Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PENDAHULUAN

I.

Derajat Kesehatan

Menurut konsep Hendri L. Bloom mengatakan bahwa ada 4 faktor yang


memperngaruhi kesehatan masyarakat, antara lain :
1. LINGKUNGAN
Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi 3 kategori yaitu yang
berhubungan dengan aspek fisik, misalnya : sampah, air, udara, iklim, perumahan dan
sebagainya. sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia lainnya.
lingkungan merupakan faktor yang paling dominan.
2. PRILAKU
Faktor perilaku mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak
sehatnya lingkungan kesehatan masyarakat karena sehat individu, keluarga dan masyarakat
sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan,
sosial ekonomi dan prilaku-prilaku yang melekat pada dirinya.
3. PELAYANAN KESEHATAN
Keberadaan fasilitas sangat menentukan dalam pelaksanaan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat
yang memerlukan pelayanan kesehatan.
4. KETURUNAN
Keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak
lahir

c. Tipe Atau Bentuk Keluarga


1. Keluarga Inti (Nuclear Family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
2. Keluarga Besar (Extended Family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya kakek, nenek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya
3. Keluarga Berantai (Serial Family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu keluarga inti
4. Keluarga Duda atau Janda (Single Family)
Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
5. Keluarga Berkomposisi (Komposite Family)
Keluarga yang kawinnya berpoligami dan secara bersama
6. Keluarga Kahabitas (Cahabitation)
Dimana 2 (dua) orang menjadi satu tanpa ikatan pernikahan tetapi membentuk satu
keluarga
d. Fungsi - Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarga
1. Fungsi Biologis
a. Untuk menentukan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memlihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
a. Memelihara kasih saying dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Membina identitas keluarga
2

3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan keterampilan untuk membentuk
prilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkananak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya
5. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Mengatur penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
e. Tugas - Tugas Keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya


Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masingmasing
Sosialisasi antar anggota keluarga
Pengaturan jumlah anggota keluarga
Pemeliharaan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

II. Konsep Keluarga


1.

Konsep Dasar Keluarga


a. Definisi

Keluarga adalah unit terkecil masyarakat dari suatu masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul atau tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI, 1988).

Keluarga adalah 2 (dua) orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga (Freedman, 1989 : 2).

b.

Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari :
1. Partrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2.

Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3.

Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

4.

Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5.

Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan suami
istri atau istri.

B. Keperawatan Kesehatan Keluarga


1.

Pengertian
Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada
keluarga sebagai unit atau kesatuan, yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai usaha melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur (Salvicion G.
Bailon dan Aracelis Moglaya, 1978).

2.

Tujuan
a.

Umum
Untuk menigkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga
mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.

b.

Khusus
1.

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan


yang dihadapi keluarga.

2.

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan


dasar dalam keluarga.

3.

meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan


terhadap anggota keluarganya yang sakit dan dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarga.

4.

Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.

C. Tugas - Tugas Keperawatan Kesehatan


Menurut Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan kemuarga, yaitu :
1.

Mengenai masalah kesehatan keluarga

2.

Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

3.

Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

4.

Memodifikasi lingkungan rumah kemuarga untuk menjamin kesehatan

5.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi keluarga


5

D. Peranan Perawat
1.

Pemberian asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit

2.

Kordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga

3.

Pengamat masalah dan kebutuhan keluarga

4.

Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga perawat melibatkan peran


serta aktif sector keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya

5.

Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promitif dan preventif dengan


tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

E. Prinsip - Prinsip Perawatan Keluarga


1.

Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan

2.

Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatn keluarga sehat sebagai tujuan utama

3.

Asuhan Keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam pencapaian peningkatan


kesehatan keluarga

4.

Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif
anggota keluarga dalam mengatasi kesehatan keluarga

5.

Lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

6.

Dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya


keluarga semaksimal mungkin untuk upaya kepentingan kesehatan keluarga

7.

Sasaran asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan

8.

Pendekatan yang dilakukan dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga


adalah pendekatan masalah dengan menggunakan masalah proses keperawatan

9.

Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah


penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan kesehatan dasar

10. Diutamakan dalam keluarga yang termasuk resiko tinggi


F.

Proses Asuhan Keperawatan Keluarga


Dalam melakukan upaya keperawatan kesehatan keluarga digunakan pendekatan proses
keperawatan dimana pengertian proses keperawatan adalah metode ilmiah ilmiah yang
digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan
6

keperawatan keluarga, perencanaan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi


keperawatan tehadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi
mutu hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan terhadap keluarga. (Effendi, 1998 :
46).
1.

Pengkajian
Adalah suatu harapan ketika seorang perawat mengumpulkan secara terus menerus data
tentang keluarga yang dibinanya
Dalam pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu :
a.

Membina hubungan yang baik


Hubungan yang baik antara perawat dan klien merupakan modal utama
melaksanakan asuhan keperawatan. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :
Awali dengan memperkenalkan diri secara sopan dan ramah
Menjelaskan tujuan kunjungan
Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk membantu
keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga tersebut
Menjelaskan kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan
Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi jaringan
perawat

b.

Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus pada data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.

c.

Pengkajian lanjutan (tahap kedua)


Adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang lebih lengkap sesuai masalah
kesehatan yang berorientasi pada pengkajian awal.

2.

Diagnosa Keperawatan
a.

Pengumpulan Data

Pada tahap ini perawat mengelompokkan data hasil pengkajian dalam data subjektif
dan objektif sehingga akan terbentuk diagnose keperawatan.
b.

Perumusan Diagnosa Keperawatan


1.

Masalah (Problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar


manusia yang dialami keluarga atau anggota keluarga.

2.

Penyebab (Etiologi) adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah


yang mengacu kepada ilmu tugas keluarga yaitu mengenal masalah, mengambil
keputusan yang tepat, memodifikasi lingkungan atau memanfaatkan fasilitas
dari keluarga secara langsung atau yang tidak mendukung masalah dan
penyebab

3.

Tanda (symton) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau yang tidak mendukung masalah dan
penyebab.

c.

d.

Daftar masalah keperawatan yang dibuat Nanda, antara lain :


1.

Gangguan pemeliharaan kesehatan

2.

Perubahan kebutuhan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh

3.

Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan

4.

Koping keluarga tidak efektif

5.

Gangguan manajemen pemeliharaan rumah

6.

Defisit pengetahuan

7.

Resiko perubahan peran orang tua dan lain sebagainya

Menentukan Prioritas Masalah


Untuk mendapatkan atau menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga perlu
disusun skala prioritas berdasarkan skoring dan diagnosis keperawatan (Ballon dan
Maglaya. 1978).

Penentuan Skoring :
No
1. Sifat masalah :

Kriteria

Nilai

Skala :

Bobot
1

a. Ancaman kesehatan

b. Tidak / kurang sehat

c. Krisis

2. Kemungkinan masalah dapat diubah :


Skala :

a. Dengan mudah

b. Hanya sebagian

c. Tidak dapat

3. Potensi masalah untuk diubah :


Skala :

a. Tinggi

b. Cukup

c. Rendah

4. Menonjolnya masalah :
Skala :

a. Masalah berat harus ditangani

b. Masalah yang tidak perlu ditangani

c. Masalah tidak dirasakan

Skoring :
1.

Tentukan skor untuk setiap kriteria

2.

Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot


9

x Bobot
3.

Jumlah skor untuk semua kriteria

4.

Jumlah skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk semua bobot


3.

Rencana Keperawatan
Hal yang diperlukan dalam membuat rencana keperawatan keluarga antara lai :
a.

Didasarkan atas analisa data yang menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga

b.

Realistis

c.

Sesuai dengan tujuan falsafah instansi kesehatan

d.

Dibuat bersama keluarga

e.

Dibuat secara tertulis

Rencana tindakan keluarga meliputi kegiatan yang bertujuan :


1.

Menstimulasi kesadaran / penerimaan keluarga mengenal masalah dan kebutuhan


keluarga

2.

Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

3.

Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit

4.

Membantu keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat meningkatkan


kesehatan keluarga

5.
4.

Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yd ada disekitarnya

Implementasi
Merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan dimana perawat melakukan tindakan
keperawatan sesuai rencana, tindakan ini bersifat intelektual teknis dan interpersonal
berupa berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan klien, tindakan keperawatan,
observasi keperawatan, pendidikan kesehatan, keperawatan dan tindakan medis yang
dilakukan perawat / perlimpahan tugas.

5.

Evaluasi
10

Dalam perawatan kesehatan, evaluasi merupakan salah satu prose keperawatan dalam
menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai atau dengan kata lain kegiatan yang
membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria hasil dan standar yang ada
yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
a.

Pengukuran hasil penilaian


1.

Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anak

2.

Psikologi dan sikap, misalnya berkembangnya sikap positif keluarga tehadap


perawat dalam memberikan asuhan dirumah

3.

Pengetahuan dan perubahan prilaku, keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk


yang berkaitan dengan perawatan keluarga

b.

Alasan pentingnya penilaian / evaluasi


1.

Menghentikan tindakan / kegiatan yang tidak berguna

2.

Untuk menambah kepatuhan tindakan keperawatan

3.

Sebagai bukti hasil dari tindakan keperawatan

4.

Untuk mengembangkan dan menyempurnakan praktek / keperawatan

G. Kesehatan Lingkungan
1.

Pengertian
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang optimal sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimal pula.

2.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan


a.

Perumahan

b.

Pembuangan kotoran manusia (tinja)

c.

Penyediaan air bersih

d.

Pembuangan sampah

e.

Pembuangan air kotor


11

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah :


a.

Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya
membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan.

b.

Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat. Hal ini dimaksudkan, rumah dibangun


berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya.

c.

Teknologi yang dimiliki masyarakat. Dalam rangka penerapan tknologi tepat guna, maka
teknologi yang sudah dimiliki oleh masyarakat tersebut dimodifikasi, segi-segi yang dapat
merugikan kesehatan dikurangi dan mempertahankan segi positif yang sudah ada.

d.

Kebijaksanaan (Peraturan-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna


1.

Syarat-syarat rumah sahat


a.

b.

Bahan bangunan
- Lantai

: Ubin / tanah atau semen

- Dinding

: Tembok

- Atap

: Genting ; umum dipakai baik didaerah perkotaan maupun pedesaan

Ventilasi
Fungsi ventilasi adalah untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah tersebut
tetap segar, untuk membebaskan udara dari bakteri-bakteri
Macam-macam ventilasi :
- Ventilasi alamiah dimana aliran udara di dalam ruangan keluar masuk melalui
jendela, pintu, lubang angin
- Ventilasi

buatan,

yaitu

dengan

menggunakan

alat-alat

khusus

untuk

mengeluarkan udara tersebut, misalnya kipas angin, AC.


c.

Cahaya
Cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Cahaya alamiah, contoh sinar matahari
Seyogyanya jalan masuk sinar / cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya
15% - 20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan
12

- Cahaya buatan, yaitu mengguanakan lampu, minyak tanah dan listrik


d.

Luas bangunan rumah


Luas bangunan yang optimal adalah apabila dapat menyediakan 2,5 - 3 m 2 untuk
tiap orang (anggota keluarga).

e.

Fasilitas-fasilitas di dalam rumah sehat


- Penyediaan air bersih yang cukup
- Pembuangan tinja
- Pembuangan air limbah
- Pembuangan sampah
- Fasilitas dapur
- Ruang berkumpul keluarga

Pembuangan Kotoran Manusia


1.

Pengertian
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan harus
dikeluarkan dari dalam tubuh.

2.

Pengelolaan Pembuangan Kotoran Manusia


a.

Syarat jamban sehat


Tidak mengotori permukaan disekeliling jamban tersebut
Tidak mengotori air disekitarnya
Tidak mengotori air tanah disekitarnya
Tidak dapat dijangkau serangga
Tidak menimbulkan bau
Mudah dipelihara dan dipergunakan
Designnya sederhana
Murah
13

Dapat diterima oleh pemakainya

b.

Agar persyaratan ini dapat dipenuhi, maka perlu diperhatikan :


Sebaiknya jamban tersebut tertutup
Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat
Bangunan jamban sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu
pandangan, tidak berbau
Sedapat mungkin disediakan pembersih

3.

Tipe - Tipe Jamban


a.

Jamban Cemplung, Kakus (Pie Latrine)


Dalam pie latrine berkisar antara 1,5 - 3 meter saja, sesuai dengan daerah pedesaan maka

rumah kakus tersebut dapat dibuat dari bambu, dinding bambu dan atap daun kelapa. Jarak dari
sumber air minum sekurang-kurangnya 15 (untuk dataran yang datar) dan 20 meter untuk letak
sumber air minum yang lebih rendah.
b.

Jamban Cubluk
Kakus yang tempat penampungan tinjanya dibangun dekat dibawah injakan / dibawah

bangunan kakus. Kakus seperti ini biasanya tidak berair.


c.

Jamban Campak
Kakus yang dibangun diatas empang, sungai ataupun rawa. Kakus model ini ada

kotorannya tersebar begitu saja, yang biasanya dibuat untuk makanan ikan.
d.

Jamban Kimia
Kakus model ini biasanya dibangun ditempat-tempat restorasi, alat transportasi dan

sebagainya. Disini tinja di desinfeksi dengan zat-zat kimia seperti Lysol, soda dan lain-lain.
e.

Jamban Leher Angsa


14

Dimana leher closet berbentuk lengkungan, dengan demikian akan selalu terisi air yang
penting untuk mencegah bau serta masuknya binatang-binatang kecil. Kakus model ini biasanya
dilengkapi dengan lubang penampungan yang disebut Septitank. Kakus ini dianjurkan dalam
kesehatan lingkungan
Sampah
1.

Pengertian
Sampah adalah keseluruhan dari benda-benda / hal-hal yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang (sisa atau bekas)

2.

3.

Sumber Sampah
a.

Dari Rumah Tangga

: Kertas, plastik, sisa makanan

b.

Dari pemukiman

c.

Dari perdagangan

: Sampah barang dagangan

d.

Dari industri

: Sampah pengepakan barang, logam, kayu

e.

Dari peternakan

: Kotoran ternak, sisa makanan hewan

f.

Dari pertanian

: Jerami, sisa panen, batang padi

g.

Dari pertambangan

: Batu-batuan, tanah, pasir

Macam - Macam Sampah


Dibagi atas dasar zat pembentuk, yaitu :
Sampah organik
Sampah an organik

4.

Pengelolaan Sampah
Dalam ilmu kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah meliputi 3 hal, yaitu :
Penyimpanan sampah
Tempat sampah sementara, sebelum sampah tersebut dikumpulkan untuk kemudian
diangkut dan dibuang (dimusnahkan).
Pengumpulan sampah
15

Sampah-sampah

dikumpulkan

kemudian

setelah

jumlahnya

banyak

kemudian

dikumpulkan untuk kemudian diangkut dan dimusnahkan.


Pembuangan sampah
Merupakan tahap akhir yang dilakukan terhadap sampah dikumoulkan dari berbagai
tempat untuk dimusnahkan.
Saluran Pembuangan Air Limbah
1. Pengertian
Saluran pembuangan air limbah adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang
air buangan dikamar mandi, tempat cuci, dapur dan lain sebagainya, bukan dari jamban.
2. Saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat antara lain :
Tidak mencemari sumber air bersih
Tidak menimbulkan genangan air yang dapat digunakan sarang nyamuk
Tidak menimbulkan bau
Tidak menimbulkan genangan air yang dapat mengganggu pandangan dan aktivitas
Sumber Air Bersih
Beberapa jenis air yang dikaitkan dengan sumber air atau asalnya dibedakan menjadi :
1.

Air hujan

2.

Air permukaan tanah, dapat berupa air yang tergenang atau air yang mengalir

3.

Air tanah yang meresap ke dalam tanah, sehingga telah mengalami penyaringan oleh tanah,
batu-batuan ataupun pasir. Air tanah dapat juga menjadi air permukaan (Depdikbud, 1985).

Standar Mutu Air Minum Oleh Depkes RI :


1.

Standar fisik
Jika air tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih.

2.

Standar kimia
Tidak mengandung zt kimia, mineral berbahaya bagi kesehatan, misal : CO2, H2S.

3.

Standar bakteriologis
16

Tidak mengandung / tercemar bakteri, misal E. Coli


4.

Standar ratio aktivitas, meliputi bahan radio aktif

Pengelolaan Air Minum Secara Sederhana


1.

Pengelolaan secara ilmiah


Dilakukan dalam bentuk penyimpanan air yang diperoleh dari berbagai macam sumber

kemudian air ini dibiarkan dalam beberapa jam dan akan terjadi keagulan yang akhirnya
membentuk endapan.
2.

Pengelolaan air dengan menyaring


Penyaringan secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir

3.

Pengelolaan air dengan penambahan zat kimia


Zat kimia ini berfungsi untuk koagulasi dan menyucikan hama

4.

Pengelolaan air dengan mengalirkan udara


Bertujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak / gas-gas yang tidak diperlukan

5.

Pengelolaan air minum dengan pemanasan


Air dimasak hingga mendidih (100 0C) untuk membunuh kuman-kuman yang ada di dalam
air

Tipologi masalah kesehatan dan keperawatan keluarga (Nasrul Efendi) :


Dalam tipologi masalah kesehatan dan keperawatan keluarga ada 3 kelompok masalah besar,
yaitu :
1.

Ancaman Kesehatan : Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya


penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi
kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :

17

a.

Penyakit keturunan, seperti asma bronkiale, diabetes mellitus dan


sebagainya.

b.

Keluarga / anggota keluarga yang menderita penyakit menular,


seperti TBC, Gonore, Hepatitis dan sebagainya.

c.

Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan


kemampuan dan sumber daya keluarga. Seperti anak terlalu
banyak sedangkan penghasilan kesehatan kecil.

d.

Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda


tajamyg diletakkan sembarangan, tangga rumah yang terlalu
curam.

e.

Kekurangan / kelebihan gizi dari masing-masing anggota


keluarga.

f.

Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress, antara lain :


Hubungan keluarga yang kurang harmonis
Hubungan orang tua dan anak tegang
Orang tua yang tidak dewasa

g.

Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya :


Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik
Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat
Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum
Sumber air tidak memenuhi syarat
Kebisingan
Polusi udara

h.

Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan


Merokok
Minuman keras
Tidak memakai alas kaki
Makan obat tanpa resep
Kebiasaan makan daging mentah
18

Hygiene personal kurang


i.

Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah

j.

Riwayat persalinan sulit

k.

Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita


memainkan peranan ibu karena meninggal, anak lelaki
memainkan peranan ayah

l.
2.

Imunisasi anak tidak lengkap

Kurang/Tidak Sehat : Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk


didalamnya adalah :
a.

Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum di diagnose

b.

Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang


tidak sesuai dengan pertumbuhan normal

3.

Situasi Krisis

: Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga


menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.
Yang termasuk dalam situai krisis adalah :
a.

Perkawinan

b.

Kehamilan

c.

Persalinan

d.

Masa nifas

e.

Menjadi orang tua

f.

Penambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir

g.

Abortus

h.

Anak masuk sekolah

i.

Kehilangan pekerjaan

j.

Kematian anggota keluarga

k.

Pindah rumah

Ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan


19

1.

2.

Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga, disebabkan karena :


a.

Kurang pengetahuan / ketidaktahuan fakta

b.

Rasa takut akibat masalah yang diketahui

c.

Sikap dan falsafah hidup

Ketidak sanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat,
disebabkan karena :
a.

Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah

b.

Masalah kesehatan tidak begitu menonjol

c.

Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan, dan


kurangnya sumber daya keluarga

3.

d.

Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan

e.

Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga

f.

Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada

g.

Takut dari akibat tindakan

h.

Sikap negatif terhadap masalah kesehatan

i.

Fasilitas kesehatan tidak terjangkau

j.

Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan

k.

Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan

Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit, disebabkan karena :


a.

Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya sifat, penyebab, penyebaran, perjalanan


penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan anak.

b.

Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

c.

Kurang / tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.

d.

Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga, misalnya keuangan, anggota
keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik untuk perawatan.

e.

Sikap negatif terhadap yang sakit.

f.

Konflik individu dalam keluarga.

g.

Sikap dan pandang hidup.

h.

Prilaku yang memntingkan diri sendiri.


20

4.

Ketidaksanggupan memlihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan


perkembangan pribadi anggota keluarga. Disebabkan karena :
a.

Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan, tanggung jawab /


wewenang, keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.

b.

Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemliharaan lingkungan rumah.

c.

Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan.

d.

Konflik personal dalam keluarga.

e.

Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit.

f.

Sikap dan pandangan hidup.

g.

Ketidakmampuan keluarga, karena sikap mementingkan diri sendiri, tidak ada


kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang menpunyai masalah.

5.

Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memlihara kesehatan,


disebabkan karena :
a.

Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada

b.

Tidak memahami keuntungan yang diperoleh

c.

Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan

d.

Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan

e.

Rasa takut pada akibat tindakan

f.

Tidak terjangkau fasilitas yang diperoleh

g.

Tidak adanya fasilitas yang dipergunakan

h.

Rasa asing dan tidak ada dukungan dari masyarakat

i.

Sikap dan falsafah hidup

21

LAPORAN PENDAHULUAN
GERONTOLOGI
A. Definisi
1.

Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua (Kozier : 1987)

2.

Gerontologi adalah cabang ilmu yang memperlajari proses menua dan masalah yang
mungkin terjadi pada lanjut usia (Miller : 1990), (Wahyudi N : 2000 :
hal 11).

Keperawatan Gerontik adalah Suatu pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat
atau teknik keperawatan yang terbentuk bio-psiko-sosiospiritual dan kultural yang holistik yang ditujukan pada klien
lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat (Ilmu yang mempelajari
tentang perawatan pada lanjut usia, Kozier : 1987).
Pembagian Lansia
Departemen Kesehatan RI membagi lansia sebagai beriku t:
1.

Kelompok menjelang usia lanjut (45 55 tahun) sebagai masa vibrilitas

2.

Kelompok usia lanjut

(55 64 tahun) sebagai presenium

3.

Kelompok usia lanjut

(65 - > tahun) sebagai senium

Lingkup Asuhan Keperawatan Gerontik


Fenomena yang terjadi bidang garap keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia pada lanjut usia sebagai akibat proses penuaan. Lingkup asuhan
keperawatan gerontik meliputi :
22

1.

Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.

2.

Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan.

3.

Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat penuaan.

B. Tujuan Geriatrik
1.

Mempertahankan derajat kesehatan para lanjut usia pada taraf yang setinggi-tingginya,
sehingga terhindar dari penyakit.

2.

Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik dan mental.

3.

Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses penuaan.

4.

Merangsang para petugas kesehatan (dokter atau perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa dini.

5.

Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lanjut usia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan masalah dapat mempertahankan kebebasan semaksimal
mungkin.

6.

Bila lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan, maka peran perawat harus memberikan
perhatian dan perawatan yang penuh.

C. Meningkatnya Umur Harapan Hidup Dipengaruhi Oleh :


1.

Majunya pelayanan kesehatan.

2.

Menurunnya angka kematian bayi dan anak.

3.

Perbaikan gizi dan nutrisi serta sanitasi.

4.

Meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi.

D. Ketakutan-Ketakutan Yang Dialami Oleh Lanjut Usia


1.

Ketergantungan fisik dan ekonomi.

2.

Sakit-sakit yang kronis, misalnya : Hipertensi, Arthritis, dan lain-lain.

3.

Kesepian.

4.

Kebosanan yang disebabkan rasa tidak diperlukan.

E. Teori-Teori Proses Menua


1.

Teori Biologi
23

a.

Secara keturunan dan atau mutasi (Somatik Mutasi Theory). Setiap sel pada saatnya
akan mengalami mutasi.

b.

Pemakaian dan rusak, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah
(terpakai).

2.

c.

Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi.

d.

Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.

e.

Tidak ada perlindungan tubuh : radiasi, penyakit dan kekurangan gizi.

f.

Reaksi dari kekebalan sendiri (Autoimmune Theory).

Teori Kejiwaan Sosial


a.

Aktivitas atau kegiatan

b.

Kepribadian berlanjut, dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada usila

c.

Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran individu


dengan individu lainnya

F.

Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia


I. Perubahan-perubahan Fisik
a.

Sel :
- Lebih sedikit jumlahnya
- Lebih besar ukurannya
- Berkurangnya jumlah cairan

b.

Sistem Persyarafan :
- Cepatnya menurun hubungan persyarafan
- Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi
- Mengecilnya syaraf panca indera

c.

Sistem Pendengaran :
- Presbiokustik (gangguan pendengaran)
- Membran tymphani menjadi atropi sklerosis
- Terjadinya pengumpulan cerumen

d.

Sistem Penglihatan :
24

- Spingter pupil timbul sklerosis atau hilangnya respon terhadap sinar


- Kornea lebih berbentuk sferts (bola)
- Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)
- Hilangnya daya akomodasi
e.

Sistem Kardiovaskuler :
- Katup jantung menebal dan menjadi kaku
- Kehilangan elastisitas pembuluh darah
- Tekanan darah tinggi akibat meningkatnya resistensi dari pembuluh dara perifer

f.

Sistem Respirasi :
- Otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
- O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg

g.

Sistem Gastrointerstinal :
- Kehilangan gigi
- Menurunnya indra pengecap
- Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
- Fungsi absorbi melemah

h.

Sistem Genitourinaria :
- Ginjal : mengecil dan atropi
- Vesika urinaria : otot menjadi lemah, kapasitasn menurun hingga 200ml
- Pembesaran prostat
- Atropi vulva
- Vagina : selaput lendir (-) hingga mengering

i.

System Endokrin :
- Produksi semua hormone menurun
- Penurunan sekresi hormone progerteron, estrogen, tesroteron
- Berkurangnya produksi ACTH, TSN, FSH, LTH

j.

Sistem Integument :
25

- Kulit jadi mengkerut


- Elastisatas menurun
- Kuku mengeras dan rapuh
- Kulit kepala dan rambut menipis
k.

Sistem Murmloskletal :
- Tulang kehilangan density (cairan) dan rapuh
- Kifosis
- Gerak pergelangan terbatas

II. Perubahan-perubahan mental, faktor-faktornya :


a.

Perubahan fisik

b.

Kesehatan umum

c.

Tingkat pendidikan

d.

Keturunan / Hereditas

e.

Lingkungan

Perubahan-perubahan psikososial
a.

Pensiun

b.

Merasakan atau sadar akan kematian

c.

Perubahan dalam cara hidup

d.

Ekonomi akibat pemberhentian dari pekerjaan / jabatan

e.

Penyakit kronis dan ketidakmampuan

f.

Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial

g.

Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri


perubahan konsep diri.

26

DAFTAR PUSTAKA

1.

Azwan, Azrul. 1981. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta ; Mutiara.

2.

Effendy, Nasrul. 2000. Dasar - Dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta ; EGC.

3.

Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung ; PT. Citra Aditya Bakti.

27

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Ny. F


DENGAN SANITASI LINGKUNGAN KURANG BAIK
DI DESA SUKAJADI KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN

I.

BIODATA
Nama Kepala Keluarga

: Ny. F

Umur

: 65 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: Sekolah Dasar (SD)

Pekerjaan

: Pedagang

Penghasilan

: Rata-rata Rp. 200.000,- perbulan

Suku Bangsa

: OKI (Komering)

Alamat

: Jln. Camat Ds. Sukajadi Kec. Tlg Kelapa Banyuasin

Susunan Keluarga
No

Nama Anggota
Keluarga

Hubungan
Dalam

Tingkat

Pekerjaan

Imunisasi

Kesehatan Fisik

SMP

Pendidikan

1. Salim

Keluarga
43 Tahun

2. Romzahtul Hadi

39 Tahun

SMP

Buruh

3. Topan

36 Tahun

SMP

Buruh

4. Rita Zahara

34 Tahun

SMP

Karyawan

Tipe keluarga ini adalah keluarga Janda (Single Parent Familiy) karena suami Ny. F sudah lama
meninggal dan Ny. F tidak menikah lagi.
28

Keterengan :
: Anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki meninggal
: Anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki
: Anggota keluarga berjenis kelamin wanita
: Keluarga sebagai klien tinggal serumah
II. Kegiatan sehari-hari
1.

Kebiasaan tidur
Klien dan anaknya jarang tidur siang dikarenakan kesibukan bekerja, untuk istirahat
tidur pada malam hari klien dan anaknya sudah tidur jam 21.00 WIB dan bangun pukul
05.00 WIB.

2.

Kebiasaan makan
Klien dan anaknya makan 3 x sehari dengan porsi 1 piring penuh dengan nasi sebagai
makanan pokok. Namun Ny. F jarang mengkonsumsi daging dan sayur-sayuran, buah
dan tidak pernah mengkonsumsi susu.
29

3.

Penggunaan waktu senggang


Klien dan anak klien jarang memiliki waktu senggan karena kesibukan sehari-hari dalam
mencari nafkah,
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

4.

Status sosial budaya dan ekonomi


Penghasilan Ny. F berasal dari hasil berjualan dari rimah dengan rata-rat penghasilan
Rp. 200.000 perbulan. Pendapatan sebesar itu diakui klien cukup untuk kebutuhan hidup
klien selama sebulan tanpa menabung. Kehidupan sosial klien di lingkungan masyarakat
cukup harmonis.

III. Situasi Lingkungan


1.

Perumahan
Luas tanah 450 m2 (30 m x 15 m), milik sendiri. Luas bangunan 24 m 2 (4x6) terdiri dari
1 (satu) ruang tanu, 2 (dua) kamar tidur, 1 (satu) ruang dapur dan 1 (satu) kamar mandi
yang terletak diluar rumah. Pengaturan perabot rumah kurang tertata rapi, ventilasi
kurang ; dimana luas ventilasi rumah kurang dar 10% dari luas lantai ruangan. Luas
ventilasi rumah jika di kalkulasikan dengan luas bangunan (24 m 2) dari 10% seharusnya
2,4 m2 tetapi kenyataannya ventilasi rumah hanya 1,5 m2.
Kondisi ruangan terlihat berantakan, kotor dan berdebu. Udara terasa pengap dan bau
belum lagi suasana rumah jika dimalam hari karena penerangan rumah dimalam hari
sangat minim. Ini terlihat dari hanya ada 3 buah bola lampu, yang dipasang di teras
rumah, ruang tamu dan dapur yang hanya menggunakan bola lampi 15 watt. Jendela
rumah yang adapun tertutup oleh papan yang sengaja dipasang sehingga cahaya pada
siang hari tidak dapat masuk.

30

Denah Rumah :

2a

2b

Keterangan Gambar :
U

: Arah utara peta sebenarnya


1

: Ruang tamu

2a

: Kamar tidur

2b

: Kamar tidur

: Dapur

: Kamar mandi

: Sumur

31

2.

Sumber Air
Untuk masak dan minum sehari-hari keluarga menggunakan sumur bor yang dimiliki
oleh tetangga kien dengan cara menyelang.
Untuk keperluan mandi dan mencuci keluarga menggunakan sumur yang ada di
pekarangan belakang rumah dengan jarak 10 meter dari jamban keluarga.

3.

Tempat Pembuangan Tinja


Keluarga menggunakan jamban lher angsa dilengkapi dengan septictank yang jaraknya
+ 10 meter dari sumur yang terletak di belakang rumah klien. Lantai kamar mandi licin
dan banyak lumut dilantai kamar mandi.

4.

Tempat Pembuangan Air Limbah


Air pembuangan limbah dialir melalui selokan yang berada dibelakang rumah klien.

5.

Pembuangan Sampah
Untuk tempat pembuangan / penampungan sampah keluarga tidak mempunyai bak
sampah / lubang penampungan sampah. Sampah rumah tangga di tumpuk dipojok
samping rumah kemudia dibakar jika sudah banyak.

6.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan


Bila sakit klien menggunakan fasilitas kesehatan (berobat) di puskesmas Sukajadi yang
letaknya 100 meter dari rumah klien.

IV. Kesadaran Kesehatan Keluarga


a.

Imunisasi
Semua anak klien sejak lahir tidak pernah diberikan imunisasi

b.

Keluarga Berencana (KB)


32

Klien tidak pernah mengikuti program KB dan tidak pernah menggunakan produk / alat
kontrasepsi
c.

Riwayat Persalinan
Semua persalinan klien dibantu dukun beranak dan klien tidak pernah mengalami
kelainan dan kesulitan selama hamil dan bersalin

d.

Keadaan Gizi Keluarga


Saat pengkajian, perawat hanya bertemu dengan klien sedangkan anak klien masih
berada ditempat kerja. Menurut klien Ia tidak pernah mengkonsumsi telur dan daging.
Menu setiap hari adalah nasi, ikan asin, telur dan jarang makan sayur-sayuran dan buah.
Menurut klien apa yang selama ini Ia makan sudah cukup bagi kebutuhan fisik dan
kesehatannya.

e.

Riwayat Penyakit Yang Diderita Keluarga


Klien mengaku baik klien dan keluarga tidak dalam kondisi sakit dan tidak ada yang
menderita penyakit menular.

33

Analisa Data
No
Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah
1. DS : - Ny. F mengatakan sibukKetidaktahuan
keluargaPotensial
timbulnya
berjualan

dari

rumahtentang sanitasi lingkunganpenyakit ISPA, malaria.

kerumah untuk memenuhiyang

memenuhi

syarat

kebutuhan hidup sehari-harikesehatan.


sehingga

jarang

membersihkan rumah
- Ny. F mengatakan fasilitas
rumah yang ada saat ini
sudah

cukup

untuk

keluarganya
- Ny. F mengatakan tidak
mengetahui dampak negatif
dari

keadaaan

lingkungan

rumahnya terhadap kesehatan


keluarga

DO : - Ny. F hanya berpendidikan


SD (Sekolah Dasar
- Rumah

Ny.

terasa

pengap, terlihat kotor dan


berdebu serta gelap
34

- Ventilasi udara dirumah Ny.


F

(-)

karena

tidak

memenuhi syarat kesehatan


(min 10 % dar luas lantai).
Luas lantai rumah Ny. F
24 m2 jadi 10% dari 24 m2
adalah 2,4 m2 tetapi ventilasi
yang tersedia hanya 1 m2.
- Jendela

sengaja

dengan

papan

ditutup
sehingga

terasa pengap
- Rumah

Ny.

terlihat

berantakan, hal ini terlihat


dari perabotan rumah dan
alat rumah tangga yang tidak
berada ditempat semestinya.
Contoh : banyak pakaian
yang

tergeletak

dikursi

ruang tamu, banyak pakaian


bergantungan

di

dinding

ruang tamu dan dapur.


- Jendelah rumah Ny. F
tidak berfungsi sebagaimana
layaknya

karena

dipasang

papan

jendela
sehingga

jendela tertutup dan tidak


dapat

dibuka

sehingga
35

menyebabkan cahaya dan


udara tidak dapat masuk
secara bebas
- Halaman depan rumah Ny.
F

banyak

ditumbuhi

rumput setinggi 30-40 cm


menambah

kesan

rumah

yang tidak terurus


- Sampah menumpuk dipojok
samping rumah Ny. F
karena

tidak

tempat

tersedianya

sampah

yang

memenuhi syarat kesehatan


- Di dinding dan langit-langit
rumah

Ny.

terlihat

banyak sarang laba-laba


- Saat pengkajian dilakukan,
banyak

nyamuk

menyerang

yang

(menggigit)

perawat
- Masih

terpasang

obat

nyamuk bakar dirumah Ny.


F tepatnya dikamar
2. DS : - Ny. F mengatakan sistem Ketidaksanggupan
penerangan dirumahnya saatmemelihara
ini sudah cukup bagi klienrumah
dan

keluarga

Resiko

tinggi

terjadi

lingkungankecelakaan
yang

untukmempengaruhi

dapat
kesehatan
36

dipergunakan

khususnyadan perkembangan pribadi

pada malam hari


- Ny.

jarang

keluarga.

mengatakan
menyikat

ia

lantai

kamar mandi karena sibuk


bekerja / berjualan. Dan
hanya

menggunakan

lilin

saat ke kamar mandi


DO : - Kamar mandi terlihat kotor,
licin dan banyak ditumbuhi
lumut
- Lampu penerangan irumah
Ny.

sangat

minim

karena hanya dipasang 3


buah

bola

lampu

yang

berada diteras luar, ruang


tamu

dan

dapur

dengan

masing-masing daya 15 watt


- Kondisi fisik dan usia Ny.
F yang sudah berusia 65
tahun sangat rentan cidera
jika

terjatuh

(berbenturan

fisik dengan benda keras)

- Kamar mandi yang tidak


dipasang lampu ditambah
37

kondisi kamar mandi yang


kotor dan licin beresiko
menimbulkan

kecelakaan

fisik
3. DS : - Ny. F mengatakan

Ketidaktahuan

keluargaPotensial

terjadi

makanan yang selama ini ia dalam memelihara kesehatangangguan nutrisi pada


makan sudah cukup bagi

tentang

pemenuhankeluarga.

kebutuhan fisik dan

kebutuhan nutrisi keluarga.

kesehatannya
- Ny. F mengatakan ia tidak
tahu

mengenai

cara

mengolah makan yang baik


- Ny.

mengatakan

penghasilannya yang hanya


Rp.

200.000/bulan

baginya
menu

untuk
dan

sulit

mengatur
pemenuhan

kebutuhan gizi.
- Ny.

jarang

mengatakan

ia

mengkonsumsi

daging dan tidak pernah


minum susu
DO : - Pendidikan Ny. F yang
hanya tamatan SD membuat
klien tidak mengenal sumbersumber nutrisi makanan
- Saat

pengkajian,

tersedia

hidangan siatas meja diruang


dapur, terdiri dari : nasi dan
ikan asin
38

- Kondisi fisik Ny. F yang


kurus,

tidak

terlalu

bersemangat
- Pekerjaan Ny. F yaitu
berjualan dari rumah ke
rumah

mengharuskan

is

berjalan kaki, memerlukan


stamina yang baik dan itu
bisa sebagian terpenuhi dari
makanan yang bergizi

Penilaian ( Skoring ) Masalah


1.

Potensial Timbulnya Penyakit ISPA dan Malaria

No
Kriteria
1. Sifat Masalah
- Ancaman Kesehatan

Perhitungan

Skor

2/3 x 1

2/3

Pembenaran
Menjadi ancaman kesehatan karena
dapat menimbulkan masalah serius
bagi kesehatan Ny. F dan keluarga

2. Kemungkinan masalah
dapat di ubah

Masalah hanya dapat sebagian diubah


39

- Hanya sebagian

1/2 x 2

3. Potensi masalah untuk di

karena keterbatasan biaya dan tenaga.

Timbulnya penyakit dapat dicegah

ubah

melalui kebersihan rumah dan

- Tinggi

3/3 x 1

lingkungan rumah

Lingkungan rumah yang tidak bersih


4. Menonjolnya masalah

tidak dianggap sebagai suatu masalah

- Masalah tidak dirasakan


Total Skor

0/2 x 1

0
kesehatan.
2 2/3

2. Resiko Tinggi Terjadi Kecelakaan


No
Kriteria
1. Sifat Masalah
- Ancaman Kesehatan

Perhitungan

Skor

Pembenaran

2/3 x 1

2/3

Masalah belum terjadi hanya bersifat


resiko tetapi dapat menjadi masalah
jika tidak segera ditangani.

2. Kemungkinan masalah
dapat di ubah
- Hanya sebagian

1/2 x 2

Ada kemauan keluarga untuk


meningkatkan dan menjaga
kebersihan terutama kebersihan
kamar mandi, mengganti sistem
40

penerangan yang lebih tenang.


3. Potensi masalah untuk di
ubah
- Cukup

2/3 x 1

2/3

Resiko kecelakaan dapat dihindari


dengan menjaga kebersihan rumah
terutama kebersihan kamar mandi dan
mengganti sistem penerangan yang
lebih baik.

4. Menonjolnya masalah
- Masalah tidak dirasakan
Total Skor

0/2 x 1

0
2 1/3

3. Potensial Terjadi Gangguan Nutrisi Pada Keluarga


No
Kriteria
1. Sifat Masalah
- Ancaman Kesehatan

Perhitungan

Skor

2/3 x 1

2/3

Pembenaran
Menjadi ancaman kesehatan karena
dapat menimbulkan masalah serius
jika tidak ditangani.

2. Kemungkinan masalah
dapat di ubah
- Hanya sebagian

1/2 x 2

Sumber daya dan dana keluarga


cukup memadai untuk memenuhi gizi
keluarga secara sederhana.

3. Potensi masalah untuk di


ubah
41

- Cukup

2/3 x 1

2/3

Potensial terjadi gangguan nutrisi


dapat dicegah melalui pengaturan
menu dan gizi sehat sesuai
kemampuan keluarga.

4. Menonjolnya masalah
- Masalah tidak dirasakan

0/2 x 1

Keluarga tidak menyadari bahwa


kurangnya asupan nutrisi dapat
menyebabkan masalah kesehatan
yang serius.

Total Skor

2 1/3

Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil penilaian (skoring) masalah :
1.

Potensial timbulnya penyakit ISPA dan Malaria

2.

Resiko tinggi terjadi kecelakaan

3.

Potensial terjadi gangguan kebutuhan nutrisi pada keluarga.

Diagnosa Keperawatan
1.

Potensial timbulnya penyakit ISPA dan Malaria b/d ketidaktahuan keluarga tentang sanitasi
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

2.

Resiko tinggi terjadi kecelakaan b/d ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan


rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga.

3.

Potensial terjadi gangguan nutrisi pada keluarga b/d ketidaktahuan keluarga dalam
memelihara kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.

42

43

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. F

No
1.

Diagnosa Keperawatan
5 Nov 2008

Rencana Keperawatan
Intervensi

Tujuan

Rasionalisasi

09.00 WIB

Potensial timbulnya penyakitTujuan jangka panjang :


ISPA

dan

Malaria

ketidaktahuan

b/d - Keluarga

keluarga tentang

tentang sanitasi lingkungan sanitasi


yang

memenuhi

kesehatan.

mengerti
pentingnya - Berikan

penyuluhan

kesehatan

padaDiharapkan

lingkungan keluarga tentang :

pemberian

penyuluhan kesehatan pada keluarga.

syarat yang memenuhi syarat Pengertian sanitasi lingkungan


kesehatan.

dengan

Keluarga dapat mengerti pentingnya

Pentingnya kebersihan lingkungan

kebersihan lingkungan dan termotivasi

Pentingnya tersedianya ventilasi rumahuntuk menjaga kebersihan lingkungan.


sesuai dengan syarat kesehatan
Pentingnya

tersedianya

tempat

penampungan sampah yang memenuhi


syarat kesehatan
Cara pembuatan tempat penampungan
sampah yang sesuai syarat kesehatan

- Jelaskan

pengertian

kebersihan lingkungan.
Tujuan jangka pendek :

dan

manfaat
- Diharapkan

setelah

mendapat

penjelasan keluarga Ny. F mengerti


44

- Setelah

45

dilakukan

menit

tentang kebersihan lingkungan dan

penyuluhan

manfaat yang didapat.

keluarga
Keluarga
tentang

mengerti - Jelaskan

kepada

keluarga

bahwa- Diharapkan

sanitasi kebiasaan menggantung pakaian dapat penjelasan

lingkungan

dan membuat

pentingnya

menjaga membuat

nyamuk
resiko

bersarang
terserang

tentang
tersedianya
penampungan

penyakit pakaian

pembuatan

tidak

diri

menggantung

disembarang

tempat

mengerti
manfaat - Jelaskan manfaat adanya / tersedianya - Diharapkan
tempat tempat

penampungan

sampah

yang manfaat

sampah memenuhi syarat kesehatan.

sampah

keluarga
tempat

yang

mengerti

penampungan

memenuhi

cara-cara
tempat - Ajak

keluarga

membuat

tempat- Diharapkan

keluarga

mau

sampah penampungan yang memenuhi syarat mampu

dan

sampah kesehatan.

penampungan

masalah

memenuhi syarat kesehatan.

dengan

syarat

kesehatan

penampungan
hubungan

lagi

sehingga terhindar gigitan nyamuk

yang memenuhi syarat


kesehatan,

mendapat

keluarga

dan membiasakan

kebersihan lingkungan demam berdarah.


Keluarga

setelah

membuat
sampah

dam
tempat
yang

kesehatan.

No
2.

Diagnosa Keperawatan
Resiko

tinggi

Tujuan
terjadiTujuan jangka panjang :

Rencana Keperawatan
Intervensi

Rasionalisasi

45

kecelakaan

b/d - Tidak terjadi kecelakaan

ketidakmampuan
memelihara
rumah

keluarga terhadap

anggota- Jelaskan pentingnya menjaga kebersihan- Diharapkan

lingkungan keluarga
yang

mempengaruhi

dengan

menjelaskan

kamar mandi dan pencahayaan yang baik, tentang manfaat menjaga kebersihan

dapat

khususnya bagi Ny. F dan umumnya kamar mandi dan pencahayaan yang

kesehatan

bagi keluarga.

baik,

keluarga

mampu

menjaga

dan perkembangan pribadi

kebersihan khususnya lantai kamar

anggota keluarga.

mandi dan memberi penambahan


lampu di kamar mandi sehingga
kemungkinan

kecelakaan

dapat

dihindari

- Diharapkan dengan adanya lampu


Tujuan jangka pendek :
- Keluarga

- Anjurkan

keluarga

untuk

menambah yang

mau jumlah bola lampu dan kuat / daya lampu

menambahkan

jumlah

menjadi

memadai
terang

suasana
dan

rumah

menghindari

kecelakaan seperti terbentur pintu,

bola lampu dan kuat

lemari

arus bola lampu


- Keluarga

mampu

mengenal

pentingnya

manfaat

penerangan

- Keluarga dapat mengenal manfaat


penerangan yang terang

yang terang.
- Anjurkan kepada anggota keluarga untuk- Dengan
membawa

Ny.

menggunakan

kacamata,

memeriksakan penglihatan (tajam penglihatan) Ny.


46

kesehatan

matanya

untuk

dibuatkan F akan terbantu

kacamata
- Anjurkan keluarga untuk selalu menjaga- Menghindari
kebersihan kamar mandi dan lantai
- Kebersihan

keluarga

terjatuh / terpeleset dikamar mandi

kamar

mandi terjaga

anggota

karena lantai yang licin


- Himbau keluarga untuk tidak meletakkan
benda-benda / perabot / alat rumah tangga - Dengan menghimbau keluarga untuk
sembarangan
seperti

terutama

pisau,

benda

gunting,

jarum

tajam merapikan dan menyimpan alat /


dan perabot rumah tangga sesuai tempat

sebagainya.

dan keperluannya diharapkan :


Kemungkinan

kecelakaan

dapat

dihindari
Memudahkan dalam penggunaan
sehari-hari

karena

tempat

yang

sudah tersedia
Rumah terlihat rapi dan teratur
No
3.

Rencana Keperawatan
Intervensi

Diagnosa Keperawatan

Tujuan
Potensial terjadi gangguanTujuan jangka panjang :
nutrisi pada keluarga b/d - Tidak
ketidaktahuan

keluarga kekurangan

terjadi
kebutuhan - Anjurkan

keluarga

untuk

memenuhi- Dengan

dalam memelihara kesehatan nutrisi pada keluarga.

kebutuhan nutrisi dengan mengatur pola keluarga

tentang

menu dan gizi sehat sesuai kemampuan kebutuhan

pemenuhan

Rasionalisasi

menganjurkan

kepada

tentang

pemenuhan

nutrisi

diharapkan
47

kebutuhan nutrisi keluarga.

keluarga.

keluarga dapat mengatur pola menu


dan gizi sehat.

- Anjurkan
pemenuhan

kepada

keluarga

kebutuhan

bahwa- Dengan

nutrisi

mengetahui

yang pemenuhan

pentingnya

kebutuhan

nutrisi

adekuat dapat membantu menjaga kondisi diharapkan tidak terjadi kekurangan


tubuh dari masalah kesehatan.

kebutuhan yang adekuat.


- Bahwa makanan yang sehat dan

Tujuan jangka pendek :


- Keluarga
memenuhi

bergizi tidak selalu mahal

mampu

- Dengan memperkenalkan makanan

kebutuhan - Kenalkan keluarga pada makanan yang yang

nutrisi sehari-hari.

mengandung

mengandung nutrisi sesuai kemampuan kemampuan


ekonomi keluarga.

keluarga

nutrisi

keluarga
mampu

sesuai

diharapkan
memenuhi

kebutuhan nutrisi sehari-hari.


No
Diagnosa Keperawatan
1. 5 November 2008 09.00 WIB

Implementasi

Evaluasi
Pada kunjungan ke - 2
Tanggal 7 November 2008 08.30 WIB

Potensial timbulnya penyakit ISPA dan - Memberikan penyuluhan kesehatan denganS :

Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang

Malaria b/d ketidaktahuan keluarga menjelaskan kepada keluarga arti dari

sanitasi lingkungan dan pentingnya menjaga

tentang

kebersihan lingkungan.

sanitasi

lingkungan

yang sanitasi lingkungan

memenuhi syarat kesehatan


- Menjelaskan pada keluarga pentingnya :

Keluarga mengatakan saat ini belum bisa


48

ventilasi rumah yang memenuhi syarat

menambah ventilasi rumah dikarenakan biaya

kesehatan, dimana syarat ventilasi 10%

yang belum ada, namun pihak keluarga berjanji

luas lantai. Jadi luas ventilasi dirumah Ny.

akan segera membuat ventilasi tambahan sesuai

F dari 24 m2 adalah 2,4 m2 bukan 1,5 m2

kriteria syarat kesehatan jika sudah memiliki


biaya.

- Menjelaskan pentingnya tersedianya tempat


penampungan sampah yang memenuhi
syarat kesehatan

: Keluarga mengaku sudah mengerti masalah yang


ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola

- Menjelaskan pada keluarga kaitan sampah

dengan baik dan hubungannya dengan kesehatan.

dengan kesehatan
O : Keluarga mampu menjelaskan kembali
- Membantu

keluarga

Ny.

dalam

pembuatan tempat penampungan sampah


dengan

cara

membuat

pengertian dan manfaat sanitasi lingkungan


: Telah tersedianya tempat penampungan sampah

lubang

sesuai arahan dan hasil kerja sama antara perawat

penampungan sampah berukuran 1m x 1m

dan keluarga yang memenuhi syarat kesehatan.

x 1m dengan kedalaman 1m dan diberi

(1m x 1m x 1m) tertutup seng.

penutup dari seng


- Menjelaskan bahwa kebersihan baik diluar
maupun didalam rumah sama pentingnya
dalam menjaga kesehatan

: Belum tersedianya ventilasi rumah seperti yang


diharapkan
: Rumah tampak dalam keadaan bersih dan tertata
rapi klien terlihat sedang melakukan pembersihan

- Mengajak

keluarga

Ny.

untuk

rumah
49

melakukan pembersihan baik diluar rumah


maupun didalam rumah

: Pekarangan rumah terutama bagian depan terlihat


bersih dan ditanami bunga dan tanaman obat
tradisional seperti ; Kencur, Temu Lawak, Sayur
Bayam.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan

No
Diagnosa Keperawatan
2. (Tanggal 7 November 2008)

Implementasi

Evaluasi
Pada kunjungan ke - 3
(11 November 2008)

Resiko

tinggi

terjadi

kecelakaan- Menjelaskan

kepada

keluarga

bahwaS : Keluarga mengerti tentang pentingnya penerangan

sehubungan dengan ketidakmampuan penerangan yang baik adalah dimana mata

malam hari untuk keamanan dan kesehatan

menggunakan sumber di masyarakat dapat menangkap dengan jelas benda-

keluarga

guna memelihara kesehatan

benda dalam jarak pandang normal (OS :


6/6 OD : 6/6)

: Keluarga mengatakan akan menambah jumlah


lampu penerangan didalam rumah terutama

- Anjurkan

keluarga

untuk

melakukan

dikamar mandi, tetapi untuk jumlah arus keluarga


50

panambahan jumlah bola lampu dari 3 buah

mengatakan akan menambah bila sudah memiliki

menjadi minimal 5 buah. Diman selain

uang

diteras rumah, ruang tamu dan dapur juga


dipasang dikamar tidur dan kamar mandi.

Keluarga

mengatakan

belum

sanggup

Dan penambahan daya lampu dari 15 watt

membelikan alat bantu penglihatan untuk Ny. F

menjadi 25 watt atau lebih tergantung

dan Ny. F juga mengatakan dia tidak begitu

kebutuhan dan tempatnya

perlu untuk menggunakan alat bantu penglihatan,


lebih baik uangnya dipakai untuk kebutuhan

- Menjelaskan bahwa untuk wanita seusia

sehari-hari

Ny. F (65 tahun) tajam penglihatan Ny.


F sudah berkurang dan itu bisa dibantuO :
dengan penggunaan alat bantu penglihatan

Belum terpasangnya lampu tambahan sesuai


anjuran perawat dirumah Ny. F.

(kacamata) sehingga untuk pemakaiannya


Ny. F perlu dibawa ke dokter atau rumah
sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut

: Kamar mandi terlihat bersih dan tidak licin,


lumut berkurang

- Menghimbau keluarga untuk menyimpan

: Alat-alat yang dapat menyebabkan kecelakaan

dan meletakkan benda-benda / alat rumah

pada anggota keluarga seperti gunting, pisau,

tangga terutama benda tajam dan pecah

jarum dan benda-benda dari beling sudah

belah

ditempatkan pada tempat yang sebenarnya, aman

pada

tempatnya

agar

untuk

menhindari benda-benda tersebut terinjak

dan mudah dijangkau

atau melukai anggota keluarga contoh :


gunting, pisau, jarum, benda-benda dari
beling ; gelas, piring kaca.

: Ny. F masih belum memakai alat bantu


penglihatan
51

- Menghimbau
melakukan

keluarga

untuk

pembersihan

kamar

rutinA : Masalah teratasi sebagian


mandi

dengan jalan menyikat lantai dan bakP : Intervensi dilanjutkan


kamar mandi minimal 1x dalam 2 minggu
bahkan 1x seminggu

Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Potensial terjadi gangguan nutrisi pada- Menganjurkan dan membantu
keluarga
dalam

b/d

ketidaktahuan

memelihara

kesehatan

keluarga dalam

memperkenalkan

Evaluasi
keluargaSetelah kujungan ke - 4 (12 Nov 2008)

makanan

dan

tentang sumber nutrisi yang diperlukan tubuh sesuaiS : Keluarga mengatakan sudah mampu mengatur pola

pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.

kemampuan ekonomi keluarga.


- Membantu

memotivasi

keluarga

menu dan gizi sehat sesuai kemampuan keluarga.


untuk

memanfaatkan pekarangan rumah untuk

: Keluarga mengatakan mengerti manfaat dan nutrisi


dan pentingnya kebutuhan nutrisi yang adekuat.

ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan.


: Keluarga mengatakan sudah mengeal sumber- Mengenalkan

keluarga

dengan

sumber

sumber nutrisi sesuai kemampuan keluarga.

nutrisi yang terjangkau ekonomi keluarga


seperti : telur, tahu, tempe, sayur-sayuran
hijau seperti bayam, kacang panjang dan

: Keluarga mengatakan mau dan akan akan segera


menanam tanaman obat di pekarangan rumah.
52

juga tanaman obat tradisional seperti jahe,


lengkuas, kunyit, dan sebagainya.

O : Keluarga menunjukkan daftar menu makanan dalam


seminggu kepada perawat.
: Keluarga mampu menjawab pertanyaan perawat
seputar sumber / makanan bergizi.
: Di pekarangan rumah keluarga Ny. F terlihat
ditanami sayur bayam, kacang panjang, kencur,
lengkuas, kunyit.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

53

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari / Tanggal

: Jumat / 14 November 2008

Tempat

: Rumah Ny. F

Waktu

: 1 x Pertemuan

Sasaran

: Keluarga Ny. F

A. Pokok Bahasan
Masalah nutrisi bagi kebutuhan tubuh
B. Tujuan Instruksional
1.

Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi keluarga

2.

Tujuan Khusus

Keluarga mengenal kebutuhan nutrisi tubuh

Keluarga mengerti manfaat dan pentingnya kebutuhan nutrisi yang adekuat

Keluarga mampu memodivikasi menu bagi keluarga

54

C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Pembukaan ( 5 menit )

Penyajian ( 35 menit )

Kegiatan Penyuluhan
Salam pembuka

Kegiatan Audience
Membalas salam

Menjelaskan maksud

Mendengarkan

Penyampaian materi

Mendengarkan

Sumber Nutrisi
Kegunaan nutrisi bagi
tubuh
Penutup ( 5 menit )

Salam penutup

Membalas salam

D. Materi terlampir

SATUAN ACARA PENYULUHAN


55

Hari / Tanggal

: Rabu - Kamis / 5 - 6 November 2008

Tempat

: Rumah Ny. F

Waktu

: 1 x Pertemuan
( 30 - 45 menit )

Sasaran

: Anggota keluarga Ny. F

Metode Penyuluhan

: Ceramah di lanjutkan sesi tanya jawab

A. Pokok Bahasan
Sanitasi Lingkungan : ventilasi yang memenuhi syarat kesehatan
B. Tujuan Instruksional
1.

Tujuan Umum
Keluarga memahami pentingnya sanitasi lingkungan yang memenuhi standar kesehatan

2.

Tujuan Khusus
Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan
keluarga
Peningkatan produktivitas dalam bidang kesehatan
Terciptanya suasana rumah yang menguntungkan kesehatan keluarga
Keluarga mengerti tentang manfaat ventilasi rumah

C. Kegiatan Penyuluhan
56

Tahap Kegiatan
Pendahuluan ( 5

Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audience
Salam pembuka
Membalas salam

menit )

Penjelasan maksud dan Memperhatikan dan Mendengarkan


tujuan
Mendengarkan
Penyampaian materi

Penyajian ( 20 - 25
menit )

tentang :

Bertanya

Pengertian sanitasi
lingkungan
Kriteria ventilasi
rumah
Manfaat ventilasi
rumah
Salam penutup

Penutup ( 5 menit )

Membalas salam

Ramah tamah

D. Materi Penyuluhan Terlampir pada LP

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA


57

PADA KELUARGA Ny. F


DI DESA SUKAJADI BANYUASIN

DISUSUN OLEH :
NAMA

NIM

TINGKAT

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/ SRIWIJAYA


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2008 - 2009

58

Anda mungkin juga menyukai