Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN

PENGETAHUAN REMAJA TENTANG

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) DI SMK NU 04 PATEBON KABUPATEN KENDAL

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Menyusun Karya Tulis Iimiah

Disusun Oleh : FAUZILATIL ARINI NIM : AKU.09.025

AKADEMI KEBIDANAN UNISKA KENDAL 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penduduk Remaja adalah bagian penduduk yang berskala kecil namun menentukan perkembangan masa depan baginya. Bila remaja berkualitas maka bangsanya akan berkualitas. Penduduk dunia saat ini berjumlah 6,3 miliar jiwa. Dari jumlah itu, penduduk remaja mencapai lebih dari 1 milyar jiwa yang sedang memasuki perilaku reproduksi dan seksual yang dapat membahayakan atau justru mengancam kehidupannya. (Santoso, 2005) Masa Remaja merupakan masa dimana manusia sedang mengalami

perkembangan yang begitu pesat, baik secara fisik, psikologi dan sosial. Perkembangan secara fisik ditandai dengan semakin matangnya organ-organ reproduksinya. Secara sosial perkembangan ini ditandai dengan semakin

berkembangnya ketergantungan dengan orang lain, sehingga remaja biasanya akan mengenal dunia luar dengan jalan interaksi sosial yang akan dilakukan di sekolah, pergaulan dengan sebaya maupun masyarakat. (Tito, 2005) Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, maka remaja akan memiliki tugas perkembangan yang tidak mudah. Remaja memiliki karakteristik yang khas, remaja cenderung energetic, selalu ingin tahu, emosi tidak stabil, cenderung berontak dan mengukur segalanya dengan ukurannya sendiri dengan cara berfikir yang tidak logis. Hal ini sering menyebabkan adanya konflik dengan orang tua, guru maupun figur otoritas lainnya. Tahap ini adalah tahap yang memang harus dilalui oleh remaja. Dalam perkembanganya remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan (Anonim, 2005). Unsur penting dalam Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa adalah remajanya. Sering kita mendengar perkataan pepatah seperti ini, remaja hari ini

adalah

tonggak

bangsa,

aset

bangsa

dan

pemimpin

bangsa

di

masa

depan. Keberadaan remaja yang begitu penting menjadi sesuatu yang harus diperhatikan (Moh Fariz, 2011). Kebijakan dalam kesehatan remaja, pemerintah, masyarakat, termasuk remaja wajib menciptakan lingkungan yang kondusif agar remaja dapat berperilaku hidup sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan derajat kesehatan remaja serta membangkitkan atau mendorong keterlibatan dan kemandirian remaja. Untuk mencapai pelayanan peningkatan kesehatan remaja tersebut pemerintah salah satunya melalui peningkatan cakupan pelayanan kesehatan remaja yang dilaksanakan oleh puskesmas. Standar pelayanan dalam rangka Indonesia sehat 2010, dalam bidang kesehatan, cakupan pelayanan kesehatan remaja 40-80%. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, di harapkan mampu memberikan pelayanan yang komprehensif bagi remaja. (Anonim, 2004) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Singkatnya, PKPR adalah pelayanan kesehatan kepada remaja yang mengakses semua golongan remaja, dapat diterima, sesuai, komprehensif, efektif dan efisien (Anonim, 2005). Hingga akhir tahun 2008, sebanyak 1611 dari 8114 puskesmas di seluruh Indonesia (22,39%) melaporkan telah melaksanakan PKPR dengan jumlah tenaga yang dilatih untuk menangani PKPR ini sejumlah 2866 orang. Sementara itu beberapa Rumah Sakit seperti Rumah Sakit Kariadi Semarang, Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, telah melakukan

pengembangan tim kesehatan remaja atau poliklinik kesehatan remaja. (Rinni, 2011). PKPR di Kabupaten Kendal tahun 2010 berlaku untuk semua puskesmas. Namun sampai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2011 diterbitkan, baru berjalan di 4 puskesmas. Keempat puskesmas tersebut yaitu Puskesmas Kendal 01, Puskesmas Patebon 01, Puskesmas Sukorejo dan Puskesmas Boja. Puskesmas Patebon 01 merupakan salah satu pilot project dalam pengembangan PKPR di kabupaten Kendal sejak bulan September 2010 dan selama satu tahun pelayanan PKPR, kunjungan remaja berdasarkan data di Puskesmas Patebon 01 sebanyak 44 remaja, cakupan pelayanan remaja masih 20%, jadi masih jauh dari target pemerintah untuk mencapai 80%. Puskesmas Patebon 01 melayani 8 desa dan 1 kelurahan dengan 4 SMP/MTs dan 6 SMA/SMK binaan PKPR. Salah satu sekolah SMA/SMK tersebut adalah SMK NU 04 Patebon. SMK adalah salah satu tempat dimana remaja itu berada, dalam area inilah mereka bergaul dengan teman sebaya dan teman lawan jenisnya. Dan di area inilah perilaku-perilaku remaja dapat muncul. Akses informasi tentang perilaku yang menyesatkan, dimana mereka tidak menyaringnya sehingga dapat menimbulkan perilaku coba-coba. (Ade, 2005). SMK NU 04 Patebon adalah salah satu SMK yang secara keseluruhan siswanya belum banyak yang mengetahui kesehatan remaja secara utuh, apalagi kesehatan tentang reproduksi. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara yang dilakukan pada waktu studi pendahuluan. Keadaan ini dikarenakan mata pelajaran yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya biologi, khususnya tentang kesehatan reproduksi kurang didapatkan siswa. Hal ini berbeda dengan SMA, yang memperoleh pelajaran biologi atau kesehatan reproduksi. Dari hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada 9 Januari 2012 diketahui data jumlah siswa kelas X Otomotif sebanyak 36 orang, kelas X Akuntansi sebanyak

34 orang, kelas X TKJ 1 sebanyak 36 orang, kelas X TKJ 2 sebanyak 34 orang, kelas XII Otomotif sebanyak 36 orang, kelas XI Akuntansi sebanyak 34 orang dan XI TKJ sebanyak 38 orang, sehingga total siswa sebanyak 248 orang. Dari 248 orang dilakukan wawancara pada 10 siswa, kelas X sebanyak 6 siswa dan kelas XI sebanyak 4 siswa dihasilkan 7 siswa SMK NU 04 Patebon belum mengetahui adanya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di lingkungannya dan 3 sisanya sudah mengetahui PKPR. Padahal kegiatan PKPR di SMK NU 04 Patebon rutin dilaksanakan tiap tahun berupa penyuluhan dan pemeriksaan oleh Petugas Puskesmas maupun yang dilakukan sendiri oleh Guru BK berupa penyampaian informasi kesehatan seputar remaja di kelas, hal ini berdasarkan laporan kegiatan Guru BK. Dari permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di SMK NU 04 Patebon Kabupaten Kendal. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Pada Siswa SMK NU 04 Patebon Kabupaten Kendal. C. Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di SMK NU 04 Patebon Kabupaten Kendal. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Remaja Agar remaja mengetahui informasi dan bertambah wawasannya tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan mengetahui tentang

PKPR di puskesmas sehingga diharapkan terhindar dari masalah kesehatan reproduksi pada remaja.

2. Bagi Tenaga Kesehatan a. Memberikan informasi bagi tenaga kesehatan mengenai kondisi pengetahuan remaja tentang PKPR. b. Meningkatkan PKPR dan memberikan masukan dalam menentukan kebijakan dalam melaksanakan program-program untuk PKPR. 3. Bagi Institusi Pendidikan a. Sebagai bahan untuk menambah informasi tingkat pengetahuan remaja tentang PKPR di perpustakaan Akbid Uniska Kendal. b. Sebagai informasi dan pertimbangan bagi sekolah dalam melaksanakan program kerjasama dengan instansi kesehatan terutama mengenai PKPR. 4. Bagi Peneliti a. Bagi Peneliti Sekarang Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang PKPR sehingga dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama kuliah. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat digunakan sebagai referensi dan data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut. E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No 1. Judul Analisis Kinerja Petugas Pelaksana Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Di Jenis Penelitian Kualitatif (Explanatory Research) Variabel Hasil Penelitian

Faktor-faktor Kinerja petugas kinerja pelaksana PKPR masih petugas PKPR rendah terhadap 6 aspek (kualitas, kuantitas ketepatan waktu, efektifitas biaya, kebutuhan akan

Puskesmas Kabupaten Demak. Wati, I. K. (2007)

supervisi, pengaruh hubungan interpersonal). Ada 3 aspek yang tidak sesuai yaitu kuantitas, ketepatan waktu dan efektifitas waktu

Tabel 1.1 Lanjutan Keaslian Penelitian No 2. Judul Upaya Peningkatan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Di Puskesmas Kabupaten Semarang. Ulfah, I. N. (2008) Jenis Penelitian Penelitian Kualitatif (Explanatory Research) Pendekatan Crossectional Variabel Independent : Faktor-faktor upaya peningkatan pelayanan Dependen : Peningkatan PKPR Hasil Penelitian Kinerja petugas kesehatan dalam pelayanan kesehatan peduli remaja rendah, sedangkan remaja membutuhkan pemahaman tentang KRR secara lengkap.

3.

Gambaran Deskriptif Pengetahuan Remaja Tentang Pelayanan kesehatan peduli Remaja (PKPR) di SMK NU 04 Patebon Kabupaten Kendal. Arini, F. (2012)

Pengetahuan Dalam proses Penelitian Remaja Tentang Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

F.

Ruang Lingkup Ruang Lingkup Penelitian Sebagai Berikut : 1. Ruang Lingkup Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. 2. Ruang Lingkup Tempat Lokasi tempat pelaksanaan penelitian di SMK NU 04 Patebon. 3. Ruang Lingkup Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Materi Kesehatan Reproduksi Remaja.

Anda mungkin juga menyukai