MENGGAMBAR TEKNIK
DASAR
C
A
D
Dipegang
Disusun Oleh :
Drs. Tutang Munajat
NIP.196407302007011004
LEMBAR PENGESAHAN
Modul MENGGAMBAR TEKNIK DASAR telah
disyahkan penggunaannya di lingkungan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7
BANDUNG
( Khususnya Kompetensi Keahlian Kimia Industri )
Tanggal 1 Juli 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena hanya berkat rahmat dan karuniaNya penyusun dapat
menyelesaikan modul tentang Menggambar Teknik Dasar ini.
Modul ini dilengkapi dengan latihan-latihan yang disajikan
secara bertahap guna mencapai tujuan kegiatan pendidikan dan latihan
di Sekolah Menengah Kejuruan. Dengan melaksanakan latihan-latihan
tersebut, diharapkan peserta didik dapat memiliki pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman dalam menggunakan alat-alat gambar
serta dapat membaca dan menggambar dasar-dasar gambar kerja.
Meskipun dalam penyususnannya, penyusun telah berusaha
sekuat tenaga dan pikiran demi terwujudnya sebuah modul yang baik
dan lengkap, namun penyusun juga menyadari akan beberapa
keterbatasan yang melingkupi penyusun. Karena itu, pada kesempatan
ini penyusun sangat mengharapkan tegur sapa atau saran-saran dari
semua pihak untuk perbaikan pada isi modul.
Akhirnya,
penyusun
berharap
semoga
modul
ini
dapat
bermanfaat bagi pengguna pada umumnya dan bagi siswa SMK pada
khususnya, sehingga tujuan utama pemerintah ( meningkatkan SDM )
dapat tercapai.
Bandung,
Juli 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..
PETA KEDUDUKAN MODUL.
PENDAHULUAN...
A. DESKRIPSI JUDUL ....
B. PETUNJUK PENGGUNAN MODUL.
C. TUJUAN.
D. KOMPETENSI...
KEGIATAN BELAJAR 1 :
MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA PERALATAN
GAMBAR ..
i
ii
iv
vi
vi
vi
vii
vii
1
1
1
1
1
4
6
8
10
10
15
16
16
16
17
18
20
20
20
KEGIATAN BELAJAR 2 :
ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK ......
I. Tujuan
II. Uraian Materi
A. Huruf dan Angka Teknik..
Tugas : Huruf dan Angka Teknik...
B. Jenis-Jenis Garis..
Tugas : Jenis-Jenis Garis
C. Konstruksi Geometrik..
Tugas : Konstruksi Geometris
D. Gambar Perspektif
Tugas : Gambar Perspektif.
22
22
22
22
28
30
32
33
40
44
48
I. Tujuan..
II. Uraian Materi..
ii
Hal
49
53
54
61
63
66
68
74
KUNCI JAWABAN .
iii
77
iv
LEVEL 1
Sertifikasi : LABORAN
LEVEL 2
Sertifikasi : OPERATOR
LEVEL 3
Sertifikasi : TEKNISI
KETERANGAN :
Level :1
Sertifikasi : LABORAN.
M1. Keselamatan dan keamanan bekerja di laboratorium.
M2. Pengenalan dan penggunaan alat laboratorium.
M3. Materi-Energi
M4. Perubahan materi dan pemisahan.
M5. Struktur atom.
M6. Sistim periodic.
M7. Ikatan kimia.
M8. Stoikiometri.
M9. Nama dan sifat bahan kimia.
M10. Pemeliharaan bahan kimia dan alat laboratorium.
M11. Kimia unsure 1 ( Asam, Basa, Garam, dan sifat unsur golongan
IA, IIA, VIA, dan VIIA ).
M12. Larutan 1 ( Konsentrasi larutan, larutan elektrolit dan non elektrolit
dan membuat larutan ).
Level : 2
Sertifikasi : OPERATOR.
M1. Teknik gambar.
M2. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan tangan dan mesin.
M3. Pemeliharaan dan perbaikan rangkaian listrik.
M4. Pengadministrasian dan penataan alat serta bahan.
M5. Cara menyiapkan bahan dan peralatan unit proses.
M6. Kimia unsure 2.
M7. Larutan 2.
M8. Reaksi redoks dan elektrokimia.
M9. Termodinamika.
M10. Kimia organik dan polimer.
M11. Dasar-dasar mekanika.
M12. Dasar-dasar kelistrikan.
M13. Kinetika kimia.
M14. Reaksi kesetimbangan.
M15. Mikrobiologi.
M16. Bioproses.
M17. Pengenalan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan unit proses.
Level : 3
Sertifikasi : TEKNISI.
M1. Cara melakukan sampling.
M2. Cara membaca diagram.
M3. Neraca massa dan energi.
M4. Kalor dan perpindahannya.
M5. Korosi dan pencegahannya.
M6. Analisis kualitas bahan secara spektrofotometri.
M7. Analisis kualitas bahan secara potensiometri.
M8. Analisis kualitas bahan secara kromatorgrafi.
M9. Kimia lingkungan.
M10. Cara mengolah limbah padat, cair, dan gas.
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari
seseorang/pembuat gambar. Dalam dunia teknik gambar sering disebut
sebagai Bahasa Teknik.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting dari sebuah gambar.
Oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus dapat meneruskan
keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Untuk dapat membuat
gambar yang memiliki daya penerus informasi yang baik, maka si
pembuat gambar/perancang harus menguasai dasar-dasar atau aturanaturan tentang pembuatan gambar. Begitu pula orang yang membaca
gambar. Dengan demikian apabila si pembuat gambar maupun si
pembaca gambar telah mengetahui dasar-dasar atau aturan gambar
maka akan terjadilah suatu aliran informasi.
Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang alat-alat gambar, cara
penggunaan dan cara perawatannya, selain itu anda juga akan
mempelajari dasar-dasar atau aturan-aturan menggambar teknik.
B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran
maupun kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar,
maka pada bagian ini diberikan panduan belajar bagi siswa dan
panduan mengajar bagi guru.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
a.
b.
c.
d.
C. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, dihapkan siswa dapat :
a. Memnggunakan dan memelihara peralatan gambar.
b. Menggambar dan menginterpretasikan dasar-dasar gambar teknik
D. KOMPETENSI
MATERI POKOK PEMBELAJARAN
LINGKUP
BELAJAR
SIKAP
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
* Jenis
1. Teliti dan
1. Jenis dan
1. Menggambar
kegunaan
cermat dalam
kegunaan alat
gambar
dan peme
menggunakan
gambar
2. Memelihara alat
liharaan alat
alat gambar
2. Teknik memeligambar.
gambar
2. Hati-hati dan
hara alat
teliti dalam
gambar
memelihara
alat gambar
1. Dasar-dasar gambar * Teknik
1.Teliti, hati-hati
1. Huruf dan
1. Menggunakan
teknik dipraktekan
menggamdan cermat
angka.
alat-alat gambar
dengan membuat
bar dan
dalam
2. Macam-macam 2. Membuat
gambar teknik
membaca
menggambar
garis dan
gambar teknik
gambar
konstruksinya.
3. Perpindahan
dan pembagian
sudut
4. Macam-macam
gambar bidang
5. Gambar ruang
6. Gambar
proyeksi
2. Gambar teknik
* Membaca
Hati-hati dan
* Teknik Membaca 1. Membaca gambar
diinterpretasikan
gambar
teliti dalam
Gambar
2. Menginterpre
dengan cara
membaca
tasikan gambar
membaca gambar
gambar
teknik
SUB
KRITERIA UNJUK
KOMPETENSI
KERJA
1. Mengguna kan 1. Penggunaan alat
dan
gambar dipraktekan
memelihara
untuk membuat
peralatan
gambar teknik.
gambar
2. Peralatan gambar
dipelihara berdasarkan jenisnya
2. Menggambar
dan menginter
pretasikan
dasar-dasar
gambar teknik
vii
Kegiatan Belajar 1 :
MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA
PERALATAN GAMBAR
Tujuan : Siswa dapat menggunakan dan memelihara peralatan gambar.
I.
kekonsekuenan
dan
kedisiplinan
dalam
menggunakan
alat,
2
Jika lebar bujursangkar mempunyai lebar (sisi) X dan diagonalnya y = x
2, selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai
panjang kertas gambar (lihat gambar 1.2).
x
y = x 2
y = x 2
Ao luasmya = 1
x m2 = 1.000.000
mm2
Gambar 1.2
Gambar 1.1
= 1.000.000 mm2
x . x2
= 1.000.000
x2
= 1.000.000
2
= 707106,7
= 840,89 mm
= 840,89 . 2
= 1189,19 mm
= 707106,7
jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah terstandar adalah ukuran Ao
dengan panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm (dibulatkan). Sedangkan
untuk mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tinggal membagi dua,
yaitu untuk ukuran :
1. A1 didapat dari Ao dibagi dua
2. A2 didapat dari A1 dibagi dua
3. A3 didapat dari A2 dibagi dua
4. A4 didapat dari A3 dibagi dua
5. A5 didapat dari A4 dibagi dua
dan seterusnya (lihat gambar 1.3)
3
Kertas Gambar Ukuran Ao
Ukuran A2
Ukuran A1
Ukuran A4
Ukuran A3
Ukuran A4
Gambar 1.3
b. Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)
Sesuai
dengan
sistem
ISO
(Internasional
Standardization
for
UKURAN
20
GAMBAR
Gambar 1.4
Kertas Gambar Dengan Garis Tepi
2.
Pensil
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam, yaitu pensil biasa
pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Untuk ketiga jenis
pensil ini mempunyai tingkat kekerasan tertentu, mulai dari yang lunak
sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat dilihat dari tabel 2.
TABEL 2. TINGKAT KEKERASAN PENSIL
LUNAK
2B
3B
4B
5B
6B
7B
SEDANG
B
HB
F
H
2H
3H
KERAS
4H
5H
6H
7H
8H
9H
5
Keterangan :
-H
= Hard
-B
= Black
- HB
= Half Black
-F
= Firm
a. Meruncingkan Pensil
Pensil biasa perlu diruncingkan, karena salah satu faktor baik atau
buruknya suatu garis tergantung dari cara meruncingkan pensil. Oleh
karena itu, meruncingkan pensil harus baik. Meruncingkan pensil jangan
digosok-gosokan ke dinding, meja atau lantai sehingga dinding, meja
atau lantai menjadi kotor. Oleh karena itu kita harus menyediakan
ampelas halus (No.220 atau No.400) yang disimpan pada sebuah pelat
(lihat gambar 1.5).
Ampelas
Pelat
25 mm
(7 10) mm
Gambar 1.5
6
b. Menggunakan Pensil
Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus
ditarik sambil diputar pelan-pelan, dan kedudukan pensil 60 0 terhadap
garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6).
Ditarik
Diputar
60o
Ditekan
Mistar Ditekan
Gambar 1.6
3. Mistar atau Penggaris
Mistar atau penggaris yang biasa digunakan waktu menggambar antara
lain :
1) Penggaris/mistar segitiga (satu pasang)
2) Mistar T (teken hak)
Perhatikan gambar 1.7
30o
2
45o
60o
Gambar 1.7
7
Keterangan :
1. Mistar segitiga sama kaki
2. Mistar segitiga siku-siku
3. Mistar T
4. Meja gambar
a. Cara Menggunakan Mistar Segitiga
Untuk membuat tegak lurus atau garis-garis sejajar. Baik tegak maupun
mendatar, dapat kita gunakan sepasang mistar segi tiga (lihat gambar
1.8). Caranya sebagai berikut :
1. Letakan mistar segitiga sama kaki mendatar dengan posisi 1.
2. Letakan mistar segitiga siku-siku rapat pada sisi bawah dan
peganglah dengan erat (tekan)
3. Bila kita membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar
segitiga sama kaki ke atas atau ke bawah sesuai dengan kebutuhan.
4. Putarkan mistar segitiga sama kaki menjadi posisi 2 untuk membuat
garis yang sejajar sumbu y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu
x.
5. Dengan menggeser mistar segitiga sama kaki pada posisi 1 dan
memutar mistar segitiga sama kaki ke posisi 2, kita dapat membuat
garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak.
Posisi 2
X
Ditekan
Posisi 1
Mistar Segitiga
Siku-siku
Gambar 1.8
8
b. Memelihara Mistar Segitiga
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pemeliharaan mistar segitiga
diantaranya :
- Kebersihan,
sebelum
maupun
sesudah
dipakai
hendaknya
Gambar 1.9
9
b. Mal Busur (Kurva)
Mal ini untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur, misalnya
lengkungan parabola, hiperbola dan sebagainya (lihat gambar 1.10).
Gambar 1.10
c. Mal Elips
Mal elips digunakan untuk membuat bentuk-bentuk elips. Misalnya
gambar-gambar silinder, cincin, poros dan bentuk-bentuk lainnya (lihat
gambar 1.11 dan 1.12).
Gambar 1.11
Gambar dibawah ini merupakan contoh gambar yang dibuat dengan
bantuan mal elips.
Gambar 1.12
10
d. Mal dengan bentuk Lain/Sablon
Mal dengan bentuk lain/sablon ini mempunyai bermacam-macam
bentuk, misalnya untuk simbol-simbol pengerjaan, tanda pengerjaan,
anak panah dan lain-lain. Salah satu contoh mal bentuk lain adalah
seperti yang terlihat pada gambar 1.13.
Gambar 1.13
5. Penghapus
Penghapus yang kita pakai untuk menghapus garis pensil yang tidak
berguna, berupa penghapus putih halus (agar tidak meninggalkan warna).
Bagian gambar yang dekat dengan terhadap garis yang dihapus perlu
dilindungi (supaya tidak terhapus) dengan pelindung penghapus.
6. Pena Gambar
Bila kita akan membuat garis asli yaitu gambar yang ditinta, maka kita
menggunakan pena. Pena ini ada dua macam, yaitu pena dengan
mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap
(tergantung dari ukuran yang diinginkan dengan ukuran yang bermacammacam yang kita kenal dengan rapido).
a. Pena Dengan Mata Daun (trek-pen)
- Bagian-bagian pena daun dan kegunaannya (lihat gambar 1.14) :
11
1. Mur pengatur, untuk mengatur ketebalan garis yang diinginkan (lihat
ukuran d dibawah ini)
2. Mata pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran
mur 1
3. Tangkai
4. Lubang pengunci
5. Baut pengikat pena
6. Daun pena (mata pena) yang dapat diputar
7. Bagian-bagian pena yang perlu mendapat perawatan
Gambar 1.14
- Penggunaan Trek-pen
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan trek pen :
1. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x (pada
gambar 1.14) jangan terlalu banyak (x= 3-5 mm).
12
2. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta).
Lihat no.8 pada gambar.
3. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bawahnya atau dapat pula
dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian
miringnya berada di bawah.(lihat gambar 1.15)
4. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 60 0 ke arah garis
yang dibuat.(lihat gambar 1.15).
Gambar 1.15
Jika mata pena bagian luarnya basah dengan tinta, maka tinta tersebut
akan menempel/membasahi mistar dan terisap oleh kertas, sehingga
antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.16, pada
posisi 1, dan bila pena ditarik ke posisi 2 akan diperoleh suatu garis).
Setelah selesai menggaris kemudian penggaris digeser dari posisi A ke
posisi B, maka terdapatlah hasil garisan yang tidak memuaskan (gagal).
Oleh karena itu hal-halyang perlu diperhatikan di atas perlu dipahami
dan dilaksanakan, dicoba dan dilatih berkali-kali sehingga diperoleh
pengalaman tersendiri.
13
Gambar 1.16
- Membersihkan Pena Daun (Trek Pen)
Setelah dipakai, pena daun harus segera dibersihkan, yaitu dengan
memutar mata pena sehingga dapat dengan mudah kita membersihkan
bagian dalam dari pena daun tersebut (lihat gambar 1.17).
Jika mata pena yang satu dengan mata pena yang lainnya tidak rata,
maka pena tersebut dapat diratakan dengan cara mengasahnya pada
ampelas halus atau batu asah ( lihat pula gambar 1.17)
Gambar 1.17
14
b. Rapido
Gambar 1.18
Untuk membersihkan pen rapido dapat ditempuh langkah-langkah
sebagai berikut :
b. Lepaskan pena dari tangkai/rumahnya dengan menggunkan kunci
pena yang tersedia.
c. Semprotkan air ke arah pena.
d. Ketuk-ketukan secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan tinta di
dalam pen tersebut dan semprot kembali dengan air sampai bersih.
15
7. Jangka
Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran, baik dengan
ujung pensil/potlot maupun dengan tinta.
- Macam-macam Jangka :
a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antara 100 sampai
dengan 200 mm.
b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm sampai
dengan 100 mm.
c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai 50 mm.
d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat
dibuat oleh jangka kecil. Jangka Orleon ini dapat membuat lingkaran
dengan diameter 1 mm sampai 5 mm.
- Menyimpan Jangka.
Jangka disimpan dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk
jangka (lihat gambar 1.19)
Gambar 1.19
16
- Bagian-bagian jangka (Lihat gambar 1.20)
Gambar 1.20
8. Papan Gambar.
Ukuran papan gambar disesuaikan dengan ukuran kertas gambar. Misalnya
untuk ukuran kertas Ao ukuran papan gambarnya 1200 x 900 mm dan untuk
ukuran kertas A1 ukuran papannya 600 x 450 mm. Papan gambar dapat
dibuat dari kayu lapis (ply-wood) dengan alas kertas atau plastik lunak, atau
dapat pula dibuat dari kayu keras lainnya. Papan gambar diletakkan di atas
meja atau ditempatkan di atas standar yang dibuat khusus (lihat gambar
1.21).
17
Gambar 1.21
9. Mesin Gambar
Mesin gambar ini berfungsi sebagai pengganti dari alat-alat gambar,
misalnya mistar T (teken hak), mistar segitiga dan busur drajat.
B. Menyimpan Gambar
Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus ratus
gambar, bahkan beribu-ribu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar
harus
diberi
nomor(kodifikasi
nomor
urut).
Nomor
urut
dibuat
untuk
18
Garis Tepi
Lipatan 1
Lipatan 2
25
105
105
297
Batas Lipatan
185
210
Gambar 1.22
19
297
297
25
180
135,5
135,5
180
185
210
Gambar 1.23
D. Membuat Etiket (Kepala Gambar)
Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sebelah
kanan bawah kertas gambar. Pada etiket/kepala gambar ini kita dapat
mencantumkan :
-
nama gambar
nomor gambar
skala gambar
Contoh beberapa etiket dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah.
15
18
e
40
16
16
4x6,5
185
14
ETIKET JENIS 1
Gambar 1.24
Keterangan :
a. Untuk nama gambar
b. Untuk nama instansi/sekolah/perusahaan
c. Untuk skala gambar
d. Untuk no.absen, kelas dan tugas/simbol proyeksi
e. Untuk kata Digambar
f. Untuk kata Dilihat
g. Untuk kata Diperiksa
h. Untuk kata Disetujui
i. Untuk tanggal, bulan dan tahun pembuatan gambar
j. Untuk nama pembuat gambar
CONTOH :
KLEM - C
21
30
Skala : 1 : 1
Digambar : Tutang M
Satuan Ukuran : mm Diperiksa :
Disetujui :
Tanggal : 30-07-00
15
10
64
40
KLEM - C
SMK NEGERI 8
Keterangan :
No.13
50
A4
16
180
ETIKETJENIS 2
E. Rangkuman 1.
Alat-alat yang sering dipakai dalam menggambar teknik di antaranya : Kertas
gambar yang sesuai standar (ukurannya), pensil atau rapido, jangka dan
kelengkapannya, macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar T), mal busur
(kurva), mal huruf dan angka, penghapus, peruncing pensil, dan meja gambar
serta perlengkapannya.
F. Tugas 1.
Carilah beberapa contoh gambar kerja, pelajari bentuk dan keterangan apa saja
yang ada dalam etiket gambar kerja tersebut.
G. Test Formatif 1.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Manakah dari ukuran-ukuran kertas gambar di bawah ini yang merupakan
ukuran kertas A2 ?
a. Panjang 1189 mm, Lebar 841 mm
2. Kertas gambar yang memiliki ukuran panjang 420 mm dan lebar 297 mm
adalah :
a. A1
b. A2
c. A3
d. A4
b. 50o
c. 60o
d. 70o
b. 40o
c. 60o
d. 90o
Kegiatan Belajar 2 :
ATURAN-ATURAN DASAR
GAMBAR TEKNIK
I. Tujuan : Siswa mengetahui aturan-aturan dasar Gambar Teknik
II. Uraian Materi :
A. HURUF dan ANGKA TEKNIK
Huruf dan angka yang biasa digunakan dalam gambar teknik ada dua type,
yaitu :
1. Type A ( Tegak/miring 750) :
Untuk huruf besar/kapital, tebal garis 1/14 h, dimana h adalah tinggi
huruf/angka.
h = (14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm).
Sedangkan untuk huruf kecil, tebal garis 1/14 h, dimana h = (10 mm, 7 mm,
5 mm, 3,5 mm dan 2,5 mm).
2. Type B ( Tegak / Miring 750) :
Untuk huruf besar/kapital, tebal garis 1/10 h, dimana h = tinggi huruf/angka
h = (14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm).
Sedangkan untuk huruf kecil, tebal garis 1/10 h, dimana h = (10 mm, 7 mm,
5 mm, 3,5 mm, dan 2,5 mm).
Antara type A dan type B perbedaan yang mencolok adalah ketebalan
garisnya.
Contoh : Tinggi huruf besar/kapital 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm
(tegak).
Aa Bb Cc Dd Ee
Ff Gg Hh Ii Jj Kk
23
24
Ll Mm Nn Oo Pp
Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 90
( ! % & - = + X: ;
<,.>/?)
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm
(tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg
Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz
1234567890
(! % & - = + X : ; < ,
.>/?)
25
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm (tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll
Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww
Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(! % & - = + X : ; < ,. > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm
(tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4
5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; < ,. > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm
(tegak)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; < ,. > / ? )
Contoh : Tinggi huruf besar/kapital 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm
(miring 75o).
Aa Bb Cc Dd Ee
Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp
Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 90
( ! % & - = + X: ;
<,.>/?)
26
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg
Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5
6 7 8 9 0 (! % & - = +
X:;<, .>/?)
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm
(miring 75o)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll
Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww
Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(! % & - = + X : ; < ,. > / ? )
27
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm
(miring 75o)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4
5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; < ,. > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar/kapital 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm
(miring 75o)
Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; < ,. > / ? )
Latihan : Membuat Huruf dan Angka
Aa
Aa
1
1
28
Aa
Aa
1
1
Aa Bb
Aa Bb
123
123
Aa Bb
Aa Bb
1234
1234
Aa Bb
Aa Bb
1234
1234
29
Tugas : Huruf dan Angka Teknik
Tugas 2.1 : Membuat Huruf dan Angka Teknik
a. Huruf Besar/Kapital yang Tingginya 14 mm dan Huruf Kecil yang
Tingginya 10 mm.
30
c. Huruf Besar/Kapital yang Tingginya 7 mm dan Huruf Kecil yang
Tingginya 5 mm.
31
B. JENIS-JENIS GARIS
1. Garis Gambar / Garis Tebal :
- Ukuran antara (0,5 0,8) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis benda/garis gambar yang terlihat langsung.
b. untuk garis tepi/garis pinggir kertas gambar.
- Bentuk :
2. Garis Tipis :
- Ukuran antara (0,1 0,35) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis gambar yang dibayangkan ada.
b. untuk garis ukuran.
c. untuk garis bantu ukuran.
d. untuk garis arsir.
e. untuk garis gambar penampang yang diputar ditempat.
- Bentuk :
3. Garis Tipis Bergelombang :
- Ukuran antara (0,1 0,35) mm
- Fungsinya :
untuk garis batas gambar yang dipotong sebagian/disobek.
- Bentuk :
4. Garis Gores :
- Ukuran antara (0,4 0,5) mm
- Fungsinya :
untuk garis gambar/garis benda yang tidak terlihat langsung.
- Bentuk :
5. Garis-Garis Bertitik Tipis :
- Ukuran antara (0,1 0,35) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis sumbu.
b. untuk garis yang menunjukkan kedudukan batas yang lain
dari suatu benda yang bergerak.
c. untuk garis lintasan.
- Bentuk :
6. Garis-Garis Bertitik Tipis Dengan Garis-Garis Ujungnya Ditebalkan :
2d
Penampang
A-A
2d
2e
5b
5c
2c
2b
5a
5a
1a
32
33
Tugas : Jenis-Jenis Garis
Tugas 2.2 : Membuat Jenis-Jenis Garis
34
C. KONSTRUKSI GEOMETRIS
Dalam menggambar suatu benda (missal komponen mesin) diperlukan
ketelitian dan kecermatan serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat
gambar seperti penggaris, jangka, segitiga, dan yang lainnya sebagai dasar
menggambar bentuk-bentuk geometris.
1. Beberapa Konstruksi Dengan Garis.
a. Membagi sebuah garis menjadi beberapa bagian yang sama.
Contoh : Garis AB yang tidak diketahui panjangnya akan dibagi menjadi
lima bagian yang sama.
- Tarik garis AC yang membentuk
C
5
sudut sembarang dengan garis
AB. Berilah pada garis AC
4
tersebut tanda 1 sampai 5
3
dengan jarak yang sama.
2
- Hubungkan titik B dengan titk 5.
- Buatlah garis-garis yang sejajar
1
dengan garis B 5 melalui titiktitik 1 sampai 4.
A
B
b. Menggambar garis tegak lurus (perhatikan gambar).
C
C
B
D
r
r
A
B
35
A
r
r
B
r
P
r
Q
R
r
C
Dipegang
36
f. Menarik garis tegak lurus pada garis lain (menyilang).
Dipegang
150o
135o
45o
30o
120o
60o
105o
75o
r
60o
r
30o
37
r
45o
15
r
r
r
p
38
r
r
r1
39
e. Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua
buah garis lurus.
A
B
A
r
r
r
C
B
f. Membuat bulat telur.
1/2r
40
g. Membuat elips.
h. Membuat spiral.
- dua titik
- tiga titik
3
1 2
4 3
1
- empat titik
41
Tugas : Konstruksi Geometris
Tugas 2.3a : Membuat Konstruksi Geometris.
A
C
B
C
C
e. Membuat Sudut : 15o, 30o, 450, 60o, 75o, 105o, 120, 135, dan 150o
42
Tugas 2.3b : Membuat Konstruksi Geometris.
A
Segi Tujuh
43
B
D
44
Tugas 2.3d : Membuat Konstruksi Geometris.
a. Membuat Elips.
b. Membuat Spiral.
3
1
4 3
2
1
45
1:1
Y
30o
30o
Contoh :
KUBUS
BALOK
Z
X
X
1:1
42o-45o
7o
Contoh :
KUBUS
BALOK
Z
Z
X
46
Dasar kedua :
Z
1:1
42o-45o
X
7o
Contoh :
KUBUS
BALOK
Z
Y
Y
X
45o
Y
Contoh :
KUBUS
BALOK
Z
Z
X
X
Y
Y
47
Dasar kedua :
1:1
45o
X
Contoh :
KUBUS
BALOK
Z
Y
Y
48
49
Tugas : Gambar Perspektif :
Tugas 2.4 : Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran
yang diminta !
50
1:1
Y
30o
30o
1:1
Y
Y
42o-45o
7o
51
Dasar 2 :
Z
X
1:1
42o-45o
7o
52
3. Gambar Perspektif Kavalir
Dasar 1 :
Z
1:1
45o
X
Dasar 2 :
Z
Z
1:1
45o
Y
Y
53
54
Tugas : Gambar Perspektif Dari Benda-Benda Silindris :
Tugas 2.5(a) : Buat gambar perspektif Isometris, Dimetris dan Kavalir dari :
- Silinder berdiameter 20 mm dengan panjang 60 mm
- Lubang berdiameter 30 mm yang terdapat pada pelat berukuran
( 60 x 50 x 15 ) mm.
Tugas 2.5(b) : Buat gambar perspektif lainnya dari gambar-ganbar di bawah
ini !
55
F. PROYEKSI ORTOGONAL
1. Pengertian :
Gamba proyeksi orthogonal adalah salah satu cara penggambaran benda tiga
dimensi pada bidang datar/bidang proyeksi. Cara ini dipergunakan untuk
memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi.
Proyeksi orthogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran lengkap
dari benda, jika hanya dengan satu proyeksi saja. Oleh karena itu diambil
beberapa bidang proyeksi (biasanya diambil tiga bidang proyeksi, dan dapat
ditambah dengan bidang bantu apabila diperlukan).
2. Cara Penggambaran :
a. Cara Proyeksi Sudut Pertama / Cara Proyeksi Kuadran I / Proyeksi Eropa.
Simbol / Lambang Proyeksi :
56
b. Cara Proyeksi Sudut Ketiga / Cara Proyeksi Kuadran III / Proyeksi
Amerika.
Simbol / Lambang Proyeksi :
58
59
60
61
62
63
64
G. POTONGAN (IRISAN)
1. Pengertian Potongan.
Potongan (irisan) pada gambar dilakukan dengan maksud untuk memperlihatkan bagian dalam suatu benda, atau memperlihatkan bagian kecil yang
berada di dalam sehingga menjadi terlihat jelas.
Potongan
Bidang Potong
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar dan potongannya
disebut potongan utama. Jika diperlukan, maka bidang potong dapat dibuat
di luar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang potongnya harus diberi tanda, dan
arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah. Peraturan-peraturan
umum yang berlaku untuk gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar
potongan.
A
Potongan A-A
2. Macam-macam Potongan.
a. Potongan dalam satu bidang.
- Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar.
- Potongan yang tidak melalui sumbu dasar.
(contoh potongan ini adalah gambar-gambar di atas)
b. Potongan oleh lebih dari satu bidang.
- Potongan meloncat, tujuan potongan ini adalah
penghematan dan penyederhanaan gambar.
- Potongan oleh dua bidang berpotongan.
untuk
65
Penampang A-A
Penampang A-A
Potongan Meloncat
66
e. Potongan yang diputar ditempat atau dipindahkan (untuk potongan yang
diputar ditempat digambarkan dengan garis tipis, sedangkan potongan
yang dipindahkan digambar dengan garis tebal biasa).
A
Penampang A-A
f. Potongan Berurutan.
A
A
A
B
C
C
D
Potongan
A-A
Potongan
A-A
Potongan
B-B
D
Potongan
B-B
Potongan
C-C
Potongan
D-D
Potongan
C-C
Potongan
D-D
67
3. Penampang-penampang Tipis.
Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda yang
terbuat dari pelat, baja profil, paking dsb. Dapat digambar dengan garis
tebal atau seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian demikian terletak
berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan putih.
68
b. Potongan Separuh (Potongan Setengah)
69
H. MENULISKAN UKURAN.
1. Aturan-aturan Dasar Menuliskan/Memberikan Ukuran.
a. Garis Ukur dan Garis Bantu.
Garis ukur dan garis Bantu dibuat dengan garis tipis. Garis bantu ditarik
sedikit melebihi garisukur (kira-kira 2 mm).
garis ukur
garis
bantu
25
40
20
20
70
c. Ujung dan Pangkal Garis Ukur.
Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan dimana garis
ukur mulai dan berhenti. Ada tiga cara untuk menunjukkan ini, yaitu
dengan anak panah tertutup (seperti gambar-gambar di atas), garis
miring dan titik. Cara dengan garis miring tidak dipakai dalam gambar
teknik mesin. Cara dengan titik hanya dipakai apabila ruang antara
garis Bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah.
Sedangkan bentuk anak panah tertutup mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
71
A
Skala 5 : 1
b. Angka-angka Ukur
- Angka-angka atau huruf-huruf harus diletakan kira-kira di tengahtengah garis ukur, tidak boleh terpotong atau dipisahkan oleh garis
72
73
d. Memberi ukuran benda yang tirus
S 30
2 x 45o
t.2
2
75
Tugas : Menuliskan Ukuran
Latihan 1.
- Dari gambar di bawah buat tiga pandangan utamanya menurut
proyeksi Sistem Eropa.
- Tuliskan pula ukuran-ukuran yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan penulisan ukuran
- Gambar dibuat pada kertas A3 dengan skala 2:1.
76
Latihan 2.
- Dari gambar di bawah buat tiga pandangan utamanya menurut
proyeksi Sistem Amerika.
- Tuliskan pula ukuran-ukuran yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan penulisan ukuran
- Gambar dibuat pada kertas A3 dengan skala 2:1.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
77