Anda di halaman 1dari 5

18 Januari 2012

Priska Andini Daniel Wahjudi Fareza Wahyu Wildan Achir S. Dea Putri Utami Herditya Oktania Lenny Suryani Clarissa Nadia Hendy Vinecentius Antony

13009001 13009006 13009009 13009011 13009036 13009038 13009047 13009058 13009059 13009105

PT AjinomotoIndonesia PT Ajinomoto Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi penyedap rasa AJI-NOMOTO, Masako, produk minuman Calpico danBirdy, serta saos tiram Saori. Perusahaan ini memiliki dua pabrik yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur dan Karawang, Jawa Barat. A. Diagram Alir Proses Pembuatan Ekstrak Daging Ayam (CEMP)
Ayam

Dinas Kesehatan

Ayam (reject)

Ayam sesuai spesifikasi


750 kg ayam (sesuai spesifikasi) Storage Washing Machine Autoclave Boiler Evaporator Kaldu Separator daging ayam Miller Mixer (Cooking) Dryer Sieving Packaging Tulang Minyak

Pembuatan Ekstrak Daging Sapi (BEMP)


Daging Sapi

Dinas Kesehatan

Daging Sapi (reject)

Daging sapi sesuai spesifikasi

750 kg daging sapi (sesuai spesifikasi) Storage Washing Machine Autoclave Evaporator Kaldu Separator daging sapi Miller Mixer (Cooking) Dryer Sieving Packaging

Proses Pembuatan Sajiku Tepung Bumbu dan Nasi Goreng


Material, seperti ketumbar, rempah dll Penimbangan Tracing material
Untuk tepung bumbu 4 menit

Pencampuran Pengayakan Evaporator Metal catching Penampungan Pengemasan

Untuk nasi goreng 8-10 menit

Proses Pembuatan AJI-NO-MOTO

Tetes Tebu Fermentasi Hasil Fermentasi Glutamat Kristalisasi (hasil berupa kristal Naglutamat) Pengeringan Pengepakan

B. Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan Berikut ini produk-produk yang dihasilkan PT Ajinomoto beserta bahan baku yang digunakannya 1. AJI-NO-MOTO AJI-NO-MOTO atau MSG (monosodium glutamat) adalah penyedap rasa berstandar internasional yang dibuat melalui proses fermentasi dengan bahan baku utama tetes tebu pilihan. Tetes tebu ini merupakan substrat yang diperlukan mikroorganisme untuk menghasilkan asam glutamate. Asam glutamate ini kemudian akan dikeluarkan dari dalam sel mikroorganisme dan diolah lebih lanjut menjadi monosodium glutamate. AJI-NO-MOTO digunakan untuk melezatkan setiap jenis masakan, seperti masakan berkuah, tumisan, gorengan, dll. Produk yang dapat digunakan secara praktis ini memberikan rasa umami, yaitu sebuah rasa yang ditemukan oleh Profesor Kikunae Ikeda dan telah disepakati sebagai rasa dasar kelima setelah manis, pahit, asam, dan asin. 2. Masako Masako adalah bumbu penyedap yang dapat digunakan untuk menyempurnakan kelezatan masakan dengan rasa dan aroma seperti kaldu buatan rumah. Bahan baku utama dari produk masako adalah daging ayam/sapi dan rempah-rempah Masako merupakan salah satu produk Ajinomoto Indonesia yang diproduksi pertama kali di tahun 1989 di Pabrik Ajinomoto Mojokerto. Perbaikan kualitas produk Masako pertama kali dilakukan pada tahun 2006 dengan objektif Kaldu lebih kuat'. Sementara itu, pada tahun 2010, perbaikan produk Masako untuk kedua kalinya dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran yang lebih kuat bahwa Masako dibuat dengan daging asli. 3. Sajiku

Sajiku merupakan bumbu praktis siap saji. Produk ini diolah dari perpaduan bahan berkualitas dan rempah-rempah alami yang telah dikeringkan. Sajiku terdiri dari sajiku

tepung bumbu, nasi goreng, dan beberapa rasa lain yang dapat digunakan dengan mudah untuk menghasilkan rasa tertentu. 4. Saori Saori adalah bumbu masakan Asia, terdiri dari 2 varian rasa yaitu Saus Tiram dan Saus Teriyaki. Produk ini dibuat dengan bahan utama dari negara asal dan telah disesuaikan dengan selera orang Indonesia. Bahan utama tersebut misalnya ekstrak Tiram dari China untuk saus tiram dan kecap ala Jepang untuk saus Teriyaki. 5. Calpico Calpico merupakan minuman susu fermentasi dari susu tanpa lemak yang diasamkan secara alami dengan menggunakan bakteri Lactobacillus sp. dengan rasa asam manis yang unik dan menyegarkan. 6. Birdy Birdy adalah minuman kopi susu yang dibuat dari kopi pilihan yang berkualitas tinggi. Minuman yang dikemas dalam kemasan kaleng ini telah disesuaikan dengan selera orang Indonesia. C. Keamanan dan Kesehatan Produk PT. Ajinomoto Indonesia dan PT. Ajinex Internasional mempunyai proses packaging yang dilakukan secara mandiri. Hal ini dapat dilihat dari adanya mesin-mesin pengemasan di setiap bagian produksi pabrik dan satu bagian khusus pada pabrik yang berfungsi untuk memproduksi label barang-barang hasil produksi perusahaan tersebut. Hampir semua proses pengemasan yang dilakukan di pabrik ini dilakukan secara otomatis dengan menggunakan bantuan mesin. Satu-satunya rangkaian proses pengemasan yang dilakukan secara manual dengan bantuan tenaga manusia adalah saat produk-produk yang dihasilkan dimasukkan ke dalam kardus. Di sini, tenaga manusia diperlukan untuk melakukan proses pengeleman pada kardus untuk mencegah terbukanya kardus pada saat proses pengiriman barang. Proses pengemasan yang dilakukan di pabrik ini juga mengutamakan keamanan dan kebersihan dari produk akhir. Hal ini dapat dilihat dari pakaian pekerja yang dibuat tertutup rapat untuk mencegah adanya kontaminasi pada produk. Disamping itu, di setiap akhir proses pengemasan produk, terpasang sebuah alat pendeteksi metal yang dapat mendeteksi keberadaan metal sekecil apapun. Jika pendeteksi metal berbunyi saat terdapat produk yang lewat, maka produk tersebut akan direject secara otomatis. Lebih jauh, proses pengemasan juga dilakukan dengan berbagai variasi ukuran berdasarkan ukuran produk yang hendak dijual. Masing-masing ukuran produk tersebut memiliki rantai pengemasannya sendiri. Sebagai contoh, untuk produk ajinomoto, proses pengemasan dilakukan menjadi dua. Pengemasan untuk dibawah ukuran 1 kg yang ditujukan untuk penjualan langsung

ke konsumen dan pengemasan diatas ukuran 1 kg yang ditujukan dijual dalam keadaan curah. Pengemasan dibawah 1 kg terdiri dari ukuran 7 gram, 50 gram, 1 lb, dan 1 kg. Sementara untuk pengemasan model curah dikemas dengan massa 25 kg, 25 lb, 850 kg, dan 900 kg. Masingmasing ukuran dari produk ini memiliki jalur pengemasannya masing-masing meskipun terletak di satu bagian pabrik yang sama. D. Pengolahan Limbah Secara umum limbah yang dihasilkan oleh PT Ajinomoto dikategorikan menjadi limbah cair dan limbah padat. Limbah cair yang dihasilkan akan diolah terlebih dahulu pada wate water treatment plant sebelum akhirnya dialirkan ke Sungai Brantas. Limbah cair ini diolah sedemikian bersihnya hingga bahkan air buangannya lebih bersih dibandingkan air Sungai Brantas itu sendiri. Limbah padat pada PT Ajinomoto umumnya berasal dari daun kering dan sisa-sisa makanan dari kantin pegawai. Sampah daun kering pada lingkungan pabrik akan diolah menjadi pupuk kompos dan kemudian dijual, sementara sampah sisa makanan diolah dan dijadikan pakan ternak. Proses produksi sendiri jarang menghasilkan limbah karena penggunaan bahan bakunya cukup optimal. E. Kesimpulan PT Ajinomoto Indonesia memproduksi berbagai macam produk, tidak hanya penyedap rasa dan tepung bumbu, namun juga ada minuman dan saos tiram. Bahan baku yang digunakan telah terjamin sehat dan aman karena melalui pemeriksaan dengan Dinas Kesehatan terlebih dahulu. Keselamatan dan kesehatan dalam pabrik juga dipastikan baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya peraturan harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki daerah kerja dan penggunaan baju khusus bagi pegawai. Pabrik dari PT Ajinomoto juga memperhatikan masalah lingkungan dengan selalu mengolah limbah pabriknya terlebih dahulu. Setelah pengolahan, limbah cair dialirkan ke Sungai Brantas dan limbah padat diolah menjadi kompos.

Anda mungkin juga menyukai