Disusun oleh :
NURUL KHOTIMAH, S. Kep.
NIM. A3.1100346
Email : Stikesmuhgombong@yahoo.com
PENGESAHAN
Lembar pengesahan :
Laporan kasus
Asuhan Keperawatan Pada Tn. T Dengan Masalah Utama
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral Pada Gangguan
Sistem Neurologi Di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Kebumen
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.
B. Tujuan........................................................................................................ 2
1. Tujuan Umum ....................................................................................... 2
2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3
A. Pengertian.................................................................................................. 3
B. Etiologi ...................................................................................................... 3
C. Batasan Karakteristik ................................................................................ 3
D. Patofisiologi dan Patway Keperawatan..................................................... 4
E. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan ...................................................... 5
BAB III. TINJAUAN KASUS.....................................................................................8
A. Pengkajian ................................................................................................. 8
B. Masalah Keperawatan ............................................................................... 9
C. Rencana Keperawatan ............................................................................... 9
D. Implementasi ............................................................................................. 9
E. Evaluasi ................................................. Error! Bookmark not defined.0
BAB IV. PEMBAHASAN..........................................................................................12
BAB V. KESIMPULAN...............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
secara abnormal rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula
darah antara 70-110 mg/dL. Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada
hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah yang rendah
menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi.
Otak merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang
rendah
karena
glukosa
merupakan
sumber
energi
otak
yang
utama.
Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem
saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin).
Hal ini akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah
tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
Hipoglikemia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau
kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).
Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang
berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit atau karena aktivitas fisik yang
berat. Pada hipoglikemia berat (kadar glukosa darah hingga di bawah 10 mg/dl),
dapat terjadi serangan kejang bahkan dapat terjadi koma (koma hipoglikemik).
Pada sebagian besar kasus koma hipoglikemik yang ditemukan di tempat
pelayanan kesehatan umum (klinik/RS) penyebab utamanya adalah karena terapi
pemberian insulin pada pasien penderita diabetes mellitus. Pada penelitian survey
yang dilakukan oleh Department of Neurology and Neurological Sciences, and
Program in Neurosciences, Stanford University School of Medicine,terdapat
setidaknya 93,2% penyebab masuknya seseorang dengan gejala koma hipoglikemik
adalah mereka yang menderita diabetes mellitus dan telah menjalani terapi
pemberian insulin pada rentang waktu sekitar 1,5 tahunan.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien
dengan gangguan sistem neurologi dengan masalah keperawatan utama
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Banyumas
2. Tujuan khusus
a.
b.
c.
d.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral adalah suatu penurunan jumlah
oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat
kapiler (Wilkinson, 2007).
B. ETIOLOGI
1.
Gangguan pertukaran
2.
Hipervolemia
3.
Hipoventilasi
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Objektif:
Perubahan status mental
Perubahan perilaku
Perubahan respons motorik
Perubahan reaksi pupil
Kesulitan menelan
Kelemahan ekstremitas atau kelumpuhan
Ketidaknormalan dalam berbicara
2. Patofisiologi
Seperti sebagian besar jaringan lainnya, matabolisme otak terutama
bergantung pada glukosa untuk digunakan sebagai bahan bakar. Saat jumlah
glukosa terbatas, otak dapat memperoleh glukosa dari penyimpanan glikogen di
astrosit, namun itu dipakai dalam beberapa menit saja. Untuk melakukan kerja
yang begitu banyak, otak sangat tergantung pada suplai glukosa secara terus
menerus dari darah ke dalam jaringan interstitial dalam system saraf pusat dan
saraf-saraf di dalam system saraf tersebut.
Oleh karena itu, jika jumlah glukosa yang di suplai oleh darah menurun,
maka akan mempengaruhi juga kerja otak. Pada kebanyakan kasus, penurunan
mental seseorang telah dapat dilihat ketika gula darahnya menurun hingga di
bawah 65 mg/dl (3.6 mM). Saat kadar glukosa darah menurun hingga di bawah 10
mg/dl (0.55 mM), sebagian besar neuron menjadi tidak berfungsi sehingga dapat
menghasilkan koma.
3. Pathway
Obat insulin (penderita DM), puasa, reaksi
terhadap makanan (karbohidrat)
Produksi insulin
Energi
glukoneogenesis
.
Hipoglikemia
Disfungsi Otak
Syok hipoglikemi
Perfusi jaringan
Ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
b.
Pantau
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal
: 18 Juli 2011
Jam
: 09.30 WIB
I. Identitas klien
Nama
: Tn. T
Usia
: 52 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh Tani
Suku bangsa
: jawa/ indonesia
Agama
: islam
Alamat
: Sokaraja, Banyumas
Diagnose medis
: Hipoglikemi
Nomer CM
: 586091
Tanggal masuk
: 18 Juli 2011
Penanggung jawab :
Nama
: Ny. M
Usia
: 45 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: buruh
Suku bangsa
: Jawa/ indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Sokaraja, Banyumas
Bernafas spontan
Tidak ada sumbatan pada jalan nafas
Tidak ada penumpukan sekret
2. Breating
-
pada
4. Disability
-
GCS 10 (
).
5. Expossure
-
: lemah
b. Kesadaran
: Apatis
Nadi
: 60 x/menit,
Suhu
: 36,5C,
Respirasi
: 24 x/menit
GDS: 32 mg%.
d. Kepala
- Rambut ikal hitam dan terlihat bersih
- Mata
- Hidung
- Telinga
e. Thorak
- Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
- Paru
- Jantung
f. Abdomen
- Datar dan supel
- Hepar dan lien tidak teraba
- Bising usus 13 x/ menit
- Tidak ada ascites
g. Ekstremitas
- Ektremitas atas dan bawah tidak ada masalah
- Ektremitas atas sebelah kanan terpasang infuse RL 20 Tpm
- Tidak ada fraktur
- Tidak ada oedema
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Tanggal
: 18 Juli 2011
B. ANALISA DATA
No
1
Data focus
DS
Masalah
Etiologi
dan
berespon/
tidak
tidak
kooperatif.
DO
klien
tampak
susah
kekuatan
otot
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan
kadar glukosa darah ( hipoglikemi )
BAB IV
PEMBAHASAN
klien
tampak
lemes, RR: 24 x/mnt, akral teraba dingin, CRT 2 detik, TD: 180/100 mmHg, ND: 60
x/mnt, SB: 36,5C, GDS: 67 mg%, klien tampak masih susah bicara, bicara pelo,
hemiparese sinistra, kekuatan otot ekstremitas atas 5/4, kekuatan otot ekstremitas
bawah 5/4.
Secara umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan
dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus
hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat.
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat misalnya: hipoglikemia karena
puasa, ( hipoglikemia terjadi setelah berpuasa ), hipoglikemia reaktif, dimana
hipoglikemia
terjadi
sebagai
reaksi
terhadap
makan,
biasanya
karbohidrat.
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang
diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak
menurunkan kadar gula darah.
Kegawatdaruratan yang terjadi pada Tn.T dengan hipoglikemia adalah
terjadinya syok hipoglikemik dan ketidakefektifan perfusi jaringan serebral akibat dari
gangguan fungsi otak. Karena otak merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar
gula darah yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama.
Tindakan keperawatan yang diberikan pada Tn. T terutama bertujuan untuk
mengatasi syok hipoglikemia dan memperbaiki perfusi jaringan serebral agar tidak
terjadi kerusakan fungsi otak. Tindakan keperawatan yang telah diberikan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
7.
BAB V
KESIMPULAN
x/mnt. klien tampak lemes, akral teraba dingin, CRT 2 detik, TD: 180/100 mmHg,
ND: 60 x/mnt, SB: 36,5C, GDS: 32 mg%, klien tampak susah bicara, bicara pelo,
hemiparese sinistra, kekuatan otot ekstremitas atas 5/4, Kekuatan otot ekstremitas
bawah 5/4.
2.
3.
4.
Evaluasi setelah 100 menit tindakan keperawatan dan medis yang dilakukan adalah
masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum teratasi dan
syok hipoglikemia teratasi. Tim medis memutuskan untuk alih rawat di ruang
interna (VIP) untuk mencegah terjadinya syok hipoglikemia berulang.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Jakarta, EGC.
Http:// Asuhan Keperawatan koma hipoglikemia. Html. diakses pada tanggal 19 April
2011, pukul 14.00 wib
Http:// Gangguan endokrin : Hipoglikemi ( kadar gula darah rendah ), diakses pada
tanggal 19 april 2011, pukul 14.40
Smeltzer, C . Suzanne,dkk, 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol.
1, Jakarta , EGC.
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC
dan kriteria hasil NOC. Edisi 7. Jakarta: EGC