Anda di halaman 1dari 4

Pemahaman Konsep Statistik : Reliability, Availability, dan Maintainability

Sebuah sistem ditentukan dan dirancang untuk memenuhi suatu fungsi. Namun diharapkan juga agar sistem ini harus bisa ditebak ketersediaannya dan hal ini tergantung pada Reliability, Availability, dan Maintainbility. Pertimbangan untuk memperhatikan ketiga poin ini didasarkan penggunaannya seperti pada sistem yang digunakan di daerah-daerah kritis termasuk peralatan militer, pabrik pengolahan, dan industri nuklir. Pembenaran ekonomi untuk sebuah proyek kerja umumnya didasarkan pada biaya seumur hidup proyek dan kontribusi yang besar terhadap biaya ini melibatkan evaluasi Reliability, Availability, dan Maintainbility dari peralatan. Availabilitas didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa sistem beroperasi dengan benar bila diminta untuk digunakan. Dengan kata lain, Availabilitas adalah probabilitas bahwa suatu sistem gagal atau tidak menjalani tindakan perbaikan bila sedang digunakan. Sepintas, mungkin tampak bahwa jika sistem memiliki availabilitas tinggi maka juga harus memiliki reliabilitas yang tinggi. Realiabilitas merupakan probabilitas komponen, suku cadang dan sistem untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk jangka waktu tanpa kegagalan dalam lingkungan yang ditentukan dengan keyakinan yang diinginkan. Reliabilitas, dengan sendirinya, tidak menjelaskan tindakan perbaikan yang mungkin terjadi seperti waktu saat pengambilan komponen, bagian, atau sistem yang gagal ketika sedang beroperasi. hal ini tidak dapat mencerminkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan unit yang sedang diperbaiki kembali ke dalam kondisi kerja. Oleh karena itu, tidak hanya ketersediaan fungsi dari kehandalan, tetapi juga fungsi dari maintainbilitas. sehingga disimpulkan Maintainbilitas merupakan Kemampuan dari suatu barang dalam kondisi tertentu digunakan, dipertahankan, atau dikembalikan ke keadaan di mana ia dapat melakukan fungsi yang diperlukan, setelah dilakukan pemeliharaan pada kondisi yang diberikan dan menggunakan prosedur dan sumber daya standarnya.

tabel ini menjelaskan secara kualitatif hubungan antara reliabilitas, maintabilitas dan availabilitas sebagai outputnya. dimana walaupun reliabilitas suatu item bernilai konstan pada tingkat yang tinggi belum tentu memastikan bahwa availabilitasnya juga tinggi karena jika waktu perbaikannya lama maka akan menurunkan maintainbilitasnya serta ikut mempengaruhi availabilitasnya. RELIABILITY ENGINEERING Reliability Engineering merupakan disiplin profesional yang menggabungkan pengetahuan dalam statistik dan rekayasa untuk tujuan kuantitatif mengevaluasi, memprediksi, mengukur dan meningkatkan keandalan produk. relaibility engineering telah berkembang menjadi dua prinsip prespektif dalam analisis reliabilitas. yaitu : Part reliability, berkaitan karakteristik kegagalan bagian prt yang tidak dapat diperbaiki untuk membuat interferensi terhadap populasi sistem keseluruhan, dan system reliability, berkaitan dengan karakteristik kegagalan sekelompok bagian-bagian part berbeda yang dipasang sebagai sistem yang dapat diperbaiki.

Reliability terminology

Part Reliability
Time to part failure (TTF) Mean time to failure (MTTF) Failure distribution Exponential failure model Weibul failure model

System Reliability
Time between failure (TBF) Mean time between failure (MTBF) Arrival time to system failure (TTSF) Failure Process Point process model

STATISTICAL ANALYSIS

Fungsi Distribusi kumulatif F(t) didefinisikan sebagai probabilitas dalam percobaan acak yang variabelnya tidak lebih besar dari t,

dimana f(t) adalah fungsi kepadatan dari variabel acak, waktu untuk kegagalan. Ini disebut "fungsi tidak dapat diandalkan" ketika berbicara tentang kegagalan. Hal ini dapat dianggap sebagai mewakili probabilitas kegagalan sebelum beberapa waktu t. Jika variabel acak diskrit, integral digantikan oleh sebuah penjumlahan. Fungsi Realibitas R(t) Fungsi reliability, atau kemungkinan perangkat tidak gagal sebelum beberapa waktu t, diberikan oleh

Fungsi probabilitas density f(t) dan jika persamaan ini diturunkan menjadi:

Probabilitas kegagalan dalam suatu interval waktu tertentu dapat dinyatakan oleh fungsi realibilitas

Hazard Rate

sehingga

Mean Life () Kehidupan rata-rata () mengacu pada populasi total item yang sedang dipertimbangkan. Misalnya, diberi populasi awal item n, jika semua dioperasikan sampai mereka gagal, kehidupan rata-rata () hanyalah mean aritmetik dari total populasi yang diberikan oleh : where ti = waktu untuk gagal tiap item dalam populasi n = total item dalam populasi Mean Time To Failure (MTTF) MTTF tidak lebih dari nilai yang diharapkan dari waktu untuk kegagalan dan diturunkan dari teori statistik dasar sebagai berikut:

dan dengan menggunakan teorema lHopital

Mean Time Between Failure (MTBF) Konsep ini berlaku untuk item yang diperbaiki dimana terdapat gagal elemen yang diganti pada kegagalan. secara kuantitatif dirumuskan dengan : Dimana T = total waktu operasi r = banyak kegagalan MTBF hanya memiliki makna untuk item diperbaiki, dan, untuk hal ini, MTBF merupakan parameter persis sama dengan kehidupan rata-rata (). Yang lebih penting adalah kenyataan bahwa tingkat kegagalan konstan diasumsikan. Maka, dengan asumsi kembar penggantian atas kegagalan dan laju kegagalan konstan, fungsi keandalan adalah :

dan Mean Time To Repair (MTTR) Didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap tugas perbaikan diantisipasi dikalikan dengan frekuensi relatif dengan tugas yang dilakukan. faktor yang mempengaruhi MTTR : Deteksi kesalahan Start Up tim maintenance mendiagnosa kesalahan Mendapatkan Suku cadang Perbaikan (MTTR-Produsen informasi) Uji dan menerima perbaikan Start up peralatan

referensi : Birolini A, Realbility Engineering theory and Practice fifth Ed, Springer Mobley K, Maintenance Fundamentals 2nd Ed, Elsevier http://www.roymech.co.uk/Useful_Tables/ARM/Failure_Distributions.html http://www.reliabilityanalytics.com/blog/tag/failure-rate/

AHMAD INDRA SAKTI HARAHAP/1006705810 Pemeliharaan dan Pemantauan Mesin

Anda mungkin juga menyukai