Anda di halaman 1dari 13

Tugas UTS Analisis Kasus Pidana Pembunuhan

3 Votes

Kasus
20/03/2010 00:46 | Buser File

Liputan6.com, Batam: Sebuah kotak kayu berisi jasad manusia ditemukan di kawasan Batam Center, Kelurahan Baloi Permai, Batam Kota, Kepulauan Riau, 3 Maret silam. Penemuan ini dilaporkan war a ke kantor kepolisian terdekat. Saat kotak yan panjan nya !," meter dibuka, jasad laki#laki itu berada dalam posisi telun kup dan tak bisa dikenali. $im %orensik Kepolsian Kota Besar Barelan dan aparat Kepolisian Sektor Batam Kota mendu a korban tewas akibat tindak kekerasan. Menurut Kepala &orensik Poltabes dokter 'o(ita, di ba ian kepala korban ada beberapa ba ian tulan hilan . Selain itu,di dada ju a terdapat irisan yan bentuknya perse i. )*i dalamnya kita tak temukan sisa jarin an or an dalam,+ kata 'o(ita. )*i betis ju a terdapat irisan.+ Sehari kemudian, identitas jena,ah itu dikenali bernama &ahmi -swandi .3/0. Kasus ini terun kap setelah aparat Polsekta Batam Kota melakukan e(akuasi. Saat itu, kepala Polsekta Batam Kota, 1KP Suka -rawanto, men2uri ai seseoran yan berada di antara kerumunan war a yaitu 3arun. Setelah ditan kap 3arun men akui telah membunuh teman sejak ke2ilnya,&ahmi, karena &ahmi men aku punya ilmu kebal. 'ah untuk membuktikan kekebalan &ahmi, 3arun melakukan uji 2oba den an memukul kepala &ahmi den an martil. Pembunuhan dilakukan jam dua belas malam. 4aktu itu 3arun memban unkan &ahmi yan sedan tidur dan men ajak &ahmi katanya untuk men intip oran yan sedan pa2aran di semak#semak belakan tempat tin 2uma pake 2elana pendek, n ak pake baju+, ujar 3arun. al mereka, kawasan perumahan liar depan S5$P !6, kawasan 5e enda Malaka, Kota Batam. )*ia ban un dan ikut saya. Saat itu dia

3arun men ajak &ahmi ke semak#semak. &ahmi beberapa kali bertanya tentan posisi oran yan sedan pa2aran. 3arun pura#pura mundur. *en an posisi itu, 3arun yan sebelumnya sudah

mempersiapkan martil, leluasa memukuli kepala &ahmi. )*ia lan sun jatuh, sempat teriak sekali, darahnya kena muka saya. $erus saya per i 2u2i muka dulu+, un kap 3arun. Setelah 2u2i muka, 3arun kembali dan memukuli kepala &ahmi sebanyak ti a kali 3arun men aku men habisi nyawa korban, 7ktober 6//8 silam. Setelah membunuh, tersan ka kemudian men ambil or an tubuh ba ian dalam &ahmi untuk dimakan. Selama beberapa bulan hin a ditemukan 3 Maret 6/!/, pelaku menyimpan mayat korban.

7r an tubuh tersebut dimakannya setiap malam 9umat yan menurut 3arun ber una untuk menin katkan ilmu kebal serta kesaktian. )Saya pukul pakai martil sekali, lalu saya sembunyi di sumur, saya tun u seten ah jam dia diam saja, terus saya belah perutnya, dan saya ambil hati dan jantun untuk saya makan+ kata 3arun. Kepolisian *aerah Kepulauan Riau kemudian men hadirkan tena a psikiater untuk memeriksa kejiwaan 3arun. Pada awalnya, polisi mera ukan kejiwaan tersan ka. *ari hasil pemeriksaan, 3arun memakan or an tubuh &ahmi dalam kondisi sehat alias normal. 1tas perbuatannya itu, 3arun dijerat pasal pembunuhan beren2ana den an an2aman hukuman di atas lima tahun. Sementara jena,ah &ahmi dimakamkan di kampun halamannya di *esa Pa erbaran , $e al, 9awa $en ah, !/ Maret lalu. Korban yan menyandan pribadi yan baik serta supel kepada tetan mendapat hukuman yan setimpal..B7:0 Sumber ; 5iputan<.2om den an penambahan dari indonesiaheadline.2om dan klip6!.2om elar sarjana muda kesehatan ini dikenal seba ai a. Keluar a men aku ikhlas dan berharap tersan ka

Analisis Kasus
1. Unsur unsur
Berdasarkan kasus, pelaku dijerat den an pasal 3=/ K>3P tentan pembunuhan beren2ana. Pasal 3=/ K>3P ; ) Baran siapa sen aja dan den an ren2ana lebih dahulu merampas nyawa oran lain, dian2am, karena pembunuhan den an ren2ana .moord0, den an pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, palin lama dua puluh tahun ) >nsur#unsur yan terdapat dalam pasal 3=/ K>3P tentan pembunuhan beren2ana tersebut adalah ; !. Baran siapa, adalah subyek hukum dimana subyek hukum yan dapat dimintai pertan un jawaban menurut hukum pidana adalah 'aturlijk person, yaitu manusia. Menurut doktrin, tindak pidana melekat pada pelakunya Manusia yan dapat dimintai pertan un jawaban adalah siapa saja oleh oran den an pen e2ualian

yan diatur oleh beberapa pasal pada buku - aturan umum bab ---, yaitu ;

!. 6.

alasan pembenar ; daya paksa .pasal =? K>3P0, bela paksa .pasal =8 ayat .!0 K>3P0, alasan pemaa% ; ketidakmampuan bertan un jawab .pasal == K>3P0, *aya paksa dalam arti

melaksanakan ketentuan >> .pasal "/ K>3P0, dan perintah jabatan sah .pasal "! ayat .60 K>3P0 sempit .Pasal =? K>3P0, Bela paksa lampau batas .pasal =8 ayat .60 K>3P0, dan perintah jabatan tidak sah .Pasal "! ayat .60 K>3P0 *alam kasus, yan dapat dimintai pertan tun un jawaban adalah 3arun, sebab dia merupakan pelaku

al dimana dia men akui dirinya telah membunuh &ahmi, dan 3arun tidak memenuhi

pen e2ualian yan diatur oleh beberapa pasal pada buku - aturan umum bab --- K>3P tersebut !. Sen aja, 1dalah pelaku memiliki kehendak dan keinsya%an untuk menimbulkan akibat tertentu yan telah diatur dalam perundan #undan an yan didoron oleh pemenuhan na%su .moti%0 *alam kasus, Pelaku memiliki kehendak dan keinsya%an untuk memukulkan martil ke kepala 3arun a ar 3arun mati sebab didoron oleh moti% in in men etahui kebenaran pen akuan 3arun yan menyatakan dirinya memiliki ilmu kebal dimana tindak pidana tersebut telah diatur dalam pasal 3=/ K>3P tentan pembunuhan beren2ana !. *en an ren2ana lebih dahulu, artinya terdapat waktu jeda antara peren2anaan den an tindakan yan memun kinkan adanya peren2anaan se2ara sistematis terlebih dahulu lalu baru diikuti den an tindakannya. *alam kasus, tidak dijelaskan men enai waktu peren2anaan den an waktu tindakan, namun dijelaskan bahwa sebelumnya pelaku mempersiapkan alat yaitu martil terlebih dahulu yan menunjukkan adanya niat pelaku untuk merampas nyawa korban. Selain itu berdasarkan kronolo is kejadian sejak korban diban unkan dari tidur hin dipikirkan terlebih dahulu a korban dikelabui untuk men ikuti pelaku ke semak#semak untuk kemudian dibunuh, merupakan kronolo is yan terjadi akibat sebelumnya telah

1.

Berdasar an !asal 1 a"at #1$ %U&!

) $iada suatu perbuatan dapat dipidana ke2uali atas kekuatan aturan pidana dalam perundan # undan an yan telah ada, sebelum perbuatan dilakukan+ Berdasarkan pasal tersebut, $idak ada suatu tindak pidana yan dapat dipidana tanpa ada peraturan tertulis yan men aturnya terlebih dahulu. *alam pasal ! ayat .!0 tersebut men andun asas#asas hukum pidana, yaitu ; !. 1sas le alitas

Bahwa harus ada peraturan tertulis yan men atur tindakan tersebut !. 1sas laran an berlaku surut

maka seseoran dalam melakukan suatu tindakan tidak perlu merasa terikat pada undan #undan yan tidak dian2am pidana walaupun kelak ditentukan seba ai tindak pidana sebab tidak ada undan undan yan berlaku surut atau mundur waktunya. !. 1sas laran an analo i

Bahwa dilaran dalam menyelesaikan suatu perkara yan sebenarnya tidak terdapat perumusannya dalam ketentuan tertulis den an men unakan pasal yan mirip den an kejahatan itu

Berdasarkan kasus pembunuhan diatas, maka tersan ka dapat dikenakan hukuman sebab telah ada peraturan tertulis yan men atur laran an pembunuhan sebelum tindak pidana dilakukan, yaitu pasal 3=/ K>3P tentan pembunuhan beren2ana Pasal 3=/ K>3P ; ) Baran siapa sen aja dan den an ren2ana lebih dahulu merampas nyawa oran lain, dian2am, karena pembunuhan den an ren2ana .moord0, den an pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, palin lama dua puluh tahun )

1.
!.

Berdasar an tempus dan locus delicti


$empus adalah waktu terjadinya tindak pidana. $ujuan ditentukannya tempus adalah a ar

pada saat terjadinya tindak pidana dapat ditentukan;

Sudah ada atau belum peraturan yan men aturnya .Pasal. ! ayat .!0 K>3P0 1pabila ada perubahan peraturan, >> mana yan berlaku .Pasal ! ayat .60 K>3P0 1pakah terdakwa dapat dipertan un jawabkan atau tidak .Pasal == K>3P0

Sudah berumur !< tahun atau belum .Pasal =" K>3P0 Batas waktu pen ajuan delik aduan .Pasal @= K>3P0 Batas waktu menarik kembali aduan .Pasal @" K>3P0 *aluarsa .Pasal @8 K>3P0

Cara menentukan tempus adalah ; !. $eori perbuatan materiil

Menentukan kapan tindak pidana terjadi berdasarkan waktu perbuatan %isik .materiil0 dilakukan. Berdasarkan kasus, maka yan ditentukan adalah waktu tindakan pembunuhan dilakukan, yaitu 7ktober 6//8 !. $eori bekerjanya alat

Menentukan kapan tindak pidana terjadi berdasarkan waktu saat alat bekerja. *alam kasus, pembunuhan dilakukan den an men unakan martil, yaitu alat yan tidak bekerja, sehin a tidak ditemukan waktu berdasarkan bekerjanya alat. !. $eori mun2ulnya akibat

Menentukan kapan tindak pidana terjadi berdasarkan mun2ulnya akibat. *alam kasus akibat yan mun2ul adalah matinya korban yaitu pada tan !. $eori abun an al dari kesemua teori yan berdasarkan kasus terjadi pada waktu yan al 7ktober 6//8

Merupakan abun an tan sama, yaitu 7ktober 6//8 !.

5o2us adalah lokasi tindak pidana terjadi. Penentuan lo2us bertujuan untuk menentukan ;

1pakah hukum pidana -ndonesia berlaku dalam tindak pidana tersebut .Pasal 6#? K>3P0 Kompetensi relati% pen adilan yan berhak men adili perkara tersebut, terba i atas ;

A Kompetensi absolut >ntuk menentukan pen adilan apa yan berhak men adili perkara tersebut. *alam kasus adalah pen adilan >mum A Kompetensi relati% >ntuk menentukan pen adilan mana yan berhak men adili perkara tersebut. >ntuk lebih len kapnya penentuan pen adilan ini ditentukan den an men Cara menentukan lo2us adalah ; !. $eori perbuatan materiil unakan teori lo2us.

Menentukan lokasi tindak pidana terjadi berdasarkan waktu perbuatan %isik .materiil0 dilakukan. Berdasarkan kasus, maka yan lokasi terjadinya pembunuhan adalah di Kota Batam !. $eori bekerjanya alat

Menentukan lokasi tindak pidana terjadi berdasarkan waktu saat alat bekerja. *alam kasus, pembunuhan dilakukan den an men unakan martil, yaitu alat yan tidak bekerja, sehin a tidak ditemukan lokasi berdasarkan bekerjanya alat. !. $eori mun2ulnya akibat

Menentukan lokasi tindak pidana terjadi berdasarkan mun2ulnya akibat. *alam kasus akibat yan mun2ul adalah matinya korban yaitu di Kota Batam !. $eori abun an

Merupakan abun an lokasi dari kesemua teori yan berdasarkan kasus terjadi pada tempat yan sama, yaitu di Kota Batam

1.
!.

Berdasar an prinsip %U&!


Prinsip $eritorialitas berdasarkan Pasal 6 K>3P dan diperluas den an Pasal 3 K>3P

Pasal 6 K>3P ; )1turan pidana dalam perundan #undan an -ndonesia berlaku ba i setiap oran yan melakukan perbuatan pidana di dalam -ndonesia+ Menentukan wilayah den an hubun annya den an berlakunya aturan pidana dalam perundan # undan an -ndonesia terkait den an batas#batas atau yuridiksi wilayah tindak pidana terjadi Ban termasuk didalamnya adalah ;

4ilayah -ndonesia seba ai wilayah berlakunya hukum pidana -ndonesia 4ilayah -ndonesia seba ai pelaku tindak pidana terjadi 4ilayah -ndonesia seba ai tempat tindak pidana terjadi

Kemudian men enai perluasannya yaitu Pasal 3 K>3P Pasal 3 K>3P; )1turan pidana perundan #undan an -ndonesia berlaku ba i setiap oran yan diluar -ndonesia melakukan perbuatan pidana di dalam -ndonesia *alam pasal ini yan dimaksud den an wilayah -ndonesia adalah ;

*aratan .dari Saban sampai Merauke0 Perairan -ndonesia yaitu laut wilayah -ndonesia dan perairan pedalaman -ndonesia >dara Kapal laut berbendera -ndonesia .$idak harus milik -ndonesia0 yan termasuk didalamnya adalah kapal da an di laut bebas dan kapal peran -ndonesia dimanapun

Pesawat -ndonesia berdasarkan Pasal 8" K>3P

Berdasarkan Kasus, tindak pidana yan terjadi adalah di Kota Batam yan merupakan daratan -ndonesia sehin a memiliki syarat untuk disebut wilayah -ndonesia, sehin a hukum pidana -ndonesia dapat diberlakukan

!.

Prinsip 'asionalitas 1kti% berdasarkan Pasal "#@ K>3P

Berdasarkan asas bahwa setiap ne ara yan berdaulat wajib sejauh mun kin men atur sendiri war a ne aranya. Ciri utamanya adalah 4ar a 'e ara -ndonesia .4'-0 tanpa mempersoalkan dimana oran tersebut berada baik di dalam maupun diluar wilayah -ndonesia. Pasal " ayat .!0 Men atur kejahatan terhadap keamanan ne ara dan martabat presiden dan wakil presiden dan tidak dipersoalkan apakah di ne ara berrsan kutan .luar ne ri itu0 termasuk tindak pidana atau tidak Pasal " ayat .60 men haruskan bahwa di ne ara tersebut .luar ne ri0 harus merupakan tindak pidana Pasal < men atur bahwa tindak pidana mati tidak dapat dijatuhkan bila di 'e ara dimana tindakan tersebut dilakukan tidak dipidana mati Pasal @ men enai perluasan asas personalitas Berdasarkan kasus, karena kasus yan terjadi adalah pembunuhan dan bukan termasuk dalam kejahatan yan disebutkan dalam pasal "#@, makasa prinsip ini tidak di unakan. !. Prinsip 'asionalitas Pasi% berdasarkan Pasal = K>3P

Berdasarkan asas setiap ne ara berdaulat wajib menja a kepentin an hukum ne aranya atau kepentin an nasionalnya. *alam prinsip ini, yan diatur adalah kepentin an hukum suatu ne ara dilan ar oleh seseoran yan berada di luar ne aranya. Ciri utamanya adalah setiap oran di luar -ndonesia melakukan tindak pidana yan diatur dalam pasal = K>3P tersebut Berdasarkan kasus, karena pelaku berada dalam wilayah -ndonesia sehin tidak di unakan. !. Prinsip >ni(ersalitas a prinsip nasionalitas pasi%

1sas ini diper unakan untuk melindun i seluruh masyarakat dunia, seperti >> antiterorisme Berdasarkan kasus, pembunuhan yan terjadi merupakan pembunuhan biasa yan sudah diatur dalam pasal 3=/ K>3P sehin a tidak perlu diper unakan prinsip uni(ersalitas

1.
!.

'enis()enis deli
*elik Kejahatan

1dalah delik yan ter2antum dalam buku -- K>3P Kasus pembunuhan beren2ana tersebut diatur dalam pasal 3=/ K>3P yan berada dalam buku -K>3P tentan kejahatan, sehin a kasus tersebut di olon kan dalam delik kejahatan

!.

*elik Materil

1dalah tindak pidana yan rumusannya melaran suatu perbuatanCtindakan den an mempersoalkan akibatnya. Kasus tersebut merupakan kasus pembunuhan, dimana selesainya tindak pidana setelah sudah dilakukannya pembunuhan tersebut den an mempersoalkan akibatnya yaitu hilan nya nyawa seseoran . !. *elik Komisionis arannya dian2am pidana

1dalah tindakan akti% .a2ti(e handelin 0 yan dilaran untuk pelan

Kasus tersebut merupakan delik yan dilaran dilakukan, seba aimana tertera dalam Pasal 3=/ K>3P tentan pembunuhan den an dipikirkan lebih dulu. Pembunuhan beren2ana ini merupakan perbuatan yan dilaran dilakukan !. *elik dolus .sen aja0

1dalah suatu kehendak atau kein inan untuk melaksanakan suatu tindakan yan didoron oleh pemenuhan na%su .moti%0. *alam kasus pembunuhan tersebut, pelaku sudah menyiapkan martil dan memukulkannya den an sen aja untuk men etahui apakah korban kebal atau tidak dan menyebabkan korban tewas. !. *elik Biasa

1dalah suatu tindak pidana yan penuntutannya bisa dilakukan bila dilaporkan atau karena tertan kap tan an Kasus pembunuhan tersebut bisa dilaporkan siapa saja dan laporan tersebut tidak dapat di2abut kembali dimana bahkan tidak perlu adanya laporan sebab polisi dapat menyelesaikan delik tersebut, serta delik laporan pembunuhan ini tidak dapat diselesaikan di luar pen adilan C berdamai. !. *elik dikuali(isir

1dalah merupakan delik yan dilakukan memiliki unsur memberatkan pidana. Kasus pembunuhan tersebut dilakukan den an peren2anaan sehin a termasuk dalam delik yan

memberatkan. Selain itu tindakan yan dilakukan tersan ka setelah membunuh adalah memakan or an dalam tubuh korban, dimana menurut K>3P &ederasi Rusia, bahwa pembunuhan den an tujuan memperoleh or an atau jarin an tubuh, termasuk kedalam pemberatan pidana delik pembunuhan, dapat dinyatakan berlaku di -ndonesia, sebab ejala pembunuhan kejam seperti itu terjadi ju a di -ndonesia .menurut pendapat Pro%.*r.1ndi 3am,ah dalam buku delik#delik tertentu .spe2ial deli2ten0 di dalam K>3P0.

!.

*elik Selesai

1dalah delik tersebut sudah selesai ketika delik itu terjadi Kasus pembunuhan tersebut, dilaksanakan seketika yaitu memukul den an martil dan lan sun selesai, tidak berlan sun terus menerus !. *elik Communa

1dalah delik yan bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa terbatas oleh kuali%ikasiC olon an Kasus pen aniayaan tersebut, seba aimana yan tertera pada Pasal 3=/ K>3P, dapat dilakukan oleh siapapun .4'-, 4'1, atau tidak memiliki kewar ane araan0 tanpa tersbatas seseoran tersebut berasal dari olon an tertentu .Militer, Pe awai 'e eri, dan lainnya0 atau bukan !. *elik Mandiri

1dalah delik yan dilakukan hanya satu kali saja Kasus tersebut adalah pembunuhan yan hanya dilakukan satu kali selesai tanpa berlanjut. !. *elik tun al

1dalah delik yan tidak dilakukan berulan #ulan seba ai mata pen2aharian .lawan dari delik beran kai0 Kasus tersebut adalah pembunuhan yan tidak dilakukan berulan #ulan

1.

*)aran %ausalitas

$eori kausalitas hanya dapat diterapkan pada jenis delik tertentu saja, yaitu ; !. 6. 3. *elik Materil *elik 7misi tidak murni *elik yan diperberatCdikuali(isir a dapat dirumuskan kausanya. Menurut

Kasus pembunuhan ini merupakan delik dikuali(isir, sehin

teori Von Buri .teori sama nilai atau ekui(alensi0, semua %aktor yan perlu atau turut serta menyebabkan suatu akibat dan tidak dapat dihilan kan dari ran kaian %aktor#%aktor yan menjadi syarat mutlak terjadinya akibat, harus diberi nilai sama. Berdasarkan teori tersebut, kausa yan menimbulkan akibat adalah ; !. Pen akuan korban bahwa ia memiliki ilmu kebal yan menyebabkan pelaku in in men ujinya.

6. 3.

Korban men ikuti pelaku ke semak#semak belakan rumah *ipukul men unakan martil oleh pelaku

$eori Von Buri memerlukan suatu restriksi .pembatasan0. *ari semua %aktor yan bernilai sama, diambil satu yan dian ap palin bernilai. &aktor palin bernilai itu diterima seba ai kausa. $eori yan bermaksud men hapuskan kekuran an Von Buri dapat diba i dalam dua olon an ; !. $eori yan men indi(idualisasikan ap palin

*ari semua %aktor yan oleh Von Buri diterima seba ai kausa, diambil satu yan dian

berpen aruh atas terjadinya akibat atau terjadinya delik. $eori yan terkenal dalam olon an ini adalah teori Birkmeyer. Berdasarkan teori Birkmeyer, kausa dalam kasus adalah dipukul men unakan martil oleh pelaku sebab %aktor inilah yan palin besar pen aruhnya untuk men akibatkan kematian. !. $eori yan merata#samakan

*ari semua %aktor yan oleh Von buri diterima seba ai kausa, diambil satu yan menurut pen alaman, boleh dian !. ap umumnya menjadi kausa. $eori yan men anut olon an ini adalah ;

$eori Von Kries .subje2ti(e pra nose0 ap menjadi kausa adalah %aktor yan adeDuate .sesuai, seimban 0 den an

&aktor yan dian

terjadinya akibat yan bersan kutan dan sebelumnya telah dapat diketahui oleh pembuat delik bahwa akan men akibatkan delik. Berdasarkan kasus, maka kausanya adalah dipukul men unakan martil oleh pelaku sebab pelaku

men etahui bahwa pemukulan den an martil dapat men akibatkan matinya korban. !. $eori Rumelin .obje2ti(ena2htra li2her pra nose0 ap menjadi kausa adalah ditinjau dari sudut objekti% .yaitu %aktor yan setelah

&aktor yan dian

terselesainya delik umum diterima0, harus ada untuk terjadinya akibat perbuatan tersebut. 9adi yan menjadi %aktor adalah %aktor yan kemudian, yan setelah terjadinya delik .akibat0 yan bersan kutan, setelah terselesainya delik, umum yan diterima seba ai %aktor yan menyebabkan terjadinya delik tersebut. Berdasarkan kasus, maka kausanya adalah pelaku in in memiliki kekebalan den an memakan or an tubuh ba ian dalam korban setiap malam jumat.

1.

+ela,an -u um

Bersi%at melawan hukum .wedere2htelijk0 berarti bertentan an den an hukum, tidak sesuai den an hukum, dimana yan dimaksud hukum adalah hukum positi%. Menurut K>3P, melawan hukum dikenal

den an istilah se2ara tanpa hak, se2ara bertentan an den an kewajibannya, serta bertentan an den an kewajiban oran lain menurut undan #undan , se2ara bertentan an den an kewajiban umum. 9ika suatu perbuatan sudah memenuhi unsure#unsur dalam K>3P, perbuatan tersebut pasti melawan hukum 1liran melawan hukum .onre2htmati heid0 adalah ; !. 1liran &ormil a apabila suatu kelakuan

Melawan hukum itu seba ai konstituti% elemen tiap peristiwa pidana. Sehin

memenuhi unsur dalam ketentuan pidana yan bersan kutan .se2ara %ormil0, baik kata melawan hukum ditulis .harus dibuktikan0 maupun tidak tertulis .tidak perlu dibuktikan0 dalam undan #undan , maka kelakuan tersebut sah dikatakan seba ai tindak pidana. *isebut melawan hukum positi% tertulis Berdasarkan kasus, yan diper unakan adalah Pasal 3=/ K>3P ; ) Baran siapa sen aja dan den an ren2ana lebih dahulu merampas nyawa oran lain, dian2am, karena pembunuhan den an ren2ana .moord0, den an pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, palin lama dua puluh tahun ) *alam kasus, ternyata memenuhi semua unsur yan terdapat dalam pasal .dibuktikan dalam ba ian -0, maka dinyatakan sah seba ai tindak pidana. *alam pasal 3=/ K>3P tidak terdapat unsur melawan hukum sehin a tidak perlu dibuktikan se2ara terperin2i, namun den an terpenuhinya semua unsur dalam pasal, maka dapat perbuatan tersebut dikatakan )melawan hukum+ !. 1liran Materil

Melawan hukum seba ai suatu anisir yan tidak hanya melawan hukum tertulis, tetapi ju a seba ai suatu anisir yan melawan hukum yan tidak tertulis, yaitu yan melawan asas#asas hukum umum *alam kasus, pembunuhan yan dilakukan oleh pelaku ju a tidak dapat diterima oleh umum .hukum tidak tertulis0, sehin a terpenuhilah unsur melawan hukum.

1.

%esala-an dan pertan..un.)a,a/an pidana

$erdapat ada ium yan terkenal men enai kesalahan yaitu ):een stra% ,onder s2huld+ .tiada suatu hukuman tanpa kesalahan atau tiada pemidanaan tanpa adanya kesalahan0. Kesalahan dalam arti luas adalah dolusCkesen ajaan dan 2ulpaCkelalaian !. Kesen ajaanC*olus

1dalah kehendak untuk melaksanakan suatu tindakan yan didoron oleh pemenuhan na%su .moti%0. >ntuk mewujudkan tindakannya, ada ti a tahapan yaitu adanya moti%, adanya kehendak, dan adanya tindakan.

Kesen ajaan terba i atas ; !. 6. Kesen ajaan den an dasar men etahui, termasuk delik %ormil Kesen ajaan den an dasar men hendaki, termasuk delik materil

Kasus pembunuhan tersebut masuk kedalam kesen ajaan den an dasar men hendaki, sebab men hendaki akibat yan terjadi dari tindakan membunuh tersebut, yaitu matinya korban. :radasi kesen ajaan yaitu ; !. 6. Kesen ajaan den an maksud, adalah terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah Kesen ajaan den an kesadaran tujuan yan pasti men enai tujuanCkeharusanCakibat

perwujudan dari maksud atau tujuan dan pen etahuan pelaku perbuatan 3. Kesen ajaan den an menyadari kemun kinan .kesen ajaan bersyarat0

Kasus pembunuhan tersebut termasuk dalam kesen ajaan den an maksud, karena terjadinya tindakan yaitu pemukulan den an martil, atau akibat tertentu yaitu kematian yan diren2anakan oleh pelaku una dimakan or an tubuh ba ian dalamnya untuk kekebalan, adalah perwujudan dari maksud atau tujuan dan pen etahuan pelaku. Pemba ian dolus dihubun kan den an sasaran, yaitu ; !. 6. *olus *eterminatus, adalah kehendak dan keinsya%an untuk melakukan suatu tindakan yan *olus -ndeterminatus, adalah kehendak dan keinsya%an untuk menimbulkan akibat pada

menimbulkan suatu akibat sembaran sasaran .tidak ditentukan0 3. =. ". <. *olus 1lternati(us, kehendak berupa pilihan *olus *eneralus, sasaran jamak *olus -ndere2tus, akibat timbul sebenarnya bukan kehendak dan tujuan pelaku *olus Premiditatus, kesen ajaan yan diren2anakan terlebih dahulu

Kasus pembunuhan tersebut masuk pada *olus determinatus sebab pelaku den an kehendaknya dan keinsya%annya melakukan pemukulan martil a ar korban tewas. !. KealpaanCCulpa

1dalah kesalahan seba ai akibat kuran hati#hati atau tidak sen aja. *alam kasus pembunuhan tersebut telah dibuktikan bahwa kesalahan timbul akibat kesen ajaan atau dolus, sehin merupakan kealpaan atau 2ulpa a bukan

1.

!o..in.

1dalah perluasan tindak pidana karena membahayakan suatu kepentin an meskipun tindakan tersebut tidak memenuhi seluruh unsur#unsur tindak pidana yan ditentukan atau dirumuskan *asar po in dapat dipidana adalah Pasal "3 K>3P, dimana salah satu ayatnya berbunyi

1yat .!0 ; Men2oba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya pemulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata#mata disebabkan karena kehendaknya sendiri. Maka dapat disimpulkan syarat#syarat po in sesuai pasal "3 ayat ! K>3P adalah ; !. 6. 3. 'iat Permulaan pelaksanaan tindakan $idak selesainya delik bukan karena kehendak pelaku

>ntuk niat, terdapat dua teori men enai niat yaitu ; !. $eori Per2obaan Subjekti%

Seseoran yan telah memiliki niat untuk melakukan tindak pidana atau menyatakan niatnya dalam tindakan permulaan sudah harus dipidana meskipun belum terjadi suatu keru ian kepentin an hukum sesuai den an pasal yan dipidana. !. $eori Per2obaan 7bjekti%

Bertolak pan kal kepada tindakan dari petindak yan telah membahayakan suatu kepentin an hukum yan dilindun i oleh undan #undan . Beberapa penulis Belanda berpendapat bahwa K>3P men anut teori objekti%. Berdasarkan kasus, tidak terjadi po in karena tindak pidana telah memenuhi seluruh unsur yan ada. Seandainya pada saat pelaku hendak memukulkan martil ke kepala korban, ada war a sekitar yan melihatnya dan men a alkannya, maka terjadilah po in .tidak selesainya delik bukan karena kehendak pelaku0. 1n2aman hukumannya#pun dikuran i seperti anya sesuai den an pasal "3 K>3P.

Anda mungkin juga menyukai