Disusun Oleh :
SUJATMAKA, S. Kep
A31200612
2013
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN RASA
NYERI PADA KASUS CEDERA KEPALA RINGAN
DI IGD RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO
Oleh
Sujatmaka, S.Kep
A31200612
Januari 2014
Mengetahui
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
(Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat)
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Nyeri akut adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak
menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang
aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti kerusakan: awitan
yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari 6
bulan (Wilkinson, 2006)
B. ETIOLOGI
Agen agen yang menyebabkan cedera (misalnya biologis, kimia, fisik,
psikologis)
Penyebab cedera kepala adalah karena adanya trauma rudapaksa yang
dibedakan
menjadi2,yaitu:
1.Trauma primer:
Terjadi karena benturan langsung atau tidak langsung (akselerasi dan
deselerasi).
2.Trauma sekunder:
Terjadi akibat dari trauma saraf (melalui akson) yang meluas, hipertensi
intrakranial, hipoksia, hiperkapnea, atau hipotensi sistemik.
C. BATASAN KARAKTERISTIK
1.
Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau non verbal
2.
Objektif
-
Perilaku distraksi
Perilaku ekspresif
Gangguan tidur
PATHWAY
Cidera fisik
Nyeri akut
E. INTERVENSI
1. Monitor keterbatasan aktifitas, kelemahan saat aktifitas
2. Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sehari-hari
3. Catat TTV sebelum dan sesudah aktifitas
4. Kolaborasi dengan dokter dan psikoterapi dalam aktifitas
5. Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan fisik
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkaji
: Sujatmaka
Tanggal Pengkajian
: 2 januari 2014
Waktu
: 14.42 WIB
Ruangan
: IGD
1. Identitas Klien
Identitas Pasien
Nama
: Tn. Y
Umur
: 37 tahun
Alamat
: Kedungsari 05/02 Purworejo
Agama
: Islam
No. RM
: 294428
DiagnosaMedis : CKR
b.
Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Ny.S
Umur
: 30 tahun
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Kedungsari 05/02 Purworejo
Hubungan dengan pasien : Istri
a.
2. Data Fokus
a) Keluhan Utama : nyeri
b) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien baru datang pada pukul 14.42 WIB post jatuh dari tebing
sedalam 10 meter. Terdapat luka dipelipis sebelah kanan 5 cm
Hematoma dimata dan pipi sebelah kanan.Perdarahan hidung kanan.
Pingsan (-), Mual (+), muntah (-), Pusing (+). Pasien mengatakan
nyeri pada pelipis, mata dan pipi sebelah kanan. Rasanya seperti
disayat benda tajam. skala nyeri 6, nyeri hilang timbul sekitar 5
detik.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit
sebelumnya.
d) Riwayat kesehatan Keluarga
jalan nafas
2 Breathing
Circulation
Disability
Exsposure :
Dikepala dan wajah
Diexstremitas
Infus RL 20 tpm
Inj ceftriaxone 2x1 grm
Inj ketorolac 2x30 mg
Inj citicolin 2x1 ampl
Inj Kalnex 2x250mg
Inj Farbion 1x1 ampl
B. ANALISA DATA
No.
Data Fokus
Problem
Etiologi
1.
Ds : Ps mengatakan nyeri
pada
luka
post
jatuhPasien mengatakan
nyeri dipelipis sebelah
kanan bertambah saat
berkedip.skala nyeri 6,
nyeri hilang timbul
sekitar 5detik.
Nyeri akut
Agen
fisik
Do :
-
wajah
tampak
kesakitan,pusing(+),
mual(+)
terdapat luka robek di
pelipis sebelah kanan
5 cm
hematoma di mata
dan pipi sebelah
kanan
TD : 110/70 mmHg
N : 78x/menit
RR : 24x/menit
S : 36C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri Akut b.d agen cedera fisik
D. INTERVENSI
No
Diagnosa
Tujuan dan KH
Intervensi
cedera
.
1.
dilakukan
E. IMPLEMENTASI
Tanggal /
No
jam
2-1-
Dx
1
2014
14.42
WIB
Implementasi
Respon
1. Menerima Ps baru
2. Memberikan posisi
kepala
pasien
elevasi
30 - 40
dengan
leher
1.
S: -
S: -
posisi
kepala
dengan
leher
dalam
posisi netral.
3. Mengukur TTV
3.
S: -
O: TD : 110/70 mmHg, N :
4. Mengkaji nyeri
78x/mnt,
RR
24
x/mnt, S : 36C
4.
S: Ps mengatakan
nyeri bertambah saat
berkedip, nyeri seperti
di sayat benda tajam,
nyeri pada mata dan
5. Memasang
infus
luka
RL 20 tpm
dipelipis, skala
14.50
WIB
6. membersihkan
luka dan menjahit
luka
5.
Ps
tampak
meringis kesakitan
S: Ps mau dipasang infus
15.05
WIB
7. Memberikan terapi
sesuai
advice
6. S: -
dokter
untuk
O:
pemberian terapi
luka
di
dengan
bersihkan
Nacl
dan
15.15
WIB
S:-
O : Terapi masuk
Inj ceftriaxone 2x1 grm
Inj ketorolak 2x30 mg
Inj citicolin 2x1 ampul
Inj kalnek 2x250 mg
Inj Farbion 1x1 ampul
F. EVALUASI
Tanggal / jam
2-1-2014
15.30 WIB
No.Dx
1
Evaluasi
S
Pasien
mengatakan
TTD
nyeri
sudah Jatmaka
intensitas
Observasi
adanya
tanda-tanda
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014 jam 14.42 wib. Data
yang dapat diperoleh dari pengkajian ini yaitu pengkajian Airways : tidak
ada sumbatan jalan nafas, Breathing : tidak ada retraksi dinding dada, suara
nafas vesikuler, RR: 20x/mnt, Circulation : Nadi: 78 x/menit, irama nadi
teratur, denyut kuat, Disability : sadar penuh.
Analisa Data
Dari hasil analisa data dari pengkajian, penulis menemukan masalah
keperawatan yaitu nyeri. Menurut Wilkinson (2006) batasan karakteristik
untuk diagnosa nyeri yaitu :
1.
Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau non verbal
2.
Objektif
-
Perilaku distraksi
Perilaku ekspresif
Gangguan tidur
Pada Pasien Tn.Y mengungkapkan nyeri pada luka pos jatuh, nyeri
bertambah bila berkedip, nyeri seperti di sayat benda tajam skala nyeri
6, nyeri hilang timbul durasi 5detik.
Berdasarkan data yang ada pada pasien dan menurut Wilkinson (2006),
maka penulis menegakan diagnosa yaitu : Nyeri b.d agen cedera fisik.
B.
Intervensi
Perencanaan menggambarkan mengenai tujuan yang diharapkan dan
rencana tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien sesuai kebutuhan
berdasarkan diagnosa keperawatan.
Nyeri akut b.d agen cedera
Implementasi
Implementasi adalah tindakan untuk merealisasikan rencana yang
telah ditetapkan dalam tahap perencanaan. Untuk masalah nyeri : mengkaji
tingkat, skala, dan intensitas nyeri, imobilisasi dengan pemasangan skin
traksi, penggunaan teknik distraksi relaksasi dan penggunaan analgesik.
D.
Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap pengukuran keberhasilan rencana data
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan pasien. Pada tgl 2 Januari 2014 jam 15.30 wib dilakukan
evaluasi untuk masalah nyeri belum teratasi karena pasien masih
merasakan nyeri walaupun sudah berkurang dan lebih rileks dan skala nyeri
4.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA