Anda di halaman 1dari 10

PROSES PENGUJIAN LOGAM

Kelompok 5: Kurniadi Isnainun R / 21


Nurul Hidayat R / 28
Ricky Sandi N/ 31
Iwan Setiawan /
Proses Pengujian Logam

Pengertian
Proses pengujian logam adalah proses
pemeriksaan bahan-bahan untuk diketahui sifat
dan karakteristiknya yang meliputi sifat mekanik,
sifat fisik, bentuk struktur, dan komposisi unsur-
unsur yang terdapat di dalamnya.
Pengelompokan
Proses pengujian logam dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok metoda pengujian, yaitu :
 Destructive Test (DT), yaitu proses pengujian
logam yang bisa menimbulkan kerusakan
logam yang di uji.
 Non Destructive Test (NDT), yaitu proses
pengujian logam yang tidak bisa menimbulkan
kerusakan logam atau benda yang di uji.
 Metallography, yaitu proses pemeriksaan logam
tentang komposisi kimianya, unsur-unsur yang
terdapat didalamnya, dan bentuk strukturnya.
 Uji Kekerasan Rockwell
Uji kekerasan rockwell ini juga didasarkan  kepada
penekanan sebuah indentor dengan suatu gaya tekan
tertentu kepermukaan yang rata dan bersih dari
suatu logam yang diuji kekerasannya. Setelah gaya
tekan dikembalikan ke gaya minor maka yang
dijadikan dasar perhitungan nilai
kekerasan rockwell bukanlah hasil pengukuran
diameter ataupun diagonal bekas lekukan tetapi
justru “dalamnya bekas lekukan yang terjadi itu”.
Inilah kelainan cara rockwell dibandingkan dengan
cara pengujian kekerasan lainnya.
Bahan-bahan atau perlengkapan yang dipakai untuk
pengujian kekerasan rockwell adalah sebagai berikut :

• Mesin pengujuian kekerasan rockwell


• Indentor (penetrator) berupa bola baja yang
disepuh dengan ukuran Ø 1/16” dan kerucut
intan dengan besar sudut 1200
• Mesin gerinda

• Amplas kasar dan halus

• Benda uji (test speciment)


Uji Brinell
Uji brinell dilakukan dengan penekanan sebuah
bola baja yang terbuat dari baja chrom yang telah
dikeraskan dengan diameter tertentu, oleh gaya
tekan secara statis kedalam permukaan logam
yang diuji harus rata dan bersih. Setelah gaya
tekan ditiadakan dan bola baja dikeluarkan dari
bekas lekukan, maka diameter paling atas dari
lekukan tadi diukur secara teliti untuk kemudian
dipakai untuk penentuan kekerasan logam yang
diuji dengan menggunakan rumus:
Dimana :
P = Beban yang diberikan (KP atau Kgf).
D = Diameter indentor yang digunaka
d = Diameter bekas lekukan
Percobaan Metallographi
Ilmu logam dibagi menjadi dua bagian khusus,
yaitu metalurgi dan metallografi.
Metalurgi adalah ilmu yang menguraikan
tantang cara pemisahan logam dari ikatan unsur-
unsur lain. Sedangkan metallografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara pemeriksaan logam
untuk mengetahui sifat, struktur, temperatur dan
prosentase campuran logam tersebut.
Dalam metallografi dikenal
pengujian makro (makroscope test) dan
pengujian mikro (mikroscope test).
Bahan-bahan dan perlengkapan untuk
percobaan metallografi yaitu:

1. Grinding belt
2. Kertas amplas dan pemegangnya
3. Metallographic polishing table
4. Bejana untuk etching reagents
5. Etching reagent
6. Mikroskop metalurgi
7. Camera • Alat Uji Metallographi:
8. Film
9. Printing paper
10. Specimen atau benda uji
Uji Impact Charpy
Tujuan uji impact charpy adalah untuk
mengetahui kegetasan atau keuletan suatu bahan
(specimen) yang akan diuji dengan cara
pembebanan secara tiba-tiba terhadap benda yang
akan diuji secara statik. Dimana benda uji dibuat
takikan terlebih dahulu sesuai dengan standar JIS
Z2202 dan hasil pengujian pada benda uji tersebut
akan terjadi perubahan bentuk seperti bengkokan
atau patahan sesuai dengan keuletan atau
kegetasan terhadap benda uji tersebut.
• Alat Uji Charpy:
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai