Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan

sehari-hari,

tumbuhan

memiliki

pertahanan

yang

melindungi tumbuhan tersebut dari pemangsa yang mengancam kehidupan


tumbuhan tersebut. Banyak sistem pertahanan yang dimiliki oleh suatu tumbuhan,
baik menggunakan sistem mekanis seperti putri malu yang menutup dirinya
sehingga pemangsa tidak mau mengkonsumsinya. Selain itu ada pertahanan yang
menggunakan zat kimia sehingga hewan yang mengkonsumsinya akan merasakan
rasa yang tidak enak atau mengalami gangguan fisiologi sehingga hewan tersebut
tidak ingin mengkonsumsi tumbuhan tersebut. Zat kimia yang menjadi salah satu
pertahanan yang dimiliki tumbuhan adalah metabolit sekunder. Metabolit yang
dikeluarkan tanaman, selain pertahanan metabolit sekunder juga dapat digunakan
untuk keperluan manusia seperti obat,pewarna, pengharum, serta bumbu masak.
Metabolisme sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial
bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau
berbeda- beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya
menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin
satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam
suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat
dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah
untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan,
misalnya untuk mengatasi hama, penyakit, menarik polinator, dan sebagai
molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Sejak jaman pra sejarah manusia telah
memanfaatkan ekstrak tanaman untuk mengobati dan membunuh. Banyak cerita
rakyat yang mengisahkan pemanfaatan ekstrak tanaman untuk penyembuhan
berbagai penyakit. Contoh-contoh penggunaannya sebagai bahan yang dapat
mematikan adalah mulai dari kacang calabar dan tanaman yang bernama hemlock
sebagai racun yang digunakan untuk menghukum mati sampai curare, racun anak

panah yang digunakan oleh penduduk asli di Amerika Selatan untuk berburu. Pada
jaman modern senyawa organik yang diisolasi dari kultur mikrorganisme, seperti
halnya dari tanaman, telah banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit
(misalnya antibiotika penisilin dan tetrasiklin). Senyawa-senyawa organik yang
berasal dari sumber-sumber alami ini menyusun suatu kelompok besar yang
disebut produk-produk alami (natural products), atau yang lebih dikenal sebagai
metabolit sekunder. Pengetahuan tentang metabolisme yang sifatnya fundamental
dan vital bagi makhluk hidup telah mengantarkan ke suatu tingkat pemahaman
yang mendalam tentang proses-proses yang berkaitan. Manfaat metabolisme
sekunder adalah sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder
memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi
dengan makhluk hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit
sekunder (seperti quinon, flavonoid, tannin, dll) yang membuat tanaman lain tidak
tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut alelopati. Berbagai senyawa metabolit
sekunder telah digunakan sebagai obat atau model pembuat obat baru, contonya
adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat
pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai
pestisida dan insektisida, contohnya adalah rotenone dan rotenoid. Beberapa
metabolit sekunder lainnya yang telah digunakan dalam memproduksi sabun,
parfum, minyak herbal, pewarna, permen karet dan plastik alami adalah resin,
antosianin, tannin, saponin, dan minyak volatile.
Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis hanya membahas tentang :
a. Pengertian metabolisme sekunder
b. Kelompok metabolisme sekunder
c. Fungsi masing-masing metabolisme sekunder
Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa pengertian metabolisme sekunder
b. Untuk mengetahui apa saja kelompok dari metabolisme sekunder
c. Untuk mengetahui fungsi masing-masing metabolisme sekunder
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metabolit sekunder
Merupakan sumber bahan kimia yang tidak akan pernah habis, sebagai
sumber inovasi dalam penemuan dan pengembangan obat-obat baru atau pun

untuk menunjang berbagai kepentingan industri. Hal ini terkait dengan


keberadaannya di alam yang tidak terbatas jumlahnya dan merupakan senyawa
metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam
bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya.
Metabolit sekunder adalah berbagai macam reaksi yang produknya tidak secara
langsung terlibat dalam pertumbuhan normal. Dalam hal ini metabolit sekunder
berbeda dengan bahan metabolit intermediet yang memang merupakan produk
dari metabolisme normal.Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa
metabolit sekunder yang berbeda-beda , bahkan satu jenis senyawa metabolit
sekunder hanya ditentukan pada satu spesies dalam satu kingdom. Senyawa ini
selalu dihasilkan tetapi pada saat dibutuhkan atau pada fase-fase tertentu. Fungsi
metabolisme sekunder adalah untuk mempertahan kan diri dari kondisi
lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya mengatasi dari hama dan
penyakit. Contoh metabolisme sekunder salah satunya kopi yang mengandung
kafein.
Peranan senyawa bahan alam bagi manusia tidak terlepas dari
tinjauansejarah kajian riset kimia bahan alam itu sendiri, yang telah sejak lama
dilakukanoleh manusia. Karl Wilhelm Schele (1742-1786) merupakan ahli kimia
pertamayang berhasil melakukan pemisahan (isolasi) senyawa kimia dari bahan
alamseperti gliserol, asam-asam oksalat, laktat, tartarat dan sitrat. Selanjutnya
diikutiFrederich W. Serturner (1783-1841) yang memisahkan morfina dari opium
danPelletier serta caventon yang berhasil memisahkan strihina, brusina,
kuinin,sinkonina, dan kafein lima belas tahun kemudian. Untuk pemisahan beriburibusenyawa kimia yang lain dari bahan alam segera menyusul dan terus
berjalansampai sekarang.Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang telah
berhasil diisolasi, olehmanusia selanjutnya didayagunakan sebagai bahan obat
seperti morfin sebagaiobat nyeri, kuinin sebagai obat malaria, reserpin sebagai
obat penyakit tekanandarah tinggi dan vinkristin serta vinblastin sebagai obat
kanker.

Selain

sebagai bahan

obat,

senyawa

metabolit

sekunder

juga

didayagunakan oleh manusia untuk menunjang kepentingan industri seperti


industri kosmetik dan industri pembuatan pestisida dan insektisida. Untuk di

Indonesia, pemanfaatan senyawa bahan alamyang ditemukan para peneliti


Indonesia sebagai bahan baku obat antara lainItebein sebagai anti tumor,
Artoindonesianin sebagai anti malaria, Diptoindonesin,Indonesiol serta banyak
lagi. Sedangkan potensi lain yang sedang dikembangkan peneliti Indonesia untuk
menunjang kepentingan industri adalah potensi bahanalam sebagai penghasil
minyak atsiri.Metabolisme primer berlangsung dalam suatu daur atau siklus
(misalnyasiklus asam sitrat). Senyawa organik dari metabolisme primer
merupakan pusatnya dan senyawa-senyawa metabolisme sekunder merupakan
cabang-cabangnya. Metabolisme sekunder dapat dibedakan secara akurat dari
metabolit primer berdasarkan kriteria berikut:
penyebarannya lebih terbatas,
terdapatterutama pada tumbuhan dan mikroorganisme serta
memiliki karakteristik untuk tiap genera, spesies atau strain tertentu.
Metabolit ini dibentuk melalui alur (pathway) yang khusus dari metabolit
primer. Sebaliknya, metabolit primer sebarannya luas, pada semua benda hidup
dan sangat erat terlibat dalam proses- proses kehidupan yang esensial. Metabolit
sekunder tidaklah bersifat esensialuntuk kehidupan, meski penting bagi organisme
yang menghasilkannya.Hal yang menarik untuk diperhatikan ialah bahwa
metabolit sekunder dibiosintesis terutama dari banyak metabolit-metabolit primer:
asam amino, asetilcoenzim-A, asam mevalonat, dan zat antara (intermediate) dari
jalur shikimat(shikimic acid). Ini merupakan titik awal elaborasi metabolit
sekunder yangmengarah ke klasifikasi serta bahasannya sebagai kelompokkelompok yang bersifat diskrit.Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan
menjadi 3 kelompok utama, yaitu:
1. Terpenoid
(Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon danhidrogen serta
disintesis melalui jalur metabolism asam mevalonat).
Contohnya : monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan
polimer terpena.
2. Fenolik (Senyawa

ini

terbuat

dari

gula

sederhana

dan

memiliki

cincin benzena, hidrogen,danoksigendalam struktur kimianya).


Contohnya : asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
3. Senyawa yang mengandungnitrogen.Contohnya alkaloid dan glukosinolat.

Beberapa contoh metabolisme sekunder :


Kelas

Contoh
Senyawa

Contoh sumber

Efek dan kegunaan

SENYAWA
MENGANDUNG
NITROGEN
Alkaloid

Nikotin, kokain Tembakau coklat

Mempengaruhi

teobromin

neurotransmisi

dan

menghambat

kerja

enzim
TERPENOID
Monoterpena

Mentol linalool

Tumbuhan mint

Mempengaruhi
neurotrasmisi
menghambat

Diterpena
Triterpena,

Gossyypol
glikosida Digitogenin

transpor

Kapas

ion anestetik
Menghambat fosforilasi

digitalis

toksik
Stimulasi otot jantung

kardiak ( jantung)

mempengaruhi transpor

Stereol

ion
Mempengaruhi

Spinasterol

Bayam

kerja

hormon
Fenolik
Asam fenolat

Kafeat,

Semua tanaman

Klorogenat

Menyebabkan
kerusakan

oksidatif,

timbulnya warna coklat


Tannius

Ligin

Gallotanin, tanin Kacang-kacangan

pada buah dan warna


Mengikat
protein,

terkondensasi

Enzim

Lignin

Semua tanaman
darat

Macam-macam golongan metabolit sekunder, yaitu:

menghambat

digesti Aktioksida
Struktur serat

A. Golongan Fenolat/Fenol
Senyawa golongan

fenol

adalah

golongan

senyawa

dengan

struktur aromatik dengan mengandung gugus OH pada rantai aromatik. Jadi


pada fenolgugus OH langsung terikat pada inti benzene. Ada 3 golongan
Fenol berdasarkan atom H yang digantikan oleh gugus OH yaitu :
1. Fenol Monovalent. Suatu senyawa fenol yang jika satu atom H pasa inti
aromatic diganti oleh 1gugus OH.
2. Fenol Divalent. Suatu senyawa fenol yang jika dua atom H pada inti
aromatic diganti oleh 2gugus OH dan merupakan fenol bermartabat dua.
3. Fenol Trivalent. Suatu senyawa fenol yang jika tiga atom H pada inti
aromatok diganti oleh 3gugus OH.
B. Golongan Flafonoid
Flavonoid adalah

senyawa

polifenol

yang

banyak

terdapat

di

alam.Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa


fenolik yang banyak merupakan sebagai pigmen tumbuhan. Flavonoid
terdapat padagrup-grup dari unsur-unsur polifenol yang terdapat pada
kebanyakantumbuhan, biji, kulit buah atau kulit, kulit kayu, dan bunga.
Sejumlah
digolongkan

besar tumbuhan

obat

berdasarkanstruktur

mengandung
kimianya,

flavonoid.

menjadi

Flavonoid

falvonol,

flavon,

flavanon, isoflavon,anthocyanidin, dan khalkon. Saat ini lebih dari 6.000


senyawa yang berbedamasuk ke dalam golongan flavonoid. Menurut
perkiraan 2% dari seluruhkarbon yang difotosintesis oleh tumbuhan atau + 1x
10 9 ton/tahun karbondiubah menjadi flavonoid atau senyawa yang berkaitan
erat dengannya.Kebanyakan flavonoid terdapat dalam buah, sayuran, dan
minuman (teh, kopi, bir, anggur, dan minumam buah). Di alam, senyawa
fenolik kerap dijumpaiterikat pada protein, alkaloid, dan terdapat di antara
terpenoid. Flavonoidmengacu pada hasil metabolit sekunder dari tumbuhan
yang mempunyaistruktur phenylbenzopyrone, biasa dikenal dari aktivitas
antioksidannya.Senyawa flavonoida adalah suatu kelompok senyawa fenol
yang terbesar yang ditemukan dialam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat
warna merah,ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan
dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoida mempunyai kerangka dasar karbon yang

terdiri dari 15atom karbon, dimana dua cincin benzen (C 6) terikat pada suatu
rantai propane (C3) sehingga membentuk suatu susnan C 6 C3 C6.Susunan ini
dapatmenghasilkan

tiga

jenis

struktur

senyawa

flavonoida.

Contoh

senyawaflavonoida, diantaranya isoflavonoida.

Flavonoid merupakan sejenis senyawa fenol terbesar yang ada, senyawaini


terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa
ditemukandalam kandungan tumbuhan. Flavonoid juga dikenal sebagai
vitamin P dancitrin, dan merupakan pigmen yang diproduksi oleh sejumlah
tanaman sebagaiwarna pada bunga yang dihasilkan.

Flavonoid diperoleh dalam bentuk padatan amorf.


C. Golongan Saponin
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak
macamtanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi

pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan


tahap pertumbuhan.

Fungsi

dalam

tumbuh-tumbuhan

tidak

diketahui,

mungkinsebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste


produk darimetabolisme tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai
pelindungterhadap serangan serangga.
Sifat-sifat saponin adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai rasa pahit
2. Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3. Menghemolisa eritrosit
4. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5. Membentuk persenyawaan dengan kolestrol dan hidroksisteroid lainnya
6. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7. Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan
formulaempiris yang mendekati.
Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Steroids dengan 27 C atom.
2. Triterpenoids, dengan 30 C atom.
Macam-macam saponin berbeda sekali komposisi kimiawinya,
yaitu berbeda pada aglikon (sapogenin) dan juga karbohidratnya, sehingga
tumbuh-tumbuhan tertentu dapat mempunyai macam-macam saponin yang
berlainan,seperti:
Quillage saponin : campuran dari 3 atau 4 saponin
Alfalfa saponin : campuran dari paling sedikit 5 saponin
Soy bean saponin : terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dalam sapogenin,
ataukarbohidratnya, atau dalam kedua-duanya.
D. Golongan Minyak Atsiri
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric
oil ),minyak esensial (essential oil ), minyak terbang (volatile oil ), serta
minyak aromatik ( aromatic oil ), adalah kelompok besar minyak nabatiyang
berwujudcairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga
memberikanaroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari
wangi-wangianatau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam
perdagangan, hasilsulingan(destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit
minyak wangi. Ahli biologimenganggap minyak atsiri sebagaimetabolit
sekunder

yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak

dimakan

olehhewan(hama)

ataupun

sebagai

agensia

untuk

bersaing

dengantumbuhanlain (lihatalelopati) dalam mempertahankan ruang hidup.


Walaupunhewan

kadang-kadang

juga

mengeluarkan

bau-bauan

(sepertikesturidari beberapamusangatau cairan yang berbau menyengat dari


beberapakepik ), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karenatitik uapnyarendah. Selainitu,
susunan

senyawa

komponennya

kuat

memengaruhisaraf manusia(terutama

dihidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu.Setiap


senyawa

penyusun

dapatmenghasilkanrasa

memiliki
yang

efek

berbeda.

tersendiri,
Karena

dan

pengaruh

campurannya
psikologis

ini,

minyak atsiri merupakan komponen penting dalamaromaterapi. Sebagaimana


minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larutdalam air dan pelarut
polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol. Secara
kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa.
Sebagian

besar

minyak

atsiri

organik terpenadanterpenoidyang

termasuk

bersifat

larut

dalam
dalam

golongan

senyawa

minyak

(lipofil).

Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam bahan alam (daun, batang, akar,
biji) untuk minyak atsiri dibagi menjadi dua kelompok yaknikelompok pertama;
minyak atsiri yang komponen-komponennya mudahdipisahkan yang kemudian
menjadi bahan awal sintesis (minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak
permen, dan minyak terpentin) dan kelompok kedua;minyak atsiri yang
komponen-komponennya tidak mudah dipisah (minyak akar wangi, minyak
nilam, minyak cendana, minyak kenanga), dimana minyak atsiriini dapat langsung
digunakan. Komponen senyawa kimia utama dari keduakelompok tersebut

sebagian

dapat

E. Golongan Alkoloid
Alkaloid
adalah

dilihat

suatu

pada

golongan

tabel

senyawa

berikut:

organik

yang

terbanyak ditemukan dialam. Hampir seluruh senyawa alkaloida berasal dari


tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua
alkaloidamengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat
basa dandalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari
cincinheterosiklik.Hampir

semua

alkaloida

yang

ditemukan

dialam

mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada
pula yang sangat bergunadalam pengobatan. Misalnya kuinin, morfin dan
stiknin adalah alkaloida yangterkenal dan mempunyai efek sifiologis dan
psikologis. Alakaloida dapatditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan
seperti biji, daun, ranting dan kulit batang. Alakloida umumnya ditemukan
dalam kadar yang kecil dan harusdipisahkan dari campuran senyawa yang

rumit yang berasal dari jaringantumbuhan.Alkaloida tidak mempunyai


tatanam sistematik, oleh karena itu, suatualkaloida dinyatakan dengan nama
trivial, misalnya kuinin, morfin dan stiknin.Hampir semua nama trivial ini
berakhiran in yang mencirikan alkaloida.

F. Golongan Steroid
Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan penegelompokan
inididasarkan pada efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing
senyawa.Kelompok-kelompok itu adalah sterol, asam- asam empedu, hormon
seks,hormon adrenokortikoid, aglikon kardiak dan sapogenin. Ditinjau dari
segistruktur molekul, perbedaan antara berbagai kelompok steroid ini
ditentukan oleh jenis substituen R1, R2, R3 yang terikat pada kerangka dasar
karbon. Sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan yang lain
pada suatukelompok tertentu ditentukan oleh panjang rantai karbon R 1, gugus
fungsi yang terdapat pada substituen R1, R2, R3, jumlah serta posisi gugus
fungsi oksigendan ikatan rangkap dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris
pada

kerangkadasar

karbon

tersebut.Percobaan-percobaan

biogenetik

menunjukkan bahwa steroid yangterdapat dialam berasal dari triterpenoid.


Steroid yang terdapat dalam jaringanhewan berasal dari triterpenoid lanosterol
sedangkan yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari triterpenoid
sikloartenol setelah triterpenoid inimengalami serentetan perubahan tertentu.
Tahap- tahap awal dari biosintesasteroid adalah sama bagi semua steroid alam
yaitu pengubahan asam asetatmelalui asam mevalonat dan skualen (suatu
triterpenoid) menjadi lanosteroldan sikloartenol.

Struktur umum senyawa steroid:


G. Golongan Tanin
Tanin merupakan

suatu

substansi

yang

banyak

dan

tersebar,

sehinggasering ditemukan dalam tanaman. Tanin diketahui mempunyai


beberapakhasiat, yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan
antioksidan. Istilahtanin sendiri berasal dari bahasa Perancis, yaitu tanning.
Pada mulanyasenyawa tannin lebih dikenal sebagai tanning substancedalam
proses penyamakan kulit hewan untuk dibuat sebagai kerajinan tangan.Pada
umumnya tanin merupakan senyawa polifenol yang memiliki beratmolekul
(BM) yang cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks
dengan protein. Berdasarkan strukturnya, tanin diklasifikasikanmenjadi dua
kelas yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi.
1. Tanin Terhidrolisis
Tanin terhidrolisis biasanya berikatan dengan karbohidrat yang
dapatmembentuk

jembatan

oksigen,

sehingga

dapat

dihidrolisis

denganmenggunakan asam sulfat atau asam klorida. Gallotanin merupakan


salahsatu contoh tanin terhidrolisis, di mana gallotanin ini merupakan
senyawa berupa gabungan dari karbohidrat dan asam galat. Selain itu,
contoh

lainnyaadalah

ellagitanin

(tersusun

dari

asam

heksahidroksidifenil).Secara singkat, apabila tanin mengalami hidrolisis,


akan terbentuk fenol polihidroksi yang sederhana, misalnya piragalol,
yang merupakanhasil dari terurainya asam gallat dan katekol yang
merupakan hasil darihidrolisis asam protokatekuat. Tanin terhidrolisiskan

biasanya berupasenyawa amorf, higroskopis, berwarna cokelat kuning


yang larut dalam air (terutama air panas) membentuk larutan koloid bukan
larutan sebenarnya.Makin murni tanin, makin kurang kelarutannya dalam
air dan makin mudahdiperoleh dalam bentuk kristal.
2. Tanin Terkondensasi
Tanin
terkondensasi
biasanya
tidak
dapat

dihidrolisis,

melainkanterkondensasi di mana menghasilkan asam klorida. Tanin


terkondensasikebanyakan terdiri dari polimer flavonoid. Tanin jenis ini
dikenal dengannama Proanthocyanidin yang merupakan polimer dari
flavonoid yang dihubungan dengan melalui C8 dengan C4, contohnya
Sorghum procyanidin

yang

tersusun

dari

catechin

dan

epiccatechin.Klasifikasi Tanin berdasarkan warna dari garam ferri (FeCl 3),


dapatdigolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Katekol berwarna hijau dengan 2 gugus fenol. Misalnya : Flobatanin
danPirokatekol. Memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Apabila dipanaskan akan menghasilkan katekol
Apabila didihkan dengan HCl akan menghasilkan flobapin yang

berwarnamerah.
Apabila ditambahkan FeCl3akan berwarna hijau.
Apabila ditambahkan larutan Br akan terbentuk endapan.
Contoh Katekol : Asam kirotamat (pada kina) dan asam

katekotanat (padagambir).
b. Pirogalatanin (pirogalol)Berwarna biru dengan FeCl3 dengan 3 gugus
fenol. Memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Apabila dipanaskan akan terurai menjadi pirogalol.
Apabila dididihkan dengan HCl akan dihasilkan Asam gallat dan

Asamellag.
Apabila ditambahkan dengan FeCl3akan berwarna biru.
Apabila ditambahkan brom tidak akan terbentuk endapan.Contoh
Pirogalatanin

Gallotanin

(padaGranati cortex)
Sifat-sifat Tanin

(pada

gallae)

dan

Ellagitanin

Untuk

membedakan

tanin

dengan

senyawa

metabolit

sekunder

lainnya,dapat dilihat dari sifat-sifat dari tanin itu sendiri. Sifat-sifat tanin,
antara lain :
1. Sifat Fisika.
Sifat fisika dari tanin adalah sebagai berikut :
Apabila dilarutkan ke dalam air, tanin akan membentuk koloid dan

akanmemiliki rasa asam dan sepat.


Apabila dicampur dengan alkaloid

terbentuk endapan.
Tanin tidak dapat mengkristal.
Tanin dapat mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawadengan

dan

glatin,

maka

akan

protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.


2. Sifat Kimia.
Sifat kimia dari tanin adalah sebagai berikut :
Tanin merupakan senyawa kompleks yang memiliki bentuk
campuran polifenol yang Sulit untuk dipisahkan sehingga sulit membetuk

3.

kristal.
Tanin dapat diidentifikasi dengan menggunakan kromotografi Senyawa
fenol yang ada pada tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic

dan pemberi warna.


Sifat sebagai pengkhelat logam.
Fenol yang ada pada tanin, secara biologis dapat berguna sebagaikhelat
logam. Mekanisme atau proses pengkhelatan akan terjadi sesuaidengan
pola subtitusi dan pH senyawa fenol itu sendiri. Hal ini biasanyaterjadi
pada tanin terhidrolisis, sehingga memiliki kemampuan untuk menjadi
pengkhelat logam.Khelat yang dihasilkan dari tanin ini dapat memiliki
daya khelat yangkuat dan dapat membuat khlelat logam menjadi lebih
stabil dan aman didalam tubuh. Namun, dalam mengkonsumsi tanin harus
sesuai dengankadarnya, karena apabila terlalu sedikit (kadarnya rendah)
tidak akanmemberikan efek, namun apabila mengkonsumsi terlalu banyak
(kadar tinggi) dapat mengakibatkan anemia karena zat besi yang ada
dalam darahakan dikhelat oleh senyawa tanin tersebut.
Manfaat Tanin
Sebagai senyawa metabolit sekunder, tanin memiliki banyak manfaatdan
kegunaan.
Manfaat dan kegunaan tanin adalah sebagai berikut :

1. Sebagai anti hama untuk mencegah serangga dan fungi pada tanaman.
2. Sebagai pelindung tanaman ketika masa pertumbuhan dari
bagiantertentu tanaman, misalnya pada bagian buah, saat masih muda
3.
4.
5.
6.
7.
8.

akanterasa pahit dan sepat.


Sebagai adstrigensia pada GI dan kulit.
Untuk proses metabolisme dari beberapa bagian tanaman.
Dapat mengendapkan protein sehingga digunakan sebagai antiseptik.
Sebagai antidotum (keracunan alkaloid).
Sebagai reagen pendeteksi gelatin, alkaloid, dan protein
Sebagai penyamak kulit dan pengawet.

Struktur Tanin
H. Golongan Kumarin
Kumarin merupakan

senyawaatsiriyang

terbentuk

terutama

dari

turunanglukosanonatsiri saat penuaan atau pelukaan. Hal ini penting terutama


adatumbuhanalfalfadansemanggimanis

di

mana

kumarin

menyebabkan

timbulnya aroma yang khas sesaat setelah kedua tumbuhan itu dibabat.
Para peneliti

telah

mengembangkan

aglur

semanggi

tertentu

yang

mengandungsedikit kumarin dan strain lainnya yang mengandung kumarin


dalam bentuk terikat. Semua galur itu secara ekonomi sangat penting karena
kumarin bebasdapat berubah menjadi produk yang beracun, dikumarol, jika
semanggi

rusak selama

penyimpanan. Dikumaroladalah

senyawa

antipenggumpalan yang menyebabkan penyakit semanggi manis (penyakit

perdarahan) pada hewanruminansia(pemamah biak seperti sapi) yang


memakan

tumbuhan

yangmengandung

dikumarol.Kumarin

merupakan

metabolit turunan sikimat yang terbentuk ketikafenil alanin dideaminasi dan


dihiroksilasi menjadi asam trans-hidroksisinamat.Ikatan rangkap asam ini
segera dikonversi menjadi bentuk cis melaluiisomerisasi yang dikatalisasi oleh
cahaya, menghasilkan pembentukan senyawayang mempunyai gugus fenol
dan asam yang berdekatan. Gugus-gugus inikemudian bereaksi secara
intramolekuler untuk membentuk lakton dan intikumarin basa, dicirikan oleh
senyawa kumarin itu sendiri, berperan dalam memberikan aroma jerami yang
segar. Kebanyakan senyawa kumarindioksigenasi pada posisi C, yang
dihasilkan dari hidroksilasi para asam sinamatuntuk membentuk asam
kumarat, namun sebelumnya mengalami hidroksilasiorto, isomerisasi dan
pembentukan lakton.Penyebaran kumarin terbatas didunia tanaman dan pernah
digunakanuntuk menggolongkan tanaman menurut keberadaan senyawa
ini(kemotaksonomi).

Kumarin

umumnya

ditemukan

pada

family

Apiaceae,Rutaceae, Asperaceae, dan Fabaceae.Beberapa kumarin merupakan


senyawa fitoaleksin dan disintesis secarade novo oleh tanaman setelah
diinfeksi oleh bakteri atau fungi. Sebagian besar senyawa fitoaleksin bersifat
antimikroba. Sebagai contoh, kentang (Solanumtuberosum) mensintesis
skopolatin jika diinfeksi fungi. Hewan yang diberi makan semanggimanis
(Melilotus officinale, Fabaceae) akan mati akibat hemoragi. Senyawa beracun
yang menyebabkan efek samping ini adalah bishidroksikumarin(drimer
kumarin terhidroksilasi) dikumarol.Senyawa psoralen adalah kumarin yang
memiliki

cincin

furan

furanokumarinkarena

dankadang-kadang

adanya

cincinini.

disebut

Contoh

furokumarin

senyawa

ini

atau
antara

lainpsoralen, bergapten, xantotoksin danisopimpinelin. Karena memiliki


banyak gugus kromofor, senyawa ini mudahmengabsorb cahaya dan
berfluoresensi biru/kuning dibawah cahaya ultravioletdengan panjang
gelombang 320-380 nm. Senyawa ini mungkin diproduksi olehtanaman
sebagai mekanisme perlindungan terhadap dosis tinggi cahayamatahari.
Beberapa kumarin dibuat menjadi sediaan tabir surya dan kosmetik. Senyawa

psoralen adalah senyawa khas family jeruk (Rutaceae) dan seledri (Apiaceae).
Beberapa tanaman golongan ini dikenalsebagai semak pembakar karena
kandungan psoralennya diketahuimenyebabkan fototoksisitas. Senyawa
psoralen bersifat karsinogenik dan mutagenik akibatterbentuknya aduksi
dengan basa pirimidin DNA, seperti timin, melaluisikloadisi . Reaksi ini dapat
terjadi dengan satu (monoaduksi) atau dua(diaduksi) basa piriidin dan
mengakibatkan tautan-silang DNA.Sediaan yang menggunakan tanaman
Apiaceae dan Rutaceae yangmengandung seyawa psoralen telah lama
digunakan unuk meningkatkan pigmentasi kulit pada penyakit vitiligo, suatu
penyakit yang umum di derita diTimur Tengah dan terjadi akibat bagian kulit
yang kekurangan pigmenmelanin. Xantotoksin murni digunakan untuk
mengobati vitiligo yang parahdan psoriasis serta diberikan secara oral dalam
kombinasi dengan UV-A. Hasil pengobatan ini timbul pewarnaan dan
pigmentasi pada daerah kulit yang tidak berpigmen serta perbaikan kulit
psroriasis dengan cara mengurangi proliferasisel. Kumarin Merupakan
kelompok senyawa fenol yang umumnya berasaldari tumbuhan tinggi dan
jarang ditemukan pada mikroorganisme, kumarin mempunyai kerangka C6-C3.
Senyawa kumarin dibagi empat kelompok :
1. Kumarin
sederhana
dan
turunannya
yang
berupa
hasil
hidroksidasialkoksida, glikosida. Contohnya : suberosin.
2. Furano kumarin jenis linear dan anguler, dimana terdapat subtitusi
pada posisi benzoid. Contohnya : angelicin.
3. Pyranokumarin analog dengan furano kumarin tapi memiliki cincinenzim
pada subtituennya. Contohnya : xantyletin.
4. Kumarin yang tersubtitusi pada cincin purin. Seperti 4-hidroksi kumarin.
Fungsi Kumarin
Salah satu jenis kumarin yaitu preosenyang diisolasi pada tahun 1976dari
tumbuhan

Ageratum

pada beberapa

houstanianummenyebabkan

spesies

tingkathormonpemudaanserangga

serangga
sehingga

metamorfosis
dengan

dini

turunnya
menyebabkan

pembentukkanferomonoleh serangga jantansehingga daya tarik seksual


terhadap serangga betina berkurang. Dengankemampuan seperti itu, preosen

memiliki potensi sebagaiinsektisidayang berpengaruh hanya terhadap spesies


sasaran.

Struktur Kumarin

Penentuan struktur kumarin dengan spektrum

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metabolisme sekunder adalah senyawametabolityang tidak esensial
bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik
atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Manfaat metabolisme
sekunder adalah sebagian besar tanaman penghasilsenyawa metabolit sekunder
memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi
dengan makhluk hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan
metabolit sekunder (sepertiquinon, flavonoid, tannin,dll) yang membuat
tanaman lain tidak tumbuh disekitarnya. Senyawa metabolit sekunder
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: terpenoid,fenolik, dan senyawa yang
mengandung nitrogen. Macam-macam golongan metabolit sekunder, yaitu:
fenol, flafanoid,saponin, minyak atsiri, tannin, alkaloid, steroid, dan kumarin.
Senyawa organik dari metabolisme primer merupakan pusatnya dansenyawasenyawa metabolisme sekunder merupakan cabang-cabangnya.
.
B. Saran
Mencari dan membaca lebih banyak lagi mengenai metabolisme sekunder
pada tumbuhan agar lebih memahami dan mengerti tentang struktur rumus
umum dan perbedaan antara metabolime sekunder dengan metabolisme primer

DAFTAR PUSTAKA

Heinrich, Michael, dkk, 2005,Farmakognosi dan Fitoterapi, Jakarta :Buku


Kedokteran EGC.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kumarinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme
[11/22/2014]
Gunawan, Didit dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I
,Jakarta: Penebar Swadaya.
Robinson, T., 1995,Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi,edisi keenam, 7172Penerbit ITB, BandungSudjadi, 2010, Kimia Farmasi Analisis,91, 122,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai