Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG Globalisasi telah mengakibatkan semakin menipisnya garis batas geografis antar

negara di dunia sehingga tercipta keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa diseluruh dunia melalui bentuk-bentuk interaksi seperti perdagangan, investasi, trend budaya, dan lainlain. Globalisasi juga membawa dunia usaha kepada persaingan baik dalam dan luar negeri. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi yang semakin mendukung globalisasi sehingga pada akhirnya dunia akan menjadi pasar bersama dan perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri saling bersaing untuk dapat bertahan bahkan untuk memenangkan persaingan tersebut. Persaingan yang semakin lama semakin kompetitif ini menuntut perusahaan untuk dapat bertahan karena perbedaan harga jual sedikit saja dapat menyebabkan konsumen memilih produk sejenis dari perusahaan lain, walaupun di pihak lain kualitas produk juga ikut diperhatikan oleh konsumen. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan persaingan, maka perusahaan perlu meningkatkan efisiensi biaya tanpa mengabaikan faktor kualitas dari produk yang dihasilkan. Dengan demikian harga pokok produksi dapat ditekan sehingga produk perusahaan memiliki harga yang bersaing dengan produk sejenis. Mattel Inc. merupakan perusahaan mainan besar yang didirikan pada tahun 1945 oleh Harold Matson dan Elliot Handler di negara bagian California, Amerika Serikat. Mattel mendesain, memproduksi dan memasarkan berbagai macam jenis mainan keseluruh dunia. Dalam membuat produk mainannya, selain Mattel membuat sendiri produk mainannya, Mattel juga menggunakan jasa pihak ketiga untuk membuat produk mainannya. Biasanya pihak ketiga membuat produk non-core dan Mattel fokus pada pembuatan produk utama/ core. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dengan meningkatkan fleksibilitas produksi perusahaan dan fleksibilitas penyerahan produk tersebut karena proses produksi Mattel terdiri dari beberapa tahap atau bagian produksi di beberapa negara seperti Cina, Indonesia, Thailand, Malaysia dan Meksiko. Hal-hal yang paling mempengaruhi dalam persaingan dunia usaha mainan ini adalah kualitas, harga dan play value. Mattel menawarkan jenis produk mainan yang beragam seperti
1

infants toys, preschoolers girls toys, preschoolers boys toys, mainan elektronik, puzzles, educational toys, dan fashion-related toys. Dalam dunia usaha mainan ini, Mattel Inc.

bersaing dengan beberapa perusahaan besar lainnya seperti Bandai, Hasbro, Jakks Pacifics, Leap Frog, Lego, MGA Entertaiment, Vtech dan perusahaan-perusahaan mainan dan video games lainnya. Pada tahun 1997 Mattel Inc. menyusun Global Manufacturing Principles. Salah satu unsur yang dibahas pada Global Manufacturing Principles adalah mengenai kualitas dan tingkat keamanan produk yang dihasilkan, mengingat sejak tahun 1990-an Mattel membangun tempat-tempat produksinya di beberapa negara dan pada tahun 2007 hampir 50% pendapatan Mattel Inc. diperoleh dari hasil produksi di Cina. Selain itu Mattel juga membuat perjanjian dengan 30 sampai dengan 50 perusahaan subscontractors di Cina. Namun Global Manufacturing Principles yang disusun oleh Mattel tidak benar-benar diterapkan karena pada tahun 2007 Mattel melakukan recall produk terbesar sepanjang berdirinya perusahaan, yaitu kurang lebih 21 juta jumlah produk mainannya. Terdapat dua alasan mengapa recall tersebut dilakukan, yang pertama karena magnet pada desain produk mainan Mattel mudah terlepas sehingga jika tertelan oleh anakanak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dan yang kedua, yaitu karena mainan Mattel tersebut diproduksi menggunakan cat yang beracun karena mengandung timbal. Recall produk mainan Mattel Inc. dilakukan terhadap mainan yang diproduksi pada tanggal 19 April 2007 hingga 6 Juli 2007. Produk-produk ini dijual secara terpisah atau sebagai bagian dari paket produk mainan di toko-toko mainan di seluruh negeri sejak awal Bulan Mei hingga Bulan Agustus 2007. Dari uraian diatas, kami akan menganalisa bagaimana hubungan Mattel Inc. dengan para stakeholder berkaitan dengan recall produk secara besar-besaran yang dilakukan pada tahun 2007 silam.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka penulisan karya ilmiah ini dibatasi dengan mengindetifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Apa penyebab dilakukannya recall produk Mattel Inc. pada tahun 2007? 2. Bagaimana dampak recall produk Mattel Inc. terhadap hubungan Mattel dengan pihak stakeholders?

3. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban dan tindak lanjut dari Mattel Inc. terhadap recall produk Mattel Inc. pada tahun 2007?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN STAKEHOLDERS Definisi stakeholders menurut Freeman (1984) yang dikutip Bertens (2000, p.163) adalah kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan definisi stakeholders menurut Lawrence & Weber ( 2011, p.7) : Stakeholders refers to person and groups that affected by, an organizations decisions, policies, and operations. The word stake means an interest in or claim on a business enterprise.

2.2. JENIS-JENIS STAKEHOLDERS Menurut Lawrence & Weber ( 2011, p.8), stakeholders dibagi ke dalam dua golongan, yaitu market stakeholders dan nonmarket stakeholders. 1. Market stakeholders, are those that engage in economic transactions with the company as it carries out its primary purpose of providing society with goods and services. Market stakeholders ini terdiri dari konsumen (customers), pemasok (suppliers), kreditur (creditors), pemegang saham (stockholders), karyawan (employees), dan distributor/ grosir/ pengecer (distributors/ wholesalers/ retailers). 2. Nonmarket stakeholders, are people and groups who are nonetheless affected by or can affect its actions. Nonmarket stakeholders ini terdiri dari community, government, nongovernmental organizations, media, business support groups, and the general public. Sedangkan Sukrisno Agoes & I. Cenik Armada (2009, p.85) mengutip beberapa pendapat ahli mengenai jenis-jenis stakeholders, antara lain : 1. Baron (2006), stakeholders terdiri dari lingkungan pasar (market environment) dan lingkungan non pasar (nonmarket environment).

2.

Sonny Keraf (1998), stakeholders terdiri dari : Kelompok primer, adalah mereka yang mengadakan transaksi atau berinteraksi langsung dengan perusahaan, yaitu pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemberi pinjaman, serta karyawan. Kelompok sekunder, adalah mereka yang tidak secara langsung mengadakan transaksi atau berinteraksi dengan perusahaan, tetapi kekuatan dan kepentingan kelompok ini dapat saja memengaruhi keberadaan perusahaan.

2.3. HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDERS 2.3.1. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Perusahaan merupakan bagian dari sistem sosial yang ada dalam sebuah wilayah baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional berarti perusahaan merupakan bagian dari masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan dalam hal ini merupakan bagian dari beberapa elemen yang membentuk masyarakat dalam sistem sosial yang berlaku. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dihasilkan dan dilakukan oleh masing-masing bagian dari stakeholder akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainya. Di bawah ini diberikan beberapa definisi CSR yang dikutip oleh Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana (2009, p.89) dari buku Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Yusuf Wibisono, 2007) antara lain : a. The World Business Council for Sustainable Development mendefinisikan CSR sebagai Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society and large. [Komitmen bisnis untuk secara terus-menerus berperilaku etis dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal, serta masyarakat luas pada umumnya.] b. Elkington mengemukakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan mencakup tiga dimensi, yang lebih populer dengan singkatan 3P, yaitu :

Profit; sebagai fungsi ekonomis yang merupakan fungsi tradisional perusahaan, yaitu untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan tersebut, terutama kepentingan pemegang saham.

People; sebagai fungsi sosial untuk memberdayakan manusianya, yaitu para stakeholders. Selain itu, perusahaan dapat berperan menjaga keadilan dalam membagi manfaat dan menanggung beban yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan.

Planet; sebagai fungsi alamiah untuk menjaga kelestarian alam/ bumi.perusahaan merupakan salah satu elemen dalam sistem kehidupan di muka bumi ini. Bila bumi dirusak, maka seluruh bentuk kehidupan di bumi akan terancam musnah. Bila tidak ada kehidupan, bagaimana mungkin akan ada perusahaan yang masih bertahan hidup. Tujuan dari CSR adalah untuk menerima tanggung jawab atas tindakan perusahaan

dan mendorong dampak yang positif melalui kegiatan pada lingkungan, konsumen, karyawan, masyarakat, stakeholder dan semua anggota lain dari ruang publik.

2.3.2. TOTAL QUALITY CONTROL DAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT Pengendalian kualitas (quality control) merupakan proses melalui mana kita mengukur kualitas kinerja yang sebenarnya, membandingkan dengan standar dan mengambil tindakan korektif jika ada penyimpangan, serta bukan merupakan fungsi dari setiap departemen tunggal atau seseorang. Menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003, p.3), terdapat elemen-elemen kualitas yang diterima secara universal, antara lain : Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah. Berdasarkan elemen-elemen tersebut, Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003, p.3) mengutip pendapat Goetsch dan Davis (1994) yang mengatakan bahwa : Kualitas
6

merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Seperti halnya dengan kualitas, definisi mengenai Total Quality Management (TQM) juga ada bermacam-macam. TQM diartikan sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terusmenerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya (Fandy & Anastasia, 2003, p.4). Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama, (Fandy & Anastasia, 2003, p.10) antara lain : 1. Rute pasar. Perusahaan dapat memberikan posisi persaingannya sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar. 2. Rute biaya. Perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan dari upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang dan laba pun jadi meningkat.

BAB III PEMBAHASAN

3.1. RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007 Mattel Inc. adalah perusahaan mainan besar yang membuat dan memasarkan mainan-mainan yang terkenal seperti boneka Barbie, Hot Wheels, Batman, He-man, dan lainlain. Pada tahun 2007 Mattel Inc. merupakan salah satu dari 100 Most Trustworty U.S. Companies versi Forbes Magazine dan juga termasuk dalam peringkat 100 Best Corporate Citizens versi CRO Magazine. Namun pada Tahun 2007, tepatnya pada Bulan Agustus sampai dengan Bulan September, Mattel Inc. melakukan recall produk terbesar sepanjang berdirinya perusahaan, yaitu kurang lebih 21 juta jumlah produk mainannya. Pada tanggal 1 Agustus 2007, recall dilakukan oleh Mattel Inc. pada produk-produk buatan Cina yang menggunakan cat beracun dari perusahaan Fisher Price, anak perusahaan Mattel Inc. Sebanyak 1,5 juta produk-produk mainan seperti mainan karakter Big Bird, Elmo, Diego, dan Dora The Explorer. Hal ini dilakukan setelah salah satu retailer di Eropa menemukan adanya kandungan timbal yang berbahaya pada cat yang digunakan oleh Mattel pada produk tersebut. Cat beracun yang mengandung timbal tersebut sangatlah berbahaya bagi anak-anak karena dapat menyebabkan masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, masalah pendengaran, gangguan jantung, koma bahkan kematian. Dua minggu kemudian, recall dilakukan kembali oleh Mattel Inc. kepada 436.000 mainan mobil The Sarge, yaitu tokoh film kartun Hollywood yang terkenal yaitu The Cars. Alasan recall produk ini dilakukan karena produk mainan tersebut juga mengandung bahan cat yang berbahaya. Recall produk yang selanjutnya dilakukan pada tanggal 4 September 2007 terhadap 18,2 juta mainan-mainan seperti Barbie, Batman, Polly Pocket dan Doggie Daycare play sets. Recall dilakukan karena terdapat magnet-magnet kecil yang berkekuatan tinggi pada

mainan-mainan tersebut yang mudah lepas sehingga jika tertelan oleh anak-anak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini dilakukan karena terdapat laporan dari The Customers Union bahwa 12 orang anak-anak terluka dan 1 orang balita meninggal karena menelan magnet dari mainan mereka, walaupun dalam laporan tersebut tidak disebutkan dengan jelas brand atau merek dari mainan apa yang telah menyebabkan kecelakaan tersebut terjadi.
8

Dari investigasi yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa untuk mainan mobil The Sarge, pihak subkontraktor yaitu Hong Li Da tidak menggunakan cat yang diijinkan untuk digunakan pada mainan di Amerika Serikat. Mainan mobil The Sarge dibuat di Cina oleh external vendor atau pihak ketiga yaitu Early Light Industrial dan Early Light Industrial menyerahkan pengecatan (subcontracted) mainan tersebut kepada Hong Li Da. Hong Li Da melakukan pelanggaran tersebut untuk tujuan efesiensi biaya produksi dan waktu produksi karena cat berbahaya yang mengandung timbal lebih murah 30% daripada cat yang seharusnya digunakan. Selain itu cat berbahaya yang mengandung timbal tersebut lebih cepat kering dan lebih mudah digunakan ketika dilakukan proses pengecatan pada produk mainan. Investigasi lainnya yang dilakukan oleh Mattel Inc. adalah investigasi yang berkaitan dengan magnet-magnet kecil yang berkekuatan tinggi, Mattel Inc. menemukan bahwa masalahnya terletak pada desainnya bukan pada proses produksinya. Sehingga untuk kedepannya Mattel Inc. mengubah desain dari mainan tersebut dengan menempatkan magnetmagnet tersebut didalam mainannya, dengan demikian anak-anak tidak dapat melepaskan magnet-magnet tersebut.

3.2. PENGARUH RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007 TERHADAP HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PIHAK STAKEHOLDERS Recall besar-besaran yang dilakukan oleh Mattel Inc. pada Tahun 2007 tentunya memberikan pengaruh kepada hubungan Mattel Inc. dengan pihak stakeholders. Kami membagi pihak stakeholders tersebut menjadi dua, yaitu pihak primary stakeholders dan pihak secondary stakeholders.

3.2.1. PENGARUH RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007 TERHADAP HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PIHAK PRIMARY STAKEHOLDERS Pada karya ilmiah ini, primary stakeholders Mattel Inc. yang kami analisa hubungannya dengan Mattel Inc setelah dilakukan recall produk pada tahun 2007 silam adalah pihak konsumen, pihak vendor/ contactor dan pihak retailer.

3.2.1.1

HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN KONSUMEN Produk yang dihasilkan dan dijual oleh Mattel Inc. adalah mainan, dimana produk

mainan ini sangatlah identik dengan kebutuhan dari anak-anak. Namun pihak yang memilih dan membelikan mainan untuk anak-anak ini pada umumnya adalah orang tua mereka. Reaksi para orang tua setelah mengetahui bahwa mainan yang anak-anak mereka gunakan sehari-hari mengandung cat dan magnet yang berbahaya yaitu, terdapat orang tua yang sama sekali tidak mau lagi membeli produk Mattel Inc. atau mainan dengan merek apapun yang diproduksi di Cina. Terdapat juga reaksi orang tua yang hanya mengirimkan pertanyaan saja kepada perusahaan tentang bagaimana prosedur recall produk yang dilakukan oleh perusahaan. Penolakan dan keragu-raguan orang tua sebagai pihak konsumen yang membeli produk Mattel telah membuat tingkat penjualan Mattel Inc. pada tahun bersangkutan menurun signifikan yaitu sebesar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena konsumen adalah stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern dan berhak atas keamanan dari produk yang dikonsumsinya.

3.2.1.2

HUBUNGAN MATTEL DENGAN VENDOR/ SUBCONTRACTOR Mattel Inc. setiap tahunnya memproduksi mainan sebanyak 80 juta mainan,

termasuk mainan Disney, Harry Potter dan Barbie. 65% dari mainan yang diproduksi oleh Mattel Inc. berasal dari Cina karena Mattel Inc. mempunyai lima pabrik di Cina. Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, Mattel Inc. adalah perusahaan yang beroperasi dibeberapa negara seperti Cina, Indonesia, Thailand, Malaysia dan Meksiko, selain itu Mattel Inc. juga menggunakan jasa pihak ketiga (contractor dan subcontractor) untuk membuat produkproduk mainannya. Maka dari itu, penggunaan standar yang sama dalam seluruh kegiatan operasionalnya yang menghasilkan produk mainan Mattel harus lebih ditekankan setelah terjadinya peristiwa recall besar-besaran produk Mattel pada tahun 2007. Selain itu peristiwa recall besar-besaran produk Mattel pada tahun 2007 tersebut juga membuat Mattel mendirikan departemen baru yaitu corporate responsibility department dan menciptakan three-point check system yang harus diterapkan pada proses produksi perusahaan Mattel sendiri, perusahaan vendor Mattel beserta perusahaan contractor dan perusahaan subcontactor-nya. Three-point check systemdilakukan dengan tujuan untuk
10

meningkatkan quality control mereka sebelumnya. Dengan diterapkannya three-point check system, diharapkan mainan yang mengandung bahan-bahan berbahaya tidak akan sampai di tangan konsumen. Melalui three-point check system proses pemeriksaan kualitas produk/ quality control dilakukan pada sebelum dilakukannya proses produksi, ketika proses produksi berlangsung dan ketika proses produksi berakhir/ produk sudah dihasilkan.

3.2.1.3.

HUBUNGAN MATTEL DENGAN RETAILER Recall yang dilakukan sepanjang Bulan Agustus sampai dengan Bulan September

2007 membuat Mattel Inc. bekerja sama dengan para retailer penjual mainan di seluruh dunia untuk mengindentifikasi produk-produk yang tercemar untuk selanjutnya dikeluarkan dari toko dan menghentikan penjualannya. Dampak yang sangat dirasakan oleh para pihak retailer terhadap recall yang dilakukan oleh Mattel Inc. adalah tingkat penjualan yang menurun sangat signifikan, walaupun belum tentu mainan yang para retailer jual tersebut adalah mainan Mattel. Hal ini terjadi karena para orang tua sebagai pihak konsumen telah menolak membeli mainan yang diproduksi di Cina (made in china). Bahkan Ebay bereaksi sangat ekstrim terhadap recall produk Mattel ini, Ebay mengirimkan email kepada para anggotanya untuk tidak membeli dan menjual mainan Mattel.

3.2.2. PENGARUH RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007 TERHADAP HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PIHAK SECONDARY STAKEHOLDERS Pihak secondary stakeholders dari Mattel Inc. yang kami analisa hubungannya dengan Mattel Inc setelah dilakukan recall produk pada tahun 2007 silam adalah pihak nongovernment organization , pihak pemerintah dan pihak media.

3.2.2.1.

HUBUNGAN

MATTEL

INC.

DENGAN

NON-GOVERNMENT

ORGANIZATION
11

Consumer Product Safety Commision merupakan lembaga perlindungan konsumen di Amerika Serikat yang memiliki wewenang untuk dapat memeriksa, mengawasi keamanan produk-produk yang dikonsumsi oleh masyarakat. CPSC juga memiliki wewenang untuk mendenda pihak-pihak yang melanggar standar keamanan produk yang sudah ditetapkan. CPSC melindungi masyarakat dari resiko kecelakaan dan kematian atas 15.000 consumer products, termasuk mainan anak-anak. Ketika proses recall produk Mattel Inc. sedang dilakukan, Mattel Inc. bekerja sama dengan CPSC dan organisasi perlindungan konsumen di negara-negara lainnya untuk memberitahukan secara menyeluruh kepada masyarakat luas mengenai produk-produk Mattel Inc. mana saja yang ditarik melalui situs di internet. Dengan terjadi recall produk mainan Mattel Inc. pada tahun 2007 telah mendorong beberapa Non-Government Organization seperti Consumer Union, American National Standards Institute dan Toy Industry Association untuk memperbaharui/ meningkatkan standar keamanan produk.

3.2.2.2.

HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN PEMERINTAH Pada subbab ini, yang dibahas adalah hubungan Mattel Inc. dengan Pemerintah

Cina. Karena Cina adalah negara tempat produksi mainan Mattel Inc. yang ditarik/ recall. Mattel Inc. sempat menyalahkan Cina sebagai penyebab dilakukan recall produk pada tahun 2007 tersebut. Namun pada 21 September 2007, Mattel Inc. mengajukan permohonan maaf kepada Cina. Dalam permohonan maafnya, Mattel Inc. mengakui bahwa recall yang dilakukan sepenuhnya memang kesalahan desain Mattel Inc. bukan kesalahan produksi di Cina, namun dalam permohonan maafnya tersebut tidak singgung sedikitpun mengenai mainan yang diproduksi menggunakan cat beracun . Setelah dilakukannya recall mainan Mattel Inc., Pemerintah Cina melakukan

beberapa perubahan. Pada pertengahan Bulan Agustus 2007, Pemerintah Beijing membentuk komite yang diketuai oleh Wakil Perdana Menteri, Wu Yi, untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk dari Cina karena sejak tahun 2006 hingga tahun 2007 sudah terdapat 177 kasus recall produk yang diproduksi di Cina. Pada Bulan September 2007, Pemerintah Cina mengumumkan sebuah tindakan penghancuran terhadap produk-produk yang berkualitas

12

buruk. Pemerintah Cina juga setuju untuk melarang penggunaan cat yang mengandung timbal pada mainan.

3.2.2.3.

HUBUNGAN MATTEL INC. DENGAN MEDIA Peran serta media terhadap recall produk yang dilakukan oleh Mattel Inc. pada

tahun 2007 sangatlah besar. Karena ketika Consumer Product Safety Commision mengumumkan dengan resmi bahwa Mattel Inc. melakukan recall produk yang pertama pada tahun 2007, 16 orang personil public relations dari CPSC menghubungi 40 top media melalui e-mail. Dalam e-mail tersebut diberitahukan bahwa akan dilakukan teleconference dengan para petinggi Mattel Inc berkaitan dengan recall produk mereka. Selain itu, dalam e-mail tersebut para media diijinkan untuk membuat jadwal wawancara dengan para petinggi Mattel Inc. Ketika proses recall sedang dilakukan, dalam satu harinya Robert Eckert, CEO Mattel Inc., melakukan 14 wawancara dan menerima 20 telepon dari para reporter. Sehingga jika dihitung, dalam satu minggu Mattel telah menjawab 300 permintaan wawancara media di Amerika Serikat. Untuk menginformasikan tindakan recall produk yang dilakukan, Mattel Inc juga menggunakan iklan satu halaman penuh pada surat kabar The Wall Street Journal, The New York Times dan USA Today. Pada iklan tersebut diberitahukan juga kepada masyarakat untuk menjauhkan produk-produk yang ditarik dari jangkauan anak-anak mereka. Melalui situs Mattel dan lembaga perlindungan konsumen diseluruh dunia, diinformasikan mengenai daftar mainan apa saja yang ditarik, kemana mainan yang ditarik tersebut harus dikembalikan dan informasi mengenai toll-free number untuk untuk menjawab pertanyaanpertanyaan konsumen yang berkaitan dengan produk-produk mainan yang ditarik tersebut.

3.3. PERTANGGUNGJAWABAN

DAN

TINDAK

LANJUT

MATTEL

INC.

TERHADAP RECALL PRODUK MATTEL INC. PADA TAHUN 2007 Dengan dilakukannya recall tersebut, reputasi Mattel Inc. sebagai salah satu dari 100 Most Trustworty U.S. Companies versi Forbes Magazine menjadi rusak. Selain itu, angka penjualan pada tahun 2007 turun 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan Mattel Inc. juga memberikan ganti rugi kepada para konsumen yang telah dirugikan. Namun Mattel
13

Inc. mengakui kesalahannya dan mengambil penuh tanggung jawab atas produk-produk mainan yang berbahaya tersebut. Dengan kesadaran penuh bahwa produknya berbahaya dan tanpa paksaan dari pihak manapun, Mattel melakukan recall terhadap 21 juta produk mainannya. Mattel juga tidak akan ragu untuk mengambil tindakan perbaikan yang cepat dan efektif jika berkaitan dengan keamanan produk Mattel dan tentunya keamanan dari anakanak. Dengan terjadinya recall produk besar-besaran pada tahun 2007, membuat Mattel Inc. memberlakukan three-point safety check system pada setiap proses produksi yang memproduksi mainan Mattel. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh Mattel berkaitan dengan three-point safety system: 1. Melakukan pemeriksaan untuk setiap batch cat dari semua vendor. Jika cat yang dikirimkan oleh vendor tidak sesuai dengan standar Mattel, maka cat tersebut tidak akan digunakan. 2. Meningkatkan control atau pengendalian pada setiap tahapan produksi dan melakukan pemeriksaan secara acak terhadap semua fasilitas produksi. 3. Melakukan pemeriksaan yang ketat pada semua mainan hasil produksi sebelum mainan tersebut sampai di tangan konsumen. Dengan dilakukannya langkah-langkah diatas, maka diharapkan agar hal-hal serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari.

BAB 4

KESIMPULAN

14

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka kami mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat dua alasan mengapa recall produk Mattel Inc. pada tahun 2007 tersebut dilakukan, yang pertama karena magnet pada desain produk mainan Mattel mudah terlepas sehingga jika tertelan oleh anak-anak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dan yang kedua, yaitu karena mainan Mattel tersebut diproduksi menggunakan cat yang beracun karena mengandung timbal. 2. Recall besar-besaran yang dilakukan oleh Mattel Inc. pada Tahun 2007 tentunya memberikan pengaruh kepada hubungan Mattel Inc. dengan pihak stakeholders, terutama kepada pihak konsumen sebagai pihak yang sangat dirugikan pada recall produk ini. Penolakan dan keragu-raguan orang tua sebagai pihak konsumen yang membeli produk Mattel telah membuat tingkat penjualan Mattel Inc. pada tahun bersangkutan menurun signifikan yaitu sebesar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 3. Mattel Inc. mengakui kesalahannya dan mengambil penuh tanggung jawab atas recall produk-produk mainan yang berbahaya tersebut. 4. Dengan terjadinya recall produk besar-besaran pada tahun 2007, membuat Mattel Inc. memberlakukan three-point safety check system pada setiap proses produksi yang memproduksi mainan Mattel. Sehingga diharapkan recall produk tidak lagi terjadi dikemudian hari.

15

Anda mungkin juga menyukai