Anda di halaman 1dari 30

http://fariedpradhana.wordpress.

com/2012/04/22/uji-kekerasan-logam/

Uji Kekerasan Logam


Posted by fariedpradhana on April 22, 2012 Posted in: Tulisan. Tagged: alumunium, ilmu logam, jenis logam, molibden, pengujian logam, unsur karbon. 2 komentar

Dalam ilmu logam, jenis-jenis logam dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: . seng#. 2. $. 4. Logam ringan !alumunium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, dan barium#. Logam mulia !emas, perak, dan platina#. Loganta"an api !%ol&ram, titanium, sirkonium, dan molibden#. 'edangkan jenis logam berdasarkan ba"an dasar yang membentuknya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : Logam berat !besi, nikel, k"rom, tembaga, tima" "itam, tima" puti", tima", dan

1.

Logam besi !ferrous# yaitu suatu logam paduan yang terdiri dari (ampuran unsur karbon dengan besi. )enis-jenis logam ini antara lain yaitu besi tuang, besi tempa, baja lunak, baja karbon sedang, baja karbon tinggi, serta baja karbon tinggi dan (ampuran.

2.

Logam bukan besi !non ferrous# yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi !*e#. )enis-jenis logam ini antara lain yaitu tembaga !+u#, alumunium !,l#, timbel !Pb#, dan tima" !'n#. Proses pengujian logam adala" proses pemeriksaan ba"an-ba"an untuk diketa"ui si&at dan karakteristiknya yang meliputi si&at mekanik, si&at &isik, bentuk struktur, dan komposisi unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Proses pengujian logam dikelompokkan ke dalam tiga kelompok metoda pengujian, yaitu :

1. 2. 3.

Destructive Test !DT#, yaitu proses pengujian logam yang bisa menimbulkan kerusakan logam yang di uji. Non Destructive Test !-DT#, yaitu proses pengujian logam yang tidak bisa menimbulkan kerusakan logam atau benda yang di uji. Metallography, yaitu proses pemeriksaan logam tentang komposisi kimianya, unsur-unsur yang terdapat didalamnya, dan bentuk strukturnya.

Uji Kekerasan Rockwell Uji kekerasan rockwell ini juga didasarkan kepada penekanan sebua" indentor dengan suatu gaya tekan tertentu kepermukaan yang rata dan bersi" dari suatu logam yang diuji kekerasannya. 'etela" gaya tekan dikembalikan ke gaya minor maka yang dijadikan dasar per"itungan nilai kekerasan rockwell bukanla" "asil pengukuran diameter ataupun diagonal bekas lekukan tetapi justru .dalamnya bekas lekukan yang terjadi itu/. 0nila" kelainan (ara rockwell dibandingkan dengan (ara pengujian kekerasan lainnya. Pengujian rockwell yang umumnya biasa dipakai ada ke jenis yaitu 12,, 123,dan 12+. 12 itu sendiri merupakan suatu singkatan dari kekerasan rockwell atau rockwell hardness num er dan kadang-kadang disingkat dengan "uru& 2 saja. Pengujian kekerasan dengan metode rockwell ini diatur berdasarkan standar D0- 45 5$. Tingkat skala kekerasan menurut metode rockwell adala" berdasarkan pada jenis indentor yang digunakan pada masing-masing skala. Dalam metode rockwell ini terdapat dua ma(am indentor yang ukurannya ber6ariasi, kedua jenis indentor itu adala" : a. Keru(ut intan dengan besar sudut 255, dikenal pula dengan .!ockwell cone"# b. 3ola baja dengan berbagai ukuran, dikenal pula dengan $!ockwell"# Untuk (ara pemakaian skala ini, lebi" da"ulu ditentukan dan dipili" ketentuan angka kekerasan meksimum yang bole" digunakan ole" skala tertentu. )ika pada skala tetentu tidak ter(apai angka kekerasan yang akurat, maka kita tentukan skala lain yang dapat menunjukan angka kekerasan yang jelas. 'ebagaimana rumus tertentu, maka skala memiliki standar atau a(uan. Untuk mendapatkan nilai 123 "arus menggunakan sebua" indentor berupa bola baja yang disepu" dengan ukuran 7 8 9/ dan ini digunakan untuk jenis logam yang tidak mendapatkan perlakuan pengerasan sebelummya !sepu"# dan untuk semua jenis non% ferrous dalam kondisi padat. 'edangkan untuk mendapatkan nilai 12( digunakan sebua" indentor keru(ut diamond yang memiliki sudut pun(ak 25o yang ujungnya dibundarkan dengan jari-jari 5,2 mm dan dipakai untuk menentukan kekerasan baja-baja yang tela" dikeraskan. Keru(ut diamond biasa disebut juga / rale/. 3a"an-ba"an atau perlengkapan yang dipakai untuk pengujian kekerasan rockwell adala" sebagai berikut :

. :esin pengujuian kekerasan rockwell 2. &ndentor !penetrator# berupa bola baja yang disepu" dengan ukuran 7 8 9/ dan keru(ut intan dengan besar sudut 25 5 $. :esin gerinda 4. ,mplas kasar dan "alus 4. 3enda uji !test speciment# Alat Uji Kekerasan Rockwell. ,lat yang dipergunakan untuk melakukan uji kekerasan suatu logam yang dilakukan dengan menggunakan uji kekerasan rockwell digunakan alat yang bernama !ockwell 'ardness Test. 3erikut ini merupakan gambar beserta data dari mesin uji kekerasan rockwell : -ama alat :erk (oading 'pesi&ikasi 0ndentor 12 3 (oad 0ndentor 12 , Load 0ndentor : !ockwell 'ardness Test : ,**20 'eri 259.2T-259.2T' : Ma)imum 45 KP dan Minimum 95 KP : 12 + (oad : 45 KP : Keru(ut Diamond 255 : 55 KP : *teel +all ; 8 9/ : 95 KP : Keru(ut Diamond 255

Cara Penggunaan Mesin Uji Kekerasan Rockwell :esin uji kekerasan rockwell !rockwell hardness test# "arus dipelajari dulu se(ara seksama. :esin yang ada merupakan mesin yang digunakan untuk uji rockwell 12,, 123, 12+, 12D, 12*, 12< selanjutnya sebelum dimulai pengujian indetor "arus dipasang terlebi" da"ulu sesuai dengan jenis pengujian yang diperlukan baik itu indetor bola baja maupun keru(ut diamond. 'etela" indetor terpasang, letakan specimen yang akan diuji kekerasannya ditempat yang tersedia dan menyetel beban yang akan digunakan untuk proses penekanan. -ilai kekerasan dapat dili"at pada jarum yang terpasang pada alat ukur berupa dial indicator pointer. Uji Brinell Uji rinell dilakukan dengan penekanan sebua" bola baja yang terbuat dari baja (hrom yang tela" dikeraskan dengan diameter tertentu, ole" gaya tekan se(ara statis kedalam permukaan logam yang diuji "arus rata dan bersi". 'etela" gaya tekan ditiadakan dan bola baja dikeluarkan dari bekas lekukan, maka diameter paling atas dari lekukan tadi diukur se(ara teliti untuk kemudian dipakai untuk penentuan kekerasan logam yang diuji dengan menggunakan rumus:

Dimana : P = 3eban yang diberikan !KP atau Kg&#. D = Diameter indentor yang digunakan. d = Diameter bekas lekukan. Kekerasan ini disebut kekerasan rinell yang biasa disingkat dengan 13 atau 31!+rinell 'ardness Num er#. 3ertamba" keras logam yang diuji bertamba" tinggi nilai 13. 3a"an-ba"an atau perlengkapan yang digunakan untuk uji kekerasan rinell adala" sebagai berikut :

1. 2.
$.

:esin uji kekerasan rinell 3ola baja untuk rinell ! rinell all# :ikroskop pengukur *top watch :esin gerinda ,mpelas kasar dan "alus 3enda uji !test specimen# Mesin Percobaan Kekerasan Brinell :esin uji kekerasan rinell !+rinell 'ardness Test# "arus dipelajari dulu dan bila perlu men(atat "al-"al yang kiranya nanti diperlukan bagi pembuatan laporan, misalnya sebagai berikut:

4.
4. 9. >.

1.
2. $. 4.

:erek, type, nomor seri, ta"un pembuatan, dan kemampuan mesin se(ara keseluru"an. 3agian-bagian utama dari mesin. <ambar sketsa mesin se(ara keseluru"an. +ara-(ara pemakaian mesin. 3ila memakai bola baja untuk uji rinell, biasanya yang terbuat dari baja chrom yang tela" disepu" atau ada juga cementite car ide, bola rinell ini tidak bole" berde&ormasi sama sekali disaat proses penekanan kepermukaan logam uji. 'tandar dari

bola rinell yaitu mempunyai 7 5 mm atau 5,$?$> in, dengan penyimpangan maksimal 5,554 mm atau 5,5552 in. 'elain yang tela" distandarkan seperti diatas terdapat juga bola-bola rinell dengan diameter lebi" ke(il !7 4 mm, 7 2,4 mm, 7 2 mm, 7 ,24 mm, 7 mm, 7 5,94 mm# yang juga mempunyai toleransi-toleransi tersendiri. :isalnya untuk s8d $ mm adala" lebi" kurang 5,55$4 mm, antara $ s8d 9 adala" 5,554 mm diameter

dan antara 9 s8d 5 adala" 5,554 mm. Karena penggunaannya tergantung pada gaya tekan !P# dan jenis logam yang diuji, maka praktikan "arus dapat memili" diameter bola yang paling sesuai. Langka"-langka" yang "arus ditempu" dalam melakukan per(obaan yaitu: . 2. $. Periksa dan persiapkan spe(imen se"ingga siap untuk diuji. Periksa dan persiapkan mesin untuk dipakai. Lakukan pemeriksaan pada pembebanan, diameterbola baja yang digunakan, dan alat pengukur %aktu. 3ebaskan beban tekan dan keluarkan bola dari lekukan lalu pasang alat optis untuk meli"at bekas yang kemudian diameter bekas tadi diukur se(ara teliti dengan mikrometer pada mikroskop. Pengukuran diameter ini untuk sebua" lekuk dilakukan dua kali se(ara bersilang, tegak lurus dan baru dari dua nilai diameter yang diperole" diambil rata-ratanya untuk kemudian dimasukan kedalam rumus rinell untuk memperole" "asil kekerasan rinell !13#.

4.

5.
9.

Lakukanla" proses pengujian sebanyak lima kali se"ingga diperole" nilai ratarata dari uji kekerasan rinell tersebut. @ang perlu diper"atikan adala" jarak dari titik pusat lekukan baik dari tepi specimen maupun dari tepi lekukan lainnya "arus paling kurang 2 dan $82 diameter lekukan. Uji Kekerasan Vickers Uji vickers ini didasarkan kepada penekanan ole" suatu gaya tekan tertentu ole" sebua" indentor berupa pyramid diamond terbalik yang memiliki sudut pun(ak kepermukaan logam yang diuji kekerasannya, dimana permukaan logam yang diuji ini "arus rata dan bersi". 'etela" gaya tekan se(ara statis ini kemudian ditiadakan dan pyramid diamond dikeluarkan dari bekas yang terjadi !permukaan bekas merupakan segi empat karena piramid merupakan piramid sama sisi#, maka diagonal segi empat bekas teratas diukur se(ara teliti untuk kemudian digunakan sebagi kekerasan logam yang diuji. -ilai kekerasan yang diperole" sedemikian itu disebut kekerasan vickers yang biasa disingkat

denga 16 atau 1A- !,icker 'ardness Num er#. Untuk memperole" nilai kekerasan vickers maka "asil penekanan yang diperoloe" dimasukkan kedalam rumus:

3a"an-ba"an atau perlengkapan yang biasa digunakan untuk uji kekerasan vickers adala" sebagai berikut: . :esin per(obaan kekerasan vickers &ndentor pyramid diamond :ikroskop pengukur diagonal bekas *top watch :esin gerinda ,mpelas kasar dan "alus 3enda uji !test specimen# Mesin Percobaan Uji Kekerasan Vickers :esin per(obaan kekerasan vickers !vickers hardness test# "arus dipelajari dulu. :aka dari itu "al yang penting dipelajari adala" bagaimana menggunakan alat uji kekerasan vickers ini, dalam "al memasang indentor pyramid diamond, meletakan specimen di tempatnya, menyetel beban yang akan dipakai, meli"at dan mengukur diagonal persegi empat teratas dari bekas yang terjadi seteliti mungkin. Percobaan Metallographi 0lmu logam dibagi menjadi dua bagian k"usus, yaitu metalurgi dan metallografi# Metalurgi adala" ilmu yang menguraikan tantang (ara pemisa"an logam dari ikatan unsur-unsur lain. ,tau (ara pengola"an logam se(ara teknis untuk memperole" jenis logam atau logam paduan yang memenu"i kebutu"an tertentu. 'edangkan metallografi adala" ilmu yang mempelajari tentang (ara pemeriksaan logam untuk mengeta"ui si&at, struktur, temperatur dan prosentase (ampuran logam tersebut. Metallografi merupakan suatu pengeta"uan yang k"usus mempelajari struktur logam dan mekanisnya. Dalam metallografi dikenal pengujian makro !makroscope test# dan pengujian mikro !mikroscope test##

2.
$.

4.
4. 9. >.

Pengujian makro !makroscope test# iala" proses pengujian ba"an yang menggunakan mata terbuka dengan tujuan dapat memeriksa (ela" dan lubang dalam permukaan ba"an. ,ngka ke6alidan pengujian makro berkisar antara 5,4 sampai 45 kali. Pengujian (ara demikian biasanya digunakan untuk ba"an-ba"an yang memiliki struktur kristal yang tergolong besar atau kasar. :isalnya, logam "asil (oran !tuangan# dan ba"an yang termasuk non-metal !bukan logam#. pengujian mikro !mikroscope test# iala" proses pengujian ter"adap ba"an logam yang bentuk kristal logamnya tergolong sangat "alus. :engingat demikian "alusnya, se"ingga pengujiannya menggunakan suatu alat yaitu mikroskop optis ba"kan mikroskop elektron yang memiliki kualitas pembesaran antara 45 "ingga $555 kali. Pengujian metallografi dapat memberikan gambar-gambar dari struktur logam yang diuji se"ingga dapat diteliti lebi" lanjut mengenai "ubungan struktur pembentuk logam dengan si&at-si&at logam tersebut. 3a"an-ba"an dan perlengkapan untuk per(obaan metallografi yaitu:

1.
2.

-rinding elt Kertas amplas dan pemegangnya Metallographic polishing ta le 3ejana untuk etching reagents .tching reagent :ikroskop metalurgi /amera 0ilm 1rinting paper *pecimen atau benda uji Penjelasan mengenai ba"an-ba"an dan perlengkapan untuk per(obaan metallografi yaitu:

3.
4.

5.
9.

7. . !. 10.

1.

-rinding elt dan kertas amplas. -rinding elt digunakan untuk penggosokkan kasar permukaan specimen yang dilanjutkan dengan kertas amplas no. 455, setela" itu penggosokkan "alus dengan kertas amplas no. 955, no. B55, dan no. 555 dan terak"ir no. 255.

2.

Metallographic polishing ta le# Metallographic polishing ta le yaitu sebua" mesin poles yang digunakan untuk lebi" memper"alus permukaan yang tela" mengalami pengosokan "alus dengan berbagai ma(am no. amplas. :esin ini mempunyai sebua"

piringan yang mana diatasnya terdapat sema(am kain beludru. 3ila proses polishing dilakukan "arus menggunakan obat asa" !polishing a rasive# agar betul-betul diperole" permukaan yang "alus tanpa (a(at.

3.

3ejana dan etching reagents# 3ejana diperlukan untuk tempat etching reagents !echant# yang akan digunakan bagi pekerjaan /etsa/ permukaan specimen yang tela" mengalami polishing. :eng-etsa !etching# dengan etching reagents !ba"an etsa# dilakukan se"ingga diperole" gambaran yang nyata dari permukaan specimen, se"ingga dalam keadaan siap diletakkan diba%a" mikroskop.

4.

:ikroskop optis. :ikroskop optis digunakan untuk memperbesar gambaran yang nyata dari permukaan specimen yang yang tela" mengalami etching, se"ingga dapat dili"at se(ara jelas sekali struktur logam !specimen# yang pembesarannya bagi mikroskop optis ini lebi" dari 45C sampai 455C. )elas atau tidaknya gambar struktur yang diperole" bergantung sekali baik kepala inde) pembesaran mikroskop dan numerical apertu lensa o 2ective yang digunakan.

5.

/amera# /amera digunakan untuk memotret gambar struktur yang sedang terli"at diba%a" mikroskop, se"ingga camera ini "arus dapat dipasang pada mikroskop untuk dapat melakukan pemotretan mikro struktur dengan muda" dan (epat. Langka"-langka" yang "arus ditempu" untuk melakukan uji metallografi dari suatu specimen adala" sebagai berikut:

1.

Pemotongan. Pemotongan specimen (ukup dalam dimensi yang tidak terlalu besar !D 5 E 5 E 5mm# dan tidak bole" terjadi panas berlebi"an dalam proses pemotongan untuk meng"indari rusaknya stuktur specimen tersebut akibat panas.

2.

Penyalutan !mounting#. Karena benda kerja yang ke(il sukar untuk dipegang pada proses penggerindaan dan pemolesan, maka perlu disalut lebi" da"ulu. 'ebagai penyalut digunakan ba"an thermoplastik, seperti resin. 3a"an penyalut ini men(air pada temperature 45 o+.

No

Plastic

Type Thermosetting

Catatan 'emerlukan"pengontrolan"panas" dan"tekanan"dengan"secukupn$a" mem(erikan"(ahan"pelarut" dengan"perlahan-lahan. 'emerlukan"pengontrolan"suhu" panas"antara"130o-140o"tekanan*"

1 Phenolic"#"contohn$a" %akelit&

2 Diall phthalate"#)repolimer& Thermosetting

pen$usutan"rendah*"dan" karakteristik"polishing"$ang"(aik. 3 Phenolic varnish No Plastic Thermosetting Type +ntuk"pengisian"vakum oxide film. Catatan

4 Epoxy Resin"#contohn$a"araldite&

Liquid various Aratiide grade"ialah"suatu"cairan" tuangan"resin"$ang"mem(erikan" pen$alutan"$ang"(aik"tanpa"panas" dan"tekanan*"perlahan-lahan"waktu" proses"mounting. Thermosetting )en$usutan"rendah*"lam(an"(iasa" pelarut"tetapi"pen$elesaian*" dengan"glacialacetic acai.

5 Polyvinyl chloride

1.

Penggerindaan8pengamplasan. Proses ini menggunakan kertas amplas yang kasar sampai "alus. Tingkat ke"alusan kertas amplas ini ditentukan ole" ukuran serbik silicon car ida yang menempel pada kertas tersebut. :isalnya ada amplas yang memiliki tingkat ke"alusan "ingga 225, angka 225 menunjukkan ba"%a serbuk silicon car ida pada kertas amplas itu bisa lolos dari ayakan "ingga men(apai 225 lubang pada luas in("i2 !sekitar 924 mm2#. Untuk langka" pertama penggosokkan menggunakan amplas no. 455 dalam satu ara" pada permukaan specimen yang akan diteliti keadaan strukturnya. 'etela" itu menggosok kasar lanjutan permukaan specimen tersebut dengan kertas amplas no. 955 dengan ara" lurus ara" penggosokkan pertama !ara" kedua#, dilanjutkan penggosokan "alus permukaan tersebut dengan amplas no. B55 dengan ara" sama dengan ara" pertama. Penggosokkan "alus permukaan dengan amplas no. 555 dan dilanjutkan no. 255 dengan ara" sama dengan ara" penggosokkan kasar lanjut.

2.

Pemolesan. 3enda uji yang tela" mele%ati proses penggerindaan diteruskan ke proses pemolesan. :esin yang digunakan adala" mesin poles metallografi. :esin ini terdiri dari piringan yang berputar diatasnya diberi kain poles terbaik. Kain ini dikenal dengan kain selvyt !beludru#. +ara pemolesannya, benda uji diletakkan diatas piringan yang berputar, kain poles diberi sedikit pasta oles. Pasta oles yang biasa digunakan adala" alumina !,l2F$#. Dalam istila" perdagangan diberi nama autosol atau gama alumina. 3ila garis-garis bekas amplasan masi" terli"at, pemolesan diteruskan. Dan bila tampak suda" rata, specimen dibersi"kan dan dilanjutkan dengan pengetsaan.

3.

Pengetsaan. 1asil pemolesan yang terak"ir akan meng"asilkan suatu laspisan yang menutupi permukaan struktur logam. ,gar struktur mikro dapat terli"at dengan jelas

diba%a" mikroskop, lapisan tersebut "arus dilarutkan !di"ilangkan# dengan (ara mengetsa. :engetsa dalam kamus dapat diartikan sebagai proses pembuatan gambar atau ukiran pada pelat tembaga yang dilapisi lilin dengan benda tajam, kemudian membiarkan garis-garis yang diperole" itu terkena korosi (airan asam. 1asil pemprosesan ini iala" etsa, yaitu untuk pemeriksaan makro dan mikro yang biasa dipakai dalam metallografi. 3a"an larutan yang digunakan untuk etsa makro adala":

1.
o o

'idrochoric, komposisinya 45G asam hydrochloric dalam air dengan su"u antara >5 -B5 + dan %aktu yang dibutu"kan jam. Pemakaiannya untuk ba"an baja dan besi. *ulphuric, komposisinya 25G asam sulphuric dalam air dengan su"u B5o+ dan %aktu yang diperlukan antara 5 "ingga 25 detik. Pemakaiannya untuk ba"an besi dan baja.

2.

3. 4. 5.
9.

Nitric, komposisinya 25G asam nitric dalam air, "anya saja nitric bole" dingin jika (o(ok. Pemakaiannya untuk ba"an besi dan baja. Alcoholic feric chloride, komposisinya ?9 (m$ ethyl alcohol, 4? gram feric chloride, dan 2 (m$ asam hydrochloric. 3a"an etsa, komposisinya copper ammonium chloride ? gram dan air ? ml, specimen untuk baja. Haktu etsa lebi" lama daripada etsa mikro struktur. Untuk mengetsa baja agar didapat "asil etsa yang dalam dan tebal lapisannya digunakan ba"an etsa yang baik, yaitu hydrochloric acid !1+l# 45 ml, sulphuric acid !12'F4# $ ml, dan air 45 ml dengan %aktu etsa antara 4 "ingga 25 menit.

7.

*pecimen alumunium atau (ampuran alumunium ba"an etsa adala" hydroflorideacid !1*# 5 ml, nitrid acid !1-F$# ml, dan air 255 ml, %aktu pengetsannya sangat singkat dan karena itu, jika terjadi lapisan "itam yang tebal dapat di"ilangkan dengan (ara merendam pada asam nitrat !1-F$#. Haktu pengetsaan ini lebi" lama daripada etsa untuk mikro struktur. 'etela" melakukan pengetsaan, dapat dili"at bagian mana yang bengkok atau mengambang dari serat !alur# benda kerja tersebut. Macro test ini biasanya dilakukan pada benda yang pembuatannya ditempa, dituang dan "asil pengerolan. 3a"an larutan yang digunakan untuk etsa mikro adala":

1.

,sam nitrat, komposisinya asam nitrat 2 ml dan alko"ol ?4G atau ?B ml. Pemakaiannya untuk ba"an karbon, baja paduan renda", dan baja paduan sedang. Haktu yang diperlukan beberapa detik sampai menit.

2.

,sam pikrat, komposisinya pikrat 4 gram, alko"ol ?4G atau ?B ml. Pemakaiannya untuk baja karbon dalam keadaan normal, dilunakan, dikeraskan !hardening# dan ditemper !tempering#. Haktu pengetsannya sampai sampai beberapa detik sampai menit.

$.

-14F1 12F2, komposisinya -14F1 sebagai dasar dan 12F2 beberapa tetes. Pemakaiannya untuk ba"an tembaga dan paduannya. Haktu pengetsannya sampai sampai ba"an uji ber%arna biru.

4. 5.

3a"an etsa adala" natal 2G, yaitu 2 ml asam nitrat !1-F$# dan ?B ml methyl alko"ol dalam %aktu 5-$5 detik. 3a"an etsa menggunakan asam yang terdiri dari 5G ammonium ferisulfat, 24G ammonium acrocide -14!F1#, dan 94G larutan asam chroom dalam %aktui 5-$5 detik. Pemakaiannya untuk tembaga dan (ampurannya. +ara mengetsa: 'etela" ba"an uji melalui beberapa ta"apan, maka benda uji dapat langsung dietsa, (aranya tempatkan asam yang akan digunakan untuk mengetsa pada sebua" (a%an, kemudian (elupkan permukaan benda uji pada asam tersebuit dengan %aktu yang tela" ditetapkan , lalu (u(i dengan air "angat !alko"ol# untuk meng"entikan reaksi. Lalu keringkan dengan udara !kompresor#. Pengaru" etsa: Itsa larutan kimia sangat mempengaru"i bentuk permukaan benda uji. Dengan kata lain, baik tidaknya "asil pengetsaan sedikit banyak dipengaru"i ole" larutan kimia untuk pengetsaan. 'etela" ba"an uji dietsa, diatas seluru" permukaan benda uji akan tampak garis-garis yang tidak teratur. <aris-garis yang tampak itu menunjukkan adanya batas antar butir kristal logam tersebut. Untuk memperjelas bentuk dan (orak butir-butir kristal yang berbeda jenisnya itu, bisa diamati dengan menggunakan mikroskop. Dengan mikroskop ini kita bisa menunjukkan adanya perbedaan beberapa elemen yang terkandung dalam ba"an uji tersebut meskipun begitu, tidak semua proses pengetsaan meng"asilkan "asil etsaan yang memuaskan. Dengan kata lain, dalam satu proses pengetsaan terkadang kita tidak ber"asil mengetsa benda yang kita uji. Terjadinya kegagalan ini bisa disebabkan ole" beberapa &aktor, seperti :

3enda kerja kotor karena terlalu lunak atau ada minyak.

2. $. 4.

Pada %aktu men(u(i, benda kerja tidak bersi". Kurangnya %aktu pengetsaan Terlalu lama %aktu yang digunakan dalam pengetsaan. 'ala" memili" dan menggunakan (airan etsa !etcing reagent#. :ikroskop Pada dasrnya, mikroskop terdiri dari dua bua" lensa positif. Lensa yang menerima sinar langsung dari bendanya atau lensa dekat dengan benda yang akan dili"at disebut lensa o 2ective, sedangkan lensa yang dipasang dekat dengan mata disebut lensa okuler. Pembesaran total ole" mikroskop ini dide&inisikan sebagai perbandingan antara tangen /sudut buka bayangan ak"ir/ dan sudut /buka tanpa menggunakan alat/ pembesaran sebua" mikroskop biasanya berkisar 45, 55, 255, 455, dan 555 kali dari besar benda uji. Per"itungan pembesaran struktur mikro 2umus dasar: LOK x LOB x FK x Ukuran Foto Keterangan: LFK = Lensa okuler !nilai 2,4# LK3 = Lensa o 2ective8Lensa yang dipakai mikroskop *K = *aktor kamera !nilai # Ukuran &oto $2 nilai 4 +onto": LF3 = 5 maka perbesarannya J

5.

Perbesaran = LFK E LF3 E *K E Ukuran *oto

= 2,4 E 5 E -

E 4 = 55 kali

LF3 = 45 maka perbesarannya J

Perbesaran = LFK E LF3 E *K E Ukuran *oto = 2,4 E 45 E E 4 = 455 kali

Alat Uji Metallografi ,dapun spesi&ikasi alat yang digunakan untuk melakukan pengujian metallogra&i, adala" sebagai berikut: Tyepiece 3 2ective ,iewing 'ead &lluminator : -H* 5 C : :'*C, :* 5 C, :* 25 C, :* 45 C. : +inocular ody complete with interpupillary distance : 4oehler%type illuminator complete with aperture and field diaphragms, filter slots and ul cord. 5ses IL-$B !BA, H# tungsten filament ul Mechanical *tage : -raduated 45 E 95 mm in si6e $5 E $5 mm cross motion, 4

reading to 5, by vernier# 1rovided with low position stage controls# 0ocusing /ontrol : *tage height is ad2usta le y the control kno and fi)ed y locking kno # 0ine controls are worka le in arrange of 2 mm. 1hoto Mechanic : 3ptical path selector for visual a servation and photography, uilt in reflecting mirror and camera port#

1lari6ing 0ilters

: +uilt in slideway, complete with analy6er, rotata le through 55-?5, and polari6er filter#

Microscope *tand

: &nverrted stand, complete with uilt in plane glass reflector, uilt in power supply transformer, varia le light intensity control, out put sockets#

/olor 0ilters

: -reen filters for visual a servation and monochromatic film photography, and lue filter for color photography#

Uji Impact Charpy Tujuan uji impact charpy adala" untuk mengeta"ui kegetasan atau keuletan suatu ba"an !specimen# yang akan diuji dengan (ara pembebanan se(ara tiba-tiba ter"adap benda yang akan diuji se(ara statik. Dimana benda uji dibuat takikan terlebi" da"ulu sesuai dengan standar )0' K2252 dan "asil pengujian pada benda uji tersebut akan terjadi peruba"an bentuk seperti bengkokan atau pata"an sesuai dengan keuletan atau kegetasan ter"adap benda uji tersebut.

Per(obaan uji impact charpy dilakukan dengan (ara pembebanan se(ara tiba-tiba ter"adap benda uji yang akan diuji se(ara statik, dimana pada benda uji dibuat terlebi" da"ulu sesuai dengan ukuran standar )0' K2252. ,dapun perlengkapan yang digunakan dalam pengujian impact yaitu alat uji impact tipe charphy dan benda uji !test specimen#. Mesin Uji Impact :esin uji bentur !impact# yang digunakan untuk mengeta"ui "arga impak suatu ba"an yang diakibatkan ole" gaya kejut pada ba"an uji tesebut. Tipe dan bentuk konstruksi mesin uji bentur beranekaragam mulai dari jenis kon6ensional sampai dengan sistem digital yang lebu" maju. Dalam pembebanan statis dapat juga terjadi laju de&ormasi yang tinggi kalau ba"an diberi takikan, maka tajam takikan makin besar de&ormasi yang terkonsentrasikan pada takikan, yang memungkinkan meningkatkan laju regangan beberapa kali lipat. Pata" getas menjadi permasala"an penting pada baja dan besi. Pengujian impact charpy banyak dipergunakan untuk menentukan kualitas ba"an. 3enda uji takikan berbentuk A yang mempunyai keadaan takikan 2 mm banyak dipakai. Permukaan benda uji pada impact charpy dan i6od dikerjakan "alus pada semua permukaan. Takikan dibuat dengan mesin freis atau alat notch k"usus takik. 'emua dikerjakan menurut standar yang ditetapkan !)0' K2252#. Pada pengujian ini adala" suatu ba"an uji yang ditakikan, dipukul ole" pendulum !godam# yang mengayun. Dengan pengujian ini dapat diketa"ui si&at kegetasan suatu ba"an. +ara ini dapat dilakukan dengan (ara charpy atau (ara i6od. Pada pengujian kegetasan ba"an dengan (ara impact charpy, pendulum diara"kan pada bagian belakang takik dari batang uji. 'edangkan pada pengujian impact (ara i6od adala" pukulan pukulan pendulum diara"klan pada jarak 22 mm dari penjepit dan takikannya meng"adap pendulum. Prinsip Dasar mesin Uji Impact 3ila pendulum dengan berat < dan pada kedudukan " dilepaskan, maka akan mengayun sampai kedudukan &ungsi ak"ir 4 pada ketinggian " $ yang juga "amper sama dengan tinggi semula " dimana pendulum mengayun bebas. Pada mesin uji yang baik, skala akan menunjukkan usa"a lebi" dari 5,54 kilogram meter !kg m#, pada saat pendulum men(apai kedudukan 4.

3ila batang uji dipasang pada kedudukannya dan pendulum dilepaskan, maka pendulum akan memukul batang uji dan selanjutnya pendulum akan mengayun sampai kedudukan $ pada ketinggian "2. Usa"a yang dilakukan pendulum %aktu memukul benda uji atau usa"a yang diserap benda uji sampai pata" yaitu:

Dan dapat juga dengan menggunakan persamaan berikut:

Dimana : H < " L = Usa"a yang dilakukan !kg m#. = 3erat pendulum !kg#. = )arak a%al antara pendulum dengan benda uji !m#. = )arak lengan pengayun !m#.

(os M = 'udut posisi a%al pendulum. 'edangkan sisa usa"a setela" memata"kan benda uji adala" sebagai berikut.

dan dapat juga dengan menggunakan persamaan berikut:

Dimana : H2 = 'isa usa"a setela" memata"kan benda uji !kg m#.

< "2 N (os O

= 3erat pendulum !kg#. = )arak ak"ir antara pendulum dengan benda uji !m#. = )arak lengan pengayun !m#. = 'udut posisi ak"ir pendulum.

3esarnya usa"a yang diperlukan untuk memukul pata" benda uji adala":

dan dapat juga dengan menggunakan persamaan berikut:

Dimana : H H H2 < N = Usa"a yang diperlukan memata"kan benda uji !Kg m#. = Usa"a yang dilakukan !Kg m#. = 'isa usa"a setela" memata"kan benda uji !Kg m#. = 3erat pendulum !Kg#. = )arak lengan pengayun !m#.

(os M = 'udut posisi a%al pendulum. (os O = 'udut posisi ak"ir pendulum. dan besarnya "arga impact dapat digunakan persamaan berikut:

Dimana :

K = nilai impact !Kg m8mm2#

H= Usa"a yang diperlukan memata"kan uji !Kg m# ,o= Luas penampang diba%a" tatikan !mm2# Alat Uji Impact ipe Charpy Kapasitas !" #oule ,lat uji impact tipe charpy seperti pada gambar 2.$ dan 2.4 merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk mengukur kegetasan dan keuletan pada benda uji dengan standar )0' K2252. 3erat pendulum yang digunakan pada alat uji impact tipe charpy ini B kg dean panjang lengan pengayun 955 mm. Pada alat ini meng"asilkan besar energi !H # pada setiap sudut %aktu memata"kan benda uji dan sisa usa"a !H2# setela" memata"kan benda uji. ,dapun spesi&ikasi alat uji impact tipe charpy ini adala" sebagai berikut : Tipe alat uji Kapaditas 3erat go5dam !pendulum# : /harpy : B4 ) : B Kg

)arak titik ayun dengan titik pukul : 955 mm Posisi a%al pemukulan 'udut pisau pemukul Dimensi alat uji 'tandar ba"an uji : 45o : $5o : >45 E 455 E 555 mm : ,lumunium

,lat uji impact tipe charpy ini mempunyai beberapa bagian-bagian utama yang terdiri dari :

3adan alat uji impact Pendulum Lengan pengayun Poros pengayun +earing Tempat benda uji 3usur derajat dan jarum penunjuk Pisau pemukul

3agian-bagian alat uji impact tipe charpy tersebut saling mendukung dan saling melengkapi sastu sama lain dalam penggunaan alat uji tersebut. Penjelasan dari masingmasing bagian-bagian alat uji impact tipe charpy adala" sebagai berikut: a. 3adan alat uji impact 3adan alat uji impact terbuat dari baja pro&il U >5 E 45 mm dengan tebal baja 4 mm. 'edangkan dimensi dari badan alat uji impact ini adala" >45 E 55 E 555 mm. Proses pengerjaan yang dilakukan dalam pembuatan badan alat uji impact ini adala" proses

penyambungan atau proses pengelasan. 3adan alat uji impact ber&ungsi sebagai tempat dudukan dari earing dan tempat benda uji. 3erikut ini adala" gambar badan alat uji impact tipe charpy. b. Pendulum Pendulum ber&ungsi sebagai beban yang akan diayunkan ke benda uji dan juga terdapat pisau pemukul untuk memata"kan benda uji. Pendulum terbuat dari baja pelat silinder 7 2$5 E $5 mm dengan berat B kg. Pada bagian atas pendulum di"ubungkan ke bagian lengan pengayun dengan (ara dilas. (. Lengan pengayun Lengan pengayun ber&ungsi untuk meneruskan gerakan ayunan dari poros ke pendulum. Legan pengayun ini terbuat dari baja silinder 7 25 E 955 mm, pada bagian atasnya di"ubungkan ke poros dengan dilas dan pada bagian ba%a"nya di"ubungkan ke pendulum dengan (ara dilas. d. Poros pengayun Poros pengayun ber&ungsi sebagai penerus ayunan dari earing ke lengan pengayun dan pendulum. Poros pengayun terbuat dari baja silinder 7 24 E 445 mm. Pada bagian ujung kanan dan kirinya di"ubungkan ke earing dan pada bagian tenga"nya di"ubungkan ke lengan pengayun dengan (ara dilas. e. +earing +earing ber&ungsi sebagai pengayun poros. +earing yang digunakan adala" earing dengan ukuran diameter dalam atau diameter poros 24 mm. +earing ditempatkan pada bagian atas kiri pada badan alat uji impact dengan (ara dibaut. &. Tempat benda uji Tempat benda uji ber&ungsi sebagai tempat diletakannya benda uji yang akan dilakukan pengujian. Tempat benda uji ini terbuat dari baja pro&il U >5 E 45 mm dengan tebal 4 mm. Tempat benda uji dilas menyatu dengan badan alat uji impact.

g. 3usur derajat dan jarum penunjuk 3usur derajat ber&ungsi sebagai alat prngukur atau alat ba(a dari "asil pengujian. )arum penunjuk ber&ungsi untuk menunjukan angka pada busur derajat yang merupakan "asil dari pengujian. )arum penunjuk di"ubungkan dengan poros pengayun dengan dibaut, se"ingga ara"nya sesuai dengan ara" ayunan poros pengayun. ". Pisau pemukul Pisau pemukul ber&ungsi untuk memukul benda uji yang tela" dibuat takikan, posisi pisau pada saat akan memukul adala" dibelakang kakikan benda uji. 3a"an pisau pemukul ini "arus lebu" keras dari benda yang akan diuji dan sudut pemukul pisau adala" $5 derajat.

Besar Sudut a 100 200 300 400 500 ,00 700 00 !00 1000 1100 1200 1300 1400 Besar Sudut

Energi (W1) (Kg.m) 0*07, 0*2!2 0*,432 1*1232 1*71 4 2*4 3*15 4 3*!,,7 4* 5*,332 ,*441, 7*2 7* 1,

Energi (W1) (J) 0*7, 2*!2 ,*432 11*232 17*1 4 24 31*5 4 3!*,,7 4 5,*332 ,4*41, 72 7 * 1, 4*7, Sisa Usaha (W2)

*47, Sisa Usaha (W2)

(Kg.m) b 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 ,00 ,50 700 750 00 50 !00 !50 1000 1050 1100 1150 1200 Besar Sudut b 0*07, 0*1, 0*2!2 0*4512 0*,432 0* , 1*1232 1*40,4 1*71 4 2*04!, 2*4 2*7744 3*15 4 3*5,1, 3*!,,7 4*3 24 4* 5*217, 5*,332 ,*03 4 ,*441, ,* 25, 7*2 Sisa Usaha (W2) (Kg.m) (J) 0*7, 1*, 2*!2 4*512 ,*432 *, 11*232 14*0,4 17*1 4 20*4!, 24 27*744 31*5 4 35*,1, 3!*,,7 43* 24 4 52*17, 5,*332 ,0*3 4 ,4*41, , *25, 72 Sisa Usaha (W2) (J)

1250 1300 1350 1370


Pengujian Impact Charpy

7*5504 7* 1,

75*504 7 * 1, 1*!3, 3*0

*1!3, *30

3enda uji yang akan diuji pada alat uji impact tipe charpy ini "arus dibuat dengan standar yang tela" ditetapkan yaitu )0' K2252. ,dapun langka"-langka" pengujian impact tipe charpy ini adala" sebagai berikut :

1.

:eletakan benda uji ditempat benda uji pada alat uji impact. Penenmpatan benda uji "arus benar-benar pas berada pada posisi tenga"-tenga" dimana pisau pada pendulum berada pas sejajar dengan takikannya tersebut

2. $. 4. 4. derajat 9.

:enyetel posisi jarum pada 5 derajat :engangkat pendulum sejau" 45o dengan (ara memutar berla%anan ara" jarum jam se(ara perla"an-la"an :elepaskan pendulum untuk mengayun dan memata"kan benda uji Li"at dan (atat "asil data yang ditunjukkan ole" jarum penunjuk pada busur melakukan per"itungan dari dat pengujian yuang tela" diperole", yaitu meng"itung besarnya usa"a !H# dan "arga impact !K# dengan menggunakan persamaam berikut:

Dimana: H < N (os O = 3esarnya usa"a untuk memata"kan benda uji !kg m#. = 3erat pendulum !godam# yang digunakan !kg#. = Panjang lengan pengayun. = 'udut a%al pendulum ter"adap benda uji.

(os M

= 'udut ak"ir pendulum ter"adap benda uji.

Dimana : K = -ilai impact !Kg m8mm2#. H = Usa"a yang diperlukan memata"kan uji !Kg m#. ,o = Luas penampang diba%a" tatikan !mm2#.

http://www.alatuji.com/article/detail/3/what-is-hardness-test-uji-kekerasan-.+.pc/ 0e71o

$%at is &ar'ness est (Uji Kekerasan) ***


Kekerasan (&ar'ness) adala" sala" satu si&at mekanik !Mechanical properties# dari suatu material. Kekerasan suatu material "arus diketa"ui k"ususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan !frictional force# dan de&ormasi plastis. De&ormasi plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut suda" tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula.

Lebi" ringkasnya kekerasan dide&inisikan sebagai kemampuan suatu material untuk mena"an beban identasi atau penetrasi !penekanan#. :engapa diperlukan pengujian kekerasan* Di dalam aplikasi manu&aktur, material dilakukan pengujian dengan dua pertimbangan yaitu untuk mengeta"ui karakteristik suatu material baru dan meli"at mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesi&ikasi kualitas tertentu. Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 ma(am metode pengujian kekerasan, yakni : . Brinnel (&B + B&,) Pengujian kekerasan dengan metode 3rinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya ta"an material ter"adap bola baja !identor# yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut !spesimen#. 0dealnya, pengujian 3rinnel diperuntukan untuk material yang memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 455-$555 kg&. 0dentor !3ola baja# biasanya tela" dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari ba"an Karbida Tungsten. Uji kekerasan brinnel dirumuskan dengan :

ambar . Pengujian Brinnel "

Dimana / D = Diameter bola d = impression diameter * = Load !beban# 13 = 3rinell result !13#

!mm# !mm# !kg&# -ambar 0 Perumusan pengujian Brinell untuk

2. 1ock2ell (&1 + 1&,) Pengujian kekerasan dengan metode 2o(k%ell bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya ta"an material ter"adap indentor berupa bola baja ataupun keru(ut intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut. Untuk men(ari besarnya nilai kekerasan dengan menggunakan metode 2o(k%ell dijelaskan pada gambar 4, yaitu pada langka" benda uji ditekan ole" indentor dengan beban minor !Minor (oad*5# setela" itu ditekan dengan beban mayor ! ma2or (oad * # pada langka" 2, dan pada langka" $ beban mayor diambil se"ingga yang tersisa adala" minor load dimana pada kondisi $ ini indentor dita"an seperti kondisi pada saat total load * yang terli"at pada <ambar 4. 3esarnya minor load maupun ma2or load tergantung dari jenis material yang akan di uji, jenis-jenisnya bisa dili"at pada Tabel . "

-ambar 3 Pengujian 1ock2ell "

-ambar 4 Prinsip kerja meto'e pengukuran kekerasan 1ock2ell Diba%a" ini merupakan rumus yang digunakan untuk men(ari besarnya kekerasan dengan metode 2o(k%ell. HR = E - e Dimana : *5 = 3eban :inor!Minor (oad# !kg&# * = 3eban :ayor!Ma2or (oad# !kg&# * = Total beban !kg&# e = )arak antara kondisi dan kondisi $ yang dibagi dengan 5.552 mm

I = )arak antara indentor saat diberi minor load dan Pero re&eren(e line yang untuk tiap jenis indentor berbeda-beda yang bias dili"at pada table 12 = 3esarnya nilai kekerasan dengan metode "ardness Tabel diba%a" ini merupakan skala yang dipakai dalam pengujian 2o(k%ell skala dan range uji dalam skala 2o(k%ell. abel . 1ock2ell &ar'ness 5cales F7 F. F 9 (kg8) (kg8) (kg8) #enis Material Uji 5 45 95 55 IEremely "ard materials, tugsen (arbides, dll 5 ?5 55 $5 :edium "ard materials, lo% dan medium (arbon steels, kuningan, perunggu, dll 5 45 45 55 1ardened steels, "ardened and tempered alloys 5 ?5 55 55 ,nnealed kuningan dan tembaga 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 ?5 45 45 45 45 45 ?5 45 45 ?5 45 55 95 45 95 45 95 55 45 95 55 45 $5 3errylium (opper,p"osp"or bronPe, dll $5 ,lumunium s"eet $5 +ast iron, alumunium alloys $5 $5 $5 $5 $5 $5 $5 $5 Plastik dan so&t metals seperti tima" 'ama dengan 1 s(ale 'ama dengan 1 s(ale 'ama dengan 1 s(ale 'ama dengan 1 s(ale 'ama dengan 1 s(ale 'ama dengan 1 s(ale 'ama dengan 1 s(ale

5cale A B

6n'entor Diamond (one 8 9Q steel ball Diamond (one Diamond (one 8BQ steel ball 8 9Q steel ball 8 9Q steel ball 8BQ steel ball 8BQ steel ball 84Q steel ball 84Q steel ball 84Q steel ball 82Q steel ball 82Q steel ball 82Q steel ball

C D 9 F & K L M P 1 5 :

$. :ikers (&: + :&,) Pengujian kekerasan dengan metode Ai(kers bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya ta"an material ter"adap indentor intan yang (ukup ke(il dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada gambar $. 3eban yang dikenakan juga jau" lebi" ke(il dibanding dengan pengujian ro(k%ell dan brinel yaitu antara sampai 555 gram. ,ngka kekerasan Ai(kers !1A# dide&inisikan sebagai "asil bagi !koe&isien# dari beban uji !*# dengan luas permukaan bekas luka tekan !injakan# dari indentor!diagonalnya# !,# yang dikalikan dengan sin ! $9R82#. 2umus untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan metode 6ikers yaitu :

-ambar 3 Pengujian :ikers -ambar 4 Bentuk in'entor :ickers (Callister; 077.) SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS! #

SSSSSSS.SSSSSSSSSSSSSSS!2#

SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS!$#

Dimana; 1A = ,ngka kekerasan Ai(kers * = 3eban !kg&# d = diagonal !mm# 4. Micro &ar'ness (knoop hardness) :ikro"ardness test ta"u sering disebut dengan knoop hardness testing merupakan pengujian yang (o(ok untuk pengujian material yang nilai kekerasannya renda". Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik.

-ambar " Bentuk in'entor Knoop ( Callister; 077.)

Dimana; 1K = ,ngka kekerasan Knoop * = 3eban !kg&# l = Panjang dari indentor !mm# -a", setela" kita mengeta"ui ma(am-ma(am pengujian untuk uji kekerasan maka kita "arus memikirkan apa yang "arus kita keta"ui untuk menentukan metode uji kekerasan yang digunakan, untuk itu kita "arus memper"atikan "al-"al diba%a" ini : a. Permukaan material b. )enis dan dimensi material (. )enis data yang diinginkan d. Ketersedian alat uji
Sumber: http788okasatria# logspot#com820098118pengu2ian%kekerasan%oleh%okasatria#html http788www#gordonengland#co#uk8hardness8 rinell#htm http788 log#unsri#ac#id8amir8:2 http788fariedkurosaki# logspot#com820108018pengu2ian%kekerasan#html

Anda mungkin juga menyukai