Anda di halaman 1dari 7

Referat

GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU


AKIBAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF INHALAN

Oleh :
Aulia Janer
Fika Silvia
Sona Junia Gratifa

Pembimbing :
dr. Andriza, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU
2013

BAB I
PENDAHULUAN
NAPZA adalah akronim dari Narkotik, Alkohol, Psikotropika dan Zat
adiktif lainnya.1 Inhalan termasuk dalam zat adiktif lainnya. Adapun yang termasuk
inhalan adalah senyawa organik berupa gas dan zat pelarut yang mudah menguap.1
Lebih dari 22 juta orang Amerika usia 12 tahun atau lebih telah menggunakan
inhalan, dan setiap tahun lebih dari 750.000 menggunakan inhalan untuk pertama
kalinya.2 Mereka yang menggunakan inhalan kebanyakan anak-anak berusia 9-14
tahun walaupun yang lebih tua juga ada yang menggunakan.1
Perlu mendapat perhatian khusus pada pengguna inhalan remaja karena
berada pada peningkatan risiko penggunaan obat-obatan terlarang menuju
penggunakan heroin dan narkoba suntikan . Beberapa studi awal menemukan bahwa
sekitar satu-balik dari pengguna heroin dalam pengobatan melaporkan riwayat
penggunaan inhalan.3
Inhalan terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor,
cat dan pelumas mesin.1 Lem, semir sepatu, toluena, cat semprot, bensin, dan cairan
ringan adalah salah satu inhalan paling sering disalahgunakan oleh orang-orang
muda.2 Inhalan banyak digunakan oleh anak-anak yang masih muda atau orang-orang
yang kurang punyai akses zat psikoaktif lain, misalanya mereka yang tergolong
kurang mampu atau narapidana. Hal tersebut disebabkan inhalan harganya relatif
lebih murah dan kurang atau tidak ada aturan-aturan yang mengatur penjualan,
pembelian maupun kepemilikannya, mudah diperoleh, mudah digunakan langsung
tanpa membutuhkan peralatan, intoksikasi cepat terjadi, berlangsung singkat dan efek
samping akut yang tidak banyak.1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi

Inhalan adalah kelompok kimia beragam zat psikoaktif terdiri dari pelarut
organik dan zat volatil yang umumnya ditemukan pada lebih dari 1.000 produk rumah
tangga biasa.4
2.2 Klasifikasi
Inhalan yang digunakan sangat banyak ragamnya dan tergolong dalam
berbagai zat kimia sehingga sulit untuk mengadakan klasifikasi yang sempurna. Tabel
berikut merupakan salah satu usaha untuk mengelompokkan inhalan dalam beberapa
golongan:
2.3 Cara mengonsumsi
Inhalan tersedia dalam bentuk cairan tersimpan dalam botol atau kaleng,
dalam bentuk semprotan (hair spray, pembasmi serangga, pemadam kebakaran) atau
yang berbentuk semisolid yang tersedia dalam tuba.
Inhalan dikomsumsi dengan cara disedot melalui hidung dan mulut
(sniffing), atau dituang dalam kantong plastik (bagging). Dengan menghirup 1-0-15
kali dari kantong plastik tertutup itu, dapat dicapai euforia untuk kebanyakan inhalan.
2.4 Cara kerja
Inhalan bekerja pada dinding sel saraf pada susunan saraf pusat. Inhalan
paling cepat diserap melalui paru. Pada umumnya, inhalan mempunyai onset yang
cepat. Inhalan dimetabolisme di hati dan dieksresikan melalui ginjal dan paru,
sebagian dalam bentuk utuh. Inhalan bekerja pada sistem dopaminergik dan GABAergik. Toleransi terhadap inhalan terjadi dengan cepat. Menyebabkan ketergantungan
psikis secara jelas sedangkan ketergantungan fisik tidak jelas.
Afinitas terhadap lemak sangat tinggi sehingga banyak terdapat pada otak,
medula spinalis dan hati karena jaringan tersebut mengandung banyak lemak.
2.5 Pengaruh terhadap pengguna
Inhalan mempunyai sifat menghambat aktivitas susunan saraf pusat ssperti
sedatif hipnotik dan alkohol. Pengaruh penggunaan inhalan terhadap pengguna sulit
diuraikan secara umum karena terdapat berbagai jenis inhalan. Hal ini semakin sulit
karena inhalan umumnya terdapat dalam berbagai produk untuk keperluan rumah
tangga, kantor maupun pabrik. Produk tersebut kebanyak berisi lebih dari satu jenis
inhalan. Namun demikian, terdapat gejala umum, seperti pada gejala intoksikasi akut.

Intoksikasi akut inhalan ditandai dengan adanya euforia, perasaan


melayang., iritasi pada mata, melihat objek manjadi ganda (double vision), suara
berdenging di telinga, berbangkis, hidung basah, batuk, disekitar mulut berbekas
(rash), mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, nyeri di dada, gangguan
koordinasi motorik (bbicara cadel, jalan sempoyongan), letargi, hiporefleksi,
gangguan irama jantung, nyeri otot dan sendi, halusinasi, ilusi, waham, daya nilai
realitas terganggu, mudah tersinggung, impulsif, kesadaran berkabut dan perilaku
aneh (bizare).
Kematian secara mendadak disebabkan oleh aritmia jantung atau
laringospasme. Kematian pada penggunaan inhalan bisa disebabkan oleh hambatan
pada sistem pernapasan, akibat kelebihan dosis, bekuya jalan napas akibat penguapan
inhalan yang terlalu cepat atau akibat kekurangan zat asam karena kantong plastik
yang dipakai untuk meghirup mengempis menutupi mulut dan hidung, sementara
pengguna dalam keadaan tidak sadar. Kematian dapat juga disebabkan oleh bahan
campuran dalam produk yang mengandung inhalan atau karena hiperpireksia.
Akhirnya, kematian bisa disebakan oleh kecelakaan akibat adanya ilusi, halusinasi
atau waham.
Gejala putus zat pada penggunaan inhalan secara klinis belum terbukti ada
dan masih dalam penelitian lebih lanjut.
\
2.6 Komplikasi medis
Pada umunya inhalan bersifat merusak hati, ginjal, mebula spinalis, paru,
jantung dan otak. Perempuan yang menggunakan inhlan secara kronis selama hamil
akan melahirkan bayi dengan fetal solvent syndrome. Penggunaan toluena selam
kehamilan akan melahirkan bayi dengan asidosis hiperkloremia dan mikrosefalus.
Sedangkan penggunaan N2O selama kehamilan akan menyebabkan bayi mempunyai
kelainan oragan dan tulang.
Toluena
Toluena dapat mengakibatkan hepatomegali, ikterus, meningkatkan kadar
alkalifosfatase, piuria, hematuria, albuminuria karena kerusakan pada tuubulus
renalis, anemia, kemunduran fungsi mental, gangguan serebellum seperti ataksia,

nistagmus, ensefalopati, paralisis otot tungkai bagian belakang (foot draging) dan
polineuropati.
Benzena
Benzena

dapat

menyebabkan

anemia

aplastik,

leukemia,

atau

pansitopenia. Juga menyebabkan degenerasi atau nekrosis hati, nyeri lambung,


gastritis dan dispepsia. Ensefalopati disebabkan oleh timah yang terdapat di dalam
benzena.
Amilnitrit dan Butilnitrit
Dapat menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah organ seks dan sering
dipakai oleh kaum homoseksual. Zat ini mempunyai kemampuan menekan imunitas
seluler sehingga sering dihubungkan dengan infeksi HIV/AIDS serta sarkoma kaposi.
Amilnitrit dan butilnitrit mengubah hemoglobin menjadi methehemoglobin.
Heksena
Pengunaan kronis menyebabkan anemia,polineuropati sensomotorik,
kelemahan sampai atrofi otot dan parestesia.
Keton
Keton dapat memnyebabkan neuropati perifer.
Trikloretilena
Senyawa ini bersifat hepatotoksik, nefrotoksisk, merusak nervus cranial,
terutama nervus optikus.
Karbon tetraklor
Senyawa inii bersifat hepatotoksik dan nefrotoksik.
Bensin
Bensin mengandung beberapa jenis senyawa yang mudah menguap, dapat
menimbulkan perasaan lelah, berat badan berkurang, gemetar, jalan sempoyongan,
neuritis, sampai pada kelumpuhan saraf tepi terutama nervus cranial.
2.7 Pencegahan penggunaan psikoaktif inhalan
Secara umum pencegahan (prevensi) terbagi dalam 3 bagian yaitu:
a. Prevensi primer adalah pencegahan agar orang yang sehat tidak terlibat
penyalahgunaan/ketergantungan inhalan

b. Prevensi sekunder adalah terapi atau pengobatan terhadap mereka yang


terlibat penyalah gunaan atau ketergantungan inhalan.
c. Prevensi tersier adalah rehabilitasi penyalahguna atau ketergantungan inhalan

setelah memperoleh terapi.

BAB III
PENUTUP
Inhalan adalah senyawa organik berupa gas dan zat pelarut yang mudah
menguap.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Joewana S. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif.

2.

Edisi 2. EGC: Jakarta. 2004.


Howard MO, Bowen SE, Garland EL, Perron BE, Vaughn MG. Inhalant use
and inhalant use disorders in the united states. Addiction science & clinical
practice. July 2011. 18-31. Downloaded from:

3.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3188822/
Drug free Australia. Inhalan abuse. Downloaded from:

4.

www.drugfree.org.au/fileadmin/Media/Reference/InhalantAbuse.pdf
Palo Alto Medical Foundation. Inhalants (Gases, Glues and Aerosols). Available
from : http://www.pamf.org/teen/risk/drugs/inhalants/

5.

Anda mungkin juga menyukai