Anda di halaman 1dari 10

LP SIROSIS HEPATIS A.

Pengertian Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut (Suzanne C. Smeltzer dan Brenda G. Bare, 2 !". B. Etiologi #da banyak penyebab sirosis. $enyebab paling umum adalah kebiasaan meminum alkohol dan infeksi %irus hepatitis C. Sel&sel hati #nda berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu banyak alkohol dapat merusak sel&sel hati. 'nfeksi kronis %irus hepatitis C menyebabkan peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. Sekitar ! dari ( penderita hepatitis C kronis mengembangkan sirosis. )etapi hal ini biasanya terjadi setelah sekitar 2 tahun atau lebih dari infeksi a*al. $enyebab umum sirosis lainnya meliputi+ - 'nfeksi kronis %irus hepatitis B. - ,epatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk menyerang bakteri, %irus, dan kuman lainnya. $ada hepatitis autoimun,sistem kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap sel&sel hati yang dapat menyebabkan kerusakan dan sirosis. - Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). 'ni adalah kondisi di mana lemak menumpuk di hati sehingga men-iptakan jaringan parut dan sirosis. .elebihan berat badan (obesitas" meningkatkan risiko mengembangkan non-alcohol steatohepatitis. - /eaksi parah terhadap obat tertentu. - Beberapa ra-un dan polusi lingkungan. - 'nfeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit. C. Manifestasi Klinis $ada stadium a*al biasanya sirosis tidak menimbulkan gejala apapun. 0amun semakin banyak jaringan hati yang luka dan menimbulkan parut maka akan timbul gejala&gejala berikut1

$enurunan nafsu makan $enurunan berat badan 2ual )imbul pembuluh darah %ena seperti jaring laba&laba di ba*ah kulit 3etih, lemah .ulit dan mata ber*arna kuning, serta *arna air seni seperti kola $erdarahan pada lambung dan usus Cairan di dalam rongga abdomen (asites" Gatal pada tangan dan kaki yang dapat berlanjut ke seluruh tubuh Bengkak pada tungkai dan kaki (edema"

Gangguan mental D. Patofisiologi .onsumsi minuman beralkohol dianggap sebagai faktor penyebab yang utama. Sirosis terjadi paling tinggi pada peminum minuman keras. 2eskipun defisiensi gizi dengan penurunan asupan protein turut menimbulkan kerusakan hati pada sirosis, namun asupan alkohol yang berlebihan merupakan faktor penyebab utama pada perlemakan hati dan konsekuensi yang ditimbulkannya. 0amun demikian, sirosis juga pernah terjadi pada indi%idu yang tidak memiliki kebiasan minum dan pada indi%idu yang dietnya normal tapi dengan konsumsi alkohol yang tinggi. 4aktor lain diantaranya termasuk pajanan dengan zat kimia tertentu (karbon tetraklorida, naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor" atau infeksi skistosomiastis dua kali lebih banyak daripada *anita dan mayoritas pasien sirosis berusia 5 6 7 tahun. Sirosis laenne- merupakan penyakit yang ditandai oleh nekrosis yang melibatkan sel&sel hati dan kadang&kadang berulang selama perjalanan penyakit sel&sel hati yang dihan-urkan itu se-ara berangsur&angsur digantikan oleh jaringan parut yang melampaui jumlah jaringan hati yang masih berfungsi. $ulau&pulau jaringan normal yang masih tersisa dan jaringan hati hasil regenerasi dapat menonjal dari bagian&bagian yang berkonstriksi sehingga hati yang sirotik memperlihatkan gambaran mirip paku sol sepatu berkepala besar (hobnail appearance) yang khas. Sirosis hepatis biasanya memiliki a*itan yang insidus dan perjalanan penyakit yang sangat panjang sehingga kadang&kadang mele*ati rentang *aktu 8 tahun9lebih.

E. WOC

F. Pemeri saan Pen!n"ang $emeriksaan $enunjang !. $emeriksaan 3aoboratorium + pemeriksaan darah , kenaikan kadar enzim transaminase ( SG:),SG$), Billirubin " albumin, pemeriksaan kadarelektrolit. $emanjangan masa protombin, peningkatan kadar gula darah pemeriksaan marker serologi 2. $emeriksaan jasmani + hati , limpa ( s-huffer, ha-ket ", perut, dan ekstra abdoment, manifestasi diluar perut.

8. $emeriksaan penunjang laninya + /adiologi, esofagoskopi,sidikan hati,tomografikomputerisasi, angiografi , punsi asites, pemeriksaan mikoskopis, kultur -airan, pemeriksaan kadar protein, amylase dan lipase. G. Pen#ega$an. 2eliputi + a. $en-egahan primer + 2engurangi konsumsi al-ohol b. $en-egahan sekunder + Deteksi a*al sirosis biasanya sulit karena tanda 6 tanda sirosis,perubahan fungsi fisiologis dari hati akan mun-ul bila hati telah mengalami kerusakan ; bagian. #tas alasan ini pemantauan konsumsi alkohol menjadi fokus pen-egaha H. Proses Ke%era&atan Pa'a Pasien Sirosis He%atis !. $engkajian $engkajian kepera*atan berfokuskan pada a*itan gejala dan ri*ayat faktor&faktor pen-etus, khususnya penyalahgunaan alkohol dalam jangka *aktu yang lama disamping asupan makanan dan perubahan dalam status jasmani serta rohani penderita a" Data subjektif Data yang dibutuhkan untuk mengetahui seorang pasien menderita kirosis adalah sebagai berikut + )ubuh. $erubahan *arna kulit, perubahan -iri&-iri seks sekunder (alat kelamin luar, distribusi bulu tubuh, jaringan buah dada", perubahan ukuran perut (ukuran pinggang", sejarah udem, dan berbagai keluhan gatal&gatal. $erilaku so-ial. $enggunaan obat&obatan dan al-ohol,m jumlah, faktor&faktor penggunaan yang -epat, usaha untuk berhenti, limitasi&limitasi untuk sukses, alasan&alasan kegagalan, *aktu terakhir pasien mengkonsumsi al-ohol, lingkungan kerja. Sistim gastroenteritis .eluhan mual, muntah, anoreksia, gangguan pen-ernaan, masuk angin dan gangguan perut Sejarah nutrisi 0utrisi harian selama 8 hari terakhir, perubahan nafsu makan. <liminasi $erubahan dan jumlah *arna urin, perubahan geraan usus, atau perubahan *arna fae-es. 0euromus-ular .eluhan rasa lemah, lelah, perubahan kemampuan kerja, perubahan koordinasi ingatan,atau perubahan getataran&getaran. Seksualitas 'mpotensi (laki&laki", turunnya libido(pria dan *anita", atau perubahan pola menstruasi (*anita" b" Data :bjektif )anda&tanda %ital, men-akup tekanan darah orthostatik dan nadi, temperatur, berat badan .ulit dan s-lera.

#danya penyakit kuning, memar, hematomas, pete-hiae spider angiomas, palmar erythema, pembesaran pembuluh %ena pada tubuh bagian atas atau ekstremitas ba*ah, hilangnya rambut dada, gyne-omastia, udem pada kaki dan tangan, luka karena gatal&gatal. #bdomen. Bunyi&bunyi usus, adanya gelembung abdominal, asites, peningkatan ukuran lilitan abdominal, pembesaran li%er, hepati- bruit, pembesaran empedu dan pembesaran pembuluh %ena abdomen (-apat medusae". 0euromus-ular :tot melemah, memori dan koordinasi menurun, gemetaran, asteriks, refleks tendon dalam yang membesar, perubahan oerintasi, perubahan perilaku atau emosi, apra=ia Gastroenteritis9eliminasi. >olume *arna urin dan, fae-es. /espirasi. Bunyi pernapasan, adanya *arna pudar pada -uping kanan ba*ah. 2. Diagnosa .epera*atan () 'ntoleransi akti%itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat badan *) $erubahan suhu tubuh+ hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada sirosis +) Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan pembentukan edema. ,) $erubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal. -) 0yeri dan gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hati yang membesar serta nyeri tekan dan asites 8. 'nter%ensi kepera*atan Diagnosa T!"!an 'an Ke%era&atan Kriteria Hasil 'ntoleransi )ujuan+ akti%itas $eningkatan energi berhubungan dan partisipasi dengan dalam akti%itas kelelahan dan .riteria ,asil+ penurunan berat badan 2elaporkan peningkatan kekuatan dan kesehatan pasien. 2eren-anakan akti%itas untuk memberikan kesempatan istirahat yang

Ren#ana Ke%era&atan Inter.ensi !.)a*arkan diet tinggi kalori, tinggi protein ().)$". 2.Berikan suplemen %itamin (#, B kompleks, C dan ." 8.2oti%asi pasien untuk melakukan latihan yang diselingi istirahat 5.2oti%asi dan bantu pasien untuk melakukan latihan dengan periode *aktu yang ditingkatkan

Rasional !. 2emberikan kalori bagi tenaga dan protein bagi proses penyembuhan. 2. 2emberikan nutrien tambahan. 8. 2enghemat tenaga pasien sambil mendorong pasien untuk melakukan latihan dalam batas toleransi pasien. 5. 2emperbaiki perasaan sehat

-ukup.

se-ara bertahap

se-ara umum dan per-aya diri

2eningkatkan akti%itas dan latihan bersamaan dengan bertambahnya kekuatan.

$erubahan suhu tubuh+ hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada sirosis

2emperlihatkan asupan nutrien yang adekuat dan menghilangkan alkohol dari diet. )ujuan+ $emeliharaan suhu tubuh yang normal .riteria ,asil+ 2elaporkan suhu tubuh yang normal dan tidak terdapatnya gejala menggigil atau perspirasi. 2emperlihatkan asupan -airan yang adekuat.

!. Catat suhu tubuh se-ara teratur. 2. 2oti%asi asupan -airan 8. 3akukan kompres dingin atau kantong es untuk menurunkan kenaikan suhu tubuh. 5. Berikan antibiotik seperti yang diresepkan. (. ,indari kontak dengan infeksi. 7. ?aga agar pasien dapat beristirahat sementara suhu tubuhnya tinggi.

!. 2emberikan dasar untuk deteksi hati dan e%aluasi inter%ensi. 2. 2emperbaiki kehilangan -airan akibat perspirasi serta febris dan meningkatkan tingkat kenyamanan pasien. 8. 2enurunkan panas melalui proses konduksi serta e%aporasi, dan meningkatkan tingkat kenyaman pasien. 5. 2eningkatkan konsentrasi antibiotik serum yang tepat untuk mengatasi infeksi. (. 2eminimalkan resiko peningkatan infeksi, suhu tubuh

serta laju metabolik. 7. 2engurangi laju metabolik. !. 2eminimalkan pembentukan edema. 2. ?aringan dan kulit yang edematus mengganggu suplai nutrien dan sangat rentan terhadap tekanan serta trauma. 8. 2eminimalkan tekanan yang lama dan meningkatkan mobilisasi edema. 5. 2emungkinkan perkiraan status -airan dan pemantauan terhadap adanya retensi serta kehilangan -airan dengan -ara yang paling baik. (. 2eningkatkan mobilisasi edema. 7. 2elindungi tonjolan tulang dan meminimalkan trauma jika dilakukan dengan benar. !. 2oti%asi sangat penting bagi penderita anoreksia dan gangguan gastrointestinal. 2. 2akanan dengan porsi ke-il dan

Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan pembentukan edema.

)ujuan+ 2emperbaiki integritas kulit dan proteksi jaringan yang mengalami edema. .riteria ,asil+ 2emperlihatkan turgor kulit yang normal pada ekstremitas dan batang tubun. )idak memperlihatkan luka pada kulit. 2emperlihatkan jaringan yang normal tanpa gejala eritema, perubahan *arna atau peningkatan suhu di daerah tonjolan tulang. 2engubah posisi dengan sering.

!. Batasi natrium seperti yang diresepkan. 2. Berikan perhatian dan pera*atan yang -ermat pada kulit. 8. Balik dan ubah posisi pasien dengan sering. 5. )imbang berat badan dan -atat asupan serta haluaran -airan setiap hari. (. 3akukan latihan gerak se-ara pasif, tinggikan ekstremitas edematus. 7. 3etakkan bantalan busa yang ke-il diba*ah tumit, maleolus dan tonjolan tulang lainnya.

$erubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan

)ujuan+ $erbaikan status nutrisi .riteria ,asil+ 2emperlihatkan asupan makanan yang tinggi kalori, tinggi protein dengan

!. 2oti%asi pasien untuk makan makanan dan suplemen makanan. 2. )a*arkan makan makanan dengan porsi sedikit tapi

gangguan gastrointestina l.

jumlah memadai. 2engenali makanan dan minuman yang bergizi dan diperbolehkan dalam diet.
Bertambah berat

sering. 8. ,idangkan makanan yang menimbulkan selera dan menarik dalam penyajiannya. 5. $antang alkohol.

sering lebih ditolerir oleh penderita anoreksia. 8. 2eningkatkan selera makan dan rasa sehat.

tanpa memperlihatkan penambahan edema dan pembentukan asites.


2engenali dasar

(. $elihara higiene oral sebelum makan. 7. $asang i-e -ollar untuk mengatasi mual. @. Berikan obat yang diresepkan untuk mengatasi mual, muntah, diare atau konstipasi. A. 2oti%asi peningkatan asupan -airan dan latihan jika pasien melaporkan konstipasi. B. #mati gejala yang membuktikan adanya perdarahan gastrointestinal.

5. 2enghilangkan makanan dengan Ckalori kosongD dan menghindari iritasi lambung oleh alkohol. (. 2engurangi -itarasa yang tidak enak dan merangsang selera makan. 7. Dapat mengurangi frekuensi mual. @. 2engurangi gejala gastrointestinal dan perasaan tidak enak pada perut yang mengurangi selera makan dan keinginan terhadap makanan. A. 2eningkatkan pola defekasi yang normal dan mengurangi rasa tidakenak serta distensi pada abdomen. B. 2endeteksi komplikasi gastrointestinal yang serius.

pemikiran mengapa pasien harus makan sedikit&sedikit tapi sering.


2elaporkan

peningkatan selera makan dan rasa sehat.


2enyisihkan

alkohol dari dalam diet.


)urut serta dalam

upaya memelihara higiene oral sebelum makan dan menghadapi mual.


2enggunakna

obat kelainan gastrointestinal seperti yang diresepkan.


2elaporkan

fungsi

gastrointestinal yang normal dengan defekasi yang teratur.


2engenali gejala

yang dapat dilaporkan+ melena, pendarahan yang nyata. 0yeri dan )ujuan+ gangguan rasa $eningkatan rasa nyaman kenyamanan berhubungan .riteria ,asil+ dengan hati 2empertahanka yang n tirah baring membesar dan mengurangi serta nyeri akti%itas ketika tekan dan nyeri terasa. asites 2enggunakan antipasmodik dan sedatif sesuai indikasi dan resep yang diberikan.
2elaporkan

!. $ertahankan tirah baring ketika pasien mengalami gangguan rasa nyaman pada abdomen. 2. Berikan antipasmodik dan sedatif seperti yang diresepkan. 8. .urangi asupan natrium dan -airan jika diinstruksikan.

!. 2engurangi kebutuhan metabolik dan melindungi hati. 2. 2engurangi iritabilitas traktus gastrointestinal dan nyeri serta gangguan rasa nyaman pada abdomen. 8. 2emberikan dasar untuk mendeteksi lebih lanjut kemunduran keadaan pasien dan untuk menge%aluasi inter%ensi. 5. 2eminimalkan pembentukan asites lebih lanjut.

pengurangan rasa nyeri dan gangguan rasa nyaman pada abdomen.


2elaporkan

rasa nyeri dan gangguan rasa nyaman jika terasa.


2engurangi

asupan natrium dan -airan sesuai kebutuhan hingga tingkat yang diinstruksikan

untuk mengatasi asites.

DAFTAR P/STAKA Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. (2 !". .epera*atan medikal bedah 2. (<d A". ?akarta+ $enerbit Buku .edokteran (<GC". Doenges, 2arilynn <, 2ary 4ran-es 2oorhouse dan #li-e C. Geisser. (!BBB". /en-ana asuhan kepera*atan + pedoman untuk peren-anaan dan pendokumentasian pera*atan pasien. ?akarta+ $enerbit Buku .edokteran (<GC". )jokronegoro dan ,endra Etama. (!BB7". 'lmu penyakit dalam jilid !. ?akarta+ 4.E'. $ri-e, Syl%ia # dan 3orraine 2. Filson. (!BB5". $atofisiologi, konsep klinis proses&proses penyakit. ?akarta+ $enerbit <GC. Soeparman. !BA@. 'lmu $enyakit Dalam ?ilid '. ?akarta + 4.E'.

Anda mungkin juga menyukai