Anda di halaman 1dari 3

Gambar 1.

WPP-RI 718 Perairan Teluk Aru, Laut Arafura dan Laut Timor bagian Timur Berikut di bawah ini disajikan grafik produksi perikanan tangkap di WPPRI 718 yang didasarkan pada 6 kelompok sumber daya ikan yaitu pelagis besar, pelagis kecil, demersal, udang, cumi-cumi dan lainnya sepanjang tahun 20052010.

Gambar 2. Grafik Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kelompok SDI, 20052010 Berdasarkan grafik diatas dapat kita lihat bahwa produksi perikanan tangkap yang paling tinggi terdapat pada ikan demersal dan ikan pelagis kecil. Produksi tertinggi ikan demersal sebesar 300ton, sedangkan pada ikan pelagis kecil kurang lebih 180 ton. Kedua nilai tersebut dicapai pada tahun 2010. Jika kita perhatikan maka hampir di semua kelompok sumber daya mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2009. Dan kemudian nilainya meningkat tajam pada tahun berikutnya yaitu tahun 2010.

Grafik di bawah ini menggambarkan perkembangan produksi menurut kelompok SDI tahun 2010 di WPP-RI 718. Terdapat 6 kelompok SDI yaitu pelagis besar, pelagis kecil, demersal, udang, cumi-cumi dan lainnya.

Gambar 3. Grafik Perkembangan Produksi Menurut Kelompok Jenis SDI, 2010 Pada grafik di atas sangat jelas terlihat perkembangan produksi sumber daya ikannya. Produksi paling tinggi pada tahun 2010 dicapai oleh ikan demersal dengan jumlah produksi sebesar 294 ton. Selanjutnya yang tertinggi kedua dicapai oleh ikan pelagis kecil sebesar 178ton. Dan nilai terendah pada tahun 2010 ini dipegang oleh cumi-cumi dengan produksi sebesar 9 ton. Selanjutnya gambar 4 menunjukkan nilai produksi beberapa jenis ikan yang dominan di WPP-RI 718. Terdapat 10 jenis ikan yang dominan yaitu ikan kembung, kakap merah/ bambangan, kakap putih, Layur, Kurisi, Manyung, Bawal hitam, tetengkek, Layang dan Bawal putih.

Gambar 4. Grafik Produksi Jenis Ikan Dominan, 2010 Ikan kembung mencapai jumlah produksi tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 45,7ton, diikuti oleh ikan kakap merah/bambangan sebesar 43,7 ton dan terbesar ketiga yaitu ikan kakap putih sebesar 40 ton. Sedangkan untuk nilai produksi terendah berada pada bawal putih sebesar 12,4 ton. Tabel dibawah ini merupakan status stok sumberdaya ikan di WPP-R1 718 yang diambil dari lampiran Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Nomor KEP.45/MEN/2011 tentang Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Gambar 5. Tabel tingkat eksploitasi sumberdaya ikan di WPP-R1 718 Sumber daya ikan diatas dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu udang, demersal, dan pelagis kecil. Sumber daya udang di WPP-RI 718 telah mengalami eksploitasi penuh, dengan status Fully-expiloted, status yang sama juga terdapat pada ikan lidah yang termasuk ke dalam kelompok ikan demersal. Sedangkan untuk kelompok ikan demersal rata-rata telah mengalami over-exploited akibat penangkapan yang berlebih. Status stok ikan pelagis kecil digolongkan kedalam status Moderate. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Sumberdaya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Peta Keragaan Perikanan Tangkap Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WppRi). www.sdi.kkp.go.id Menteri kelautan dan perikanan republik indonesia. 2011. Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep. 45/Men/2011 Tentang Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai