Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI

INTERVENSI RELAKSASI NAFAS DALAM


PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
FRAKTUR TERTUTUP FEMUR SINISTRA
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
PUSKESMAS MUNJUL
KABUPATEN PANDEGLANG

Oleh :
DUDI KURNIA SAPUTRA, S.Kep
194291517021

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JAKARTA
2020
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI
INTERVENSI RELAKSASI NAFAS DALAM PADA
KLIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR
TERTUTUP FEMUR SINISTRA DI INSTALASI
GAWAT DARURAT PUSKESMAS MUNJUL
KABUPATEN PANDEGLANG

DUDI KURNIA SAPUTRA, S.Kep


194291517021
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara berkembang
yang berada dalam taraf halusinasi menuju
industrialisasi yang tentunya akan mempengaruhi
peningkatan mobilisasi masyarakat, mobilitas
masyarakat yang meningkat otomatisasi akan terjadi
peningkatan penggunaan alat-alat transportasi
kendaraan bermotor khususnya bagi masyarakat
yang tinggal di kota
Latar Belakang
• sehingga menambah kepadatan arus lalu
lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur
dapat meningkatkan kecenderungan
terjadinya kecelakaan kendaraan
bermotor. Kecelakaan tersebut sering kali
menyebabkan cidera tulang atau disebut
fraktur (Sudirman, 2011).
Latar Belakang
• Berdasarkan data sekunder yang diperoleh
penulis dari rekam medis Puskesmas Munjul
dalam hal 10 besar kasus pada tahun 2019
terdapat 12 kasus fraktur tertutup dan 3 kasus
fraktur terbuka, pada tahun 2020 sampai bulan
Juli terdapat 6 kasus fraktur tertutup dan 1
kasus fraktur terbuka.
Berdasarkan data-data tersebut di atas
maka penulis tertarik untuk
melakukan asuhan keperawatan
dengan judul “Analisis Asuhan
keperawatan Melalui Intervensi
Relaksasi Nafas Dalam Pada Klien
Dengan Diagnosa Medis Fraktur
Tertutup Femur Sinistra di
Puskesmas Munjul Kabupaten
Pandeglang”.
Pengertian Fraktur
• Fraktur atau patah tulang adalah gangguan
dari kontinuitas yang normal dari suatu tulang
(Black 2014). Fraktur atau patah tulang adalah
kondisi dimana kontinuitas jaringan tulang dan
atau tulang rawan terputus secara sempurna
atau sebagian yang disebabkan oleh
rudapaksa atau osteoporosisi (Smeltzer &
Bare,2013).
Fraktur Tertutup
• Fraktur Tertutup adalah jenis fraktur yang
tidak disertai dengan luka pada bagian luar
permukaan kulit sehingga bagian tulang yang
patah tidak berhubungan dengan bagian luar
(Wiarto, 2017). Pendapat lain menyatakan
bahwa patah tulang tertutup adalah suatu
fraktur yang bersih (karena kulit masih utuh
atau tidak robek) tanpa komplikasi
(Handerson, M. A, 2012).
Tekanan berlebihan atau trauma langsung pada
tulang menyebabkan suatu retakan sehingga
mengakibatkan kerusakan pada otot dan
jaringan. Kerusakan otot akan mengakibatkan
perdarahan,edema,dan hematoma. Lokasi retak
mungkin hanya retakan pada tulang,tanpa
memindahkan tulang manapun. Fraktur yang
tidak terjadi di sepanjang tulang dianggap
sebagai fraktur yang tidak sempurna sedangkan
fraktur yang terjadi pada semua tulang yang
patah dikenal sebagai fraktur lengkap
(Digiulio,Jackson dan Keogh, 2014)
Teknik Relaksasi Nafas Dalam
• Teknik relaksasi nafas dalam merupakan
suatu bentuk asuhan keperwatan,yang dalam
hal ini perwat mengajarkan kepada klien
bagaimana melakukan nafas dalam,nafas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal)
dan bagaimana menghembuskan nafas secara
perlahan. Sehingga dapat menurunkan
intensitas nyeri dan mengurangi rasa cemas .
Prosedur Teknik Relaksasi Nafas dalam
• Prosedur teknik relaksasi nafas dalam,Priharjo (2003)
menyatakan bahwa adapun langkah –langkah teknik
relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
• Atur posisi nyaman dan lingkungan yang tenang
• Usahakan rileks dan tenang
• Menarik nafas dalam melalui hidung dengan hitungan
1,2,3 kemudian tahan sekitar 5-10 detik.
• Hembuskan nafas melelui mulut secara perlahan-
lahan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan
merasakan betapa nyaman hal tersebut.
Pengkajian
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
 Tn. D / 11.77.20 • Ny. F
 37 tahun • 31 tahun
 Islam • Islam
 SMA • SMA
 Karyawan Swasta • Ibu Rumah Tangga
 Golongan darah AB • Istri dari Tn. D
Pengkajian

• Keluhan saat pengkajian

Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri.


• Diagnosa medis

Fraktur Tertutup Femur Sinistra


Analisa data dan Masalah
Penyebab Masalah

DS : klien mengatakan nyeri pada paha kiri. Terputusnya Gangguan rasa


DO : jaringan tulang nyaman nyeri
Terdapat fraktur dipaha kirinya
Ekspresi wajah tampak kesakitan
P : nyeri akibat benturan,nyeri dibawa
bergerak
Q : nyeri terasa senut-senut,tertekan
R : nyeri dirasakan dipaha kiri
S : nyeri skala 7
T : nyeri hilang timbul
Nadi : 102 x/menit
Variabel Penyebab Masalah

DS : klien mengatakan susah untuk Kerusakan Gangguan


menggerakkan kaki kirinya musculoskeletal mobilitas fisik
DO :
Terdapat fraktur
Klien hanya bisa miring kiri
Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan
perawat, kekuatan otot 2
Diagnosa Keperawatan

• Nyeri b/d Fraktur Femur Tertutup Sinistra


ditandai dengan pasien terlihat meringis.
• Gangguan mobilitas fisik b/d Gangguan
muskulokeletal dengan ditandai mengeluh
sulit menggerakan ekstermitas.
Intervensi dan Implementasi Dx 1

1. Mengkaji Nyeri
2. Ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
3. Beri posisi yang nyaman
4. Monitoring TTV
5. Kolaborasi pemberian analgetik
Adapun prosedur tehik relaksasi nafas dalam yang
diajarkan adalah menurut Priharjo tahun 2003 meliputi :

A.Usahakan rileks dan tenang.


B.Menarik nafas yang dalam melalui hidung dengan
hitungan 1,2,3, kemudian tahan sekitar 5-10 detik.
C.Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan.
D.Menarik nafas lagi melalui hidung dan
menghembuskannya lagi melalui mulut secara perlahan-
lahan.
E.Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
berkurang.
F.Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat
setiap 5 kali.
Intervensi dan Implementasi Dx 2
1. Observasi KU Pasien
2. Bantu ADL
3. Ajarkan ROM aktif dan pasif
4. Kolaborasi fisioterapi
5. Libatkan keluarga dalam
membantu ADL Pasien
Catatan Perkembangan
Dx 1 Dx 2
S : klien mengatakan nyeri S : klien mengatakan susah
berkurang menggerakkan kaki
O : klien tampak rileks kanannya.
Ekspresi wajah tampak O : klien tampak di tempat
tegang Nyeri skala 4 tidur pemenuhan ADL
A : masalah teratasi dibantu oleh perawat dan
sebagian keluarga
P : lanjutkan intervensi, A : masalah teratasi
Observasi TTV, Kolaborasi sebagian
Pemberian analgetik asam P : lanjutkan intervensi,
mefenamat Bantu perawatan diri klien,
Ubah posisi secara periodik
Kesimpulan
1. Dari Analisis Asuhan Keperawatan Melalui
intervensi Relaksasi Nafas Dalam ,terbukti bisa
mengurangi tingkat rasa nyeri pada klien

Anda mungkin juga menyukai