Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH

A.DEFINISI Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.( Wilkinso Judith M. 2007) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.( Nanda. 2005-2006 ) Jenis-jenis Nutrien : 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas : a) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). b) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa. c) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces. 2. Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Fungsi lemak : a) Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr. b) Ikut serta membangun jaringan tubuh. c) Perlindungan.

d) Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh. e) Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan. f) Vitamin larut dalam lemak. 3. Protein Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein : a) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal. b) Protein menghasilkan jaringan baru. c) Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin. d) Protein sebagai sumber energi. 4. Vitamin Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Ada 2 jenis vitamin : a) Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K. b) Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya). 5. Mineral dan Air Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.

Tiga fungsi mineral : a) Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor. b) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler). c) Bahan dasar enzim dan protein Tipe-tipe malnutrisi : 1. Defisiensi Nutrien Contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi. 2. Marasmus Kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit. 3. Kwashiorkor Kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut. B. ETIOLOGI 1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basal tubuh. 2. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kognitif, kesulitan pengambilan keputusan. 3. Sistem imun Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun. 4. Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketangkasan.

5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun. 6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia. 7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi peristaltik. 8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit. 9. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa, mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein. C. BATASAN KARATERISTIK Tanda dan Gejala : a) Penampilan umum : lemah, tampak sakit kronis atau akut b) Rambut : kusam dan kering, rapuh, pigmen berkurang, mudah dicabut, tipis dan kasar c) Wajah : kulit gelap diatas pipi dan dibawah mata, kulit bebecak, muka bengkak atau pipi kempot. d) Mata : membrane mata pucat, kering e) Bibir : bengkak dan kasar, lesi disudut mulut f) Lidah : tampak lembut, bengkak merah daging, sakit, papilla atropi g) Gigi : karies, kecoklatan, malposisi h) Gusi : seperti spon, mudah berdarah i) Klenjar : pembesaran kelenjar tiroid j) Kulit : kasar, kering, berbecak, bengkak, pucat D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a) Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit : turun b) USG : terlihat massa pada daerah uterus. c) Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya. d) Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut. e) Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi. f) ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan operasi.

E.PATOFISIOLOGI Pola makan tidak teratur, obat-obatan, nikotin dan alkohol, stres. Berkurangnya pemasukan makanan, kekosongan lambung, erosi pada lambung (gesekan dinding lambung), produksi HCL meningkat, asam lambung reflek muntah Intake makanan tidak adekuat, kekurangan nutrisi. F. PATHWAY Efusi Pleura Terbentuk eksudat pleura Gangguan pencernaan (mual) Anoreksia Intake makanan tidak adekuat Gangguan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh G. DIAGNOSA KEPERAWTAN DAN INTERVENSI Diagnosa Keperawatan

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang masukan makanan peroral. INTERVENSI RASIONAL 1. Tingkatkan intake makanan melalui: a) Mengurangi gangguan lingkungan yang berisik dan lain-lain. a) Berikan obat sebelum makan bila ada indikasi. b) Jaga privasi pasien. 2. Jaga kebersihan mulut pasien 3. Bantu pasien makan jika tidak mampu. 4. Sajikan makanan yang mudah dicerna,dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit-sedikit tapi sering. 5. Kaji tanda vital,sensori dan bising usus. 6. Monitor hasil lab,seperti glukosa,elektrolit,albumin,Hb, kolaborasi dengan dokter. 7. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara diet, kebutuhan kalori dan tindakan keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi jika pasien menggunakan NGT. 8. Pemberian caiaran/ makanan tidak lebih 150 cc sekali pemberian.

DAFTAR PUSTAKA 1. Nanda 2005-2006. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika. 2. Wilkinson, Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC. 3. Syaifudin.2006.Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai