Anda di halaman 1dari 25

POSYANDU LANSIA

PUSKESMAS KEDALOMAN
23 Agustus 2017
PENDAHULUAN
Posyandu lansia di daerah terus berkembang
walaupun belum sebanyak posyandu balita.
Kegiatan posyandu lansia juga atas peran aktif
masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader
kesehatan di bawah bimbingan Nakes
Puskesmas.
LATAR BELAKANG
Departemen Kesehatan RI (2000) bahwa seseorang
dikatakan usia lanjut adalah lebih dari 65 tahun

Kategori tua menurut WHO:


Usia pertengahan (Middle age) 45-59 tahun;
Umur lanjut (elderly): 60--74 tahun;
Umur tua (old): 75--90 tahun;
Umur sangat tua: (very-old) > 90 tahun
Permasalahan Usia Lanjut:

1. Kondisi mental
2. Keterasingan (loneliness)
3. Post power syndrome
4. Masalah penyakit
5. Masalah ekonomi
DEFINISI
POSYANDU LANSIA adalah suatu wadah
pelayanan kesehatan kepada usila di masyarakat
dimana proses pembentukan & pelaksananya
dilakukan oleh masyarakat bersama LSM, lintas
sektoral, pemerintah, dan non pemerintah,
swasta, organisasi sosial, dll dengan
menitikberatkan pada yankes yaitu upaya
promotif dan preventif.

Dasar hukum : UU no 13/1998 tentang


Kesejahteraan Lansia pasal 14
Tujuan Posyandu LANSIA
Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan
lansia di masyarakat
Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan
peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan
Meningkatkan komunikasi antara masyarakat
usia lanjut.
SASARAN:
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
Pra Usia Lanjut : 45 59 Keluarga dimana usia
tahun lanjut berada
Usia Lanjut : > 60 tahun Organisasi sosial yang
Usia lanjut dengan bergerak dalam
resiko tinggi (70 tahun pembinaan usia lanjut
ke atas) Masyarakat luas

(Depkes RI, 2006)


Komponen Posyandu Lansia
1. Kepemimpinan
2. Pengorganisasian
3. Anggota kelompok
4. Kader
5. Pendanaan
1. KEPEMIMPINAN
Prinsip kegiatan : dari, oleh dan untuk masyarakat.
Harus ada orang yg mampu memimpin agar kegiatan
dapat berjalan optimal & dapat mencapai tujuan yg
telah ditetapkan.

Pemimpin tersebut dipilih dari salah satu anggota


kelompok usila berdasarkan kesepakatan bersama
2. PENGORGANISASIAN
Dengan pimpinan yg telah ditunjuk tsb. mengelola
kegiatan dengan manajemen yg teratur & ada dokumen
tertulisnya. Meliputi:
- Struktur organisasi : ketua,sekretaris,bendahara, seksi-
seksi
- Perencanaan kegiatan
- Pembagian tugas masing-masing di struk organisasi
- Tersedianya buku-2 penunjang, buku kegiatan,
peralatan, dll
3. ANGGOTA KELOMPOK
Anggota kelompok bisa berjumlah antara 50 - 100
orang usila. Anggota kelompok meliputi laki-laki &
wanita usila.
Tempat kegiatan diusahakan jangan terlalu jauh
dengan rumah para anggota kelompok.
Dapat dibentuk kelompok usila dalam satu willayah
lebih dari 1 apabila anggota terlalu banyak agar lebih
efektif & efisien.
4. KADER
Adalah orang dewasa baik pria/wanita yg dipandang
sebagai orang-orang yg memiliki kelebihan di
masyarakat (kelebihan dalam hal: komunikasi, tingkat
sosial ekonomi, ilmu, dll).
Kriteria Kader Lansia
Bertempat tinggal diwilayah RT/RW yang bersangkutan/
diwilayah posyandu
Berpenampilan ramah dan simpatik
Memiliki cukup waktu untuk melaksanakan tugas
sebagai kader
Mau bekerja secara sukarela
Dapat membaca dan menulis
Diterima oleh masyarakat setempat
Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
Mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum menjadi kader
posyandu
Peran Kader Lansia
1.Melakukan kegiatan bulanan posyandu
a. Mempersiapkan pelaksanaan posyandu
Tugas-tugas kader posyandu pada H- atau saat persiapan hari
buka posyandu, meliputi :
Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan dan KMS, alat
peraga, alat pengukur, bahan/materi penyuluhan
Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu
para lansia untuk datang ke posyandu
Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa dan meminta mereka untuk
memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka
posyandu
Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian
tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan maupun
pelaksanaan kegiatan
b.Pelaksanaan kegiatan bulanan posyandu
Tugas kader pada hari buka posyandu disebut juga sebagai tugas
pelayanan 3 meja atau 5 meja (disesuaikan dengan sistem yang
digunakan)
c. Kegiatan setelah pelayanan bulanan posyandu
Tugas-tugas kader setelah hari buka posyandu, meliputi :
Memindahkan catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) kedalam buku
register atau buku bantu kader
Menilai (mengevaluasi ) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari
posyandu pada bulan berikutnya
Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan tindak
lanjut dan mengajak para lansia datang ke Posyandu pada kegiatan bulan
berikutnya
2.Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta
dalam kegiatan posyandu Langsung ketengah masyarakat
Melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat.
3.Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan
dan berbagai usaha kesehatan masyarakat lainnya, termasuk
pelaksanaan senam lansia.
Fungsi Kader Lansia
Kader mengenal masalah yang ada dimasyarakat secara nyata
Kader dapat mencari alternatif pemecahan masalah
kesehatan sesuai dengan kondisi yang ada dimasyarakat
Kader merencanakan kegiatan sesuai dengan potensi yang
ada
Kader melaksanakan pembinaan dan kegiatan yang telah
direncanakan
Pelatihan Kader Lansia
Seorang calon kader wajib mengikuti pelatihan-pelatihan
sebelum menjadi kader posyandu. Hal ini dikarenakan
sebelum menjadi seorang kader dalam tugasnya akan sering
melakukan berbagai penyuluhan.
Kader harus menguasai berbagai tehnik keterampilan dan
pengetahuan, yaitu :
Keterampilan komunikasi interpersonal
Keterampilan yang berhubungan dengan kegiatan di
posyandu (pencatatan, pelaporan, penimbangan, dan lain-
lain)
Pengetahuan kesehatan dasar dan gizi
5. PENDANAAN
Dana kegiatan dpt dari :
- Iuran para anggota kelompok
- Dana dari kas desa/RT/PKK
- Bantuan dari Puskemas/Dinkes
- Donatur dari person/lembaga (bank, dll)
Mekanisme Kegiatan

Tahap
Kelima:
Tahap Keempat: Pemberian
Pemeriksaan air penyuluhan
Tahap ketiga: seni dan kadar dan
darah konseling
Tahap kedua:
Pengukuran (laboratorium se
tekanan derhana)
Pencatatan darah,
Tahap kegiatan sehari-
pemeriksaan
pertama: hari yang
dilakukan usila, kesehatan
Pendaftaran, serta dan
dilakukan penimbangan pemeriksaan
sebelum berat badan dan status mental
pengukuran
pelaksanaan tinggi badan
pelayanan
Pelayaan kesehatan di Posbindu meliputi
pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional.
Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari (activity of daily
living)
Pemeriksaan status mental.
Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan
dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Pengukuran tekanan darah
Pemeriksaan hemoglobin
Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus)
Pemeriksaan adanya protein dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal
Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan
Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam
rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan
Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota kelompok
usia lanjut yang tidak datang.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Kegiatan olah raga seperti senam lansia, gerak jalan santai dan lain
sebagainya untuk meningkatkan kebugaran
INDIKATOR KEBERHASILAN

Meningkatnya jumlah organisasi masyarakat kelompok


usia lanjut yang berperan serta secara aktif dalam
pelayanan kesehatan usia lanjut
Berkembangnya jenis pelayanan kesehatan usia lanjut di
masyarakat
Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
yang dilaksanakan oleh 50% puskesmas dan menjangkau
100% panti werda
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit degeneratif,
dengan jangkauan pelayanan yang mencakup 40% usia
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai