Anda di halaman 1dari 90

LAPORAN TUGAS INDIVIDU

PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU


SEMESTER GENAP TA 2022/2023

NAMA : BINTARA PUTRA DICYA


NPM : 20032010028
KELAS : PPM D
DOSEN PENGAMPU : ISNA NUGRAHA, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2023

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


TUGAS I
SOAL :
Buatlah uraian proses produksi pembuatan suatu produk, dengan dilengkapi OPC (Operating Process
Chart). Sumber literatur /pustaka /website dari materi yang ditulis dicantumkan.

Penyelesaian Tugas I:
A. Nama Produk
Kornet Daging Sapi PRONAS

B. Deskripsi Umum
Kornet mempunyai nama lain corned beef. Dalam resep masakan Indonesia, banyak sekali yang
menggunakan kornet sebagai salah satu bahan olahannya. Cara pembuatan kornet sapi adalah dengan
diawetkan dengan campuran air dan juga larutan garam jenuh. Setelah dicelupkan dengan larutan
garam maka kornet akan dimasak dengan cara simmering. Simmering adalah dimasak dengan
menggunakan api kecil agar tekstur sapi tetap terjaga, proses ini dilakukan di pabrik kornet. Banyak
sekali banyak orang yang menyukai kornet. Hal ini dikarenakan rasa dan teksturnya yang sangat
digemari orang. Ditambah lagi kornet sangat mudah untuk dimasak. Tentu saja nutrisi dan protein
yang ada pada kornet sangatlah sehat. Dalam proses pembuatannya, anda perlu mengetahui beberapa
poin mengenai proses pembuatan daging kornet.
Kaleng adalah salah satu jenis kemasan makanan yang mulai diperkenalkan pada perang dunia
kedua. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga
makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet. Kerusahan utama
yang terjadi pada bahan makanan adalah kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Jasad renik itulah
yang menyebabkan makanan jadi bau, busuk, dan bahkan menjadi beracun. Makanan kaleng adalah
makanan yang diawetkan dengan metode memasukkan dan menyimpan bahan pangan dalam wadah
yang terbuat dari kaleng kedap udara. Metode preservasi makanan ini dikembangkan pada akhir abad
ke-18. Tujuannya adalah mengawetkan bahan makanan bagi para tentara atau pelaut di medan perang.
PRONAS merupakan pelopor makanan kaleng yang masih di konsumsi sampai saat ini oleh
keluarga Indonesia. Pabrik yang berlokasi di jalan Diponegoro 101 Denpasar, Bali, pada awalnya di
dirikan untuk memproduksi makanan kaleng dan daging beku. Pengembangan sumber daya manusia
dan infrastruktur pun dijalankan secara intensif. Pengrekrutan dan pelatihan diterapkan dengan ketat
untuk menghasilkan karyawan yang kompeten dan profesional. Mesin-mesin pun didatangkan
langsung dari Jerman, Amerika Serikat, Korea dan China untuk memastikan proses produksi yang
efisien dan higienis. Seiring meningkatnya kesadaran terhadap kehalalan produk, perusahaan
mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Islam Daerah Bali pada tahun 1995 dan dari komisi
fatwa MUI pada tahun 2000. Kini, di usianya lebih dari 70 tahun, PRONAS tetap berkomitmen untuk
terus menghasilkan makanan kaleng dengan kualitas terbaik bagi keluarga Indonesia.
Kornet Daging Sapi PRONAS terbuat dari daging sapi pilihan yang dicampur dengan tepung,
agar kornet sapi ini memiliki tekstur yang tidak lembek dan berair saat dimasak. Dengan
menggunakan daging kornet Pronas Anda dapat menciptakan makanan lezat, sehat, dan mudah untuk
keluarga. Corned beef dari Pronas merupakan daging kornet sapi dilengkapi dengan kandungan
protein dan mineral yang baik untuk kesehatan. Pronas memiliki rasa asli daging sapi dan tersedia
dalam 4 ukuran kemasan yaitu: 50 gram, 120 gram, 198 gram dan 340 gram. Varian size pada
makanan kaleng daging kornet ini dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Pada studi kasus kali ini saya akan melakukan sebuah pengendalian dan penjaminan mutu, yang
dimana produk yang saya jadikan objek adalah produk “Kornet Daging Sapi PRONAS” dengan
varian kemasan kaleng 50 gram.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


C. Gambar Produk

Gambar 1.1 Produk Kornet Daging Sapi PRONAS

D. Bahan Baku
Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja
ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa,
tekstur, dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein,
mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif
makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan (sintetis).
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah merupakan bagian dari
bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat pengolahan,
penyimpanan atau pengemasan. Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik,
rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan
tambahan makanan yang sering disebut zat aditif kimia. Adakalanya makanan yang tersedia tidak
mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi. Untuk bahan tambahan
makanan alami pada produk kornet daging sapi PRONAS meliputi garam, air, gula, dan merica.
Sedangkan untuk bahan tambahan zat adiktif kimia meliputi natrium nitrit, sekuestran natrium
polifosfat, dan bumbu-bumbu (mengandung penguat rasa mononatrium glutamat, antioksidan asam
askorbat).
Adapun rincian bahan baku untuk pembuatan produk kornet daging sapi PRONAS adalah
sebagai berikut:
1. Daging sapi yang digiling
Daging sapi cincang atau daging sapi giling harus terdiri dari daging sapi segar dan / atau
beku yang dipotong dengan atau tanpa bumbu dan tanpa penambahan lemak daging sapi,
tidak boleh mengandung lebih dari 30 persen lemak, dan tidak mengandung air tambahan,
fosfat, pengikat, atau ekstender.
2. Garam
Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya garam dapur
yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Garam dalam bentuk alaminya adalah mineral kristal yang dikenal sebagai batu garam atau
halite. Garam sangat diperlukan tubuh, tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan dapat
menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu
garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah
penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi yodium.
3. Natrium Nitrit
Natrium nitrit adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaNO2. Senyawa ini
adalah bubuk kristalin putih hingga agak kekuningan yang sangat larut dalam air dan
higroskopis. Senyawa ini adalah prekursor berguna bagi berbagai senyawa organik, seperti
obat-obatan, pewarna, dan pestisida, tetapi mungkin paling dikenal sebagai aditif dalam
daging untuk mencegah botulisme.
4. Sekuestran Natrium Polifosfat
Sekuestran adalah bahan tambahan pangan yang dapat mengikat ion logam polivalen untuk
membentuk kompleks sehingga meningkatkan kestabilan dan kualitas pangan.
5. Air
Air dalam bahan pangan berperan sebagai pelarut dari beberapa komponen disamping ikut
sebagai bahan pereaksi. Dalam suatu bahan pangan, air dikategorikan dalam 2 tipe yaitu air
bebas dan air terikat. Air bebas menunjukan sifat-sifat air dengan keaktifan penuh,
sedangkan air terikat menunjukan air yang terikat erat dengan komponen bahan pangan
8. Gula
Gula biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan beraneka ragam produk makanan
seperti halnya pada produk kornet daging PRONAS ini. Penambahan gula selain untuk
memberikan rasa manis, juga berfungsi dan terlibat dalam pengawetan.
9. Merica
Merica kadang juga disebut sebagai lada. Merica berbentuk bulat dengan tekstur yang
sedikit keras. Merica berwarna putih maupun hitam dan aromanya cukup menyengat.
Merica atau lada memiliki rasa yang pedas.
9. Bumbu
Bumbu-bumbu (mengandung penguat rasa mononatrium glutamat, antioksidan asam
askorbat)

E. Karakteristik Variabel
Data/Karakteristik Variabel adalah data yang sifatnya kontinu dan umumnya berupa daa
terukur atau data yang didapat dari hasil pengukuran. Pada studi kasus ini karakteristik variabel yang
digunakan adalah kandungan protein pada produk kornet daging sapi PRONAS. Kandungan protein
tersebut satuannya adalah gram dan diketahui standar kandungannya adalah 6 gram dengan batas
spesifikasi sebesar 5,8 gram-6,5 gram.

Gambar 1.2 Detail Informasi Gizi Kornet Daging Sapi PRONAS

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


F. Karakterisitk Atribut
Data/Karakteristik Atribut adalah daya yang sifatnya diskrit yang umumnya berupa data yang
didapat dari hasil perhitungan. Karakteristik atribut pada studi kasus kali ini ada 3 macam yaitu
kaleng mengembang, kaleng penyok, dan ketahanan kadaluarsa. Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Kaleng mengembang
Salah satu tanda yang dapat anda lihat dengan jelas adalah pengembangan kaleng. Ini
mengartikan bahwa terjadi aktivitas dan pertumbuhan mikroba yang tanpa sengaja terjadi di
dalam kaleng.

Gambar 1.3 Cacat/Defect Kaleng Mengembang Produk Kornet Daging Sapi PRONAS
2. Kaleng penyok
Penyoknya kaleng dapat membuat terjadinya lubang-lubang kecil. Tentunya apabila terdapat
lubang kecil maka mikroba dapat masuk kapan saja. Oleh sebab itu anda perlu waspada
mengenai produk dari pabrik kornet.

Gambar 1.4 Cacat/Defect Kaleng Penyok Produk Kornet Daging Sapi PRONAS
3. Ketahanan kadaluarsa
Salah satu yang menjadi atribut utama bagaimana menentukan produk yang berkualitas
adalah dengan ketahanan kadaluarsa yang baik.

Gambar 1.5 Cacat/Defect Ketahanan Kadaluarsa Produk Kornet Daging Sapi PRONAS

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


G. Fungsi Produk
Adapun beberapa manfaat produk kornet daging sapi PRONAS adalah sebagai berikut:
1. Membangun otot agar tumbuh lebih kencang dan kuat
2. Sumber energi yang besar
3. Mencegah diabetes dan Obesitas
4. Kesehatan kognitif (otak)
5. Menyembuhkan luka dan menjaga sistem kekebalan tubuh
6. Mencegah anemia
7. Meningkatkan sel darah merah
8. Meningkatkan kesehatan kulit
9. Mencegah stroke dan serangan jantung.

H. Proses Pembuatan
Ada beberapa proses yang perlu diketahui dalam pembuatan daging kornet. Rangkaian proses
tersebut merupakan proses yang dilakuan agar dapat mendapatan tekstur dan rasa kornet yang
diinginkan. Dengan melakukan rangkaian proses tersebut secara tepat maka pabrik akan
menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat menguntungkan pabrik berlipat ganda.
1. Menggiling daging
Langkah pertama yang dilakukan terlebih dahulu adalah menggiling daging sapi. Daging
sapi digiling menggunakan mesin penggiling atau chopper. Saat proses penggilian pihak
pabrik harus memastikan bahwa daging berada dalam suhu rendah. Suhu biasanya
ditetapkan dibawah 16 derajat celsius. Cara untuk mempertahankannya adalah dengan
menaruh es.

Gambar 1.6 Proses Penggilingan Produk Kornet Daging Sapi PRONAS


2. Pencampuran
Pada tahap ini, daging sapi telah berbentuk daging cincangan. Tahap kedua adalah
mencapurkan daging yang sudah dicincang dengan bumbu, dan bahan lain yang sekiranya
dierlukan. Agar emulsi pada kornet tetap terjaga maka proses percaampuran harus pada suhu
rendah juga. Suhu tersebut dietapkan pada suhu 10 derajat selsius.

Gambar 1.7 Proses Pencampuran Produk Kornet Daging Sapi PRONAS

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


3. Pengisian kaleng kornet
Setelah emulsi daging yang diinginkan sudah didapatkan, maka daging selanjutnya akan
diisikan ke dalam kaleng kornet. Sebelumnya, kaleng telah di sterilkan dengan cara di
panaskan. Cara melakukan pengisisan adalah dengan memberikan sedikit ruang untuk
daging agar bisa masuk. Setelah itu kaleng akan di vakum yang bersuhu 90-95 derajat.

Gambar 1.8 Proses Pengisian Produk Kornet Daging Sapi PRONAS


4. Sterilkan kaleng
Setelah kaleng sudah terisi dan telah melewati proses vakum atau (exhausting) selama 15
menit, kaleng perlu disterilkan. Caranya adalah dengan menaruh kaleng ke dalam retort.
Setelahnya kaleng dimasak pada suhu 120 derajat selama 15 menit. Setelahnya langsung
didinginkan pada bak pendingin agar menghentikkan proses masak pada daging.

Gambar 1.9 Proses Sterilisasi Produk Kornet Daging Sapi PRONAS

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


5. Operation Process Chart (OPC)
Tabel 1.1 Peta Proses Operasi Pembuatan Kornet Daging Sapi PRONAS
PETA PROSES OPERASI
Pekerjaan : kornet daging sapi (PRONAS) Tanggal Pemetaan: 25 Februari 2023
No Peta : 01 Dipetakan Oleh : Bintara Putra Dicya
Sekarang Usulan

Garam, nitrit, alkali fosfat, Daging sapi


bahan pengisi, air, lemak,
gula, bumbu Penggilingan
0-1
(chopping)

0-2 Pencampuran
(Mixing)

0-3 Pengisian

0-4 Exhausting

0-5 Pensterilan

I-1 Inspeksi

Ringkasan Penyimpanan
Kegiatan Jumlah
Operasi 5
Inspeksi 1
Penyimpanan 1
Total 7

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


TUGAS 2
SOAL :
Buatlah pengamatan di lapangan karakteristik kualitas yang bersifat variabel (produk sesuai tugas I)
diatas.

Buat peta kontrol X, R dan σ nya bila spesifikasi anda ketahui/tetapkan sendiri! Bahas hasil grafik
peta kontrol tersebut dengan diagram sebab akibat serta usulan perbaikan prosesnya ! (Jumlah
observasi minimal 50 kali pengamatan dan buat salah satu data ada yg out of control untuk di analisis
menggunakan diagram sebab akibat)

Penyelesaian Tugas 2:
A. TABEL LEMBAR DATA CHART KONTROL X, R, DAN σ
Tabel 2.1 Lembar Data Chart Kontrol X, R, dan σ Kornet Daging Sapi PRONAS
LEMBAR DATA UNTUK CHART KONTROL X, R, dan σ
Produk : Kornet Daging Sapi PRONAS Batas Spesifikasi = 5,8-6,2 Gram
Karakteristik : Kandungan Protein Standar Nilai = 6 Gram
Unit Ukuran : Gram
Pengamatan 4 Unit (Item)
Rata- Standar Catatan
No Tanggal dalam Sampel Range
rata Deviasi Operation
A B C D
1. 01/01/2023 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 Terkendali
2. 02/01/2023 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 Terkendali
3. 03/01/2023 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 Terkendali
4. 04/01/2023 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 Terkendali
5. 05/01/2023 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 Terkendali
6. 06/01/2023 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 Terkendali
7. 07/01/2023 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 Terkendali
8. 08/01/2023 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 Terkendali
9. 09/01/2023 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 Terkendali
10. 10/01/2023 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 Terkendali
11. 11/01/2023 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 Terkendali
12. 12/01/2023 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 Terkendali
13. 13/01/2023 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 Terkendali
14. 14/01/2023 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 Terkendali
15. 15/01/2023 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 Terkendali
16. 16/01/2023 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 Terkendali
17. 17/01/2023 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 Terkendali
18. 18/01/2023 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 Terkendali
19. 19/01/2023 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 Terkendali
20. 20/01/2023 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 Terkendali
21. 21/01/2023 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 Terkendali
22. 22/01/2023 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 Terkendali
23. 23/01/2023 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 Terkendali
24. 24/01/2023 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 Terkendali
25. 25/01/2023 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 Terkendali
26. 26/01/2023 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 Terkendali
27. 27/01/2023 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 Terkendali
28. 28/01/2023 5,8 6 6,5 6,5 6,2 0,7 0,3559 Tidak
29. 29/01/2023 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 Terkendali
30. 30/01/2023 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 Terkendali

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


31. 31/01/2023 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 Terkendali
32. 01/02/2023 6,1 5,8 6,1 5,85,95 0,3 0,17321 Terkendali
33. 02/02/2023 6,2 5,8 6,2 5,9
6,025 0,4 0,20616 Terkendali
34. 03/02/2023 5,8 5,8 5,8 5,9
5,825 0,1 0,05 Terkendali
35. 04/02/2023 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 Terkendali
36. 05/02/2023 5,9 6,1 6,2 6,1
6,075 0,3 0,12583 Terkendali
37. 06/02/2023 6 6,2 5,8 6,26,05 0,4 0,19149 Terkendali
38. 07/02/2023 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 Terkendali
39. 08/02/2023 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 Terkendali
40. 09/02/2023 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 Terkendali
41. 10/02/2023 5,8 6 5,9 65,925 0,2 0,09574 Terkendali
42. 11/02/2023 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 Terkendali
43. 12/02/2023 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 Terkendali
44. 13/02/2023 5,8 5,9 6,2 65,975 0,4 0,17078 Terkendali
45. 14/02/2023 5,8 5,9 6,2 65,975 0,4 0,17078 Terkendali
46. 15/02/2023 5,9 6 6,2 66,025 0,3 0,12583 Terkendali
47. 16/02/2023 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 Terkendali
48. 17/02/2023 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 Terkendali
49. 18/02/2023 6,1 5,8 6 5,95,95 0,3 0,1291 Terkendali
50. 19/02/2023 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 Terkendali
Total 298,875 14,8 6,892069271
Jumlah ̅ + A2R
LKAx = X ̅ = 6,1933 B3 = 0
̅ = 298,875
X ̅ – A2R
LKBx = X ̅ = 5,7617 B4 = 2,266
̅= 14,8
R ̅ = 0,6755
LKAR = D4R A2 = 0,73
̅ = 0,216074
A2R ̅=0
LKBR = D3R D3 = 0
̅ = 0,300751
D4R ̅ = 0,3123
LKA𝜎 = B4R D4 = 2,28
̅ =0
LKB𝜎 = B3R

B. TABEL FREKUENSI TALLY


Tabel 2.2 Frekuensi Tally
No Protein Tally Jumlah
1 5,8 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 48
2 5,9 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 52
3 6 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 36
4 6,1 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 31
5 6,2 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 31
6 6,5 II 2
Total 200

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


C. PETA KONTROL X dan diagram sebab akibat/fishbone
Tabel 2.3 Perhitungan Peta Kontrol X
Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,193 5,975 5,762
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 6,193 5,975 5,762
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 6,193 5,975 5,762
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 6,193 5,975 5,762
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 6,193 5,975 5,762
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 6,193 5,975 5,762
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 6,193 5,975 5,762
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 6,193 5,975 5,762
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 6,193 5,975 5,762
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 6,193 5,975 5,762
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 6,193 5,975 5,762
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 6,193 5,975 5,762
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,193 5,975 5,762
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 6,193 5,975 5,762
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 6,193 5,975 5,762
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 6,193 5,975 5,762
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 6,193 5,975 5,762
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 6,193 5,975 5,762
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 6,193 5,975 5,762
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 6,193 5,975 5,762
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 6,193 5,975 5,762
28. 5,8 6 6,5 6,5 6,2 0,7 0,3559 6,193 5,975 5,762
29. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 6,193 5,975 5,762
30. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,193 5,975 5,762
31. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 6,193 5,975 5,762
32. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 6,193 5,975 5,762
33. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 6,193 5,975 5,762
34. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 6,193 5,975 5,762
35. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 6,193 5,975 5,762
36. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 6,193 5,975 5,762
37. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 6,193 5,975 5,762
38. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
39. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
40. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,193 5,975 5,762
41. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 6,193 5,975 5,762

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,193 5,975 5,762
43. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,193 5,975 5,762
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,193 5,975 5,762
45. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,193 5,975 5,762
46. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 6,193 5,975 5,762
47. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 6,193 5,975 5,762
48. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
49. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 6,193 5,975 5,762
50. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,193 5,975 5,762
Total 298,5 298,3 300,4 298,3 298,875 14,8 6,89207
ΣX 298,875
• ̅
X= = = 5,9730
Σn 50
• ̅ = ΣR = 14,8 = 0,296
R
Σn 50
ΣX 2928,875
• LK = = = 5,9730
Σn 50
• LKA = ̅ ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,296) = 6,193
X + (𝐴2 𝑥 R
• LKB = ̅ ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,296) = 5,762
X − (𝐴2 𝑥 R

D. PETA KONTROL X

Gambar 2.1 Peta Kontrol X Kornet Daging Sapi PRONAS


Berdasarkan gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ada data yang melewati batas batas kendali atas
(UCL) pada 1 titik (out of control). Pada hasil peta kontrol X diketahui nilai BKA, BK, dan BKB nya
yaitu untuk BKA memiliki nilai sebesar 6,193; untuk BK sebesar 5,9775; dan BKB sebesar 5,762.
Dimana pada peta X terlihat data yang keluar dari batas (Out Of Control) yaitu pada data ke-28 yang
memiliki nilai sebesar 6,2 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi BKA yaitu 6,193. karena
kapasitas proses tidak berjalan dengan baik, sehingga hal itu menjelaskan bahwa kapasitas proses tidak
mampu memenuhi spesifikasi batas toleransi yang diinginkan. Selanjutnya dengan dilakukan revisi
pada peta kendali yaitu dengan tidak memasukkan titik yang melewati batas kendali atas (BKA).

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 2.2 Diagram Sebab Akibat/Fishbone Pada Peta Kendali X
Dari diagram fishbone diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecacatan pada produk
kornet daging sapi PRONAS disebabkan oleh faktor manusia, metode kerja, lingkungan, mesin, dan
bahan baku. Kecacatan produk yang disebabkan karena faktor manusia terjadi karena kelalaian dari
para pekerja, para pekerja merasa jenuh dengan siklus kerja dan suasa kerjanya, disamping itu banyak
pekerja yang kurang disiplin.
Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan karena metode kerja yaitu karena
karyawan tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja yang sudah ditetapkan, kurangnya komunikasi
antar pekerja, dan kurangnya pemahaman terhadap suatu proses pekerjaan. Kemudian kecacatan
produk yang disebabkan oleh lingkungan yaitu karena kondisi didalam pabrik yang panas, bising,
bahkan berdebu, kurangnya kebersihan di lingkungan pabrik. Kemudian kecacatan produksi yang
disebabkan oleh faktor mesin yaitu kurangnya perawatan mesin, sebelum digunakan mesin tidak di
cek terlebih dahulu sehingga tidak tahu apakah mesin tersebut dalam kondisi prima atau tidak.
Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan oleh faktor bahan baku yaitu karena bahan baku
tidak di sortir dengan baik, dan mutu bahan baku tidak sesuai dengan standar sehingga menghasilkan
produk yang kurang layak. Dengan adanya diagram fishbone ini diharapkan dapat menjadi bahan
acuan untuk perusahaan agar dapat memproduksi dengan baik dan dapat meminimalisir kecacatan
produk.

E. TABEL PERHITUNGAN PETA KONTROL X REVISI


Tabel 2.4 Perhitungan Peta Kontrol X Revisi
Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 6,183 5,9730 5,763
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 6,183 5,9730 5,763
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 6,183 5,9730 5,763
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 6,183 5,9730 5,763
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 6,183 5,9730 5,763
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 6,183 5,9730 5,763
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 6,183 5,9730 5,763
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 6,183 5,9730 5,763
28. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
29. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
30. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 6,183 5,9730 5,763
31. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 6,183 5,9730 5,763
32. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 6,183 5,9730 5,763
33. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 6,183 5,9730 5,763
34. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
35. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
36. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 6,183 5,9730 5,763
37. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
38. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
39. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
40. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
41. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
43. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
45. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
46. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 6,183 5,9730 5,763
47. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
48. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
49. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
Total 292,7 292,3 293,9 291,8 292,675 14,1 6,53617
ΣX 292,675
• ̅
X= = = 5,9730
Σn 49
• ̅ = ΣR = 14,1 = 0,28775
R
Σn 49
ΣX 292,675
• LK = = = 5,9730
Σn 49
• LKA = ̅ ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,28775) = 6,183
X + (𝐴2 𝑥 R
• ̅ − (𝐴2 𝑥 R
LKB = X ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,28775) = 6,183

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


F. PETA KONTROL X REVISI

Gambar 2.3 Peta Kontrol X Revisi Kornet Daging Sapi PRONAS


Diketahui pada peta kontrol X yang pertama terdapat data yang out of control di data ke-28
yang memiliki nilai sebesar 6,2 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi batas BKA yaitu
6,183. Oleh karena itu dilakukan perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-28 yang
mana adalah data out of control pada peta X tersebut. Lalu dilakukan perhitungan kembali untuk
menghitung batas kendali terbaru, dengan diketahui nilai BK sebesar 5,9730; nilai BKA sebesar
6,183; dan nilai BKB sebesar 5,763.

G. PETA KONTROL R dan diagram sebab akibat/fishbone


Tabel 2.5 Perhitungan Peta Kontrol R
Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6,0 5,900 0,2 0,08164966 0,675472 0,296 0
2. 5,9 5,9 6,0 6,1 5,975 0,2 0,09574271 0,675472 0,296 0
3. 5,9 6,0 5,9 6,2 6,000 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
4. 6,0 6,1 6,0 5,8 5,975 0,3 0,12583057 0,675472 0,296 0
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 0,675472 0,296 0
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,100 0,4 0,2 0,675472 0,296 0
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 0,675472 0,296 0
8. 5,9 6,2 6,0 5,8 5,975 0,4 0,17078251 0,675472 0,296 0
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,900 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
10. 6,0 6,0 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583057 0,675472 0,296 0
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583057 0,675472 0,296 0
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 0,675472 0,296 0
13. 5,8 6,0 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078251 0,675472 0,296 0
14. 5,9 6,1 5,8 6,0 5,950 0,3 0,12909944 0,675472 0,296 0
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,675472 0,296 0
16. 6,0 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574271 0,675472 0,296 0
17. 6,1 6,1 6,0 5,8 6,000 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,100 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,900 0,4 0,2 0,675472 0,296 0
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,850 0,1 0,05773503 0,675472 0,296 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,950 0,2 0,1 0,675472 0,296 0
22. 6,0 6,0 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574271 0,675472 0,296 0
23. 6,1 6,1 6,0 5,8 6,000 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,150 0,1 0,05773503 0,675472 0,296 0
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6,000 0,4 0,23094011 0,675472 0,296 0
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,900 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,950 0,4 0,17320508 0,675472 0,296 0
28. 5,8 6,0 6,5 6,5 6,075 0,7 0,29860788 0,675472 0,296 0
29. 5,9 6,1 5,9 6,0 5,975 0,2 0,09574271 0,675472 0,296 0
30. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,675472 0,296 0
31. 6,0 5,8 6,0 6,2 6,000 0,4 0,16329932 0,675472 0,296 0
32. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,950 0,3 0,17320508 0,675472 0,296 0
33. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20615528 0,675472 0,296 0
34. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 0,675472 0,296 0
35. 5,9 5,8 6,1 6,0 5,950 0,3 0,12909944 0,675472 0,296 0
36. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583057 0,675472 0,296 0
37. 6,0 6,2 5,8 6,2 6,050 0,4 0,19148542 0,675472 0,296 0
38. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,900 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
39. 6,2 5,9 5,9 6,0 6,000 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
40. 5,8 5,9 5,9 6,0 5,900 0,2 0,08164966 0,675472 0,296 0
41. 5,8 6,0 5,9 6,0 5,925 0,2 0,09574271 0,675472 0,296 0
42. 5,8 5,9 5,9 6,0 5,900 0,2 0,08164966 0,675472 0,296 0
43. 5,8 5,9 5,9 6,0 5,900 0,2 0,08164966 0,675472 0,296 0
44. 5,8 5,9 6,2 6,0 5,975 0,4 0,17078251 0,675472 0,296 0
45. 5,8 5,9 6,2 6,0 5,975 0,4 0,17078251 0,675472 0,296 0
46. 5,9 6,0 6,2 6,0 6,025 0,3 0,12583057 0,675472 0,296 0
47. 6,0 6,0 6,2 5,8 6,000 0,4 0,16329932 0,675472 0,296 0
48. 6,0 6,1 6,1 5,8 6,000 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
49. 6,1 5,8 6,0 5,9 5,950 0,3 0,12909944 0,675472 0,296 0
50. 6,2 5,9 5,9 6,0 6,000 0,3 0,14142136 0,675472 0,296 0
Total 298,5 298,3 299,9 298,3 298,8 14,8 6,8
ΣR 14,8
• ̅=
R = = 0,296
Σn 50
ΣR 14,8
• LK = = = 0,296
Σn 50
• ̅ = 2,28 𝑥 0,296 = 0,675472
LKA = D4 x R
• ̅ = 0 𝑥 0,296 = 0
LKB = D3 x R

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


H. PETA KONTROL R

Gambar 2.4 Peta Kontrol R Kornet Daging Sapi PRONAS


Berdasarkan gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ada data yang melewati batas batas kendali atas
(UCL) pada 1 titik (out of control). Pada hasil peta kontrol R diketahui nilai BKA, BK, dan BKB nya
yaitu untuk BKA memiliki nilai sebesar 0,675472; untuk BK sebesar 0,296; dan BKB sebesar 0.
Dimana pada peta R terlihat data yang keluar dari batas (Out Of Control) yaitu pada data ke-28 yang
memiliki nilai sebesar 0,7 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi BKA yaitu 0,675472.
karena kapasitas proses tidak berjalan dengan baik, sehingga hal itu menjelaskan bahwa kapasitas
proses tidak mampu memenuhi spesifikasi batas toleransi yang diinginkan. Selanjutnya dengan
dilakukan revisi pada peta kendali yaitu dengan tidak memasukkan titik yang melewati batas kendali
atas (BKA).

Gambar 2.5 Diagram Sebab Akibat/Fishbone Pada Peta Kendali R


Dari diagram fishbone diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecacatan pada produk
kornet daging sapi PRONAS disebabkan oleh faktor manusia, metode kerja, lingkungan, mesin, dan
bahan baku. Kecacatan produk yang disebabkan karena faktor manusia terjadi karena kelalaian dari
para pekerja, para pekerja merasa jenuh dengan siklus kerja dan suasa kerjanya, disamping itu banyak
pekerja yang kurang disiplin.
Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan karena metode kerja yaitu karena
karyawan tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja yang sudah ditetapkan, kurangnya komunikasi
antar pekerja, dan kurangnya pemahaman terhadap suatu proses pekerjaan. Kemudian kecacatan

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


produk yang disebabkan oleh lingkungan yaitu karena kondisi didalam pabrik yang panas, bising,
bahkan berdebu, kurangnya kebersihan di lingkungan pabrik. Kemudian kecacatan produksi yang
disebabkan oleh faktor mesin yaitu kurangnya perawatan mesin, sebelum digunakan mesin tidak di
cek terlebih dahulu sehingga tidak tahu apakah mesin tersebut dalam kondisi prima atau tidak.
Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan oleh faktor bahan baku yaitu karena bahan baku
tidak di sortir dengan baik, dan mutu bahan baku tidak sesuai dengan standar sehingga menghasilkan
produk yang kurang layak. Dengan adanya diagram fishbone ini diharapkan dapat menjadi bahan
acuan untuk perusahaan agar dapat memproduksi dengan baik dan dapat meminimalisir kecacatan
produk.

I. PETA KONTROL R REVISI


Tabel 2.6 Perhitungan Peta Kontrol R Revisi
Pengamatan 4 Unit (Item)
Rata- Standar
No dalam Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 0,65664 0,288 0
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 0,65664 0,288 0
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 0,65664 0,288 0
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 0,65664 0,288 0
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 0,65664 0,288 0
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 0,65664 0,288 0
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 0,65664 0,288 0
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 0,65664 0,288 0
28. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
29. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
30. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 0,65664 0,288 0
31. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 0,65664 0,288 0
32. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 0,65664 0,288 0
33. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 0,65664 0,288 0
34. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
35. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
36. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 0,65664 0,288 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan 4 Unit (Item) Rata- Standar
No Range LKA LK LKB
dalam Sampel rata Deviasi
37. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
38. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
39. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
40. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
41. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
43. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
45. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
46. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 0,65664 0,288 0
47. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
48. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
49. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
Total 292.7 292.3 293.9 291.8 292.7 14.1 6.5
• ̅ = ΣR = 14,1 = 0,288
R
Σn 49
ΣR 14,1
• LK = = = 0,288
Σn 49
• ̅ = 2,28 𝑥 0,288 = 0,65664
LKA = D4 x R
• ̅ = 0 𝑥 0,288 = 0
LKB = D3 x R

J. PETA KONTROL R REVISI

Gambar 2.6 Peta Kontrol R Revisi Kornet Daging Sapi PRONAS


Diketahui pada peta kontrol R yang pertama terdapat data yang out of control di data ke-28
yang memiliki nilai sebesar 0,7 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi batas BKA yaitu
0,65664. Oleh karena itu dilakukan perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-28
yang mana adalah data out of control pada peta R tersebut. Lalu dilakukan perhitungan kembali untuk
menghitung batas kendali terbaru, dengan diketahui nilai BK sebesar 0,288; nilai BKA sebesar
0,65664; dan nilai BKB sebesar 0.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


K. PETA KONTROL σ (S) dan diagram sebab akibat/fishbone
Tabel 2.7 Perhitungan Peta Kontrol Sigma
Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,313 0,138 0
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 0,313 0,138 0
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 0,313 0,138 0
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 0,313 0,138 0
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 0,313 0,138 0
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 0,313 0,138 0
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 0,313 0,138 0
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 0,313 0,138 0
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 0,313 0,138 0
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 0,313 0,138 0
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 0,313 0,138 0
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 0,313 0,138 0
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,313 0,138 0
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 0,313 0,138 0
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 0,313 0,138 0
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 0,313 0,138 0
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 0,313 0,138 0
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 0,313 0,138 0
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 0,313 0,138 0
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 0,313 0,138 0
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 0,313 0,138 0
28. 5,8 6 6,5 6,5 6,2 0,7 0,3559 0,313 0,138 0
29. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 0,313 0,138 0
30. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,313 0,138 0
31. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 0,313 0,138 0
32. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 0,313 0,138 0
33. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 0,313 0,138 0
34. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 0,313 0,138 0
35. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 0,313 0,138 0
36. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 0,313 0,138 0
37. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 0,313 0,138 0
38. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
39. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
40. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,313 0,138 0
41. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 0,313 0,138 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,313 0,138 0
43. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,313 0,138 0
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,313 0,138 0
45. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,313 0,138 0
46. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 0,313 0,138 0
47. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 0,313 0,138 0
48. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
49. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 0,313 0,138 0
50. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,313 0,138 0
Total 298,5 298,3 300,4 298,3 298,875 14,8 6,89207
ΣS 6,89207
• S̅ = = = 0,138
Σn 50
ΣS 6,89207
• LK = = = 0,138
Σn 50
• LKA = B4 x S̅ = 2,27 𝑥 0,138 = 0,313
• LKB = B3 x S̅ = 0 𝑥 0,138 = 0

L. PETA KONTROL σ (S)

Gambar 2.7 Peta Kontrol Sigma Kornet Daging Sapi PRONAS


Berdasarkan gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ada data yang melewati batas batas kendali atas
(BKA) pada 1 titik (out of control). Pada hasil peta kontrol S diketahui nilai BKA, BK, dan BKB nya
yaitu untuk BKA memiliki nilai sebesar 0,313; untuk BK sebesar 0,138; dan BKB sebesar 0. Dimana
pada peta S terlihat data yang keluar dari batas (Out Of Control) yaitu pada data ke-28 yang memiliki
nilai sebesar 0,3559 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi BKA yaitu 0,313. karena
kapasitas proses tidak berjalan dengan baik, sehingga hal itu menjelaskan bahwa kapasitas proses tidak
mampu memenuhi spesifikasi batas toleransi yang diinginkan. Selanjutnya dengan dilakukan revisi
pada peta kendali yaitu dengan tidak memasukkan titik yang melewati batas kendali atas (BKA).

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 2.8 Diagram Sebab Akibat/Fishbone Pada Peta Kendali Sigma
Dari diagram fishbone diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecacatan pada produk
kornet daging sapi PRONAS disebabkan oleh faktor manusia, metode kerja, lingkungan, mesin, dan
bahan baku. Kecacatan produk yang disebabkan karena faktor manusia terjadi karena kelalaian dari
para pekerja, para pekerja merasa jenuh dengan siklus kerja dan suasa kerjanya, disamping itu banyak
pekerja yang kurang disiplin. Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan karena metode
kerja yaitu karena karyawan tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja yang sudah ditetapkan,
kurangnya komunikasi antar pekerja, dan kurangnya pemahaman terhadap suatu proses pekerjaan.
Kemudian kecacatan produk yang disebabkan oleh lingkungan yaitu karena kondisi didalam pabrik
yang panas, bising, bahkan berdebu, kurangnya kebersihan di lingkungan pabrik. Kemudian kecacatan
produksi yang disebabkan oleh faktor mesin yaitu kurangnya perawatan mesin, sebelum digunakan
mesin tidak di cek terlebih dahulu sehingga tidak tahu apakah mesin tersebut dalam kondisi prima
atau tidak. Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan oleh faktor bahan baku yaitu karena
bahan baku tidak di sortir dengan baik, dan mutu bahan baku tidak sesuai dengan standar sehingga
menghasilkan produk yang kurang layak. Dengan adanya diagram fishbone ini diharapkan dapat
menjadi bahan acuan untuk perusahaan agar dapat memproduksi dengan baik dan dapat
meminimalisir kecacatan produk.

M. PETA KONTROL σ (S) REVISI


Tabel 2.8 Perhitungan Peta Kontrol Sigma Revisi
Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,3 0,133 0
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 0,3 0,133 0
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 0,3 0,133 0
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 0,3 0,133 0
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 0,3 0,133 0
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 0,3 0,133 0
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 0,3 0,133 0
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 0,3 0,133 0
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 0,3 0,133 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 0,3 0,133 0
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 0,3 0,133 0
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 0,3 0,133 0
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,3 0,133 0
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 0,3 0,133 0
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 0,3 0,133 0
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 0,3 0,133 0
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 0,3 0,133 0
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 0,3 0,133 0
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 0,3 0,133 0
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 0,3 0,133 0
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 0,3 0,133 0
28. 5,8 6 6,5 6,5 6,2 0,7 0,3559 0,3 0,133 0
29. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 0,3 0,133 0
30. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,3 0,133 0
31. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 0,3 0,133 0
32. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 0,3 0,133 0
33. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 0,3 0,133 0
34. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 0,3 0,133 0
35. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 0,3 0,133 0
36. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 0,3 0,133 0
37. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 0,3 0,133 0
38. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
39. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
40. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,3 0,133 0
41. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 0,3 0,133 0
42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,3 0,133 0
43. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,3 0,133 0
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,3 0,133 0
45. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,3 0,133 0
46. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 0,3 0,133 0
47. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 0,3 0,133 0
48. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
49. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 0,3 0,133 0
50. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,3 0,133 0
Total 298,5 298,3 300,4 298,3 298,875 14,8 6,89207
ΣS 6,536
• S̅ = = = 0,133
Σn 49
ΣS 6,536
• LK = = = 0,133
Σn 49
• LKA = B4 x S̅ = 2,27 𝑥 0,133 = 0,3

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


• LKB = B3 x S̅ = 0 𝑥 0,133 = 0

N. PETA KONTROL σ (S) REVISI

Gambar 2.9 Peta Kontrol σ (S) Revisi


Diketahui pada peta kontrol S yang pertama terdapat data yang out of control di data ke-28
yang memiliki nilai sebesar 0,3559 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi batas BKA
yaitu 0,313. Oleh karena itu dilakukan perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-28
yang mana adalah data out of control pada peta R tersebut. Lalu dilakukan perhitungan kembali untuk
menghitung batas kendali terbaru, dengan diketahui nilai BK sebesar 0,133; nilai BKA sebesar 0,3;
dan nilai BKB sebesar 0.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


TUGAS 3
SOAL :
Buat pengamatan untuk karakteristik kualitas secara atribut dari produk yang ada di tugas I. Buat peta
kontrol untuk atribut (peta proporsi (p) dan peta c). Analisis / bahas hasil peta kontrol tersebut seperti
di tugas II !. (Jumlah observasi minimal 50 kali pengamatan dan buat salah satu data ada yg out of
control untuk di analisis menggunakan diagram sebab akibat)

Penyelesaian Tugas 3:
A. Macam-macam defect/cacat atribut produk
Atribut merupakan deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitias, dan yang
membedakan antara entitas satu dengan entitas lainnya. Atribut yang dimaksud yaitu kecacatan
produk. Kornet daging sapi pronas 50gr ini memiliki beberapa jenis kecacatan seperti :
1. Kaleng mengembang
2. Kaleng penyok
3. Ketahanan kadaluarsa

B. Peta Proporsi (Tabel Pengamatan, Tabel Perhitungan, Peta Kontrol P, Fishbone)


Tabel 3.1 Data Pengamatan Defect Kornet Daging Sapi PRONAS
Jenis kecacatan produk Jumlah
Pengamatan Catatan
Tgl Kaleng Kaleng Ketahanan produk
(n)(unit) operator
mengembang penyok kadaluarsa cacat
01/01/2023 1000 10 4 4 11
02/01/2023 1500 11 9 3 17
03/01/2023 1600 7 3 7 14
04/01/2023 1500 9 17 6 19
05/01/2023 1500 10 3 4 15
06/01/2023 1500 9 5 12 15
07/01/2023 1600 10 2 1 13
08/01/2023 1500 5 6 6 15
09/01/2023 1600 6 8 7 13
10/01/2023 1500 11 5 4 12
11/01/2023 1600 5 3 4 17
12/01/2023 1000 9 2 7 10
13/01/2023 1500 10 6 2 13
14/01/2023 1500 5 4 5 12
15/01/2023 1500 9 7 4 14
16/01/2023 1600 4 7 4 19
17/01/2023 1000 8 5 6 9
18/01/2023 1000 3 8 8 9
19/01/2023 1500 9 4 3 10
20/01/2023 1600 10 5 6 11
21/01/2023 1500 4 14 11 14
22/01/2023 1600 9 1 4 13
23/01/2023 1500 12 7 7 13
24/01/2023 1600 4 4 7 15
25/01/2023 1500 9 3 4 15

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Jenis kecacatan produk Jumlah
Pengamatan Catatan
Tgl Kaleng Kaleng Ketahanan produk
(n)(unit) operator
mengembang penyok kadaluarsa cacat
26/01/2023 1600 7 8 8 13
27/01/2023 1500 12 2 9 16
28/01/2023 1600 15 7 2 18
29/01/2023 1800 2 4 6 8
30/01/2023 1700 6 9 4 12
31/01/2023 1500 5 2 2 12
01/02/2023 2000 9 8 7 11
02/02/2023 2100 10 4 8 12
03/02/2023 1800 10 2 5 11
04/02/2023 1900 2 8 9 13
05/02/2023 1400 7 1 10 11
06/02/2023 1000 4 8 12 15
07/02/2023 1600 12 4 10 16
08/02/2023 1500 2 7 3 13
09/02/2023 1000 4 5 7 18
10/02/2023 1700 2 8 7 12
11/02/2023 1800 9 9 1 12
12/02/2023 1400 4 6 5 14
13/02/2023 1700 4 3 7 13
14/02/2023 1800 5 2 2 17
15/02/2023 1900 9 7 8 12
16/02/2023 1900 7 4 1 16
17/02/2023 2000 5 10 8 13
18/02/2023 1700 12 4 8 15
19/02/2023 1500 11 6 3 12
Total 77700 373 280 288 673

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Tabel 3.2 Perhitungan Peta P Pada Kornet Daging Sapi PRONAS

Jenis kecacatan
produk

Pengamatan (n)(unit)

Jumlah produk cacat


Kaleng mengembang
Tanggal

Ketahanan kadaluarsa
Proporsi 3√𝑝(1 − 𝑝) LKA = LKB =

Kaleng penyok
(p=d/n) √𝑛 p+3α p-3α

01/01/2023 2000 10 4 4 11 0,003929 0,005254 0,013915 0,003408


02/01/2023 1500 11 9 3 17 0,005667 0,005075 0,013737 0,003586
03/01/2023 1600 7 3 7 14 0,004516 0,004993 0,013654 0,003669
04/01/2023 1500 9 17 6 19 0,007308 0,005452 0,014113 0,00321
05/01/2023 1500 10 3 4 15 0,004688 0,004914 0,013576 0,003747
06/01/2023 1500 9 5 12 15 0,005357 0,005254 0,013915 0,003408
07/01/2023 1600 10 2 1 13 0,003514 0,00457 0,013232 0,004091
08/01/2023 1500 5 6 6 15 0,003333 0,004144 0,012806 0,004517
09/01/2023 1600 6 8 7 13 0,003824 0,004767 0,013429 0,003894
10/01/2023 1500 11 5 4 12 0,004 0,005075 0,013737 0,003586
11/01/2023 1600 5 3 4 17 0,004722 0,004633 0,013295 0,004028
12/01/2023 2000 9 2 7 10 0,002632 0,00451 0,013171 0,004152
13/01/2023 1500 10 6 2 13 0,004194 0,004993 0,013654 0,003669
14/01/2023 1500 5 4 5 12 0,003 0,004395 0,013057 0,004266
15/01/2023 1500 9 7 4 14 0,004828 0,005162 0,013824 0,003499
16/01/2023 1600 4 7 4 19 0,007037 0,00535 0,014011 0,003312
17/01/2023 2000 8 5 6 9 0,003214 0,005254 0,013915 0,003408
18/01/2023 2000 3 8 8 9 0,003214 0,005254 0,013915 0,003408
19/01/2023 1500 9 4 3 10 0,003333 0,005075 0,013737 0,003586
20/01/2023 1600 10 5 6 11 0,003143 0,004699 0,01336 0,003963
21/01/2023 1500 4 14 11 14 0,004667 0,005075 0,013737 0,003586
22/01/2023 1600 9 1 4 13 0,003611 0,004633 0,013295 0,004028
23/01/2023 1500 12 7 7 13 0,004483 0,005162 0,013824 0,003499
24/01/2023 1600 4 4 7 15 0,004688 0,004914 0,013576 0,003747
25/01/2023 1500 9 3 4 15 0,005556 0,00535 0,014011 0,003312
26/01/2023 1600 7 8 8 13 0,003421 0,00451 0,013171 0,004152
27/01/2023 1500 29 23 21 36 0,004 0,004395 0,013057 0,004266
28/01/2023 1600 15 7 2 18 0,004186 0,004239 0,012901 0,004422
29/01/2023 1800 2 4 6 8 0,002759 0,005162 0,013824 0,003499
30/01/2023 1700 6 9 4 12 0,00375 0,004914 0,013576 0,003747
31/01/2023 1500 5 2 2 12 0,003243 0,00457 0,013232 0,004091
01/02/2023 2000 9 8 7 11 0,003056 0,004633 0,013295 0,004028

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


02/02/2023 2100 10 4 8 12 0,004444 0,00535 0,014011 0,003312
03/02/2023 1800 10 2 5 11 0,003793 0,005162 0,013824 0,003499
04/02/2023 1900 2 8 9 13 0,005 0,005452 0,014113 0,00321
05/02/2023 1400 7 1 10 11 0,004074 0,00535 0,014011 0,003312
06/02/2023 1000 4 8 12 15 0,004688 0,004914 0,013576 0,003747
07/02/2023 1600 12 4 10 16 0,004571 0,004699 0,01336 0,003963
08/02/2023 1500 2 7 3 13 0,003333 0,004451 0,013113 0,00421
09/02/2023 1000 4 5 7 18 0,005625 0,004914 0,013576 0,003747
10/02/2023 1700 2 8 7 12 0,003529 0,004767 0,013429 0,003894
11/02/2023 1800 9 9 1 12 0,005217 0,005796 0,014458 0,002865
12/02/2023 1400 4 6 5 14 0,005833 0,005674 0,014336 0,002987
13/02/2023 1700 4 3 7 13 0,005909 0,005927 0,014588 0,002735
14/02/2023 1800 5 2 2 17 0,005862 0,005162 0,013824 0,003499
15/02/2023 1900 9 7 8 12 0,004444 0,00535 0,014011 0,003312
16/02/2023 1900 7 4 1 16 0,004211 0,00451 0,013171 0,004152
17/02/2023 2000 5 10 8 13 0,004063 0,004914 0,013576 0,003747
18/02/2023 1700 12 4 8 15 0,004412 0,004767 0,013429 0,003894
19/02/2023 1500 11 6 3 12 0,003333 0,004633 0,013295 0,004028
Total 81700 390 301 300 693 0,008482
𝑑
• Proporsi =
𝑛
∑𝑑 693
• CL = = =0,008482
∑𝑛 81700
𝑝(1−p) 0,008482(1−0,008482)
• UCL = 𝑝 + 3√ = 0,008482 + 3√ = 0,013915
𝑛 2000

𝑝(1−p) 0,008482(1−0,008482)
• LCL = 𝑝 − 3√ = 0,008482 − 3√ = 0,003408
𝑛 2000

C. Peta Proporsi

Gambar 3.1 Peta Kontrol P Kornet Daging Sapi PRONAS


Peta kontrol P yang digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian dari produk kornet
daging sapi PRONAS yang sedang diinspeksi didapatkan nilai Pbar yang berasal dari pembagian

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


antara jumlah cacat produk (∑d) dengan jumlah pengamatan (∑n), yang mana mengahasilkan nilai
sebesar 0.008482. Jadi, nilai 0,008482 tersebut adalah BK di peta P. Lalu untuk BKA setiap
pengamatan memiliki nilai yang berbeda-beda, yang mana nilai BKA tersebut diperoleh dari
pertambahan nilai Pbar dengan 3σ. Untuk nilai BKB pun juga sama dimana setiap pengamatan
memiliki nilai yang berbeda-beda, yang mana nilai BKB tersebut didapatkan dari pengurangan nilai
Pbar dengan 3σ.
Dari peta kontrol P untuk produk kornet daging sapi PRONAS dapat dilihat bahwa ada data
yang out of control dimana data tersebut ada pada data ke-27 yang memiliki nilai proporsi (p) sebesar
0,0144 dengan nilai BKA sebesar 0,013985 dan BKB sebesar 0,002980, sehingga dapat disimpulkan
data ke-27 melewati BKA yang mana perlu dilakukan revisi pada peta kendali yaitu dengan tidak
memasukkan titik yang melewati batas kendali atas (BKA).

Kaleng
Mengembang

Gambar 3.2 Fishbone Untuk Kaleng Mengembang


Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng
mengembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor manusia metode, mesin, dan lingkungan.
Faktor manusia, karena kurangnya pemahaman dan kehati-hatian saat melakukan pengemasan
menyebabkan kemasan kurang rapi. Faktor mesin, seringkali mesin secara otomatis merubah aturan
yang telah di setting sebelumnya. Faktor metode juga menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi penyimpangan produk. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan, kondisi lingkungan
yang tidak bersih dan tidak nyaman dapat membuat semangat para pekerja menurun dan pekerja
merasa tidak fokus dalam bekerja.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Kaleng Penyok

Gambar 3.3 Fishbone Untuk Kaleng Penyok


Berdasarkan diagram fishbone diatas, dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng yang
penyok disebabkan 2 faktor, yaitu faktor manusia dan faktor mesin. Faktor manusia yang dimaksud
adalah saat proses produksi dan pensterilan kaleng tidak teliti dan kurang pengecekan, sehingga kaleng
ada yang penyok. Faktor mesin tersebut dikarenakan mesin kurang mendapatkan service yang rutin.

Gambar 3.4 Fishbone Untuk Ketahanan Kadaluarsa


Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat disimpulkam bahwa produk kadaluarsa disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Faktor manusia yaitu para
pekerja kurang teliti dan kurang mengecek produk dengan baik. Faktor mesin dikarenakan oleh mesin
kurang mendapat perawatan sehingga jarang di service. Kemudian untuk faktor lingkungan yaitu suhu
yang kurang sesuai dengan produk dan tidak bersih dapat menurunkan produk. Faktor metode yang
dimaksud yaitu para pekerja tidak mengikuti prosedur pekerjaan yang telah ditetapkan.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


D. Tabel Perhitungan Peta Proporsi Revisi
Tabel 3.3 Perhitungan Peta P Revisi Pada Kornet Daging Sapi PRONAS

Jenis kecacatan
produk
Pengamatan (n)(unit)

Jumlah produk cacat


Kaleng mengembang
Tanggal

Ketahanan kadaluarsa
Proporsi 3√𝑝(1 − 𝑝) LKA = LKB =
Kaleng penyok
(p=d/n) √𝑛 p+3α p-3α

01/01/2023 2000 10 4 4 11 0,0055 0,00604666 0,014239 0,002145


02/01/2023 1500 11 9 3 17 0,011333333 0,006982082 0,015174 0,001210
03/01/2023 1600 7 3 7 14 0,00875 0,006760372 0,014952 0,001432
04/01/2023 1500 9 17 6 19 0,012666667 0,006982082 0,015174 0,001210
05/01/2023 1500 10 3 4 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
06/01/2023 1500 9 5 12 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
07/01/2023 1600 10 2 1 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
08/01/2023 1500 5 6 6 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
09/01/2023 1600 6 8 7 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
10/01/2023 1500 11 5 4 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210
11/01/2023 1600 5 3 4 17 0,010625 0,006760372 0,014952 0,001432
12/01/2023 2000 9 2 7 10 0,005 0,00604666 0,014239 0,002145
13/01/2023 1500 10 6 2 13 0,008666667 0,006982082 0,015174 0,001210
14/01/2023 1500 5 4 5 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210
15/01/2023 1500 9 7 4 14 0,009333333 0,006982082 0,015174 0,001210
16/01/2023 1600 4 7 4 19 0,011875 0,006760372 0,014952 0,001432
17/01/2023 2000 8 5 6 9 0,0045 0,00604666 0,014239 0,002145
18/01/2023 2000 3 8 8 9 0,0045 0,00604666 0,014239 0,002145
19/01/2023 1500 9 4 3 10 0,006666667 0,006982082 0,015174 0,001210
20/01/2023 1600 10 5 6 11 0,006875 0,006760372 0,014952 0,001432
21/01/2023 1500 4 14 11 14 0,009333333 0,006982082 0,015174 0,001210
22/01/2023 1600 9 1 4 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
23/01/2023 1500 12 7 7 13 0,008666667 0,006982082 0,015174 0,001210
24/01/2023 1600 4 4 7 15 0,009375 0,006760372 0,014952 0,001432
25/01/2023 1500 9 3 4 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
26/01/2023 1600 7 8 8 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
27/01/2023 1600 15 7 2 18 0,01125 0,006760372 0,014952 0,001432
28/01/2023 1800 2 4 6 8 0,004444444 0,006373739 0,014566 0,001818
29/01/2023 1700 6 9 4 12 0,007058824 0,006558524 0,014751 0,001633
30/01/2023 1500 5 2 2 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210
31/01/2023 2000 9 8 7 11 0,0055 0,00604666 0,014239 0,002145

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


01/02/2023 2100 10 4 8 12 0,005714286 0,005900936 0,014093 0,002291
02/02/2023 1800 10 2 5 11 0,006111111 0,006373739 0,014566 0,001818
03/02/2023 1900 2 8 9 13 0,006842105 0,006203742 0,014396 0,001988
04/02/2023 1400 7 1 10 11 0,007857143 0,007227141 0,015419 0,000965
05/02/2023 1000 4 8 12 15 0,0075 0,00604666 0,014239 0,002145
06/02/2023 1600 12 4 10 16 0,01 0,006760372 0,014952 0,001432
07/02/2023 1500 2 7 3 13 0,008666667 0,006982082 0,015174 0,001210
08/02/2023 1000 4 5 7 18 0,009 0,00604666 0,014239 0,002145
09/02/2023 1700 2 8 7 12 0,007058824 0,006558524 0,014751 0,001633
10/02/2023 1800 9 9 1 12 0,006666667 0,006373739 0,014566 0,001818
11/02/2023 1400 4 6 5 14 0,01 0,007227141 0,015419 0,000965
12/02/2023 1700 4 3 7 13 0,007647059 0,006558524 0,014751 0,001633
13/02/2023 1800 5 2 2 17 0,009444444 0,006373739 0,014566 0,001818
14/02/2023 1900 9 7 8 12 0,006315789 0,006203742 0,014396 0,001988
15/02/2023 1900 7 4 1 16 0,008421053 0,006203742 0,014396 0,001988
16/02/2023 2000 5 10 8 13 0,0065 0,00604666 0,014239 0,002145
17/02/2023 1700 12 4 8 15 0,008823529 0,006558524 0,014751 0,001633
18/02/2023 1500 11 6 3 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210
Total 80200 361 278 279 657 0,0082
𝑑
• Proporsi =
𝑛
∑𝑑 657
• CL = = =0,0082
∑𝑛 80200
𝑝(1−p) 0,0082(1−0,0082)
• UCL = 𝑝 + 3√ = 0,0082 + 3√ = 0,014239
𝑛 2000

𝑝(1−p) 0,0082(1−0,0082)
• LCL = 𝑝 − 3√ = 0,0082 − 3√ = 0,002145
𝑛 2000

E. Peta Proporsi Revisi

Gambar 3.5 Peta Kontrol P Kornet Daging Sapi PRONAS


Diketahui pada peta kontrol P yang pertama terdapat data yang out of control di data data ke-27
yang memiliki nilai proporsi (P) sebesar 0,0144 dengan nilai BKA sebesar 0,013985 dan BKB sebesar

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


0,02980, sehingga dapat disimpulkan data ke-27 melewati batas BKA. Oleh karena itu dilakukan
perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-27 tersebut. Lalu dilakukan perhitungan
kembali untuk menghitung batas kendali terbaru.

F. Peta cacat (tabel pengamatan, tabel perhitungan, peta kontrol c, fishbone)


Tabel 3.4 Data Pengamatan Defect Kornet Daging Sapi PRONAS
Jenis kecacatan produk
Banyaknya cacat (d)
Tanggal Kaleng mengembang Kaleng penyok Ketahanan
(unit)
kadaluarsa
01/01/2023 2000 10 4 4
02/01/2023 1500 11 9 3
03/01/2023 1600 7 3 7
04/01/2023 1500 9 17 6
05/01/2023 1500 10 3 4
06/01/2023 1500 9 5 12
07/01/2023 1600 10 2 1
08/01/2023 1500 5 6 6
09/01/2023 1600 6 8 7
10/01/2023 1500 11 5 4
11/01/2023 1600 5 3 4
12/01/2023 2000 9 2 7
13/01/2023 1500 10 6 2
14/01/2023 1500 5 4 5
15/01/2023 1500 9 7 4
16/01/2023 1600 4 7 4
17/01/2023 2000 8 5 6
18/01/2023 2000 3 8 8
19/01/2023 1500 9 4 3
20/01/2023 1600 10 5 6
21/01/2023 1500 4 14 11
22/01/2023 1600 9 1 4
23/01/2023 1500 12 7 7
24/01/2023 1600 4 4 7
25/01/2023 1500 9 3 4
26/01/2023 1600 7 8 8
27/01/2023 1500 29 23 21
28/01/2023 1600 15 7 2
29/01/2023 1800 2 4 6
30/01/2023 1700 6 9 4
31/01/2023 1500 5 2 2
01/02/2023 2000 9 8 7
02/02/2023 2100 10 4 8
03/02/2023 1800 10 2 5
04/02/2023 1900 2 8 9
05/02/2023 1400 7 1 10
06/02/2023 1000 4 8 12

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Jenis kecacatan produk
Banyaknya cacat (d)
Tanggal Kaleng mengembang Kaleng penyok Ketahanan
(unit)
kadaluarsa
07/02/2023 1600 12 4 10
08/02/2023 1500 2 7 3
09/02/2023 1000 4 5 7
10/02/2023 1700 2 8 7
11/02/2023 1800 9 9 1
12/02/2023 1400 4 6 5
13/02/2023 1700 4 3 7
14/02/2023 1800 5 2 2
15/02/2023 1900 9 7 8
16/02/2023 1900 7 4 1
17/02/2023 2000 5 10 8
18/02/2023 1700 12 4 8
19/02/2023 1500 11 6 3
Total 81700 390 301 300

Tabel 3.5 Perhitungan Peta C Pada Kornet Daging Sapi PRONAS


Jenis kecacatan produk Banyaknya
Tanggal Kaleng Kaleng Ketahanan cacat (d) ̅
C LKA LKB
mengembang penyok kadaluarsa (unit)
01/01/2023 10 4 4 11 13.86 25 2.69
02/01/2023 11 9 3 17 13.86 25 2.69
03/01/2023 7 3 7 14 13.86 25 2.69
04/01/2023 9 17 6 19 13.86 25 2.69
05/01/2023 10 3 4 15 13.86 25 2.69
06/01/2023 9 5 12 15 13.86 25 2.69
07/01/2023 10 2 1 13 13.86 25 2.69
08/01/2023 5 6 6 15 13.86 25 2.69
09/01/2023 6 8 7 13 13.86 25 2.69
10/01/2023 11 5 4 12 13.86 25 2.69
11/01/2023 5 3 4 17 13.86 25 2.69
12/01/2023 9 2 7 10 13.86 25 2.69
13/01/2023 10 6 2 13 13.86 25 2.69
14/01/2023 5 4 5 12 13.86 25 2.69
15/01/2023 9 7 4 14 13.86 25 2.69
16/01/2023 4 7 4 19 13.86 25 2.69
17/01/2023 8 5 6 9 13.86 25 2.69
18/01/2023 3 8 8 9 13.86 25 2.69
19/01/2023 9 4 3 10 13.86 25 2.69
20/01/2023 10 5 6 11 13.86 25 2.69
21/01/2023 4 14 11 14 13.86 25 2.69
22/01/2023 9 1 4 13 13.86 25 2.69
23/01/2023 12 7 7 13 13.86 25 2.69
24/01/2023 4 4 7 15 13.86 25 2.69

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Jenis kecacatan produk Banyaknya
Tanggal Kaleng Kaleng Ketahanan cacat (d) ̅
C LKA LKB
mengembang penyok kadaluarsa (unit)
25/01/2023 9 3 4 15 13.86 25 2.69
26/01/2023 7 8 8 13 13.86 25 2.69
27/01/2023 29 23 21 36 13.86 25 2.69
28/01/2023 15 7 2 18 13.86 25 2.69
29/01/2023 2 4 6 8 13.86 25 2.69
30/01/2023 6 9 4 12 13.86 25 2.69
31/01/2023 5 2 2 12 13.86 25 2.69
01/02/2023 9 8 7 11 13.86 25 2.69
02/02/2023 10 4 8 12 13.86 25 2.69
03/02/2023 10 2 5 11 13.86 25 2.69
04/02/2023 2 8 9 13 13.86 25 2.69
05/02/2023 7 1 10 11 13.86 25 2.69
06/02/2023 4 8 12 15 13.86 25 2.69
07/02/2023 12 4 10 16 13.86 25 2.69
08/02/2023 2 7 3 13 13.86 25 2.69
09/02/2023 4 5 7 18 13.86 25 2.69
10/02/2023 2 8 7 12 13.86 25 2.69
11/02/2023 9 9 1 12 13.86 25 2.69
12/02/2023 4 6 5 14 13.86 25 2.69
13/02/2023 4 3 7 13 13.86 25 2.69
14/02/2023 5 2 2 17 13.86 25 2.69
15/02/2023 9 7 8 12 13.86 25 2.69
16/02/2023 7 4 1 16 13.86 25 2.69
17/02/2023 5 10 8 13 13.86 25 2.69
18/02/2023 12 4 8 15 13.86 25 2.69
19/02/2023 11 6 3 12 13.86 25 2.69
Total 390 301 300 693
• ̅ = ∑𝑐 = 693 =13,86
C
n 50

• UCL = 𝐶̅ + 3√𝐶̅ = 13,86 + 3√13,86 = 25


• LCL = 𝐶̅ − 3√𝐶̅ = 13,86 − 3√13,86 = 2,69

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


G. Peta Kontrol C

Gambar 3.6 Peta Kontrol P Kornet Daging Sapi PRONAS


Berdasarkan peta C diatas, didapat nilai jumlah defect kornet daging sapi PRONAS dari 50
kali pengamatan, nilai BK, BKA, dan BKB. Terdapat 1 nilai jumlah defect yang out of control berada
di atas BKA. Data tersebut adalah data ke-27. Hal tersebut terjadi karena terlalu tinggi atau rendahnya
jumlah defect pada sampel yang diambil. Sehingga nilai jumlah defect melebihi nilai BKA atau di
bawah BKB. Sehingga diperlukan revisi atau perhitungan ulang untuk membuat peta C dengan
menghilangkan data yang out of control tersebut.

Kaleng
Mengembang

Gambar 3.7 Fishbone Untuk Kaleng Mengembang


Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


mengembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor manusia metode, mesin, dan lingkungan.
Faktor manusia, karena kurangnya pemahaman dan kehati-hatian saat melakukan pengemasan
menyebabkan kemasan kurang rapi. Faktor mesin, seringkali mesin secara otomatis merubah aturan
yang telah di setting sebelumnya. Faktor metode juga menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi penyimpangan produk. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan, kondisi lingkungan
yang tidak bersih dan tidak nyaman dapat membuat semangat para pekerja menurun dan pekerja
merasa tidak fokus dalam bekerja.

Kaleng Penyok

Gambar 3.8 Fishbone Untuk Kaleng Penyok


Berdasarkan diagram fishbone diatas, dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng yang
penyok disebabkan 2 faktor, yaitu faktor manusia dan faktor mesin. Faktor manusia yang dimaksud
adalah saat proses produksi dan pensterilan kaleng tidak teliti dan kurang pengecekan, sehingga kaleng
ada yang penyok. Faktor mesin tersebut dikarenakan mesin kurang mendapatkan service yang rutin.

Gambar 3.9 Fishbone Untuk Ketahanan Kadaluarsa


Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat disimpulkam bahwa produk kadaluarsa disebabkan

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Faktor manusia yaitu para
pekerja kurang teliti dan kurang mengecek produk dengan baik. Faktor mesin dikarenakan oleh mesin
kurang mendapat perawatan sehingga jarang di service. Kemudian untuk faktor lingkungan yaitu suhu
yang kurang sesuai dengan produk dan tidak bersih dapat menurunkan produk. Faktor metode yang
dimaksud yaitu para pekerja tidak mengikuti prosedur pekerjaan yang telah ditetapkan.

H. Tabel Perhitungan Peta Kontrol C Revisi


I. Tabel 3.6 Perhitungan Peta C Pada Kornet Daging Sapi PRONAS
Jenis kecacatan produk Banyaknya
Tanggal Kaleng Kaleng Ketahanan cacat (d) ̅
C LKA LKB
mengembang penyok kadaluarsa (unit)
01/01/2023 10 4 4 11 13.14 24 2.27
02/01/2023 11 9 3 17 13.14 24 2.27
03/01/2023 7 3 7 14 13.14 24 2.27
04/01/2023 9 17 6 19 13.14 24 2.27
05/01/2023 10 3 4 15 13.14 24 2.27
06/01/2023 9 5 12 15 13.14 24 2.27
07/01/2023 10 2 1 13 13.14 24 2.27
08/01/2023 5 6 6 15 13.14 24 2.27
09/01/2023 6 8 7 13 13.14 24 2.27
10/01/2023 11 5 4 12 13.14 24 2.27
11/01/2023 5 3 4 17 13.14 24 2.27
12/01/2023 9 2 7 10 13.14 24 2.27
13/01/2023 10 6 2 13 13.14 24 2.27
14/01/2023 5 4 5 12 13.14 24 2.27
15/01/2023 9 7 4 14 13.14 24 2.27
16/01/2023 4 7 4 19 13.14 24 2.27
17/01/2023 8 5 6 9 13.14 24 2.27
18/01/2023 3 8 8 9 13.14 24 2.27
19/01/2023 9 4 3 10 13.14 24 2.27
20/01/2023 10 5 6 11 13.14 24 2.27
21/01/2023 4 14 11 14 13.14 24 2.27
22/01/2023 9 1 4 13 13.14 24 2.27
23/01/2023 12 7 7 13 13.14 24 2.27
24/01/2023 4 4 7 15 13.14 24 2.27
25/01/2023 9 3 4 15 13.14 24 2.27
26/01/2023 7 8 8 13 13.14 24 2.27
28/01/2023 15 7 2 18 13.14 24 2.27
29/01/2023 2 4 6 8 13.14 24 2.27
30/01/2023 6 9 4 12 13.14 24 2.27
31/01/2023 5 2 2 12 13.14 24 2.27
01/02/2023 9 8 7 11 13.14 24 2.27
02/02/2023 10 4 8 12 13.14 24 2.27
03/02/2023 10 2 5 11 13.14 24 2.27
04/02/2023 2 8 9 13 13.14 24 2.27
05/02/2023 7 1 10 11 13.14 24 2.27

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Jenis kecacatan produk Banyaknya
Tanggal Kaleng Kaleng Ketahanan cacat (d) ̅
C LKA LKB
mengembang penyok kadaluarsa (unit)
06/02/2023 4 8 12 15 13.14 24 2.27
07/02/2023 12 4 10 16 13.14 24 2.27
08/02/2023 2 7 3 13 13.14 24 2.27
09/02/2023 4 5 7 18 13.14 24 2.27
10/02/2023 2 8 7 12 13.14 24 2.27
11/02/2023 9 9 1 12 13.14 24 2.27
12/02/2023 4 6 5 14 13.14 24 2.27
13/02/2023 4 3 7 13 13.14 24 2.27
14/02/2023 5 2 2 17 13.14 24 2.27
15/02/2023 9 7 8 12 13.14 24 2.27
16/02/2023 7 4 1 16 13.14 24 2.27
17/02/2023 5 10 8 13 13.14 24 2.27
18/02/2023 12 4 8 15 13.14 24 2.27
19/02/2023 11 6 3 12 13.14 24 2.27
Total 390 301 300 693

• ̅ = ∑𝑐 = 657 =13,14
C
n 49

• UCL = 𝐶̅ + 3√𝐶̅ = 13,14 + 3√13,14 = 24


• LCL = 𝐶̅ − 3√𝐶̅ = 13,14 − 3√13,14 = 2,27

J. Peta Kontrol C Revisi

Gambar 3.10 Peta Kontrol C Revisi


Berdasarkan peta C revisi di atas, diketahui nilai BK sebesar 13,14; nilai BKA sebesar 24; nilai
BKB sebesar 2,27. Setelah dilakukan pengolahan data ulang dengan menghilangkan data yang out of
control, maka nilai jumlah defect sudah tidak ada yang out of control melebihi BKA atau di bawah
BKB, sehingga dapat dikatakan peta C di atas sudah terkendali.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


TUGAS 4
SOAL :
Buat pengamatan untuk karakteristik kualitas secara variabel & atribut dari produk yang ada di tugas
I. Buat peta kontrol untuk variabel (peta X-MR) dan untuk atribut (peta np dan peta u). Analisis /
bahas hasil peta kontrol tersebut seperti di tugas III !. Jumlah observasi minimal 50 kali pengamatan
dan buat salah satu data ada yg out of control untuk di analisis menggunakan Seven Basic Tools
(Check Sheet, Stratifikasi, Histogram, Diagram Pareto, Diagram Sebab Akibat)

Penyelesaian Tugas 4
A. Peta X-MR (Tabel Pengamatan, Tabel Perhitungan, Peta Kontrol X-MR, Fishbone)
A.1 Nama Produk
Kamera PhaseOne XF IQ4

A.2 Deskripsi Umum


Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera
obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", yang ditemukan oleh Al Haitam atau Alhazen sekitar
tahun 1000 Masehi, mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan
berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, tidak ada cara pada waktu itu untuk
mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi,
kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada
lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang
peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya.
Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera
potret.
Salah satu kamera komersial termahal di dunia adalah PhaseOne XF IQ4. Kamera ini berformat
medium yang dilengkapi dengan 150 megapiksel. Ini memiliki jangkauan dinamis 15 pemberhentian.
ISO maksimum yang didukung adalah 25.600. Fotografer komersial dan mode kelas atas dapat
mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam kamera ini. Ini memberikan gambar kualitas terbaik.
Saat ini, Phase One XF IQ4 adalah kamera komersial paling mahal di dunia yang bisa dibeli siapa
pun. Harganya berkisar US$55.000 atau sekitar Rp817 juta.
A.3 Gambar Produk

Gambar 4.1 Kamera PhaseOne XF IQ4

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


A.4 Bahan Baku
Adapun kamera tersusun dari beberapa jenis material pembuatnya salah satunya plastik adalah
suatu bahan yang membantu kehidupan manusia. Ia terbentuk dari proses polimerisasi molekul
dengan bahan sintetis atau semi sintetis. Ketahanan plastik tidak perlu ditanyakan lagi. Plastik
biasanya digunakan untuk body kamera. Karena plastic sendiri material yang cukup ringan. Apalagi
body kamera sendiri sudah berat, jika menggunakan material seperti logam maka berat kamera akan
membuat fotografer tidak nyaman.
Berikutnya ada bahan yang terbuat dari logam. logam adalah sebuah unsur kimia yang memiliki
sifat yang kuat, liat, keras dan mampu menghantarkan listrik atau energi panas. Logam juga memiliki
titik cair yang tinggi. Selain itu, logam berasal dari bijih logam dan untuk mendapatkannya dengan
cara penambangan. Biasanya logam pada kamera terdapat pada bagian dalam kamera dan beberapa
spot di area yang butuh perlindungan lebih.
Pada kamera juga terdapat karet silicon/silicon rubber. Karet silikon/silicon rubber adalah
jenis polymer sintetik yang memiliki fungsi dan kelebihan yang sangat istimewa, hal ini disebabkan
karena karet silikon / silicon rubber memiliki beberapa sifat fisik yang tidak ditemukan pada jenis
polimer sintetik / karet sintetik lainnya. Biasanya rubber ini digunakan pada tombol dan penutup
memori card, charger, dan lain sebagainya.
Lensa Kamera adalah merupakan sebuah mata dari kamera. Tanpa lensa, kamera tidak bisa
digunakan, sepertihalnya mata manusia. Dalam aktifitas fotografi, lensa juga merupakan alat vital
selain kamera. Pemilihan lensa dalam aktivitas fotografi juga sangat penting
Yang terakhir ada kaca, Kaca berasal dari bahan yang bersifat cair namun memiliki kepadatan
tinggi, dan struktur amorf. Atom-atom di dalamnya tidak membentuk suatu jalinan yang beraturan,
seperti kristal, atau biasa disebut gelas. Pada kamera biasanya kaca digunakan untuk monitor kamera.

A.5 Karakteristik Variabel


Karakteritik variabel yang digunakan untuk perhitungan peta X-MR ini adalah berat total
kamera PhaseOne XF IQ4 yang diperkirakan oleh banyak ahli fotografer. Berat total kamera dari
PhaseOne XF IQ4 standar nilainya adalah 1890 gram dengan batas spesifikasi sebesar 1878 gram –
1899 gram.

A.6 Peta Kontrol X-MR


Tabel 4.1 Lembar Data Untuk Chart Kontrol X-MR
Produk : Kamera PhaseOne XF IQ4 Batas Spesifikasi = 1878 –1899 gram.
Karakteristik : Berat Total Kamera Standar Nilai = 1890 gram
Unit Ukuran : Gram
Pengamatan Berat Kamera (Gram) MR
1 1890 -
2 1887 3
3 1897 10
4 1887 10
5 1891 4
6 1896 5
7 1888 8
8 1890 2
9 1886 4
10 1889 3

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


11 1899 10
12 1893 6
13 1890 3
14 1895 5
15 1889 6
16 1884 5
17 1885 1
18 1889 4
19 1893 4
20 1892 1
21 1890 2
22 1899 9
23 1915 16
24 1910 5
25 1899 11
26 1890 9
27 1887 3
28 1886 1
29 1888 2
30 1882 6
31 1890 8
32 1899 9
33 1893 6
34 1894 1
35 1890 4
36 1892 2
37 1886 6
38 1887 1
39 1889 2
40 1890 1
41 1889 1
42 1886 3
43 1888 2
44 1893 5
45 1895 2
46 1890 5
47 1887 3
48 1884 3
49 1888 4
50 1890 2
Rata-rata 1891,12 4,6531

X̄ 1891,12
Gt 1891,12
UCLx 1903,4952

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


LCLx 1878,7448
d2 1,128

̅
M 4,6531
Gt 4,6531
UCLMR 15,2016
LCLMR 0
D4 3,267
D3 0

Tabel 4.2 Perhitungan Moving Range Control Chart


Moving Range UCLMR MR bar LCLMR
- 15,2016 4,653061 0
3 15,2016 4,653061 0
10 15,2016 4,653061 0
10 15,2016 4,653061 0
4 15,2016 4,653061 0
5 15,2016 4,653061 0
8 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
4 15,2016 4,653061 0
3 15,2016 4,653061 0
10 15,2016 4,653061 0
6 15,2016 4,653061 0
3 15,2016 4,653061 0
5 15,2016 4,653061 0
6 15,2016 4,653061 0
5 15,2016 4,653061 0
1 15,2016 4,653061 0
4 15,2016 4,653061 0
4 15,2016 4,653061 0
1 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
9 15,2016 4,653061 0
16 15,2016 4,653061 0
14 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
9 15,2016 4,653061 0
3 15,2016 4,653061 0
1 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
6 15,2016 4,653061 0
8 15,2016 4,653061 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Moving Range UCLMR MR bar LCLMR
9 15,2016 4,653061 0
6 15,2016 4,653061 0
1 15,2016 4,653061 0
4 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
6 15,2016 4,653061 0
1 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
1 15,2016 4,653061 0
1 15,2016 4,653061 0
3 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
5 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
5 15,2016 4,653061 0
3 15,2016 4,653061 0
3 15,2016 4,653061 0
4 15,2016 4,653061 0
2 15,2016 4,653061 0
ΣMR 228
• MR = = = 4,653061
sample−1 49
• LKA = D4 x MR = 3,267 𝑥 4,653061 = 15,2016
• LKB = D3 x MR = 0 𝑥 4,6531 = 0

Tabel 4.3 Perhitungan Individual Control Chart


Pengamatan Berat Kamera (gram) UCLx X̄ LCLx
1 1890 1903,50 1891,12 1878,745
2 1887 1903,50 1891,12 1878,745
3 1897 1903,50 1891,12 1878,745
4 1887 1903,50 1891,12 1878,745
5 1891 1903,50 1891,12 1878,745
6 1896 1903,50 1891,12 1878,745
7 1888 1903,50 1891,12 1878,745
8 1890 1903,50 1891,12 1878,745
9 1886 1903,50 1891,12 1878,745
10 1889 1903,50 1891,12 1878,745
11 1899 1903,50 1891,12 1878,745
12 1893 1903,50 1891,12 1878,745
13 1890 1903,50 1891,12 1878,745
14 1895 1903,50 1891,12 1878,745
15 1889 1903,50 1891,12 1878,745
16 1884 1903,50 1891,12 1878,745

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan Berat Kamera (gram) UCLx X̄ LCLx
17 1885 1903,50 1891,12 1878,745
18 1889 1903,50 1891,12 1878,745
19 1893 1903,50 1891,12 1878,745
20 1892 1903,50 1891,12 1878,745
21 1890 1903,50 1891,12 1878,745
22 1899 1903,50 1891,12 1878,745
23 1915 1903,50 1891,12 1878,745
24 1910 1903,50 1891,12 1878,745
25 1899 1903,50 1891,12 1878,745
26 1890 1903,50 1891,12 1878,745
27 1887 1903,50 1891,12 1878,745
28 1886 1903,50 1891,12 1878,745
29 1888 1903,50 1891,12 1878,745
30 1882 1903,50 1891,12 1878,745
31 1890 1903,50 1891,12 1878,745
32 1899 1903,50 1891,12 1878,745
33 1893 1903,50 1891,12 1878,745
34 1894 1903,50 1891,12 1878,745
35 1890 1903,50 1891,12 1878,745
36 1892 1903,50 1891,12 1878,745
37 1886 1903,50 1891,12 1878,745
38 1887 1903,50 1891,12 1878,745
39 1889 1903,50 1891,12 1878,745
40 1890 1903,50 1891,12 1878,745
41 1889 1903,50 1891,12 1878,745
42 1886 1903,50 1891,12 1878,745
43 1888 1903,50 1891,12 1878,745
44 1893 1903,50 1891,12 1878,745
45 1895 1903,50 1891,12 1878,745
46 1890 1903,50 1891,12 1878,745
47 1887 1903,50 1891,12 1878,745
48 1884 1903,50 1891,12 1878,745
49 1888 1903,50 1891,12 1878,745
50 1890 1903,50 1891,12 1878,745
Total 94556
ΣMR 228
• MR = = = 4,6531
sample−1 49
ΣX 90731
• ̅
X= = = 1891,12
Σn 48
3𝑀𝑅 3(4,6531)
• BKA = X + = 1891,12 + = 1903,50
𝐷2 1,128
3𝑀𝑅 3(4,6531)
• BKB = X − = 18991,12 − = 1878,745
𝐷2 1,128

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 4.2 Peta Kontrol Moving Range
Berdasarkan peta X-MR diatas, terdapat 50 kali pengamatan dari berat total kamera dengan
satuan gram. Didapatkan nilai BKA sebesar 15,2016; BK atau MRbar sebesar 4,6531; dan BKB
sebesar 0. Terdapat 1 data yang out of control yaitu pada data pengamatan ke-23 yang menghasilkan
nilai MR sebesar 16. Sehingga peta di atas belum terkendali dan perlu dilakukan revisi data dengan
menghilangkan data yang out of control tersebut.

Gambar 4.3 Peta Kontrol Individual


Berdasarkan peta individu di atas terdapat 50 data pengamatan nilai individu ukuran panjang
dari kamera PhaseOne XF IQ4. Didapatkan nilai BKA sebesar 1903,4952; BK sebesar 1891,12; dan
BKB sebesar 1878,7448. Terdapat data yang out of control yaitu pada data pengamatan ke-23 sebesar
1915 dan data pengamatan ke-24 sebesar 1910 yang berada di atas BKA. Sehingga peta individu di
atas belum terkendali, dan memerlukan revisi dengan menghilangkan data yang out of control
tersebut.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 4.4 Fishbone Defect Pada Kamera PhaseOne XF IQ4

Dari diagram fishbone diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecacatan pada produk
kamera PhaseOne XF IQ4 disebabkan oleh faktor manusia, metode kerja, lingkungan, mesin, dan
bahan baku. Kecacatan produk yang disebabkan karena faktor manusia terjadi karena kelalaian dari
para pekerja, para pekerja merasa jenuh dengan siklus kerja dan suasa kerjanya, disamping itu banyak
pekerja yang kurang disiplin. Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan karena metode
kerja yaitu karena karyawan tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja yang sudah ditetapkan,
kurangnya komunikasi antar pekerja, dan kurangnya pemahaman terhadap suatu proses pekerjaan.
Kemudian kecacatan produk yang disebabkan oleh lingkungan yaitu karena kondisi didalam pabrik
yang panas, bising, bahkan berdebu, kurangnya kebersihan di lingkungan pabrik. Kemudian kecacatan
produksi yang disebabkan oleh faktor mesin yaitu kurangnya perawatan mesin, sebelum digunakan
mesin tidak di cek terlebih dahulu sehingga tidak tahu apakah mesin tersebut dalam kondisi prima
atau tidak. Kemudian untuk kecacatan produk yang disebabkan oleh faktor bahan baku yaitu karena
bahan baku tidak di sortir dengan baik, dan mutu bahan baku tidak sesuai dengan standar sehingga
menghasilkan produk yang kurang layak. Dengan adanya diagram fishbone ini diharapkan dapat
menjadi bahan acuan untuk perusahaan agar dapat memproduksi dengan baik dan dapat
meminimalisir kecacatan produk.

B. Tabel Perhitungan Peta MR Revisi


Tabel 4.4 Perhitungan Moving Range Control Chart
Moving Range UCLMR MR bar LCLMR
- 14,83763 4,541667 0
3 14,83763 4,541667 0
10 14,83763 4,541667 0
10 14,83763 4,541667 0
4 14,83763 4,541667 0
5 14,83763 4,541667 0
8 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
4 14,83763 4,541667 0
3 14,83763 4,541667 0
10 14,83763 4,541667 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Moving Range UCLMR MR bar LCLMR
6 14,83763 4,541667 0
3 14,83763 4,541667 0
5 14,83763 4,541667 0
6 14,83763 4,541667 0
5 14,83763 4,541667 0
1 14,83763 4,541667 0
4 14,83763 4,541667 0
4 14,83763 4,541667 0
1 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
9 14,83763 4,541667 0
11 14,83763 4,541667 0
11 14,83763 4,541667 0
9 14,83763 4,541667 0
3 14,83763 4,541667 0
1 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
6 14,83763 4,541667 0
8 14,83763 4,541667 0
9 14,83763 4,541667 0
6 14,83763 4,541667 0
1 14,83763 4,541667 0
4 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
6 14,83763 4,541667 0
1 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
1 14,83763 4,541667 0
1 14,83763 4,541667 0
3 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
5 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
5 14,83763 4,541667 0
3 14,83763 4,541667 0
3 14,83763 4,541667 0
4 14,83763 4,541667 0
2 14,83763 4,541667 0
ΣMR 218
• MR = = = 4,541667
sample−1 49
• LKA = D4 x MR = 3,267 𝑥 4,541667 = 14,83763
• LKB = D3 x MR = 0 𝑥 4,541667 = 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


C. Peta MR Revisi

Gambar 4.5 Peta MR Revisi


Berdasarkan peta revisi X-MR di atas didapatkan nilai BKA sebesar 14,83763; BK atau MRbar
sebesar 4,541667; BKB sebesar 0. Setelah dilakukan penghapusan data yang out of control,
didapatkan ke-49 data pengamatan berat total kamera sudah tidak ada yang melebihi BKA maupun di
bawah BKB. Sehingga peta X-MR di atas sudah terkendali.

D. Tabel Perhotungan Peta Individual Kontrol Revisi


Tabel 4.5 Perhitungan Individual Control Chart
Pengamatan Berat Kamera (gram) UCLx X̄ LCLx
1 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
2 1887 1901,3202 1890,23 1879,1382
3 1897 1901,3202 1890,23 1879,1382
4 1887 1901,3202 1890,23 1879,1382
5 1891 1901,3202 1890,23 1879,1382
6 1896 1901,3202 1890,23 1879,1382
7 1888 1901,3202 1890,23 1879,1382
8 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
9 1886 1901,3202 1890,23 1879,1382
10 1889 1901,3202 1890,23 1879,1382
11 1899 1901,3202 1890,23 1879,1382
12 1893 1901,3202 1890,23 1879,1382
13 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
14 1895 1901,3202 1890,23 1879,1382
15 1889 1901,3202 1890,23 1879,1382
16 1884 1901,3202 1890,23 1879,1382
17 1885 1901,3202 1890,23 1879,1382
18 1889 1901,3202 1890,23 1879,1382
19 1893 1901,3202 1890,23 1879,1382
20 1892 1901,3202 1890,23 1879,1382
21 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan Berat Kamera (gram) UCLx X̄ LCLx
22 1899 1901,3202 1890,23 1879,1382
23 1899 1901,3202 1890,23 1879,1382
24 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
25 1887 1901,3202 1890,23 1879,1382
26 1886 1901,3202 1890,23 1879,1382
27 1888 1901,3202 1890,23 1879,1382
28 1882 1901,3202 1890,23 1879,1382
29 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
30 1899 1901,3202 1890,23 1879,1382
31 1893 1901,3202 1890,23 1879,1382
32 1894 1901,3202 1890,23 1879,1382
33 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
34 1892 1901,3202 1890,23 1879,1382
35 1886 1901,3202 1890,23 1879,1382
36 1887 1901,3202 1890,23 1879,1382
37 1889 1901,3202 1890,23 1879,1382
38 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
39 1889 1901,3202 1890,23 1879,1382
40 1886 1901,3202 1890,23 1879,1382
41 1888 1901,3202 1890,23 1879,1382
42 1893 1901,3202 1890,23 1879,1382
43 1895 1901,3202 1890,23 1879,1382
44 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
45 1887 1901,3202 1890,23 1879,1382
46 1884 1901,3202 1890,23 1879,1382
47 1888 1901,3202 1890,23 1879,1382
48 1890 1901,3202 1890,23 1879,1382
Total 90731
ΣMR 196
• MR = = = 4,1702
sample−1 47

• ̅ = ΣX = 90731 = 1890
X
Σn 48
3𝑀𝑅 3(4,1702)
• BKA = X + = 1890 + = 1901,3202
𝐷2 1,128
3𝑀𝑅 3(4,1702)
• BKB = X − = 1890 − = 1879,1382
𝐷2 1,128

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


E. Peta Individual Kontrol Revisi

Gambar 4.7 Peta Individual Kontrol Revisi


Berdasarkan peta individual kontrol revisi di atas didapatkan nilai BKA sebesar 1901,32; BK
sebesar 1890,23; dan BKB sebesar 1879,138. Terjadi pengurangan jumlah data pengamatan dari 50 ke
48 karena data yang out of control dihilangkan. Pada peta individu revisi di atas, ke-48 data tidak ada
yang melebihi BKA maupun di bawah BKB. Sehingga dapat dikatakan peta individu di atas sudah
terkendali.

F. Peta Np Dan Peta U (Tabel Pengamatan, Tabel Perhitungan, Peta Kontrol NP & U, Peta
Revisi)
Tabel 4.6 Data Pengamatan Peta Konrol NP
Pengamatan Jumlah Sampel (n) Jumlah Produk
1 100 Cacat
11 (C)
2 100 17
3 100 14
4 100 19
5 100 15
6 100 15
7 100 13
8 100 15
9 100 13
10 100 12
11 100 17
12 100 10
13 100 13
14 100 12
15 100 14
16 100 19
17 100 9
18 100 9

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


19 100 10
20 100 11
21 100 14
22 100 13
23 100 13
24 100 15
25 100 15
26 100 13
27 100 36
28 100 18
29 100 8
30 100 12
31 100 12
32 100 11
33 100 12
34 100 11
35 100 13
36 100 11
37 100 15
38 100 16
39 100 13
40 100 18
41 100 12
42 100 12
43 100 14
44 100 13
45 100 17
46 100 12
47 100 16
48 100 13
49 100 15
50 100 12
Total 356

Tabel 4.7 Perhitungan Peta Kontrol NP


Jumlah
Jumlah Proporsi
Pengamatan Produk UCL CL LCL
Sampel (n) (P)
Cacat (C)
1 100 11 0,11 17,315 13,86 10,405
2 100 17 0,17 17,315 13,86 10,405
3 100 14 0,14 17,315 13,86 10,405
4 100 19 0,19 17,315 13,86 10,405
5 100 15 0,15 17,315 13,86 10,405

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Jumlah
Jumlah Proporsi
Pengamatan Produk UCL CL LCL
Sampel (n) (P)
Cacat (C)
6 100 15 0,15 17,315 13,86 10,405
7 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
8 100 15 0,15 17,315 13,86 10,405
9 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
10 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
11 100 17 0,17 17,315 13,86 10,405
12 100 10 0,1 17,315 13,86 10,405
13 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
14 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
15 100 14 0,14 17,315 13,86 10,405
16 100 19 0,19 17,315 13,86 10,405
17 100 9 0,09 17,315 13,86 10,405
18 100 9 0,09 17,315 13,86 10,405
19 100 10 0,1 17,315 13,86 10,405
20 100 11 0,11 17,315 13,86 10,405
21 100 14 0,14 17,315 13,86 10,405
22 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
23 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
24 100 15 0,15 17,315 13,86 10,405
25 100 15 0,15 17,315 13,86 10,405
26 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
27 100 36 0,36 17,315 13,86 10,405
28 100 18 0,18 17,315 13,86 10,405
29 100 8 0,08 17,315 13,86 10,405
30 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
31 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
32 100 11 0,11 17,315 13,86 10,405
33 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
34 100 11 0,11 17,315 13,86 10,405
35 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
36 100 11 0,11 17,315 13,86 10,405
37 100 15 0,15 17,315 13,86 10,405
38 100 16 0,16 17,315 13,86 10,405
39 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
40 100 18 0,18 17,315 13,86 10,405
41 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
42 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
43 100 14 0,14 17,315 13,86 10,405
44 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
45 100 17 0,17 17,315 13,86 10,405
46 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
47 100 16 0,16 17,315 13,86 10,405
48 100 13 0,13 17,315 13,86 10,405
49 100 15 0,15 17,315 13,86 10,405
50 100 12 0,12 17,315 13,86 10,405
Total 693 6,93
• ̅
P =693 / (100 x 50) = 0,139
• CL = 100 x 0,1386 = 13,86
• UCL = CL + 3√CL (1 − ̅ P) = 13,86 3,455 = 17,315

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


• LCL = CL - 3√CL (1 − ̅
P) =13,86 – 3,455 = 10,405

Gambar 4.8 Peta Kontrol NP

Dari gambar peta kendali NP diatas dapat diketahui bahwa untuk proses produksi masih
belum terkendali, dikarenakan terdapat banyak sampel yang berada di luar batas BKA dan juga
BKB. Sehingga data observasi yang out of control dihilangkan dan dilakukan revisi.

Tabel 4.8 Perhitungan Peta Kontrol NP Revisi


Jumlah
Jumlah Sampel
Pengamatan Produk Proporsi (P) UCL CL LCL
(n)
Cacat (C)
1 100 11 0,11 16,834 13,425 10,016
2 100 17 0,17 16,834 13,425 10,016
3 100 14 0,14 16,834 13,425 10,016
4 100 15 0,15 16,834 13,425 10,016
5 100 15 0,15 16,834 13,425 10,016
6 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
7 100 15 0,15 16,834 13,425 10,016
8 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
9 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
10 100 17 0,17 16,834 13,425 10,016
11 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
12 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
13 100 14 0,14 16,834 13,425 10,016
14 100 11 0,11 16,834 13,425 10,016
15 100 14 0,14 16,834 13,425 10,016
16 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
17 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
18 100 15 0,15 16,834 13,425 10,016
19 100 15 0,15 16,834 13,425 10,016
20 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
21 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
22 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
23 100 11 0,11 16,834 13,425 10,016
24 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Jumlah
Jumlah Sampel
Pengamatan Produk Proporsi (P) UCL CL LCL
(n)
Cacat (C)
25 100 11 0,11 16,834 13,425 10,016
26 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
27 100 11 0,11 16,834 13,425 10,016
28 100 15 0,15 16,834 13,425 10,016
29 100 16 0,16 16,834 13,425 10,016
30 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
31 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
32 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
33 100 14 0,14 16,834 13,425 10,016
34 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
35 100 17 0,17 16,834 13,425 10,016
36 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
37 100 16 0,16 16,834 13,425 10,016
38 100 13 0,13 16,834 13,425 10,016
39 100 15 0,15 16,834 13,425 10,016
40 100 12 0,12 16,834 13,425 10,016
Total 537 5,37
• ̅
P =537 / (100 x 40) = 0,13425
• CL = 100 x 0,13425 = 13,425
• UCL = CL + 3√CL (1 − ̅ P) = 13,425+3,455 = 16,834
• LCL = CL - 3√CL (1 − P ̅) =13,425 – 3,455 = 10,016

Gambar 4.9 Peta Kontrol NP Revisi


Dari peta kendali NP di atas, dapat diketahui bahwa masih terdapat sampel data yang
nilainya melebihi BKA revisi-1 yaitu sebesar 16,834. Maka akan dilakukan revisi yang kedua
untuk menghapus data yang masih out of control

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Tabel 4.9 Perhitungan Peta Kontrol NP Revisi 2
Jumlah
Jumlah Sampel
Pengamatan Produk Proporsi (P) UCL CL LCL
(n)
Cacat (C)
1 100 11 0,11 16,513 13,1351 9,757
2 100 14 0,14 16,513 13,1351 9,757
3 100 15 0,15 16,513 13,1351 9,757
4 100 15 0,15 16,513 13,1351 9,757
5 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
6 100 15 0,15 16,513 13,1351 9,757
7 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
8 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
9 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
10 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
11 100 14 0,14 16,513 13,1351 9,757
12 100 11 0,11 16,513 13,1351 9,757
13 100 14 0,14 16,513 13,1351 9,757
14 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
15 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
16 100 15 0,15 16,513 13,1351 9,757
17 100 15 0,15 16,513 13,1351 9,757
18 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
19 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
20 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
21 100 11 0,11 16,513 13,1351 9,757
22 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
23 100 11 0,11 16,513 13,1351 9,757
24 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
25 100 11 0,11 16,513 13,1351 9,757
26 100 15 0,15 16,513 13,1351 9,757
27 100 16 0,16 16,513 13,1351 9,757
28 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
29 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
30 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
31 100 14 0,14 16,513 13,1351 9,757
32 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
33 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
34 100 16 0,16 16,513 13,1351 9,757
35 100 13 0,13 16,513 13,1351 9,757
36 100 15 0,15 16,513 13,1351 9,757
37 100 12 0,12 16,513 13,1351 9,757
Total 486 4,86
• ̅
P =486 / (100 x 37) = 0,131351
• CL = 100 x 0,131351 = 13,1351
• UCL = CL + 3√CL (1 − P ̅) = 13,1351+3,455 = 16,513
• LCL = CL - 3√CL (1 − ̅) P =13,1351 – 3,455 = 9,757

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 4.10 Peta Kontrol NP Revisi 2
Dari peta kendali NP di atas, dapat diketahui bahwa semua sampel data yang nilainya
melebihi BKA di revisi-1 yaitu sebesar 16,834. Maka setelah dilakukan revisi yang kedua untuk
menghapus data yang masih out of control, semua data sudah pada batas kontrol
.
Tabel 4.10 Data Pengamatan Peta Kontrol U
Ukuran
Pengamatan. Kaleng Mengembang Kaleng Penyok Kadaluarsa Sampel Total (C)
(n)
1 10 4 4 2000 11
2 11 9 3 1500 17
3 7 3 7 1600 14
4 9 17 6 1500 19
5 10 3 4 1500 15
6 9 5 12 1500 15
7 10 2 1 1600 13
8 5 6 6 1500 15
9 6 8 7 1600 13
10 11 5 4 1500 12
11 5 3 4 1600 17
12 9 2 7 2000 10
13 10 6 2 1500 13
14 5 4 5 1500 12
15 9 7 4 1500 14
16 4 7 4 1600 19
17 8 5 6 2000 9
18 3 8 8 2000 9
19 9 4 3 1500 10

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan. Kaleng Mengembang Kaleng Penyok Kadaluarsa Ukuran Total (C)
Sampel
20 10 5 6 1600
(n) 11
21 4 14 11 1500 14
22 9 1 4 1600 13
23 12 7 7 1500 13
24 4 4 7 1600 15
25 9 3 4 1500 15
26 7 8 8 1600 13
27 29 23 21 1500 36
28 15 7 2 1600 18
29 2 4 6 1800 8
30 6 9 4 1700 12
31 5 2 2 1500 12
32 9 8 7 2000 11
33 10 4 8 2100 12
34 10 2 5 1800 11
35 2 8 9 1900 13
36 7 1 10 1400 11
37 4 8 12 1000 15
38 12 4 10 1600 16
39 2 7 3 1500 13
40 4 5 7 1000 18
41 2 8 7 1700 12
42 9 9 1 1800 12
43 4 6 5 1400 14
44 4 3 7 1700 13
45 5 2 2 1800 17
46 9 7 8 1900 12
47 7 4 1 1900 16
48 5 10 8 2000 13
49 12 4 8 1700 15
50 11 6 3 1500 12
Total 390 301 300 81700 693

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Tabel 4.11 Perhitungan Peta Kontrol U
Pengamatan Ukuran Sampel Total Defect U = c/n ū BKA BKB
1. 2000 11 0,00550 0,00848 0,01466 0,00230
2. 1500 17 0,011333 0,00848 0,01562 0,00135
3. 1600 14 0,00875 0,00848 0,01539 0,001575
4. 1500 19 0,012667 0,00848 0,01562 0,00135
5. 1500 15 0,01000 0,00848 0,01562 0,00135
6. 1500 15 0,01000 0,00848 0,01562 0,00135
7. 1600 13 0,008125 0,00848 0,01539 0,00157
8. 1500 15 0,01 0,00848 0,01562 0,00135
9. 1600 13 0,00813 0,00848 0,01539 0,00157
10. 1500 12 0,00800 0,00848 0,01562 0,00135
11. 1600 17 0,01063 0,00848 0,01539 0,00157
12. 2000 10 0,00500 0,00848 0,01466 0,00230
13. 1500 13 0,00867 0,00848 0,01562 0,001348
14. 1500 12 0,008 0,00848 0,01562 0,00135
15. 1500 14 0,00933 0,00848 0,01562 0,00135
16. 1600 19 0,01188 0,00848 0,01539 0,00157
17. 2000 9 0,00450 0,00848 0,01466 0,00230
18. 2000 9 0,00450 0,00848 0,01466 0,00230
19. 1500 10 0,00667 0,00848 0,01562 0,00135
20. 1600 11 0,00688 0,00848 0,01539 0,00157
21. 1500 14 0,00933 0,00848 0,01562 0,00135
22. 1600 13 0,00813 0,00848 0,01539 0,00157
23. 1500 13 0,00867 0,00848 0,01562 0,00135
24. 1600 15 0,00938 0,00848 0,01539 0,00157
25. 1500 15 0,01000 0,00848 0,01562 0,00135
26. 1600 13 0,00813 0,00848 0,01539 0,00157
27. 1500 36 0,024 0,00848 0,01562 0,00135
28. 1600 18 0,01125 0,00848 0,01539 0,00157
29. 1800 8 0,00444 0,00848 0,01499 0,00197
30. 1700 12 0,00706 0,00848 0,01518 0,00178
31. 1500 12 0,00800 0,00848 0,01562 0,00135
32. 2000 11 0,00550 0,00848 0,01466 0,00230
33. 2100 12 0,00571 0,00848 0,01451 0,00245
34. 1800 11 0,00611 0,00848 0,01499 0,00197
35. 1900 13 0,00684 0,00848 0,01482 0,00214
36. 1400 11 0,00786 0,00848 0,01587 0,00110
37. 1000 15 0,015 0,00848 0,01722 -0,00026
38. 1600 16 0,01000 0,00848 0,01539 0,00157
39. 1500 13 0,00867 0,00848 0,01562 0,00135
40. 1000 18 0,01800 0,00848 0,01722 -0,00026
41. 1700 12 0,00706 0,00848 0,01518 0,00178
42. 1800 12 0,00667 0,00848 0,01499 0,00197
43. 1400 14 0,01 0,00848 0,01587 0,00110
44. 1700 13 0,00765 0,00848 0,015183 0,00178

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan Ukuran Sampel Total Defect U = c/n ū BKA BKB
45. 1800 17 0,00944 0,00848 0,01499 0,00197
46. 1900 12 0,00632 0,00848 0,01482 0,00214
47. 1900 16 0,00842 0,00848 0,01482 0,00214
48. 2000 13 0,00650 0,00848 0,01466 0,00230
49. 1700 15 0,00882 0,00848 0,01518 0,00178
50. 1500 12 0,00800 0,00848 0,01562 0,00135
• 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶 = 11
𝑐 11
• U= = = 0,00550
𝑛 2000
𝑠𝑖𝑔𝑚𝑎 𝐶 693
• ̅=
𝑈 = = 0,00848
𝑠𝑖𝑔𝑚𝑎 𝑛 81700
• UCL = 0,01466
• LCL = 0,00230

Gambar 4.11 Peta Kontrol U


Pada peta kontrol u yang digunakan untuk mengukur banyaknya cacat (jumlah defect) per unit
dalam subgrup dari produk kornet daging sapi PRONAS yang sedang diinspeksi didapatkan nilai U
yang berasal dari pembagian antara jumlah cacat produk (∑C dengan jumlah ukuran sampel (∑n),
dimana nilai tersebut juga memiliki peran sebagai LK. Diketahui pula untuk LKA dan LKB setiap
pengamatan memiliki nilai yang berbeda-beda,
Dari gambar peta kendali diatas kita dapat melihat bahwa terdapat satu titik yang keluar dari
batas kendali atas, ini menandakan bahwa proses masih ada yang dalam keadaan tidak terkendali
meskipun kalau kita lihat masih terdapat jumlah ketidaksesuaian yang muncul. Untuk mengurangi
ketidaksesuaian yang muncul pertu dilakukan suatu tindakan yang mengarah pada perbaikan sebab-
sebab terduga.

Tabel 4.12 Perhitungan Peta Kontrol U Revisi


Pengamatan Ukuran Sampel Total Defect U = c/n ū BKA BKB
1. 1000 18 0,00550 0,00807 0,01409 0,00204
2. 1500 23 0,011333 0,00807 0,01503 0,00111
3. 1600 17 0,00875 0,00807 0,01480 0,001331
4. 1500 17 0,012667 0,00807 0,01503 0,00111
5. 1500 26 0,01000 0,00807 0,01503 0,00111

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan Ukuran Sampel Total Defect U = c/n ū BKA BKB
6. 1600 13 0,01000 0,00807 0,01503 0,00111
7. 1500 17 0,008125 0,00807 0,01480 0,00133
8. 1600 21 0,01 0,00807 0,01503 0,00111
9. 1500 20 0,00813 0,00807 0,01480 0,00133
10. 1600 12 0,00800 0,00807 0,01503 0,00111
11. 1000 18 0,01063 0,00807 0,01480 0,00133
12. 1500 18 0,00500 0,00807 0,01409 0,00204
13. 1500 14 0,00867 0,00807 0,01503 0,001111
14. 1500 20 0,008 0,00807 0,01503 0,00111
15. 1600 15 0,00933 0,00807 0,01503 0,00111
16. 1000 19 0,01188 0,00807 0,01480 0,00133
17. 1000 19 0,00450 0,00807 0,01409 0,00204
18. 1500 16 0,00450 0,00807 0,01409 0,00204
19. 1600 21 0,00667 0,00807 0,01503 0,00111
20. 1500 29 0,00688 0,00807 0,01480 0,00133
21. 1600 14 0,00933 0,00807 0,01503 0,00111
22. 1500 26 0,00813 0,00807 0,01480 0,00133
23. 1600 15 0,00867 0,00807 0,01503 0,00111
24. 1500 16 0,00938 0,00807 0,01480 0,00133
25. 1600 23 0,01000 0,00807 0,01503 0,00111
26. 1500 23 0,00813 0,00807 0,01480 0,00133
27. 1600 24 0,01125 0,00807 0,01480 0,00133
28. 1800 12 0,00444 0,00807 0,01442 0,00172
29. 1700 19 0,00706 0,00807 0,01460 0,00153
30. 1500 9 0,00800 0,00807 0,01503 0,00111
31. 2000 24 0,00550 0,00807 0,01409 0,00204
32. 2100 22 0,00571 0,00807 0,01395 0,00219
33. 1800 17 0,00611 0,00807 0,01442 0,00172
34. 1900 19 0,00684 0,00807 0,01425 0,00189
35. 1400 18 0,00786 0,00807 0,01527 0,00087
36. 1600 26 0,015 0,00807 0,01659 -0,00045
37. 1500 12 0,01000 0,00807 0,01480 0,00133
38. 1000 16 0,00867 0,00807 0,01503 0,00111
39. 1700 17 0,00706 0,00807 0,01460 0,00153
40. 1800 19 0,00667 0,00807 0,01442 0,00172
41. 1400 15 0,01 0,00807 0,01527 0,00087
42. 1700 14 0,00765 0,00807 0,014604 0,00153
43. 1800 9 0,00944 0,00807 0,01442 0,00172
44. 1900 24 0,00632 0,00807 0,01425 0,00189
45. 1900 12 0,00842 0,00807 0,01425 0,00189
46. 2000 23 0,00650 0,00807 0,01409 0,00204
47. 1700 24 0,00882 0,00807 0,01460 0,00153
48. 1500 20 0,00800 0,00807 0,01503 0,00111

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 4.12 Peta Kontrol U Revisi
Dari gambar peta kendali diatas kita dapat melihat bahwa sudah tidak ada titik yang keluar
dari batas kendali atas maupun batas kendali bawah, ini menandakan bahwa proses dalam keadaan
terkendali.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


TOTAL Ketahanan Kadaluarsa Kaleng Penyok Kaleng Mengembang DEFECT
G.
18 IIII IIII IIIII IIIII 1
23 III IIIII IIII IIIII II 2
17 IIIII II III IIIII II 3
32 IIIII I IIIII IIIII IIIII II IIIII IIII 4
17 IIII III IIIII IIIII 5
26 IIIII IIIII II IIIII IIIII IIII 6
Month : Januari 2023
13 I II IIIII IIIII 7
17 IIIII I IIIII I IIIII 8
21 IIIII II IIIII III IIIII I 9
20 IIII IIIII IIIII IIIII I 10
12 IIII III IIIII 11
18 IIIII II II IIIII 12
Pareto, Diagram Sebab Akibat)

18 II IIIII I IIIII IIIII 13


14
Name Of Data Recorder : Bintara Putra Dicya

14 IIIII IIII IIIII


20 IIII IIIII II IIIII IIII 15
15 IIII IIIII II IIII 16
17
Location : PT. Bahtera Wiraniaga Internusa (PRONAS)

19 IIIII I IIIII IIIII III


19 IIIII III IIIII III III 18
16 III IIII IIIII IIII 19
21 IIIII I IIIII IIIII IIIII 20
29 IIIII IIIII I IIIII IIIII IIII IIII 21
KORNET DAGING SAPI PRONAS

14 IIII I IIIII IIII 22


26 IIIII II IIIII II IIIII IIIII II 23
15 IIIII II IIII IIII 24
16 IIII III IIIII IIII 25
23 IIIII III IIIII III IIIII II 26
Tabel 4.13 Check Sheet Defect Produk Kornet Daging Sapi PRONAS

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


23 IIIII IIII II IIIII IIIII II 27
24 II IIIII II IIIII IIIII IIIII 28
12 IIIII I IIII II 29
19 IIII IIIII IIII IIIII I 30

produk Kornet Daging Sapi Pronas yaitu Kaleng Mengembang, Kaleng Penyok, dan Ketahanan
Pada tabel check sheet diatas dapat diketahui bahwa ada 3 jenis ketidaksesuaian pada

Kadaluarsa. Untuk total yang ada di bagian bawah merupakan total defect dari semua jenis defect
9 II II IIIII 31
Analisis Menggunakan Seven Basic Tools (Check Sheet, Stratifikasi, Histogram, Diagram

586 288 280 373 TOTAL


tersebut yang dihitung harian. Sedangkan total yang ada di bagian paling kanan merupakan total
defect dari satu jenis defect yang dihitung harian.

Tabel 4.14 Stratifikasi Defect


Jenis Ketidaksesuaian/Cacat Jumlah
Kaleng Mengembang 373
Kaleng Penyok 280
Ketahanan Kadaluarsa 288
Jumlah 941
Dari identifikasi dan pengamatan untuk produk Kornet daging sapi Pronas 50gr, maka dapat
disimpulkan bahwa ketidaksesuaian yang disebabkan Kaleng Mengembang adalah 373,
ketidaksesuaian yang disebabkan Kaleng penyok adalah 280 dan untuk ketidaksesuaian yang
disebabkan Kadaluarsa adalah 288 sehingga dapat diketahui bahwa ketidaksesuaian terbesar adalah
yang disebabkan oleh kaleng mengembang. Dari ketiga penyebab ketidaksesuaian tersebut, dari hasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa ketidaksesuaian kaleng mengembang adalah ketidaksesuaian
yang harus mendapatkan prioritas pertama untuk dikurangi, karena kalau kita berhasil menguranginya
maka akan berpengaruh kepada penyebab-penyebab yang lain. Ini dapat dilihat dari diagram sebab
akibat dari ke tiganya bahwa penyebab ketidaksesuaian yang paling dominan adalah mutu dari bahan
baku.

Tabel 4.15 Sampel Data Pengamatan


Nomor Sampel Hasil Pengukuran Nilai Max Nilai Min
1 10 5,8 5,9 5,9 6,0 6,1 6,2 5,8 5,9 5,9 6,0
11 20 6,1 6,2 5,8 5,9 5,9 6,0 6,1 6,2 5,8 5,9
21 30 5,9 6,0 6,1 6,2 5,8 6,1 6,2 5,8 5,9 5,9 6,2 5,8
31 40 6,0 6,1 6,2 5,8 5,9 5,9 6,0 6,1 6,2 5,8
41 50 5,8 5,8 5,8 5,8 5,8 5,9 6,0 6,0 6,1 6,2

Tabel 4.16 Frekuensi Tally


Nomor kelas Kelas Interval Nilai Tengah Tally Frekuensi
1 5,75 5,85 5,8 IIIII IIIII III 13
2 5,85 5,95 5,9 IIIII IIIII III 13
3 5,95 6,05 6 IIIII III 8
4 6,05 6,15 6,1 IIIII III 8
5 6,15 6,25 6,2 IIIII III 8
TOTAL 50

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 4.4 Histogram Defect Produk Kornet Daging Sapi PRONAS
Histogram digunakan sebagai alat penyaji data. Jenis cacat yang telah dikategorikan pada check sheet
kemudian direkapitulasi dan disajikan ke dalam bentuk histogram. Adapun hasil histogram seperti
pada Gambar 4.12

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Identifikasi Cacat Dominan


Jenis Ketidaksesuaian/Cacat Jumlah Kumulatif % % Kumulatif
Kaleng Mengembang 373 373 40% 40%
Kaleng Penyok 280 653 30% 69%
Ketahanan Kadaluarsa 288 941 31% 100%
Jumlah 941 100%
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya cacat menggunakan
diagram fishbone. Sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan diagram fishbone, terlebih dahulu
diidentifikasi cacat dominan menggunakan diagram pareto. Dari identifikasi dan pengamatan untuk
produk kornet daging sapi PRONAS 50gr, maka dapat disimpulkan bahwa ketidaksesuaian yang
disebabkan Kaleng Mengembang adalah 40%, ketidaksesuaian yang disebabkan Kaleng penyok
adalah 30% dan untuk ketidaksesuaian yang disebabkan Kadaluarsa adalah 30% sehingga dapat
diketahui bahwa ketidaksesuaian terbesar adalah yang disebabkan oleh kaleng mengembang. Dari
ketiga penyebab ketidaksesuaian tersebut, dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa
ketidaksesuaian kaleng mengembang adalah ketidaksesuaian yang harus mendapatkan prioritas
pertama untuk dikurangi, karena kalau kita berhasil menguranginya maka akan berpengaruh kepada
penyebab-penyebab yang lain. Ini dapat dilihat dari diagram sebab akibat dari ke tiganya bahwa
penyebab ketidaksesuaian yang paling dominan adalah mutu dari bahan baku.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 4.17 Diagram Pareto Defect

Kaleng
Mengembang

Gambar 4.18 Fishbone Untuk Kaleng Mengembang


Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng
mengembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor manusia metode, mesin, dan lingkungan.
Faktor manusia, karena kurangnya pemahaman dan kehati-hatian saat melakukan pengemasan
menyebabkan kemasan kurang rapi. Faktor mesin, seringkali mesin secara otomatis merubah aturan
yang telah di setting sebelumnya. Faktor metode juga menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi penyimpangan produk. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan, kondisi lingkungan
yang tidak bersih dan tidak nyaman dapat membuat semangat para pekerja menurun dan pekerja
merasa tidak fokus dalam bekerja.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Kaleng Penyok

Gambar 4.19 Fishbone Untuk Kaleng Penyok


Berdasarkan diagram fishbone diatas, dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng yang
penyok disebabkan 2 faktor, yaitu faktor manusia dan faktor mesin. Faktor manusia yang dimaksud
adalah saat proses produksi dan pensterilan kaleng tidak teliti dan kurang pengecekan, sehingga kaleng
ada yang penyok. Faktor mesin tersebut dikarenakan mesin kurang mendapatkan service yang rutin.

Gambar 4.20 Fishbone Untuk Ketahanan Kadaluarsa


Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat disimpulkam bahwa produk kadaluarsa disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Faktor manusia yaitu para
pekerja kurang teliti dan kurang mengecek produk dengan baik. Faktor mesin dikarenakan oleh mesin
kurang mendapat perawatan sehingga jarang di service. Kemudian untuk faktor lingkungan yaitu suhu
yang kurang sesuai dengan produk dan tidak bersih dapat menurunkan produk. Faktor metode yang
dimaksud yaitu para pekerja tidak mengikuti prosedur pekerjaan yang telah ditetapkan.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


TUGAS 5
SOAL :
Kerjakan Tugas 5 yang meliputi :
A. Analisis Kemampuan Proses
B. Analisis kecatatan produk dengan menggunakan metode Six Sigma!

Penyelesaian Tugas 5:
A. Analisis Kemampuan Proses
Perhitungan Nilai Kapabilitas Proses mengggunakan data variabel yaitu kandungan protein
pada kornet daging sapi PRONAS yang diukur dengan gram (gr). Dimana diketahui untuk standar
nilai nya adalah 6 gram dengan batas spesifikasi sebesar 5,5 gram – 6,5 gram. Untuk menghitung nilai
kapabilitas proses data harus in control atau dalam kendali terlebih dahulu sehingga data yang
gunakan adalah ada peta kontrol revisi X-R.
A.1 Peta Kontrol X
Tabel 5.1 Perhitungan Peta Kontrol X
Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 6,183 5,9730 5,763
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 6,183 5,9730 5,763
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 6,183 5,9730 5,763
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 6,183 5,9730 5,763
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 6,183 5,9730 5,763
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 6,183 5,9730 5,763
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 6,183 5,9730 5,763
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 6,183 5,9730 5,763
28. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


29. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
30. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 6,183 5,9730 5,763
31. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 6,183 5,9730 5,763
32. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 6,183 5,9730 5,763
33. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 6,183 5,9730 5,763
34. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
35. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
36. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 6,183 5,9730 5,763
37. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
38. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
39. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
40. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
41. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
43. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
45. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
46. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 6,183 5,9730 5,763
47. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
48. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
49. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
Total 292,7 292,3 293,9 291,8 292,675 14,1 6,53617
ΣX 292,675
• ̅
X= = = 5,9730
Σn 49
• ̅ = ΣR = 14,1 = 0,28775
R
Σn 49
ΣX 292,675
• LK = = = 5,9730
Σn 49
• LKA = ̅ ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,28775) = 6,183
X + (𝐴2 𝑥 R
• LKB = ̅ ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,28775) = 6,183
X − (𝐴2 𝑥 R

Gambar 5.1 Peta Kontrol X Kornet Daging Sapi PRONAS


Diketahui pada peta kontrol X yang pertama terdapat data yang out of control di data ke-28
yang memiliki nilai sebesar 6,2 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi batas BKA yaitu
6,183. Oleh karena itu dilakukan perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-28 yang

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


mana adalah data out of control pada peta X tersebut. Lalu dilakukan perhitungan kembali untuk
menghitung batas kendali terbaru, dengan diketahui nilai BK sebesar 5,9730; nilai BKA sebesar
6,183; dan nilai BKB sebesar 5,763.

A.2 Peta Kontrol R


Tabel 5.2 Perhitungan Peta Kontrol R
Pengamatan 4 Unit (Item)
Rata- Standar
No dalam Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 0,65664 0,288 0
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 0,65664 0,288 0
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 0,65664 0,288 0
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 0,65664 0,288 0
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 0,65664 0,288 0
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 0,65664 0,288 0
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 0,65664 0,288 0
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 0,65664 0,288 0
28. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
29. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
30. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 0,65664 0,288 0
31. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 0,65664 0,288 0
32. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 0,65664 0,288 0
33. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 0,65664 0,288 0
34. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
35. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
36. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 0,65664 0,288 0
37. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
38. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
39. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
40. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
41. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
43. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan 4 Unit (Item) Rata- Standar
No Range LKA LK LKB
dalam Sampel rata Deviasi
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
45. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
46. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 0,65664 0,288 0
47. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
48. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
49. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
Total 292.7 292.3 293.9 291.8 292.7 14.1 6.5
• ̅ = ΣR = 14,1 = 0,288
R
Σn 49
ΣR 14,1
• LK = = = 0,288
Σn 49
• ̅ = 2,28 𝑥 0,288 = 0,65664
LKA = D4 x R
• ̅ = 0 𝑥 0,288 = 0
LKB = D3 x R

Gambar 5.2 Peta Kontrol R


Diketahui pada peta kontrol R yang pertama terdapat data yang out of control di data ke-28
yang memiliki nilai sebesar 0,7 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi batas BKA yaitu
0,65664. Oleh karena itu dilakukan perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-28
yang mana adalah data out of control pada peta R tersebut. Lalu dilakukan perhitungan kembali untuk
menghitung batas kendali terbaru, dengan diketahui nilai BK sebesar 0,288; nilai BKA sebesar
0,65664; dan nilai BKB sebesar 0.

Perhitungan :

➢ USL = 6 + 0,2 = 6,2 gram


➢ LSL = 6 – 0,2 = 5,8 gram
292,7
➢ 𝜇̂ = 𝑋̅ = = 5,97347
49
𝑅̅ 0,288
➢ 𝜎̂ = = = 0,1701122268
𝑑2 1,693
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿 6,2−5,8
➢ 𝐶𝑃 = = = 0,39
6𝜎 6 𝑥 0,1701122268
̂ −𝐿𝑆𝐿
𝜇 5,97347−5,5
➢ 𝐶𝑃𝐿 = = = 0,34
3𝜎 3 𝑥 0,1701122268
𝑈𝑆𝐿−𝜇 ̂ 6,5−5,97347
➢ 𝐶𝑃𝑈 = = = 0,44
3𝜎 3 𝑥 0,1701122268

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


➢ 𝐶𝑃𝐾 = 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 (𝐶𝑃𝐿 , 𝐶𝑃𝑈 ) = 0,34
➢ 1⁄ = 1⁄
𝐶𝑃 0,39 = 2,5641 = 256,41%

Kesimpulan:
➢ 𝐶𝑃 < 1,0 = 0,39 < 1,0 → proses tidak kapabel
➢ 𝐶𝑃𝐾 < 𝐶𝑃 = 0,34 < 0,39 →→ proses tidak tepat di tengah spec. limit
➢ 1⁄ = 1⁄
𝐶𝑃 0,39 = 2,5641 = 256,41% dari spesifikasi yang terpakai proses

Gambar 5.3 Analisis Kapabilitas Proses


B. Analisis Kecacatan Produk Dengan Menggunakan Metode Six Sigma
B.1 Define (D)
Tahap Define adalah tahap pertama dalam metode peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap
ini didefinisikan masalah yang terjadi diperusahaan. Hal ini berguna untuk mengindentifikasi dan
mendefinisikan produk atau proses yang akan menjadi kriteria penelitian dengan mengunakan metode
Six Sigma
B.1.1 Project Statement
• Business Case
PT Bahtera Wiraniaga Internusa atau lebih dikenal PRONAS merupakan pelopor makanan
kaleng yang masih di konsumsi sampai saat ini oleh keluarga Indonesia. Pabrik yang berlokasi di
jalan Diponegoro 101 Denpasar, Bali, pada awalnya di dirikan untuk memproduksi makanan kaleng
dan daging beku. Pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur pun dijalankan secara
intensif. Pengrekrutan dan pelatihan diterapkan dengan ketat untuk menghasilkan karyawan yang
kompeten dan profesional. Mesin-mesin pun didatangkan langsung dari Jerman, Amerika Serikat,
Korea dan China untuk memastikan proses produksi yang efisien dan higienis.
Seiring meningkatnya kesadaran terhadap kehalalan produk, perusahaan mendapatkan
sertifikasi halal dari Majelis Ulama Islam Daerah Bali pada tahun 1995 dan dari komisi fatwa MUI
pada tahun 2000. Kini, di usianya lebih dari 70 tahun, PRONAS tetap berkomitmen untuk terus
menghasilkan makanan kaleng dengan kualitas terbaik bagi keluarga Indonesia.
PT. Bahtera Wiraniaga Internusa mengalami sebuah permasalahan yaitu mengenai penjamin
mutu terhadap produknya yaitu mengenai defect yang terjadi di produk kornet daging sapi PRONAS.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


• Problem Definition
Dengan permasalahan yang dialami oleh PT. Bahtera Wiraniaga Internusa maka dilakukan
analisis menggunakan metode Six Sigma, yaitu metode untuk meningkatkan proses bisnis yang
bertujuan untuk menemukan dan mengurangi faktor penyebab cacatnya suatu produk, untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
• Project Scope
Objek dalam penelitian ini adalah kornet daging sapi PRONAS yang mengalami kecacatan
produk atau defect.
• Goal Statement
Analisis menggunakan metode Six Sigma ini bertujuan untuk meningkatkan performa dan
menurunkan kemungkinan kesalahan pada proses produksi. Pada akhirnya, Six Sigma mampu
mewujudkan proses sebuah perusahaan yang kualitas produksinya lebih baik, meningkatkan
keuntungan, dan bahkan meningkatkan semangat karyawan.
• Project Timeline
Jangka waktu penelitian ini dilakukan dari tanggal 5 Maret 2023 sampai dengan 22 Maret 2023

B.1.2 Diagram SIPOC


Diagram SIPOC (Supplier-Input-Process-Output-Customer) adalah salah satu diagram model
yang sangat penting dalam fungsi-fungsi operasional bisnis. Pada tahap ini perlu mendefinisikan
beberapa hal yang terkait dengan : Suppliers – Inputs – Processes – Outputs – Customers (SIPOC),
merupakan suatu alat yang berguna dan paling banyak dipergunakan dalam manajemen dan
peningkatan proses.

Gambar 5.4 Diagram SIPOC Kornet Daging Sapi PRONAS


Berikut adalah penjelasan dari diagram SIPOC diatas :
a. Suppliers
PT Bahtera Wiraniaga Internusa memiliki dua jenis suppliers, yaitu suppliers bahan baku dan
suppliers kemasan. Untuk bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan kornet daging sapi
adalah daging sapi itu sendiri. Dalam bahan baku daging sapi ada 5 suppliers/pemasoknya, antara
lain:
1. PT Da Ging di Sleman.
2. PT Karya Nusantara di Surabaya.
3. PT John Beef di Cianjur.
4. CV Abdi Jaya di Madura.
5. CV Prima Indonesia di Solo.
Sedangkan untuk bahan kemasan di pasok oleh dua suppliers, yaitu :

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


1. PT Sinar Logam di Jakarta
2. PT Indolog di Jakarta.
Semua bahan baku yang telah diterima dari supplier akan disimpan dulu kedalam gudang persediaan
(warehouse).

b. Input
Selain bahan baku utama yang berupa daging sapi, ada pula tambahan bahan baku seperti
kemasan kaleng, sticker brand. Dan lain sebagainya. Bahan baku yang masuk ke gudang akan
diperiksa untuk memastikan kualitas dari bahan baku tersebut. Pemeriksaan kualitas bahan baku
dilakukan dengan cara manual oleh petugas, dengan cara visual (penglihatan). Pemeriksaan bahan
baku utama yaitu daging sapi dengan dilihat tidak adanya kecacatan pada daging sapi tersebut, warna
daging sesuai dengan standar yang ditentukan pabrik. Warna daging sendiri sebagai acuan awal
bagaimana memilih daging yang baik dan fresh
Untuk bahan pelengkap seperti bumbu, kemasan, dan bahan pendukung lainnya juga akan dilakukan
pemeriksaan untuk menyesuaikan dari permintaan customers. Bahan baku yang lolos kualifikasi akan
dimaksukkan di gudang bahan baku untuk diproses, tapi jika ada bahan yang cacat maka akan
dikembalikan ke pihak suppliers sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak.

c. Processes
Pada tahap proses produksi kornet daging sapi PRONAS dilakukan oleh operator yang
dilakukaan sesuai perintah supervisor/manajer atasan, dimana permintaan dari produk sudah dibuat
oleh staff atau dari customers sendiri sesuai dengan job description/pembagian tugasnya. Adapun
tahapan pembuatan kornet daging sapi PRONAS sebagai berikut :
• Warehouse
• Proses Penggilingan (Chopper)
• Proses Pencampuran (Mixing)
• Proses Pengisian kornet dalam kemasan kaleng (Exhausting)
• Proses Sterilisasi Produk

d. Outputs
➢ Proses Quality Control
Tahap ini merupakan proses pengecekan produk setelah semua proses produksi selesai, kornet
daging sapi PRONAS yang sudah selesai akan dimasukan ke departemen quality control untuk
melakukan pengecekan terhadap kondisi kaleng Jika ditemukan cacat atau masalah akan
dikembalikan lagi ke bagian exhausting untuk dilakukan perbaikan ulang bahkan sampai proses ulang.
Selanjutnya tahap finishing jika produk lolos quality control.
➢ Proses Packaging
Pada proses ini semua dilakukan pemeriksaan ulang seperti sebagai berikut:
a) Cek kualitas : Pemasangan label (sticker brand) terpasang dengan baik dan sesuai dengan SOP,
pengecekan kualitas kornet daging sapi PRONAS
b) Pairs : Kornet dan kemasan kalengnya harus berkualitas baik
c) Packaging : Memastikan barang sudah di kemas dengan baik.

d. Customers
Setelah semua produk selesai di packing maka semua produk siap dikirim ke pasar, pengiriman
menggunakan angkutan darat (truck dan pick up) untuk jalur yang masih dalam jangkauan. Sedangkan
jika ekspor akan menggunakan kapal.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


B.2 Measure (M)
B.2.1 Critical To Quality (Q)
Dalam tahap menentukan CTQ ini peneliti menemukan terdapat 3 jenis karakteristik defect
yang tejadi dalam proses produksi kornet daging sapi PRONAS, yaitu kaleng mengembang, kaleng
penyok, dan ketahanan Kadaluarsa. Data yang digunakan peniliti adalah data pengamatan defect
produk kornet daging sapi PRONAS. Menentukan jenis produk dengan menghitung persentase
kecacatan (%) dari masing – masing jenis produk menggunakan alat bantu diagram pareto untuk
mengetahui tingkat cacat tertinggi dari jenis kecacatan produk, adapun persentase dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 5.3 Stratifikasi Defect
Jenis Ketidaksesuaian/Cacat Jumlah
Kaleng Mengembang 373
Kaleng Penyok 280
Ketahanan Kadaluarsa 288
Jumlah 941

B.2.2 Uji Kenormalan (Kolmogorov Smirnov)


Uji normalitas Kolmogorov-smirnov digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal
atau tidak, Signifikansi uji nilai |Ft – Fs| terbesar dibandingkan dengan nilai tabel kolmogorov
Smirnov, jika nilai |Ft – Fs| terbesar kurang dari nilai tabel kolmogorov Smirnov, maka Ho diterima :
Ha ditolak, Jika nilai |Ft – Fs| terbesar lebih dari nilai tabel kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak :
Ha diterima

.
Gambar 5.5 Uji Kenormalan Data dengan Kolmogorov-Smirnov Test
Pada Uji Kenormalan Data Kolmogorov-Smirnov yang telah dilakukan untuk proporsi dari
kecacatan pada data pengamatan, dapat dilihat bahwa nilai KS: 0,105 dengan P-Value > 0,150 di
mana lebih dari 0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa data sudah normal

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Langkah pengujian hipotesanya :
B.2.3 Peta Kontrol P (P-Chart)
Tabel 5.4 Peta Kontrol P

Jenis kecacatan
produk
Pengamatan (n)(unit)

Jumlah produk cacat


Kaleng mengembang
Tanggal

Ketahanan kadaluarsa
Proporsi 3√𝑝(1 − 𝑝) LKA = LKB =
Kaleng penyok
(p=d/n) √𝑛 p+3α p-3α

01/01/2023 2000 10 4 4 11 0,0055 0,00604666 0,014239 0,002145


02/01/2023 1500 11 9 3 17 0,011333333 0,006982082 0,015174 0,001210
03/01/2023 1600 7 3 7 14 0,00875 0,006760372 0,014952 0,001432
04/01/2023 1500 9 17 6 19 0,012666667 0,006982082 0,015174 0,001210
05/01/2023 1500 10 3 4 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
06/01/2023 1500 9 5 12 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
07/01/2023 1600 10 2 1 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
08/01/2023 1500 5 6 6 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
09/01/2023 1600 6 8 7 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
10/01/2023 1500 11 5 4 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210
11/01/2023 1600 5 3 4 17 0,010625 0,006760372 0,014952 0,001432
12/01/2023 2000 9 2 7 10 0,005 0,00604666 0,014239 0,002145
13/01/2023 1500 10 6 2 13 0,008666667 0,006982082 0,015174 0,001210
14/01/2023 1500 5 4 5 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210
15/01/2023 1500 9 7 4 14 0,009333333 0,006982082 0,015174 0,001210
16/01/2023 1600 4 7 4 19 0,011875 0,006760372 0,014952 0,001432
17/01/2023 2000 8 5 6 9 0,0045 0,00604666 0,014239 0,002145
18/01/2023 2000 3 8 8 9 0,0045 0,00604666 0,014239 0,002145
19/01/2023 1500 9 4 3 10 0,006666667 0,006982082 0,015174 0,001210
20/01/2023 1600 10 5 6 11 0,006875 0,006760372 0,014952 0,001432
21/01/2023 1500 4 14 11 14 0,009333333 0,006982082 0,015174 0,001210
22/01/2023 1600 9 1 4 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
23/01/2023 1500 12 7 7 13 0,008666667 0,006982082 0,015174 0,001210
24/01/2023 1600 4 4 7 15 0,009375 0,006760372 0,014952 0,001432
25/01/2023 1500 9 3 4 15 0,01 0,006982082 0,015174 0,001210
26/01/2023 1600 7 8 8 13 0,008125 0,006760372 0,014952 0,001432
27/01/2023 1600 15 7 2 18 0,01125 0,006760372 0,014952 0,001432
28/01/2023 1800 2 4 6 8 0,004444444 0,006373739 0,014566 0,001818
29/01/2023 1700 6 9 4 12 0,007058824 0,006558524 0,014751 0,001633
30/01/2023 1500 5 2 2 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


31/01/2023 2000 9 8 7 11 0,0055 0,00604666 0,014239 0,002145
01/02/2023 2100 10 4 8 12 0,005714286 0,005900936 0,014093 0,002291
02/02/2023 1800 10 2 5 11 0,006111111 0,006373739 0,014566 0,001818
03/02/2023 1900 2 8 9 13 0,006842105 0,006203742 0,014396 0,001988
04/02/2023 1400 7 1 10 11 0,007857143 0,007227141 0,015419 0,000965
05/02/2023 1000 4 8 12 15 0,0075 0,00604666 0,014239 0,002145
06/02/2023 1600 12 4 10 16 0,01 0,006760372 0,014952 0,001432
07/02/2023 1500 2 7 3 13 0,008666667 0,006982082 0,015174 0,001210
08/02/2023 1000 4 5 7 18 0,009 0,00604666 0,014239 0,002145
09/02/2023 1700 2 8 7 12 0,007058824 0,006558524 0,014751 0,001633
10/02/2023 1800 9 9 1 12 0,006666667 0,006373739 0,014566 0,001818
11/02/2023 1400 4 6 5 14 0,01 0,007227141 0,015419 0,000965
12/02/2023 1700 4 3 7 13 0,007647059 0,006558524 0,014751 0,001633
13/02/2023 1800 5 2 2 17 0,009444444 0,006373739 0,014566 0,001818
14/02/2023 1900 9 7 8 12 0,006315789 0,006203742 0,014396 0,001988
15/02/2023 1900 7 4 1 16 0,008421053 0,006203742 0,014396 0,001988
16/02/2023 2000 5 10 8 13 0,0065 0,00604666 0,014239 0,002145
17/02/2023 1700 12 4 8 15 0,008823529 0,006558524 0,014751 0,001633
18/02/2023 1500 11 6 3 12 0,008 0,006982082 0,015174 0,001210
Total 80200 361 278 279 657 0,0082
𝑑
• Proporsi =
𝑛
∑𝑑 657
• CL = = =0,0082
∑𝑛 80200
𝑝(1−p) 0,0082(1−0,0082)
• UCL = 𝑝 + 3√ = 0,0082 + 3√ = 0,014239
𝑛 2000

𝑝(1−p) 0,0082(1−0,0082)
• LCL = 𝑝 − 3√ = 0,0082 − 3√ = 0,002145
𝑛 2000

K. Peta Proporsi

Gambar 5.6 Peta Kontrol P Kornet Daging Sapi PRONAS

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Diketahui pada peta kontrol P yang pertama terdapat data yang out of control di data data ke-27
yang memiliki nilai proporsi (P) sebesar 0,0144 dengan nilai BKA sebesar 0,013985 dan BKB sebesar
0,02980, sehingga dapat disimpulkan data ke-27 melewati batas BKA. Oleh karena itu dilakukan
perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-27 tersebut. Lalu dilakukan perhitungan
kembali untuk menghitung batas kendali terbaru.

B.2.4 Nilai Kapabilitas Proses


Perhitungan Nilai Kapabilitas Proses mengggunakan data variabel yaitu kandungan protein
pada kornet daging sapi PRONAS yang diukur dengan gram (gr). Dimana diketahui untuk standar
nilai nya adalah 6 gram dengan batas spesifikasi sebesar 5,8 gram – 6,2 gram. Untuk menghitung nilai
kapabilitas proses data harus in control atau dalam kendali terlebih dahulu sehingga data yang
gunakan adalah ada peta kontrol revisi X-R.
Tabel 5.4 Perhitungan Peta Kontrol X
Pengamatan 4 Unit (Item) dalam
Rata- Standar
No Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 6,183 5,9730 5,763
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 6,183 5,9730 5,763
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 6,183 5,9730 5,763
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 6,183 5,9730 5,763
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 6,183 5,9730 5,763
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 6,183 5,9730 5,763
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 6,183 5,9730 5,763
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 6,183 5,9730 5,763
28. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
29. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 6,183 5,9730 5,763
30. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 6,183 5,9730 5,763
31. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 6,183 5,9730 5,763

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


32. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 6,183 5,9730 5,763
33. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 6,183 5,9730 5,763
34. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
35. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
36. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 6,183 5,9730 5,763
37. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
38. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
39. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
40. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 6,183 5,9730 5,763
41. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 6,183 5,9730 5,763
43. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 6,183 5,9730 5,763
45. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 6,183 5,9730 5,763
46. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 6,183 5,9730 5,763
47. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
48. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 6,183 5,9730 5,763
49. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 6,183 5,9730 5,763
Total 292,7 292,3 293,9 291,8 292,675 14,1 6,53617
ΣX 292,675
• ̅
X= = = 5,9730
Σn 49
• ̅ = ΣR = 14,1 = 0,28775
R
Σn 49
ΣX 292,675
• LK = = = 5,9730
Σn 49
• LKA = ̅ ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,28775) = 6,183
X + (𝐴2 𝑥 R
• ̅ − (𝐴2 𝑥 R
LKB = X ̅) = 5,9730 + (0,73 x 0,28775) = 6,183

Gambar 5.7 Peta Kontrol X Kornet Daging Sapi PRONAS


Diketahui pada peta kontrol X yang pertama terdapat data yang out of control di data ke-28
yang memiliki nilai sebesar 6,2 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi batas BKA yaitu
6,183. Oleh karena itu dilakukan perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-28 yang
mana adalah data out of control pada peta X tersebut. Lalu dilakukan perhitungan kembali untuk
menghitung batas kendali terbaru, dengan diketahui nilai BK sebesar 5,9730; nilai BKA sebesar
6,183; dan nilai BKB sebesar 5,763.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Tabel 5.5 Perhitungan Peta Kontrol R
Pengamatan 4 Unit (Item)
Rata- Standar
No dalam Sampel Range LKA LK LKB
rata Deviasi
A B C D
1. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
2. 5,9 5,9 6 6,1 5,975 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
3. 5,9 6 5,9 6,2 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
4. 6 6,1 6 5,8 5,975 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
5. 6,1 6,2 6,1 6,1 6,125 0,1 0,05 0,65664 0,288 0
6. 6,2 5,8 6,2 6,2 6,1 0,4 0,2 0,65664 0,288 0
7. 5,8 6,1 5,8 5,8 5,875 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
8. 5,9 6,2 6 5,8 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
9. 5,9 5,8 6,1 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
10. 6 6 6,2 5,9 6,025 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
11. 6,1 5,9 5,8 5,9 5,925 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
12. 6,2 5,9 6,1 5,9 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
13. 5,8 6 6,2 5,9 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
14. 5,9 6,1 5,8 6 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
15. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
16. 6 5,8 5,9 5,8 5,875 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
17. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
18. 6,2 6,2 6,1 5,9 6,1 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
19. 5,8 5,8 6,2 5,8 5,9 0,4 0,2 0,65664 0,288 0
20. 5,9 5,9 5,8 5,8 5,85 0,1 0,05774 0,65664 0,288 0
21. 5,9 5,9 5,9 6,1 5,95 0,2 0,1 0,65664 0,288 0
22. 6 6 5,9 5,8 5,925 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
23. 6,1 6,1 6 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
24. 6,2 6,2 6,1 6,1 6,15 0,1 0,05774 0,65664 0,288 0
25. 5,8 5,8 6,2 6,2 6 0,4 0,23094 0,65664 0,288 0
26. 6,1 5,9 5,8 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
27. 6,2 5,9 5,8 5,9 5,95 0,4 0,17321 0,65664 0,288 0
28. 5,9 6,1 5,9 6 5,975 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
29. 5,9 6,2 5,9 6,1 6,025 0,3 0,15 0,65664 0,288 0
30. 6 5,8 6 6,2 6 0,4 0,1633 0,65664 0,288 0
31. 6,1 5,8 6,1 5,8 5,95 0,3 0,17321 0,65664 0,288 0
32. 6,2 5,8 6,2 5,9 6,025 0,4 0,20616 0,65664 0,288 0
33. 5,8 5,8 5,8 5,9 5,825 0,1 0,05 0,65664 0,288 0
34. 5,9 5,8 6,1 6 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
35. 5,9 6,1 6,2 6,1 6,075 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
36. 6 6,2 5,8 6,2 6,05 0,4 0,19149 0,65664 0,288 0
37. 6,1 5,8 5,9 5,8 5,9 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
38. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
39. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
40. 5,8 6 5,9 6 5,925 0,2 0,09574 0,65664 0,288 0
41. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
42. 5,8 5,9 5,9 6 5,9 0,2 0,08165 0,65664 0,288 0
43. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
44. 5,8 5,9 6,2 6 5,975 0,4 0,17078 0,65664 0,288 0
45. 5,9 6 6,2 6 6,025 0,3 0,12583 0,65664 0,288 0
46. 6 6 6,2 5,8 6 0,4 0,1633 0,65664 0,288 0
47. 6 6,1 6,1 5,8 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Pengamatan 4 Unit (Item) Rata- Standar
No Range LKA LK LKB
dalam Sampel rata Deviasi
48. 6,1 5,8 6 5,9 5,95 0,3 0,1291 0,65664 0,288 0
49. 6,2 5,9 5,9 6 6 0,3 0,14142 0,65664 0,288 0
Total 292.7 292.3 293.9 291.8 292.7 14.1 6.5
• ̅ = ΣR = 14,1 = 0,288
R
Σn 49
ΣR 14,1
• LK = = = 0,288
Σn 49
• ̅ = 2,28 𝑥 0,288 = 0,65664
LKA = D4 x R
• ̅
LKB = D3 x R = 0 𝑥 0,288 = 0

Gambar 5.8 Peta Kontrol R Kornet Daging Sapi PRONAS


Diketahui pada peta kontrol R yang pertama terdapat data yang out of control di data ke-28
yang memiliki nilai sebesar 0,7 dan dapat diketahui bahwa nilai tersebut melebihi batas BKA yaitu
0,65664. Oleh karena itu dilakukan perhitungan peta revisi dengan cara mengeluarkan data ke-28
yang mana adalah data out of control pada peta R tersebut. Lalu dilakukan perhitungan kembali untuk
menghitung batas kendali terbaru, dengan diketahui nilai BK sebesar 0,288; nilai BKA sebesar
0,65664; dan nilai BKB sebesar 0.

Perhitungan :
➢ USL = 6 + 0,2 = 6,2 gram
➢ LSL = 6 – 0,2 = 5,8 gram
292,7
➢ 𝜇̂ = 𝑋̅ = = 5,97347
49
𝑅̅ 0,288
➢ 𝜎̂ = = = 0,1701122268
𝑑2 1,693
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿 6,2−5,8
➢ 𝐶𝑃 = = = 0,39
6𝜎 6 𝑥 0,1701122268
̂ −𝐿𝑆𝐿
𝜇 5,97347−5,5
➢ 𝐶𝑃𝐿 = = = 0,34
3𝜎 3 𝑥 0,1701122268
𝑈𝑆𝐿−𝜇 ̂ 6,5−5,97347
➢ 𝐶𝑃𝑈 = = = 0,44
3𝜎 3 𝑥 0,1701122268
➢ 𝐶𝑃𝐾 = 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 (𝐶𝑃𝐿 , 𝐶𝑃𝑈 ) = 0,34
➢ 1⁄ = 1⁄
𝐶𝑃 0,39 = 2,5641 = 256,41%

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Kesimpulan:
➢ 𝐶𝑃 < 1,0 = 0,39 < 1,0 → proses tidak kapabel
➢ 𝐶𝑃𝐾 < 𝐶𝑃 = 0,34 < 0,39 →→ proses tidak tepat di tengah spec. limit
➢ 1⁄ = 1⁄
𝐶𝑃 0,39 = 2,5641 = 256,41% dari spesifikasi yang terpakai proses

Gambar 5.9 Analisis Kapabilitas Proses

B.2.5 Nilai DPU, TOP, DPO, DPMO, dan Nilai Sigma (𝝈)
Tabel 5.6 Perhitungan Nilai DPU, TOP, DPO, DPMO, dan Nilai Sigma (𝜎)
No d=
Pengamatan Tingkat Nilai
Cacat CTQ DPO DPMO DPU TOP
(n) Unit Cacat (P) Sigma
(Unit)
1. 2000 4 0,002 3 0,000667 666,6667 4,71 0,002 6000
2. 1500 3 0,002 3 0,000667 666,6667 4,71 0,002 4500
3. 1600 7 0,004375 3 0,001458 1458,333 4,48 0,0044 4800
4. 1500 6 0,004 3 0,001333 1333,333 4,50 0,004 4500
5. 1500 4 0,002666667 3 0,000889 888,8889 4,63 0,0027 4500
6. 1500 12 0,008 3 0,002667 2666,667 4,29 0,008 4500
7. 1600 1 0,000625 3 0,000208 208,3333 5,03 0,0006 4800
8. 1500 6 0,004 3 0,001333 1333,333 4,50 0,004 4500
9. 1600 7 0,004375 3 0,001458 1458,333 4,48 0,0044 4800
10. 1500 4 0,002666667 3 0,000889 888,8889 4,63 0,0027 4500
11. 1600 4 0,0025 3 0,000833 833,3333 4,64 0,0025 4800
12. 2000 7 0,0035 3 0,001167 1166,667 4,54 0,0035 6000
13. 1500 2 0,001333333 3 0,000444 444,4444 4,82 0,0013 4500
14. 1500 5 0,003333333 3 0,001111 1111,111 4,56 0,0033 4500
15. 1500 4 0,002666667 3 0,000889 888,8889 4,63 0,0027 4500
16. 1600 4 0,0025 3 0,000833 833,3333 4,64 0,0025 4800
17. 2000 6 0,003 3 0,001 1000 4,59 0,003 6000
18. 2000 8 0,004 3 0,001333 1333,333 4,50 0,004 6000
19. 1500 3 0,002 3 0,000667 666,6667 4,71 0,002 4500
20. 1600 6 0,00375 3 0,00125 1250 4,52 0,0038 4800
21. 1500 11 0,007333333 3 0,002444 2444,444 4,31 0,0073 4500
22. 1600 4 0,0025 3 0,000833 833,3333 4,64 0,0025 4800
23. 1500 7 0,004666667 3 0,001556 1555,556 4,46 0,0047 4500

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


24. 1600 7 0,004375 3 0,001458 1458,333 4,48 0,0044 4800
25. 1500 4 0,002666667 3 0,000889 888,8889 4,63 0,0027 4500
26. 1600 8 0,005 3 0,001667 1666,667 4,44 0,005 4800
27. 1500 21 0,014 3 0,004667 4666,667 4,10 0,014 4500
28. 1600 2 0,00125 3 0,000417 416,6667 4,84 0,0013 4800
29. 1800 6 0,003333333 3 0,001111 1111,111 4,56 0,0033 5400
30. 1700 4 0,002352941 3 0,000784 784,3137 4,66 0,0024 5100
31. 1500 2 0,001333333 3 0,000444 444,4444 4,82 0,0013 4500
32. 2000 7 0,0035 3 0,001167 1166,667 4,54 0,0035 6000
33. 2100 8 0,003809524 3 0,00127 1269,841 4,52 0,0038 6300
34. 1800 5 0,002777778 3 0,000926 925,9259 4,61 0,0028 5400
35. 1900 9 0,004736842 3 0,001579 1578,947 4,45 0,0047 5700
36. 1400 10 0,007142857 3 0,002381 2380,952 4,32 0,0071 4200
37. 1000 12 0,012 3 0,004 4000 4,15 0,012 3000
38. 1600 10 0,00625 3 0,002083 2083,333 4,37 0,0063 4800
39. 1500 3 0,002 3 0,000667 666,6667 4,71 0,002 4500
40. 1000 7 0,007 3 0,002333 2333,333 4,33 0,007 3000
41. 1700 7 0,004117647 3 0,001373 1372,549 4,49 0,0041 5100
42. 1800 1 0,000555556 3 0,000185 185,1852 5,06 0,0006 5400
43. 1400 5 0,003571429 3 0,00119 1190,476 4,54 0,0036 4200
44. 1700 7 0,004117647 3 0,001373 1372,549 4,49 0,0041 5100
45. 1800 2 0,001111111 3 0,00037 370,3704 4,87 0,0011 5400
46. 1900 8 0,004210526 3 0,001404 1403,509 4,49 0,0042 5700
47. 1900 1 0,000526316 3 0,000175 175,4386 5,07 0,0005 5700
48. 2000 8 0,004 3 0,001333 1333,333 4,50 0,004 6000
49. 1700 8 0,004705882 3 0,001569 1568,627 4,45 0,0047 5100
50. 1500 3 0,002 3 0,000667 666,6667 4,71 0,002 4500

• Defect per Unit (DPU)


Ukuran ini merefleksikan jumlah rata-rata dari cacat semua jenis terhadap total unit yang
dijadikan sampel.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 (𝑑) 4
𝐷𝑃𝑈 = = = 0,002
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑢) 2000
• Total Opportunities (TOP)
Total Opportunitties menunujukkan jumlah peluang terjadinya produk cacat dan cacat pada
produk.
𝑇𝑂𝑃 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑢) 𝑥 𝐶𝑇𝑄 = 2000 𝑥 3 = 6000
• Defect per Opportunity (DPO)
Defect per Opportunity menunjukkan proporsi caca tatas jumlah total peluang dalam sebuah
kelompok/subgroup.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 (𝑑) 4
𝐷𝑃𝑂 = = = 0,00067
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡𝑢𝑛𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 (𝑇𝑂𝑃) 6000
• Defect per Million Opportunities (DPMO)
Defect per Million Opportunities mengindikasi berapa banyak cacat akan muncul jika ada satu
juta peluang.
𝐷𝑃𝑀𝑂 = 𝐷𝑃𝑂 𝑥 1.000.000 = 0,00067 𝑥 1.000.000 = 666,6667
• Nilai Sigma
Perhitungan konversi nilai sigma dari DPMO menjadi nilai sigma dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Excel dengan rumus perhitungan:

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


106 − 𝐷𝑃𝑀𝑂
= 𝑁𝑂𝑅𝑀𝑆𝐼𝑁𝑉 ( ) + 1,5
106
C. Analyze (A)
C.1 Diagram Pareto
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya cacat menggunakan
diagram fishbone. Sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan diagram fishbone, terlebih
dahulu diidentifikasi cacat dominan menggunakan diagram pareto. Adapun data persentase terjadinya
cacat berdasarkan jenisnya seperti pada Tabel 5.8
Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Identifikasi Cacat Dominan
Jenis Ketidaksesuaian/Cacat Jumlah Kumulatif % % Kumulatif
Kaleng Mengembang 373 373 40% 40%
Kaleng Penyok 280 653 30% 69%
Ketahanan Kadaluarsa 288 941 31% 100%
Jumlah 941 100%
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya cacat menggunakan
diagram fishbone. Sebelum dilakukan analisis dengan menggunakan diagram fishbone, terlebih dahulu
diidentifikasi cacat dominan menggunakan diagram pareto. Dari identifikasi dan pengamatan untuk
produk kornet daging sapi PRONAS 50gr, maka dapat disimpulkan bahwa ketidaksesuaian yang
disebabkan Kaleng Mengembang adalah 40%, ketidaksesuaian yang disebabkan Kaleng penyok
adalah 30% dan untuk ketidaksesuaian yang disebabkan Kadaluarsa adalah 30% sehingga dapat
diketahui bahwa ketidaksesuaian terbesar adalah yang disebabkan oleh kaleng mengembang. Dari
ketiga penyebab ketidaksesuaian tersebut, dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa
ketidaksesuaian kaleng mengembang adalah ketidaksesuaian yang harus mendapatkan prioritas
pertama untuk dikurangi, karena kalau kita berhasil menguranginya maka akan berpengaruh kepada
penyebab-penyebab yang lain. Ini dapat dilihat dari diagram sebab akibat dari ke tiganya bahwa
penyebab ketidaksesuaian yang paling dominan adalah mutu dari bahan baku.

Gambar 5.10 Diagram Pareto Defect

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Kaleng
Mengembang

Gambar 5.11 Fishbone Untuk Kaleng Mengembang


Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng
mengembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor manusia metode, mesin, dan lingkungan.
Faktor manusia, karena kurangnya pemahaman dan kehati-hatian saat melakukan pengemasan
menyebabkan kemasan kurang rapi. Faktor mesin, seringkali mesin secara otomatis merubah aturan
yang telah di setting sebelumnya. Faktor metode juga menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi penyimpangan produk. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan, kondisi lingkungan
yang tidak bersih dan tidak nyaman dapat membuat semangat para pekerja menurun dan pekerja
merasa tidak fokus dalam bekerja.

Kaleng Penyok

Gambar 5.12 Fishbone Untuk Kaleng Penyok


Berdasarkan diagram fishbone diatas, dapat diketahui bahwa kecacatan pada kaleng yang
penyok disebabkan 2 faktor, yaitu faktor manusia dan faktor mesin. Faktor manusia yang dimaksud
adalah saat proses produksi dan pensterilan kaleng tidak teliti dan kurang pengecekan, sehingga kaleng
ada yang penyok. Faktor mesin tersebut dikarenakan mesin kurang mendapatkan service yang rutin.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Gambar 5.13 Fishbone Untuk Ketahanan Kadaluarsa
Berdasarkan diagram fishbone diatas dapat disimpulkam bahwa produk kadaluarsa disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Faktor manusia yaitu para
pekerja kurang teliti dan kurang mengecek produk dengan baik. Faktor mesin dikarenakan oleh mesin
kurang mendapat perawatan sehingga jarang di service. Kemudian untuk faktor lingkungan yaitu suhu
yang kurang sesuai dengan produk dan tidak bersih dapat menurunkan produk. Faktor metode yang
dimaksud yaitu para pekerja tidak mengikuti prosedur pekerjaan yang telah ditetapkan.

D. Improve (I)
Dari hasil tahap analisis yang telah dilakukan, maka dapat menentukan tahap selanjutnya yaitu
tahap perbaikan (improve). Dalam pengukuran kualitas produk menggunakan metode six sigma perlu
mengindentifikasi nilai produk berdasarkan perspektif pembeli dengan mengetahui apa yang
diinginkan oleh konsumen, pada dasarnya konsumen menginginkan produk yang memiliki kualitas
baik secara fisik dan visual. Pada PT Sport Glove Indonesia, pembeli memesan produk sarung tangan
dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Produk kornet daging sapi kalengan yang kemasannya aman.
• Produk kornet daging sapi kalengan yang kemasannya kuat.
• Produk kornet daging sapi kalengan yang tahan lama. .
Setelah mengetahui keinginan dari konsumen tersebut ternyata pada kenyataanya masih banyak
terjadi kecacatan produk. Berdasarkan hasil perhitungan CTQ yang dilakukan, proporsi jenis cacat
yang besar atau sering terjadi adalah kaleng mengembang, itu berarti ada kesalahan pada proses
produksi kornet daging sapi yang dapat membuat kemasan kaleng mengembang. Maka perlu
dilakukan penetapan rencana untuk mengurangi angka kecacatan produk dan meningkatkan kualitas
produk, pada tahap rencana tindakan dapat menggunakan analisis 5W - 1H (what, where, when, why,
who dan how) untuk pengembangan rencana tindakan dapat dilihat pada tabel berikut :

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


• Improve Faktor Manusia
Tabel 5.8 Improve Pada Faktor Manusia
Jenis 5W-1H Deskripsi
Tujuan What Untuk mengurangi cacat produk kornet daging sapi PRONAS yang
disebabkan oleh faktor manusia
Alasan Kegiatan Why Untuk meningkatkan skill operator dan manusia dalam
memproduksi kornet daging sapi PRONAS
Lokasi Where Tempat produksi kornet daging sapi PRONAS
(PT. Bahtera Wiraniaga Internusa)
Sekuens (Urutan) When Saat melakukan proses produksi
Orang Who Manager Quality Control
Metode How Mengadakan training atau pelatihan dan pemberian jobdesc yang
sesuai dengan skill

• Improve Faktor Material


Tabel 5.9 Improve Pada Faktor Material
Jenis 5W-1H Deskripsi
Tujuan What Untuk mengurangi cacat produk kornet daging sapi PRONAS yang
disebabkan oleh faktor material
Alasan Kegiatan Why Untuk mendapatkan bahan baku terbaik, yaitu daging sapi yang
berkualitas
Lokasi Where Gudang bahan baku
Sekuens (Urutan) When Saat pemesanan bahan baku ke suppliers
Orang Who Manager Quality Control
Metode How Mengadakan training atau pelatihan dan pemberian jobdesc yang
sesuai dengan skill

• Improve Faktor Mesin


Tabel 5.10 Improve Pada Faktor Mesin
Jenis 5W-1H Deskripsi
Tujuan What Untuk mengurangi cacat produk kornet daging sapi PRONAS yang
disebabkan oleh faktor mesin
Alasan Kegiatan Why Untuk memaksimalkan perawatan dan pembaruan mesin produksi
Lokasi Where Ruang produksi
Sekuens (Urutan) When Sebelum dan sesudah proses produksi
Orang Who Maintenance dan operator mesin
Metode How Memberikan jadwal perawatan mesin, mengganti mesin yang rusak,
mengoperasikan mesin dengan hati-hati

• Improve Faktor Lingkungan


Tabel 5.11 Improve Pada Faktor Lingkungan
Jenis 5W-1H Deskripsi
Tujuan What Untuk mengurangi cacat produk kornet daging sapi PRONAS yang
disebabkan oleh faktor lingkungan
Alasan Kegiatan Why Untuk memberikan ruang kerja bagi karyawan dan mesin yang
nyaman dan aman

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


Lokasi Where Ruang produksi
Sekuens (Urutan) When Sebelum dan sesudah proses produksi
Orang Who Kepala Bagian Produksi
Metode How Memberikan pelatihan terhadap karyawan dan pemberian display-
display penting di setiap stasiun kerja, misalnya adalah urutan
prosedur produksi

• Improve Faktor Metode


Tabel 5.12 Improve Pada Faktor Metode
Jenis 5W-1H Deskripsi
Tujuan What Untuk mengurangi cacat produk kornet daging sapi PRONAS yang
disebabkan oleh faktor metode
Alasan Kegiatan Why Untuk melakukan kegiatan produksi sesuai urutan prosedur yang
benar
Lokasi Where Ruang produksi
Sekuens (Urutan) When Saat melakukan proses produksi
Orang Who Kepala Bagian Produksi
Metode How Memberikan pelatihan terhadap karyawan dan pemberian display-
display penting di setiap stasiun kerja, misalnya adalah urutan
prosedur produksi

E. Control (C)
Tahap pengendalian (control) merupakan tahap operasional terakhir dalam peningkatan kualitas
six sigma. Dari 5 perbaikan yang telah diusulkan terdapat 5 perbaikan yang dilakukan dan
dikendalikan oleh pihak perusahaan yaitu:
a. Pada faktor manusia, sebaiknya perusahaan bisa memberikan training/pelatihan untuk
meningkatkan skill kerja karyawan. Karena pada dasarnya sumber daya manusia yang baik
adalah kunci utama dari keberhasilan dan kualitas produk yang dihasilkan. Kemudian
manajer juga bisa memberikan motivasi dan semangat kerja yang lebih, misalnya dengan
pemberian reward kepada karyawan yang mampu melampaui target yang ditetapkan dengan
harapan karyawan akan memberikan kinerja terbaiknya demi perusahaan kedepannya.
b. Pada faktor material, sebaiknya perusahaan bisa memilih supplier bahan baku yang tepat.
Misalnya pemilihan daging sapi yang berkualitas serta kemasan kaleng yang higenis
sehingga nanti akan berpengaruh besar terhadap kualitas produk. Perlu juga memilih
supplier yang kualitasnya konsisten agar produk kornet daging sapi PRONAS ini menjadi
produk yang berkualitas di pasaran. Menjalin hubungan dengan baik kepada supplier juga
bisa menjadi solusi untuk perusahaan agar terjadi feedback yang baik kepada sesama.
c. Pada faktor mesin, sebaiknya perusahaan bisa melakukan pengecekan berkala terhadap
kemampuan mesin. Mesin yang terlalu lama harus diganti atau diperbaiki. Diperlukan juga
penjadwalan untuk perawatan mesin agar tidak rusak.
d. Pada faktor lingkungan, perusahaan sebaiknya bisa menata ulang design layout ruang
produksi. Fasilitas dan ruang yang ergonomis dapat menambah kesan kenyamanan dan
meningkatkan kinerja karyawan.
e. Pada faktor metode, sebaiknya perusahaan bisa lebih tegas menekankan urutan prosedur
produksi kepada karyawan. Perbaikan bisa dilakukan dengan penambahan display tentang
tata cara prosedur produksi dan stasiun kerja. Kemudian antar karyawan juga harus saling

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


bekerja sama dan saling mengingatkan kepada sesama agar tidak terjadi produksi yang
terlewat ataupun keliru.
Usulan perbaikan lingkungan kerja secara umum dapat disajikan pada tabel budaya kerja 5R berikut:
Tabel 5.13 Control (Budaya Kerja 5R)
Budaya Kerja 5R Kondisi di Tempat Produksi Usulan Perbaikan
Barang atau alat yang sudah
jarang atau bahkan tidak Memisahkan barang atau alat
Ringkas (Seiri) diperlukan masih bercampur yang sudah tidak diperlukan
dengan barang yang masih dengan yang diperlukan
terpakai.
Kondisi lantai produksi masih Mengelompokkan bahan baku
sangat berserakan dengan sesuai klasifikasinya dengan
Rapi (Seiton) banyaknya bahan baku yang membuat rak bahan baku yang
tidak diklasifikasikan diurutkan sesuai kebutuhan
tempatnya. produksi
Lantai produksi yang ada
cenderung kotor karena sisa- Penambahan karyawan yang
sisa hasil produksi (seperti bertugas untuk membersihkan
Resik (Seiso)
daging cincang yang muncul lantai produksi setiap saat tanpa
dari bahan baku) tercecer di menunggu produksi selesai
lantai produksi
Perawatan atau pemeliharaan Melakukan monitoring mesin
mesin masih minim sekali. setiap bulannya dengan
Rawat (Seiketsu) Mesin selalu dipakai namun memeriksa seluruh komponen
pengecekan masih belum teratur mesin apakah dalam kondisi
jadwalnya. aman atau tidak
SOP kurang diperketat,
Membuat SOP pabrik agar
sehingga banyak karyawan
Rajin (Shitsuke) proses produksi berjalan sesuai
yang tidak disiplin dalam
prosedur
menjalankan tugasnya.

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019. “Pengolahan Daging Kornet Di Pabrik”. https://kornetcip.com/cara-menyimpan-


kornet-daging-sapi-kalengan-agar-tahan-lama/. Diakses pada 25 Februari 2023 pada pukul
17.00 WIB
Anonim, 2020. “Cara Menyimpan Kornet Daging Sapi Kalengan Agar tahan Lama”.
https://kornetcip.com/cara-menyimpan-kornet-daging-sapi-kalengan-agar-tahan-lama/. Diakses
pada 25 Februari 2023 pukul 16.00 WIB
Anonim, 2022. “Pronas Kornet Sapi”. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/1445/Pronas-kornet-sapi.
Diakses pada 25 Februari 2023 pukul 16.45 WIB
Ellen, 2013. “Daging Cornet – Teknologi Pengolahan Hewani”. https://blog.ub.ac.id/dermolen/daging-
cornet-teknologi-pengolahan-
hewani/#:~:text=Bahan%20dasar%20pembuatan%20kornet%20adalah,lemak%2C%20gula%2C
%20dan%20bumbu. Diakses pada 25 Februari 2023 pukul 17.00 WIB

TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai