Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ENERGI DAN EKSERGI PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PT.

TANJUNG ENIM LESTARI PULP AND PAPER


Ir. Dyos Santoso, M.T, 2Harapan Aryto Salom Ferdinand Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya INDRALAYA aryto_harapan@yahoo.com Abstrak
Makalah ini menyajikan analisis energi dan eksergi pada sistem pembangkit listrik tenaga uap di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT.Telpp) yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen yang memiliki ireversibilitas yang cukup besar. Analisis eksergi mampu mengetahui letak, jenis serta kerugian yang terjadi selama proses berlangsung. Laju energi, eksergi, efisiensi energi dan eksergi serta ireversibilitas dihitung berdasarkan data operasi pada PT.Telpp. Pembangkit listrik tenaga uap yang diteliti adalah pembangkit listrik dengan menggunakan turbin ekstraksi pada daya keluaran 47,7 MW. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, condensate tank memiliki efisiensi eksergi terendah yaitu 17,3054 %, sedangkan condensate pump 2 merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi tertinggi yaitu 76,3126 %. Deaerator merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi tertinggi yaitu 99,3562 %, sedangkan power boiler merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi terendah yaitu 29,7757 %. Ireversibilitas yang paling besar terjadi di recovery boiler, yaitu sebesar 163,0488 MW, sedangkan ireversibilitas yang paling kecil terjadi pada condensate pump 1 yaitu sebesar 0,0025 MW. Kata Kunci : analisis eksergi, analisis energi, PLTU. Abstract This paper presents exergy and energy analysis of steam power plant at PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT.Telpp) that aims to identify which component that have irreversibility large enough. Exergy analysis is able to know location, type and losses that occur during the process. Energy rate, exergy, energy and exergy efficiency and irreversibility is calculated based on the operating data of PT.Telpp. The steam power plant that studied is power plant by using extraction turbine with output power is 47,7 MW. Based on the research that has been done, condensate tank has the lowest of exergy efficiency is equal to 17,3054 %, meanwhile second condensate pump is component with the highest exergy efficiency of 76,3126 %. Deaerator is component with the highest energy efficiency of 99,3562 %,meanwhile power boiler is component with the lowest energy efficiency of 29,7757 %. The greatest Irreversibility occurs in the recovery boiler, that is equal to 163.0488 MW , meanwhile the lowest irreversibility occurs in first condensate pump, that is equal to 0,0025 MW. Keyword : exergy analysis, energy analysis, steam power plant
1

1.PENDAHULUAN Pada era ini, energi memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari bahkan di dunia industri. Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,6% pertahun, tidak terkecuali di Indonesia [1]. Kebutuhan energi terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan ekonomi suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara ekonomi berkembang yang terus melakukan kegiatan pembangunan di sektor industri. Keberlangsungan suatu industri sangat tergantung oleh energi yang tersedia. Berdasarkan data dari blueprint Pengelolaan Energi Nasional tahun 2006, Indonesia merupakan salah satu 1 negara dengan persediaan sumber energi terbesar, namun dalam hal pemanfaatannya, Indonesia merupakan negara dengan pemanfaatan terendah [2]. Hal ini menunjukkan, bahwa Indonesia merupakan negara yang tidak efisien dalam pemanfaatan sumber energi. Seiring dengan hal tersebut, maka pemanfaatan sumber energi seefisien mungkin perlu dilakukan. Dengan melakukan analisis eksergi secara menyeluruh dan analisis pada tiap komponen/subsistem pada sistem pembangkit serta melakukan pengoptimalan, maka efisiensi sistem pembangkit akan meningkat. Metode analisis eksergi ini sesuai dengan tujuan yang lebih jauh dalam kaitan pengelolaan sumber daya yang efisien, karena cara ini mampu mengidentifikasi lokasi, jenis serta besarnya kerugian. Informasi ini dapat dimanfaatkan pada

perancangan sistem termal dan menuntun usaha mengurangi sumber pemborosan energi dalam sistem yang sudah ada, dan evaluasi sistem ekonomi [3]. Banyak jurnal atau tulisan yang membahas tentang analisis eksergi, terutama tentang sistem pembangkit listrik pada Perusahaan Listrik semisal PLN di Indonesia [4]. Analisis eksergi pada proses industri juga sudah dilakukan [5,6], namun analisis eksergi pada sistem pembangkit listrik di industri masih sangat jarang dilakukan. Analisis eksergi pada industri pulp and paper sudah pernah dilakukan, salah satunya oleh Mei Gong [7]. Telah terbukti, bahwa analisis eksergi sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi sistem dan proses. Mei Gong menganalisis industri pulp and paper secara menyeluruh, dan dalam tulisannya hanya memperlihatkan efisiensi pada sistem pembangkit secara keseluruhan tanpa memperlihatkan analisis yang dilakukan pada tiap komponen. Untuk itu penulis akan fokus melakukan analisis eksergi pada sistem pembangkit di industri pulp and paper. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Energi Energi merupakan konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting dalam analisis teknik [3]. Analisis energi dilakukan berdasarkan pada hukum pertama termodinamika. Degradasi energi tidak dihitung jika menggunakan hukum pertama. Sebagai contoh penurunan kualitas energi termal yang dipindahkan dari temperatur tinggi menjadi temperatur rendah tidak kelihatan bila dinyatakan dalam analisis energi. Sedangkan analisis eksergi dilakukan berdasarkan hukum kedua termodinamika, yaitu proses termodinamika selalu tidak ideal sehingga terjadi penurunan kualitas energi [9]. 2.1.1. Neraca Energi Neraca energi berbicara mengenai kesetimbangan energi di dalam suatu sistem. Persamaan umum kesetimbangan energi untuk sistem terbuka adalah:

2.2. Analisis Eksergi Eksergi didefinisikan sebagai potensi kerja maksimum dalam bentuk materi atau energi dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Potensi kerja ini diperoleh melalui proses reversibel. Eksergi dapat ditransfer di antara sistem dan dapat dihancurkan oleh ireversibilitas di dalam sistem [9].

energi

Gambar 1 komposisi energi, eksergi dan anergi [17]. Analisis eksergi bisa diterapkan di banyak bidang, terkhusus pada industri yang bekerja dengan pemanfaatan energi termal. Analisis eksergi terbukti sangat bermanfaat dalam menilai kinerja suatu sistem. Di dunia industri, analisis eksergi sudah dilakukan. Analisis eksergi pada industri pulp and paper [7] yang dilakukan memperlihatkan perbedaan antara analisis energi dengan analisis eksergi. 2.2.1. Neraca Eksergi Pada sebagian besar persoalan analisis termodinamika pada umumnya akan melibatkan aliran massa masuk dan keluar sistem, oleh karena itu kondisi ini sering dimodelkan sebagai volume atur (control volume). Neraca eksergi volume atur dapat diekspresikan dalam persamaan berikut :

2.2.3. Bentuk-bentuk Eksergi A. Work Exergy Karena eksergi didefinisikan sebagai potensi kerja maksimum, perpindahan laju kerja , berbanding lurus dengan perpindahan laju eksergi , dan dapat ditunjukkan dalm persamaan [7]:

Dimana energi tiap state : E = (2) 2

= 0

(4)

B. Heat Transfer Exergy Dengan mengasumsikan distribusi temperatur yang sama atau seragam pada sumber kalor, laju perpindahan eksergi, dihubungkan dengan perpindahan lalu aliran panas, Q , dapat dihitung dengan menggunakan persamaan [7]: = 1
0

Eksergi yang keluar merupakan eksergi yang termanfaatkan, yaitu eksergi produk , dan eksergi yang tidak termanfaatkan, yaitu eksergi yang terbuang . Sangat penting untuk membedakan antara eksergi yang dimusnahkan karena ireversibilitas dengan eksergi yang terbuang karena tidak termanfaatkan [7]. 2.2.5. Efisiensi Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara eksergi masuk sebagai eksergi yang digunakan dengan eksergi keluar sebagai eksergi yang termanfaatkan. Efisiensi eksergi dapat ditulis [7] : =

(5)

Dimana 0 merupakan temperatur lingkungan dan T adalah temperatur sumber panas. C. Eksergi Fisik Eksergi fisik, juga dikenal sebagai thermomechanical exergy adalah kerja yang diperoleh dari kondisi awal (T, P) menuju kondisi lingkungan (0 , 0 ). Eksergi fisik spesifik dapat ditulis sebagai berikut [7] : = 0 0 ( 0 ) Untuk gas ideal dengan konstan : , , = 0
1 0

(11)

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Umum Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis termodinamika pada tiap komponen pada sistem pembangkit listrik tenaga uap. Dalam penelitian ini sistem disederhanakan ke dalam sebuah volume kontrol dengan membedakan antara aliran masuk komponen dan aliran keluar komponen. Sistem juga diasumsikan dalam kondisi steady. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi, jenis dan besar kerugian (energy losses) akibat gesekan dan pembakaran tidak sempurna pada ruang bakar, dll. Data temperatur, tekanan dan laju aliran massa digunakan untuk mencari entalpi dan entropi pada tabel termodinamika, sehingga bisa dihitung energi dan eksergi tiap state. Setelah mendapatkan energi dan eksergi di tiap state maka analisis di tiap komponen bisa dilakukan dengan menggunakan neraca energi dan eksergi. maka dapat diketahui komponen mana yang paling tidak efisien atau yang mengalami ireversibilitas terbesar. Analisis tiap komponen akan memudahkan analisis sistem pembangkit secara keseluruhan. 3.2. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Adapun batasan penelitian ini antara lain, penelitian diarahkan kepada analisis termodinamika untuk mengetahui performansi dengan menggunakan analisis energi dan eksergi pada tiap komponen, Penelitian ini mempertimbangkan kondisi setiap masuk komponen dan keluar komponen. Proses analisis dimulai dari tiap komponen sehingga bisa dilakukan analisis secara keseluruhan. Sistem diasumsikan dalam sistem terbuka kondisi steady dan kondisi lingkungan PT. Tanjung Enim 3

(6)

1 ln

1 0

1 0

(7)

Dalam bentuk padat dan cair dengan asumsi kalor spesifik konstan c :
= 0 0 0

0 (8)

Dimana adalah spesifik volume, diketahui dari temperatur 0 . D. Eksergi Kimia Eksergi kimia adalah jumlah kerja maksimum yang diperoleh ketika materi berubah dari kondisi lingkungan menuju kondisi mati (dead state). Proses ini hanya melibatkan pertukaran panas dan pertukaran zat dengan lingkungan. Specific molar chemical exergy dapat ditulis kedalam persamaan [11] :
=

(9)

2.2.4. Exergy Losses Eksergi tidak kekal dan bisa dimusnahkan. Istilah ini sering disebut ireversibilitas (irreversibility). Pemusnahan eksergi disimbolkan dengan , sering juga disimbolkan dengan (exergy destruction) [7]. I = To . Sgen 0 (10)

Lestari Pulp and Paper dijadikan referensi. Dalam hal ini parameter-parameter yang akan dihitung meliputi: nilai eksergi , energi, laju eksergi, laju energi di tiap titik dan ireversibel serta efisiensi energi dan eksergi pada tiap komponen serta membatasi komponen yang akan dianalisis sehingga bisa menjadi satu siklus pembangkit listrik tenaga uap. Dalam hal ini komponen meliputi : power boiler, recovery boiler, turbin, kondensor, condensate pump, deaerator dan feed water pump. 3.4. Sumber Data Data-data yang digunakan dalam analisis ini adalah data-data yang meliputi : 1. Data operasi keseluruhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper. 2. Data teknis PLTU yang meliputi : tekanan, temperatur, laju aliran massa dan data penting lainnya yang mendukung dalam penelitian. 3. Gambar diagram alir atau flow sheet PLTU PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper. 4. Buku pedoman operasi (Manual Design) PLTU PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper. Untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan maka disusun diagram seperti yang ditunjukkan pada gambar.

4. Sistem PLTU PT.Telpp 4.1. Penjelasan Sistem

Gambar 3. Skema PLTU di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper

Pada PLTU PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper , daya listrik maksimum yang bisa dihasilkan adalah 75 MW. Turbin digerakkan oleh steam yang dihasilkan dari power boiler dan recovery boiler. Power boiler menggunakan bahan bakar kulit kayu (bark). Air dialirkan ke atas melalui pipa yang ada pada dinding boiler, air tersebut akan dipanaskan hingga menjadi uap kering. Uap kemudian masuk ke high pressure header yang merupakan tempat bertemu uap dari power boiler dan recovery boiler. Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber tenaga untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan ke generator. Uap yang keluar dari turbin sebagian besar diekstrak ke medium pressure (MP) steam dan low pressure (LP) steam untuk keperluan mill process, dan sisanya dialirkan ke kondensor. Di condensate tank uap panas didingingkan dengan menggunakan air pendingin cooling tower. Kemudian air dipompa menuju deaerator dan masuk ke feed water tank dan dipanaskan dengan menggunakan uap panas dari LP steam. Air kemudian dipompa dengan feed water pump untuk dipanaskan lebih lanjut di boiler dengan terlebih dahulu masuk ke economizer yang dilanjutkan ke steam drum. Siklus ini terus berlangsung selama proses terjadi. Sedangkan pada recovery boiler, proses steam yang terjadi sama dengan yang terjadi di power boiler, hanya saja bahan bakar yang digunakan adalah Heavy Black Liquor (HBL).

Gambar 2. Diagram alir penelitian

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Perhitungan pada Tiap State Tabel 1. Perhitungan pada tiap state dengan daya keluaran turbin 47,7 MW
TITIK Tekanan P (kPa) Temperatur T (C) Laju aliran massa (kg/ s) Enthalpy h (kJ/ kg) Entropy s (kJ/ kg K) Laju energi E(MW) Exergy Spec. (kJ/ kg) Laju eksergi

(MW)
4,1850 1,3807 94,6957 30,6261 126,1734 1,335452 35,6082 22,8434 5,6202 0,3020 0,9137 1,2573 0,2997 0,5662 0,4788 0,4122 0,0161 4,8319 5,6580 0,001677 1,7811 0,1220 0,4494 0,4902

1a 1b 2a 2b 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

8359 8253 6310 6368 6274 12 337 1242 343 230 700 700 387 387 325 900 600 300 8359 12 6899 900 12 443

123 124 450 436 453 47 157 259 169 90 97 107 30 39 60 60 30 121 122 47 268 60 60 60

76,1111 24,7222 75,2778 24,7222 100 12,5 57,2222 26,3889 8,8889 15,0627 43,1250 37,9166 1045 1045 96,1111 74,1667 28,8889 104,7222 104,7222 12,5000 2,2222 21,9444 96,1111 96,1111

522,243 526,398 3298,41 3262,88 3306,33 2585,98 2773,41 2954,42 2798,76 377,163 381,731 449,145 138,619 163,691 251,437 251,919 126,277 512,373 518,016 196,797 2992,48 251,919 251,18 251,536

1,55271 1,56346 6,69389 6,64034 6,70741 8,1275 7,05556 6,85178 7,10573 1,19275 1,20397 1,38515 0,477789 0,55889 0,831131 0,830825 0,436573 1,54936 1,54202 0,668412 7,18582 0,830825 0,831293 0,831068

39,7485 13,0137 248,2970 80,6656 330,6330 32,3248 158,7007 77,9639 24,8779 5,6811 16,4621 17,0301 144,8569 171,0571 24,1659 18,6840 3,6480 53,6568 54,2478 2,4600 6,6500 5,5282 24,1412 24,1754

54,9849 55,8504 1257,9509 1238,8072 1261,7337 106,8362 622,2798 865,6465 632,2778 20,0527 21,1874 33,1603 0,2868 0,5419 4,9821 5,5577 0,5569 46,1400 54,0291 0,1341 801,4903 5,557748 4,67554 5,1004

Data lingkungan yang dipakai adalah data lingkungan di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper : 0 = 306 0 = 101,325 Sehingga didapat : 0 = 138,361 / 0 = 0,477883 /(. ) Analisis dilakukan pada saat daya yang dihasilkan turbin sebesar 47,7 MW. Laju energi dan eksergi spesifik dihitung dengan menggunakan persamaan 2 dan 6.

5.2.Analisis Energi Komponen

dan

Eksergi

pada

Tabel 2. Efisiensi energi dan eksergi pada komponen


KOMPONEN/SUBSISTEM POWER BOILER RECOVERY BOILER TURBINE CONDENSOR DEAERATOR CONDENSATE PUMP 2 CONDENSATE PUMP 1 CONDENSATE TANK FEED WATER PUMP
EFISIENSI ENERGI EFISIENSI EKSERGI

(%) 29,7757 58,6909 77,3802 87,7295 99,3562 76,2741 64,7954 51,1884 67,7671

(%) 24,7740 35,6961 71,8522 19,9864 59,4974 76,3126 63,8327 17,3054 66,2983

Tabel 3. Ireversibilitas pada komponen


KOMPONEN/SUBSISTEM POWER BOILER RECOVERY BOILER TURBINE CONDENSOR DEAERATOR CONDENSATE PUMP 2 CONDENSATE PUMP 1 CONDENSATE TANK FEED WATER PUMP IRREVERSIBILITY (MW) 88,8030 163,0488 18,6862 1,0672 2,9977 0,1391 0,0231 2,1473 0,4200 277,3325 % 32,0204 58,7918 6,737845 0,38481 1,080918 0,050169 0,008342 0,774286 0,15143 100

Gambar 4 dan 5 di bawah ini merupakan grafik perbandingan efisiensi energi dan eksergi serta ireversibilitas pada tiap komponen sistem pembangkit listrik tenaga uap di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper.

Gambar 6. Diagram Grassman PLTU PT.Telpp Gambar 4. Perbandingan analisis energi dan analisis eksergi 5.3. Pembahasan Dengan melihat tabel 1, pada tiap state dapat dilihat perbedaan antara perhitungan dengan metode analisis energi dan perhitungan dengan metode analisis eksergi. Jumlah energi selalu lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah eksergi pada state yang sama. Perbedaan ini dikarenakan, analisis energi hanya berbicara tentang kuantitas saja, sedangkan analisis eksergi berbicara tentang kuantitas dan kualitas. Eksergi juga adalah hasil pengurangan energi suatu sistem dengan lingkungan, dimana lingkungan PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper menjadi referensinya. Pada gambar 4 kita dapat melihat, bahwa ada perbedaan yang cukup besar antara efisiensi energi dan efisiensi eksergi. Semakin tinggi temperatur, maka nilai enthalpy dan entropy juga semakin tinggi. Jika suatu sistem memiliki temperatur yang tinggi, maka akan terdapat selisih yang besar antara sistem dengan lingkungan. Sebaliknya, semakin rendah temperatur 6

Gambar 5. Ireversibilitas pada tiap komponen Hasil dari perhitungan analisis energi dan eksergi pada PLTU. PT.Telpp dapat disajikan dalam bentuk diagram grassman seperti yang ditunjukkan pada gambar 6.

lingkungan, maka semakin besar juga selisih antara sistem dengan lingkungan yang diberikan. Tabel 2 dan Gambar 4 menunjukkan efisiensi energi dan eksergi pada tiap komponen PLTU PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper. Berdasarkan analisis energi yang dilakukan, deaerator merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi tertinggi yaitu 99,3562 % , sedangkan power boiler merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi terendah yaitu 29,7757 %. Laju aliran massa bahan bakar bark yang cukup kecil, perbedaan temperatur yang sangat besar antara furnace dan steam serta pembakaran bark yang tidak sempurna, mengakibatkan rendahnya efisiensi energi pada power boiler. Berdasarkan analisis eksergi yang dilakukan, condensate pump 2 merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi tertinggi yaitu 76,3126 %, sedangkan condensate tank merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi terendah yaitu 17,3054 %. Exergy Losses Pada condensate tank juga diakibatkan oleh pencampuran steam yang memiliki perbedaan temperatur yang cukup besar dari mill process, kondensor dan condensate pump 2. Eksergi yang masuk pada tiap komponen tidaklah sama dengan eksergi yang keluar pada tiap komponen, hal ini dikarenakan adanya eksergi yang dimusnahkan (ireversibilitas). Semakin besar ireversibilitas maka efisiensi eksergi suatu komponen akan semakin rendah. Dengan melihat tabel 3 dan gambar 5, dapat dilihat bahwa ireversibilitas yang paling besar terjadi pada recovery boiler yaitu sebesar 163,0488 MW , hal ini menjadikan recovery boiler menjadi sumber utama ireversibilitas yaitu sebesar 58,7918 % dari total ireversibilitas yang terjadi dalam sistem pembangkit listrik tenaga uap di PT. Telpp. Condensate pump 1 merupakan komponen yang memiliki ireversibilitas terkecil yaitu 0,0231 MW atau 0,008342 % dari total ireversibilitas yang terjadi pada sistem pembangkit. Pada condensate pump 2 tidak terjadi penurunan temperatur dan hanya mengalami peningkatan tekanan yang relatif kecil, sehingga perubahan nilai energi dan eksergi yang terjadi sangat kecil, hal ini mengakibatkan ireversibilitas yang sangat kecil pada condensate pump 2. Faktor yang mempengaruhi efisiensi eksergi yang rendah dan ireversibilitas yang besar pada recovery boiler dan power boiler adalah nilai kalor black liquor dan bark yang rendah. Nilai kalor pembakaran pada bark cukup tinggi dibandingkan black liquor, karena pada black liquor masih banyak terdapat senyawa organik. Black liquor merupakan cairan hasil cooking dan 7

bleaching pada digester yang hanya mengekstraksi selulosa, dimana terjadi pemisahan kandungan organik dan anorganik. Black liquor memiliki kandungan organik yang sangat sedikit. Kandungan organik inilah yang menentukan nilai kalor suatu senyawa. Pada sistem pembangkit, terjadi losses berupa kebocoran pipa yang mengakibatkan uap cukup banyak yang terbuang. Hal ini mengakibatkan laju aliran massa yang masuk dengan keluar komponen tidak seimbang dan berpengaruh pada hasil perhitungan yang dilakukan. 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis energi dan eksergi pada sistem pembangkit listrik tenaga uap di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper, pada saat daya turbin sebesar 47,7 MW, maka bisa ditarik beberapa kesimpulan yang bisa menggambarkan apa yang diperoleh dari penelitian ini. Berdasarkan analisis energi yang telah dilakukan, deaerator merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi tertinggi yaitu 99,3562 %, sedangkan power boiler merupakan komponen yang memiliki efisiensi energi terendah yaitu 29,7757 %. Berdasarkan analisis eksergi yang telah dilakukan, condensate pump 2 merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi tertinggi yaitu 76,3126 %, sedangkan condensate tank merupakan komponen yang memiliki efisiensi eksergi terendah yaitu 17,3054 %. Recovery boiler merupakan komponen yang memiliki ireversibilitas paling besar yaitu sebesar 163,0488 MW atau 58,7918 % dari total ireversibilitas yang terjadi pada sistem pembangkit. Sedangkan Condensate pump 1 merupakan komponen yang memiliki ireversibilitas terkecil yaitu 0,0231 MW atau 0,008342 % dari total ireversibilitas yang terjadi pada sistem pembangkit. 6.2. Saran Pihak perusahaan perlu melakukan analisis eksergi pada komponen dan PLTU secara keseluruhan, karena analisis eksergi tidak hanya meninjau energi dari segi kuantitas tapi juga kualitas. Analisis eksergi juga mampu mengetahui lokasi, jenis dan mampu mengidentifikasi komponen yang mengalami pemusnahan eksergi (ireversibilitas) yang cukup besar. Perusahaan juga perlu melakukan analisis termoekonomi untuk melakukan penilaian dari segi biaya.

DAFTAR SIMBOL E Ek Ep , G H,h hT I M P Q, q S,s T U,u V,v W,w Energi Energi kinetik Energi potensial Eksergi, spesifik eksergi Gravitasi Entalpi, entalpi spesifik Enatlpi spesifik keseluruhan Ireversibilitas Massa Laju aliran massa Tekanan Perpindahan panas, perpindahan per massa Entropi, spesifik entropi Temperatur Energi dalam, spesifik energi dalam Volume, spesifik volume Power efisiensi

[10].

[11].

[12].

[13].

[14].

DAFTAR PUSTAKA [1]. Anonim, Hingga 2030 Permintaan Energi Dunia Meningkat. website www.esdm.go.id (diakses tanggal 17 September 2013). Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006, 2006. Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025. Jakarta : Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Moran MJ, Shapiro HN., 1988. Fundamentals of engineering thermodynamics. John Wiley, New York. Basri, H., Santoso, D. 2010. Analisis Eksergi pada Siklus Turbin Gas Sederhana 14 MW Instalasi Pembangkit Tenaga Keramasan. Palembang : Jurnal Teknik Mesin Indonesia. amdali,., Tun, M., 2003. Exergy analysis and efficiency in an industrial AC ARC furnace. Turkey : Applied Thermal Engineering 23 (2003) 22552267. Utlu,Z., Sogut,Z., Hepbasli,A., Oktay,Z., 2006. Energy and exergy analyses of a raw mill in a cement production. Turkey : Applied Thermal Engineering 26 (2006) 24792489. Gong,M., 2005. Exergy analysis of a pulp and paper mill. Linkoping, Sweden : INTERNATIONAL JOURNAL OF ENERGY RESEARCH. S.C. Kaushik, V.Siva Reddy, S.K.Tyagi, 2010. Energi and exergy analyses of thermal power plants: A review, Elsevier, India. Sugiyono, M.Eng., Agus,2000. Studi Pendahuluan untuk Analisis Energi-Eksergi 8

[15].

[2].

[16].

[3].

[17].

[4].

Kota Jakarta, Direktorat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi, BPPT, Jakarta. Moran, M. J., 1982. Availability Analysis : A Guide to Efficient Energy Use. New Jersey : Pantice-Hall Inc. Vosough, A., Noghrehabadi, A., Ghalambaz, M., and Vosough, S., 2011. Exergy Concept and its Characteristic. Iran : International Journal of Multidisciplinary Sciences and Engineering, Vol. 2, No. 4. Hongbin, Z., 2009. Exergy Analysis of a Steam Power Plant with Direct Air-Cooling Sistem in China, Beijing : Power and Energi Engineering Conference, APPEEC 2009. Asia-Pacific. Bejan, A.,Tsatsaronis, G.,Moran M. J., 1996. Thermal design and optimization. U.S.A: John Wiley and Sons Inc. Ray ,T.K, Ranjan,G., Gupta,G.A, 2007. Exergy Analysis for Performance Optimization of a Steam Turbine Cycle, Kolkata: Department of Power Engineering, Jadavpur University. Cengel, Y. A. & Boles, M. A.,2002. Thermodynamics, An Engineering Approach 4th Edition In SI units,Singapore. Kotas, T. J., 1985. The exergy method of thermal plant analysis. London: Butterworths. Gundersen, T., 2011. An Introduction The Concept of Exergy and Energy Quality. Norway : Department of Energy and Process Engineering.

[5].

[6].

[7].

[8].

[9].

Anda mungkin juga menyukai