I.
Derajat Kesehatan
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan keterampilan untuk membentuk
prilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkananak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya
5. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Mengatur penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
e. Tugas - Tugas Keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat dari suatu masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul atau tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI, 1988).
Keluarga adalah 2 (dua) orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga (Freedman, 1989 : 2).
b.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari :
1. Partrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2.
Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3.
Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4.
Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5.
Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan suami
istri atau istri.
Pengertian
Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada
keluarga sebagai unit atau kesatuan, yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai usaha melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur (Salvicion G.
Bailon dan Aracelis Moglaya, 1978).
2.
Tujuan
a.
Umum
Untuk menigkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga
mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
b.
Khusus
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
D. Peranan Perawat
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatn keluarga sehat sebagai tujuan utama
3.
4.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif
anggota keluarga dalam mengatasi kesehatan keluarga
5.
Lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
6.
7.
8.
9.
Pengkajian
Adalah suatu harapan ketika seorang perawat mengumpulkan secara terus menerus data
tentang keluarga yang dibinanya
Dalam pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu :
a.
b.
Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus pada data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.
c.
2.
Diagnosa Keperawatan
a.
Pengumpulan Data
Pada tahap ini perawat mengelompokkan data hasil pengkajian dalam data subjektif
dan objektif sehingga akan terbentuk diagnose keperawatan.
b.
2.
3.
Tanda (symton) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau yang tidak mendukung masalah dan
penyebab.
c.
d.
2.
3.
4.
5.
6.
Defisit pengetahuan
7.
Penentuan Skoring :
No
1. Sifat masalah :
Kriteria
Nilai
Skala :
Bobot
1
a. Ancaman kesehatan
c. Krisis
a. Dengan mudah
b. Hanya sebagian
c. Tidak dapat
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah :
Skala :
Skoring :
1.
2.
x Bobot
3.
4.
Rencana Keperawatan
Hal yang diperlukan dalam membuat rencana keperawatan keluarga antara lai :
a.
Didasarkan atas analisa data yang menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga
b.
Realistis
c.
d.
e.
2.
3.
4.
5.
4.
Implementasi
Merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan dimana perawat melakukan tindakan
keperawatan sesuai rencana, tindakan ini bersifat intelektual teknis dan interpersonal
berupa berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan klien, tindakan keperawatan,
observasi keperawatan, pendidikan kesehatan, keperawatan dan tindakan medis yang
dilakukan perawat / perlimpahan tugas.
5.
Evaluasi
10
Dalam perawatan kesehatan, evaluasi merupakan salah satu prose keperawatan dalam
menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai atau dengan kata lain kegiatan yang
membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria hasil dan standar yang ada
yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
a.
2.
3.
b.
2.
3.
4.
G. Kesehatan Lingkungan
1.
Pengertian
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang optimal sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimal pula.
2.
Perumahan
b.
c.
d.
Pembuangan sampah
e.
Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya
membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan.
b.
c.
Teknologi yang dimiliki masyarakat. Dalam rangka penerapan tknologi tepat guna, maka
teknologi yang sudah dimiliki oleh masyarakat tersebut dimodifikasi, segi-segi yang dapat
merugikan kesehatan dikurangi dan mempertahankan segi positif yang sudah ada.
d.
b.
Bahan bangunan
- Lantai
- Dinding
: Tembok
- Atap
Ventilasi
Fungsi ventilasi adalah untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah tersebut
tetap segar, untuk membebaskan udara dari bakteri-bakteri
Macam-macam ventilasi :
- Ventilasi alamiah dimana aliran udara di dalam ruangan keluar masuk melalui
jendela, pintu, lubang angin
- Ventilasi
buatan,
yaitu
dengan
menggunakan
alat-alat
khusus
untuk
Cahaya
Cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Cahaya alamiah, contoh sinar matahari
Seyogyanya jalan masuk sinar / cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya
15% - 20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan
12
e.
Pengertian
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan harus
dikeluarkan dari dalam tubuh.
2.
b.
3.
rumah kakus tersebut dapat dibuat dari bambu, dinding bambu dan atap daun kelapa. Jarak dari
sumber air minum sekurang-kurangnya 15 (untuk dataran yang datar) dan 20 meter untuk letak
sumber air minum yang lebih rendah.
b.
Jamban Cubluk
Kakus yang tempat penampungan tinjanya dibangun dekat dibawah injakan / dibawah
Jamban Campak
Kakus yang dibangun diatas empang, sungai ataupun rawa. Kakus model ini ada
kotorannya tersebar begitu saja, yang biasanya dibuat untuk makanan ikan.
d.
Jamban Kimia
Kakus model ini biasanya dibangun ditempat-tempat restorasi, alat transportasi dan
sebagainya. Disini tinja di desinfeksi dengan zat-zat kimia seperti Lysol, soda dan lain-lain.
e.
Dimana leher closet berbentuk lengkungan, dengan demikian akan selalu terisi air yang
penting untuk mencegah bau serta masuknya binatang-binatang kecil. Kakus model ini biasanya
dilengkapi dengan lubang penampungan yang disebut Septitank. Kakus ini dianjurkan dalam
kesehatan lingkungan
Sampah
1.
Pengertian
Sampah adalah keseluruhan dari benda-benda / hal-hal yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang (sisa atau bekas)
2.
3.
Sumber Sampah
a.
b.
Dari pemukiman
c.
Dari perdagangan
d.
Dari industri
e.
Dari peternakan
f.
Dari pertanian
g.
Dari pertambangan
4.
Pengelolaan Sampah
Dalam ilmu kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah meliputi 3 hal, yaitu :
Penyimpanan sampah
Tempat sampah sementara, sebelum sampah tersebut dikumpulkan untuk kemudian
diangkut dan dibuang (dimusnahkan).
Pengumpulan sampah
15
Sampah-sampah
dikumpulkan
kemudian
setelah
jumlahnya
banyak
kemudian
Air hujan
2.
Air permukaan tanah, dapat berupa air yang tergenang atau air yang mengalir
3.
Air tanah yang meresap ke dalam tanah, sehingga telah mengalami penyaringan oleh tanah,
batu-batuan ataupun pasir. Air tanah dapat juga menjadi air permukaan (Depdikbud, 1985).
Standar fisik
Jika air tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih.
2.
Standar kimia
Tidak mengandung zt kimia, mineral berbahaya bagi kesehatan, misal : CO2, H2S.
3.
Standar bakteriologis
16
kemudian air ini dibiarkan dalam beberapa jam dan akan terjadi keagulan yang akhirnya
membentuk endapan.
2.
3.
4.
5.
17
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
j.
k.
l.
2.
b.
3.
Situasi Krisis
Perkawinan
b.
Kehamilan
c.
Persalinan
d.
Masa nifas
e.
f.
g.
Abortus
h.
i.
Kehilangan pekerjaan
j.
k.
Pindah rumah
1.
2.
b.
c.
Ketidak sanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat,
disebabkan karena :
a.
b.
c.
3.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
b.
c.
d.
Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga, misalnya keuangan, anggota
keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik untuk perawatan.
e.
f.
g.
h.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
5.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
21
LAPORAN PENDAHULUAN
GERONTOLOGI
A. Definisi
1.
Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua (Kozier : 1987)
2.
Gerontologi adalah cabang ilmu yang memperlajari proses menua dan masalah yang
mungkin terjadi pada lanjut usia (Miller : 1990), (Wahyudi N : 2000 :
hal 11).
Keperawatan Gerontik adalah Suatu pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat
atau teknik keperawatan yang terbentuk bio-psiko-sosiospiritual dan kultural yang holistik yang ditujukan pada klien
lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat (Ilmu yang mempelajari
tentang perawatan pada lanjut usia, Kozier : 1987).
Pembagian Lansia
Departemen Kesehatan RI membagi lansia sebagai beriku t:
1.
2.
3.
1.
2.
3.
B. Tujuan Geriatrik
1.
Mempertahankan derajat kesehatan para lanjut usia pada taraf yang setinggi-tingginya,
sehingga terhindar dari penyakit.
2.
3.
4.
Merangsang para petugas kesehatan (dokter atau perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa dini.
5.
Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lanjut usia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan masalah dapat mempertahankan kebebasan semaksimal
mungkin.
6.
Bila lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan, maka peran perawat harus memberikan
perhatian dan perawatan yang penuh.
2.
3.
4.
2.
3.
Kesepian.
4.
Teori Biologi
23
a.
Secara keturunan dan atau mutasi (Somatik Mutasi Theory). Setiap sel pada saatnya
akan mengalami mutasi.
b.
Pemakaian dan rusak, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah
(terpakai).
2.
c.
Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi.
d.
e.
f.
b.
Kepribadian berlanjut, dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada usila
c.
F.
Sel :
- Lebih sedikit jumlahnya
- Lebih besar ukurannya
- Berkurangnya jumlah cairan
b.
Sistem Persyarafan :
- Cepatnya menurun hubungan persyarafan
- Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi
- Mengecilnya syaraf panca indera
c.
Sistem Pendengaran :
- Presbiokustik (gangguan pendengaran)
- Membran tymphani menjadi atropi sklerosis
- Terjadinya pengumpulan cerumen
d.
Sistem Penglihatan :
24
Sistem Kardiovaskuler :
- Katup jantung menebal dan menjadi kaku
- Kehilangan elastisitas pembuluh darah
- Tekanan darah tinggi akibat meningkatnya resistensi dari pembuluh dara perifer
f.
Sistem Respirasi :
- Otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
- O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg
g.
Sistem Gastrointerstinal :
- Kehilangan gigi
- Menurunnya indra pengecap
- Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
- Fungsi absorbi melemah
h.
Sistem Genitourinaria :
- Ginjal : mengecil dan atropi
- Vesika urinaria : otot menjadi lemah, kapasitasn menurun hingga 200ml
- Pembesaran prostat
- Atropi vulva
- Vagina : selaput lendir (-) hingga mengering
i.
System Endokrin :
- Produksi semua hormone menurun
- Penurunan sekresi hormone progerteron, estrogen, tesroteron
- Berkurangnya produksi ACTH, TSN, FSH, LTH
j.
Sistem Integument :
25
Sistem Murmloskletal :
- Tulang kehilangan density (cairan) dan rapuh
- Kifosis
- Gerak pergelangan terbatas
Perubahan fisik
b.
Kesehatan umum
c.
Tingkat pendidikan
d.
Keturunan / Hereditas
e.
Lingkungan
Perubahan-perubahan psikososial
a.
Pensiun
b.
c.
d.
e.
f.
g.
26
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung ; PT. Citra Aditya Bakti.
27
I.
BIODATA
Nama Kepala Keluarga
: Ny. F
Umur
: 65 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
Pekerjaan
: Pedagang
Penghasilan
Suku Bangsa
: OKI (Komering)
Alamat
Susunan Keluarga
No
Nama Anggota
Keluarga
Hubungan
Dalam
Tingkat
Pekerjaan
Imunisasi
Kesehatan Fisik
SMP
Pendidikan
1. Salim
Keluarga
43 Tahun
2. Romzahtul Hadi
39 Tahun
SMP
Buruh
3. Topan
36 Tahun
SMP
Buruh
4. Rita Zahara
34 Tahun
SMP
Karyawan
Tipe keluarga ini adalah keluarga Janda (Single Parent Familiy) karena suami Ny. F sudah lama
meninggal dan Ny. F tidak menikah lagi.
28
Keterengan :
: Anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki meninggal
: Anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki
: Anggota keluarga berjenis kelamin wanita
: Keluarga sebagai klien tinggal serumah
II. Kegiatan sehari-hari
1.
Kebiasaan tidur
Klien dan anaknya jarang tidur siang dikarenakan kesibukan bekerja, untuk istirahat
tidur pada malam hari klien dan anaknya sudah tidur jam 21.00 WIB dan bangun pukul
05.00 WIB.
2.
Kebiasaan makan
Klien dan anaknya makan 3 x sehari dengan porsi 1 piring penuh dengan nasi sebagai
makanan pokok. Namun Ny. F jarang mengkonsumsi daging dan sayur-sayuran, buah
dan tidak pernah mengkonsumsi susu.
29
3.
4.
Perumahan
Luas tanah 450 m2 (30 m x 15 m), milik sendiri. Luas bangunan 24 m 2 (4x6) terdiri dari
1 (satu) ruang tanu, 2 (dua) kamar tidur, 1 (satu) ruang dapur dan 1 (satu) kamar mandi
yang terletak diluar rumah. Pengaturan perabot rumah kurang tertata rapi, ventilasi
kurang ; dimana luas ventilasi rumah kurang dar 10% dari luas lantai ruangan. Luas
ventilasi rumah jika di kalkulasikan dengan luas bangunan (24 m 2) dari 10% seharusnya
2,4 m2 tetapi kenyataannya ventilasi rumah hanya 1,5 m2.
Kondisi ruangan terlihat berantakan, kotor dan berdebu. Udara terasa pengap dan bau
belum lagi suasana rumah jika dimalam hari karena penerangan rumah dimalam hari
sangat minim. Ini terlihat dari hanya ada 3 buah bola lampu, yang dipasang di teras
rumah, ruang tamu dan dapur yang hanya menggunakan bola lampi 15 watt. Jendela
rumah yang adapun tertutup oleh papan yang sengaja dipasang sehingga cahaya pada
siang hari tidak dapat masuk.
30
Denah Rumah :
2a
2b
Keterangan Gambar :
U
: Ruang tamu
2a
: Kamar tidur
2b
: Kamar tidur
: Dapur
: Kamar mandi
: Sumur
31
2.
Sumber Air
Untuk masak dan minum sehari-hari keluarga menggunakan sumur bor yang dimiliki
oleh tetangga kien dengan cara menyelang.
Untuk keperluan mandi dan mencuci keluarga menggunakan sumur yang ada di
pekarangan belakang rumah dengan jarak 10 meter dari jamban keluarga.
3.
4.
5.
Pembuangan Sampah
Untuk tempat pembuangan / penampungan sampah keluarga tidak mempunyai bak
sampah / lubang penampungan sampah. Sampah rumah tangga di tumpuk dipojok
samping rumah kemudia dibakar jika sudah banyak.
6.
Imunisasi
Semua anak klien sejak lahir tidak pernah diberikan imunisasi
b.
Klien tidak pernah mengikuti program KB dan tidak pernah menggunakan produk / alat
kontrasepsi
c.
Riwayat Persalinan
Semua persalinan klien dibantu dukun beranak dan klien tidak pernah mengalami
kelainan dan kesulitan selama hamil dan bersalin
d.
e.
33
Analisa Data
No
Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah
1. DS : - Ny. F mengatakan sibukKetidaktahuan
keluargaPotensial
timbulnya
berjualan
dari
memenuhi
syarat
jarang
membersihkan rumah
- Ny. F mengatakan fasilitas
rumah yang ada saat ini
sudah
cukup
untuk
keluarganya
- Ny. F mengatakan tidak
mengetahui dampak negatif
dari
keadaaan
lingkungan
Ny.
terasa
(-)
karena
tidak
sengaja
dengan
papan
ditutup
sehingga
terasa pengap
- Rumah
Ny.
terlihat
tergeletak
dikursi
di
dinding
karena
dipasang
papan
jendela
sehingga
dibuka
sehingga
35
banyak
ditumbuhi
kesan
rumah
tidak
tempat
tersedianya
sampah
yang
Ny.
terlihat
nyamuk
menyerang
yang
(menggigit)
perawat
- Masih
terpasang
obat
keluarga
Resiko
tinggi
terjadi
lingkungankecelakaan
yang
untukmempengaruhi
dapat
kesehatan
36
dipergunakan
jarang
keluarga.
mengatakan
menyikat
ia
lantai
menggunakan
lilin
sangat
minim
bola
lampu
yang
dan
dapur
dengan
terjatuh
(berbenturan
kecelakaan
fisik
3. DS : - Ny. F mengatakan
Ketidaktahuan
keluargaPotensial
terjadi
tentang
pemenuhankeluarga.
kesehatannya
- Ny. F mengatakan ia tidak
tahu
mengenai
cara
mengatakan
200.000/bulan
baginya
menu
untuk
dan
sulit
mengatur
pemenuhan
kebutuhan gizi.
- Ny.
jarang
mengatakan
ia
mengkonsumsi
pengkajian,
tersedia
tidak
terlalu
bersemangat
- Pekerjaan Ny. F yaitu
berjualan dari rumah ke
rumah
mengharuskan
is
No
Kriteria
1. Sifat Masalah
- Ancaman Kesehatan
Perhitungan
Skor
2/3 x 1
2/3
Pembenaran
Menjadi ancaman kesehatan karena
dapat menimbulkan masalah serius
bagi kesehatan Ny. F dan keluarga
2. Kemungkinan masalah
dapat di ubah
- Hanya sebagian
1/2 x 2
ubah
- Tinggi
3/3 x 1
lingkungan rumah
0/2 x 1
0
kesehatan.
2 2/3
Perhitungan
Skor
Pembenaran
2/3 x 1
2/3
2. Kemungkinan masalah
dapat di ubah
- Hanya sebagian
1/2 x 2
2/3 x 1
2/3
4. Menonjolnya masalah
- Masalah tidak dirasakan
Total Skor
0/2 x 1
0
2 1/3
Perhitungan
Skor
2/3 x 1
2/3
Pembenaran
Menjadi ancaman kesehatan karena
dapat menimbulkan masalah serius
jika tidak ditangani.
2. Kemungkinan masalah
dapat di ubah
- Hanya sebagian
1/2 x 2
- Cukup
2/3 x 1
2/3
4. Menonjolnya masalah
- Masalah tidak dirasakan
0/2 x 1
Total Skor
2 1/3
Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil penilaian (skoring) masalah :
1.
2.
3.
Diagnosa Keperawatan
1.
Potensial timbulnya penyakit ISPA dan Malaria b/d ketidaktahuan keluarga tentang sanitasi
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
2.
3.
Potensial terjadi gangguan nutrisi pada keluarga b/d ketidaktahuan keluarga dalam
memelihara kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.
42
43
No
1.
Diagnosa Keperawatan
5 Nov 2008
Rencana Keperawatan
Intervensi
Tujuan
Rasionalisasi
09.00 WIB
dan
Malaria
ketidaktahuan
b/d - Keluarga
keluarga tentang
memenuhi
kesehatan.
mengerti
pentingnya - Berikan
penyuluhan
kesehatan
padaDiharapkan
pemberian
dengan
tersedianya
tempat
- Jelaskan
pengertian
kebersihan lingkungan.
Tujuan jangka pendek :
dan
manfaat
- Diharapkan
setelah
mendapat
- Setelah
45
dilakukan
menit
penyuluhan
keluarga
Keluarga
tentang
mengerti - Jelaskan
kepada
keluarga
bahwa- Diharapkan
lingkungan
dan membuat
pentingnya
menjaga membuat
nyamuk
resiko
bersarang
terserang
tentang
tersedianya
penampungan
penyakit pakaian
pembuatan
tidak
diri
menggantung
disembarang
tempat
mengerti
manfaat - Jelaskan manfaat adanya / tersedianya - Diharapkan
tempat tempat
penampungan
sampah
yang manfaat
sampah
keluarga
tempat
yang
mengerti
penampungan
memenuhi
cara-cara
tempat - Ajak
keluarga
membuat
tempat- Diharapkan
keluarga
mau
dan
sampah kesehatan.
penampungan
masalah
dengan
syarat
kesehatan
penampungan
hubungan
lagi
mendapat
keluarga
dan membiasakan
setelah
membuat
sampah
dam
tempat
yang
kesehatan.
No
2.
Diagnosa Keperawatan
Resiko
tinggi
Tujuan
terjadiTujuan jangka panjang :
Rencana Keperawatan
Intervensi
Rasionalisasi
45
kecelakaan
ketidakmampuan
memelihara
rumah
keluarga terhadap
lingkungan keluarga
yang
mempengaruhi
dengan
menjelaskan
kamar mandi dan pencahayaan yang baik, tentang manfaat menjaga kebersihan
dapat
khususnya bagi Ny. F dan umumnya kamar mandi dan pencahayaan yang
kesehatan
bagi keluarga.
baik,
keluarga
mampu
menjaga
anggota keluarga.
kecelakaan
dapat
dihindari
- Anjurkan
keluarga
untuk
menambah yang
menambahkan
jumlah
menjadi
memadai
terang
suasana
dan
rumah
menghindari
lemari
mampu
mengenal
pentingnya
manfaat
penerangan
yang terang.
- Anjurkan kepada anggota keluarga untuk- Dengan
membawa
Ny.
menggunakan
kacamata,
kesehatan
matanya
untuk
kacamata
- Anjurkan keluarga untuk selalu menjaga- Menghindari
kebersihan kamar mandi dan lantai
- Kebersihan
keluarga
kamar
mandi terjaga
anggota
terutama
pisau,
benda
gunting,
jarum
sebagainya.
kecelakaan
dapat
dihindari
Memudahkan dalam penggunaan
sehari-hari
karena
tempat
yang
sudah tersedia
Rumah terlihat rapi dan teratur
No
3.
Rencana Keperawatan
Intervensi
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Potensial terjadi gangguanTujuan jangka panjang :
nutrisi pada keluarga b/d - Tidak
ketidaktahuan
keluarga kekurangan
terjadi
kebutuhan - Anjurkan
keluarga
untuk
memenuhi- Dengan
tentang
pemenuhan
Rasionalisasi
menganjurkan
kepada
tentang
pemenuhan
nutrisi
diharapkan
47
keluarga.
- Anjurkan
pemenuhan
kepada
keluarga
kebutuhan
bahwa- Dengan
nutrisi
mengetahui
yang pemenuhan
pentingnya
kebutuhan
nutrisi
mampu
nutrisi sehari-hari.
mengandung
keluarga
nutrisi
keluarga
mampu
sesuai
diharapkan
memenuhi
Implementasi
Evaluasi
Pada kunjungan ke - 2
Tanggal 7 November 2008 08.30 WIB
tentang
kebersihan lingkungan.
sanitasi
lingkungan
dengan kesehatan
O : Keluarga mampu menjelaskan kembali
- Membantu
keluarga
Ny.
dalam
cara
membuat
lubang
- Mengajak
keluarga
Ny.
untuk
rumah
49
No
Diagnosa Keperawatan
2. (Tanggal 7 November 2008)
Implementasi
Evaluasi
Pada kunjungan ke - 3
(11 November 2008)
Resiko
tinggi
terjadi
kecelakaan- Menjelaskan
kepada
keluarga
keluarga
- Anjurkan
keluarga
untuk
melakukan
uang
Keluarga
mengatakan
belum
sanggup
sehari-hari
belah
pada
tempatnya
agar
untuk
- Menghimbau
melakukan
keluarga
untuk
pembersihan
kamar
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Potensial terjadi gangguan nutrisi pada- Menganjurkan dan membantu
keluarga
dalam
b/d
ketidaktahuan
memelihara
kesehatan
keluarga dalam
memperkenalkan
Evaluasi
keluargaSetelah kujungan ke - 4 (12 Nov 2008)
makanan
dan
tentang sumber nutrisi yang diperlukan tubuh sesuaiS : Keluarga mengatakan sudah mampu mengatur pola
memotivasi
keluarga
keluarga
dengan
sumber
53
Hari / Tanggal
Tempat
: Rumah Ny. F
Waktu
: 1 x Pertemuan
Sasaran
: Keluarga Ny. F
A. Pokok Bahasan
Masalah nutrisi bagi kebutuhan tubuh
B. Tujuan Instruksional
1.
Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi keluarga
2.
Tujuan Khusus
54
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Pembukaan ( 5 menit )
Penyajian ( 35 menit )
Kegiatan Penyuluhan
Salam pembuka
Kegiatan Audience
Membalas salam
Menjelaskan maksud
Mendengarkan
Penyampaian materi
Mendengarkan
Sumber Nutrisi
Kegunaan nutrisi bagi
tubuh
Penutup ( 5 menit )
Salam penutup
Membalas salam
D. Materi terlampir
Hari / Tanggal
Tempat
: Rumah Ny. F
Waktu
: 1 x Pertemuan
( 30 - 45 menit )
Sasaran
Metode Penyuluhan
A. Pokok Bahasan
Sanitasi Lingkungan : ventilasi yang memenuhi syarat kesehatan
B. Tujuan Instruksional
1.
Tujuan Umum
Keluarga memahami pentingnya sanitasi lingkungan yang memenuhi standar kesehatan
2.
Tujuan Khusus
Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan
keluarga
Peningkatan produktivitas dalam bidang kesehatan
Terciptanya suasana rumah yang menguntungkan kesehatan keluarga
Keluarga mengerti tentang manfaat ventilasi rumah
C. Kegiatan Penyuluhan
56
Tahap Kegiatan
Pendahuluan ( 5
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audience
Salam pembuka
Membalas salam
menit )
Penyajian ( 20 - 25
menit )
tentang :
Bertanya
Pengertian sanitasi
lingkungan
Kriteria ventilasi
rumah
Manfaat ventilasi
rumah
Salam penutup
Penutup ( 5 menit )
Membalas salam
Ramah tamah
DISUSUN OLEH :
NAMA
NIM
TINGKAT
58