Anda di halaman 1dari 10

2

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

LAPORAN RESMI
MIKROSKOP
I. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morfologi jamur,
yeast, bakteri, dan beberapa mikroorganisme.
2. Mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme.
3. Melatih membuat preparat.
II. Pengamatan
II.1. Pengamatan Bakteri

Gambar II.1.1 Eschericiae coli


Perbesaran 400 kali
II.2. Pengamatan Jamur

Gambar II.2.2 Pseudomonas Putida


Perbesaran 400 kali
III. Pembahasan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melatih menggunakan
mikroskop dengan jalan melihat morfologi jamur, yeast, bakteri, dan beberapa
mikroorganisme, mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme, dan melatih
membuat preparat. Morfologi sendiri adalah suatu bidang ilmu yang
mempelajari bentuk dari suatu organisme. Pada percobaan ini menggunakan
bakteri dan jamur untuk melihat morfologi dari kedua bahan tersebut . Bakteri
yang digunakan adalah Eschericia coli. Sedangkan untuk jamur yang
digunakan adalah Pseudomonas Putida.
Laboratorium Mikrobiologi Teknik
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

3
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yunani) yang berarti


tongkat atau batang. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil (meskipun ada beberapa
pengecualiannya), berbiak dengan pembelahan diri, serta demikian kecilnya
sehingga hanya tampak dengan mikroskop.(Dwidjoseputro, 1998, hal 22)
Bakteri menurut Madigan (2009) berasal dari kata latin bacterium
(jamak,bacteria), adalah sekelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka
sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal),
dengan struktur sel yang relative sederhana tanpa nucleus atau inti sel, dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Berdasarkan bentuk
morfologinya,bakteri dapat dibagi atas tiga golongan yaitu golongan basil,
golongan kokus, dan golongan spiril. Basil berbentuk serupa tongkat pendek,
silindris. Kokus adalah bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil.
Sedangkan spiril ialah bakteri yang bengkok atau berbengkok-bengkok
serupa spiral (dwidjoseputro, 1998, hal 23)
Jamur termasuk dalam kelompok organism heterotrop yang
membutuhkan nutrient berupa senyawa organic dari mahluk hidup lain yang
mengandung selulosa dan lignin ( Chang & Quimio, 1982, Hal 68 )
Jamur tidak termasuk dalam dunia tumbuhan meskipun memiliki
beberapa kemiripan dengan tumbuhan. Jamur ini menyerupai tumbuhan
sederhana karena adanya dinding sel, bersifat nonmotil ( meskipun ada
beberapa spesies yang mempunyai sel reproduktif motil) , dan bereproduksi
menggunakan spora. Jamur dapat dibedakan dari tumbuhan karena tidak
mempunyai batang, akar, atau daun seperti tumbuhan tingkat tinggi, juga
tidak mempunyai sistem vaskuler yang berkembang, dan timbunan
karbohidrat utamanya berupa glikogen. Jamur mempunyai bentuk yang
bervariasi disesuaikan dengan fungsinya sebagai pembentukan spora-spora
seksual ( Alexopoulus et al., 1996, hal 35)
Reproduksi jamur di alam berlangsung dengan cara membentuk
spora. Reproduksi jamur dapat terjadi secara aseksual maupun seksual, tetapi
keduanya tidak selalu berlangsung secara bersamaan. Reproduksi aseksual
lebih berperan bagi kolonisasi spesies. Spora seksual dibentuk melalui empat
proses, yaitu plasmogami, kariogami, meiosis, dan pembentukan spora
Laboratorium Mikrobiologi Teknik
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

4
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

( oospora, zigospora,askospora, atau basidiospora) ,sedangkan spora aseksual


dibentuk melalui tahapan sebagai berikut : fragmentasi soma, pemisahan sel
somatic menjadi sel anak, perkecambahan sel somatic atau spora, dan
produksi spora mitotic ( arthrospora, klamidospora, sporangiosporam atau
konidiospora) ( Alexopoulous et al, 1996 ,hal 36)
Langkah pertama dari percobaan

mikroskop

ini

adalah

mempersiapkan mikroskop dan perlatan praktikum yang lain, seperti object


glass, deck glass, dan sebagainya. Mikroskop yang digunakan pada
praktikum ini adalah mikroskop binokuler dengan dua lensa okuler dan empat
lensa objektif. Dengan mikroskop ini diharapkan hasil preparat yang diamati
akan tampak lebih jelas karena mikroskop ini memiliki perbesaran hingga
1000 kali. Setelah itu membersihkan lensa obyektif dan lensa okuler dengan
menggunakan tisu pembersih lensa yang diberikan oleh asisten. Fungsi dari
tisu pembersih lensa adalah untuk membersihkan kedua lensa sehingga
nantinya akan memperjelas proses pengamatan yang akan dilakukan.
Selanjutnya mempersiapkan preparat, deck glass dan jarum ose.
Object glass dan deck glass yang digunakan harus dicuci terlebih dahulu
hingga bersih dengan menggunakan alkohol. Object glass tersebut digunakan
sebagai tempat meletakkan objek (bakteri atau jamur) yang akan diamati.
Sementara itu deck glass digunakan untuk menutup preparat setelah diberi
objek sehingga ketika objek yang akan diamati tidak terkontaminasi oleh
udara luar. Pada saat meletakkan Deck glass di atas Object glass harus
terlebih dahulu meneteskan 1 tetes aquadest setelah bakteri digoreskan di
Object glass.Saat meletakkan deck glass tidak boleh terdapat gelembung
udara, agar pada saat pengamatan gambar lebih jelas. Sedangkan jarum ose
digunakan untuk mengambil objek bakteri dan jamur yang sudah diletakkan
di incase. Jarum ose juga berfungsi untuk menginokulasi kultur mikroba
Penggunaan aquadest bertujuan untuk memisahkan mikroba atau jamur dari
koloninya sehingga memudahkan dalam pengamatan.
Langkah selanjutnya adalah melalukan percobaan pengamatan
bakteri terlebih dahulu. Bakteri pertama yang diamati adalah bakteri
Escherichia coli. Bakteri tersebut diambil dari incase dengan menggunakan
jarum ose yang sebelumnya dibakar diatas api spiritus yang telah disediakan
Laboratorium Mikrobiologi Teknik
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

5
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

di dalam incase. Hal tersebut bertujuan untuk mensterilkan jarum ose agar
pada saat mengambil Escherichia coli tidak terjadi kontaminasi. Pembakaran
ose tersebut harus dilakukan di seluruh bagian ose hingga ose tersebut
membara. Tetapi ose tidak langsung dimasukkan pada tabung reaksi yang
berisi bakteri tetapi didiamkan sementara agar cukup dingin sehingga saat
mengambil bakteri,bakteri yang akan kita ambil tidak mati.
Selanjutnya, Escherichia coli diambil dengan ose yang telah steril
dan dioleskan diatas object glass lalu ditetesi 1 tetes aquadest dan ditutup
dengan deck glass. Dalam mengambil bakteri tersebut diharapkan tidak
terlalu tebal karena nantinya akan susah diamati. Setelah itu, preparat yang
telah diolesi Escherichia coli ditutup oleh deck glass. Proses penutupan
dengan menggunakan deck glass harus dilakukan secara hati-hati agar tidak
muncul gelembung. Hal ini dikarenakan keberadaan gelembung tersebut akan
menyulitkan dalam proses pengamatan karena yang akan muncul pada lensa
objektif adalah gelembung air tersebut. Proses pengambilan bakteri hingga
menutupnya dengan menggunakan deck glass harus dilakukan di dalam
incase agar preparat yang akan kita amati tidak terkontaminasi. Selanjutnya
preparat tersebut diletakkan di meja preparat pada mikroskop dan dijepit
dengan menggunakan penjepit yang ada pada mikroskop. Selanjutnya,
menyalakan mikroskop dengan jalan menghubungkan pada sumber listrik
yang ada karena mikroskop yang digunakan secara otomatis memiliki sumber
cahaya yang berasal dari listrik dan tidak berasal langsung dari cahaya
matahari. Pengamatan dilakukan dengan perbesaran lensa objektif 40x
sehingga perbesaran total yang digunakan adalah 400x karena perbesaran
lensa okuler adalah 10x. Perbesaran total 40x dipilih agar Escherichia coli
dapat diamati dengan mudah, jelas, dan cepat. Dalam pengamatan dengan
menggunakan mikroskop tersebut harus mencarinya dengan memutar
menggunakan pengatur kasar dan pengatur halus. Dapat juga dengan
mengatur diafragma atau sumber cahaya yang ada pada mikroskop. Setelah
didapatkan Escherichia coli pada pengamatan tersebut, Escherichia coli
digambar pada laporan sementara dan diambil gambarnya dengan kamera
sebagai bukti untuk mempermudah dan membandingkannya dengan literatur.
Laboratorium Mikrobiologi Teknik
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

6
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Setelah itu, prosedur yang sama dilakukan untuk pengamatan jamur


Pseudomonas Putida. Setelah semua bakteri dan jamur digambar, preparat
dan deck glass dicuci dan mikroskop dimatikan.
Bakteri Escherichia coli yang diamati adalah sesuai dengan gambar
II.1.1. Dapat dilihat pada kedua gambar tersebut bahwa bentuk dari bakteri
tersebut seperti batang. Hal ini sesuai dengan literatur pada dimana keduanya
terlihat seperti batang-batang kecil. Hanya saja untuk gambar Escherichia
coli terlihat kurang jelas jika dibandingkan dengan literature pada gambar
III.1, gambar yang diperoleh hanya terdiri atas satu garis yang merupakan
koloni dari Escherichia coli. Hal tersebut terjadi karena kurangnya aquadest
yang diberikan. (Dwidjoseputro, 2003, hal 22)
Sedangkan gambar jamur Aspergillus niger adalah sesuai dengan
gambar II.2.2. Keduanya merupakan jamur yang dikelompokkan dalam
Ascomycota. Anggota-anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus
yang merupakan tempat dihasilkannya askospora. Aspergillus niger
merupakan Ascomycota bersel banyak yang membentuk miselium. Jamur ini
kedapatn dimana-mana sebagai saprofit. Koloni yang sudah menghasilkan
spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau
krhitam-hitaman; miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak
lagi. (Dwidjoseputro, 2003, hal 154)
Dan berdasarkan hasil pengamatan,

Aspergillus niger juga

menunjukkan kesesuaian dengan literatur pada Gambar III.2.

Gambar III.1 Escherichia coli

Gambar III.2 Aspergilus niger

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

7
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

IV. Jawaban Pertanyaan


1. Bagaimana cara mold berkembang biak?
Jawab:
Mold berkembang biak secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara
aseksual dilakukan dengan cara pembentukan spora, berkuntum atau
secara pembelahan (fragmentasi). Yang tersebar paling luas dan
terdifferensiasi paling kuat yaitu pembentukan spora. Sedangkan
reproduksi seksual dilakukan dengan penyatuan antara dua inti nucleus
yang berasal dari dua sel induk seperti terjadi pada eukariotik lain.
2. Sebutkan penggunaan / arti mold yang diamati di atas!

Jawab:
Mold / kapang merupakan jamur multiseluler (mempunyai inti lebih dari
satu) yang membentuk benang benang hifa / filamen.
a. Escherichia coli berguna untuk proses pembusukan dan banyak dikenal
sebagai penghuni usus tebal (kolon).
b. Bacillus subtilis berguna untuk menghasilkan antibiotic basitrasin dan
subtilin.
c. Saccharomyces cerevisiae berguna untuk menguraikan gula menjadi
alcohol dan bermacam-macam zat organik lainnya.
d. Aspergillus niger berguna untuk menyederhanakan amilum, berguna
dalam proses fermentasi asam sitrat dan asam glutamate.
3. Apa yang disebut hypha?
Jawab:
Hypha merupakan benang yang terbentuk dari gabungan sel jamur
multiseluler. Hypha ini terdiri dari dinding sel dan sitoplasma dengan
benda-benda inklusi. Hypha terbagi menjadi unit multinukleus dari
dinding-dindingnya yang mempunyai lubang sehingga sitoplasma dapat
bergerak di antara sel-sel.
4. Bagaimana yeast berkembang biak dan apakah hal ini sesuai dengan
preparat yang diamati?
Jawab:
Sel-sel ragi (yeast) berkembang biak dengan tiga cara, yaitu :
a. Secara vegetatif (aseksual) dengan membentuk tunas (budding).
b. Secara aseksual dengan pembelahan diri (fission).
c. Pembiakan dengan pembentukan spora (sporulasi).
d. Secara konjugasi antara dua sel yang berlawanan sifat.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

8
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

5. Apakah yang mempengaruhi aktifitas yeast?


Jawab:
a. Media yang digunakan banyak mengandung garam, NH4+, NO3- atau
sumber nitrogen lain.
b. pH lebih suka dengan suasana asam dan kaya akan oksigen, efektif
pada pH optimum, yaitu pH 4,0 6,0.
c. suhu dapat tumbuh dan bekerja secara optimum pada suhu 37oC.
6. Sebutkan semua pembagian bakteri beserta contoh-contohnya!
Jawab :
Penggolongan bakteri berdasarkan bentuk tubuhnya:
a. Kokus (bulat):
- Streptococcus Streptococcus pyrogenes
- Stafilococcus Staphylococcus aureus
- Diplococcus Diplococcus pneumonial
b. Basil (batang):
- Basillus Salmonella thypi
- Streptobasil Bacillus anthracis
c. Vibrio (koma) Vibrio cholerae
d. Spirillium (spiral) Treponema pallidum
e. Berbentuk ranbut Monotrichacta
Penggolongan bakteri berdasarkan alat gerak flagel:
a. Atrik (tidak berflagel) Streptococcus
b. Monotrik (berflagel 1 di salah satu ujung) Escherichia coli
c. Amfitrik (berflagel 1 pada kedua ujung)
d. Peritrik (berflagel banyak pada semua sisi)
e. Lofotrik (berflagel banyak di satu ujung)
Penggolongan bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen:
a. Bakteri aerob (membutuhkan oksigen) Nitrosomonas,
Nitrobacter
b. Bakteri anaerob (tidak membutuhkan oksigen) Nitrococcus

denitrificans
Penggolongan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan:
a. Autotrof (menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik)
b. Heterotrof ( memanfaatkan bahan anorganik jadi yang berasal dari
organisme lain)

Berdasarkan sumber nutrisi


a. Bakteri parasit, yaitu bakteri yang mendapatkan nutrisi dari inang
yang ditumpanginya, misalnya Neisseria gonorhoe

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

9
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

b. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang mendapatkan nutrisi dari sisasisa makhluk hidup yang sudah mati, contohnya Azotobacter
chroococcum.

Berdasarkan kebutuhan nutrisi


a.

Bakteri Fotoautotrof, yaitu bakteri yang memerlukan cahaya


sebagai sumber energi dan senyawa anorganik sebagai sumber
carbon, contohnya Chromatium.

b. Bakteri Fotoheterotrof, yaitu bakteri yang memerlukan cahaya


sebagai sumber energi dan senyawa organik sebagai sumber
carbon, misalnya : Rhodopsendomonas.
c. Bakteri Kemoautotrof, yaitu bakteri yang memanfaatkan oksidasi
senyawa anorganik sebagai sumber energi dan senyawa anorganik
sebagai sumber carbo, contohnya : Nitrobacter.
d. Bakteri Kemaheterotrof, yaitu bakteri yang memanfaatkan oksidasi
senyawa organik sebagai sumber energi dan senyawa organik
sebagai sumber carbon, misalnya E. coli.
7. Apa tujuan pemakaian imersion oil?
Jawab:
Imersion oil merupakan oli transparan yang mempunyai specific optical
dan viskositas yang diperlukan pada pengamatan dengan mikroskop.
Imersion oil berfungsi untuk meningkatkan resolusi dari mikroskop
sehingga memperjelas hasil pengamatan preparat.Imersion oil digunakan
untuk medium pentransmisi cahaya dan mencegah pembiasan karena pada
pembesaran (magnification) lebih besar, cahaya akan dibiaskan saat
melewati udara.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

10
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

8. Bagaimana cara bakteri memperbanyak diri?


Jawab:
Secara garis besar, bakteri memperbanyak diri dengan dua cara, yaitu :
a. Reproduksi Aseksual
Melalui pembelahan biner, pembelahan yang terjadi secara langsung
dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel
anakan akan membentuk dua sel anakan lagi.
b. Secara Seksual
(1) Pembelahan Transformasi
Perubahan suatu genotip sel bakteri dengan mengambil DNA asing
dari lingkungan sekitarnya; contohnya pada bakteri Streptococcus
pneumoniae ditransformasi menjadi sel penyebab pneumonia.
(2) Tranduksi
Faga membawa gen bakteri dari satu sel ke sel inang yang lain.
(3) Konjugasi dan Plasmid
Transfer langsung materi genetic antara dua sel bakteri yang
berhubungan sementara. Plasmid merupakan molekul DNA terkecil,
sirkular, dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom
bakteri.
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri?
Jawab:
a. Faktor biotik
Hubungan antara mikroba yang saling mempengaruhi antar mikroba
satu dengan yang lain.
b. Faktor abiotik
(1) Suhu
Suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat
ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel
lain sehingga sel bakteri mati. Jika suhu di bawah batas toleransi,
sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transport nutrisi
terhambat.
(2) Kelembapan Relatif
Pengurangan kadar air di udara menyebabkan pula pengurangan
kadar air dari protoplasma sehingga kegiatan metabolisme terhenti.
Misalnya: bakteri Escherichia coli

akan mengalami penurunan

daya tahan dan elastisitas dinding saat Relative Humidity < 84%.
(3) Cahaya

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

11
Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


bakteri. Paparan cahaya ultraviolet yang tinggi dapat berakibat fatal
pada pertumbuhan bakteri.
(4) Kadar Garam.
(5) Kadar Gula.
(6) Oksigen.
(7) pH.
(8) Nutrisi.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Bakteri Eschericiae coli serta jamur Aspergillus niger dapat diamati
dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran lensa obyektif 40x
dan perbesaran lensa okuler 10x, sehingga perbesaran total yang
digunakan adalah 400x.
2. Bentuk bakteri Eschericiae coli adalah silindris atau batang. Sedangkan
untuk jamur Aspergillus niger berkoloni dan berbentuk bola tak beraturan.
3. Dalam pembuatan preparat harus dilakukan secara steril untuk mencegah
terjadinya kontaminasi, sehingga keseluruhan prosesnya harus dilakukan
di dalam incase, dan dilakuan dengan peralatan yang steril pula.
Daftar Pustaka
Alexoupoulus, C.J, C.W. Mims, M. Blackwell. 1996. Introductory
Mycology Fourth Edition. New York : John Wiley & Sons Inc
Chang, S.T., J.A. Buswell and S.W. Chiu. 1993. Mushroom Biology : The
impact on Mushroom Production and Mushroom products.
Hongkong : Chinese University Press
Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Laboratorium Mikrobiologi Teknik. 2012. Buku Petunjuk Mikrobiologi.
Surabaya ; Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS.
Schlegel, Hans, Karin Schmidt. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik


Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai