Teori akomodasi
Helmholz
bertambahnya kecembungan lensa mata diakibatkan karena kendornya
zonula zinn,yang menghilangkan pengaruh penarikan lensa sehingga yang
memungkinkan lensa yang elastic berubah menjadi cembung .
Schoen
Akibat kontraksi pada otot ciliaris pada bola karet yang dipegang dengan
kedua tanga dengan kedua jari akan mengakibatkanpencembungan bola
bibagian tengah.
Tscherning
Akibat kontraksi bagian depan kedua serabut radiasi dan sirkular otot siliar
maka jonjot siliar akan terdorong kebelakang dan keluar dan mendorong
kebelakang dan mendorong lensa.dimana tekanan bagian depan otot
mengakibatkan lensa menjadi lebih cembung.
Amplitudo akomodasi
Adalah besarnya daya bias lensa mata dalam keadaan akomodasi
maksimum .besarnya amplitude akomodasi di hubungkan dengan umur
seseorang .karena amplitude akomodasi terus menurun dengan bertambahnya
usia.
Amplitudo akomodasi terbagi 2:
Titik dekat akomodasi (pungtum proksimum)
Pungtum proksimum merupakan titik dekat yang masih dapat dilihat
jelas dengan satu mata , menurunnya amplitudo akomodasi tertentu pungtum
proksimum akan menjauh yaitu sesuai dengan usia seseorang.
Titik jauh akomodasi (pungtum remotum)
Titik pada jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut
pungtum remutum pada seorang emetr ophia.titik jauh akan berada pada jarak
yang tidak terhingga , yaitu pertemuan atau sumber dari garis sejajar yang
oleh mata emetrophia akan di fokuskan tepat diretina tanpa akomodasi.
Proses akomodasi ada 3 komponen:
Terjadinya kontraksi otot siliaris.
Zonula zinnnya mengendor.
Lensa mata mencembung.
Ketika melihat dekatakan terjadi trias akomodasi:
Akomodasi
Konvergensi:bergulirnya kedua mata kearah dalam ketika melihat objek
dekat.
Miosis : mengecilnya pupil.
Penglihatan terbagi 2:
A. Penglihatan sentral /sempurna/pusat.
Penglihatan pada fovea sentralis.
B. Penglihatan perifer (terjadi pada anak baru lahir)
Penglihatan pada pinggir retina dengan menggunakan sel batang.
Faktor yang mempengaruhi akomodasi:
a. Kesanggupan lensa untuk berubah bentuk.
Walaupun kontraksi otot siliaris masih kuat,,tetapi kenyataan akibat
dari perubahan lensa berkurang elastisitasnya sehingga tidak dapat
berubah bentuk secara maksimal dan ini akan berpengaruh jatuhnya
bayangan pada retina.
b. Kekuatan kontraksi dari otot ciliaris.
Kelemahan dari corpus siliaris sehingga tidak dapat berkontraksi
dengan sempurna ,maka mengakibatkan zonula zinn hamper serta
kepipihannya, akan berpengaruh pada jauhnya bayangan.
Anomaly akomodasi
Akomodasi berlebihan .
Akomodasi yang tidak terkontrol akibat mata yang myopdengan beberapa
tipe:
a) Terjadi karena harus mengatasi derajat hypermetropia yang tinggi
yang menyebabkan spasme akomodasi (ketegangan akomodasi).
b) Psedo myopia,dimana terjadi setelah lama melihat dekat lalu melihat
objek jauh akan terlihat kabur setelah beberapa menit.
c) Myop malam ,karena pengaruh kurangnya cahaya yang merangsang
retina.
Akomodasi kurang.
Akomodasi berkurang dapat terjadi dalam benerapa keadaan:
a) Sakit,
b) Keracunan,
c) Lelah,
d) Trauma / kekurangan oksigen dan juga pada hypermetropia tinggi.
Akomodasi lambat.
Disebabkan oleh kelemahan otot siliaris dan sclerosis.
Akomodas lemah .
Terjadi /kelihatan normal saat melihat objek dekat kemudian
kemampuannya menurun.
Akomodasi tidk simbang.
Pada keadaan normal akomodasi sama besarnya pada kedua matanya dan
tidak seimbang akibat perbedaan elastisitas/kualitas lensa.
Hilangnya akomodasi.
Terjadi pada orang aphakia dan luksantiolentis/lepasnya lensa dari
tempatnya tanpa diketahui.
PRESBIOPIA
Definisi presbiopia
Menurut borish (1970:178),presbyopia adalah mata tua terjadi karena
hilangnya kekenyalan lensa mata dimana lensa sukar untuk mencembung pada
saat melihat dekat atau merupakan keadaan mata,dimana pungtum proximum
yaitu titik terdekat yang dapat dilihat dengan akomodasi maksimum telah begitu
jauh ,sehingga pekerjaan dekat yang halus dilakukan.
Presbiopia biasanya disebut penglihatan di usia lanjut . presbiopia adalah
perkembangan normal yang berhubungan dengan usia,dimana akomodasi yang
diperlukan untuk melihat dekat perlahan lahan berkurang.pada usia 40 tahun
4
Usia 40 th :+ 1,00D
Usia 45 th : + 1.50 D
Usia 50 th :+2,00 D
Usia 55 th :+ 2,50 D
Usia 60th :+ 3,00 D
Karena jarak baca biasanya 33 cm,maka Add adalah + 3,00 D adalah lensa
+terkuat yang dapat diberikan pada seseorang .pada saat ini maka tidak
melakukan akomodasi bila membaca pada jarak 33 cm karena benda yang dibaca
terletak pada titik api lensa + 3,00 D sehingga sinar yang keluar akan sejajar.
Pemeriksaan add untuk membaca perlu disesuaikan dengan kebutuhan jarak
kerja pasien pada waktu membaca pemeriksa sangat subjektif sehingga angka2
diatas tidak memerlukan angka yang tetap.
Teknik pemeriksaan
Pasien diperiksa akan penglihatan centraluntuk jauh ada diberikan kaca
mata jauh sesuai yang diperlukan,kemudian di taruh kartu baca dekat pada jarak
baca 33 cm.
a) Pasien diminta membaca huruf terkecil pada kartu baca dekat.
b) Diberikan lensa +yang dimulai dengan 1,00 dioptri yang dinaikkan
perlahan perlahan.
c) Lakukan pemeriksaan mata satu persatu.
Nilainya ukuran lensa yang memberikan ketajaman penglihatan sempurna
merupakan ukuran lensa yang di perlukan untuk addisi kaca mata baca.setelah
dilakukan pemeriksaan mata satu persatu kemudian ke2 mata ,bila terdapat
kekaburan memungkin hal ini terjadi akibat exoporia.
ANISOMETROPIA
Devinisi anisometropia
Istilah anisometropia berasal dari bahasa yunani yang berarti ukuran
pandangan yang tidak setara.
Menurut Duke Elder (1969:103) menyatakan bahwa :anisometropia adalah
suatu kondisi pada kedua mata yang tidak seimbang.
Menurut Grosvenor (1982:50) memberikan definisi atau batasan mengenai
kelainan refraksi anisometropia yaitu:keadaan dari status refraksi yang berbeda
pada kedua mata.
Klasifikasi anisometropia
Berdasarkan jenis kelainan refraksi
Anisometropia yaitu :perbedaan kekuatan daya refraksi dari jenis
kelainan refraksi yang sama.
Berdasarkan tingkatan
Anisometropia rendah yaitu : perbedaan total kekuatan daya
refraksi antara kedua mata dibawah 2,00 dioptri.
Anisometropia tinggi yaitu :perbedaan total kekuatan daya refraksi
antara kedua mata diatas 2,00 dioptri.
Berdasarkan etiologi
Anisometropia herediter yaitu kelainan anisometropia yang
diperoleh sejak lahir.
Anisometropia trauma
yaitu kelainan anisometropia yang
disebabkan oleh trauma ,phatiligis mata.
Perbedaan kekuatan dioptri antara mata kanan dan kiri berkisar lebih
kurang 1 dioptri. Penderita anisometropia tinggi bila tidak di koreksi akan
menimbulkan ambliopia (terjadinya penurunan visus tanpa terjadinya kelainan
organ mata namun visus sangat menurun).
Gejala-gejala
Gangguan penglihatan akan terasa sekali pada penglihatan yaitu timbulnya
gangguan berupa penglihatan dobel /ganda yang disebut diplopia . ini di
sebabkan karena pada mata tidak terbentuk penglihatan binokuler dengan baik
yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan mekanisme fusi antara penyatuan
bayangan. Gangguan fusi ini akan menyebabkan adanya gangguan pembentukan
bayangan diretina yaitu anisokonia (perbedaan bayangan diretina).anisometropia
biasanya bersifat congenital (baeaan sejak lahir )dan juga disebabkan trauma
katarak /kerusakan pada media kornea. Dengann adanya kelainan anisokonia akan
menyebabkan suatu keadaan yang akan mengganggu pada tajam penglihatan
antaranya:anisokonia (perbedaan visus antara mata kanan dan kiri )
Anisometropia pada hypermetopia lebih buruk dibanding myopia ,pada
anak ia akan melihat terutama dengan mata jelas dan membiarkan penglihatan
yang kabur /lemah tidak melihat. Biasanya pada hypermetropia ,sehingga mata
tersebut menjadi Ambliopia .
Dengan lensa kontak
Pemberian lensa kontak pada penderita anisometropia merupakan
cara yang dapat dipertimbangkan karena member I tajam penglihatan yang
baik ,tidak menimbulkan aberasi spheris dan lapang pandang yang luas.
Namun tidak semua orang yang mampu memakai lensa kontak
karena harus ditunjang dari segi kesehatan ,hygeiene serta dari segi
ekonomi karena harganya yang agak mahal.
Dengan kacamata
8
APHAKIA
Definisi aphakia
APHAKIA adalah keadaan dimana mata tidak mempunyai lensa akibat
lensa di keluarkan pada operasi katarak sehingga mata mhenjadi hypertinggi.
Aphakia bias disebabkan oleh :
Sejak lahir tidak punya lensa mata.
Karena kecelakaan sehingga lensa mata terlepas.
Setelah melakukan operasi katarak.
Klasifikasi aphakia
Aphakia monokuler
Lensa mata hanya diangkat 1 mata . pada jenis ini sulit dalam
pemberian kaca matayang satunya baik ataunormal.
Aphakia binokuler
Lensa mata diangkat ke2nya ,biasanya terjadi pada usia lanjut yang
disebabkan:
a) Status fisiologi(karena bertambahnya usia )
b) Status refraksi
Penanggulangan visus penderita aphakia
a) Dengan kaca mata
9
Kaca mata aphakia untuk umur lebih kurang 4 5 tahun tidak perlu
dipisahkan untuk melihat jauh dan dekat . tapi perlu +1,50 dioptri.
Bila umur lebih dari 5 tahun baru dibuat kacamata bifokus.
Pada orang dewasa kaca mata bifokus yang melihat dekat biasanya
dobuat tidak lebiih dari +2,50 dioptri.
Kebaikan dan keburukan penanggulangan visus pada penderita
aphakia dengan kacamata:
a) Kebaikan
Aman,
Memberikan perlindungan terhadap mata,
Menutupi kelainan wajah.
b) Keburukan
Terjadi pembesaran bayangan,
Scotoma,
Aberasi spheris,
Akibat tebal lensa terasa berat,
Memerlukan penyesuaian terhadap pusat optis , jarak vertek
, visus optimum.
10
11
AMBLIOPIA
DEFINISI AMBLIOPIA
Ambliopia
berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari 2 kata,
yaitu:Amblyos :redup,pudar/suram Ops : mata
Jadi ambliopia adalah keadaan penglihatan yang tidak dapat melihat jelas
dengan keadaan mata yang tidak sakit atau tidak terdapat kelainan atau suatu
keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan
usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kekainan refraksinya.
Berdasarkan tajam penglihatanambliopia dapat di kelompokkan sebagai
berikut:
a) Ambliopia ringan
Dengan visus antara 20/30 sampai 20/70.
b) Ambliopia sedang
Visus 20/80 sampai 20/120.
c) Ambliopia berat
Visus 20/20 sampai dengan yang lebih jelek.
Pada orang ambliopia terdapat gangguan proses persepsi serentak yang
mengakibatkan penglihatan menjadi kabur dan pada keadaan berat dapat
menimbulkan kebutaan.kelainan ini dapat menimbulkan masalah social ekonomi
karena orang tersebut akan terbstas kegiatannya dalam sehari hair.
Mekanisme dasar terjadinya ambliopia , yaitu:
Adanya gangguan penglihatan binokuler,
Kurang tegasnya bayangan yang jatuh dari sentrasi atau bintik kuning,
Gabungan dari kedua mekanisme atau gangguan diatas.
Ambliopia disebut juga mata malas,dimana penglihatan yang tidak sama
antara kedua mata. Maka otak menekan (suppres) kemampuan mata yang telah
lemah. Pada keadaan ini otak akan memilih mata yang lebih bersifat rabun dekat
untuk mengalamisupresi,otot mengabaikan bayangan mata yang lainnya untuk
mencegah diplopia.
ETIOLOGI AMBLIOPIA
a) Ambliopia fungsional
12
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
14