Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

JUDUL : JARINGAN AKAR TUMBUHAN YANG DILALUI AIR

DISUSUN OLEH :

Kelompok 12 Isnaini Maratus Sholihah Yasir Sidiq Arti Wahyu Utami Ihda Nuria Afidah Purwo Adi Nugroho (K 43 08 043) (K 43 08 063) (K 43 08 071) (K 43 08 091) (K 43 08 109)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010

I.

JUDUL

: JARINGAN AKAR TUMBUHAN YANG DILALUI AIR

II.

TUJUAN

: Mengetahui jaringan akar tumbuhan yang dilalui air pada tumbuhan Impatiens balsamina

III.

DASAR TEORI Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun. Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama. Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) kedepan. Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung dengan zona pematangan. Pada zona pematangan, sel sel jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.

Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel dan jaringan penyusun akar, berturut turut, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat). Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel sel yang tersusun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding sel epidermis tersusun dari bahan selulosa dan pectin yang menyerap air. Epidermis akar biasanya satu lapis. Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa rambut atau bulu akar. Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relative renggang dan sedikit jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan epidermis sering terdapat selapis atau beberapa lapis sel membentuk jaringan padat yang disebut hipodermis atau eksodermis yang dinding selnya mengandung suberin dan lignin. Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung membentuk silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut di sebelah dalamnya. Lapisan ini disebut endodermis. Sel-sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak bisa menembusnya. Silinder pusat akar (stele) tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini dipisahkan dari korteks oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan dengan endodermis adalah perisikel yang tersusun atas sel-sel parenki berdinding tipis dan mempunyai potensi meristematik, sehingga sering disebut sebagai perikambium. Peranan perisikel terutama sebagai awal terbentuknya cabang akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium gabus dan berperan dalam proses penebalan akar. sebelah dalam perisikel terdapat berkas pengangkut xilem dan floem. Xilem pada tumbuhan dikotil mengumpul di bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang, sedangkan pada tumbuhan monokotil, xilem dan floem letaknya berselangseling (Aldi, 2010).

Pengangkutan air dan garam - garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel - sel akar. Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme pengangkutan ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar. selanjutnya diangkut dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu (xilem), sehingga proses pengangkutan disebut

pengangkutan vaskuler. Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan. Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas. 1. Pengangkutan Apoplas Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah. 2. Pengangkutan Simplas Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melaluivplasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel - sel bulu akar menuju sel -

sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun (Suryantoro, 2010).

IV. ALAT DAN BAHAN Pada praktikum jaringan yang dilalui air ini memerlukan alat-alat yaitu mikroskop yang digunakan untuk melihat adanya berkas aliran air yang melewati jaringan pada akar tumbuhan Impatiens balsamina. Objek glass digunakan untuk melatakkan irisan preparat akar tumbuhan Impatiens balsamina sedangkan deg glass digunakan untuk menutup irisan preparat yang telah dibuat dan diletakkan diobjek glass. Cutter digunakan untuk membuat preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Kemudian gelas bekker digunakan untuk merendam akar tumbuhan Impatiens balsamina yang akan diamati. Adapun bahan yang digunakan adalah tanaman Impatiens balsamina sebagai preparat pengamatan jaringan akar tumbuhan yang dilalui air. Pewarna sintetik digunakan sebagai indikasi bahwa jaringan yang berwarna merah adalah jaringan akar tanaman Impatiens balsamina yang telah dilalui air. Dan bahan yang terakhir adalah air yang digunakan untuk pelarut pewarna sintetik.

VI. CARA KERJA Prinsip kerja pada percobaan ini adalah pegamatan preparasi akar yang telah direndam air pewarna sintesis 1% guna mengamati jalannya air pada jaringan akar tumbuhan. Pertama-tama kita mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu 3 tanaman Impatient balsamina sebagai sample, tanaman ini kemudian direndam pada larutan teres merah dengan konsentrasi 1 % selama 2 menit, 4 menit, dan 6 menit. Larutan teres konsentrasi 1 % dibuat dengan cara melarutkan 1 gram pewarna sintesis dalam 100 ml air.

Hal pertama yang kita amati adalah penampang melintang akar tanaman Impatiens balsamina yang masih murni atau belum direndam oleh larutan pewarna sintetis, ujung akar tanaman Impatiens balsamina dipotong melintang kemudian meletakkannya pada objek glass, menutup objek glass dengan deg glass lalu meletakkan preparat pada meja benda mikroskop, memfokuskan cahaya dan lensa agar preparat teramati dengan jelas, selanjutnya menggambar hasil pengamatan pada data pengamatan, setelah pengamatan akar tanaman Impatiens balsamina yang belum direndam oleh larutan pewarna sintetis selanjutnya mengamati akar tanaman Impatiens balsamina yang direndam selama 2 menit dengan cara mula-mula mengambil tanaman Impatiens balsamina dan merendam akarnya pada larutan pewarna sintetis 1% selama 2 menit kemudian metiriskan dengan tissue agar cairan tidak masuk pada akar saat mepotong ujung akar setelah bagian luar akar bersih dari pewarna sintetis, kemudian memotong akar secara melintang, untuk membuat preparat setelah itu meletakkannya pada objek glass, setelah itu menutup objek glass dengan deg glass, meletakkan preparat pada meja benda mikroskop, memfokuskan cahaya dan lensa agar preparat teramati dengan jelas, selanjutnya menggambar hasil pengamatan pada data pengamatan. Kemudian melakukan hal yang sama untuk percobaan berikutnya namun dengan waktu perendaman selama 4 dan 6 menit.

VII. INDIKATOR Adanya warna sintetik larutan teres merupakan tanda adanya air yang melewati jaringan tersebut.

VIII. HASIL PENGAMATAN Gambar awal sebelum dilakukan perendaman :

Setelah perendaman selama 2 menit didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

Setelah perendaman selama 4 menit didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

Setelah perendaman selama 6 menit didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

IX. ANALISIS DATA Air diserap oleh tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsure hara yang terlarut di dalamnya, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman, terutama daun, melalui pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang, dan daun merupakan suatu system yang kontinu berhubungan satu sama lain. Untuk dapat diserap oleh tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan air. Dari permukaan akar air ini (bersama bahan yang terlarut) diangkut menuju pembuluh xylem. Lintasan pergerakan air dari permukaan akar menuju pembuluh xylem ini disebut lintasan radial pergerakan air. Untuk memahami lintasan radikal pergerakan air, dirasakan perlu untuk mengulas kembali anatomi dan perkembangan akar. Posisi pembuluh xylem umumnya berdampingan dengan pembuluh phloem. Pada waktu jaringan akar berkembang, sel antara xylem dan phloem membentuk cambium vaskuler yang menghasilkan jaringan xylem kea rah dalam dan membentuk jaringan phloem kea rah luar. Xylem dan phloem dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel yang hidup yang disebut pertisikel. Jaringan vasikuler dan perisikel membentuk suatu tabung yang disebut stele. Disebelah luar stele terdapat sel-sel endodermis. Sel-sel endodermis ini pantas untuk mendapat perhatian kusus sehubungan dengan pergerakan air pada lintasan radial, karena pada dinding radial dan transversalnya terdapat penebalan yang dipadati oleh serubin yang dikenal sebagai pita casparian. Serubin bersifat sulit ditembus air sebagaimana halnya dengan lignin dan kutin pada kutikula daun. Bagian dinding tangensial (dinding bagian dalam dan luar yang sejajar dengan permukaan akar) dari sel-sel endodermis umumnya tidak mengalami penebalan, sehingga masih dapat dilalui air. Pada sebelah luar dari sel-sel endodermis terdapat beberapa lapisan selsel korteks yang berukuran relative besar dan berdinding tipis. Dinding sel korteks ini bersifat sangat permeable, sehingga besar kemungkinan air dari

permukan akar bergerak menuju pembuluh xylem melalui dinding sel-sel korteks ini. Lapisan sel yang paling luar pada akar adalah sel-sel epidermis. Sel ini biasanya berbentuk pipih. Beberapa sel epidermis membentuk suatu tonjolan yang panjang yang dikenal sebagai bulu akar. Bulu akar ini menyusup diantara partikel tanah sehingga memperluas bidang permukaan kontak antar akar dengan tanah. Hal ini akan lebih mengacu pada penyerapan air oleh akar karena semakin banyak bagian matrik tanah yang dijangkau oleh akar. Dapat dilihat pada penampang melintang pada gambar dibawah ini.

Ujung akar akan tumbuh terus didalam tanah. Hal ini tentunya akan memperluas permukaan kontak antar akar dan tanah dan juga memperluas wilayah penjelajahan di dalam tanah. Pada bagian ujung akar terdapat tudung akar yang bertujuan melindungi sel merismatik pada bagian ujung akar tersebut. Dalam proses pertumbuhan akar, bagian tudung yang rusak akan diganti kembali oleh aktivitas pembelahan sel pada bagian meristematik. Pada bagian meristematik ini, sel endodermis dan pembuluh belum terbentuk, sehingga jaringan pembuluh seolah terbuka pada ujungnya. Ada sugaan bahwa air masuk kedalam pembuluh xylem melalui bagian meristematik. Tapi hasil study menggunakan zat pewarna dan air bermuatan radioaktif menunjukkan bahwa masuknya air melalui lintasan ini sangan kecil porsinya. Hal ini disebabkan karena sel pada bagian meristematik berukuran kecil, tersusun padat, dan dinding selnya sangat tipis sehingga tekanan terhadap pergerakan air menjadi besar. Hasil study ini juga menunjukkan bahwa air sebagian masuk pada bagian akar yang masih muda

tetapi pembuluh xylemnya telah terbentuk. Pada bagian ini secara keseluruhan tahanan terhadap pergerakan air lebih rendah (Lakitan, Benyamin.2004).

Klasifikasi : Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Spermatophyta : Dikotil : Geraniales : Balsaminaceae : Impatiens : Impatiens balsamina

Dari data pengamatan yang didapat : Gambar awal sebelum perlakuan

Dari gambar penampang melintang akar Impatiens balsamina, terlihat bahwa akar tersebut merupakan akar dikotil dimana anatomi akar terdiri atas Epidermis korteks pita kaspari - endodermis - perisikel floem xylem dan empulur. Gambar Setelah perendaman selama 2 menit didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

Pergerakan air atau bekas pergerakan air pada percobaan ini ditunjukkan dengan adanya jejak warna merah hasil dari penyerapan larutan oleh akar tumbuhan. Dari gambar terlihat bahwa jejak air berjalan mulai dari epidermis dan terhenti pada dan air berjalan melewati dinding sel.

Setelah perendaman selama 4 menit didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

Pergerakan air atau bekas pergerakan air pada percobaan ini ditunjukkan dengan adanya jejak warna merah hasil dari penyerapan larutan oleh akar tumbuhan. Dari gambar terlihat bahwa jejak air berjalan mulai dari epidermis dan terhenti pada perisikel dan air berjalan melewati dinding sel namun saat air telah melewati dinding sel warna merah menyebar keseluruh sel.

Setelah perendaman selama 6 menit didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

Pergerakan air atau bekas pergerakan air pada percobaan ini ditunjukkan dengan adanya jejak warna merah hasil dari penyerapan larutan oleh akar tumbuhan. Dari gambar terlihat bahwa jejak air berjalan mulai dari epidermis dan menyebar ke seuruh jaringan akar. Dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa pergerakan air pada jaringan akar impatiens balsamina dimulai dari epidermis korteks perisikel endodermis floem- xylem dan empulur. Sementara jalur yang dilewati melalui tahap apoplas simplas. Apoplas air melewati epidermis hingga mencapi korteks kemudian saat melewati endodermis hingg empulur menggunakan jalur simplas.

X.

KESIMPULAN Dari percobaan yang dilakukan dapat itarik kesimpulan antara lain : Pergerakan air pada jaringan akar impatiens balsamina dimulai dari epidermis korteks perisikel endodermis floem- xylem dan empulur. Sementara jalur yang dilewati melalui tahap apoplas simplas. Apoplas air melewati epidermis hingga mencapi korteks kemudian saat melewati endodermis hingg empulur menggunakan jalur simplas.

XI. DAFTAR PUSTAKA Aldi. 2010. Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan dalam

http://www.tentangbiologi.co.cc/2010/05/proses-pengangkutanpada-tumbuhan.html diakses pada 30 Oktober 2010 Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Suryantoro. 2010. Sel dan Jaringan Tumbuhan dalam

http://blog.unila.ac.id/suryantoro/2010/05/a-sel-da-jaringantumbuhan/ diakses pada 30 Oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai