Di luar dua kategori besar itu, kajian spesifik yang dilakukan Dr. Engkos Koswara dalam teknologi temu-kembali, dan kajian-kajian non-IP&I oleh Dr. Ilham Prisgunanto dan Dr. Udjang Tholib merupakan aliran yang tak dapat dipungkiri sumbangannya pada pengembangan sifat interdisipliner ilmu ini. Kajian-kajian non-IP&I tersebut juga menyumbang amat banyak kepada pilihan metodologi

xii

Prolog

Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional: Information for Society: Scientific Point of View

IP&I mengingat keduanya dapat dikelompokkan sebagai kajian non-positivistik. Dalam konteks ini, kajian oleh Dr. Ninis Agustini dan Dr. Laksmi yang menggunakan perspektif fenomenologi dan interaksi simbolik merupakan alternatif bagi dominasi kajian-kajian statistik yang digunakan oleh para peneliti lainnya. Metode-metode yang secara umum disebut metode kualitatif ini telah semakin banyak digunakan dalam penelitian IP&I di Indonesia. Walau diwakili hanya oleh empat pemakalah, kajian-kajian nonpositivistik di Prosiding ini menunjukkan perubahan cukup mendasar dalam cara memandang persoalan yang berhubungan dengan perpustakaan dan informasi di Indonesia. Selain memberi perspektif baru (misalnya melihat proses komunikasi dan informasi dari sisi fantasi sebagaimana dilakukan oleh Dr. Ilham Prisgunanto), para pemakalah yang menggunakan pendekatan kualitatif juga memberikan alternatif selain penggunaan alat ukur, yaitu penggunaan pemaknaan dan pemahaman pada proses, termasuk sejarah (oleh Dr. Udjang Tholib). Berbeda dari segi topik dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian IP&I secara cukup beragam di Indonesia, terdapat kecenderungan keseragaman dalam penggunaan teori. Secara umum teori yang digunakan di 15 makalah di Prosiding ini adalah teori dalam pengertian yang dipakai oleh ilmu pasti-alam dan yang kemudian diimpor oleh aliran positivis ke dalam sosiologi. Di dalam pengertian ini, teori secara umum dapat diartikan sebagai serangkaian proposisi yang sudah diuji secara sistematis dan dikaitkan secara logis, dibangun melalui serangkaian penelitian untuk menjelaskan suatu fenomena sosial. Sesuai dengan hal yang dikajinya, makalah-makalah di Prosiding ini mengajukan dua kelompok besar proposisi, yaitu 1) Proposisi mengenai perilaku informasi, yang mempertimbangkan peran disiplin ilmu dan akses oleh mahasiswa (Diao Ai Lien, Ph.D.), motivasi dan program pembimbingan mahasiswa (Dr. Puji Muljono), tingkat kekosmopolitanan petani (Dr. Retno Mulyandari), kondisi sosial budaya dan ekonomi (Dr. Rohanda). 2) Proposisi mengenai manajemen perpustakaan, yang mempertimbangkan kemampuan berkomunikasi pustakawan (Dr. Garjito), kepemimpinan (Dr. Yooke Tjuparmah Komaruddin), iklim organisasi dan kepemimpinan (Dr. Tine Silvana dan Dr. Zulfikar Zen), dan kemampuan mengambil keputusan (Dr. Triyono). Selain penggunaan dan pembuatan teori ilmu sosial positivistik, terdapat juga penggunaan teori dalam tradisi non-positivistik yang lebih merupakan upaya generalisasi empirik ketimbang pengujian dan pembentukan teori formal (untuk bidang perpustakaan dan informasi. Dalam pengertian ini maka kajian dari Dr. Ninis Agustini dan Dr. Laksmi memperlihatkan cara menggunakan teori sekaligus hasil penelitian yang berbeda dari kajian lainnya. Keduanya menggunakan teori dalam proses pengayaan hasil penelitian, bukan pengujiannya. Hasil penelitian mereka lebih merupakan deskripsi terinci untuk menegaskan makna dan ciri-ciri fenomena yang dikaji, bukan hasil analisis terhadap ukuran-ukuran statistik. Sekali lagi perlu dikatakan di sini bahwa kenyataan di atas menunjukkan masih kuatnya dominasi pendekatan positivistik di Indonesia, namun juga memperlihatkan adanya peluang bagi pendekatan alternatif. Hal lain yang juga perlu diangkat dalam konteks penggunaan teori dan metodologi ini adalah pengaruh latar belakang ilmu dari institusi akademik tempat kajian-kajian doktoral ini dilakukan. Di luar tiga penelitian yang dilakukan di luar negeri (Diao Ai Lien, Ph.D., Dr. Engkos Koswara, dan Dr. Udjang Tholib), sebagian besar penelitian di Prosiding ini dilakukan dalam lingkup ilmu komunikasi dan ilmu pendidikan. Dalam penelitian-penelitian yang datang dari lingkup ilmu komunikasi jelas terlihat

Prolog

xiii

Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional: Information for Society: Scientific Point of View

penggunaan model penelitian komunikasi untuk memandang kegiatan perpustakaan dan informasi sebagai bagian dari pola komunikasi yang lebih umum. Adapun penelitian-penelitian berlatar belakang ilmu pendidikan melihat perpustakaan sebagai bagian dari institusi pendidikan, khususnya dari segi manajemen penyelenggaraan atau administrasinya. Persamaan dalam penelitian berlatar belakang dua ilmu tersebut adalah pada fokus mereka untuk menemukan solusi-solusi bagi efisiensi dan efektivitas kegiatan perpustakaan dan informasi. Hal ini berbeda dari kajian dengan latar belakang antropologi sebagaimana dilakjukan Dr. Laksmi. Alih-alih mempelajari efisiensi dan efektivitas institusi, Dr. Laksmi lebih menekankan pada bagaimana individu-individu dalam sebuah perpustakaan mengonstruksi makna layanan publik di dalam konteks perpustakaan umum. Ini jelas berbeda dari tiga penelitian serupa tentang pustakawan dan institusi perpustakaan yang dilakukan Dr. Garjito, Dr.Triyono, dan Dr. Zulfikar Zen, yang masing-masing melihat persoalan bekerja di perpustakaan sebagai persoalan kompetensi dan kinerja profesional yang dibatasi oleh parameter-parameter terukur. Kajian Dr. Ninis Agustini dan Dr. Ilham Prisgunanto juga keluar dari paradigma pengukuran kinerja karena menyoal pemaknaan dan konstruksinya di dalam kegiatankegiatan komunikasi yang mereka teliti. Kebetulan pula keduanya mengkaji komunitas-komunitas khusus yang bergerak dalam bidang khusus pula; Dr. Agustini mengkaji komunitas gaya hidup dan Dr Prisgunanto mengkaji komunitas religius. Kajian sejarah yang dilakukan Dr. Udjang Tholib tentang masa pemerintahan Khalifah Abbasiyah al-Qadir Billah menjadi unik di Prosiding ini, namun sebenarnya dapat menyumbang kepada pengembangan kajian IP&I yang selama ini jelas didominasi oleh kajian-kajian di masyarakat Eropa Barat dan Amerika Serikat. Selain itu, kajian Dr. Retno Mulyandari juga dapat dikatakan unik di Prosiding ini karena dipengaruhi oleh perspektif teknologi komunikasi untuk bidang spesifik, yaitu pertanian. Hal spesifik dan khas dari kajian-kajian di bidang ini adalah konsentrasinya pada aspek inovasi dalam praktik pertanian sesuatu yang memang sering dikaitkan ke penggunaan teknologi komunikasi dan informasi atau yang disebut cyber extension oleh Dr. Retno Mulyandari. Masih berkait dengan inovasi dan teknologi, namun dengan cara pandang berbeda, adalah makalah Dr. Funny Elita dan Dr. Yooke Tjuparmah Komaruddin. Jika Dr. Elita mengkaji inovasi dalam kaitan dengan organisasi dan pengelolaan pengetahuan (knowledge management) maka Dr.Yooke Tjuparmah Komaruddin mengkaji penerapan teknologi dalam bentuk perpustakaan digital. Keduanya melihat teknologi sebagai bagian dari strategi organisasi untuk berubah, dan dengan demikian dapat dikategorikan ke dalam kajian manajemen perubahan (change management) yang mulai populer di akhir tahun 1980an dan ikut menular ke bidang IP&I sejak 1990-an. Kajian-kajian tentang teknologi di perpustakaan membuka peluang bagi penelitian lebih lanjut tentang kondisi pemanfaatan teknologi di perpustakaan. Kondisi ini ikut dipengaruhi oleh cara pandang pemerintah terhadap informasi dan pengetahuan, khususnya karena pilihan teknologi dan infrastruktur untuk perpustakaan dan jasa informasi umum lainnya amat bergantung pada pemerintah. Perlu diingat bahwa pilihan teknologi, misalnya keputusan untuk membeli satelit di tahun 1976 yang menjadikan Indonesia sebagai satu dari tiga negara di dunia yang pertama memakai teknologi ini, adalah pilihan politis untuk strategi pengelolaan (dan penguasaan) informasi oleh pemerintah pusat. Selain dengan memilih, negara dan pemerintah juga memengaruhi perkembangan teknologi dengan mengabaikan atau menghalangi beberapa penerapan. Pengabaian teknologi di perpustakaan Indonesia pada gilirannya berwujud ketidakberdayaan pustakawan dalam menentukan pilihan-pilihan teknologi.

xiv

Prolog

Prosiding Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional: Information for Society: Scientific Point of View

Dari pembahasan di atas, kita dapat melihat betapa sesungguhnya setiap kajian yang termuat di Prosiding ini memiliki potensi amat besar untuk dikembangkan sehingga di satu sisi mempertahankan keberagaman yang menjadi ciri pendekatan interdisipliner dan di sisi lain dapat dijadikan upaya bersama menjawab permasalahan riil di Indonesia. Permasalahan yang dimaksud di sini bukanlah permasalahan tunggal dan tidak sesederhana sebagaimana ketika perpustakaan baru muncul di sebuah masyarakat pada awal peradaban. Kalau melihat sekeliling, nyatalah kiranya bahwa persoalan di bidang perpustakaan dan informasi justru semakin lama semakin luas, sejalan dengan meluasnya keberadaan institusi ini di masyarakat dan semakin banyak dan beragamnya teknologi yang digunakan. Tidaklah berlebihan jika dikatakan pula bahwa kajian-kajian di Prosiding ini juga amat sesuai dengan tema Seminar, yakni Information for Society: Scientific Point of View dalam arti bahwa kajian-kajian ini amat tepat jika dijadikan titik-tolak bagi kajian-kajian selanjutnya sebagai bagian dari upaya mengembangkan IP&I yang relevan dengan kondisi dan tujuan bangsa Indonesia. Secara epistemologis, kajian-kajian yang disampaikan di Prosiding ini juga memperlihatkan betapa kaya-nya bidang yang dapat diliput oleh IP&I, namun pada saat yang sama kita memerlukan beberapa kesepakatan dan upaya sungguh-sungguh untuk mengembangkan pendekatan interdisipliner dan transdisipliner. Secara spesifik hal ini dibahas di bagian akhir, Epilog (di halaman 297-320). Sidang Pembaca dipersilakan untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap masing-masing makalah yang sebagaimana dimaklumkan di awal tulisan inidapat dikatakan sebagai cermin dari state of the art penelitian IP&I di Indonesia. (Putu Laxman Pendit)

Prolog

xv

Anda mungkin juga menyukai