Anda di halaman 1dari 10

I. II.

Percobaan ke-

: II (dua) Judul Praktikum : Reaksi Sistin dan Reaksi Sisteina,

Konversi Sistin ke Sistein dan Kebalikannya. III. Tujuan : - Untuk mengetahui adanya gugus sulfuhidril

dengan menggunakan Kristal Sisteina hydroklorida dan Natrium nitroprussida 1%. - Untuk mengetahui adanya gugus Sistein dengan menggunakan Sistin

IV.

Landasan Teori

sam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. sam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus !N"# pada atom karbon $ dari posisi gugus !%&&". Rumus untuk asam amino ialah '(oed)iadi * #++,- * R ! %" ! %&&" N"#
.ari rumus umum tersebut dapat dilihat bah/a atom karbon $ ialah atom karbon asimetrik, ke0uali bila R ialah atom ". &leh karena itu, asam amino )uga mempunyai sifat memutar bidang 0ahaya terpolarisasi atau aktivasi opti0. Rumus molekul dapat digambarkan dengan model bola batang atau dengan dengan rumus proyeksi 1is0her. &leh karena atom karbon itu asimetrik, maka molekul asam amino mempunyai dua konfigurasi . dan 2. "al ini dapat dibandingkan pada konfigurasi molekul monosakarida '(oed)iadi * #++,-. (ada umumnya asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton, dan kloroform. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam karboksilat maupun dengan sifat amina. sam karboksilat alifatik maupun aromatik yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. .emikian pula amina, pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik '(oed)iadi * #++,-. Selain gugus !%&&" dan gugus !N"#, gugus !R pada molekul asam amino tertentu dapat pula mengadakan reaksi dengan ion atau senya/a lain. 3ugus sulfihidril '!S"- pada molekul sistein dapat bereaksi dengan ion g4, atau "g44 '(oed)iadi * #++,-.

"S ! %"# ! %" ! %&&" 4 N"# Sistein

g4

gS ! %"# ! %" ! %&&" 4 "44 N" # Sisteinperakmerkaptida

.engan proses oksidasi dua molekul, sistein dapat bereaksi dan membentuk molekul sistin. &ksidasi dapat berlangsung dengan bentuk ion besi '(oed)iadi * #++,-. S" %"# %" ! N"# %&&" Sistein 4 S" %"# %" ! N"# %&&" Sistein S %"# %" ! N"# %&&" Sistin S %"# %" ! N"# %&&"

3ugus S" pada sistein, hidroksifenol pada tirosin, dan guanidium pada arginin menun)ukkan reaksi khas yang biasa ter)adi pada gugus fungsi tersebut. 3ugus sulfihidril pada sistein bereaksi dengan ion logam berat 'seperti sistin '5irahadikusumah * 1676-. 8idak semua asam amino yang terdapat dalam molekul protein dapat dibuat dalam tubuh kita. 9adi, apabila ditin)au dari segi pembentukannya asam amino dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu asam amino yang tidak dapat dibuat atau disintesis dalam tubuh dan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh kita. sam amino yang tidak dpat dibuat dalam sam tubuh disebut asam amino esensial dan harus diperoleh dari makanan sumber protein. g 4 dan "g#4-, dan menghasilkan merkaptida. Reaksi oksidasi sistein dengan ion besi, memberikan hasil senya/a disulfide,

amino yang dapat dibuat dalam tubuh disebut asam amino nonesensial '(oed)iadi * #++,-. .isamping penggolongan menurut 0ara diatas, asam-asam amino itu dapat pula dibagi dalam beberapakelompok menurut strukturnya. .i sini yang ditin)au terutama ialah struktur gugus !R dalam asam amino, yaitu rantai samping yang terikat pada bagian inti molekul asam amino.

tas dasar struktur ini asam amino dibagi dalam : kelompok, yaitu asam amino dengan rantai samping yang '(oed)iadi * #++,- * '1- ;erupakan rantai karbon yang alifatik, '#- ;engandung gugus hidroksil, '<- ;engandung atom belerang, '=- ;engandung gugus asam atau amidanya, ',- ;engandung gugus basa, '>- ;engandung 0in0in aromatik, ':- ;embentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino.

V.

Alat dan Bahan . lat * 1. (ipet 8etes #. 3elas Ukur <. ?eker gelas =. Nera0a nalitik ,. ?unsen ?. ?ahan * 1. Sistin #. Na&" 1N <. 8imbal setat

>. 8abung reaksi :. Rak tabung reaksi 7. ?atang pengaduk 6. (en)epit tabung

,. N"=&" >. "#& :. "%l +,,N 7. Seng

=. 2arutan Natrium Nitroprussida

VI.

Prosedur Percobaan : 1. Reaksi Sistin 2arutkan sedikit sistin ke dalam , ml Na&" 1 N. 8ambahkan beberapa Kristal (b asetat. (anaskan hingga mendidih. #. Konversi Sistin ke Sistein 2arutkan sedikit sistin ke dalam "%l +., N pada tabung. 8ambahkan sekeping seng dan biarkan bereaksi selama , menit. (anaskan perlahan-lahan )ika perlu. Saring dan selidiki seperti reaksi u)i untuk sistein 'dengan nitropusida-.

VII.

asil Pen!amatan ". #eaksi $istin

No. 1.

?ahan yang diu)i Sistin

"asil (engamatan Sistin 'kristal putih- 4 , ml Na&" 1N 'tak ber/arna2arutan tidak ber/arna 4 %"<%&&(b endapan putih 2arutan berubah /arna men)adi ber/arna putih susu dan terdapat 2arutan berubah /arna men)adi hitam

dan terbentuk endapan hitam.

%. No. 1.

&on'ersi $istin ke $istein "asil (engamatan Sistin 'kristal putih- 4 1 ml "%l 'tak ber/arna2arutan tidak ber/arna 4 @n, ditutup dengan menggunakan kertas saring yang telah ditetesi (b asetat /arna hitam pada kertas saring. 8erdapat

?ahan yang diu)i Sistin

#.

Kuning 8elur 1+ %

1 ml Kuning 8elur 'tak ber/arna- 4 1 ml "%l 'tak ber/arna-

2arutan tidak ber/arna 4 @n, ditutup dengan menggunakan kertas saring yang telah ditetesi (b asetat 8erdapat /arna hitam pada kertas saring. <. (utih 8elur 1+ % 1 ml (utih 8elur 'tak ber/arna- 4 1 ml "%l 'tak ber/arna2arutan tidak ber/arna 4 @n, ditutup dengan menggunakan kertas saring yang telah ditetesi (b asetat 8erdapat /arna hitam pada kertas saring. &esim(ulan : A 8imbulnya ber0ak hitam pada sistin menun)ukkan bah/a sudah terlepasnya ikatan S ! S pada sistin tersebut dan terbentuklah sistein. Karena sistin merupakan gabungan # molekul sistein. A ?er0ak hitam pada kuning telur lebih 0epat ter)adi bila dibandingkan pada putih telur. "al ini menun)ukkan bah/a kandungan sistin lebih bnyak pada kuning telur.

VIII. Persamaan #eaksi ".

: $istin

%.

&on'ersi $istin ke $istein

I).

Pembahasan

(ada per0obaan yang kedua ini, hanya dilakukan per0obaan reaksi sistin dan konversi sistin ke sistein, sedangkan per0obaan reaksi sistein dan konversi sistein ke sistin tidak dilakukan. Bni dikarenakan bahan sistein tidak tersedia. (ada per0obaan reaksi sistin, sistin dimasukkan ke dalam tabung reaksi se0ukupnya, kemudian ditambahkan , ml Na&" 1 N. 2arutan yang didapat tak ber/arna. Setelah itu, ditambahkan (b- setat dan larutan berubah men)adi ber/arna putih susu dan terdapat endapan putih. Selan)utnya tabung reaksi yang berisi larutan dipanaskan diatas ?unsen, beberapa saat kemudian larutan berubah /arna men)adi hitam dan terbentuk endapan. Cndapan yang terbentuk ini merupakan (bS. (enambahan Na&" dalam hal ini adalah untuk mendenaturasikan protein sehingga ikatan yang menghubungkan atom S dapat terputus oleh (b-asetat membentuk (bS. (ada per0obaan konversi sistin ke sistein, bahan yang digunakan ada < yaitu * sistin, kuning telur, dan putih telur. (ada bahan yang pertama yaitu sistin, sistin ditambahkan 1 ml "%l +., N menghasilkan larutan yang tak ber/arna. Kemudian, larutan dimasukkan @n dan ditutup menggunakan kertas saring yang terlebih dahulu dibasahi dengan (b-asetat. Selan)utnya tabung yang berisi larutan dipanaskan diatas ?unsen, beberapa saat kemudian pada kertas saring ter)adi perubahan /arna dari ber/arna putih men)adi ber/arna hitam. "al ini ter)adi karena sudah terlepasnya ikatan S ! S pada sistin dan terbentuklah sistein yang di tandai dengan berubahnya /arna pada pada kertas saring. (erubahan /arna ini )uga ter)adi karena uap larutan yang berisi sistin tadi bereaksi dengan (b-asetat yang ada dikertas saring dengan bantuan logam @n. (ada bahan yang kedua dan ketiga /aktu yang dibutuhkan

untuk mendapatkan ber0ak hitam pada kertas saring sedikit lebih lama )ika dibandingkan dengan bahan sebelumnya. Bni dikarenakan pada kuning dan putih telur kandungan sistin lebih sedikit. ?er0ak hitam pada kuning telur lebih banyak dan lebih 0epat ter)adi bila dibadingkan pada putih telur. "al ini menun)ukkan bah/a kandungan sistin lebih banyak pada kuning telur.

).

&esim(ulan

1. (erubahan /arna larutan pada reaksi sistin dan terdapatnya endapan hitam dikarenakan pada larutan terdapat logam (b. #. (ada konversi sistin, ber0ak ber/arna hitam terbentuk pada kertas saring karena terlepasnya ikatan S ! S pada sistin yang bereaksi dengan (b-asetat dengan bantuan logam @n. <. ?er0ak hitam yang terbentuk pada kertas saring menggunakan bahan kuning telur lebih mudah dan 0epat didapat dikarenakan kandungan sistin lebih banyak dibandingkan dengan putih telur.

)I.

Pertan*aan dan Ja+aban Pertan*aan $istin 1. 5arna endapan D 9a/aban * /arna hitam. #. pa yang mengendap D 9a/aban * yang mengendap adalah (bS.

,A-TA# P.$TA&A

(oed)iadi,

na dan 1.;. 8itin Supriyanti. #++,. Dasar-Dasar Biokimia : Edisi Revisi.

?andung * UB( 'UB-(ress-. 5irahadikusumah, ;uhamad. 1676. Biokimia : Protein, Enzim, dan Asam Nukleat. ?andung * B8?.

LAP/#A0 T1TAP P#A&TI&.2 BI/&I2IA I


REAKSI SISTIN DAN KONVERSI SISTIN KE SITEIN

DISUSUN OLEH :

N ; NB; KC2&;(&K .&SCN (CN3 SU"

* B?NU . R; 5 N8& * +>111+1+++7 * BBB * 1. .rs.; .C SUK RE 5 N, ;.Si #. .CSB, S.(d, ;.8.

P#/3#A2 $T.,I P10,I,I&A0 &I2IA -A&.LTA$ &13.#.A0 ,A0 IL2. P10,I,I&A0 .0IV1#$ITA$ $#I4IJA5A 2013

Anda mungkin juga menyukai