Anda di halaman 1dari 184

REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL


BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN 2003

KATA PENGANTAR
Pusat Penelitian Pengkajian Perencanaan Prasarana dan Pengembangan Wilayah Institut
Teknologi Indonesia merasa mendapat kehormatan dengan dipercayanya sebagai Konsultan
untuk melaksanakan pekerjaan :
Penyusunan/Penyempurnaan Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Analis Kesehatan
Standar Kompetensi Nasional ini disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait
(stakeholders), yaitu yang meliputi unsur asosiasi profesi (PATELKI), unsur asosiasi
laboratorium kesehatan (ILKI), unsur pendidikan dan pelatihan (PUSDIKNAKES dan
POLTEK) dan dari kalangan laboratorium kesehatan serta para ahli kedokteran. Di dalam
penyusunannya telah digunakan beberapa acuan yang berasal dari standar kompetensi untuk
analis kesehatan dan standar standar kompetensi yang dikembangkan oleh proyek bantuan
kepada Departemen Pendidikan Nasional Pemerintah Indonesia, Laboratory Operation
Project.
Standar Kompetensi Nasional ini disusun dengan cakupan sesuai dengan kebutuhan
kompetensi analis kesehatan pada saat penyusunan standar kompetensi dan mengikuti pola
penulisan standar yang merujuk pada Regional Model of Competency Standard (RMCS).
Mengingat keterbatasan waktu dalam penyusunan standar kompetensi bidang keahlian analis
kesehatan masih jauh dari sempurna dan masih memerlukan penyempurnaan. Saran-saran
penyempurnaan akan sangat kami hargai.
Semoga standar kompetensi bidang keahlian analis kesehatan yang telah kami susun ini dapat
membantu memenuhi kebutuhan akan standar kompetensi dan dapat digunakan atau
dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak terkait
dalam

penyusunan

standar,

khususnya

rekan-rekan

dari

PATELKI,

ILKI

dan

PUSDIKNAKES, dan Departemen Pendidikan Nasional yang telah mensponsori dan


menugasi kami dalam penyusunan standar kompetensi ini.
Atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan
Pekerjaan ini, kami sampaikan terima kasih
Serpong, 15 Desember 2003

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................

Daftar Isi ..........................................................................................................................

ii

Lembar Konsensus ...........................................................................................................

Daftar Tim Pengembang dan Tim Penyusun ...................................................................

vi

Daftar PRG (Project Reference Group) ...........................................................................

viii

Daftar Responden .............................................................................................................

ix

Daftar Istilah ....................................................................................................................

xi

BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................................

I.1 Latar Belakang .....................................................................................................

I.2. Tujuan ..................................................................................................................

I.3. Penjelasan Umum Standar Kompetensi ...............................................................

1.4. Penomoran Unit Kompetensi ..............................................................................

BAB II. SUSUNAN UNIT KOMPETENSI ...................................................................

II.1. Daftar Unit Kompetensi ....................................................................................

II.2. Unit-unit kompetensi yang tercakup dalam Standar Kompetensi .....................

1.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Urin .....................................

11

2.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Sperma .................................

14

3.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Cairan Tubuh .......................

17

4.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Feses ....................................

20

5.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Hematologi ..........................

23

6.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik ........................

26

7.

Unit Kompetensi Mengoperasikan Sentrifuge .........................................

29

8.

Unit Kompetensi Mengoperasikan Pipet .................................................

31

9.

Unit Kompetensi Melakukan Kontrol Kualitas pada Pemeriksaan ..........

33

10.

Unit Kompetensi Menghitung Jumlah Sel Dalam Sampel Biologi .........

35

11.

Unit Kompetensi Menangani dan Mengirim sampel ...............................

37

12.

Unit Kompetensi Menerima dan Mempersiapkan Sampel Untuk


Pemeriksaan Patologi ...............................................................................

13.

40

Unit Kompetensi Mendapatkan Sampel yang Representatif Sesuai

ii

Dengan Rencana Sampling ......................................................................

43

14.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Imunoserologi .....................

46

15.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Virologi ...............................

48

16.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi Klinik ..............

51

17.

Unit Kompetensi Membuat Media Pembenihan ......................................

55

18.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Helmintologi .......................

58

19.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Mikologi Klinik ...................

61

20.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Protozoologi Klinik .............

64

21.

Unit Kompetensi Menjaga Kessehatan dan Keselamatan Kerja ..............

67

22.

Unit Kompetensi Memproses dan Mencatat Data ...................................

70

23.

Unit Kompetensi Menggunakan Piranti Lunak Aplikasi Laboratorium ..

73

24.

Unit Kompetensi Melaksanakan Praktek Laboratorium Yang Benar


(GLP) .......................................................................................................

25.

Unit Kompetensi Menerapkan Kualitas dan Proses Perbaikan


Berkelanjutan ...........................................................................................

26.

75
77

Unit Kompetensi Memelihara Sistem Mutu dan Peningkatan Mutu


Berkelanjutan ...........................................................................................

80

27.

Unit Kompetensi Mengkalibrasi dan Memelihara Peralatan Pengujian ..

83

28.

Unit

Kompetensi

Memelihara

Peralatan

Laboratorium

dan

Mengendalikan Stok Bahan .....................................................................

86

29.

Unit Kompetensi Melakukan Pengujian / Prosedur Secara Instrumental

90

30.

Unit Kompetensi Melakukan Tes Dasar ..................................................

94

31.

Unit Kompetensi Melakukan Teknik Aseptik .....

97

32.

Unit Kompetensi Memproses Jaringan ....................................................

100

33.

Unit Kompetensi Melakukan Validasi Hasil ...........................................

103

34.

Unit Kompetensi Melakukan Evaluasi dan Validasi Metode ..................

105

35.

Unit Kompetensi Melakukan Promosi Kesehatan ...................................

107

36.

Unit Kompetensi Melakukan Komunikasi Dengan Orang Lain ..............

109

37.

Unit Kompetensi Menyediakan Informasi Untuk Pelanggan ..................

111

38.

Unit

Kompetensi

Mengembangkan

dan

Memelihara

Dokumen

Laboratorium.............................................................................................
39.

113

Unit Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Secara Efisien sebagai


Bagian dari Tim ......................................................................................

115

iii

40.

Unit Kompetensi Membaca dan Melaksanakan Prosedur Laboratorium


dalam Bahasa Inggris ...............................................................................

41.

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Makanan dan Minuman


Secara Fisika dan Kimia ..........................................................................

42.

124

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Residu Pestisida dari


Sampel Biologis .......................................................................................

44.

120

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Toksikologi dari Sampel


Biologis ....................................................................................................

43.

118

128

Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Air Minum / Air Bersih dan


Air Limbah Secara Fisika dan Kimia .......................................................

132

45.

Unit Kompetensi Menggunakan Teknik Kromatografi ...........................

136

46.

Unit Kompetensi Mempersiapkan Larutan Kerja dan Larutan Standar....

140

47.

Unit Kompetensi Melakukan Pengambilan Darah ...................................

143

48.

Unit Kompetensi Menggunakan Teknik Spektrometer ...........................

148

BAB III. PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI DALAM KELOMPOK LEVEL


KUALIFIKASI PEKERJAAN DAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
KEJURUAN / PROFESI ...............................................................................

152

BAB IV. PEDOMAN UMUM PENGUJIAN .................................................................

156

LAMPIRAN
I.

Daftar Referensi ......................................................................................................

II.

Piagam Kesepakatan Kerjasama antara Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium


Kesehatan

Indonesia

(PATELKI)

dengan

Pusat

Penelitian

166

Pengkajian

Perencanaan Prasarana dan Pengembangan Wilayah Institut Teknologi


Indonesia................................................................................................................

167

iv

DAFTAR TIM PENGEMBANG DAN TIM PENYUSUN


TIM PENGEMBANG
Kedudukan dalam Tim

Nama

Ketua Tim/ Team Leader

: Bambang H. Hadiwiardjo (ITI)/(BSN)

Ahli Standar Kompetensi

: 1. Ir. Kardiman Satrawidjaja


2. Suryadi MSc.

Tenaga Ahli Substansi

: 1. Ir. Hadijati B.H.H. (ITI)


2. Ir. Aniek Handayani, MSc. (ITI)
3. Dra Endang Hoyaranda (PATELKI)
4. N. Sri Widada, Spd, M.Kes. (PATELKI)
5. Meylina Djafar, MCN (Pusat Diknakes Depkes)
6. Dra. Meliasetiawati Lugito (Lab. Klinik Prodia)
7. Asep Fithi Hilman, S.Si (Pusat Diknakes Depkes)
8. Drg. Tri Astutik, M.Kg (Pusat Diknakes Depkes)

Asisten Tenaga Ahli

: 1. Ir. Sri Handayani, MSc. (ITI)


2. Dra Melanie (Lab Klinik Prodia)

TIM PENYUSUN
No.

Nama

Institusi

1.

Drs. Indro Pamudjo M.Si.Apt.

POLTEKKES Bandung, Jur. Analis Kesehatan

2.

Meylina Djafar MBA MCN

PUSDIKNAKES DEPKES

3.

Adang Durachim S.Pd, M.Kes

POLTEKKES Bandung, Jur. Analis Kesehatan

4.

Asep Fithri Hilman, S.Si

PUSDIKNAKES

5.

Betty Nurhayati S.Si

POLTEKKES Bandung Jur. Analis Kesehatan

6.

Sonny Feisal Rinaldi S.Pd., M.Kes

POLTEKKES Bandung Jur. Analis Kesehatan

7.

Dra. Oos Fatimah Rosyati M.Kes

POLTEKKES Bandung

8.

Drg. Tri Astuti Herniati MARS

PUSDIKNAKES DEPKES

9.

Eka Damayanti

Lab PRODIA

10.

Melani

Lab. PRODIA

11.

Nur Irawati

Lab. PRODIA

12

Wulan Windayanti S.Si

POLTEKKES JKT III

vi

13

Joko Pitoyo

PATELKI

14

N. Sri Widada, S.Pd, M. Kes

POLTEKKES JKT III

15

Sri Paulani, Sp.D

PATELKI

16

Johanna Fenty

PATELKI

17

Dra. Elis Susanti

PATELKI

18

Moch. Soeryanto

PATELKI

19

Tetty Resmiati, SKM

PATELKI

vii

DAFTAR NAMA ANGGOTA PRG (PROJECT REFERENCE GROUP


No.

NAMA ANGGOTA

ORGANISASI

1.

PATELKI

2.

Dra Endang Hoyaranda


Dr Amin Subandrio

3.

N. Sri Widada, S.Pd.

PATELKI

4.

Dra Estu Lestari

PATELKI

5.

Dr Prabowo Sumarto

PATELKI

6.

Meylina Djafar MCN

PUSDIKNAKES DEPKES

7.

Dra Tetty Hendrawati

ILKI

8.

Dr Witono Santoso Sp.PK

ILKI

9.

Dr Lia G. Partakusuma

PDS PATKLIN

10.

Drg Widyati N.S. M.Kes.

DIT. LABKES DEPKES

11.

Dra Meliasetiawati

LAB PRODIA

12.

Ir Kardiman Sastrawidjaja

ITI

13.

Bambang H. Hadiwiardjo

ITI / BSN

14.

Suryadi M.Sc.

ITI / BSN

15.

Ir Hadijati B.H.H.

ITI

PATELKI

viii

DAFTAR RESPONDEN
NO

NAMA

JABATAN / INSTITUSI

1.

Dr. Welly Refnaeldi, M.Kes

Ka. Balai Labkes Palembang

2.

Dr. Harini Janiar, SpPK

Drs. Amin Brotolegowo

Ka. Balai Labkes Semarang

4.

Dr. M. Kristi Indrati S.

Ka. Balai Labkes Yogyakarta

5.

Dr. Sri Hastuti Kunto

Ka. Balai Labkes Surabaya

6.

Dr. RA. Astogini, SpPK

Ka. Balai Labkes Samarinda

7.

Dr. Munzir Purba, MOIH

Ka. Balai Labkes Pontianak

8.

Dr Zamrud, SpPK

9.
10.
11.
12.
13.
14.

Kepala Instalasi Lab. RS


Hasan Sadikin
Kepala Instalasi Lab. RS.
Syamsudin SH
Kepala Instalasi Lab. RS.
St.Boromeus
Kepala Instalasi Lab. RS Dr.
Kariadi
Kepala Instalasi Lab. RS.
Dr. Sutomo
Kepala Instalasi Lab. RS.
Dr. Sardjito

ALAMAT
Jl. Inspektur Yazid Km.2,5
Palembang, Sumatera Selatan

Ka. Balai Pengembangan Labkes

Jl. Sederhana No. 5 Bandung

Bandung

40141

Ka. Balai Labkes Jakarta

Jl. Tlogosari 185, Pedurungan


Kec. Genuk Semarang
Jl. Ngedinegaran MJ III No. 62
Yogyakarta
Jl. Karang Menjangan 18
Surabaya 60286
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 27
Samarinda
Jl. Dr. Soedarso Sei. Raya
Pontianak 78524
Jl. Percetakan Negara 20 B,
Jakarta 10560

Instalasi Lab. RS. Hasan Sadikin

Jl. Pasteur 38, Bandung 40161

Instalasi Lab. RS. R. Syamsudin, SH

Jl. Rumah Sakit No. 1 Sukabumi

Instalasi Lab. RS. St. Boromeus

Jl. Ir. H. Juanda 100, Bandung

Instalasi Lab. RS. Dr. Kariadi

Jl. Dr. Soetomo 16, Semarang

Instalasi Lab. RS. Dr. Soetomo


Instalasi Lab. RS. Dr. Sardjito

15.

Kepala Lab.

LKS. Prodia

16.

Kepala Lab

LKS. Pramita

17.

Dr. Herlin Sutanto Sp Pk

18.

Dr. Farida Oesman SpPk(K)

19.

Dr. Tjan Sian Hwa SpPk

20.

Dr. Mardjuki Suryaatmadja

Jl. Prof. Dr. Moestopo 6-8,


Surabaya 60285
Jl. Kesehatan 1, Sekip
Yogyakarta
Jl. Ronggowarsito 143, Solo
57131
Jl. LL. RE. Martadinata 104,
Bandung 40114

RS. Siloan Glenegles

Lippo Karawaci - Tangerang

RS. Graha Medika

Kebon Jeruk- Jakarta

Lab. Klinik Westerindo

Cipaku-Kebayoran

HKKI

Jl. Salemba Jakarta Pusat

ix

SpPk(K)
21.
22.

Dr. Trisnawulan SpPk


Dr. Demak Lumban Tobing
SpPk

FKUI - RSCM
RSU Tangerang
RS. Husada Insani-Cipondoh

Tangerang

RS.Kanker Dharmais

Jakarta

Lab. Klinik prodia

Jl. Batu Putih No.12 Makasar


Jakarta Selatan

23.

Prof. Hardjuno

24.

Dr. Prabowo

Dirut RS. Permata Hijau

25.

Prof. F.G. Winarno

PT. MBrio Bio Tekindo

26.

Kepala Lab.Kes

27.

Dr. Witono Santosa Sp.Pk

RS.Mitra Keluarga

Jl. Pajajaran 3/V/IC


Baranangsiang-Bogor
Jl. Jend. A.Yani Bekasi

Pengurus ILKI
BPPT Buiding II. Lt. 8

28.

Dr. Amin Subandrio

Pengurus PATELKI

Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta


10340

29.
30.

Prof. Dr. Marsetio

Jakarta

Donoseputro
Prof. Dr. Mpu Kanoko

Jakarta

31.

Ka. Lab. Kes RS. Fatmawati

Jakarta

32.

Ka. Lab. Kes RS. Pondok Indah

Jakarta

33.

Ka. Lab. Kes RS. Pertamina

Jakarta

34.
35.

Dr. Drajat Nendrosuwito,


M.Sc
Dr. Lia

Jakarta
RS. Pusat Persahabatan
Jl. Persahabatan Raya

DAFTAR ISTILAH
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar
yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pihak.
Standar adalah sesuatu yang dibakukan yang disusun berdasarkan konsensus/ kesepakatan
semua pihak terkait (stakeholders), dengan memperhatikan persyaratan yang ditentukan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman masa kini dan yang
akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Kompetensi adalah kemampuan individual/orang perorangan yang dibutuhkan untuk
mengerjakan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar Kompetensi adalah standar yang membakukan suatu kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang personel untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan dengan tingkat
kompetensi tertentu yang penyusunannya dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan
dan didukung sikap kerja serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk
kerja yang dipersyaratkan.
Unit Kompetensi adalah bagian dari suatu standar kompetensi yang menguraikan tentang
fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap
unit kompetensi memiliki sejumlah sub-kompetensi
Kode Unit Kompetensi adalah kode yang diberikan kepada suatu unit kompetensi tertentu
yang dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengelolaan dan/atau pengacuan dan/atau
identifikasi unit kompetensi dimaksud.
Judul Unit Kompetensi adalah judul yang diberikan kepada suatu Unit Kompetensi tertentu
yang dapat memberikan penjelasan umum tentang pekerjaan yang harus dilakukan di
tempat kerja atau menjelaskan suatu pekerjaan yang akan dilakukan.
Uraian Unit Kompetensi adalah suatu uraian yang memberikan penjelasan singkat kegunaan
kompetensi tersebut dan kemungkinan berhubungan dengan Unit kompetensi lain (bila
ada).
Sub Kompetensi / Elemen Unit Kompetensi adalah bagian dari suatu unit kompetensi yang
merupakan dasar pembentukan bangunan Unit Kompetensi. atau merupakan unsur/aspek
utama yang dibutuhkan untuk tercapainya Unit kompetensi tersebut.

xi

Kriteria Unjuk Kerja Unit Kompetensi adalah unsur-unsur yang menjadi persyaratan yang
mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu dinilai, bila Unit kompetensi tersebut telah
dicapai, yang menunjukkan Pengetahuan, Keterampilan dan Pengertian.
Acuan Penilaian Unit Kompetensi adalah acuan yang dapat digunakan sebagai panduan
tentang interpretasi standar dan penilaian terhadap standar kompetensi
Level Kompetensi adalah pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyelesaikan suatu
tugas/pekerjaan berdasar pada tingkat kesulitan dan atau kompleksitas pekerjaan.
Kompetensi Kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas/pekerjaan di suatu industri/bidang usaha.
Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia dan atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, terutama
untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik, Parasitologi
Klinik, Imunologi Klinik, Patologi Anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

xii

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Untuk menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang bermutu sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri di era globalisasi ini, perlu
adanya hubungan timbal balik antara dunia usaha/industri dengan lembaga pendidikan dan
pelatihan baik pendidikan formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri.
Salah satu bentuk hubungan timbal balik tersebut adalah pihak dunia usaha/industri harus
dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang diinginkan, untuk menjamin
kesinambungan usaha atau industri tersebut. Sedangkan lembaga pendidikan dan pelatihan
akan menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan program dan
kurikulum, dan pihak birokrat akan menggunakannya sebagai acuan dalam merumuskan
kebijakan dalam pengembangan SDM secara makro.
Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam Standar
Kompetensi Bidang Keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan
dimiliki orang-orang atau seseorang yang akan bekerja di bidang tersebut. Di samping itu
standar tersebut harus memiliki ekivalen dan kesetaraan dengan standar-standar relevan
yang berlaku pada sektor industri di negara lain bahkan berlaku secara internasional.
Sejalan dengan pemikiran di atas Departemen Pendidikan Nasional merumuskan Standar
Kompetensi Bidang Keahlian yang telah dimulai sejak tahun 1995, dan pada tahun 2003
menyusun 30 Standar Kompetensi Bidang Keahlian, yang salah satu di antaranya adalah
Standar Kompetensi Bidang Keahlian Analis Kesehatan yang terdapat dalam dalam
dokumen ini.
I.2 Tujuan
Tujuan penyusunan standar kompetensi bidang analis kesehatan adalah untuk
memperoleh standar kompetensi bidang keahlian yang memperoleh pengakuan secara
nasional. Untuk memperoleh pengakuan tersebut penyusunan/penyempurnaan standar:
1. dikembangkan berdasar pada kebutuhan industri/dunia usaha, dimaknai dengan
dilakukannya eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif,

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

2. menggunakan acuan dan rujukan dari standar-standar sejenis yang dipergunakan


oleh negara lain atau standar internasional, agar di kemudian hari dapat dilakukan
proses saling pengakuan,
3. dilakukan bersama dengan perwakilan dari asosiasi profesi, asosiasi industri/usaha
secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau
para pakar di bidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan
pemberlakuan secara nasional.
I.3 Penjelasan Umum Standar Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan individual/orang perorangan untuk mengerjakan
suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap,
sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar kompetensi merupakan pernyataan mengenai pelaksanaan tugas/pekerjaan di
tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output):

Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja

Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.

Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang
diharapkan.
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi

oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya di
tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi
tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana
serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain standar kompetensi meliputi faktorfaktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu
tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan
kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Standar
Kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk
melakukan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan
didukung sikap, serta penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang/orang perorangan, maka
yang bersangkutan akan mampu :

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.

Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.

Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana
semula.

Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan


masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.

Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan,


Perusahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi personel.
Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan :
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan Kurikulum dan
pengembangan

pengajaran.

Serta

sekaligus

mendorong

konsistensi

dalam

penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan, dan penetapan Kualifikasi Pendidikan


dan atau Pelatihan.
Pada Dunia Usaha / Perusahaan :
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam ;

Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.

Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.

Membantu dalam rekrutmen

Mengembangkan program Pelatihan yang khas sesuai kebutuhan perusahaan.

Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel,


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:

Klasifikasi dan Kualifikasi

Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.

Pengembangan standar kompetensi laboratorium kesehatan mengacu pada Regional


Model of Competency Standards dan memperhatikan pedoman dan mekanisme penyusunan
standar kompetensi Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional [MPKN]
Melalui kerja sama dan mengikut sertakan seluruh unsur yang meliputi spektrum profesi
Laboratorium Kesehatan yang mendukung pelayanan jasa kesehatan yang melaksanakan
kegiatan pengukuran/ pengujian/ pemeriksaan / analisis yang berkaitan dengan masalah
kesehatan, mencakup: hematologi, kimia klinik, serologi-imunologi, mikrobiologi,

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

toksikologi, patologi anatomi, biologi molekuler, virologi, pemeriksaan/pengujian makanan


dan minuman dan pengujian pelayanan masyarakat.
Diawali dengan pengumpulan informasi, data primer dan sekunder dari lapangan,
mengenai kegiatan proses dan pekerjaan di usaha laboratorium kesehatan baik laboratorium
analisa klinik maupun laboratorium kesehatan masyarakat, serta pengumpulan standar
kompetensi laboratorium kesehatan dari manca negara. Disusun unit-unit standar
kompetensi, didiskusikan, validasi berbagai unsur terkait (pemangku kepentingan atau
stakeholders), sosialisasi dan dikaji serta didiskusikan secara nasional, yang pada ahirnya
disepakati suatu rancangan standar kompetensi nasional Indonesia bidang keahlian analis
kesehatan.
I.4 Penomoran Unit Kompetensi
Penomoran Unit Kompetensi dilakukan dengan menggunakan nomor sebagai berikut:
Bidang Keahlian
ANALIS KESEHATAN
Revisi ke: A (Dibuat pertama kali)
B
dst

AK.KOM.301.A
Nomor Urut: 001
002
dst
Kelompok Kegiatan: KOM: Komunikasi
DAT : Data
KKK : Keamanan dan Kesehatan Kerja
ORG : Organisasi
KUA : Kualitas
SAM : Sampel
UJI : Pengujian
OPS : Operasional
PEM : Pemeliharaan
DUK : Pendukung
TIM : Tim

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

BAB II
SUSUNAN UNIT KOMPETENSI
II.1. Daftar Unit Kompetensi
Sebagai hasil dari Pra-Workshop yang diselenggarakan tanggal

18-19

November 2003 telah disepakati 61 rancangan unit kompetensi untuk dibahas dalam
Workshop yang diselenggarakan tanggal 8 Desember 2003.
Hasil dari penyusunan draft unit kompetensi yang telah disepakati dalam PraWorkshop kemudian dibahas dalam Workshop Nasional Penyusunan Standar
Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Analis Kesehatan pada tanggal 8 Desember 2003.
Dari 61 rancangan unit kompetensi tersebut, sesudah didiskusikan dan dibahas kemudian
disepakati untuk dilakukan beberapa penggabungan dari beberapa rancangan unit
kompetensi, sehingga menjadi 48 rancangan unit kompetensi yang kemudian akan
dimasukkan kedalam satu draft final Standar Kompetensi Nasional Bidang Keahlian
Analis Kesehatan, dengan unit-unit kompetensi yang tertera di dalam Tabel dalam subbab II.2.
II.2. Unit-unit kompetensi yang tercakup dalam Standar Kompetensi
Unit-unit kompetensi yang tercakup dalam Standar Kompetensi bidang keahlian
Analis Kesehatan adalah sebagaimana tertera dalam Tabel berikut ini.

NO

KODE

AK.UJI.001.A

Melakukan pemeriksaan urin

AK.UJI.002.A

Melakukan pemeriksaan sperma

AK.UJI.003.A

Melakukan pemeriksaan cairan tubuh

AK.UJI.004.A

Melakukan pemeriksaan feses

AK.UJI.005.B

Melakukan pemeriksaan hematologi

AK.UJI.006.A

Melakukan pemeriksaan kimia klinik

AK.OPS.007.A

Mengoperasikan sentrifuge

AK.OPS.008.A

Mengoperasikan pipet

JUDUL UNIT KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

AK.KUA.009.A Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan

10

AK.SAM.010.A Menghitung jumlah sel dalam sampel

11

AK.SAM.011.B

Menangani dan mengirim sampel

12

AK.SAM.012.B

Menerima dan mempersiapkan sampel untuk pemeriksaan


patologi

13

AK.SAM.013.B

Mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan


rencana sampling

14

AK.UJI.014.A

Melakukan pemeriksaan imunoserologi

15

AK.UJI.015.A

Melakukan pemeriksaan virologi

16

AK.UJI.016.A

Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik

17

AK.UJI.017.B

Membuat media pembenihan

18

AK.UJI.018.A

Melakukan pemeriksaan helmintologi

19

AK.UJI.019.A

Melakukan pemeriksaan mikologi klinik

20

AK.UJI.020.A

Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik

21

AK.KKK.021.A Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja

22

AK.DAT.022.B

Memproses dan mencatat data

23

AK.DAT.023.B

Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi laboratorium

24

AK.KUA.024.B

Melaksanakan praktek laboratorium yang benar GLP

25

AK.KUA.025.B

Menerapkan

sistem

kualitas

dan

proses

perbaikan

berkelanjutan
26

AK.KUA.026.B

27

AK.UJI.027.B

28

AK.PEM.028.B

Melihara sistem mutu dan peningkatan mutu berkelanjutan


Mengkalibrasi dan memelihara peralatan pengujian
Memelihara peralatan laboratorium dan mengendalikan stok
bahan

29

AK.UJI.029.A

Melakukan pengujian / prosedur secara instrumental

30

AK.UJI.030.B

Melakukan tes dasar

31

AK.UJI.031.B

Melakukan uji aseptik

32

AK.UJI.032.B

Memproses jaringan

33

AK.UJI.033.A

Melakukan validasi hasil

34

AK.UJI.034.A

Melakukan evaluasi dan validasi metode

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

35

AK.KOM.035.A Melakukan promosi kesehatan

36

AK.KOM.036.B Melakukan komunikasi dengan orang lain

37

AK.KOM.037.B Menyediakan informasi untuk pelanggan

38

AK.KOM.038.B Mengembangkan dan memelihara dokumen lab

39

AK.TIM.039.B

Melaksanakan pekerjaan secara efisien sebagai bagian dari


tim

40

AK.DUK.040.B

Membaca dan melaksanakan prosedur lab dalam bahasa


Inggris

41

AK.UJI.041.A

Melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman secara


fisika dan kimia

42

AK.UJI.042.A

Melakukan pemeriksaan toksikologi dari sampel biologis

43

AK.UJI.043.A

Melakukan pemeriksaan senyawa residu pestisida dari


sampel biologis

44

AK.UJI.044.A

Melakukan pemeriksaan air minum, air bersih dan air


limbah secara fisik dan kimia

45

AK.UJI.045.B

Menggunakan teknik kromatografi

46

AK.UJI.046.B

Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar

47

AK.UJI.047.A

Melakukan pengambilan darah

48

AK.UJI.048.B

Menggunakan teknik spektrometer

Dari 48 unit kompetensi yang telah disepakati dalam Workshop Nasional, 23 di


antaranya merupakan penyempurnaan dari unit-unit kompetensi yang sudah pernah
dirumuskan oleh proyek IAPSD Laboratory Operation Project, yaitu unit-unit
kompetensi dengan kode unit kompetensi yang diakhiri dengan huruf B.
Unit-unit kompetensi secara lengkap yang tercakup dalam Standar Kompetensi bidang
keahlian Analis Kesehatan tertera dalam Lampiran.
Unit-unit kompetensi dalam Standar Kompetensi bidang keahlian Analis Kesehatan dapat
dikelompokkan kedalam 3 (tiga) kategori, yaitu: kelompok umum, kelompok utama dan
kelompok pilihan.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

1. Kelompok umum
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan dibutuhkan pada
semua sub-sub bidang keahlian. Untuk bidang analis kesehatan teridentifikasi unitunit kompetensi berikut ini yang masuk dalam kelompok umum:
1

AK.OPS.007.A

Mengoperasikan sentrifuge

AK.OPS.008.A

Mengoperasikan pipet

AK.KUA.009.A Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan

AK.KUA.010.A Menghitung jumlah sel dalam sampel

AK.SAM.011.B

Menangani dan mengirim sampel

AK.SAM.013.B

Mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan


rencana sampling

AK.KKK.021.A Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja

AK.KUA024.B

Melaksanakan praktek laboratorium yang benar GLP

AK.UJI.027.B

Mengkalibrasi dan memelihara peralatan pengujian

10

AK.PEM.028.B

Memelihara dan mengendalikan stok bahan dan peralatan


laboratorium

11

AK.UJI.030.B

Melakukan tes dasar

12

AK.KOM.036.B Melakukan komunikasi dengan orang lain

13

AK.KOM.037.B Menyediakan informasi untuk pelanggan

14

AK.TIM.039.B

Melaksanakan pekerjaan secara efisien sebagai bagian


dari tim

15

AK.DUK.040.B

Membaca dan memahami prosedur lab dalam bahasa


Inggeris

16

AK.UJI.046.B

Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar

17

AK.UJI. 047.A

Melakukan pengambilan darah

18

AK.UJI.048.B

Menggunakan teknik spektrometer

2. Kelompok utama
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan dibutuhkan
hanya untuk spesifik sub bidang keahlian (stream) tertentu dan merupakan unit yang

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

wajib (compulsary) sub bidang dimaksud. Untuk bidang analis kesehatan


teridentifikasi unit-unit kompetensi berikut ini yang masuk dalam kelompok utama:
1

AK.UJI.001.A

Melakukan pemeriksaan urin

AK.UJI.002.A

Melakukan pemeriksaan sperma

AK.UJI.003.A

Melakukan pemeriksaan cairan tubuh

AK.UJI.004.A

Melakukan pemeriksaan feses

AK.UJI.005.B

Melakukan pemeriksaan hematogi

AK.UJI.006.A

Melakukan pemeriksaan kimia klinik

AK.SAM.012.B

Menerima

dan

mempersiapkan

sampel

untuk

pemeriksaan patologi
8

AK.UJI.014.A

Melakukan pemeriksaan imunoserologi

AK.UJI.015.A

Melakukan pemeriksaan virologi

10

AK.UJI.016.A

Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik

11

AK.UJI.017.B

Membuat media pembenihan

12

AK.UJI.018.A

Melakukan pemeriksaan helmintologi

13

AK.UJI.019.A

Melakukan pemeriksaan mikologi klinik

14

AK.UJI.020.A

Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik

15

AK.DAT.022.B

Memproses dan mencatat data

16

AK.DAT.023.B

Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi laboratorium

17

AK.UJI.029.A

Melakukan pengujian / prosedur secara instrumental

18

AK.UJI.031.B

Melakukan uji aseptik

19

AK.UJI.032.B

Memproses jaringan

20

AK.UJI.033.A

Melakukan validasi hasil

21

AK.UJI.034.A

Melakukan evaluasi dan validasi metode

22
23

AK.KOM.038.B Mengembangkan dan memelihara dokumen lab


AK.UJI.041.A

Melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman


secara fisika dan kimia

24

AK.UJI.042.A

Melakukan

pemeriksaan

toksikologi

dari

sampel

biologis
25

AK.UJI.043.A

Melakukan pemeriksaan senyawa residu pestisida dari


sampel biologis

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

26

AK.UJI.044.A

Melakukan pemeriksaan air minum, air bersih dan air


limbah secara fisika dan kimia

27

AK.UJI.045.B

Menggunakan teknik kromatografi

3. Kelompok pilihan
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang dapat ditambahkan kedalam
sub bidang keahlian tertentu sebagai pelengkap dan bersifat pilihan. Untuk bidang
analis kesehatan teridentifikasi unit-unit kompetensi berikut ini yang masuk dalam
kelompok pilihan:
1

AK.KUA.025.B

Menerapkan sistem kualitas dan proses perbaikan


berkelanjutan

AK.KUA.026.B

Memelihara sistem mutu dan peningkatan mutu


berkelanjutan

AK.KOM.035.A Melakukan promosi kesehatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

10

UNIT-UNIT KOMPETENSI
YANG TERCAKUP DALAM STANDAR KOMPETENSI
BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit

AK.UJI.001.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN URIN

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan


yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan urin manual atau
otomatis. Unit ini tidak mencakup pemeriksaan secara kultur.

SUB KOMPETENSI
1. Melakukan persiapan
pemeriksaan

2. Melakukan pemeriksaan
sampel

3. Melaporkan dan
memelihara hasil dan
alat laboratorium

4. Mengikuti prosedur
kesehatan dan

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Peralatan, reagensia dan bahan habis pakai dipastikan
memenuhi persyaratan yang berlaku
1.2 Spesimen dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan.
1.3 Catatan diberikan dan dikonfirmasikan kepada orang
yang berwenang untuk meminta keputusan bila
persyaratan dan jenis spesimen tidak terpenuhi
1.4 Spesimen yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja.
1.5 Spesimen yang memenuhi syarat diproses sesuai
permintaan pemeriksaan.
2.1 Bahan kontrol dan sampel dipastikan homogen sebelum
diperiksa.
2.2 Pemeriksaan kontrol kualitas dan sampel dilakukan
secara manual atau dengan alat, sesuai dengan prosedur
yang berlaku
2.3 Pemeriksaan sedimen urin dilakukan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
2.4 Validasi dilakukan terhadap bahan kontrol dan hasil
3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil
dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2 Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
3.3 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
3.4 Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku
4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai tanggung

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

11

keselamatan kerja

jawab individu dan lingkungannya


4.2. Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai
dengan prosedur yang berlaku

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan urin di laboratorium
kesehatan
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur operasional standar (SOP) , Pedoman Kerja, Instruksi Kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat.
2. Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan urin
3. Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
4. Buku kerja
5. Alat penyimpanan data
6. Log pemeliharaan alat
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Matematika dasar
1.2. Pengetahuan dasar tentang urin
1.3. Tahapan pemeriksaan urin
1.4. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan urin
1.5. Penggunaan mikroskop
1.6. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemeriksaan urin
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Menginterpetasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
3.2. Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Cara analis untuk menentukan spesimen urin yang memenuhi syarat sesuai
permintaan pemeriksaan
4.2. Melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis urin
4.3. Melakukan pewarnaan sel dan identifikasi morfololgi sel (pemeriksaan sedimen
urin)
4.4. Menggunakan sampel, reagen dan bahan habis pakai lainnya dengan efektif dan
efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.5. Mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
4.6. Mendokumentasikan hasil pekerjaannya
4.7. Cara memakai dan memelihara peralatan sesuai prosedur yang berlaku

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

12

5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan urin secara manual atau otomatis.
Penilaian harus difokuskan pada :
Kemampuan analis untuk menentukan spesimen urin yang memenuhi syarat sesuai
permintaan pemeriksaan
5.1. Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis urin
5.2. Kemampuan melakukan pewarnaan sel dan identifikasi morfololgi sel
(pemeriksaan sedimen urin)
5.3. Kemampuan menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya
dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
5.4. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
5.6. Kemampuan menggunakan dan memelihara peralatan
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan urin
b. Observasi penggunaan dan pemeliharaan peralatan
c. Memeriksa laporan kerja kandidat
d. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
e. Memberikan studi kasus untuk menilai kemampuannya secara menyeluruh akan
faktor kritis yang mempengaruhi pemeriksan urin
f. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
6. Kompetensi kunci
Mengumpul
kan
Informasi

Mengkomunikasikan Ide dan


Informasi

Merencanakan
dan Mengatur
Kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& Kelompok

Menggunakan
Ide & Teknik
Matermatika

Memecahka
n Masalah

Menggunakan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

13

Kode Unit

: AK.UJI.002.A

Judul Unit

: MELAKUKAN PEMERIKSAAN SPERMA

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan


yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan sperma serta berkaitan
dengan tugas-tugas yang meliputi tahap persiapan, pemeriksaan dan
pelaporan hasil. Unit ini tidak mencakup pemeriksaan kultur.

SUB KOMPETENSI
1. Melakukan persiapan
pemeriksan

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

2. Melakukan pemeriksaan
sampel

3. Melaporkan dan
memelihara hasil dan alat
laboratorium

2.1
2.2
2.3
3.1
3.2
3.3
3.4

4. Mengikuti
prosedur 4.1
kesehatan dan keselamatan
kerja
4.2

Peralatan, reagensia dan bahan habis pakai dipastikan


memenuhi persyaratan yang berlaku
Spesimen dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan.
Catatan diberikan dan dikonfirmasikan kepada orang
yang berwenang untuk meminta keputusan bila
persyaratan dan jenis spesimen tidak terpenuhi
Spesimen yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja
Spesimen yang memenuhi syarat diproses sesuai
permintaan pemeriksaan.
Pemeriksaan sampel dilakukan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
Hasil pemeriksaan dicatat dan didokumentasi-kan
Validasi dilakukan terhadap hasil
Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil
dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log book pemeliharaan alat
Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku
Prosedur keselamatan kesehatan kerja dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku sebagai tanggung jawab
individu dan lingkungannya
Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai
dengan prosedur yang berlaku

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan sperma di laboratorium
kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1.Prosedur operasi baku (SOP), Pedoman Kerja, Instruksi Kerja parameter
pemeriksaan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

14

2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan sperma


2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log pemelihara alat
2.5.Alat penyimpanan data
I. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Matematika
1.2. Pengetahuan dasar tentang sperma
1.3. Tahapan pemeriksaan sperma
1.4. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan sperma
1.4. Penggunaan mikroskop
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
1.1.Menginterpetasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
1.2.Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan
yang berlaku
4.2. Melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis sperma
4.3. Menggunakan sampel, reagen dan bahan habis pakai lainnya dengan efektif dan
efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.4. Mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
4.5. Mendokumentasikan hasil pekerjaannya
4.6. Cara memakai dan memelihara peralatan sesuai prosedur yang berlaku
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
pemeriksaan sperma
Penilaian harus difokuskan pada:
5.1. Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan
yang berlaku
5.2. Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis sperma
5.3. Kemampuan menggunakan peralatan sampel, reagensia dan bahan habis pakai
lainnya dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.4. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

15

Penilaian dilakukan dengan:


a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan sperma
b. Demonstrasi pemeriksaan sperma
c. Memeriksa laporan kerja kandidat
d. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
e. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
f. Observasi penggunaaan dan pemeliharaan peralatan
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain &
kelompok

Menggunakan
ide & teknik
matermatika

Memecahka
n masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

16

Kode Unit

AK.UJI.003.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN CAIRAN TUBUH

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan


yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan cairan tubuh serta
berkaitan dengan tugas-tugas yang meliputi tahap persiapan, pemeriksaan
dan pelaporan hasil. Unit ini tidak mencakup pemeriksaan kultur.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Peralatan, reagensi dan bahan habis pakai dipastikan


memenuhi persyaratan yang berlaku
1.2 Spesimen dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan
1.3 Catatan diberikan dan dikonfirmasikan kepada orang
yang berwenang untuk meminta keputusan, bila
persyaratan dan jenis spesimen tidak terpenuhi
1.4 Spesimen yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja
1.5 Spesimen yang memenuhi syarat diproses sesuai
permintaan pemeriksaan.
2.1 Pemeriksaan sampel dilakukan sesuai dengan prosedur
2 Melakukan pemeriksaan
yang berlaku
sampel secara makroskopis,
2.2 Unsur-unsur fisiologis dan patologis diidentifikasi dan
mikrokopis dan biokimia
dilaporkan sesuai dengan prosedur yang berlaku
2.3 Pemeriksaan sampel secara biokimia dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
2.4 Unsur-unsur kimia diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil
3 Melaporkan dan
dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
memelihara rekaman hasil
berlaku
3.2 Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
3.3 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log book pemeliharaan alat
3.4 Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku
4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilakukakan
4 Mengikuti prosedur
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai tanggung
kesehatan dan keselamatan
jawab individu dan lingkungannya
kerja
4.2 Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai
dengan prosedur yang berlaku
1. Melakukan persiapan
pemeriksaan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

17

PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan cairan tubuh di
laboratorium kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1.Prosedur operasional standar (SOP), Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat.
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan cairan tubuh
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log book pemeliharaan alat
2.5.Alat penyimpanan data
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1 Matematika dasar
1.2 Pengetahuan dasar tentang cairan tubuh
1.3 Tahapan pemeriksaan cairan tubuh
1.4 Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan cairan tubuh
1.5 Penggunaan mikroskop
1.6 Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemeriksaan cairan tubuh
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1.Menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
3.2.Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
4. Aspek kritis kompetensi
4.1 Peralatan, reagen dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang
berlaku
4.2 Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis cairan tubuh
4.3 Menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya secara efektif dan
efisien serta membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.4 Mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
4.5 Mendokumentasikan hasil pekerjaannya
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan cairan tubuh. Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Peralatan, reagen dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang
berlaku
5.2. Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis cairan tubuh
5.3. Kemampuan menggunakan sampel, reagen dan bahan habis pakai lainnya dengan
efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
5.4. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

18

5.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya


Penilaian dilakukan dengan melakukan
a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan cairan tubuh
b. Demonstrasi pemeriksaan cairan tubuh
c. Memeriksa laporan kerja kandidat
d. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
e. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan
ide dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
konsep & teknik
matermatika

Memecahkan
masalah

Meng-gunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

19

Kode Unit

AK.UJI.004.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN FESES

Uraian Unit

: Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan


yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan feses serta berkaitan
dengan tugas-tugas yang meliputi tahap persiapan, pemeriksaan dan
pelaporan hasil. Unit ini tidak mencakup pemeriksaan kultur.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan
pemeriksan

1.1 Peralatan, reagensia dan bahan habis pakai dipastikan


memenuhi persyaratan yang berlaku
1.2 Spesimen dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan.
1.3 Catatan diberikan dan dikonfirmasikan kepada orang
yang berwenang untuk meminta keputusan Bila
persyaratan dan jenis spesimen tidak terpenuhi
1.4 Spesimen yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja.
1.5 Spesimen yang memenuhi syarat diproses sesuai
permintaan pemeriksaan.

2. Melakukan pemeriksaan
sampel

2.1. Pemeriksaan sampel dilakukan sesuai dengan prosedur


yang berlaku.
2.2. Hasil pemeriksaan dicatat dan didokumentasikan
2.3. Validasi dilakukan terhadap hasil

3. Melaporkan dan memelihara


hasil dan alat laboratorium

3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil


dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2 Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
3.3 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
3.4 Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku

4. Mengikuti
prosedur
kesehatan dan keselamatan
kerja

4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan


sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai tanggung
jawab individu dan lingkungannya
4.2. Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai
dengan prosedur yang berlaku

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan feses di laboratorium
kesehatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

20

2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :


2.1.Prosedur operasi baku (SOP) , Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan feses
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja
2.5.Alat penyimpanan data
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1 Matematika dasar
1.2.Pengetahuan dasar tentang feses
1.3.Tahapan pemeriksaan feses
1.4.Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan feses
1.5 Penggunaan mikroskop
1.6 Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemeriksaan feses
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1.Mengintepretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
3.2.Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
4

Aspek kritis kompetensi


4.1.Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang
berlaku
4.2.Melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis feses
4.3.Menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya dengan efektif dan
efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.4.Mengatur tugas-tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu
4.5.Mendokumentasikan hasil pekerjaannya

5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan cairan tubuh
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1.Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang
berlaku
5.2.Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis cairan tubuh
5.3.Kemampuan menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya
dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
5.4.Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

21

5.5.Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya


5.6.Kemampuan menggunakan peralatan
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan feses
b. Demonstrasi pemeriksaan feses
c. Memeriksa laporan kerja kandidat
d. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
e. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain &
kelompok

Mengguna-kan
ide & teknik
matermatika

Memecahkan Masalah

Menggu-nakan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

22

Kode Unit

AK.UJI.005.B

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

Uraian Unit

Unit Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan


untuk melakukan pemeriksaan hematologi.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan
pemeriksaan

1.1 Peralatan, reagensia dan bahan habis pakai dipastikan


memenuhi persyaratan yang berlaku
1.2 Spesimen dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan.
1.3 Bila persyaratan dan jenis spesimen tidak terpenuhi
diberikan catatan dan dikonfirmasikan kepada orang
yang berwenang untuk meminta keputusan
1.4 Spesimen yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja.
1.5 Spesimen yang memenuhi syarat segera diproses sesuai
permintaan pemeriksaan dan prosedur yang berlaku

2. Melakukan pemeriksaan
sampel

2.1 Bahan kontrol dan sampel dipastikan homogen sebelum


diperiksa.
2.2 Pemeriksaan kontrol kualitas dan sampel dilakukan
secara manual atau dengan alat, sesuai dengan prosedur
yang berlaku
2.3 Validasi dilakukan terhadap kontrol dan hasil

3. Melaporkan dan
memelihara rekaman hasil
dan alat laboratorium

3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil


dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2 Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
3.3 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
3.4 Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku

4. Mengikuti prosedur
kesehatan dan keselamatan
kerja

4.1.Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan


sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai tanggung
jawab individu dan lingkungannya
4.2.Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai dengan
prosedur yang berlaku

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

23

I.

PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan hematologi dan koagulasi
di laboratorium kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1.Prosedur operasi baku (SOP), Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat.
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi dan koagulasi
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log pemeliharaan alat
2.5.Alat penyimpanan data

II. ACUAN PENILAIAN :


1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1.Matematika dasar
1.2.Pengetahuan dasar tentang hematologi dan koagulasi
1.3.Tahapan pemeriksaan hematologi dan koagulasi
1.4.Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan hematologi dan koagulasi
1.5.Penggunaan mikroskop
1.6.Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemeriksaan hematologi dan koagulasi
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1.Menginterpetasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
3.2.Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
3.3. Mengikuti on the job training selama 1 tahun
4. Aspek kritis kompetensi
4.1.Membuat dan mewarnai sediaan hapus
4.2.Mengidentifikasi dan melakukan hitung jenis sel
4.3.Melakukan hitung sel dan pemeriksaan Hb secara manual sesuai prosedur yang
berlaku
4.4.Mengidentifikasi faktor kritis pemeriksaan hemostasis sesuai prosedur yang
berlaku
4.5.Menggunakan sampel, reagen dan bahan habis pakai lainnya dengan efektif dan
efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.6.Mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
4.7.Mendokumentasikan hasil pekerjaannya
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan hematologi dan hemostasis secara manual atau otomatis.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

24

Penilaian harus difokuskan pada :


5.1 Kemampuan membuat dan mewarnai sediaan.
5.2 Kemampuan mengidentifikasi dan melakukan hitung jenis sel
5.3 Kemampuan melakukan hitung sel dan pemeriksaan Hb secara manual sesuai
prosedur yang berlaku
5.4 Kemampuan mengidentifikasi faktor kritis pemeriksaan hemostasis sesuai
prosedur yang berlaku
5.5 Kemampuan menggunakan sampel, reagen dan bahan habis pakai lainnya dengan
efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
5.6 Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.7 Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
Penilaian dilakukan dengan melakukan
a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan hematologi dan
hemostasis
b. Memeriksa laporan kerja kandidat
c. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
d. Memberikan studi kasus
e. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
6. Kompetensi kunci
Mengumpulk
an
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
ide & teknik
matermatika

Memecahkan
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

25

Kode Unit

AK.UJI.006.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan


yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan kimia klinik

SUB KOMPETENSI
1. Melakukan persiapan
pemeriksan

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

2. Melakukan pemeriksaan
sampel

2.1
2.2
2.3

3. Melaporkan dan memelihara


hasil dan alat laboratorium

3.1
3.2
3.3
3.4

4. Mengikuti prosedur kesehatan 4.1


dan keselamatan kerja
4.2

Peralatan, reagensia dan bahan habis pakai dipastikan


memenuhi persyaratan yang berlaku
Spesimen dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan.
Catatan diberikan dan dikonfirmasikan kepada orang
yang berwenang untuk meminta keputusan, bila
persyaratan dan jenis spesimen tidak terpenuhi
Spesimen yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja.
Spesimen yang memenuhi syarat diproses sesuai
permintaan pemeriksaan.
Bahan kontrol dan sampel dipastikan homogen
sebelum diperiksa.
Pemeriksaan kontrol kualitas dan sampel dilakukan
secara manual atau dengan alat, sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Validasi dilakukan terhadap kontrol dan hasil
Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan
hasil dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
Pemeliharaan catatan laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku
Prosedur keselamatan kesehatan kerja dilakukan
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
tanggung jawab individu dan lingkungannya
Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai
dengan prosedur yang berlaku

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan kimia klinik di
laboratorium kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1.Prosedur operasi baku (SOP) , Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

26

2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik


2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja
2.5.Alat penyimpanan data
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Matematika dasar
1.2. Pengetahuan dasar tentang kimia klinik
1.3. Tahapan pemeriksaan kimia klinik
1.4. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan kimia klinik
1.5. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemeriksaan kimia klinik
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Menginterpetasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
3.2. Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
3.3. Menggunakan alat-alat kimia klinik
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Kemampuan untuk menggunakan alat-alat kimia klinik
4.2. Menggunakan mikropipet dengan akurat dan teliti
4.3. Mengevaluasi hasil kontrol sesuai dengan prosedur yang berlaku
4.4. Menggunakan sampel, reagen dan bahan habis pakai lainnya dengan efektif dan
efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.5. Mengatur tugas-tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu
4.6. Mendokumentasikan hasil pekerjaannya
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan kimia klinik.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan untuk menggunakan alat-alat kimia klinik
5.2. Kemampuan untuk menggunakan mikropipet dengan akurat dan teliti
5.3. Kemampuan mengevaluasi hasil kontrol sesuai dengan prosedur yang berlaku
5.4. Kemampuan menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya
dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
5.5. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.6. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan kimia klinik
b. Memeriksa laporan kerja kandidat
c. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
d. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

27

6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan Ide dan


Informasi

Merencanakan
dan Mengatur
Kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain &
Kelompok

Menggunakan
Ide & Teknik
Matermatika

Memecahkan
Masalah

Menggunakan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

28

Kode Unit

AK.OPS.007.A

Judul Unit

MENGOPERASIKAN SENTRIFUGE

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan analis dalam hal


persiapan, pengoperasian dan pemeliharaan

SUB KOMPETENSI
1. Mempersiapkan sentrifuge
2. Mengoperasikan sentrifuge
3. Memelihara & melaporkan
pemeliharan sentrifuge
4. Mengikuti prosedur kesehatan
dan keselamatan kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Jenis sentrifuge diidentifikasi
1.2 Jenis sentrifuge dipilih sesuai dengan jenis
pemeriksaan dan prosedur yang berlaku
2.1 Penggunaan sentrifuge dilakukan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
3.1 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
3.2 Rekaman pemeliharaan alat laboratorium dilakukan
sesuai prosedur yang berlaku
4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
tanggung jawab individu dan lingkungannya
4.2 Limbah bahan pemeriksaan ditangani dan dikelola
sesuai dengan prosedur yang berlaku

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pengoperasian sentrifuge di
laboratorium kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung oleh tersedianya :
2.1.Standar Operasional Standar, Pedoman Kerja, Instruksi Kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat
2.2.Log pemeliharaan dan status alat yang telah ditetapkan.
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Pengetahuan tentang cara pengoperasian alat
1.2. Metode, prinsip, dan prosedur kerja
1.3. Tahapan kerja
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Jenis-jenis pemeriksaan dan spesimen yang digunakan
3.2. Perlakuan dan penanganan spesimen
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Menggunakan sentrifuge berdasarkan jenis pemeriksaan dan spesimen sesuai

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

29

4.2.
4.3.
4.4.
4.5.

ketentuan yang ditetapkan


Menangani keadaan di luar kondisi normal
Memelihara sentrifuge dan dokumentasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
Menangani dan mengelola limbah sesuai dengan prosedur yang berlaku

5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk mengoperasikan
dan memelihara sentrifuge.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan menggunakan sentrifuge berdasarkan jenis pemeriksaan dan
spesimen sesuai ketentuan yang ditetapkan
5.2. Kemampuan menangani keadaan di luar kondisi normal
5.3. Kemampuan memelihara sentrifuge dan dokumentasi dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.4. Kemampuan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
5.5. Kemampuan menangani dan mengelola limbah sesuai dengan prosedur yang
berlaku
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat menggunakan sentrifuge
b. Mendemonstrasikan cara pemeliharaan
c. Pertanyaan tertulis maupun lisan
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan Ide &


Informasi

Merencanakan
& Mengatur
Kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& Kelompok

Menggunakan
Konsep & Teknik
Matermatika

Memecahk
an Masalah

Menggun
akan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

30

Kode Unit

AK.OPS.008.A

Judul Unit

MENGOPERASIKAN PIPET

Uraian Unit

Unit ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang


dibutuhkan untuk mengoperasikan pipet dan pemeliharaannya.
Unit ini berlaku untuk semua pekerjaan perorangan dalam bidang pekerjaan
di laboratorium.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi pipet yang akan 1.1 Ukuran pipet dan alat bantu lainnya dipilih sesuai
dipakai
dengan jenis pemeriksaan.
1.2 Kondisi pipet diidentifikasi kelayakan dan
keakuratannya.
1.3 Pipet yang tidak layak pakai/ rusak dipisahkan dan
diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai
prosedur yang berlaku.
2. Melakukan pipetasi.
2.1 Pengoperasian pipet dipahami dan dilakukan
dengan benar dan teliti sesuai dengan prosedur
yang berlaku
3. Melakukan pemeliharaan pipet
3.1 Pemeliharaan pipet dipahami dan dilakukan
dengan
rutin sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
3.2 Rekaman pemeliharaan pipet didokumentasikan
3.3 Kondisi yang berpotensi menyebabkan kerusakan
pada pipet diidentifikasi dan diambil langkahlangkah untuk dihindari / ditanggulangi sebagai
bagian dari tanggung jawab individu.
4. Mengikuti prosedur kesehatan dan 4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan
keselamatan kerja
pipet dilakukan sesuai dengan prosedur yang
berlaku sebagai tanggung jawab individu dan
lingkungannya.
4.2 Limbah pengoperasian pipet ditangani dan dibuang
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
I. KONDISI UNJUK KERJA :
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pekerjaan pipetasi di laboratorium
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung oleh tersedianya :
Pedoman & instruksi kerja penggunaan dan pemeliharaan pipet.
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
1.1. Matematika
1.2. Jenis-jenis pipet dan kegunaannya
1.3. Simbol-simbol yang tertera pada pipet
1.4. Cara membaca skala untuk berbagai jenis cairan (berwarna/ tidak berwarna)

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

31

1.5. Macam dan sifat cairan/ bahan yang akan dipipet


1.6. Alat bantu yang dibutuhkan dalam pengoperasian pipet
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1 Memahami prinsip kerja dan prosedur pengoperasian pipet
4. Aspek Kritis kompetensi
4.1. Mengidentifikasi pipet yang akan digunakan
4.2. Menggunakan pipet dengan ukuran dan alat bantu yang sesuai
4.3. Keakuratan penggunaan pipet yang ditunjukkan dengan akurasi dan presisi
4.4. Memelihara pipet dan mendokumentasinya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
5.

Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk mengoperasikan
dan memelihara pipet.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan mengidentifikasi pipet yang akan digunakan
5.2. Kemampuan menggunakan pipet dengan ukuran dan alat bantu yang sesuai
5.3. Ketelitian dan keakuratan pengunaan pipet yang ditunjukkan dengan akurasi dan
presisi
5.4. Kemampuan memelihara pipet dan mendokumentasinya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat menggunakan pipet
b. Mendemonstrasikan cara penggunaan dan pemeliharaan pipet
c. Pertanyaan tertulis maupun lisan

6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan Informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama dg
orang lain dan
kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
matematika

Memecahkan
persoalan atau
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

32

Kode Unit

AK.KUA.009.A

Judul Unit

MELAKUKAN KONTROL KUALITAS PADA PEMERIKSAAN

Uraian Unit

Unit ini meliputi penerapan kontrol kualitas pada proses pemeriksaan


untuk mencapai standar mutu hasil yang ditetapkan.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan dokumen
pendukung dan sarana-sarana
lainnya
2. Mengerjakan kontrol

1.1. Dokumen yang dibutuhkan disiapkan, meliputi:


a. Jenis dan persyaratan bahan kontrol
b Penanganan dan transportasi bahan kontrol
2.1. Bahan kontrol dipilih sesuai dengan jenis pemeriksaan
2.2 Kontrol internal dan eksternal dikerjakan sesuai
dengan prosedur yang berlaku

3. Melakukan evaluasi hasil


pemeriksaan kontrol

3.1 Hasil kontrol dianalisa sesuai dengan metode yang


ditetapkan
3.2 Hasil kontrol dilaporkan dan dimintakan validasi
kepada yang berwenang

4.1 Faktor faktor penyebab penyimpangan diidentifikasi


4. Melakukan tindakan apabila
hasil kontrol menyimpang dari 4.2 Tindakan perbaikan diambil untuk mengatasi
penyimpangan yang terjadi dan bila belum ada
standar yang ditetapkan
penyelesaian segera dilaporkan kepada orang yang
berwenang
5. Memelihara rekaman hasil 5.1 Pemeliharaan rekaman hasil kontrol kualitas
kontrol kualitas
laboratorium dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan kontrol kualitas pemeriksaan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung oleh tersedianya :
2.1.Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter pemeriksaan
2.2.Spesifikasi reagen, material dan alat yang digunakan.
2.3.Control chart
2.4.Alat penyimpanan data

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

33

II. ACUAN PENILAIAN :


1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Matematika
1.2. Statistik: Levey Jennings dan Westgard Multirules
1.3. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan
1.4. Tahapan pemecahan masalah
1.5. Pengetahuan dasar tentang kontrol kualitas
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal: SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Berpengalaman 1 tahun dalam bidang kerjanya.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Menginterpetasi hasil kontrol kualitas (di dalam/di luar batas yang ditetapkan)
3.2. Mengevaluasi dan mengambil tindakan apabila ditemukan hasil yang diluar nilai
batas yang telah ditetapkan
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Menginterpretasikan hasil kontrol kualitas pemeriksaan
4.2. Melakukan prosedur dan persyaratan kualitas yang berlaku
4.3. Mendokumentasikan dan melaporkan semua informasi yang terkait
4.4. Mengidentifikasi adanya penyimpangan yang terjadi dan bila mungkin
penyebabnya
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus ditunjukkan dengan kemampuan kandidat untuk melakukan kontrol
kualitas pada parameter pemeriksaan yang dilakukan.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan menginterpretasikan hasil kontrol kualitas pemeriksaan
5.2. Kemampuan melakukan prosedur dan persyaratan kualitas yang berlaku
5.3. Kemampuan mendokumentasikan dan melaporkan semua informasi yang terkait
5.4. Kemampuan mengidentifikasi adanya penyimpangan yang terjadi dan bila
mungkin penyebabnya
Penilaian dilakukan dengan :
a. Memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang digunakan
b. Memeriksa laporan-laporan perbaikan yang direkomendasikan oleh kandidat
c. Memberikan studi kasus untuk menilai kerangka berpikir kandidat dan kemampuannya
untuk mewaspadai masalah-masalah yang mungkin timbul.
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan
ide dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
ide & teknik
matermatika

Memecahkan
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

34

Kode Unit

Judul Unit :
Uraian Unit :

AK.SAM.010.A
MENGHITUNG JUMLAH SEL DALAM SAMPEL BIOLOGI
Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan
untuk melakukan perhitungan jumlah sel dalam sampel-sampel biologi
dengan menggunakan kamar hitung biasa/cara manual. Pada unit kompetensi
ini tidak mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan melakukan hitung
jumlah sel secara otomatis.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan
pemeriksaan

1.1 Peralatan, reagensia dan bahan habis pakai dipastikan


memenuhi persyaratan yang berlaku
1.2 Spesimen dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan.
1.3 Bila persyaratan dan jenis spesimen tidak terpenuhi
diberikan catatan dan dikonfirmasikan kepada orang
yang berwenang untuk dimintakan keputusan
1.4 Spesimen yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja.
1.5 Spesimen yang memenuhi syarat diproses sesuai
permintaan pemeriksaan.
2. Melakukan pemeriksaan
2.1 Pemeriksaan sampel dilakukan sesuai dengan prosedur
sampel secara manual
yang berlaku
2.2 Hasil pemeriksaan dicatat dan didokumentasikan
2.3 Hasil pemeriksaan dan pemeliharaan divalidasi
3. Melaporkan dan memelihara 3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil
rekaman hasil
dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2 Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
3.3 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
3.4 Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku
4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan
4. Mengikuti prosedur
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai tanggung
kesehatan dan keselamatan
jawab individu dan lingkungannya
kerja
4.2 Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai
dengan prosedur yang berlaku
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :
1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk menghitung jumlah sel dalam sampel biologi di
laboratorium kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

35

2.1.Prosedur operasional standar (SOP), Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter


pemeriksaan dan manual operasional alat.
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan sampel biologi
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log penyimpanan alat
2.5.Alat penyimpanan data
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1 Matematika dasar
1.2 Pengetahuan dasar tentang sample-sampel biologi
1.3 Tahapan pemeriksaan sampel biologi
1.4 Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan sampel biologi
1.5 Penggunaan mikroskop
1.6 Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemeriksaan sampel biologi
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1 Mengintepretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
3.2 Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
4. Aspek kritis kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan prosedur
dan menghitung sel pada sampel biologi.
Penilaian harus difokuskan pada :
4.1.Pengetahuan tentang jenis sampel biologi dan menghitung jumlah sel yang bisa
diperiksa
4.2.Kemampuan mengidentifikasi jenis sel
4.3.Pengetahuan tentang cara perhitungan jumlah sel
4.4.Memahami pemeliharaan alat sesuai dengan prosedur yang berlaku
4.5.Memahami pemakaian peralatan sesuai dengan prosedur yang berlaku
5. Metode Penilaian
5.1.Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan sampel biologi
5.2.Memeriksa laporan kerja kandidat
5.3.Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
5.4.Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
6. Kompetensi Kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama dg
orang lain dan
kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
matematika

Memecahkan
masalah

Menggunakan teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

36

Kode Unit

Judul Unit :
Uraian Unit :

AK.SAM.011.B
MENANGANI DAN MENGIRIM SAMPEL
Unit Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk menangani dan
mengirim sampel bukan hewan. Petugas yang mengirim sampel tidak
bertanggung jawab untuk pengambilan sampel maupun pemeriksaan sampel.
Unit ini tidak mencakup kemampuan untuk menangani dan mengirim hewanhewan sesuai dengan etika/peraturan mengenai hewan.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan
pengambilan sampel

1.1 Tahapan untuk pengambilan sampel dikonfirmasikan


kepada supervisor.
1.2 Kendaraan dan peralatan komunikasi diperiksa keadaan
dan fungsinya.
1.3 Wadah/tempat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
pengiriman diperiksa kelengkapannya di dalam
kendaraan.

2. Mengambil sampel

2.1 Jumlah sampel yang akan diambil dikonfirmasi.


2.2 Sampel dipastikan sesuai dengan kertas kerja.
2.3 Persyaratan pengiriman sampel diterapkan sesuai
prosedur tempat kerja.
2.4 Dokumen yang diperlukan di tempat pengambilan
sampel dilengkapi.
2.5 Sampel disimpan pada suhu yang sesuai dalam
wadah/tempat pengiriman khusus.

3. Mengirim sampel

3.1 Tindakan cara-cara pengamanan dilakukan setiap saat.


3.2 Sampel diperiksa keutuhannya/keadaannya selama
pengiriman.
3.3 Sampel dikirim ke tempat penerimaan sesuai prosedur.
3.4 Seluruh informasi dijaga kerahasiaannya.
3.5 Tumpahan dibersihkan sesuai prosedur
3.6 Jika ada masalah dilaporkan pada supervisor

4. Merawat Peralatan

4.1 Kendaraan dipastikan berfungsi dengan baik


4.2 Wadah/ tempat pengiriman dirawat agar tetap dalam
kondisi yang baik untuk digunakan
4.3 Bahan-bahan yang habis pakai dibuat permintaannya
untuk stok/persediaan

I.

PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya:
1. Kendaraan yang berfungsi dengan baik

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

37

2.
3.
4.
5.

Prosedur pemeriksaan standar untuk pengambilan dan pengiriman sampel


Peralatan komunikasi
Wadah/tempat sampel
Wadah untuk mengirim sampel

II. ACUAN PENILAIAN


1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1 Komunikasi efektif dengan klien dan pelanggan
1.2. Kebutuhan pengiriman yang sesuai prosedur dan tepat waktu
1.3. Sampel-sampel biologi dan lingkungan yang labil
1.4. Pengaruh suhu atau perubahan kondisi lingkungan pada sampel
1.5. Bahan-bahan biologi yang mungkin menyebabkan infeksi
1.6. Prosedur membersihkan tumpahan dan peralatan yang pecah
1.7. Perlunya pembuangan sampah dan wadah yang efisien dan praktis
1.8. Perlunya pemeliharaan peralatan yang digunakan dalam penanganan dan
pengiriman sampel
2. Persyaratan dasar:
2.1. Telah lulus unit kompetensi Menjaga Kesehatan dan Keselamatan kerja.
2.2. Kualifikasi pendidikan formal : SMK Jurusan Analis Kesehatan
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Metode penanganan sampel
4. Aspek kritis kompetensi:
4.1. Merencanakan pengambilan sampel dengan supervisor
4.2. Mempersiapkan kendaraan untuk keperluan perjalanan
4.3. Memeriksa peralatan komunikasi
4.4. Membuat perjanjian dengan individu, pelanggan, klien dan staf resepsionis secara
efektif
4.5. Mencatat secara lengkap perubahan yang terjadi pada sampel
4.6. Membersihkan tumpahan dan pecahan
4.7. Menggunakan teknik dan peralatan untuk pembuangan sampah secara aman
sesuai prosedur
4.8. Melaporkan kesulitan pada supervisor.
5 Prosedur Penilaian meliputi:
5.1. Pengamatan langsung kepada kandidat dalam melakukan penerimaan dan
persiapan sampel untuk pemeriksaan patologi.
5.2. Umpan balik dari supervisor maupun orang ketiga.
5.3. Pertanyaan lisan untuk menilai pengetahuan dasar prosedur dimana observasi sulit
dilakukan.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

38

6 Kompetensi Kunci
Mengumpul
-kan
Informasi

Mengkomunikasikan Ide dan


Informasi

Merencanakan dan
Mengatur
Kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain &
Kelompok

Menggunakan
Ide & Teknik
Matematika

Memecahkan
Masalah

Menggunakan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

39

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.SAM.012.B
MENERIMA

DAN

MEMPERSIAPKAN

SAMPEL

UNTUK

PEMERIKSAAN PATOLOGI
Uraian Unit :

Unit Kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menerima dan menyiapkan


sample untuk pemeriksaan patologi. Unit ini tidak meliputi teknik-teknik
melakukan pemeriksaan sampel ataupun teknik memproses jaringan.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memasukan data sampel 1.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa dan
dalam buku log.
dicocokkan.
1.2 Sampel dan formulir permintaan yang sesuai dimasukkan
kedalam sistem informasi laboratorium. Penyimpanan
data dilakukan sesuai prosedur.
1.3 Sampel-sampel urgent diproses sesuai prosedur tempat
kerja.
1.4 Seluruh data laboratorium dipastikan keamanannya
sesuai prosedur.
2. Mencatat hal-hal yang
berhubungan dengan
pelayanan terhadap
pelanggan
3. Menyiapkan sampelsampel yang akan dianalisa

2.1 Sampel dan formulir permintaan yang tidak sesuai


dilaporkan sesuai prosedur
2.2 Pelanggan dipastikan dilayani dengan baik dan sopan.

4. Membagikan sampel

4.1 Sampel dikelompokkan sesuai tempat / tujuan


pemeriksaan
4.2 Sampel dibagikan sesuai tempat/tujuan pemeriksaan
4.3 Formulir permintaan dibagikan sesuai tempat tujuan
untuk memasukkan data.
4.4 Sampel dan formulir permintaan yang telah diterima staf
laboratorium diperiksa.

3.1 Pemisahan sampel dilakukan secara fisik sesuai


keperluan.
3.2 Wadah sampel/Aliquot berlabel disiapkan untuk sampel
utama.
3.2 Pemisahan sampel dilakukan dengan bahan-bahan kimia
sesuai keperluan
3.3 Sampel disimpan dalam media transpor yang sesuai
apabila diperlukan.
3.4 Pembentukan aerosol saat sentrifugasi, pemipetan
maupun pemindahan sampel diminimalkan.
3.5 Sampel disimpan pada suhu yang sesuai baik sebelum,
selama dan sesudah pemeriksaan.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

40

5. Menjaga lingkungan kerja


dengan aman

5.1 Digunakan alat pelindung diri yang sesuai.


5.2 Seluruh kejadian kecelakaan maupun tumpahan dicatat
dan dilaporkan pada supervisor.
5.3 Seluruh tumpahan dibersihkan sesuai prosedur.
5.4 Diminimalkan terbentuknya limbah.
5.5 Bahan-bahan berbahaya dan limbah dibuang dengan
aman sesuai prosedur.

I. PERSYARATAN KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya:
1. Prosedur kerja standar (SOP) yang dianjurkan .
2. Material safety data sheets (MSDS).
3. Prosedur pengiriman dan penyimpanan sampel.
4. Prosedur melakukan pemisahan sampel secara fisika maupun kimia, misalnya prosedur
sentrifugasi, pemisahan serum dengan plasma.
5. Prosedur pelabelan sampel, penanganan sampel urgent dan prosedur rujukan.
6. Alat-alat yang diperlukan untuk menerima dan mempersiapkan sampel untuk pemeriksaan
patologi.
7. Sistem informasi komputer, sistem pencatatan dan penyimpanan data.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1 Pentingnya memelihara hubungan baik dengan pelanggan.
1.2 Bahan-bahan biologi yang merupakan sumber potensial untuk penularan infeksi.
1.3 Cairan yang tidak stabil misalnya darah lengkap yang diberi antikoagulan.
1.4 Pentingnya pengetahuan tentang pelabelan.
1.5 Pemeriksaan untuk keperluan spesifik diperlukan jenis sampel yang spesifik.
1.6 Mengirim dan Menyimpan sampel.
2. Persyaratan dasar :
1.1 Telah lulus dalam unit kompetensi berkomunikasi dengan orang lain memiliki
pengetahuan keselamatan kerja
1.2 Telah lulus dalam unit kompetensi Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
1.3 Kualifikasi pendidikan formal : SMK Jurusan Analis Kesehatan
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1. Metode penanganan sampel
4. Aspek Kritis kompetensi:
4.1. Menerima dan memproses sampel sesuai prosedur
4.2. Melakukan persiapan sampel dan subsampel sesuai prosedur

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

41

5. Prosedur Penilaian
5.1 Pengamatan langsung kepada kandidat dalam melakukan penerimaan dan
persiapan sampel untuk pemeriksaan patologi.
5.2 Umpan balik dari supervisor maupun orang ketiga.
5.3 Pertanyaan lisan untuk menilai pengetahuan dasar prosedur di mana observasi sulit
dilakukan.
6. Kompetensi Kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan
Ide dan Informasi

Merencanakan
dan Mengatur
Kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& Kelompok

Menggunakan
konsep & Teknik
Matematika

Memecahkan
persoalan/
Masalah

Menggunakan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

42

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.SAM.013.B
MENDAPATKAN SAMPEL YANG REPRESENTATIF SESUAI
DENGAN RENCANA SAMPLING

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mendapatkan sampel


(contoh) yang mewakili bahan asalnya (representatif) dalam keadaan yang
layak untuk diproses dan diuji lebih lanjut.

SUB KOMPETENSI
1. Mempersiapkan
pengambilan sampel

2. Mengambil/mendapatkan
sampel

3. Mempersiapkan sampel
untuk
pemeriksaan/pengujian

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Rencana pengambilan contoh, prosedur keamanan untuk
melakukan pengambilan contoh, dan prosedur pelaporan
yang tepat, diterima dan dikonfirmasikan dengan benar.
1.2 Peralatan untuk pengambilan sampel dan kondisi
penyimpanan sampel dipilih dengan benar, agar sampel
tetap utuh selama proses pengumpulan, penyimpanan
dan pengiriman
1.3 Kondisi peralatan pengambilan contoh diperiksa dan
dijamin dalam keadaan baik.
1.4 Prosedur dan frekuensi penarikan sampel dikonfirmasi
kembali, agar diperoleh sampel yang sesuai dengan
kebutuhan dan persyaratan yang ada.
2.1 Pemeriksaan dilakukan kembali terhadap bahan, untuk
meyakinkan bahwa sesuai untuk dilakukan proses
pengambilan contoh.
2.2 Identifikasi dan pelaporan dilakukan terhadap hal-hal
yang tidak lazim selama proses pengambilan sampel.
2.3 Sampel dikumpulkan, dan dilakukan pengecekan
kembali untuk meyakinkan bahwa jenis sampel, lokasi
dan waktu pengambilan sampel sesuai dengan rencana
pengambilan sampel.
2.4 Seluruh informasi mengenai sampel dicatat (direkam)
sesuai kebutuhan dan ketentuan.
2.5 Selama proses pengambilan sampel, keutuhan dari
sampel dipelihara agar tetap representatif.
3.1 Subsampel disiapkan dan dilakukan pengecekan untuk
meyakinkan bahwa sampel tersebut representatif.
3.2 Prosedur keamanan yang telah ditentukan (sesuai SOP)
diikuti, untuk mengurangi bahaya atau kontaminasi
terhadap diri sendiri, lingkungan kerja dan lingkungan
sekitar,
3.3 Sampel yang akan dikirim disiapkan, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan mengenai bahan
berbahaya

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

43

4. Menyimpan sampel
cadangan

4.1 Sampel disiapkan untuk cadangan.


4.2 Sampel untuk cadangan diberi label, informasi mengenai
sampel cadangan dicatat.
5. Membuang sisa sampel dan 5.1 Sisa sampel dan limbah yang telah terpakai dibuang
limbah yang telah digunakan
sesuai prosedur yang berlaku.
5.2 Peralatan, wadah, dan lingkungan kerja dibersihkan
sesuai dengan prosedur.
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, misalnya Standar Nasional Indonesia,
Prosedur Operasional Standar (SOP), dan Pedoman Kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Prosedur pengawasan mutu hasil pemeriksaan laboratorium
3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat diterima
sesuai persyaratan yang yang telah ditentukan, memberi label, memproses sampel untuk
dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan membuang sisa
sampel secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.
5. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat.
6. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
7. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
8. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
9. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil.
10. Prosedur pembuangan limbah
11. Rencana dan jadwal program pelatihan.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Heating mantle atau Hot plate
4. Oven listrik
5. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1. Pengetahuan yang berhubungan dengan persyaratan mutu bahan uji.
1.2. Penggunaan peralatan gelas (glassware)
1.3. Pembuatan larutan pereaksi dan larutan baku primer.
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1. Interpretasi hasil pemeriksaan mutu bahan uji.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

44

3.2. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kalibrasinya, seperti


neraca listrik, hot plate, oven.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Metode pengambilan sampel
4.2. Persiapan sampel untuk pemeriksaan
4.3. Tersedianya sampel cadangan
5. Metode Penilaian
5.1. Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja.
Sebagai bahan pertimbangan penilaian, penilai (assessor) juga memperhatikan
kemampuan kandidat, tentang :
a. Pengetahuan mengenai sistem yang berlaku di tempat kerja.
b. Mengatur dan mengorganisasi pekerjaan agar dapat diselesaikan secara cepat dan
tepat, dalam waktu yang disediakan.
c. Menggunakan sampel, reagen dan bahan-bahan lain secara hemat.
d. Melakukan validasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
e. Mengenakan peralatan pelindung diri
f. Menggunakan peralatan laboratorium dengan aman
g. Membuang limbah sesuai prosedur tetap yang berlaku di tempat kerja.
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerja sama
dgn orang lain &
klp

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

45

Kode Unit

AK.UJI.014.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berkaitan dengan tugas-tugas yang meliputi


persiapan pemeriksaan, pemeriksaan dan pelaporan hasil pemeriksaan
di bidang Imunoserologi

SUB KOMPETENSI
1. Melakukan persiapan
pemeriksaan

2. Melakukan pemeriksaan

3. Melaporkan dan
memelihara hasil dan alat
laboratorium

4. Mengikuti prosedur
keselamatan kesehatan
kerja

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Peralatan, reagensia dan bahan pembantu dipastikan
memenuhi persyaratan yang berlaku.
1.2 Sampel dipastikan kesesuaiannya dengan formulir
permintaan pemeriksaan.
1.3 Catatan diberikan bila persyaratan dan jenis spesimen
tidak terpenuhi dan diinformasikan kepada pihak yang
berkepentingan
1.4 Sampel yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dicatat pada buku kerja.
1.5 Sampel yang memenuhi syarat diproses sesuai
permintaan pemeriksaan.
2.1 Pemeriksaan bahan kontrol dan sampel dilakukan secara
manual atau otomatis sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil
atau pada sistem komputer dan didokumentasikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
3.2 Hasil yang diperoleh dilaporkan dan dimintakan
masukan supervisor atau orang yang berwenang bila ada
interpretasi hasil di luar kewenangannya
3.3 Pemecahan dicari dan tindakan perbaikan dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bila terjadi
masalah yang berkaitan dengan alat dan proses
pemeriksaan.
3.4 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada buku log pemeliharaan alat
3.5 Pemeliharaan catatan laboratorium dilakukan dengan baik
dan benar sesuai prosedur yang berlaku.
4.1 Prosedur keselamatan kesehatan kerja diikuti dengan
benar sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai
tanggung jawab individu lingkungannya
4.2. Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola dengan benar
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

46

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :


1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan imunoserologi di
laboratorium kesehatan.
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung oleh tersedianya :
2.1.Standar operasi kerja , Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter pemeriksaan dan
manual operasional alat
2.2.Mikroskop, kaca obyek, kaca penutup, dan alat bantu lainnya.(bila diperlukan)
2.3.Peralatan dan reagensia yang diperlukan untuk pemeriksaan imunoserologi
2.4.Buku kerja dan buku log pemeliharaan alat
2.5.Komputer untuk penyimpanan data (bila diperlukan)
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1 Pengetahuan dasar tentang imunoserologi
1.2 Sistematika pemeriksaan imunoserologi
1.3 Prinsip metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan imunoserologi
1.4 Matematika
1.5 Faktor-faktor kritis pada pemeriksaan imunoserologi
1.6 Kemampuan membaca prosedur dalam Bahasa Inggris
2. Persyaratan Dasar
1.1.Kualifikasi pendidikan formal SMK jurusan Analis Kesehatan
1.2.Berpengalaman 1 tahun dalam bidang kerjanya.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Menyimpulkan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Kemampuan membaca prosedur dalam Bahasa Inggris
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1.Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan
imunoserologi dari berbagai sampel
5.2.Pertanyaan lisan dan tertulis
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan Ide dan


Informasi

Merencanakan
dan Mengatur
Kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& Kelompok

Menggunakan
Ide & Teknik
Matermatika

Memecahkan
Persoalan/
Masalah

Menggunakan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

47

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.UJI.015.A

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan


pemeriksaan virologi yang patogen atau menginfeksi manusia secara
mikroskopik, pemeriksaan isolasi dan identifikasi virus serta pemeriksaan
serologi sederhana untuk menunjang diagnosis laboratorium virologi. Unit
kompetensi ini dibatasi pada aspek-aspek laboratorium yang berhubungan
dengan pemeriksaan virus-virus yang patogen/ menginfeksi manusia tetapi
tidak berhubungan dengan virus-virus yang menginfeksi hewan atau
tumbuhan.

MELAKUKAN PEMERIKSAAN VIROLOGI

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memproses sampel untuk 1.1 Sampel diperiksa dan dicocokkan dengan formulir
pemeriksaan
permintaan
1.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak sesuai atau
sampel tidak memenuhi syarat dikembalikan
1.3 Sampel dan formulir permintaan yang sudah sesuai
dicatat dan diproses sesuai permintaan pemeriksaan
1.4 Komponen sampel disimpan dengan tepat sampai siap
dilakukan pemeriksaan
2. Melakukan pemeriksaan
2.1 Metode dan prosedur yang dianjurkan dipilih sesuai
permintaan pemeriksaan
2.2 Pedoman rancangan kerja dibuat sesuai prosedur yang
dipilih
2.3 Alat-alat yang akan digunakan disiapkan
2.4 Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur standar dengan
tetap memperhatikan prosedur kontrol kualitas.
2.5 Peralatan uji dirawat sesuai prosedur.
2.6 Bahan-bahan pereaksi disimpan sesuai prosedur.
3. Memelihara keamanan
3.1 Alat pelindung diri yang tepat digunakan
daerah kerja dan lingkungan 3.2 Percikan dan tumpahan dibersihkan segera dengan
menggunakan teknik yang tepat.
3.3 Produksi sampah diminimalkan
3.4 Sampah dan bahan-bahan berbahaya dibuang, dan
dipastikan keamanannya sesuai prosedur
4. Menjaga data laboratorium
4.1 Catatan dibuat untuk menyimpan data baik pada buku,
formulir maupun sistem komputer
4.2 Inventarisasi dilakukan untuk alat-alat laboratorium
4.3 Seluruh informasi klinik dan data laboratorium dijaga
keamanannya
I. PERSYARATAN KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya:
1. Metode-metode pemeriksaan laboratorium virologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

48

2. Prosedur-prosedur pemeriksaan laboratorium virologi


3. Prosedur penanganan dan pengolahan sampel seperti prosedur memilih sampel sesuai
syarat yang ditentukan, memberi label, memproses sampel untuk analisis, menyimpan,
mengirimkan dan membuang sampel secara aman
4. Prosedur sterilisasi alat-alat virologi
5. Prosedur melakukan pekerjaan secara aseptik
6. Persyaratan keamanan peralatan laboratorium, bahan-bahan dan hasil
7. Petunjuk untuk melaporkan kejadian atau kecelakaan
8. Petunjuk untuk menyimpan data dan inventarisasi alat
9. Sistem pembuangan limbah
10. Peralatan dan bahan yang digunakan di laboratorium virologi baik alat-alat untuk
pemeriksaan mikroskopik, pemeriksaan isolasi maupun pemeriksaan serologi.
11. Sistem pencatatan dan penyimpanan data.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1. Pengetahuan Imunoserologi, virologi dan keselamatan dan kesehatan kerja.
1.2. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium virologi
1.3. Pengetahuan mengenai sterilisasi
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan minimal : SMK Analis Kesehatan
2.2. Telah menyelesaikan kompetensi pemeriksaan imunologi serologi (dasar).
2.3. Telah menyelesaikan kompetensi melakukan pemeriksaan laboratorium biologi
(mikroskop).
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1. Pengetahuan yang berhubungan dengan sampel, pemeriksaan virologi dan
menyimpulkan hasil.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Membuat preparat, mengisolasi virus dan menyimpulkan hasilnya
4.2. Pengetahuan tentang desinfeksi dan sterilisasi
4.3. Penggunaan peralatan dengan benar dan aman
4.4. Penggunaan sampel, reagen dan bahan-bahan lain secara hemat dan membuang
limbah sesuai prosedur
4.5. Tidak menyebabkan timbulnya kontaminasi pada dirinya sendiri, orang lain, meja
kerja, peralatan atau sampel yang diuji
4.6. Tidak mengkontaminasi media atau pereaksi ketika melakukan pemindahan
biakan
4.7. Menginterpretasikan reaksi pewarnaan secara akurat dengan konsisten
4.8. Melaporkan semua kejadian dan kecelakaan kerja
4.9. Mendisinfeksi setiap tumpahan dan membuang bahan-bahan terkontaminasi
dengan cara yang aman
4.10. Mendisinfeksi meja kerja, setiap kali selesai bekerja.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

49

5. Metode Penilaian
5.1. Pengamatan kepada kandidat dalam melakukan pemeriksaan virus secara
mikroskopis, isolasi, dan serologi sederhana
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
5.3. Umpan balik orang ketiga
6. Kompetensi Kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan Ide dan


Informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain &
kelompok

Menggunakan
ide & teknik
matermatika

Memecahkan
Masalah

Menggunakan
Teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

50

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.UJI.016.A

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam


membuat sediaan langsung, menanam biakan, mengisolasi dan
mengidentifikasi bakteri untuk pemeriksaan sampel klinis dari tubuh manusia.
Dengan menggunakan teknik isolasi secara aseptik, melakukan pembiakan
dan identifikasi, unit kompetensi ini dapat meningkatkan kemampuan teknik
dalam melakukan prosedur pemeriksaan bakteriologi klinik.

MELAKUKAN PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI KLINIK

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan
pemeriksaan bakteriologi
dengan aman

1.1 Peralatan pelindung diri dipakai sebelum melakukan


Pemeriksaan
1.2 Dilakukan pemilihan prosedur kerja, peralatan yang
sesuai dan penyiapan meja kerja untuk keamanan
pemeriksaan
1.3 Meja kerja didisinfeksi dengan benar sesuai prosedur
sebelum maupun sesudah digunakan
1.4 Peralatan untuk keadaan darurat diletakkan pada tempat
yang sesuai agar dapat segera melakukan penanggulang
an bila terjadi kecelakaan.
1.5. Kedua tangan dicuci sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan di laboratorium

2. Menerima dan memproses


sampel sesuai formulir
permintaan

2.1. Sampel dipastikan sesuai dengan formulir pemeriksaan


2.2. Sampel dan formulir permintaan pemeriksaan diperiksa
secara detail sebelum diterima
2.3.Sampel dan formulir yang tidak memenuhi syarat,
dikembalikan dan diberikan alasannya
2.4. Sampel yang benar dicatat untuk memastikan alur proses
pemeriksaan sampel
2.5. Sampel yang memerlukan pemeriksaan lain atau di rujuk,
didistribusikan sesuai permintaan
2.6.Sampel ditangani dengan benar sesuai dengan bahan dan
jenis pemeriksaan
2.7.Sampel ditangani selayaknya bila terdapat penundaan
pemeriksaan.
3.1 Metode pemeriksaan ditentukan sesuai dengan jenis
sampel dan permintaan pemeriksaan.
3.2 Olesan tipis atau hapusan dibuat dari sampel untuk
diwarnai sesuai jenis pemeriksaan.
3.3 Pewarnaan dilakukan sesuai dengan jenis bakteri yang
diperiksa.
3.4 Dibuat preparat tetes gantung untuk pengamatan
langsung tanpa pewarnaan, bila diperlukan (periksa

3. Melakukan pemeriksaan
sampel dengan pewarnaan
atau secara langsung

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

51

4. Melakukan isolasi teknik


aseptik

5. Melakukan identifikasi
bakteri dan uji serologi

6. Melakukan uji
kepekaan terhadap
antibiotik
7. Melaporkan
hasil dan catatan
kerja lab.

8. Melakukan
pembuangan limbah
secara benar

motilitas)
3.5 Dilakukan pengamatan sediaan pewarnaan atau preparat
tetes gantung di bawah mikroskop dan dari hasil yang
diperoleh ditentukan pemeriksaan selanjutnya
4.1. Jenis media dipilih yang sesuai dengan jenis sampel dan
jenis pemeriksaan yang diinginkan
4.2. Sampel diinokulasikan ke dalam media dengan teknik
aseptik sesuai jenis bakteri
4.3. Media yang telah diinokulasi, diinkubasikan sesuai
dengan jenis bakteri yang akan diisolasi.
4.4. Sub kultur dilakukan pada biakan hasil isolasi
menggunakan media yang sesuai
5.1.Jenis uji biokimia dipilih sesuai dengan bakteri tersangka
yang berhasil diisolasi.
5.2.Biakan murni hasil isolasi diinokulasikan dilakukan pada
media uji biokimia, sesuai ketentuan murni hasil isolasi,
sesuai ketentuan
5.3.Dilakukan inkubasi sesuai dengan jenis bakteri yang
akan diidentifikasi
5.4.Hasil uji biokimia dibaca dan diinterpretasikan hasilnya
5.5.Dilakukan uji serologi, bila perlu.
6.1.Inokulum, media dan alat yang sesuai untuk uji kepekaan
terhadap antibiotik disiapkan
6.2.Uji kepekaan terhadap antibiotik dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
7.1.Hasil pemeriksaan dicatat dan didokumentasikan ke
sistem komputer atau buku catatan dan formulir secara
akurat
7.2.Buku catatan yang berisi hasil pemeriksaan dan data
laboratorium, dijaga dan disimpan dengan baik.
7.3.Informasi klinik, data dan catatan hasil pemeriksaan
laboratorium, dipastikan aman.
8.1.Alat - alat dan bahan serta media yang telah digunakan ,
di simpan pada tempat yang sesuai
8.2.Alat, bahan dan media yang telah digunakan serta limbah
patologis didesinfeksi, disterilisasi dan dicuci atau
dibuang

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini, perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur kerja standar (SOP) dan manual pemeriksaan bakteri patogen di tempat kerja
2. Prosedur pengambilan dan penanganan sampel (pemberian label, persiapan, penyimpanan
dan pengangkutan)
3. Sistem pemantapan kualitas dan proses peningkatan kualitas secara berkelanjutan
4. Struktur organisasi laboratorium, alur pekerjaan dan tata letak laboratorium

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

52

5. Peralatan perlindungan diri (jas lab, sarung tangan, masker dll) dan fasilitas untuk
keamanan kerja di laboratorium mikrobiologi
6. Inkubator sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilaksanakan
7. Peralatan untuk inokulasi (Ose), pipet, tabung reaksi, kaca objek, spatula
8. Mikroskop binokuler
9. Pembakar bunsen atau lampu spiritus
10. Autoclave
11. Oven
12. Sistem informasi komputer, data base, sistem pencatatan dan penyimpanan data dan arsip
13. Larutan desinfektan, zat warna, media, reagensia dan bahan-bahan lain untuk
pemeriksaan bakteriologi klinik
14. Peralatan gelas dan alat ukur
15. Timbangan
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1 Terminologi bakteriologi yang relevan
1.2 Penggunakan pakaian pelindung diri dan biological safety cabinet
1.3 Melakukan disinfeksi dan sterilisasi
1.4 Cara isolasi dan identifikasi berbagai jenis bakteri patogen
1.5 Cara inokulasi dengan teknik aseptik
2. Persyaratan dasar:
Unit kompetensi ini harus dinilai setelah menguasai unit kompetensi:
2.1. Mengerjakan teknik aseptik
2.2. Mengerjakan prosedur laboratorium biologi
2.3. Membuat media perbenihan
2.4 Kualifikasi pendidikan formal SMK Jurusan Analis Kesehatan dan atau pengalaman
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang
3.1 Mengidentifikasi gangguan dan penyimpangan gambar pada mikroskop
3.2 Ilmu biologi sel yang berhubungan dengan fenomena pertumbuhan dan isolasi bakteri
yang diidentifikasi
3.3 Genetika bakteri
3.4 Interaksi antara mikroorganisme dengan inang (phatogenesis)
3.5 Zat anti mikroba dan uji kepekaan terhadap antibiotik
3.6 Pemeriksaan bakteriologi paling tidak 100 sampel di bawah bimbingan supervisi
4. Aspek kritis kompetensi
4.1 Kemampuan mencegah terjadinya kontaminasi pada dirinya sendiri, orang lain, meja
kerja, peralatan atau sampel yang diuji
4.2 Kemampuan untuk tidak mengkontaminasi media atau pereaksi ketika melakukan
pemindahan biakan
4.3 Mengidentifikasi gangguan (artefak) pada pemeriksaan mikroskopik
4.4 Menginterpretasikan reaksi pewarnaan secara akurat dengan konsisten

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

53

4.5 Mendiskripsikan bentuk-bentuk koloni bakteri pada media yang umum digunakan
untuk pemeriksaan bakteri, dengan konsisten.
4.6 Melaporkan semua kejadian dan kecelakaan kerja
4.7 Mendisinfeksi setiap tumpahan dan membuang bahan-bahan terkontaminasi dengan
cara yang aman
4.8 Mendisinfeksi meja kerja, setiap kali selesai bekerja.
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji ditempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan bakteriologi
berupa penilaian terpadu dengan studi kasus seperti misalnya isolasi dan identifikasi
suatu spesimen yang mengandung dua atau lebih spesies, mengaitkan sampel,
biakan, morfologi dan data uji biokimia, dan juga uji lain yang relevan (uji
kepekaan).
5.2 Pertanyaan-pertanyaan lisan atau tertulis yang dikaitkan dengan isolasi, dan
identifikasi bakteri patogen.
6. Kompetensi kunci
Mengumpul
Kan
informasi

Mengkomuni
kasikan ide dan
informasi

Meren canakan
dan menga tur
kegiatan

Bekerjasama dgn
orang lain dan
kelompok

Menggunakan
ide dan teknik
matematika

Memecahkan
persoalan /
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

54

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.UJI.017.B

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menyiapkan media


perbenihan yang bebas dari kontaminasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan
mikroorganisme.

MEMBUAT MEDIA PEMBENIHAN

SUB KOMPETENSI
1. Melarutkan bahan
untuk membuat media

2. Mensterilisasi media

3. Menambahkan zat
tambahan, menuang
media dan memberi
label media

4. Melakukan
pemeriksaan sterilitas
dan kualitas
media

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Bahan (media serbuk), pelarut yang sesuai dan peralatan
yang diperlukan disiapkan
1.2 Pelarut diukur sesuai dengan jumlah media yang akan
dibuat dan dituangkan kedalam wadah sesuai ketentuan
1.3 Jumlah bahan yang diperlukan dihitung sesuai kebutuhan
dalam pembuatan media
1.4 Bahan yang dibutuhkan ditimbang sesuai ketentuan
1.5 Bahan dilarutkan sesuai dengan ketentuan dengan pelarut
dengan atau tanpa pemanasan
2.1.Autoclave disiapkan untuk sterilisasi media
2.2.Autoclave diisi dengan beban maksimum yang diijinkan
dengan penempatan bahan yang akan disterilkan sesuai
ketentuan
2.3.Indikator sterilisasi diyakinkan pada posisi dan beban
yang benar untuk melihat proses sterilisasi
2.4. Autoclave dioperasikan sesuai dengan persyaratan pabrik
untuk mencapai sterilisasi yang diharapkan
2.5. Alat pelindung diri digunakan pada saat mengangkat,
dan memindahkan media panas dari autoclave
2.6. Media didinginkan untuk mencapai suhu spesifik di
dalam prosedur pembuatan media
3.1.Penambahan zat tambahan dilakukan ke dalam media
secara aseptik dan tidak menyebabkan kerusakan bahan
tambahan bila perlu
3.2.Media secara aseptik dituangkan untuk meminimalkan
terjadi kontaminasi
3.3.Pemberian label pada media dilakukan sesuai ketentuan
tanpa menghalangi pengamatan koloni yang tumbuh
3.4.Media disimpan sesuai ketentuan untuk memaksimalkan
pertumbuhan mikrooganisme dan meminimalkan
kontaminasi
4.1. Media kontrol diinkubasi sesuai ketentuan untuk
memeriksan sterilisasi dan struktur media
4.2. Media diperiksa kualitasnya sesuai dengan jenis media
dengan cara menanam bakteri uji pada media
4.3. Media stok yang disimpan, diperiksa secara periodik
untuk meyakinkan bahwa sesuai dengan standar

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

55

5. Memeliharan tempat
kerja dan peralatan
untuk mencegah infeksi
silang dan kontaminasi

5.1.Bahan habis pakai dan yang masih dapat digunakan


ditempatkan kembali ke dalam wadah yang sesuai
5.2.Meja kerja didisinfeksi sebelum dan sesudah bekerja, dan
peralatan yang sudah digunakan dibersihkan
5.3.Peralatan berisi bahan habis pakai, dipindahkan,
didisinfeksi, disterilisasi atau dibuang sesuai ketentuan

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini, perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur kerja standar (SOP) pembuatan media di tempat kerja
2. Manual pembuatan media
3. Jadwal produksi
4. Lembar data keselamatan bahan (MSDS)
5. Sistem pemantapan kualitas dan proses peningkatan kualitas secara berkelanjutan
6. Struktur organisasi laboratorium, alur pekerjaan dan tata letak laboratorium
7. Peralatan perlindungan diri (jas lab, sarung tangan, masker dll) dan fasilitas untuk
keamanan kerja di laboratorium mikrobiologi
8. Neraca / timbangan
9. Inkubator
10. Peralatan untuk inokulasi (Ose)
11. Pembakar bunsen atau lampu spiritus
12. Autoclave
13. Oven
14. Peralatan gelas dan alat ukur (tabung reaksi, cawan petri, pengaduk dan gelas ukur)
15. Larutan disinfeksi
16. Botol penyimpan media
17. Lemari es
18. Indikator sterilisasi
19. Berbagai macam media
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Konsep mikrobiologi dasar dan terminologi
1.2. Macam-macam jenis media berdasarkan bentuk dan fungsi
1.3. Penggunakan pelindung diri dengan benar
1.4. Hubungan antara pembuatan media yang benar dengan pertumbuhan optimal
mikroorganisme
1.5. Peran makronutrien serta zat tambahan pada media
1.6. Peran inhibitor pertumbuhan bakteri pada media
1.7. Persyaratan fisik untuk pertumbuhan optimal mikroorganisme
1.8. Keahlian matematik untuk menghitung massa dan volume
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : setara SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
2.3. Berpengalaman 10 kali dalam pembuatan media, teknik aseptik dan cara sterilisasi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

56

3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:


3.1. Menggunakan pelindung diri yang benar
3.2. Melakukan disinfeksi dan sterilisasi
3.3. Mencegah kontaminasi silang
3.4. Cara bekerja yang tidak menyebabkan timbulnya kontaminasi / infeksi pada diri
sendiri, orang lain, meja kerja, peralatan atau sampel
3.5. Cara inokulasi dengan teknik aseptik
3.6. Meyakinkan kesterilan media
3.7. Menjaga adanya jarak antara wadah untuk meyakinkan sterilisasi yang efisien
3.8. Memberi label dan menyimpan media sesuai dengan peraturan
3.9. Peran makronutrien dan mikronutrien serta zat tambahan pada media
3.10. Peran inhibitor pertumbuhan bakteri pada media
3.11. Persyaratan fisik untuk pertumbuhan optimal mikroorganisme
3.12. Cara melakukan uji kualitas media
3.13. Berpengalaman paling tidak 10 kali dalam pembuatan media, teknik aseptik dan
cara sterilisasi.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Mencegah terjadinya kontaminasi silang
4.2. Meyakinkan kesterilan media dengan menggunakan teknik sterilisasi yang benar
4.3. Meyakinkan media yang disterilkan sudah cukup didinginkan untuk meyakinkan
zat tambahan seperti darah tidak diinaktifkan pada saat ditambahkan ke dalam
media
4.4. Memilih media yang sesuai untuk proses isolasi dan atau untuk pertumbuhan
organisme yang spesifik
4.5. Memberi label dan menyimpan media sesuai dengan peraturan perusahaan
4.6. Mencatat data dengan teliti
4.7. Menyortir, mengumpulkan, memproses, mendaur ulang atau membuang limbah
dengan benar
4.8. Memiliki kemampuan menguji kwalitas media untuk mendukkung pertumbuhan
mikroorganisme yang relevan.
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji ditempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam membuat media perbenihan dan
cara pemeriksaan sterilitas serta kualitas media
5.2. Pertanyaan-pertanyaan lisan atau tertulis yang dikaitkan dengan pembuatan media
perbenihan dan uji sterilitas serta kualitas media
5.3. Masukan dari rekan kerja dan supervisor untuk memastikan bahwa prosedur di
tempat kerja diikuti dengan konsisten
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan menga tur
kegiatan

Bekerjasama dgn
orang lain dan
kelompok

Menggunakan
ide dan teknik
matematika

Memecahkan
persoalan /
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

57

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.UJI.018.A

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam


pengambilan, penanganan dan pemeriksaan sampel untuk identifikasi
cacing yang menginfeksi tubuh manusia. Dengan menggunakan metode yang
tepat dan benar, dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan prosedur
pemeriksaan helmintologi klinik untuk membantu menegakkan diagnose
penyakit infeksi.

MELAKUKAN PEMERIKSAAN HELMINTOLOGI

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan
pemeriksaan cacing
dengan aman

1.1 Peralatan pelindung (Jas lab) dipakai sebelum melakukan


Pemeriksaan
1.2 Meja kerja didisinfeksi dengan benar sebelum dan
sesudah digunakan
1.3 Peralatan dan bahan yang sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang dikerjakan (diminta) disiapkan
1.4 Kedua tangan dicuci sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan di laboratorium.

2. Menangani sampel dengan


tepat dan benar sesuai
formulir permintaan

2.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara rinci


sebelum diterima
2.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak memenuhi
persyaratan dikembalikan dan diberi alasannya
2.3 Sampel yang benar dicatat untuk memastikan
penanganan yang tepat dan benar, sehingga kondisi
sampel tetap representatif dan siap diperiksa.
2.4 Sampel yang memerlukan pemeriksaan lain atau dirujuk,
didistribusikan sesuai permintaan.
2.5 Sampel disimpan dan ditangani dengan benar jika
terdapat penundaan pemeriksaan atau sampel harus
dikirim dengan segera
2.6 Sampel ditangani selayaknya bila terdapat penundaan
pemeriksaan.
3.1 Sampel dibuat sediaan segar (langsung) dengan
pengenceran, untuk dilihat langsung dengan mikroskop,
selanjutnya disimpan
3.2 Sampel dibuat sediaan dengan metode konsentrasi
apabila volume sampel mencukupi
3.3 Jenis sampel yang tidak bisa diperiksa secara langsung
dan cara konsentrasi, dilakukan pewarnaan untuk
menegakkan diagnosa laboratorium.

3. Melakukan pemeriksaan
sampel dengan metode
langsung, konsentrasi atau
pewarnaan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

58

4. Melakukan pemeriksaan
dengan metoda langsung

5. Melakukan pemeriksaan
dengan metoda konsentrasi

4.1 Sampel diperiksa sesegera mungkin


4.2 Antisipasi dilakukan terhadap timbulnya benda-benda
artefak yang bisa menyesatkan pemeriksaan.
4.3 Pengenceran sampel dilakukan dan dibuat menjadi
suspensi yang homogen. Untuk jenis sampel yang siap
diperiksa dibuat sediaan langsung dan diamati di bawah
mikroskop.
5.1.Bahan, alat dan sampel dipilih yang sesuai untuk
pemeriksaan dengan metode konsentrasi.
5.2.Sampel di periksa dengan metode konsentrasi sesuai
dengan kebutuhan (sedimentasi atau flotasi)
5.3.Preparat semi permanen dibuat bila perlu.

6. Melakukan pemeriksaan
dengan metode pewarnaan

6.1 Bahan, alat dan sampel dipilih yang sesuai untuk


pemeriksaan dengan metode pewarnaan.
6.2 Sampel yang diterima, diawetkan dengan larutan isotonik
yang sesuai (misalnya NaCl 0,85 %)
6.3 Sampel dibuat sediaan hapus tipis atau sediaan tetes tebal
6.4 Sampel yang sudah diproses menjadi sediaan, sebagian
langsung diwarnai dengan larutan yang sesuai.

7. Menjaga dan memelihara


catatan laboratorium.

7.1 Laporan hasil pemeriksaan dimasukkan ke sistem


komputer atau buku catatan dan formulir secara akurat
7.2 Buku catatan yang berisi hasil pemeriksaan dan data
laboratorium, dijaga dan disimpan dengan baik dan benar
7.3 Informasi klinik dan data serta catatan hasil
pemeriksaan laboratorium, dipastikan aman.
8.1 Sampel yang mengandung parasit dimusnahkan sesuai
dengan ketentuan
8.2 Alat yang digunakan didisinfeksi atau disterlisisasi.

8. Membuang /
memusnahkan sampel
infektif

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini, perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur kerja standar (SOP) dan manual di tempat kerja
2. Prosedur pengambilan dan penanganan sampel
3. Peralatan pelindung diri (jas lab, sarung tangan, masker dll.) dan fasilitas untuk
keamanan kerja di laboratorium parasitologi
4. Peralatan dan reagen yang mendukung pemeriksaan Helmintologi
5. Sistem informasi komputer, data base, sistem pencatatan dan penyimpanan data dan arsip
6. Atlas parasitologi medik
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1. Pengetahuan Helmintologi klinik

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

59

1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.

Mengetahui jenis stadium parasit, kaitannya dengan sampel yang diambil


Menguasai cara pembuatan preparat secara langsung, konsentrasi dan pewarnaan
Cara disinfeksi meja kerja dan peralatan pemeriksaan
Cara pengambilan sampel dan penanganannya
Menguasai cara pemusnahan bahan pemeriksaan yang infekstif

2. Persyaratan dasar
2.1.Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2.Berpengalaman melakukan pemeriksaan parasitologi 50 sampel dibawah bimbingan
supervisi
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang
3.1. Cara pemeriksaan yang tepat dan benar
3.2. Mengetahui jenis stadium parasit, kaitannya dengan sampel yang diambil
3.3. Kesesuaian cara penggunaan bahan dan alat dengan sampel yang diterima
4. Aspek kritis kompetensi
4.1.Cara pengambilan dan penanganan sampel
4.2.Cara pemeriksaan yang tepat dan benar
4.3.Menguasai cara pembuatan preparat / sediaan langsung, konsentrasi dan pewarnaan
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan Helmintologi
dari berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
6. Kompetensi kunci :
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasik
an ide dan
informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama dgn
orang lain dan
kelompok

Menggunakan
ide dan teknik
matematika

Memecah
kan persoalan
/ masalah

Mengguna
kan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

60

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.UJI.019.A

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam


pengambilan bahan pemeriksaan jamur yang benar, cara kultivasi yang tepat
dan cara identifikasi jamur yang menginfeksi tubuh manusia. Unit kompetensi
ini dapat meningkatkan kemampuan teknik dalam melakukan prosedur
pemeriksaan mikologi klinik.

MELAKUKAN PEMERIKSAAN MIKOLOGI KLINIK

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Peralatan pelindung diri dipakai sebelum melakukan


pengambilan sampel dan pemeriksaan
1.2 Pemilihan bahan dan alat dilakukan yang sesuai untuk
kelancaran pemeriksaan
1.3 Desinfeksi kerja dilakukan sebelum dan sesudah
digunakan
1.4 Jas lab sebelum dan sesudah penanganan sampel dalam
keadaan bersih dan terhindar dari debu udara (bebas
spora jamur)
2. Menerima dan memproses 2.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara detail
sebelum diterima
sampel sesuai formulir
2.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak memenuhi
permintaan
persyaratan dikembalikan dan diberi alasannya
2.3 Sampel yang benar dicatat untuk memastikan alur proses
pemeriksaan sampel.
3.1 Sampel yang diperoleh dari bahan kerokan kulit dalam
3. Melakukan pemeriksaan
keadaan utuh dan dilakukan upaya supaya tidak terjadi
secara langsung
torsi.
3.2 Sediaan pada object glass dibuat sesuai dengan
ketentuan.
3.3 Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop untuk
mendeteksi ada tidaknya hifa.
3.4 Infeksi dilakukan untuk diagnosis sampai etiologi dan
jamur penyebab.
4. Melakukan kultivasi yang
4.1 Jenis media dipilih yang sesuai dengan sampel yang
tepat.
diperoleh dan jenis pemeriksaan.
4.2 Sampel ditanam pada media yang sesuai secara aseptik
4.3 Media yang telah ditanami sampel diinkubasi pada suhu
kamar.
4.4 Observasi dilakukan mulai hari ke-3 untuk mengetahui
pertumbuhan koloni jamur. Ada tidaknya granula dan
pigmen diperiksa dari koloni jamur.
1. Mempersiapkan
pemeriksaan jamur dengan
aman

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

61

5. Melakukan identidikasi
jamur

6. Ratifikasi hasil pemeriksaan

5.1.Metode identifikasi ditentukan sesuai dengan jenis jamur


yang diperoleh
5.2.Peralatan untuk mengambil massa, koloni yang
berfilamen bergranula (berwarna) disiapkan
5.3.Dibuat sediaan dari massa koloni jamur tersangka
5.4.Dilakukan pemeriksaan mikroskopik untuk mengetahui
hipa dan spora jamur yang diperiksa
6.1 Hasil kultivasi dilakukan pemeriksaan mikroskopi sesuai
ketentuan
6.2 Jamur yang diperiksa ditetapkan jenisnya

7. Menjaga dan memelihara


catatan kerja laboratorium.

7.1 Laporan hasil pemeriksaan dimasukkan ke sistem


komputer atau buku catatan dan formulir secara akurat
7.2 Buku catatan yang berisi hasil pemeriksaan dan data lab
dijaga dan disimpan dengan benar.
7.3 Informasi klinik, data dan catatan hasil pemeriksaan
laboratorium dipastikan aman.

8. Melakukan pembuangan
limbah secara benar

8.1 Alat - alat


dan bahan serta media yang telah
digunakan, di simpan pada tempat yang sesuai
8.2 Alat, bahan dan media yang telah digunakan serta limbah
patologis didesinfeksi, disterilisasi dan dicuci atau
dibuang

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini, perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur kerja standar (SOP) dan manual di tempat kerja
2. Prosedur pemeriksaan resmi yang telah divalidasi
3. Prosedur pengambilan dan penanganan sampel yang benar
4. Peralatan dan reagensia yang mendukung pemeriksaan mikologis sesuai ketentuan
5. Sistem informasi komputer, data base, sistem pencatatan dan penyimpanan data dan
arsip
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1. Penguasaan, morfologi dan sifat jamur.
1.2. Menguasai metode pengambilan dan penanganan sampel
1.3. Menguasai cara pembuatan preparat dan cara pemeriksaan
1.4. Cara kultivasi sampel secara aseptik
1.5. Cara pengambilan koloni yang benar untuk identifikasi
1.6. Cara disinfeksi dan sterilisasi alat-alat serta ruang pemeriksaan
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara D-III Analis Kesehatan
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1. Melakukan pemeriksaan jamur minimal 50 sampel

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

62

4. Aspek kritis kompetensi


4.1. Membuat preparat dan melakukan pemeriksaannya.
4.2. Menguasai metode pengambilan dan penanganan sampel
4.3. Kultivasi sampel secara aseptik
4.4. Pengambilan koloni yang benar untuk identifikasi
4.5. Kemampuan mendesinfeksi dan sterilisasi ruangan dan peralatan
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan jamur dari
berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
5.3. Umpan balik dari orang ketiga
5.4. Pembuatan laporan pemeriksaan yang dilakukan
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
ide dan teknik
matematika

Memecahkan
persoalan /
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

63

Kode Unit :
Judul Unit :

AK.UJI.020.A

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam


pengambilan, penanganan dan pemeriksaan sampel klinis dari tubuh manusia
tersangka yang mengandung parasit. Dengan menggunakan metode yang tepat
dan benar, dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan prosedur
pemeriksaan protozoologi klinik.

MELAKUKAN PEMERIKSAAN PROTOZOOLOGI KLINIK

SUB KOMPETENSI
1. Mempersiapkan
pemeriksaan parasit
dengan aman

2. Penanganan sampel
dengan tepat dan benar

3. Melakukan pemeriksaan
secara langsung (Direct
preparat)

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Peralatan pelindung diri dipakai sebelum melakukan
pemeriksaan
1.2 Meja kerja didisinfeksi dengan benar sebelum dan sesudah
digunakan
1.3 Peralatan disiapkan yang sesuai dengan urutan
pemeriksaan sampel yang ditangani (terutama yang
infektif dan stadiumnya cepat mengalami perubahan)
1.4 Kedua tangan dicuci sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan di laboratorium.
2.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara detail
sebelum dilakukan proses pemeriksaan
2.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak memenuhi
persyaratan dikembalikan dan diberi alasannya
2.3 Sampel yang benar dicatat untuk memastikan penanganan
yang tepat dan benar, sehingga kondisi sampel tetap
representatif dan siap diperiksa.
2.4 Sampel yang memiliki sifat fisik dan klinis yang mudah
berubah perlu mendapatkan prioritas penanganan,
sedangkan sampel yang bersifat stabil dan jumlahnya
banyak ditangani secara paralel dengan memperhatikan
tingkat kesalahan dan efektivitas pemeriksaan
3.1 Sediaan langsung dibuat dari sampel yang tersedia dan
sesuai dengan formulir permintaan
3.2 Sediaan dibuat dengan menggunakan metode sesuai
dengan sifat fisik dan klinik sampel
3.3 Sediaan dibuat dari sampel yang diencerkan dengan
larutan pengawet yang tidak berpengaruh terhadap
perubahan stadium parasit, sehingga dapat dilakukan
identifikasi dengan akurat
3.4 Pemeriksaan stadium tentang parasit yang sebelumnya
dikonfirmasikan dengan riwayat gejala (patogenesis)
dilakukan dengan jenis sampel yang diterima.
3.5 Sediaan langsung yang berisi benda-benda parasit
tersangka diperiksa di bawah mikroskop untuk

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

64

menetapkan identifikasi dan penegakan diagnosa


3.6 Hasil pemeriksaan dicatat stadium parasit yang ditemukan
dan dibuat sediaan semi permanen untuk bahan konfirmasi
sewaktu-waktu dibutuhkan. Dari hasil pemeriksaan,
ditetapkan diagnosanya.
4.1 Sebagian sampel, selain dibuat sediaan langsung, dibuat
4. Melakukan pemeriksaan
sediaan permanen untuk keperluan diagnosa banding
dengan sediaan permanen
(differential diagnosis), bila diagnoisis dari sediaan
langsung masih meragukan
4.2 Sampel yang diperoleh dari sampel yang sama dibuat
sediaan permanen dengan larutan zat warna yang
disesuaikan dengan jenis sampel dan parasit tersangka
4.3 Sampel diwarnai dan dilakukan uji penetrasi zat warna
pada parasit tersangka.
4.4 Sediaan yang sudah diwarnai, diperiksa di bawah
mikroskop dan dikonfirmasikan dengan referensi baku
4.5 Sediaan awetan dibuat dan bila diperlukan dilakukan
pemotretan dengan fotomikrometri
5. Menjaga dan memelihara 5.1.Laporan hasil pemeriksaan dimasukkan ke sistem
komputer atau buku catatan dan formulir secara akurat
catatan kerja laboratorium
5.2.Buku catatan yang berisi hasil pemeriksaan dan data
laboratorium, dijaga dan disimpan dengan baik dan benar
5.3.Informasi klinik dan data serta catatan hasil pemeriksaan
laboratorium, dipastikan aman.
6.1 Alat-alat dan bahan serta reagen yang telah digunakan
6. Melakukan
disimpan pada tempat yang sesuai
pembuangan limbah
6.2 Alat, bahan yang telah digunakan serta limbah patologis
secara benar
didisinfeksi, dicuci atau dibuag dengan cara yang benar
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini, perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur kerja standar (SOP) dan manual pemeriksaan parasit di tempat kerja
2. Prosedur pemeriksaan parasit resmi yang telah divalidasi
3. Prosedur dan penanganan sampel
4. Sistem jaminan kualitas dan proses peningkatan mutu secara berkelanjutan
5. Struktur organisasi laboratorium, alur pemeriksaan dan tata letak laboratorium
6. Peralatan pelindung diri (jas lab, sarung tangan, masker dll.) dan fasilitas untuk
keamanan kerja di laboratorium parasitologi
7. Lemari es
8. Peralatan untuk penanagan sampel (wadah, tabung reaksi, pipet, pinset)
9. Mikroskop binokuler
10. Alat-alat gelas (Object glass, gelas penutup, gelas piala, gelas ukur, cawan petri, plakon
bertutup dan tabung reaksi)
11. Fotomikrometri
12. Reagen pengawet (formalin, alkohol 70 %, dll)
13. Larutan disinfektan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

65

14. Rak tabung reaksi


15. Sistem informasi komputer, data base, sistem pencatatan &dan penyimpanan data dan
arsip
16. Atlas parasitologi medik
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Terminologi parasitologi yang relevan
1.2. Peta daerah endemik penyakit parasit
1.3. Riwayat penderita dan sampel
1.4. Cara disinfeksi meja kerja dan peralatan pemeriksaan
1.5. Cara pengambilan sampel dan penanganannya
1.6. Cara menilai kualitas fisik dan klinis sampel
1.7 Cara pemeriksaan yang tepat dan benar
1.8. Cara bekerja secara aseptik
1.9 Mengidentifikasi gangguan dan penyimpangan gambar pada mikroskop
1.10 Mengetahui jenis stadium parasit, kaitannya dengan sampel yang diambil
1.11 Kesesuaian cara penggunaan bahan dan alat dengan sampel yang diterima
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan.
3. Memiliki pengetahuan dan pengalaman kerja tentang:
3.1. Pemeriksaan minimal 50 sampel parasitologi di bawah bimbingan supervisi.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Menilai aspek fisik dan klinis sampel
4.2. Membuat sediaan dengan metoda yang sesuai dengan sifat fisik dan klinis sampel
4.3. Menggunakan mikroskop dalam pengamatan sediaan parasit
4.4. Mendiskripsikan stadium parasit yang diamati
4.5. Mendisinfeksi tumpahan dan membuang bahan-bahan patologis dengan aman
4.6. Mendisinfeksi meja
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan protozoa
dari berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
5.3. Umpan balik dari orang ketiga
5.4. Pembuatan laporan pemeriksaan yang dilakukan
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
ide dan teknik
matematika

Memecah-kan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

66

Kode Unit

AK.KKK.021.A

Judul Unit

MENJAGA KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA.

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berkaitan dengan Kesehatan dan keselamatan


kerja dalam upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium

SUB KOMPETENSI
1. Persiapan untuk
melakukan pekerjaan

2. Melakukan pekerjaan yang


sehat dan aman di
laboratorium.

3. Membersihkan alat dan


bahan setelah selesai
pekerjaan.

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1. Prosedur/protap baku dipersiapkan untuk Pedoman
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3),.
1.2. Kesehatan dan kesiapan diri dipersiapkan untuk
melakukan pekerjaan di laboratorium.
1.3. Alat pelindung diri (APD) yang diperlukan untuk suatu
pekerjaan dipersiapkan.
1.4. Peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan pekerjaan dipersiapkan.
1.5. Bahan-bahan yang bersifat antiseptik atau desinfektan
dipersiapkan untuk menjaga kebersihan diri dan dan
tempat kerja (laboratorium).
2.1. Kesehatan dan kesiapan diri dipastikan untuk melakukan
suatu pekerjaan di laboratorium.
2.2. Alat pelindung diri (APD) dipersiapkan sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan.
2.3. Pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur atau protap
yang baku.
2.4. Jika terjadi sesuatu hal atau pekerjaan yang diragukan di
laboratorium dikonsultasikan dengan atasan atau
supervisor.
2.5. Jika terjadi tumpahan atau percikan selalu dibersihkan
dengan hati-hati dan aman.
2.6. Alat yang dipakai di laboratorium selalu dikontrol
2.7. Alat-alat dan bahan digunakan secukupnya, jika terdapat
kelebihan kembalikan ke tempat semula.
2.8. Sampah selalu dibuang pada tempatnya dan disesu-aikan
dengan jenis sampah.
3.1. Alat yang telah digunakan dipastikan dalam keadaan
mati.
3.2. Alat dan bahan yang telah dipakai dikembalikan
ketempat di mana alat dan bahan tersebut disimpan.
3.3. Ruangan atau laboratorium dipastikan bersih seperti
semula.
3.4. Semua alat pelindung diri dilepaskan dan ditempatkan
pada tempat semula.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

67

3.5. Tangan dan bagian badan yang mungkin kontak dengan


bahan berbahaya dibersihkan.
3.6. Air, gas atau listrik dipastikan sudah dalam keadaan
mati.
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA.
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur pemeriksaan atau protap yang telah ditetapkan (SOP)
2. Standar peralatan dan bahan yang baik dan memenuhi syarat.
3. Memahami semua prosedur atau pekerjaan yang akan dikerjakan.
4. Laboratorium atau tempat kerja dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja.
5. Selalu menggunakan alat pelidung diri (APD).
Unit kompetensi ini mencakup semua peralatan, reagen dan spesimen untuk pemeriksaan,
seperti :
1. Keamanan dalam menggunakan peralatan laboratorium.
2. Hati-hati dalam menggunakan bahan berbahaya, listrik, air, atau gas yang digunakan
di laboratorium.
II. ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
1.1. Jenis reagensia yang digunakan, seperti sifat zat dan fungsi reagen untuk setiap
pemeriksaan.
1.2. Jenis-jenis alat dan bahan-bahan berbahaya dan beracun yang ada di laboratorium.
1.3. Fungsi penggunaan semua peralatan dan semua bahan yang akan dipergunakan
untuk pemeriksaan.
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMAK /SMU IPA).
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
2.3. Kebersihan tempat kerja/laboratorium
2.4. Memahami prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Pernah mengikuti pelatihan di lapangan pada bidang kesehatan khususnya
Pertolongan pertama pada kecelakaan.
3.2. Penggunaan alat-alat yang dipakai di laboratorium.
3.3. Pengelolaan laboratorium.
4. Aspek kritis kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk mengerjakan
prosedur pekerjaan secara manual ataupun secara otomatis untuk bisa melakukan :
4.1. Memahami jenis-jenis bahan berbahaya.
4.2. Mampu melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.
4.3. Hati-hati dalam setiap melakukan pekerjaan.
4.4. Selalu membersihkan jika terjadi tumpahan di laboratorium.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

68

5. Metode Penilaian
Untuk menilai hasil belajar atau pekerjaan yang sudah dilakukan bisa dilakukan dengan
cara :
5.1. Mempersiapkan peralatan dan reagensia yang dibutuhkan untuk melakukan setiap
pekerjaan.
5.2. Selalu bekerja dalam keadaan bersih dan aseptik.
5.3. Penilaian/tes lisan ataupun tulisan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja, seperti penanganan masalah jika
terjadi sesuatu/kecelakaan di laboratorium.
6. Kompetensi kunci.
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Kegiatan
perencanaan dan
organisasi

Bekerja sama
dengan tim dan
dalam tim

Menggunakan
konsep dan teknik
secara matematika

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

69

Kode Unit

AK.DAT.022.B

Judul Unit

MEMPROSES DAN MENCATAT DATA

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mencatat dan


menyimpan data, melakukan komputasi laboratorium dasar dan
menyajikan serta menginterpretasikan informasi dengan teliti dalam
bentuk tabel dan grafik.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mencatat dan menyimpan


data

2.

3.

4.

5.

1.1 Data dicatat sesuai dengan dokumen yang tepat.


1.2 Data dimasukkan ke dalam sistem informasi
laboratorium atau lembaran data secara langsung.
1.3 Kesalahan pada data diidentifikasi menggunakan
prosedur baku.
1.4 Data disimpan dan didapatkan kembali menggu-nakan
file khusus dan atau perangkat lunak teraplikasi.
1.5 Data dicatat sesuai dengan dokumen yang tepat.
Melakukan komputasi
2.1 Hasil perhitungan dinyatakan dalam fraksi, desimal,
laboratorium
persen, proporsi dan konsentrasi.
2.2 Dihitung nilai rata-rata, nilai tengah, modus dan
standar deviasi sebagai hasil data.
2.3 Data yang ada dihitung secara ilmiah dan dicari
hubungan yang mungkin ada.
2.4 Hasil perhitungan dipastikan konsisten dengan yang
diharapkan.
2.5 Semua hasil perhitungan dilaporkan menggunakan
satuan yang cocok dan angka penting yang tepat.
Menampilkan data dalam
3.1 Data ditampilkan secara akurat dalam tabel dan grafik
bentuk tabel, diagram dan
dengan judul yang jelas.
grafik
3.2 Grafik data yang akurat ditampilkan dengan
menggunakan skala yang sangat tepat untuk membuat
daerah kisaran atau kecenderungan data.
3.3 Semua hasil perhitungan dilaporkan menggunakan
satuan yang cocok dan angka penting.
Menginterpretasikan
data 4.1 Data didapatkan kembali dari sumber yang tepat.
dalam tabel, diagram dan 4.2 Hal-hal penting diinterpretasikan dari grafik, seperti
grafik
gradien, intersep, nilai maksimum dan nilai minimum
serta batas limit.
4.3 Kecenderungan data diidentifikasi dan dilaporkan.
Menjaga keakuratan dan
5.1 Waktu dan informasi penting lainnya yang dibutuhkan
kerahasiaan data
dicatat secara spesifik dan akurat.
5.2 Keakuratan catatan data diverifikasi menurut prosedur
yang sesuai.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

70

5.3 Seluruh dokumen asli disimpan secara baik dan dijaga


kemutahirannya serta keamanannya.
5.4 Kerahasiaan standar-standar dipelihara
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA:
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Komputer dengan piranti lunak yang sesuai.
2. Lembar Data Keamanan/Keselamatan Bahan (MSDSs).
3. Manual alat, katalog pensuplai, buku acuan.
4. Prosedur sampling dan pengujian, SOP yang terkait.
5. Petunjuk kualitas perusahaan, perencanaan kualitas pelanggan.
6. Validasi alat dan piranti lunak yang berkaitan bila diperlukan.
7. Validasi lembar kerja yang dikembangkan sendiri untuk pengujian dan proses
perhitungan.
8. Peraturan KKK, petunjuk kerja dan prosedur terkait.
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang diperlukan
1.1 Prosedur-prosedur untuk pengkodean, entry data, menyimpan, mengambil dan
mengkomunikasikan data.
1.2 Prosedur-prosedur untuk memverifikasi data dan memperbaiki kesalahan.
1.3 Terminologi ilmiah dan teknis yang relevan seperti spesifikasi, presisi, dan
akurasi.
1.4 Perhitungan yang melibatkan pecahan, desimal, rasio, proporsi dan persentase.
1.5 Penghitungan tentang rerata, median, modus, rentang dan standar deviasi.
1.6 Perhitungan keliling, luas, volume dan sudut.
1.7 Perhitungan besaran ilmiah seperti konsentrasi.
1.8 Menggunakan notasi ilmiah, konversi satuan, perkalian dan sub perkalian.
1.9 Menggunakan angka penting, pembulatan, estimasi, dan perkiraan.
2. Persyaratan dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan.
2.2 Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir I.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1 Penghitungan dan interpretasi absolut serta persentase kesalahan
3.2 Menurunkan rumus.
3.3 Menyajikan dan menginterpretasikan trend pada grafik, tabel dan diagram
3.4 Menyajikan dan menginterpretasikan diagram kendali proses.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1 Mengkode, merekam dan memeriksa dokumentasi dari data
4.2 Menggunakan spreadsheet sederhana atau program database untuk menyimpan
data dan mengambil kembali dengan benar
4.3 Menghitung besaran ilmiah yang relevan dengan pekerjaan laboratorium dan
menyajikannya dengan akurat pada format yang tepat

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

71

4.4
4.5

Mengenali kelainan dan kecenderungan data


Menjaga kerahasiaan data yang berkaitan dengan tempat kerja dan persyaratan
yang dibutuhkan
4.6 Menjaga agar data tetap mutakhir dan terjaga
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat yang melakukan proses dan pencatatan
data.
5.2 Mengkaji hasil yang diperoleh kandidat seperti data kerja, hasil penghitungan, file
komputer, grafik, tabel.
5.3 Mengkaji hasil pencatatan, pemeliharaan dan penyimpanan data oleh kandidat.
5.4 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pemahaman prosedur-prosedur yang
berhubungan dan tentang trend (kecenderungan) data.
5.5 Umpan balik dari supervisor (penyelia) dan rekan sekerja.
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& klp

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

72

Kode Unit

AK.DAT.023.B

Judul Unit

MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK APLIKASI


LABORATORIUM

Uraian Unit

Pada unit ini diharuskan menunjukkan kemampuan untuk


menggunakan aplikasi perangkat lunak komputer dalam suatu
laboratorium.

SUB KOMPETENSI
1. Mengakses
aplikasi

piranti

KRITERIA UNJUK KERJA

lunak 1.1
1.2

2. Menggunakan piranti lunak


untuk tujuan tertentu

2.1
2.2
2.3
2.4

3. Menghasilkan laporan dari


data yang didapatkan
kembali dan/atau data yang
telah diproses

3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6

4. Mengerjakan tugas rumah


tangga/perusahaan yang
sederhana

4.1
4.2
4.3
4.4

Diidentifikasi piranti lunak yang dibutuhkan untuk


suatu tugas
Piranti lunak dibuka dari komputer individu atau
terminal jaringan
Angka kisaran data dimasukkan kedalam sistem
penghitungan (komputer)
Dicari keterangan dari data yang diperoleh
Kemampuan aplikasi digunakan untuk melakukan
penghitungan yang efisien
Kumpulan data dan database disusun untuk analisa
angka dan grafik
Data dianalisa dengan kemampuan dari paket piranti
lunak
Pilihan ditetapkan untuk menyusun laporan data
Semua laporan dari analisa data dicetak dengan
kemampuan yang ada pada paket piranti lunak
Data digabungkan dari berbagai macam aplikasi piranti
lunak ke dalam sebuah laporan
Disiapkan laporan catatan pemakaian dan rasional dari
pencarian basis data yang terkomputerisasi bila
dibutuhkan
Digunakan acuan sumber-sumber data yang terkomputerisasi
Data cadangan dipelihara secara rutin
Arsip data dipelihara menurut prosedur standar perusahaan
Salinan data yang ada dipelihara menurut standar
operasi di perusahaan
Piranti lunak antivirus serta prosedur standar
digunakan dan dimutahirkan untuk perlindungan

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA:


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Panduan/instruksi standar perusahaan
2. Panduan piranti keras
3. Panduan piranti lunak

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

73

4. Panduan pelatihan untuk mengarahkan piranti lunak sesuai kebutuhan perusahaan


5. Paket piranti lunak termasuk pengolahan kata, lembar kerja, basis data, grafik dan
analisis statistik dan sistem informasi laboratorium
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang diperlukan
1.1. Aplikasi dari paket piranti lunak
1.2. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan paket piranti lunak
1.3. Jenis model dan basis data yang tersedia
1.4. Hubungan antara persiapan untuk memasukkan data dan penyimpanan file data
1.5. File umum dan memelihara catatan
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir 1.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Jenis model dan basis data yang tersedia
3.2. Aplikasi dari paket piranti lunak
4. Aspek kritis kompetensi
Kompetensi harus ditunjukkan dengan kemampuan:
4.1. Memilih piranti lunak yang sesuai untuk tugasnya.
4.2. Menggunakan perintah rutin dari piranti lunak untuk menyelesaikan tugasnya.
4.3. Menggunakan piranti lunak untuk analisis data seperti kendali kualitas dan
karakteristik kinerja peralatan.
4.4. Menyimpan data cadangan secara elektronik.
4.5. Menggunakan piranti lunak scanning untuk melindungi piranti lunak beserta
datanya.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1. Observasi/pengamatan terhadap kandidat yang melakukan proses dan pencatatan
data.
5.2. Analisa tugas yang menghubungkan hasil tes hingga menghasilkan laporang yang
dimengerti.
5.3. Analisa statistik sederhana dan/atau grafik dari data kontrol kualitas.
5.4. Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pemahaman prosedur-prosedur yang
berhubungan dan tentang trend (kecenderungan) dari data.
5.5. Umpan balik dari supervisor dan rekan sekerja.
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merenca nakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain &
kelompok

Mengguna kan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

74

Kode Unit

AK.KUA.024.B

Judul Unit

MELAKSANAKAN PRAKTEK LABORATORIUM YANG


BENAR (GLP)

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan seseorang dalam


memahami proses manajemen mutu dalam suatu laboratorium,
Praktek Berlaboratorium yang Benar (GLP), elemen-elemen
standar ISO yang terkait, serta cara penilaian laboratorium tempat
bekerja terhadap Praktek Berlaboratorium yang Benar.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakan manajemen
mutu di laboratorium

1.1 Kebijakan mutu yang berlaku di laboratorium


dilaksanakan
1.2 Faktor-faktor yang diperlukan untuk mencapai mutu
didiskusikan
1.3 Prinsip-prinsip manajemen mutu dikaji ulang
2. Mengerti GLP
2.1 Prinsip-prinsip GLP diidentifikasi
2.2 Aplikasi praktis dari GLP diidentifikasi
2.3 Keterkaitan antara prinsip-prinsip manajemen mutu
dengan elemen utama dalam GLP diindentifikasi
3. Memahami pengetahuan
3.1 Elemen-elemen Standar Sistem Manajemen Mutu
tentang ISO terkait
yang dikembangkan oleh International Organization
for Standardization (ISO) terkait dikaji ulang
3.2 Antara ISO terkait dibandingkan dengan GLP
3.3 Keterkaitan antara prinsip-prinsip manajemen mutu
dengan elemen-elemen standar ISO terkait dipahami.
4. Menilai tempat bekerja dan
4.1 Checklist dibuat
kesesuaiannya dengan panduan 4.2 Penilaian dengan menggunakan checklist dilakukan
GLP
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA:
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya:
Prinsip-prinsip dasar dari Praktek Berlaboratorium yang Benar yang dikembangkan oleh
Organization for Economic Cooperation and Develelopment (OECD) atau sumber lain
yang relevan
Standar Sistem Manajemen Mutu yang dikembangkan oleh ISO terkait dengan sistem
manajemen mutu Lab.
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang diperlukan :
1.1 Pemahaman tentang panduan Praktek Berlaboratorium yang Benar
1.2 Intisari dari ISO terkait

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

75

2. Persyaratan dasar
2.1 Kualifikasi Pendidikan Formal: DIII Analis Kesehatan
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1 Prinsip-prinsip manajemen laboratorium yang benar
3.2 Penggunaan alat-alat yang dipakai di laboratorium.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1 Memahami prinsip manajemen mutu dan elemen utama dari GLP
4.2 Memahami dengan baik keterkaitan antara elemen-elemen utama dari GLP
dengan elemen-elemen ISO terkait
4.3 Kemampuan menilai kesesuaian tempat bekerja dengan GLP
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan dalam menilai
kesesuaian tempat bekerja dengan GLP.
Untuk melakukan penilaian,metode yang disarankan adalah :
5.1 Pertanyaan tertulis , lisan dan/atau observasi
5.2 Laporan pelatih dan/atau umpan balik dari pihak-pihak terkait
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Kegiatan
perencanaan
dan organisasi

Bekerja sama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
secara matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

76

Kode Unit

AK.KUA.025.B

Judul Unit

MENERAPKAN

SISTEM

KUALITAS

DAN

PROSES

PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Uraian Unit

Unit ini meliputi latihan Good Laboratory Practice dan partisipasi


aktif yang efektif dalam perbaikan kualitas kelompok secara
berkelanjutan.

SUB KOMPETENSI
1. Memenuhi persyaratan
kualitas pada tugas seharihari

2. Menganalisa kesempatankesempatan untuk melakukan


tindakan korektif dan atau
tindakan pengoptimalan

3. Merekomendasikan tindakan
korektif dan / atau
pengembangan

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Informasi terhadap persyaratan sistem kualitas diakses
untuk menjalankan fungsi pekerjaan sendiri
1.2 Data kontrol kualitas dicatat dan dilaporkan sesuai
dengan sistem kualitas
1.3 Prosedur pengawasan kualitas diikuti untuk menjamin
produk atau data memiliki kualitas yang ditetapkan
sebagai satu alat bantu penerimaan atau penolakan
1.4 Ketidaksesuaian dan masalah yang berpengaruh pada
kualitas dan produktifitas dikenali dan dilaporkan
1.5 Pekerjaan dijalankan sesuai dengan praktek kerja
berkesinambungan dan bekerja dengan aman
1.6 Praktek kerja berkesinambungan dan bekerja dengan
aman dipromosikan kepada pekerja yang lainnya
2.1 Praktek, prosedur, dan proses kerja atau kemampuan
peralatan dibandingkan dengan persyaratan dan data
atau catatan historisnya
2.2 Variasi yang menunjukkan kinerja yang abnormal
atau tidak optimal dikenali
2.3 Sejumlah (pengujian) dan/atau catatan histori
dikumpulkan dan/atau dievaluasi untuk mengetahui
kemungkinan penyebab dari unjuk kerja yang tidak
optimal
2.4 Teknik perbaikan kualitas yang sesuai digunakan
untuk membuat urutan kemungkinan penyebab
kesalahan
3.1 Penyebabpenyebab dianalisa untuk memprediksi
kemungkinan akibatnya pada perubahan- dan
menentukan tindakan yang tepat
3.2 Perubahan-perubahan yang diperlukan diidentifikasi
untuk diterapkan pada standar dan prosedur serta
pelatihan
3.3 Rekomendasi-rekomendasi dilaporkan kepada yang
berwenang

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

77

4. Berpartisipasi dalam
penerapan tindakan yang
direkomendasikan

5. Berpartisipasi dalam
pengembangan strategi
perbaikan yang berkelanjutan

4.1 Tindakan
yang
telah
diperbaiki/diperbaharui
diimplementasikan dan dimonitor kinerja yang
mengikuti perubahan tersebut untuk dievaluasi
hasilnya
4.2 Perubahan diimplementasikan pada sistem dan
prosedur
untuk
mengurangi/menghilangkan
kemungkinan-kemungkinan penyebab kesalahan
4.3 Hasil-hasil dari tindakan didokumentasikan dan di
konsultasikan kepada personil yang relevan
5.1 Semua feature praktek kerja yang relevan dikaji ulang
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin
timbul yang menyebabkan kinerja kurang optimal
5.2 Pilihan-pilihan diidentifikasi untuk menghilangkan
atau mengawasi resiko kinerja yang kurang optimal
5.3 Kecocokan pengawasan, metode dan sistem kualitas
yang sedang dilaksanakan dinilai
5.4 Saat-saat yang tepat untuk memperbaiki kinerja secara
berkelanjutan diidentifikasi
5.5 Rekomendasi dikembangkan untuk perbaikan
berkelanjutan dari praktek kerja, metode, prosedur,
dan peralatan yang efektif
5.6 Rekomendasi diseleksi dengan dikonsultasikan
kepada orang yang terkait sebelum diterapkannya
strategi perbaikan
5.7 Hasil dari strategi yang dijalankan didokumentasikan
dan dikomunikasikan dengan personel yang tepat

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA:


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Praktek di Laboratorium dengan Acuan (GLP)
2. Spesifikasi produk pelanggan dan perusahaan
3. Prosedur kontrol mutu, termasuk standar-standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur
dan perizinan
4. prosedur-prosedur mutu perusahaan
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang diperlukan :
1.1. Spesifikasi produk laboratorium dan pelayanan di lingkungan kerja kandidat
1.2. Persyaratan kualitas berkaitan dengan fungsi kerja individu dan / atau lingkungan
kerja
1.3. Pengetahuan teori dan praktek yang menunjang pada pemrosesan, prosedurprosedur, dan peralatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan kewajiban
kandidat
1.4. Prosedur tempat kerja yang berkaitan dengan kewajiban teknik kandidat

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

78

2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi Pendidikan Formal: DIII Analis Kesehatan
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1. Pernah mengikuti pelatihan di lapangan tentang sistem kualitas di laboratorium
3.2. Penggunaan alat-alat yang dipakai di laboratorium sesuai bidangnya.
3.3. Metoda untuk analisis statistika (rerata, kisaran, standar deviasi) dan contoh
prosedur statistic
3.4. Teknik pemecahan masalah
3.5. Pemilihan dan penggunaan teknik dan alat untuk pengembangan kualitas seperti
run chart, control chart, histogram dan diagram tebar untuk menyajika data QC
rutin
3.6. PDCA (plan, do, check, act)
3.7. Ishikawa fishbone diagrams, cause and effect diagrams
3.8. logic tree
3.9. similarity/difference analysis
3.10. Pareto charts and analysis
3.11. Force field/SWOT analysis.
4. Aspek kritis kompetensi
Menerapkan semua prosedur dan persyaratan yang relevan untuk memastikan kualitas
dari produk, layanan atau data yang diminta
4.1. Menerapkan dan mempromosikan prinsip energi dan pelatihan kerja yang
sustainable
4.2. Mendeteksi produk atau layanan yang tidak sesuai di lingkungan kerja
4.3. Mengikuti prosedur perusahaan untuk mendokumentasikan dan melaporkan
informasi tentang kualitas
4.4. Mendukung keefektifan tim untuk mengenali dan merekomendasi perbaikan dalam
produktivitas dan kualitas
4.5. Menerapkan strategi pemecahan masalah yang efektif
5. Metode Penilaian
5.1. Observasi/pengamatan terhadap penampilan kandidat dan partisipasi kandidat
dalam memperbaiki tim di lingkungan kerja
5.2. Pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dibuat kandidat sebagai bagian dari
kontrol kualitas, termasuk pembuatan laporan.
5.3. Pertanyaan lisan dan tulisan tentang sistem kualitas dan proses perbaikan yang
berkelanjutan
5.4. Umpan balik dari supervisor dan rekan sekerja
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Kegiatan
perencanaan dan
organisasi

Bekerjasama
dengan tim dan
dalam tim

Menggunakan ide
dan teknik secara
matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

79

Kode Unit

AK.KUA.026.B

Judul Unit

MEMELIHARA SISTEM MUTU DAN PENINGKATAN


MUTU BERKELANJUTAN

Uraian Unit

Unit ini mencakup tanggung jawab teknisi senior atau pengawas


untuk meyakinkan bahwa sistem mutu diterapkan secara efektif,
konsisten dan bahwa perbaikan berkelanjutan dijalankan

SUB KOMPETENSI
1. Mengembangkan dan
memelihara kerangka kerja
mutu di dalam lingkungan
kerja

2. Memelihara dokumentasi
mutu

3. Menyediakan pelatihan
sistem mutu dan perbaikan
proses

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Informasi tentang kebijakan mutu dan sistem mutu
organisasi didistribusikan dan dijelaskan kepada
personel
1.2 Setiap personel didorong untuk berpartisipasi dalam
proses dan diberi tanggung jawab serta wewenang
1.3 Tanggung jawab untuk mutu dalam lingkungan kerja
diberikan sesuai dengan sistem mutu
1.4 Pelatihan dan bimbingan disediakan supaya dijamin
bahwa personil dapat memenuhi tanggung jawabnya dan
memenuhi persyaratan mutu
2.1 Dokumen mutu yang dipersyaratkan diidentifikasi,
termasuk catatan rencana peningkatan
2.2 Dokumen mutu disiapkan dan dipelihara dan rekaman
data dapat diperoleh kembali dengan tepat
2.3 Sistem pengendalian dokumen dipelihara dalam
lingkungan kerja
2.4 Kontribusi diberikan dalam pengembangan dan revisi
pedoman mutu, prosedur dan instruksi kerja di
lingkungan kerja
2.5 Rencana pengawasan dan pengujian dikembangkan dan
diimplementasikan untuk hasil yang dikontrol mutunya
3.1 Peran, tugas dan kompetensi terbaru yang relevan dari
personel dianalisis serta dipelihara integritas
profesionalnya
3.2 Pelatihan yang dibutuhkan diidentifikasi di dalam
kaitannya dengan sistem mutu dan proses peningkatan
yang berkelanjutan
3.3 Kesempatan untuk pengembangan keterampilan dan/
atau program pelatihan diidentifikasi untuk memenuhi
kebutuhan
3.4 Program pelatihan dan pengembangan keterampilan
dimulai dan dipantau
3.5 Rekaman pelatihan dipelihara secara akurat

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

80

4. Mengoptimalkan dan
melaporkan kinerja

5. Mengevaluasi komponen
komponen yang relevan
dengan sistem mutu

4.1 Hasil kerja dikaji ulang untuk mengidentifikasi caracara dalam perencanaan yang dapat meningkatkan
pelaksanaan
4.2 Pelayanan kepada pelanggan ditingkatkan melalui
penggunaan teknik dan proses peningkatan mutu
4.3 Rencana disesuaikan dan dikomunikasikan kepada
personil yang terlibat dalam pengembangan dan
pengimplementasian rencana tersebut
5.1 Audit secara berkala dilakukan terhadap komponen
sistem mutu yang berhubungan dengan lingkungan kerja
5.2 Peningkatan sistem mutu yang sesuai diimplementasikan dengan tingkat tanggung jawabnya dan prosedur
tempat kerja
5.3 Kaji ulang manajemen secara berkala dilakukan untuk
evaluasi penerapan sistem mutu
5.4 Pelaksanaan pengendalian mutu laboratorium dipelihara

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA:


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Standar Sistem Manajemen Mutu dari ISO terkait
2. Material GLP
3. Dokumen sistem mutu
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang diperlukan :
1.1
Spesifikasi produk laboratorium dan pelayanan di lingkungan kerja kandidat
1.2
Persyaratan kualitas berkaitan dengan fungsi kerja individu dan/atau lingkungan
kerja.
1.3
Pengetahuan teori dan praktek yang menunjang pada pemrosesan, prosedurprosedur, dan peralatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan kewajiban
kandidat.
1.4
Prosedur tempat kerja yang berkaitan dengan kewajiban teknik kandidat.
1.5
Standar mutu dan protokol nasional atau internasional yang terkait.
1.6
Sistem mutu organisasi.
1.7
Prinsip peningkatan yang berkelanjutan.
1.8
Struktur organisasi perusahaan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
1.9
SOP untuk pekerjaan teknis yang dilakukan di tempat kerja
1.10 Komunikasi/pelaporan protokol.
1.11 Proses pengembangan kebijakan dan prosedur.
1.12 Manajemen sistem informasi.
1.13 Tujuan bisnis perusahaan.
1.14 Indikator unjuk kerja kunci untuk menjalankan proses peningkatan yang
berkelanjutan secara efektif.
2. Persyaratan dasar
2.1
Kualifikasi Pendidikan Formal minimal DIII Analis Kesehatan.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

81

3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:


3.1
Menerapkan sistem mutu dan proses perbaikan berkelanjutan.
4. Aspek kritis kompetensi
Menerapkan identifikasi masalah yang efektif dan teknik pemecahan masalah
4.1
Meningkatkan pelayanan pelanggan dengan bertumpu pada peningkatan yang
berkelanjutan.
4.2
Menjalankan, memonitor dan mengevaluasi sistem mutu di tempat kerja.
4.3
Memulai proses kualitas untuk meningkatkan mutu kinerja individu dan tim di
tempat kerja.
4.4
Memperoleh komitmen individu/tim untuk prinsip dan praktek mutu.
4.5
Menjalankan strategi komunikasi yang efektif.
4.6
Mendorong ide dan umpan balik dari anggota tim sewaktu mengembangkan dan
memperbaiki teknik dan proses.
4.7
Menganalisis kebutuhan pelatihan dan menjalankan program pelatihan.
4.8
Menyiapkan dan memelihara mutu dan audit dokumentasi.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1
Observasi/pengamatan terhadap kandidat dalam memimpin sebuah tim
perbaikan mutu.
5.2
Kaji ulang laporan yang telah diverifikasi tentang inisiatif peningkatan dan/atau
proyek yang dipimpin kandidat.
5.3
Umpan balik dari rekan kerja, anggota tim, penyelia, manajer mutu dan
pelanggan.
5.4
Kaji ulang dokumentasi mutu yang telah disiapkan oleh kandidat.
5.5
Kaji ulang proses audit dan hasil yang dicapai kandidat.
5.6
Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pengetahuan dasar prosedur dan
manajemen kontingensi.
6.

Kompetensi kunci

Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Kegiatan
perencanaan dan
organisasi

Bekerja sama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
secara matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

82

Kode Unit

AK.UJI.027.B

Judul Unit

MENGKALIBRASI

DAN

MEMELIHARA

PERALATAN

PENGUJIAN
Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk men-set dan


melakukan pengecekan alat sebelum digunakan, mengkalibrasi dan
merawat peralatan uji.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan dan
melakukan pengecekan
peralatan laboratorium
sebelum digunakan

1.1 Peralatan dipersiapkan dan dilakukan pengecekan


sebelum digunakan, sesuai dengan prosedur yang ada
1.2 Pengecekan dilakukan terhadap keamanan peralatan
diperiksa sesuai dengan prosedur yang ada
1.3 Komponen atau peralatan yang tidak aman atau tidak
berfungsi, diidentifikasi dan dilaporkan kepada petugas
yang bertanggung jawab.
1.4 Buku log peralatan (instrumen) diisi dengan lengkap.

2. Melakukan kalibrasi
peralatan

2.1 Peralatan
dihidupkan,
mengikuti
prosedur
pengoperasian alat.
2.2 Standar khusus ("Standard Reference Material")
digunakan untuk uji kalibrasi
2.3 Peralatan dikalibrasi sesuai dengan prosedur dan jadwal
kalibrasi yang telah ditetapkan.
2.4 Semua data kalibrasi dicatat dengan akurat dan mudah
dibaca dan ditelusuri
2.5 Peralatan yang tidak memenuhi kriteria pada uji
kalibrasi dipisahkan.
2.6 Semua peralatan yang tidak lolos pada uji kalibrasi
dilaporkan kepada peugas yang bertanggung jawab.
3.1 Peralatan dan lingkungan tempat kerja harus selalu
dibersihkan, baik selama bekerja maupun setelah
bekerja
3.2 Perawatan dasar terhadap peralatan dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ada
3.3 Peralatan dibersihkan dan disimpan sesuai dengan
spesifikasi atau ketentuan yang ditetapkan oleh pabrik
pembuat peralatan tersebut.
3.4 Peralatan yang rusak diberi tanda dan dipisahkan,
diganti, diperbaiki atau dibuang sebagai barang yang
pecah, dengan mengikuti prosedur yang ada.
4.1 Informasi atau keterangan mengenai peralatan yang
rusak atau tidak aman dicatat dan dilaporkan sesuai
dengan prosedur yang ada.

3. Memelihara peralatan

4. Memelihara buku catatan


peralatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

83

I.

PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, misalnya Prosedur Operasional Standar
(SOP), dan Pedoman Berlaboratorium yang baik (GLP)
2. Lembar Data Keamanan Bahan (MSDS)
3. Buku Penuntun Pemakaian Alat (Manual)
4. Prosedur menghidupkan, mengoperasikan dan mematikan peralatan
5. Jadwal perawatan dan kalibrasi alat.
6. Prosedur pelaporan dan pencatatan hasil analisis
7. Prosedur Kebersihan dan Keselamatan Kerja (K-3)
8. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
9. Prosedur pembuangan limbah
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan,
diantaranya :
Neraca analitik
Pipet, buret dan alat gelas volumetrik
Mikroskop optik
Pealatan uji kekerasan, viskometer, titik didih, termometer
Conductivity meter, pH meter
Pengukur kebisingan, pengukur letupan
Alat desintegrasi
Inkubator
Waterbath
Kolorimeter / Spektrometer
Polarimeter
Peralatan klasifikasi tanah, penumbuk padatan
Instrumen perekam tabel, penetrometer, tensiometer
Sentrifuge, rifflers dan splitters, pengocok.
Komputer untuk menjalankan sistem informasi yang berlaku

II.

ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan Yang Dibutuhkan :
Meliputi kemampuan untuk menjalankan dan mejelaskan :
1.1 Metode dan prinsip operasional peralatan yang digunakan
1.2 Sumber-sumber kesalahan dasar dari operasi peralatan dan cara mengatasinya
1.3 Ketentuan dan kepentingan kalibrasi yang benar
1.4 Prosedur dasar perawatan peralatan
1.5 Prosedur KKK
1.6 Prosedur pelaporan dan komunikasi di instansi tempat kerja
2. Persyaratan Dasar :
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

84

3. Memiliki Pengetahuan Kerja Tentang :


3.1 Perawatan peralatan
3.2 Dasar-dasar kalibrasi peralatan
3.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Aspek Kritis Kompetensi :
Kompetensi harus ditunjukkan dengan kemampuan pelaksana untuk uji kalibrasi
alat dan perawatannya, meliputi :
4.1 Melakukan prosedur menyalakan, mematikan dan memeriksa peralatan sebelum
digunakan.
4.2 Dasar kalibrasi peralatan menggunakan prosedur standar.
4.3 Dapat membaca hasil pengukuran secara akurat dan teliti.
4.4 Mengenal penyimpangan pengukuran dari instrumen.
4.5 Mampu bekerja sama dengan orang lain dalam merawat instrumen.
4.6 Mengikuti seluruh persyaratan KKK
4.7 Mengikuti prosedur pelaporan dan pencatatan yang berlaku di instansi tempat
kerja.
5. Metode penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.1 Observasi terhadap kandidat dalam perawatan dan kalibrasi peralatan.
5.2 Pertanyaan tertulis dan lisan untuk menilai pengetahuan tentang prosedur dan
cara memecahkan masalah.
5.3 Masukan/umpan balik dari supervisor
5.4 Observasi dari dokumentasi kerja yang diselesaikan oleh kandidat.
5.5 Pertanyaan untuk mengakses pengetahuan dasar, termasuk :
Peralatan Laboratorium standar dilengkapi dengan peralatan yang
dibutuhkan dan cara menjalankan peralatan.
Prosedur Operasional Standar (SOP), prosedur dan standar kalibrasi,
prosedur perawatan.
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& klp

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

85

Kode Unit

AK.PEM.028.B

Judul Unit

MEMELIHARA

PERALATAN

LABORATORIUM

DAN

MENGENDALIKAN STOK BAHAN


Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk memesan,


menyimpan, merawat dan mengontrol penggunaan
bahan dan
peralatan laboratorium di tempat kerja.

SUB KOMPETENSI
1. Memelihara dan
mengendalikan stok bahan
atau peralatan laboratorium

2. Memesan dan menerima


bahan dan peralatan
laboratorium

3. Memelihara catatan stok


bahan dan peralatan
laboratorium

I.

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Stok bahan atau peralatan laboratorium diberi label,
dicatat dan disimpan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, dan persyaratan keamanan khusus bagi bahan
tertentu
1.2 Prosedur rotasi stok bahan dan peralatan laboratorium
diikuti, untuk memaksimalkan pengunaannya sebelum
masa kadaluwarsa
1.3 Stok yang tidak sesuai diidentifikasi, yang tidak
diperlukan atau habis masa berlakunya (kadaluwarsa)
diganti, agar terjaga ketersediaannya.
1.4 Peralatan laboratorium yang rusak atau usang
diidentifikasi untuk diperbaiki, diganti atau dibuang
1.5 Masalah penyediaan stok bahan dilaporkan kepada
petugas staf yang berwenang, bila diperlukan.
2.1 Keterampilan berkomunikasi dan keterampilan
membina hubungan personal digunakan untuk
menentukan kebutuhan pelanggan dan pemasok
2.2 Kebutuhan stok ditentukan dengan mempertimbangkan kapan akan digunakan dan produksi yang
direncanakan.
2.3 Permintaan atau pemesanan yang disetujui ditindak
lanjuti, dengan mengikuti prosedur yang berlaku.
2.4 Barang-barang yang diterima diperiksa kondisinya dan
ditentukan langkah penanganan selanjutnya.
3.1 Semua rincian data yang ada hubungannya dengan
stok bahan dan peralatan laboratorium dicatat secara
detail, menggunakan sistem formulir atau sistem
komputer.
3.2 Semua informasi mengenai stok bahan dan peralatan
laboratorium ditulis atau dicatat sedemikian rupa
sehingga mudah dibaca dan tidak mudah dihapus.
3.3 Seluruh catatan diarsipkan dan disimpan di tempat
yang ditentukan.

PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

86

1. Kartu-kartu informasi penyimpanan dan penanganan bahan


2. Lembar Data Keamanan Bahan (MSDS)
3. Prosedur penyimpanan dan penanganan cairan yang mudah terbakar dan berbahaya
4. Prosedur penyimpanan dan penanganan bahan korosif
5. Prosedur penyimpanan dan penanganan bahan beracun
6. Prosedur penyimpanan dan penanganan bahan gas
7. Prosedur keamanan dalam laboratorium
8. Manual mutu dan manual KKK
9. Buku catatan permintaan stok internal/eksternal
10. Prosedur pemeliharaan kebersihan di tempat kerja
11. Katalog pemasok dan data pelanggan
12. Jadwal perawatan dan kalibrasi alat.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk membuat rekaman,
diantaranya :
Kartu stok
Pemesanan
Mikroskop optik
Perbaikan dan pelayanan peralatan
Inventaris yang berlaku
Pengendalian sampel dan pengujian untuk pengendalian mutu dan perputaran stok
Alat komunikasi : telepon, fax, database, sistem informasi on-line, E-mail
Sistem informasi, Surat-surat, Rekaman cetakan
II.

ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Kemampuan untuk menjalankan dan menjelaskan :
1.1 Terminologi teknik yang berhubungan dengan pemesanan dan penyimpanan stok.
1.2 Informasi stok, produk dan pelayanan laboratorium
1.3 Penggunaan nama umum (generik) dan nama IUPAC dari pereaksi kimia.
1.4 Tipe reaksi dan sifat kimia dari bahan kimia dari yang disimpan dengan sistem
penyimpanan yang disarankan.
1.5 Prosedur dan sistem mutu instansi kantor yang dipersyaratkan untuk pengendalian
stok.
1.6 Ketentuan dan peraturan mengenai penanganan, penyimpanan dan pengangkutan
stok bahan kimia.
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
KKK 300 Bekerja secara aman berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang ditetapkan.

3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :


3.1 Reaksi dan sifat kimia dari bahan kimia
3.2 Sistem mutu
3.3 Peraturan mengenai penanganan, penyimpanan dan pengangkutan bahan kimia

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

87

3.4 Kesehatan dan keselamatan kerja


4. Aspek Kritis Kompetensi :
4.1 Mengkonfirmasi persyaratan-persyaratan yang dibuat oleh pelanggan dengan
karyawan senior, apabila ada keraguan.
4.2 Mengakses database online dan/atau katalog secara efisien.
4.3 Mengartikan informasi yang ada pada label (nomor lot, batch, tanggal) dan
MSDS secara benar.
4.4 Menerapkan prosedur untuk penanganan, penyimpanan dan pengangkutan stok
bahan kimia secara aman.
4.5 Menggunakan peralatan penanganan manual dan peralatan keselamatan kerja
yang dibutuhkan.
4.6 Mengerjakan pengambilan sampel dan pengujian untuk pengendalian mutu dan
merotasi stok sesuai dengan SOP
4.7 Mengikuti prosedur ditempat kerja untuk memperkirakan dan atau menentukan
kebutuhan stok.
4.8 Memepertahankan/menjaga stok pada tingkat yang ditentukan melalui inspeksi
regular, permintaan berkala bahan pengganti dan menindak lanjuti pesananpesanan yang terlambat dilayani.
4.9 Mengatasi perbedaan/variasi pada saat puncak produksi dengan musiman dalam
penggunaaan stok dan kondisi produksi.
4.10Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk melakukan penelitian, pemesanan dan
penerimaan barang.
4.11Melengkapi dan mencatat semua dokumentasi.
4.12Melakukan komunikasi efektif dan memanfaatkan kemampuan diri dalam
melakukan negosiasi dengan pelanggan dan pemasok.
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
5.1 Memeriksa ulang dokumentasi pesanan yang disiapkan oleh kandidat.
5.2 Memeriksa catatan stok yang dibuat oleh kandidat.
5.3 Pengamatan cara penanganan stok dan melakukan pengambilan sampel dan
pengujian untuk pengendalian mutu yang dilakukan oleh kandidat.
5.4 Masukan atau umpan balik dari manager laboratorium, manager mutu, manager
pelayanan pelanggan dan supervisor.
5.5 Penjelasan oleh kandidat tentang perlunya memilih penandaan dan penyimpanan
stok barang.
5.6 Pertanyaan untuk menguji pengetahuan, termasuk mengenai :
Stok bahan dan peralatan
Stok dokumentasi dan bentuk pesanan
Sampling dan pengujian peralatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

88

6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomuni
kasikan ide dan
informasi

Merenca nakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
konsep & teknik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

89

Kode Unit

AK.UJI.029.A

Judul Unit

MELAKUKAN

PENGUJIAN

PROSEDUR

SECARA

INSTRUMENTAL
Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mempersiapkan


sampel dan melakukan pengujian/prosedur secara instrumental.

SUB KOMPETENSI
1. Mempersiapkan sampel

2. Melakukan pengujian/
pemeriksaan

3. Memproses data

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Identifikasi dilakukan terhadap bahan yang akan diuji,
metode standar yang sesuai dan kebutuhan untuk
keselamatan kerja.
1.2 Alat pelindung diri (APD) dikenakan, dan prosedur
keamanan khusus untuk metode pengujian dan bahanbahan tertentu yang akan diuji dilaksanakan
1.3 Deskripsi atau keterangan mengenai sampel dicatat,
dan dibandingkan dengan spesifikasi dan catatan yang
ada, jika ada ketidaksesuaian dilaporkan.
1.4 Sampel disiapkan sesuai dengan kebutuhan pengujian
2.1 Sampel yang akan diuji dan standar (bila perlu)
ditimbang atau diukur
2.2 Status kalibrasi alat dicek dan dilakukan kalibrasi bila
memang diperlukan.
2.3 Peralatan/instrumen disetel dan dioperasikan sesuai
dengan persyaratan setiap metode yang akan
digunakan.
2.4 Pemeriksaan/pengujian dilaksanakan sesuai dengan
prosedur.
2.5 Peralatan/instrumen dimatikan sesuai dengan prosedur
pengoperasian peralatan/instrumen.
3.1 Data pengujian/pemeriksaan direkam/dicatat, data yang
tidak lazim diberi catatan khusus.
3.2 Kesesuaian angka hasil perhitungan dengan angka
estimasi harus dapat diterima dan dipercaya.
3.3 Hasil pengujian/pemeriksaan dicatat dan dilaporkan
sesuai dengan prosedur yang sesuai.
3.4 Kecenderungan data dan/atau hasil pemeriksaan
diinterpretasikan, hasil yang diluar spesifikasi atau
tidak lazim dilaporkan kepada petugas yang
bertanggung jawab untuk itu.
3.5 Prosedur dasar atau masalah peralatan yang dapat
menyebabkan data atau hasil yang tidak lazim
diidentifikasi.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

90

4. Memelihara lingkungan
kerja yang aman

5. Memelihara catatan
laboratorium

4.1 Cara-cara kerja yang sudah disempurnakan, untuk


meyakinkan keamanan diri sendiri dan orang lain di
laboratorium.
4.2 Timbulnya limbah diminimalkan
4.3 Pembuangan limbah laboratorium, termasuk limbah
"biohazardous" diyakini aman.
4.4 Peralatan dan pereaksi dibersihkan, disimpan dan
dipelihara
5.1 Data yang valid direkam dan dimasukkan dalam
sistem pelaporan laboratorium
5.2 Informasi dan data laboratorium dipelihara secara
khusus
5.3 Informasi dan data laboratorium harus dijaga
kerahasiannya
5.4 Buku log peralatan harus diisi dan dipelihara sesuai
dengan prosedur yang berlaku

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


1. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya prosedur resmi
atau yang memenuhi syarat yang berlaku di tempat kerja meliputi :
Prosedur tetap di tempat kerja
Peralatan gelas (glassware) secara umum
Flame atomic absorption spectrophotometry
Prosedur yang dianjurkan untuk pemeriksaan bahan kimia menggunakan metode
spektrofotometer ultra violet/sinar tampak.
2. Cara berlaboratorium yang Baik (GLP dan GMP)
3. Lembar Data Keamanan Bahan (MSDS)
4. Ketentuan/perundangan mengenai metrologi (pengukuran)
5. Prosedur Operasional Standar (SOP)
6. Manual untuk menjalankan peralatan
7. Prosedur untuk menyalakan, mengoperasikan dan mematikan peralatan.
8. Jadwal pemeliharaan dan kalibrasi alat.
9. Manual pemeliharan mutu
10. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil yang berlaku di tempat kerja.Spesifikasi
bahan yang dianalisis.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
1.1 Prinsip dan konsep berkaitan dengan pengoperasian instrumen dan pengujian
1.2 Metode pemisahan dan konsep yang berkaitan dengan pengoperasian instrumen
dan pengujian.
1.3 Fungsi komponen kunci dari instrumen.
1.4 Pengaruh pengubahan variabel instrumen terhadap hasil (output).
1.5 Prosedur untuk optimalisasi peralatan berkaitan dengan pengubahan parameter
operasi.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

91

1.6 Prosedur preparasi sampel.


1.7 Prosedur pemecahan masalah peralatan dan metode uji.
1.8 Menggunakan instrumentasi untuk analisis kualitatif dan atau kuantitatif.
1.9 Menggunakan kurva kalibrasi.
1.10 Prosedur perhitungan untuk memberikan hasil dan satuan yang benar.
1.11 Prosedur KKK dan GLP.
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal: SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan:
AK.UJI.030.0 Melakukan Tes Dasar
AK.DAT.022.0 Memproses dan Mencatat Data
3. Memiliki Pengetahuan Kerja tentang :
3.1 Instrumentasi
3.2 Preparasi sampel
3.3 Analisa kualitatif dan kuantitatif
4. Aspek Kritis Kompetensi :
Unit kompetensi ini harus ditunjukkan dalam kemampuan untuk mengaplikasikan
metode instrumental untuk menganalisis bahan, interpretasi dan pengujian data secara
tepat, dan melaporkan data dalam format yang tepat.
Secara khusus kandidat harus dapat :
4.1 Menyalakan, men-set dan mematikan peralatan/instrumen.
4.2 Memeriksa status kalibrasi dari peralatan dan mengkalibrasi bila diperlukan.
4.3 Mempersiapkan standar dan contoh uji menggunakan cara yang benar untuk
memurnikan contoh/sampel.
4.4 Menggunakan dan mengoptimalkan peralatan sesuai dengan standar yang dibuat
oleh perusahaan pembuat alat.
4.5 Memasang dan memelihara bermacam-macam kolom kromatografi
4.6 Menyiapkan kurva kalibrasi dan menghitung hasil dalam satuan unit yang benar.
4.7 Mengaplikasikan pengetahuan teori untuk menginterpretasikan data dan membuat
kesimpulan yang benar.
4.8 Memecahkan prosedur analisis dan problem peralatan.
4.9 Merekam dan mengkomunikasikan hasil seperti tercantum dalam prosedur yang
berlaku di intitusi atau tempat kerja.
4.10 Memelihara keamanan, integritas, kemampuan telusur dan identitas
contoh/sampel, bagian dari contoh/sampel dan cara pendokumentasiannya.
4.11 Mengikuti prosedur KKK dan GLP.
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara instrumental
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

92

5.3
5.4
5.5

Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
Kaji ulang hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
Peralatan laboratorium standar yang dilengkapi dengan instrumen
Pereaksi dan peralatan bantu
SOP dan metode uji di tempat kerja

6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
konsep & teknik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

93

Kode Unit

AK.UJI.030.B

Judul Unit

MELAKUKAN TES DASAR

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan


pengujian dasar dan prosedur dengan menggunakan metode standar.
Unit kompetensi ini menerangkan pekerjaan yang dilakukan oleh
asisten laboratorium yang diawasi dalam hal menerima sampel,
memberi label, menyimpan sampel dan menyiapkannya untuk
pengujian laboratorium dan melaksanakan pengujian dan pengukuran
dasar.

SUB KOMPETENSI
1. Menerima, memberi label
dan menyimpan sampel
yang akan diuji

2. Menyiapkan sampel

3. Melakukan tes terhadap


sampel

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1

Sampel diberi label untuk meyakinkan semua informasi


yang dibutuhkan ditulis dengan cara akurat dan dapat
dibaca
1.2
Data sampel didaftarkan ke dalam sistem laboratorium
1.3
Kebutuhan pengujian sampel dicatat
1.4
Integritas sampel dibaca dan kontaminasi silang
diminimalkan
2.1
Bahan yang akan diuji diidentifikasi sesuai dengan
metode standar dan persyaratan keselamatan
2.2
Peralatan pelindung diri digunakan sesuai dengan
ketentuan untuk metode standar dan bahan yang akan
diuji
2.3
Deskripsi sampel dicatat dan dibandingkan dengan
spesifikasi serta dilaporkan bila ada
2.4
Sampel disiapkan mengikuti metode standar yang
sesuai
3.1 Peralatan diperiksa status kalibrasinya dan dikalibrasi
jika diperlukan
3.2 Langkah-langkah kerja pengujian dilakukan mengikuti
metode standar
3.3 Sampel dan standar yang akan diuji, diidentifikasi,
disiapkan dan ditimbang atau diukur
3.4 Pereaksi/ peralatan/ instrumentasi disiapkan sesuai
dengan metode standar
3.5 Pengujian dilakukan mengikuti prosedur kerja yang
relevan
3.6 Hasil uji dicatat mengikuti prosedur kerja yang relevan
3.7 Hasil yang tidak biasa, diidentifikasi dan dilaporkan
kepada orang yang relevan
3.8 Peralatan uji dibersihkan dan dirawat
3.9 Bahan pereaksi yang tidak digunakan, disimpan sesuai
dengan peraturan dan kode
3.10 Limbah dibuang menurut peraturan keselamatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

94

perusahaan dan lingkungan


I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini, perlu didukung dengan tersedianya :
1. Kode-kode kegiatan kerja (GLP dan GMP)
2. Undang-undang pengukuran nasional
3. Lembar Data Keamanan/Keselamatan Bahan (MSDSs)
4. Prosedur Operasional Standar (SOPs)
5. Pedoman / manual kualitas
6. Prosedur pencatatan dan pelaporan perusahaan
7. Jadwal produksi dan laboratorium
8. Spesifikasi bahan, produksi dan produk
9. Peraturan dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1 Tujuan pengujian
1.2 Prinsip-prinsip metode dasar
1.3 Prosedur-prosedur kalibrasi dan dasarnya
1.4 Standar / spesifikasi yang relevan dan interpretasinya
1.5 Sumber ketidakpastian dalam pengukuran dan metode untuk kontrol
1.6 Kepentingan dan penggunaan yang tepat dari bahan-bahan acuan bersertifikat
1.7 Adanya relevansi Undang-undang Pengukuran Nasional (National Measurement
Act) terhadap pengukuran laboratorium
1.8 Prosedur untuk mengenali hasil yang tidak diharapkan atau yang tidak biasa dan
juga penyebabnya
1.9 Prosedur OHS untuk pengujian sampel
1.10 Melakukan persiapan sampel, meliputi :
Sub sampling atau pemecahan sampel dengan menggunakan prosedurprosedur seperti riffling, conning dan quartering
Perlakuan fisik seperti pengabuan, pelarutan, penyaringan, pengayakan dan
pemusingan
1.11 Melakukan pengujian sampel, meliputi uji:
Penampakan, warna identitas
Pengukuran titik leleh, titik didih, indeks refraktif, density termasuk density
padat dan kekentalan
Pengabuan termasuk abu sulfat
Pengukuran emerson, disperse pinhole, variasi kering basah, abrasi Los
Angeles, kekuatan kompresi dan kekuatan lentur
Uji tetes / spot test, uji gravimetric, waktu, suhu, tekstur, pH dan uji batang
yang dicelupkan / dipstics
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2. Berpengalaman 1 tahun dalam melakukan tes dasar

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

95

3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:


3.1 Interpretasi dan pencatatan hasil uji, termasuk penghitungan hasil-hasil dari data
uji bila diperlukan
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Menetapkan waktu menyiapkan sampel untuk diuji dan dianalisis dengan efisien
4.2. Menggunakan informasi keselamatan (seperti MSDSs) dan melaksanakan
prosedur-prosedur dengan aman
4.3. Mengecek status kalibrasi peralatan uji
4.4. Melengkapi semua uji dalam batas waktu yang diperlukan tanpa mengorbankan
keselamatan, keakuratan atau kualitas
4.5. Menghitung, mencatat dan menyajikan hasil-hasil secara akurat dan benar
4.6. Membersihkan dan memelihara peralatan
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) terhadap calon yang melakukan uji-uji dasar
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengecek pengetahuan yang mendukung
prosedur uji
5.3. Umpan balik dari rekan sejawat dan penyelia
5.4. Catatan sampel dan dokumentasi tempat kerja yang dilengkapi oleh calon
5.5. Analisis hasil-hasil yang dicapai calon
6. Kompetensi kunci :
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
matematika

Memecahkan
masalah

Menggunakan teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

96

Kode Unit

AK.UJI.031.B

Judul Unit

MELAKUKAN TEKNIK ASEPTIK

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan


teknik aseptik selama pengambilan sampel dan prosedur mikrobiologis
di lapangan dan di laboratorium pada sektor industri biomedis,
lingkungan, makanan dan minuman; untuk menjaga integritas sumber
sampel dan sampel itu sendiri dan menghasilkan data pengujian
mikrobiologis yang handal (dapat dipercaya).

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pengambilan
dan pemindahan sampel
secara aseptik

1.1 Pengambilan sampel dipastikan sesuai dengan syarat


dan rencana / ketentuan
1.2 Pakaian pelindung digunakan sesuai dengan prosedur
1.3 Lingkungan kerja disiapkan untuk keamanan dan
efektifitas kerja saat mentransfer sampel
1.4 Peralatan dan bahan dipilih sesuai dengan spesifikasi
prosedur
1.5 Peralatan diatur untuk meminimalkan / memperkecil
kontaminasi selama melakukan pembiakan
1.6 Wadah yang digunakan, diberi label untuk memperjelas
identifikasi
1.7 Semua data yang relevan, dicatat dalam log book atau
data base
2.1 Kemurnian sampel dijaga dengan cara mensterilisasi
lingkungan sampel dan membakar mulut wadah media
2.2 Ose/pipet yang telah digunakan, disterilkan untuk
mencegah kontaminasi
2.3 Pemindahan sampel/biakan dilakukan dengan cara
meminimalkan kesempatan kontaminasi dan infeksi
silang
2.4 Mulut wadah biakan dibakar sebelum dan sesudah
pemindahan biakan untuk sterilisasi
2.5 Ose disterilisasi ulang untuk meminimalkan penyebaran
melalui udara
2.6 Wadah media diberi label untuk memperjelas
identifikasi
3.1 Integritas sampel dijaga dengan cara mensterilisasi
lingkungan sampel dan membakar mulut wadah media
3.2 Ose/pipet yang telah digunakan disterilkan untuk
mencegah kontaminasi
3.3 Inokulasi cawan gores dilakukan untuk memaksimalkan
pertumbuhan koloni tunggal (biakan murni) dan
menghindari kontaminasi
3.4 Kesterilan wadah media dijaga setelah pemindahan

2. Memindahkan bahanbahan secara aseptik

3. Melakukan teknik isolasi


koloni tunggal(biakan
murni)

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

97

4. Menjaga lingkungan kerja


dan peralatan untuk
mencegah kontaminasi
dan infeksi silang

3.5 Ose disteril ulang untuk meminimalkan penyebaran


melalui udara
3.6 Wadah diberi label untuk memperjelas identifikasi
4.1 Benda yang tidak digunakan dan yang dapat digunakan
kembali, diletakkan dalam wadah yang sesuai
4.2 Tempat kerja dan peralatan dibersihkan dan didisinfeksi
setelah digunakan
4.3 Bahan terkontaminasi yang tidak dapat dipakai dan yang
dapat dipakai kembali, dipindahkan ke tempat yang
sesuai untuk didisinfeksi, disterilisasi dan dibersihkan
atau dibuang.

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini, perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur Operasional Standar (SOP)
2. Kode standar makanan
3. Spesifikasi untuk pembuangan limbah bahan yang berbahaya, yang aman
4. Jadwal-jadwal dan instruksi produksi
5. Catatan kerja
6. Lembar data keamanan standar (MSDS)
7. Instruksi perusahaan
8. Instruksi verbal dari manajer laboratorium, supervisor (penyelia) dan teknisi senior
9. Panduan untuk kerja manipulasi genetik skala kecil
10. Peralatan transfer
11. Pembakar bunsen dan tempat membakar sampah
12. Anaerobic jar
13. Inkubator, penangas air, lemari es, freezer dan dry ice dan silinder nitrogen cair
14. Unit laminar air flow dan lemari biohazard
15. Peralatan pelindung diri seperti sarung tangan, masker
16. Autoclave
17. Lap
18. Sistem sub kultur
19. Media berupa kaldu cair, media padat untuk isolasi, media kultur jaringan dan untuk
sub Kultur
20. Sampel berupa cairan tubuh, air dan tanah, obat-obat steril, ragi dan jamur, susu dan
yogurt, kultur bakteri, makanan dan minuman yang difermentasi
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang diperlukan
1.1. Prinsip pengendalian infeksi yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan pada sampling serta transfer bahan dalam pemeriksaan mikrobiologi
1.2. Prosedur disinfeksi dan sterilisasi yang digunakan dalam pengambilan sampel,
pemrosesan dan pembuangan sampel serta bahan-bahan secara aman.
1.3. Pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, jamur, protozoa, virus dan parasit) sesuai
biakan laboratoriumnya
1.4. Pengaruh bahan / zat kimia terhadap pertumbuhan dan kematian mikroba

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

98

2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi Pendidikan minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1 Pentingnya teknik dan transfer aseptik biakan murni untuk pemeriksaan
mikrobiologi dan interpretasi yang tepat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium
4. Aspek kritis kompetensi
4.1 Menjaga kontaminasi silang dari sampel dan sumber sampel
4.2 Mempergunakan peralatan untuk menjaga kontaminasi media perbenihan selama
pemindahan
4.3 Mensterilisasi peralatan seperti yang dibutuhkan untuk mencegah kontaminasi
silang daerah kerja, personil dan lingkungan
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Keberhasilan peserta dalam mentransfer sample
5.2 Pertanyaan tertulis atau lisan
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan informasi

Mengkomuni
kasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
matematika

Memecahkan
masalah

Menggunakan teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

99

Kode Unit

AK.UJI.032.B

Judul Unit

MEMPROSES JARINGAN

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berkaitan dengan cara mengolah atau


memproses sel atau jaringan mulai dari mempersiapkan, membuat
blok, memotong dan mewarnai jaringan.

SUB KOMPETENSI
1. Memproses spesimen dan
formulir permintaan
pemeriksaan.

2. Menyiapkan alat dan bahan


untuk memproses jaringan.

3. Membuat blok jaringan

4. Melakukan Pemotongan
Jaringan

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1. Sampel dengan formulir permintaan pemeriksaan
diperiksa dan dicocokkan pada saat diterima.
1.2. Spesimen dan formulir permintaan yang tidak sesuai
dengan persyaratan dikembalikan kepada pengirim.
1.3. Sampel yang diterima dicatat, sesuai mekanisme alur
pemeriksaan.
2.1. Zat fixatif (zat untuk fiksasi jaringan) disiapkan sesuai
dengan kebutuhan.
2.2. Alat-alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan
disiapkan.
2.3. Jaringan dengan formulir pemeriksaan diatur dan
ditempatkan di sekitar pemotongan jaringan.
2.4. Jaringan yang akan diperiksa dipotong dan ditimbang
dan diamati.
2.5. Ciri-ciri jaringan yang dipotong sewaktu pemotongan
berlangsung diamati dan dicatat.
2.6. Wadah diberi label atau identitas pasien.
2.7. Wadah yang telah berisi jaringan dibawa ke tempat
pemrosesan.
3.1. Jaringan diatur dan ditempatkan ke dalam media untuk
membuat blok jaringan
3.2. Blok jaringan dibuka dari wadah atau pencetak blok
jaringan.
3.3. Teknik prosesing jaringan diamati selama bekerja.
3.4. Alat prosesing jaringan dimonitor secara teratur.
4.1 Wadah khusus disiapkan untuk sisa-sisa pemotongan.
4.2 Blok jaringan dimasukkan dalam jepitan mikrotom pada
posisi yang rata, dan sesuai dengan ukuran pisau.
4.3 Blok jaringan diratakan dengan menggunakan pisau,
sampai posisinya pas dengan jepitan mikrotom.
4.4 Bagian parafin yang menutupi jaringan dibuang sampai
jaringan siap dipotong.
4.5 Waterbath disiapkan dan dipastikan siap pakai dengan
suhu yang sesuai.
4.6 Ukuran ketebalan potongan jaringan diatur dan
disesuaikan dengan jenis jaringan yang akan dipotong.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

100

5. Melakukan Pewarnaan
Jaringan

6. Membuat laporan

4.7 Kecepatan pemotongan diatur agar didapat potongan


jaringan yang baik dan membentuk pita.
4.8 Beberapa potongan pita jaringan dipilih yang baik untuk
dibuat preparat.
4.9 Potongan pita jaringan dimasukkan ke dalam waterbath.
4.10 Jaringan diatur dalam waterbath agar mengembang,
dan tidak terjadi lipatan.
4.11 Jaringan dari waterbath diambil dengan menggunakan
Kaca Objek.
4.12 Sisa air dan kelebihan parafin dibuang dengan
pemanasan (hotplate).
5.1. Potongan jaringan diwarnai berdasarkan metode yang
telah ditetapkan dengan prosedur.
5.2. Kelebihan atau kekurangan warna pada setiap tahapan
diatur.
5.3. Kualitas hasil pewarnaan diperiksa secara mikroskopis
untuk meyakinkan hasil pewarnaan yang diperoleh.
5.4. Hasil pewarnaan ditutup sesuai dengan metoda
pewarnaan.
5.5. Preparat yang sudah jadi diberi label data untuk
keperluan administrasi.
6.1. Laporan hasil prosesing jaringan dibuat dengan
menggunakan format yang telah ditetapkan.
6.2. Laporan dikonsultasikan kepada pihak atasan/yang
berwenang untuk memperoleh pengesahan.

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA.


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur pemeriksaan yang telah ditetapkan (SOP).
2. Standar peralatan dan bahan yang baik untuk memproses jaringan.
3. Formulir permintaan dari konsumen untuk pemeriksaan.
Unit kompetensi ini mencakup semua alat, dan bahan untuk pemeriksaan, seperti :
1. Pisau pemotong jaringan
2. Alat peruncing pisau.
3. Penangas air (waterbath), inkubator.
4. Alat prosesing jaringan.
5. Alat pencetak jaringan
6. Alat pemotong jaringan/mikrotom
II. ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1 Mengerti tentang anatomi dan fisiologi
1.2 Jenis sel dan jaringan yang diperiksa.
1.3 Bagian dari sel atau jaringan yang berhubungan dengan adanya kelainan.
1.4 Fungsi alat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan
1.5 Mencetak atau membuat jaringan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

101

1.6
1.7
1.8
1.9

Teknik pemotongan blok jaringan


Ciri-ciri potongan blok jaringan yang baik
Teknik pewarnaan jaringan
Penilaian/tes lisan ataupun tulisan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan pembuatan blok jaringan, seperti sifat dan fungsi zat yang
digunakan

2. Persyaratan Dasar.
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK Jurusan Analis Kesehatan).
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1 Pernah mengikuti pelatihan di lapangan pada bidang kesehatan khususnya
penyakit kanker/tumor.
3.2 Menganalisis hasil yang diperoleh dari pekerjaan
3.3 Memahami prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
4. Aspek Kritis kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk mengerjakan
prosedur pekerjaan secara manual ataupun secara otomatis untuk:
4.1 Memilih zat fixatif.
4.2 Melakukan prosesing jaringan.
4.3 Menggunakan alat prosesing jaringan
4.4 Mengatur waktu prosesing jaringan
5. Metode penilaian
Untuk menilai hasil belajar atau pekerjaan dilakukan dengan cara :
5.1 Menyiapkan peralatan dan reagen yang dibutuhkan untuk memproses jaringan.
5.2 Memproses jaringan.
5.3 Penilaian/tes lisan ataupun tulisan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan prosesing jaringan, seperti sifat dan fungsi zat yang digunakan.
Prosedur Penilaian meliputi:
1. Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
2. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja, dengan:
Pertanyaan tertulis atau lisan
Wawancara
Observasi langsung pada saat memproses jaringan
6. Kompetensi kunci.
Mengumpulkan informasi

Mengkomuni
kasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
matematika

Memecahkan
masalah

Menggunakan teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

102

Kode Unit

AKA.UJI.033.A

Judul Unit

MELAKUKAN VALIDASI HASIL

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan validasi hasil yang


meliputi hal-hal dasar dalam pengerjaan pemeriksaan dan langkahlangkah yang harus diketahui untuk mencapai hasil yang sahih.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan kit insert/ 1.1. Bagian-bagian kit insert/prosedur kerja pemeriksaan


prosedur
kerja
dipelajari dan dipahami dengan teliti.
pemeriksaan
1.2. Bagian-bagian kit insert yang berhubungan dengan
validasi hasil diidentifikasi
2.

Menganalisa data
interpretasi hasil

3. Melaporkan hasil

dan 2.1. Perhitungan validasi pengerjaan pemeriksaan dilakukan


sesuai kit insert/prosedur pemeriksaan.
2.2. Interpretasi hasil dilakukan sesuai kriteria di kit
insert/prosedur kerja pemeriksaan atau ketentuan
laboratorium masing-masing
3.1. Hasil yang sahih dicatat dan dilaporkan sesuai prosedur
3.2. Data didokumentasikan sesuai prosedur

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA


1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan validasi hasil di laboratorium kesehatan.
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1. Prosedur Operasional Standar, Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat (termasuk kit insert)
2.2. Alat laboratorium (jika menggunakan alat ) yang telah diinstal sesuai persyaratan
dari pabrik (tervalidasi oleh pabrik)
2.3. Larutan pereaksi dan bahan pembantu.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Ilmu pengetahuan dasar dari pemeriksaan yang terkait
1.2. Bahasa Inggris
1.3. Matematika.
1.4. Statistik
1.5. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Berpengalaman 3 tahun dalam bidang validasi.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

103

3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:


3.1. Prinsip dasar, pengoperasian dan pemeliharaan alat
3.2. Penanganan spesimen
3.3. Interpretasi hasil pemeriksaan
3.4. Mengintegrasikan suatu hasil pemeriksaan dengan hasil pemeriksaan lainnya
4. Aspek Kritis kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk mengerjakan prosedur pekerjaan untuk:
4.1. Memahami Kit Insert / Prosedur pemeriksaan serta literatur pendukung lainnya
4.2. Melakukan analisis data dan interpretasi hasil yang sahih.
4.3. Mencatat dan melaporkan hasil
5. Metode Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi secara langsung
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dengan orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
matematika

Memecahkan
persoalan atau
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

104

Kode Unit

AK.UJI.034.A

Judul Unit

MELAKUKAN EVALUASI DAN VALIDASI METODE

Uraian Unit :

Unit kompetensi ini berkaitan dengan keterampilan dan pengetahuan yang


dibutuhkan untuk mengevaluasi dan memvalidasi metode pemeriksaan yang
meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

SUB KOMPETENSI
1. Menyiapkan perangkat
evaluasi dan validasi
metode.

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1. Informasi pemeriksaan baru/pengganti dicari melalui
literatur, booklet, leaflet, majalah, publikasi-publikasi lain
maupun penawaran dari pemasok.
1.2. Kepekaan,
kekhasan,
stabilitas,
kesinambungan
keseterdiaan, harga reagensia, kemudahan kerja,
keamanan kerja, kebutuhan tenaga kerja dan kebutuhan
investasi tambahan dianalisis berdasarkan informasi yang
diperoleh terhadap kebutuhan.
1.3. Disain evaluasi dan validasi metode dirancang dan
disiapkan sesuai tujuan
1.4. Reagensia, alat, SDM dan parameter uji disiapkan sesuai
prosedur
1.5. Spesimen dikumpulkan, diseleksi dan dibuat jadwal kerja
1.6. Prosedur
pemeriksaan
dievaluasi
terhadap
standar/kalibrator/kontrol
2. Melaksanakan
evaluasi 2.1. Spesimen diperiksa dan hasil dianalisis secara statistik
dan validasi metode
sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
2.2. Hasil pemeriksaan, analisis statistik dan hasil-hasil
pengamatan didokumentasikan.
2.3. Kesimpulan hasil pemeriksaan di tetapkan dan diputuskan
validitas metode pemeriksaannya
3. Melaporkan hasil evaluasi 3.1. Hasil evaluasi dan validasi metode dilaporkan kepada
dan validasi metode.
pihak atasan/yang berwenang untuk memperoleh
pengesahan.
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung oleh tersedianya :
1. Standar Operasional Kerja, Pedoman Kerja, Instruksi Kerja parameter pemeriksaan dan
Manual Operasional alat
2. Literatur, leaflet, booklet, majalah, publikasi lainnya maupun penawaran dari
pemasok
3. Larutan pereaksi dan bahan pembantu
4. Buku kerja
5. Komputer untuk penyimpanan data
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1 Ilmu pengetahuan dasar dari pemeriksaan yang terkait

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

105

1.2
1.3
1.4
1.5

Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan


Bahasa Inggris
Matematika
Statistik

2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Berpengalaman 3 tahun dalam bidangnya.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang
3.1. Metode pemeriksaan, pengoperasian dan pemeliharaan alat
3.2. Penanganan spesimen
3.3. Prosedur kerja dan analisis statistik
4. Aspek kritis kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk
mengerjakan prosedur pekerjaan untuk:
4.1 Memahami metode pemeriksaan
4.2 Menyiapkan evaluasi dan validasi
4.3 Melaksanakan evaluasi dan validasi
4.4 Melaporkan hasil evaluasi dan validasi
5. Metode penilaian
5.1 Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2 Interview
5.3 Observasi secara langsung
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
Informasi

Mengkomunikasikan ide
& informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep & teknik
matematika

Memecahka
n persoalan
atau masalah

Menggunaka
n teknologi

Kode Unit

AK.KOM.035.A

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

106

Judul Unit

MELAKUKAN PROMOSI KESEHATAN

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk memberikan


penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya di bidang
laboratorium.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan Penyuluhan

1.1 Sumber-sumber untuk promosi kesehatan yang meliputi


dana, bahan dan petugas dimanfaatkan
1.2 Materi, media, sasaran dan wilayah penyuluhan disusun.
1.3 Identifikasi masalah dilakukan
1.4 Kerja sama dengan pihak lain direncanakan.
2.1 Komunikasi interpersonal dilakukan dalam pelaksa-naan
penyuluhan
2.2 Penyuluhan dilakukan sesuai dengan materi yang dipilih.
2.3 Pemasaran /publikasi dilaksanakan kepada masyarakat
mengenai materi penyuluhan
2.4 Pelaksanaan penyuluhan dibuat sesuai kebijakan
Pemerintah.
2.5 Tukar menukar informasi mengenai materi penyuluhan
dengan pihak lain dilakukan.
2.6 Kerja sama dengan pihak lain dilaksanakan.
3.1 Evaluasi hasil penyuluhan dilakukan melalui input
(masukan), proses dan output (keluaran)
3.2 Evaluasi hasil penyuluhan dilakukan untuk umpan balik

2. Melaksanakan Penyuluhan

3. Mengevaluasi Penyuluhan

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1. Tenaga penyuluh (petugas)
2. Dana
3. Standar materi penyuluhan
4. Data sasaran penyuluhan
5. Data pemetaan wilayah / daerah penyuluhan
6. Media penyuluhan
7. Jadwal / waktu penyuluhan
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan:
1.1 Health Education (Pendidikan kesehatan)
1.2 Komunikasi
1.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Ilmu Perilaku)
1.4 Sumber materi: Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

107

2. Persyaratan dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMU/SMK jurusan analis kesehatan
2.2 Berpengalaman 1 (satu) tahun sebagai tenaga promosi kesehatan
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
2.4 Mampu berkomunikasi dengan baik
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1 Pendidikan kesehatan
3.2 Pelatihan dalam bidang promosi kesehatan
3.3 Pelatihan dalam bidang manajemen kesehatan
3.4 Penyuluhan kesehatan
4. Aspek Kritis Kompetensi
Kompetensi ini harus memperlihatkan kemampuan dalam:
4.1. Merencanakan penyuluhan
4.2. Melaksanakan penyuluhan
4.3. Mengevaluasi hasil penyuluhan
5. Metode penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi langsung pada saat melakukan promosi kesehatan
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomu
nikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
Kegiatan

Bekerjasama
dengan orang lain
dan kelompok

Menggunakan
ide dan teknik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

Menggunakan
teknologi

108

Kode Unit

AK.KOM.036.B

Judul Unit

MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menerima dan


menyampaikan pesan baik lisan maupun tertulis, serta memberikan
informasi yang relevan terhadap respon atau permintaan klien dan
mendemonstrasikan kemampuan secara interpersonal.

SUB KOMPETENSI
1. Menerima dan
melaksanakan instruksi.

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1
1.2

2. Menerima dan
menyampaikan pesan

2.1
2.2

3. Mendemonstrasikan
3.1
kemampuan interpersonal
3.2
secara benar.
4. Memberikan informasi yang 4.1
tepat.
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6

Dengan penuh perhatian, Instruksi didengarkan dan


ditanggapi dengan benar.
Instruksi diklarifikasikan untuk meyakinkan agar tugas
yang diminta jelas dan lengkap.
Pesan verbal dan tertulis diterima dan ditanggapi
secara tepat.
Informasi dicatat dan disampaikan sehingga pesan
dimengerti.
Prosedur yang ada ditempat kerja diikuti.
Mendemondtrasikan keahlian interpersonal secara
efektif selama berinteraksi.
Keperluan pelayanan pelanggan diurus secara
beraturan dan benar.
Permasalahan klien dijelaskan/diinformasikan secara
rinci.
Informasi yang relevan diberikan dan diakses.
Informasi disusun dan disampaikan sehingga
informasi mudah dimengerti oleh orang lain.
Permintaan diserahkan dan diarahkan kepada orang
yang tepat agar dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh dokumen ditempat kerja dilengkapi dengan
jelas dan tepat berdasarkan prosedur yang ada.

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA.


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Alur pemeriksaan yang telah ditetapkan (Protap)
2. Prosedur Operasional Standar (SOP).
3. Standar peralatan dan bahan yang ditetapkan.
4. Jenis permintaan konsumen untuk pemeriksaan.
5. Rujukan harga satuan pekerjaan jasa/pemeriksaan.
6. Dokumen tempat kerja.
7. Peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti telepon, fax, e-mail.
II. ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan meliputi :

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

109

1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

Kemampuan dan teknik berkomunikasi.


Interaksi antar personal.
Kemampuan berbahasa yang baik.
Kemampuan menjelaskan prosedur kerja.
Tata cara berkenaan dengan pelayanan pelanggan.

2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK/SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tertulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Pelatihan pada bidang managemen kesehatan.
3.2. Pelatihan dalam bidang promosi kesehatan.
3.3. Menganalisis hasil yang diperoleh dari pekerjaan.
4. Aspek kritis kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk mengerjakan
prosedur pekerjaan agar dapat melakukan:
4.1. Menerima instruksi
4.2. Melaksanakan instruksi
4.3. Mendemonstrasikan instruksi
4.4. Menyampaikan Informasi kepada pelanggan
5. Metode Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi langsung
6. Kompetensi kunci.
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Kegiatan
perencanaan
dan organisasi

Bekerja sama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
secara matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

110

Kode Unit

AK.KOM.037.B

Judul Unit

MENYEDIAKAN INFORMASI UNTUK PELANGGAN

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk merespon


pertanyaan, pendapat, keterangan yang dibutuhkan yang digabungkan
dalam bentuk informasi bagi keperluan pelanggan, seperti analisis,
kumpulan data, validitas hasil dan saran yang ada pada lembaran data.

SUB KOMPETENSI
1. Menerima dan
melaksanakan instruksi.

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1
1.2
1.3

2. Menyiapkan respon/
jawaban.

2.1
2.2
2.3

3. Menyiapkan dan
menyediakan informasi
/saran.

3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7

4. Memeriksa permintaan dan


jawaban

4.1
4.2
4.3

I.

Permintaan
pemeriksaan,
sifat
dan
prioritas
pemeriksaan diperjelas dan dikonfirmasikan.
Permintaan pemeriksaan diarahkan pada bagian yang
sesuai, dan pada orang yang tepat.
Tanda terima permintaan pemeriksaan dicatat
berdasarkan urutan dengan prosedur yang benar.
Informasi yang diperlukan disiapkan dan disimpan jika
tersedia.
Jika tidak tersedia, diprioritaskan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang dikeluarkan sebelumnya diminta
pengesahannya.
Diyakinkan bahwa informasi yang diberikan tersebut
akurat dan relevan.
Pelanggan tetap diinformasikan secepatnya.
Informasi diberikan sesuai prosedur kepada orang yang
tepat.
Metoda komunikasi digunakan dengan mempertimbangkan prioritas, biaya dan fasilitas pelanggan.
Informasi disampaikan kepada pelanggan dengan
menggunakan format yang sepadan.
Diperiksa bahwa respon memenuhi kebutuhan
pelanggan dan diambil tindakan jika perlu.
Pelanggan diperlakukan dengan sopan, efisien dan
sesuai prosedur.
Seluruh informasi secara detail dikumpulkan sesuai
prosedur yang tepat.
Semua informasi tertulis dipastikan akurat.
Semua catatan disimpan pada tempat yang sudah
dirancang sesuai prosedur yang berlaku.

PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA.


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Alur pemeriksaan yang telah ditetapkan (Protap)
2. Prosedur Operasional Standar (SOP).

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

111

II.

3. Standar peralatan dan bahan yang ditetapkan.


4. Rujukan biaya satuan pekerjaan jasa/pemeriksaan.
5. Dokumen tempat kerja.
6. Peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti telpon, fax, email.
ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan meliputi:
1.1 Kemampuan dan teknik berkomunikasi.
1.2 Interaksi antar personal.
1.3 Kemampuan berbahasa yang baik.
1.4 Kemampuan menjelaskan prosedur kerja.
1.5 Kemampuan menjelaskan hasil/interpretasi pemeriksaan.
1.6 Tata cara berkenaan dengan pelayanan pelanggan.
2. Persyaratan Dasar.
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK /SMU).
2.2 Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tulis.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1.Pelatihan pada bidang manajemen kesehatan.
3.2.Pelatihan dalam bidang promosi kesehatan.
3.3.Menganalisis hasil yang diperoleh dari pekerjaan.
4. Aspek Kritis Kompetensi.
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk mengerjakan
prosedur pekerjaan agar dapat melakukan :
4.1. Menerima instruksi
4.2. Melaksanakan instruksi
4.3. Menyiapkan dan menyediakan informasi untuk pelanggan
5. Metoda Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan.
5.2. Wawancara.
5.3. Observasi langsung.
6. Kompetensi kunci.

Mengumpulkan Informasi

Mengkomunikasikan ide
& informasi

Kegiatan
perencanaan
dan organisasi

Bekerja sama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
secara matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

112

Kode Unit

AK.KOM.038.B

Judul Unit

MENGEMBANGKAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN

Uraian Unit

LABORATORIUM
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk memelihara dan
mengembangkan dokumen laboratorium dengan sistem yang relevan
untuk merespon permintaan yang akan menjadi kebijakan
laboratorium.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengetahui kebutuhan dan


kekurangan dokumentasi.

1.1 Dokumentasi yang sudah ada dievaluasi untuk


diidentifikasi kelengkapan.
1.2 Analisis pengembangan didiskusikan dengan orang yang
terkait untuk kepastian.
2.1 Keperluan dokumentasi diatur berdasarkan tujuan
prioritas.
2.2 Dokumentasi dan catatan yang ada dianalisis sesuai
urutan berdasarkan kebutuhan.
2.3 Konsep dokumentasi dikembangkan dan dimodifikasi
sesuai kebutuhan.
2.4 Dokumentasi yang dikeluarkan dikaji ulang oleh orang
yang tepat.
2.5 Dokumentasi diperbaiki/diedit untuk memastikan bahwa
kelengkapan atau kekurangan data teridentifikasi.
2.6 Dokumentasi yang lama ditarik dan dikeluarkan
dokumentasi baru dengan prosedur kontrol dokumentasi.
3.1 Dokumentasi yang baru diinformasikan untuk
memastikan pelaksanaan yang berhasil.
3.2 Pelaksanaan penggunaan dokumentasi baru dimonitor
dan dievaluasi untuk dilengkapi dan diberi pelatihan jika
perlu.

2. Mengembangkan dan
merevisi dokumentasi.

3. Mengkomunikasikan dan
mengevaluasi perubahan
dokumentasi laboratorium.

I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA.


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Alur pemeriksaan yang telah ditetapkan (Protap)
2. Prosedur Operasional Standar (SOP).
3. Standar peralatan dan bahan yang ditetapkan.
4. Rujukan biaya satuan pekerjaan jasa/pemeriksaan.
5. Dokumen tempat kerja.
6. Peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti telpon, fax, email.
II. ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan meliputi :
Kemampuan dan teknik berkomunikasi.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

113

1.1. Interaksi antar personal.


1.2. Kemampuan berbahasa yang baik.
1.3. Kemampuan menjelaskan prosedur kerja dalam bidang dokumentasi.
1.4. Kemampuan menjelaskan hasil/interpretasi pemeriksaan.
1.5. Tata cara berkenaan dengan pelayanan pelanggan.
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK /SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Pelatihan pada bidang managemen kesehatan.
3.2. Pelatihan dalam bidang promosi kesehatan.
3.3. Menganalisis hasil yang diperoleh dari pekerjaan.
3.4. Analisis dokumen.
4. Aspek Kritis Kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk mengerjakan
prosedur pekerjaan agar dapat melakukan :
4.1. Menganalisa dan mengevaluasi Dokumentasi
4.2. Mengembangkan dan merevisi dokumentasi
4.3. Mengkomunikasikan dokumentasi
5. Metode Penilaian
5.1.Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2.Wawancara
5.3.Observasi langsung
6. Kompetensi kunci.
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Kegiatan
perencanaan dan
organisasi

Bekerjasama
dengan tim dan
dalam tim

Menggunakan ide
dan teknik secara
matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

114

Kode Unit

AK.TIM.039.B

Judul Unit

MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA EFISIEN SEBAGAI


BAGIAN DARI TIM

Uraian Unit

Unit ini mencakup kemampuan untuk berpartisipasi di dalam tim dan


memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan tim dan tujuan
perusahaan

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Bekerja di dalam
lingkungan kelompok/tim

1.1 Bekerja sama dengan anggota tim untuk dilakukan


kesepakatan dalam mencapat hasil pada waktu tertentu
dan prioritas yang disepakati.
1.2 Kemampuan dan keterbatasan pribadi dikenali ketika
melakukan tugas tim.
1.3 Peran dan tanggung jawab setiap orang dalam tim
ditegakkan untuk mendapatkan hasil yang baik.
1.4 Pemahaman atas dampak dari hasil kerja perorangan
ditunjukkan pada hasil tim.
2. Menyelesaikan tugas yang 2.1 Pekerjaan diatur dan dikelola untuk mengatasi kendala
menjadi tanggung jawabnya
waktu dan sumber daya.
2.2 Tugas disesuaikan sehubungan dengan informasi yang
baru, perubahan situasi atau perintah yang baru.
2.3 Mutu, keamanan dan etika bekerja di semua pekerjaan
diikuti sesuai standar perusahaan.
3. Mengidentifikasi dan
3.1 Dikenali masalah-masalah atau contoh bentuk kinerja
memecahkan masalah
yang tidak optimal di dalam kerja tim.
pekerjaan
3.2 Diterapkan strategi pemecahan masalah yang telah
disepakati untuk menentukan penyebab dan pemeca-han
masalah yang mungkin.
3.3 Diidentifikasi dan dihubungi sumber bantuan yang tepat.
3.4 Dipertimbangkan alternatif yang tersedia dan tetap
menerima alternatif lain sampai tindakan yang paling
tepat disepakati.
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA:
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya:
1. Struktur organisasi dan tata letak laboratorium tempat kerja.
2. Standar kerja yang mempengaruhi tim, seperti mutu layanan pelanggan.
3. Unjuk kerja / kelompok kerja.
4. Teknik kerja tim.
5. Strategi pemecahan masalah.
6. Teknik komunikasi antar pribadi dan penyelesaian perselisihan.
II. ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan meliputi:
1.1. Kemampuan dan teknik berkomunikasi antar personel.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

115

1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.

Interaksi antar personel dan teknik pemecahan masalah.


Kerja kelompok.
Kemampuan berbahasa yang baik.
Kemampuan menjelaskan prosedur kerja.
Tata cara berkenaan dengan pelayanan pelanggan.

2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : setara SLTA (SMK/SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa lisan dan/atau tertulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Pelatihan pada bidang manajemen kesehatan.
3.2. Pelatihan dalam bidang promosi kesehatan.
3.3. Menganalisis hasil yang diperoleh dari pekerjaan.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Menerima tanggung jawab untuk hasil pekerjaan mereka dengan, misalnya:
- Bekerja sesuai dengan persyaratan mutu, pelayanan pelanggan, sumber daya,
dan tepat waktu
- Melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan
- Mengenali kemampuan dan keterbatasan personil
- Mengatur dan memprioritaskan tugas
4.2. Berpartisipasi dengan, misalnya :
- Mengembangkan kerja sama dan hubungan baik dalam tim
- Mendengarkan dengan aktif dan menggunakan bahasa yang dimengerti
4.3. Mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan, misalnya :
- Mengakses dokumentasi yang sesuai
- Menganalisis masukan dan keluaran
- Mengurutkan proses
- Mengidentifikasi dan meralat tingkat masalah
- Memberikan bantuan tepat pada waktunya
- Melaksanakan strategi pencegahan apabila mungkin
5.

Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat atas perannya dalam tim berdasarkan
tugas teknis.
5.2 Umpan balik dari anggota tim yang lain dalam hal keefektifan kerja.
5.3 Kaji ulang dokumen untuk melihat kelengkapan tugas.
5.4 Mengkaji ulang peningkatan mutu yang disarankan oleh kandidat.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

116

6. Kompetensi kunci.
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Kegiatan
perencanaan
dan organisasi

Bekerja sama
dgn orang lain
& kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
secara matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

117

Kode Unit

AK.DUK.040.B

Judul Unit

MEMBACA DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR


LABORATORIUM DALAM BAHASA INGGRIS

Uraian Unit

Unit kompetensi ini bertujuan untuk membantu teknisi laboratorium/


analis dengan keahlian untuk membaca secara komprehensif yang
dapat digunakan untuk membaca prosedur dalam Bahasa Inggris.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakan tujuan
prosedur laboratorium
yang ditulis dalam bahasa
Inggris.

1.1. Pernyataan tujuan prosedur laboratorium yang tertulis


dimengerti.
1.2. Didiskusikan dan dijelaskan prosedur dalam bahasa
Inggris jika perlu.
1.3. Digunakan kata-kata yang tepat pada judul prosedur
laboratorium .
2. Mendemonstrasikan
2.1. Diidentifikasi langkah atau tindakan berikut yang
pemahaman dari struktur
digambarkan dalam teks.
bahasa prosedur
- tindakan, langkah, serta kejadian secara kronologis.
laboratorium yang ditulis
- Digambarkan apa yang terjadi pada setiap langkah.
dalam bahasa Inggris.
2.2. Dibiasakan mengerti dengan kata-kata yang berhubungan dengan prosedur laboratorium, mencakup
singkatan yang umum.
3. Mendemonstrasikan
3.1. Gabungan antara teks dengan simbol diinterpretasikan
pemahaman hubungan
dan dijelaskan tindakan yang tepat jika perlu.
terhadap prosedur lab yang 3.2. Pemahaman kata-kata kunci didemonstrasikan.
dituliskan dalam bahasa
Inggris.
4.1. Struktur tata bahasa direspon dengan tepat, tanda
4. Mendemonstrasikan
tindakan yang diperlukan :
pengertian ciri-ciri bahasa
- Kondisi positif.
yang ada hubungannya
- Kalimat pasif
dengan prosedur yang
- Kata depan
ditulis dalam bahasa
- Anak kalimat yang terikat pada kondisi waktu
Inggris.
- Phrase waktu dan tanda urutan waktu.
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA.
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur kerja/peralatan yang telah ditetapkan (SOP).
2. Referensi-referensi pendukung.
3. Langkah-langkah pelaksanaan prosedur pemeriksaan.
4. Tersedianya kamus Ingris-Indonesia.
II. ACUAN PENILAIAN.
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

118

1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Pemahaman berbahasa inggris (lisan/tertulis).


Teknik menyaring informasi prosedur kerja.
Pemahaman tata bahasa terhadap arah/penjelasan prosedur kerja.
Penggunaan kamus Inggris-Indonesia.

2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara dengan SLTA (SMK /SMU).
2.2. Mengerti tentang bahasa inggris lisan atau tulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Pelatihan pada bidang bahasa kesehatan khususnya yang berhubungan dengan
laboratorium.
3.2. Menginterpretasikan prosedur kerja di lapangan.
3.3. Membaca referensi.
4. Aspek kritis kompetensi
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk praktek/kegiatan untuk mengerjakan
prosedur pekerjaan yaitu:
4.1. Memahami tujutan prosedur laboratorium dalam bahasa Inggris
4.2. Mendemonstrasikan prosedur laboratorium dalam bahasa Inggris
5. Metode Penilaian
5.1. Tata Bahasa Inggris
5.2. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris
5.3. Membaca prosedur dalam bahasa Inggris
6. Kompetensi kunci.
Mengumpulkan informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Kegiatan
perencanaan
dan organisasi

Bekerja sama
dgn orang lain
dan kelompok

Menggunakan
konsep dan teknik
secara matematik

Pemecahan
masalah

Penggunaan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

119

Kode Unit

AK.UJI.041.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN MAKANAN DAN MINUMAN


SECARA FISIKA DAN KIMIA

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan


pemeriksaan kadar air, protein total, lemak total, karbohidrat, kadar
abu, kadar beberapa jenis pengawet makanan, pemanis buatan, anti
oksidan, identifikasi pewarna buatan, kadar etanol dan metanol,
vitamin, mutu minyak/lemak pada makanan dan minuman.

SUB KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memeriksa sampel makanan


dan memproses sesuai
dengan formulir permintaan

1.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara


mendetail sebelum diterima
1.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak memenuhi
syarat dikembalikan, beserta alasan mengapa tidak
diterima
1.3 Sampel yang diterima dicatat ke dalam buku
penerimaan sesuai dengan prosedur yang berlaku
1.4 Sampel didistribusikan untuk dilakukan pemeriksaan
oleh analis yang menangani pemeriksaan
1.5 Sampel disimpan sesuai dengan prosedur yang berlaku,
jika pemeriksaan sampel ditunda

2. Melakukan persiapan
pemeriksaan kadar air,
protein total, lemak total,
karbohidrat, kadar abu,
kadar beberapa jenis
pengawet makanan, pemanis
buatan, anti oksidan,
identifikasi pewarna buatan,
kadar etanol dan metanol,
vitamin, mutu minyak/
lemak pada makanan dan
minuman.

2.1 Metode pemeriksaan yang akan dipilih dalam


menetapkan kadar, ditentukan
2.2 Metode pemeriksaan yang akan dipilih dalam
menetapkan mutu minyak/lemak dan/atau identifikasi
pewarna makanan, ditentukan
2.3 Meja kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan, dipersiapkan dan dipelihara sesuai dengan
metode pemeriksaan yang dipilih
2.4 Pakaian pelindung (jas lab), sepatu tertutup digunakan
2.5 Meja kerja sebelum dan sesudah digunakan dibersihkan
2.6 Seluruh peralatan K3 dipergunakan, bila sesuai
2.7 Peralatan keadaan darurat yang sesuai dipersiapkan dan
diletakkan pada tempatnya, agar bila terjadi kecelakaan
kimiawi dapat segera ditanggulangi
2.8 Prosedur keamanan yang standar saat menangani bahanbahan kimia diterapkan
2.9 Bahaya yang ditimbulkan oleh gas-gas berbahaya yang
berasal dari reagensia atau hasil reaksi kimia,
diminimalisasi dengan cara bekerja di lemari asam
(fume hood)

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

120

2.10 Pembuangan bahan kimia berbahaya, termasuk bahanbahan korosif, asam atau basa, bahan-bahan yang
mudah terbakar/meledak dan limbah lain yang berasal
dari laboratorium dipastikan keamanannya, sesuai
dengan prosedur yang berlaku
3. Melakukan pemeriksaan
kadar air, protein total,
lemak total, karbohidrat,
kadar abu, kadar beberapa
jenis pengawet makanan,
pemanis buatan, anti
oksidan, identifikasi
pewarna buatan, kadar
etanol dan metanol, vitamin,
mutu minyak/lemak pada
makanan dan minuman.

3.1 Pemeriksaan kadar air, protein total, lemak total,


karbohidrat, kadar abu, kadar beberapa jenis pengawet
makanan, pemanis buatan, anti oksidan, identifikasi
pewarna buatan, kadar etanol dan metanol, vitamin,
mutu minyak/lemak dilakukan sesuai dengan prosedur
yang berlaku di tempat kerja
3.2 Identifikasi dan penetapan bahan pengawet, pemanis
buatan, antioksidan, pewarna makanan dan vitamin
dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku
3.3 Pemeriksaan mutu minyak/lemak dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan kadar air, % asam lemak bebas,
angka peroksida, angka ester, angka iod, angka
penyabunan, angka Reichert Meissl, angka Polenske
dan kadar asam tiobarbiturat, sesuai dengan prosedur
yang berlaku

4. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan

4.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam sistem


administrasi dengan komputer, mencatat secara akurat
atau menyalin data yang diperlukan
4.2 Hasil pemeriksaan disalin ke dalam formulir hasil
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing
instansi tempat kerja
4.3 Buku catatan ("log book") instrumen laboratorium
dijaga seperti yang dipersyaratkan dalam "check list"
sistem akreditasi
4.4 Seluruh hasil pemeriksaan dan data pemeriksaan
laboratorium, baik yang berbentuk buku catatan maupun
data komputer disimpan dengan baik
4.5 Seluruh informasi, hasil pemeriksaan, data dan catatan
lain dipastikan keamanannya

I.

PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, misalnya Standar Nasional Indonesia,
dan Pedoman Kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Prosedur pengawasan mutu hasil pemeriksaan laboratorium
3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat
diterima sesuai persyaratan yang yang telah ditentukan, memberi label, memproses

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

121

sampel untuk dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan
membuang sisa sampel secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.
5. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat
6. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
7. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
8. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
9. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil.
10. Prosedur pembuangan limbah
11. Rencana dan jadwal program pelatihan.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan kadar fisika dan kimia makanan
minuman
3. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
4. Memahami prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
5. Neraca analitis listrik
6. Spektrofotometer
7. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC)
8. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data
9. Shaker (pengocok)
10. Heating mantle / hot plate
11. Oven listrik
12. Alat distilasi
II.

ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan inti yang harus dikuasai :
1.1 Pengetahuan yang berhubungan dengan sifat fisika dan kimia dalam makanan
minuman
1.2 Pengetahuan yang berhubungan Bahan Tambahan Makanan (Food Aditives)
1.3 Pengetahuan yang berhubungan Vitamin larut minyak dan yang larut air.
1.4 Pengetahuan yang berhubungan dengan persyaratan mutu minyak/lemak.
1.5 Pengetahuan yang berhubungan senyawa alkohol dan turunannya.
1.6 Pengetahuan tentang proses yang terjadi pada tahap pemeriksaan kadar air, %
asam lemak bebas, angka peroksida, angka ester, angka iod, angka penyabunan,
angka Reichert Meissl, angka Polenske, kadar asam tiobarbiturat.
1.7 Pengetahuan tentang sifat-sifat pelarut
1.8 Pengetahuan tentang titrasi
1.9 Pengetahuan tentang cara pembuatan larutan peraksi dan larutan standar
1.10 Pengetahuan tentang pengoperasian spektrofotometer dan Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC).
1.11 Interpretasi hasil identifikasi dan penetapan kadar.
1.12 Interpretasi hasil pemeriksaan mutu minyak/lemak

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

122

2. Persyaratan Dasar :
Kualifikasi pendidikan formal: SMK Jurusan Analis Kesehatan
3. Memiliki Pengetahuan Kerja tentang :
3.1. Penggunaan peralatan gelas (glassware)
3.2. Pembuatan larutan pereaksi, pembuatan larutan baku sekunder dan larutan baku
primer.
3.3. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kalibrasinya, seperti
neraca listrik, hot plate, oven, spektrofotometer, KCKT
3.4. Melakukan pemeriksaan fisika dan kimia makanan dan minuman
3.5. Melakukan identifikasi dan penetapan kadar pengawet makanan, pemanis
buatan, anti oksidan serta identifikasi pewarna makanan, sesuai dengan prosedur
yang berlaku
3.6. Melakukan identifikasi dan penetapan kadar vitamin, sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
3.7. Melakukan penetapan kadar air, % asam lemak bebas, angka peroksida, angka
ester, angka iod, angka penyabunan, angka Reichert Meissl, angka Polenske,
dan kadar asam tiobarbiturat.sesuai dengan SOP yang berlaku.
3.8. Melakukan penetapan kadar etanol dan metanol, sesuai dengan SOP yang
berlaku
4. Aspek Kritis Kompetensi :
Sebagai bahan pertimbangan penilaian, penilai (assessor) juga memperhatikan
kemampuan kandidat, tentang:
4.1. Pengetahuan mengenai sistem yang berlaku di tempat kerja.
4.2. Mengatur dan mengorganisasi pekerjaan agar dapat diselesaikan secara cepat
dan tepat, dalam waktu yang disediakan.
4.3. Menggunakan peralatan laboratorium dengan aman
4.4. Mengenakan peralatan pelindung diri
4.5. Menggunakan sampel, reagensia dan bahan-bahan lain secara efisien.
4.6. Membuang limbah sesuai prosedur tetap yang berlaku di tempat kerja.
4.7. Melakukan validasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
5. Metode Penilaian :
5.1 Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan
dan sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan
setiap kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
konsep & teknik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

123

Kode Unit

AK.UJI.042.A

Judul Unit

MELAKUKAN

PEMERIKSAAN

TOKSIKOLOGI

DARI

SAMPEL BIOLOGIS
Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan persiapan


pemeriksaan darah lengkap, plasma, serum atau urin, melakukan
ekstraksi dan pemurnian zat aktif dari sampel biologis, pemeriksaan
senyawa golongan tranquilliser dengan metode instrumental
menggunakan alat kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT/HPLC) atau
kromatografi gas.

SUB KOMPETENSI
1. Memeriksa sampel
biologis (darah lengkap,
plasma, serum, urin) dan
memproses sesuai dengan
formulir permintaan

2. Melakukan persiapan
untuk pemeriksaan sampel
biologis

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara
mendetail sebelum diterima
1.2 Berita Acara Penerimaan Sampel, berkaitan dengan
sampel yang berhubungan dengan kasus penyalah gunaan
Narkoba, diterima dan ditandatangani
1.3 Sampel dan atau
formulir permintaan yang tidak
memenuhi syarat, dikembalikan beserta alasan mengapa
tidak diterima
1.4 Sampel yang diterima dicatat ke dalam buku penerimaan
sesuai dengan prosedur yang berlaku
1.5 Sampel didistribusikan untuk dilakukan pemeriksaan
sendiri, atau dirujuk (diperiksakan) ke laboratorium lain
1.6 Sampel disimpan sesuai dengan prosedur yang berlaku,
jika pemeriksaan sampel atau pengiriman rujukan ditunda
2.1 Meja kerja dan peralatan yang sesuai disiapkan untuk
penanganan sampel biologis
2.2 Pakaian pelindung (jas lab), sepatu tertutup digunakan,
bila perlu digunakan masker
2.3 Meja kerja dibersihkan dan prosedur desinfeksi
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku
sebelum dan sesudah digunakan
2.4 Peralatan keadaan darurat disiapkan dan diletakkan
dengan sesuai agar bila terjadi kecelakaan laboratorium
bisa segera ditanggulangi
2.5 Prosedur keamanan standar digunakan saat menangani
bahan-bahan kimia dan sampel biologis
2.6 Bahaya yang ditimbulkan oleh gas-gas berbahaya yang
berasal dari reagen atau hasil reaksi kimia diminimalisasi
dengan cara bekerja di lemari asam (fume hood)

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

124

2.7 Pembuangan bahan kimia berbahaya, pelarut organik,


bahan-bahan korosif, asam atau basa dan limbah lain
yang berasal dari laboratorium dipastikan keaman-annya
sesuai dengan prosedur yang berlaku di tempat kerja,
termasuk keamanan pembuangan bahan "biohazardous"
3. Melakukan analisa
3.1 Pemeriksaan terhadap kondisi sampel, volume,
pendahuluan terhadap
kemungkinan terkontaminasi, interval antara waktu
sampel
pengambilan sampel waktu
pemeriksaan dan lain
sebagainya dilakukan
3.2 Sampel dibagi menjadi 2 bagian, satu untuk pemeriksaan
dan yang lain untuk sampel cadangan
4. Melakukan ekstraksi dan
4.1 Proses ekstraksi terhadap sampel biologis (darah lengkap,
pemurnian senyawa aktif
plasma, serum atau urine), dilakukan sesuai dengan SOP
dari matriks sampel
yang berlaku ditempat kerja
4.2 Proses pemurnian ("clean up") terhadap hasil ekstraksi,
dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku di tempat
kerja
4.3 Pengisatan (pemekatan) atau pengenceran terhadap hasil
pemurnian, dilakukan sampai diperoleh volume yang
diinginkan
5. Pemeriksaan senyawa
5.1 Alat dihidupkan sesuai dengan manual instruk-si yang
golongan tranquilliser,
dibuat dari pabrikan pembuat alat
Amfetamin dan Morfin
5.2 Kondisi optimum dicari sesuai dengan SOP yang berlaku
dengan metode KCKT atau
di tempat kerja.
Kromatografi Gas
5.3 Uji kesesuaian sistem dan kalibrasi dilakukan sesuai
dengan SOP yang berlaku di tempat kerja.
5.4 Pemeriksaan terhadap larutan zat murni senyawa
tranquilliser (meprobamate, chlordazepoxide, lorazepam,
diazepam, chlorpromazine, fluphenazine, perphenzine,
buspirone, sulpiride) sesuai dengan SOP yang berlaku di
tempat kerja.
5.5 Pemeriksaan terhadap larutan zat murni Amfetamin dan
atau Morfin dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku
di tempat kerja.
5.6 Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel yang diperiksa
5.7 Interpretasi dilakukan terhadap hasil pemeriksaan sampel
dibandingkan hasil pemeriksaan bahan baku.
6. Menjaga dan memelihara
6.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam sistem dengan
buku catatan kerja
komputer, data yang diperlukan dicatat dan disalin secara
Laboratorium
akurat.
6.2 Hasil pemeriksaan disalin ke dalam formulir hasil sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing
instansi tempat kerja.
6.3 Buku catatan ("log book") instrumen laboratorium seperti
yang dipersyaratkan dalam "check list" sistem akreditasi
dijaga kerahasiaannya

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

125

6.4 Seluruh hasil pemeriksaan dan data pemeriksaan


laboratorium, baik yang berbentuk buku catatan maupun
data komputer disimpan dengan baik
6.5 Seluruh informasi, hasil pemeriksaan , data dan catatan
lain dijaga keamanannya
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, atau Prosedur Operasional Standar (SOP),
dan Pedoman Kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Prosedur pengawasan mutu hasil pemeriksaan laboratorium
3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat diterima
sesuai persyaratan yang yang telah ditentukan, memberi label, memproses sampel
untuk dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan membuang
sampel secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.
5. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat.
6. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
7. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
8. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
9. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil.
10. Prosedur pembuangan limbah
11. Rencana dan jadwal program pelatihan.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Pipet volume otomatis
4. pH meter
5. Shaker (alat pengocok)
6. Waterbath
7. Kromartografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC)
8. Kromatografi gas
9. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
1.1 Pengetahuan yang berhubungan dengan senyawa obat golongan tranquilizer
1.2 Pengetahuan yang berhubungan dengan senyawa "Narkoba" khususnya
Amfetamin dan Morfin
1.3 Pengetahuan tentang metode ekstraksi dan pemurnian (clean up)
1.4 Interpretasi hasil pemeriksaan dengan alat KCKT dan Kromatografi Gas
2. Persyaratan dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

126

3. Memiliki Pengetahuan Kerja tentang :


3.1 Penggunaan peralatan gelas (glassware).
3.2 Pembuatan larutan pereaksi dan larutan baku pembanding.
3.3 Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kalibrasinya, seperti
neraca listrik, kromatografi cair kinerja tinggi, kromatografi gas.
3.4 Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan ekstraksi, pemurnian dan
mengoperasikan alat KCKT dan Kromatografi Gas seperti dipersyaratkan dalam
Prosedur Resmi yang berlaku.
4. Aspek Kritis Kompetensi :
4.1. Pengetahuan mengenai sistem yang berlaku di tempat kerja.
4.2 Mengatur dan mengorganisasi pekerjaan agar dapat diselesaikan secara cepat dan
tepat, dalam waktu yang disediakan.
4.3 Menggunakan peralatan laboratorium dengan aman.
4.4 Mengenakan peralatan pelindung diri.
4.5 Menggunakan sampel, reagen dan bahan-bahan lain secara efisien.
4.6 Membuang limbah sesuai prosedur tetap yang berlaku di tempat kerja.
4.7 Melakukan validasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
5. Metoda Penilaian :
5.1 Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi Kunci
Mengumpul
kan
informasi

Mengkomuni
kasikan ide dan
informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& klp

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

127

Kode Unit

AK.UJI.043.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN RESIDU PESTISIDA DARI


SAMPEL BIOLOGIS

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan persiapan


sampel darah lengkap, plasma, serum atau urin, melakukan ekstraksi
dan pemurnian zat aktif dari sampel biologis, pemeriksaan residu
pestisida dengan menggunakan alat kromatografi gas.

SUB-KOMPETENSI
1. Memeriksa sampel biologis
(darah lengkap, plasma,
serum, muntahan atau urin)
dan memproses sesuai
dengan formulir permintaan

2 Melakukan persiapan untuk


pemeriksaan sampel biologis

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara
mendetail sebelum diterima
1.2 Berita Acara Penerimaan Sampel, berkaitan dengan
sampel yang berhubungan dengan kasus keracunan
Pestisida, diperiksa dan ditandatangani
1.3 Sampel dan atau formulir permintaan yang tidak
memenuhi syarat, dikembalikan beserta alasan mengapa
tidak diterima
1.4 Sampel yang diterima dicatat ke dalam buku penerimaan
secara benar
1.5 Sampel didistribusikan untuk dilakukan pemeriksaan
sendiri, atau dirujuk (diperiksakan) ke laboratorium lain
1.6 Sampel disimpan sesuai dengan prosedur, jika
pemeriksaan sampel atau pengiriman rujukan ditunda
2.1 Meja kerja dan peralatan yang sesuai untuk penanganan
sampel biologis dipersiapkan
2.2 Pakaian pelindung (jas lab), sepatu tertutup digunakan,
dan bila perlu memakai masker
2.3 Meja kerja dibersihkan dan
prosedur desinfeksi
dilaksanakan dengan benar sebelum dan sesudah
digunakan
2.4 Peralatan keadaan darurat yang sesuai dipersiapkan dan
diletakkan dengan benar agar bila terjadi kecela-kaan
laboratorium dapat segera ditanggulangi
2.5 Prosedur keamanan yang standar diterapkan saat
menangani bahan-bahan kimia dan sampel biologis
2.6 Bahaya yang ditimbulkan oleh gas-gas berbahaya yang
berasal dari reagen atau hasil reaksi kimia,
diminimalisasi dengan cara bekerja di lemari asam (fume
hood)

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

128

2.7 Pembuangan bahan kimia berbahaya, pelarut organik,


bahan-bahan korosif, asam atau basa dan limbah lain
yang berasal dari laboratorium dipastikan keamanannya, sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk
keamanan pembuangan bahan "biohazardous"
3 Melakukan analisa
pendahuluan terhadap
sampel

4 Melakukan ekstraksi dan


pemurnian senyawa aktif
dari matriks sampel

5 Pemeriksaan senyawa
pestisida golongan
Organoklorin, Organofosfat
dan Karbamat menggunakan
alat Kromatografi Gas

6. Menjaga dan memelihara


buku catatan kerja
Laboratorium

3.1 Pemeriksaan terhadap kondisi sampel, volume,


kemungkinan terkontaminasi, interval antara waktu
pengambilan sampel waktu pemeriksaan dan lain
sebagainya dilakukan
3.2 Sampel dibagi menjadi 2 bagian, satu untuk pemeriksaan
dan yang lain untuk sampel cadangan
4.1 Proses ekstraksi terhadap sample biologis (darah
lengkap, plasma, serum, muntahan atau urine) dilakukan
sesuai dengan SOP yang berlaku
4.2 Proses pemurnian ("clean up") terhadap hasil ekstraksi
dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku
4.3 Pengisatan (pemekatan) atau pengenceran terhadap hasil
pemurnian dilakukan sampai diperoleh volume yang
diinginkan
5.1 Alat dihidupkan sesuai dengan manual yang dibuat oleh
pabrik pembuat alat
5.2 Kondisi optimum dicari sesuai dengan SOP yang
berlaku
5.3 Uji kesesuaian sistem dan kalibrasi dilakukan sesuai
dengan SOP yang berlaku
5.4 Pemeriksaan terhadap larutan zat murni senyawa
pestisida dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku
5.5 Pemeriksaan terhadap sampel yang diperiksa dilakukan
5.6 Interpretasi hasil pemeriksaan sampel dilakukan dan
dibandingkan terhadap hasil pemeriksaan bahan baku
6.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam sistem
administrasi dengan komputer, data yang diperlukan
disalin atau dicatat secara akurat
6.2 Hasil pemeriksaan disalin ke dalam formulir hasil sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing
instansi tempat kerja
6.3 Buku catatan ("log book") instrumen laboratorium
dijaga seperti yang dipersyaratkan dalam "check list"
sistem akreditasi
6.4 Seluruh hasil pemeriksaan dan data pemeriksaan
laboratorium, baik yang berbentuk buku catatan maupun
data komputer disimpan dengan baik
6.5 Seluruh informasi, hasil pemeriksaan , data dan catatan
lain dipastikan keamanannya

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

129

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, atau Prosedur Operasional Standar (SOP),
dan Pedoman Kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Prosedur pengawasan mutu hasil pemeriksaan laboratorium
3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat diterima
sesuai persyaratan yang yang telah ditentukan, memberi label, memproses sampel
untuk dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan membuang
sampel secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia
5. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat.
6. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
7. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
8. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
9. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil.
10. Prosedur pembuangan limbah
11. Rencana dan jadwal program pelatihan.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Pipet volume otomatis
4. pH meter
5. Shaker (alat pengocok)
6. Waterbath
7. Kromatografi gas
8. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan :
1.1. Pengetahuan yang berhubungan dengan senyawa pestisida, baik golongan
organoklorin, organofosfat maupun karbamat.
1.2. Penggunaan peralatan gelas (glassware)
1.3. Pembuatan larutan pereaksi dan larutan baku pembanding.
1.4. Pengetahuan tentang metode ekstraksi dan pemurnian (clean up)
2. Persyaratan dasar:
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan.
2.2. Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir 1.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1. Interpretasi hasil pemeriksaan dengan alat Kromatografi Gas
3.2. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kalibrasinya, seperti
neraca listrik, kromatografi gas

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

130

3.3. Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan ekstraksi, pemurnian


dan mengoperasikan alat Kromatografi Gas seperti dipersyaratkan dalam
Prosedur Resmi yang berlaku.
4. Aspek kritis kompetensi
Sebagai bahan pertimbangan penilaian, penilai (assessor) juga memperhatikan
kemampuan kandidat, tentang :
4.1. Pengetahuan mengenai sistem yang berlaku di tempat kerja.
4.2. Mengatur dan mengorganisasi pekerjaan agar dapat diselesaikan secara cepat
dan tepat, dalam waktu yang disediakan.
4.3. Menggunakan peralatan laboratorium dengan aman
4.4. Mengenakan peralatan pelindung diri
4.5. Menggunakan sampel, reagen dan bahan-bahan lain secara efisien.
4.6. Membuang limbah sesuai prosedur tetap yang berlaku di tempat kerja.
4.7. Melakukan validasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
5. Prosedur Penilaian meliputi :
5.1 Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi kunci
Mengump
ul kan
informasi

Mengkomuni
kasikan ide dan
informasi

Merenca nakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerja sama
dg orang lain
& klp

Mengguna kan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

131

Kode Unit

AK.UJI.044.A

Judul Unit

MELAKUKAN PEMERIKSAAN AIR MINUM / AIR BERSIH &


AIR LIMBAH SECARA FISIKA DAN KIMIA

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan persiapan


pemeriksaan air minum / air bersih / air limbah secara fisika dan
kimiawi, dengan menggunakan metode gravimetri, titrimetri maupun
instrumental menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak,
spektrofotometer serapan atom, dan kromatografi gas.

SUB-KOMPETENSI
1. Memeriksa sampel air
minum / air bersih / air
limbah dan memproses
sesuai dengan formulir
permintaan

2. Melakukan persiapan untuk


pemeriksaan air minum /
air bersih / air limbah
secara fisika dan kimiawi

3. Pemeriksaan sampel air


minum / air bersih / air
limbah

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Sampel dan formulir permintaan secara mendetail
diperiksa sebelum diterima
1.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak memenuhi
syarat dikembalikan beserta alasan mengapa tidak
diterima
1.3 Sampel yang diterima dicatat ke dalam buku penerimaan
sesuai dengan prosedur
1.4 Sampel didistribusikan untuk dilakukan pemeriksaan
sendiri, atau dirujuk (diperiksakan) ke laboratorium lain
1.5 Sampel disimpan sesuai dengan prosedur, jika
pemeriksaan sampel atau pengiriman rujukan ditunda
2.1 Meja kerja dan peralatan yang sesuai dipersiapkan untuk
pemeriksaan fisika dan kimiawi
2.2 Pakaian pelindung (jas lab), sepatu tertutup digunakan,
jika perlu masker pelindung digunakan
2.3 Meja kerja dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan
2.4 Peralatan keadaan darurat disiapkan dan diletakkan
dengan sesuai agar bila terjadi kecelakaan kimiawi dapat
segera ditanggulangi
2.5 Prosedur keamanan yang standar diterapkan saat
menangani bahan-bahan kimia
2.6 Bahaya yang ditimbulkan oleh gas-gas berbahaya yang
berasal dari reagen atau hasil reaksi kimia diminimalisasi
dengan cara bekerja di lemari asam (fume hood)
2.7 Keamanan pembuangan bahan kimia berbahaya,
termasuk bahan-bahan korosif, asam atau basa, bahanbahan yang mudah terbakar/ meledak dan limbah lain
yang berasal dari laboratorium sesuai dengan prosedur
yang berlaku
3.1 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan fisika air
minum / air bersih / air limbah disiapkan sesuai dengan
SOP yang ada.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

132

4. Menjaga dan memelihara


buku catatan kerja
Laboratorium

3.2 Pemeriksaan parameter Bau, Jumlah zat padat terlarut


(TDS), Kekeruhan, Rasa, Suhu dan Warna, bila sesuai,
dilakukan sesuai dengan SNI yang berlaku
3.3 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan air minum /
air bersih / air limbah secara titrimetri disiapkan sesuai
dengan SOP yang ada.
3.4 Pemeriksaan parameter air minum / air bersih / air limbah
secara titrimetri dilakukan sesuai dengan SNI yang
berlaku
3.5 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan air minum /
air bersih / air limbah secara spektrofotometri disiapkan
sesuai dengan SOP yang ada.
3.6 Pemeriksaan parameter air minum / air bersih / air limbah
secara spektrofotometri dilakukan sesuai dengan SNI
yang berlaku
3.7 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan air minum /
air bersih / air limbah secara spektrofotometri serapan
atom disiapkan sesuai dengan SOP yang ada.
3.8 Pemeriksaan parameter air minum / air bersih / air limbah
secara spektrofotometri serapan atom dilakukan sesuai
dengan SNI yang berlaku
3.9 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan air minum /
air bersih / air limbah secara kromatografi gas disiapkan
sesuai dengan SOP yang ada
3.10 Pemeriksaan parameter air minum / air bersih / air
limbah secara kromatografi gas dilakukan sesuai dengan
SNI yang berlaku
4.1.Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam sistem
administrasi dengan komputer, data yang diperlukan
dicatat secara akurat
4.2. Hasil pemeriksaan disalin ke dalam formulir hasil sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing
instansi tempat kerja
4.3.Buku catatan ("log book") instrumen laboratorium seperti
yang dipersyaratkan dalam "check list" sistem akreditasi
dijaga kerahasiaannya
4.4. Seluruh hasil pemeriksaan dan data pemeriksaan
laboratorium, baik yang berbentuk buku catatan maupun
data komputer disimpan dengan baik
4.5.Seluruh informasi, hasil pemeriksaan kimia, data dan
catatan lain dijaga kemanannya

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Standar Nasional Indonesia yang berlaku, Prosedur Operasional Standar (SOP), dan
Pedoman Kerja yang berlaku di tempat kerja.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

133

2. Prosedur pengawasan mutu pemeriksaan


3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat diterima,
sesuai syarat yang telah ditentukan, memberi label, memproses sampel untuk dianalisis,
menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan membuang sampel secara
aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.
5. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
6. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
7. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
8. Prosedur penyimpanan data hasil pemeriksaan.
9. Rencana dan jadwal program pelatihan.
10. Prosedur pembuangan limbah.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Pipet volume otomatis
4. Buret
5. pH meter
6. Konduktometer
7. Turbidimeter
8. Tungku pengabuan (furnace)
9. Oven
10. Hot plate-magnetic stirrer
11. Waterbath
12. COD reaktor (bila sesuai)
13. DO meter (bila sesuai)
14. Lemari BOD (bila sesuai)
15. Spektrofotometer
16. Spektrofotometer Serapan Atom
17. Kromatografi gas
18. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan inti yang harus dikuasai :
1.1. Pengetahuan yang berhubungan dengan sampel air minum dan air bersih.
1.2. Penggunaan peralatan gelas (glassware)
1.3. Pembuatan larutan pereaksi dan larutan standar primer.
1.4. Pengetahuan tentang metode analisis secara fisika dan kimia yang meliputi
gravimetri, titrimetri dan instrumental.
1.5. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kalibrasinya, seperti
neraca listrik, pH meter, DO meter, lemari BOD, COD reaktor,
spektrofotometer, spektrofotometer serapan atom, kromatografi gas

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

134

2.

Persyaratan dasar:
Unit kompetisi ini bisa dinilai bila telah lulus unit pengetahuan dasar pada
Kualifikasi pendidikan formal: SMK Jurusan Analis Kesehatan

butir

1.

3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:


3.1. Interpretasi hasil pemeriksaan sampel air minum / air bersih / air limbah
3.2. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kaliberasinya, seperti
neraca listrik, pH meter, konduktometer, spektrofotometer, spektrofotometer
serapan atom, kromatografi gas.
3.3. Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk pemeriksaan air minum / air
bersih / air limbah, secara fisika maupun kimia, menggunakan metode seperti
dipersyaratkan dalam Standar Nasional Indonesia yang berlaku.
4. Aspek Kritis Kompetensi
Sebagai bahan pertimbangan penilaian, penilai (assessor) juga memperhatikan
kemampuan peserta, tentang :
4.1. Pengetahuan mengenai sistem yang berlaku di tempat kerja.
4.2. Mengatur dan mengorganisasi pekerjaan agar dapat diselesaikan secara cepat
dan tepat, dalam waktu yang disediakan.
4.3.
Menggunakan peralatan laboratorium dengan aman.
4.4
Mengenakan peralatan pelindung diri.
4.5.
Menggunakan sampel, reagen dan bahan-bahan lain secara efisien.
4.6.
Membuang limbah sesuai prosedur tetap yang berlaku di tempat kerja.
4.7.
Melakukan validasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
5. Metode Penilaian meliputi:
5.1.
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan
tempat kerja.
5.2.
Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan
dan sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan
setiap kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi kunci
Mengumpul
kan informasi

Mengkomunikasikan ide
dan informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& klp

Mengguna kan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

135

Kode Unit

AK.UJI.045.B

Judul Unit

MENGGUNAKAN TEKNIK KROMATOGRAFI

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menggunakan


Teknik Kromatografi untuk menganalisis dan memurnikan bahan yang
dianalisis.

SUB KOMPETENSI
1. Mempersiapkan sampel

2. Melakukan prosedur
analitik dan atau preparatif

3. Melaporkan dan
mengkomunikasikan hasil
pemeriksaan/pengujian

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Identifikasi dilakukan terhadap bahan yang akan diuji,
metode standar yang sesuai dan kebutuhan untuk
keselamatan kerja.
1.2 Alat pelindung diri (APD) dikenakan, dan prosedur
keamanan khusus untuk metode pengujian dan bahanbahan tertentu yang akan diuji dilaksanakan
1.3 Deskripsi atau keterangan mengenai sampel dicatat,
dibandingkan dengan spesifikasi dan catatan yang ada,
jika ada ketidak sesuaian dilaporkan.
1.4 Sampel disiapkan sesuai dengan kebutuhan pengujian
2.1 Sampel yang akan diuji dan standar (bila perlu)
ditimbang atau diukur
2.2 Peralatan/instrumen disetel dan dioperasikan sesuai
dengan persyaratan setiap metode yang akan digunakan.
2.3 Alat kromatografi dijalankan untuk pemeriksaan sampel
dan standar (jika diperlukan) sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
2.4 Interpretasi dan atau perhitungan hasil dilakukan
2.5 Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
atau tidak lazim, diidentifikasi dan dilaporkan petugas
yang bertanggung jawab untuk itu.
2.6 Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
atau hasil yang tidak lazim dicari faktor penyebabnya
dan dilakukan upaya untuk mengatasinya.
2.7 Peralatan/instrumen dimatikan sesuai dengan prose-dur
pengopersian peralatan/instrumen.
2.8 Peralatan/instrumen dibersihkan dan dipelihara,
pereaksi dan peralatan uji lainnya disimpan.
3.1 Hasil pemeriksaan yang valid dimasukkan ke dalam
sistem pelaporan laboratorium
3.2 Buku log peralatan/instrumen diisi dan dipelihara sesuai
dengan prosedur yang berlaku
3.3 Hasil pemeriksaan dikomunikasikan dengan petugas
yang berkaitan atau berwenang untuk itu.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

136

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, misalnya Prosedur Operasional Standar
(SOP), dan Pedoman Berlaboratorium yang baik (GLP)
2. Lembar Data Keamanan Bahan (MSDS)
3. Buku Penuntun Pemakaian Alat (Manual)
4. Prosedur menghidupkan, mengoperasikan dan mematikan peralatan
5. Jadwal perawatan dan kalibrasi alat.
6. Prosedur pelaporan dan pencatatan hasil analisis
7. Prosedur Kebersihan dan Keselamatan Kerja (K-3)
8. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
9. Prosedur pembuangan limbah
Cara kromatografi meliputi :
a. Kromatografi Lapis Tipis dn Kromatografi Kertas
b. Kromatografi Gas - Cair dan Gas Padat
c. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (LLC, LCS, IC, SEC)
Persiapan contoh/sampel termasuk proses penggilingan, penghalusan, pelarutan, ekstraksi
dan filtrasi.
Tes ini termasuk juga cara-cara :
1. Kontrol kualitas dari bahan baku, bahan dalam proses dan hasil akhir (produk)
2. Pengawasan dan Pemeliharaan lingkungan
3. Pemecahan masalah
4. Penggabungan kromatografi dan filtrasi untuk pemurnian dan persiapan proses tingkat
tinggi.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
1.1 Prinsip kromatografi yang dihubungkan dengan pengoperasian instrumen,
preparasi contoh dan pengujian.
1.2 Penanganan dari bahan kimia atau bahan alam yang tidak stabil.
1.3 Fungsi komponen kunci dari instrumen.
1.4 Menggunakan metode kromatografi untuk untuk analisis dan preparatif.
1.5 Pengaruh modifikasi variabel instrumen terhadap kromatogram.
1.6 Prosedur optimalisasi pemisahan melalui pengubahan parameter operasi.
1.7 Prosedur preparasi sampel.
1.8 Prosedur pemecahan masalah pada peralatan dan pengujian.
1.9 Menggunakan metode kromatografi untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
1.10 Prosedur perhitungan untuk memberikan hasil dan satuan yang benar.
1.11 Prosedur perawatan instrumen.
1.12 Prosedur KKK dan GLP.
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
UJI ....... Melakukan prosedur/tes dengan instrumen kromatografi.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

137

UJI ....... Menyiapkan, menstandarisasi dan membuat larutan


3. Memiliki pengalaman kerja tentang :
3.1. Kromatografi
3.2. Menyiapkan dan membuat larutan standar
4. Aspek Kritis Kompetensi :
Unit komptensi ini harus ditunjukkan dalam kemampuan untuk mengaplikasikan
metode kromatografi untuk menganalisis dan memurnikan bahan. Secara khusus
kandidat harus dapat :
4.1 Menyalakan, men-set dan mematikan peralatan/instrumen.
4.2 Memeriksa status kalibrasi dari peralatan dan mengkalibrasi bila diperlukan.
4.3 Mempersiapkan standar dan contoh uji menggunakan cara yang benar untuk
memurnikan contoh/sampel.
4.4 Menggunakan dan mengoptimalkan peralatan sesuai dengan standar yang dibuat
oleh perusahaan pembuat alat.
4.5 Memasang dan memelihara bermacam-macam kolom kromatografi
4.6 Menyiapkan kirva kalibrasi dan menghitung hasil dalam satuan unit yang benar.
4.7 Mengaplikasikan pengetahuan teori untuk menginterpretasikan data dan membuat
kesimpulan yang benar.
4.8 Memecahkan prosedur analisis dan problem peralatan.
4.9 Merekam dan mengkomunikasikan hasil seperti tercantum dalam prosedur yang
berlaku di intitusi atau tempat kerja.
4.10 Memelihara keamanan, integritas, kemampuan telusur dan identitas
contoh/sampel, bagian dari contoh/sampel dan cara pendokumentasiannya.
4.11 Mengikuti prosedur KKK dan GLP.
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara kromatografi.
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
5.3 Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
5.4 Review hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
5.5 Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
Peralatan Laboratorium standar yang dilengkapi dengan kromatografi dan
elektroforesis.
Pereaksi pereaksi dan peralatan laboratorium
SOP dan metode uji di tempat kerja

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

138

6. Kompetensi Kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& klp

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

139

Kode Unit

AKA.UJI.046.B

Judul Unit

MEMPERSIAPKAN

LARUTAN

KERJA

DAN

LARUTAN

STANDAR
Uraian Unit

Unit Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mempersiapkan


larutan kerja dan membuat larutan standar serta memantau kualitas
larutan yang disiapkan tersebut

SUB KOMPETENSI
1. Keselamatan dalam
penggunaan bahan kimia,
alat gelas dan peralatan
laboratorium
2. Membuat larutan

3. Standardisasi dan
menggunakan larutan
secara volumetri

4. Menghitung dan pencatatan


data

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Tindakan keselamatan dilakukan pada penggunaan alat
laboratorium dan bahan bahan kimia berbahaya.
1.2 Peralatan gelas dan peralatan mengukur di laboratorium
digunakan dengan benar.
1.3 Peralatan gelas dan peralatan laboratorium lainnya
dibersihkan dan disimpan dengan benar.
2.1 Jenis larutan kerja dan larutan standar yang cocok dengan
prosedur yang berlaku di laboratorium disiapkan.
2.2 Prosedur yang tepat dipilih untuk mempersiapkan
larutan yang diperlukan.
2.3 Peralatan, bahan-bahan dan pelarut dipilih dengan derajat
kemurnian yang diperlukan.
2.4 Sejumlah reagensia diukur untuk membuat larutan dan
dicatat datanya.
2.5 Peralatan laboratorium yang khusus serta peralatan gelas
yang berkualitas dipilih dan dipasang dengan baik.
2.6 Pengenceran dilakukan secara khusus.
2.7 Larutan yang homogen disiapkan dengan konsentrasi
yang diperlukan.
2.8 Larutan dilabel dan disimpan untuk kelengkapan
identitas dan menjaga stabilitasnya.
3.1 Peralatan laboratorium dipasang dengan baik.
3.2 Sederet larutan dibuat sesuai dengan yang diperlukan.
3.3 Larutan distandardisasi untuk memperoleh rentang nilai
dan presisi yang baik dengan menggunakan larutan
standar primer.
3.4 Larutan dilabel dan disimpan untuk kelengkapan identitas
dan menjaga stabilitasnya.
3.5 Larutan standar digunakan untuk menentukan konsentrasi
dari larutan standar sekunder secara volumetrik.
4.1 Konsentrasi larutan tertentu yang diperlukan dihitung
4.2 Prosedur yang baku digunakan jika akan memodifikasi
data.
4.3 Semua hal penting dari setiap prosedur laboratorium
dicatat dan dilaporkan hasilnya
4.4 Konsentrasi larutan dilaporkan dengan satuan yang tepat

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

140

5. Memantau kualitas larutan


di laboratorium

I.

5.1 Larutan diperiksa dari kerusakan secara visual dan


tanggal kadaluarsa
5.2 Standardisasi ulang dilakukan atau larutan yang rusak
dibuang
5.3 Larutan dicatat secara lengkap dan dilabel sesuai dengan
prosedur yang berlaku laboratorium

PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA:


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung dengan tersedianya :
1. Prosedur keselamatan kerja di laboratorium
2. Lembar Data Keamanan Bahan (MSDSs)
3. SNI atau standar internasional
4. Petunjuk tentang Bekerja dengan Baik di Laboratorium (GLP)
5. Prosedur baku untuk setiap pekerjaan
6. Spesifikasi dari bahan, peralatan, pekerjaan, dan hasil kerja yang diinginkan

II. ACUAN PENILAIAN :


1. Pengetahuan yang diperlukan :
1.1 Terminologi dari larutan, reaksi kimia dari asam, basa, reaksi redoks dan reaksi
kompleksometri
1.2 Kualitas peralatan laboratorium serta penggunaannya
1.3 Reaksi yang sesuai yang digunakan dalam standardisasi
1.4 Pengenalan sifat-sifat zat yang digunakan
1.5 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
2. Persyaratan dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Telah menyelesaikan kompetensi penggunaan alat manual dan instrumentasi
(otomatis).
3. Memiliki Pengetahuan Kerja tentang :
3.1 Melakukan titrasi dengan menggunakan prosedur yang baik dan dengan akurasi
serta presisi yang disyaratkan
3.2 Melaksanakan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
4. Aspek Kritis Kompetensi :
4.1 Menggunakan timbangan dan peralatan gelas dengan baik
4.2 Memilih standar primer dan standar sekunder dengan baik
4.3 Memilih dan menggunakan indicator dengan tepat
4.4 Menetapkan titik ekivalen dengan menggunakan indikator dan metode
penggrafikan
4.5 Melakukan pemantauan terhadap kualitas larutan
4.6 Melakukan titrasi dengan menggunakan prosedur yang baik dan dengan akurasi
serta presisi yang disyaratkan
4.7 Menghitung konsentrasi larutan dari hasil reaksi kimia pada titrasi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

141

4.8 Menemukan hasil kontrol yang tidak berada dalam rentang yang diterima
4.9 Mencatat data sesuai dengan prosedur standar institusi
4.10Melaksanakan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
5. Metoda Penilaian :
Cara penilaian yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
5.1 Pengamatan pada kandidat dalam melakukan persiapan, menstandarkan dan
menggunakan larutan
5.2 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang persiapan, menstandarkan dan penggunaan
larutan kerja dan larutan standar
5.3 Umpan balik dari rekan kerja dan pengawas untuk melihat konsistensi pelaksanaan
prosedur
5.4 Hasil pencatatan dan dokumentasi yang dilakukan oleh kandidat yang berupa
laporan atau jurnal
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomuni
kasikan ide
dan informasi

Merenca nakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasa ma
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

142

Kode Unit

AKA.UJI.047.A

Judul Unit

MELAKUKAN PENGAMBILAN DARAH

Uraian Unit

Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan


untuk pengambilan darah rutin dari klien tertentu atau kelompok pasien
dan tidak termasuk teknik pengambilan darah yang kompleks.

SUB KOMPETENSI
1. Menyapa klien dan
melakukan pemeriksaan
awal

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1
1.2
1.3
1.4

2. Mempersiapkan
pengambilan darah

2.1
2.2
2.3

2.4
3. Melakukan pengambilan
darah rutin

3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7

Klien/pasien diidentifikasi secara benar


Data pribadi klien dan informasi klinik dicatat sesuai
dengan prosedur dan ketentuan institusi atau tempat
kerja
Data lengkap/terinci yang berkaitan dicatat sesuai
dengan prosedur dan ketentuan institusi atau tempat
kerja
Ijin pengambilan darah dimintakan dari pasien
bersangkutan.
Metode pengambilan darah yang tepat diidentifikasi dan
prosedur diikuti dengan benar.
Prosedur standar tindakan pencegahan maupun prosedur
tambahan dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Peralatan yang tepat dan tabung penampung darah
dipilih dan diletakkan secara rapi untuk meyakinkan
darah yang ditampung sesuai dengan jenis pemeriksaan
yang diminta.
Prosedur yang berlaku di institusi atau tempat kerja
diikuti.
Pedoman Pengendalian Infeksi diikuti dengan benar
untuk meminimalkan infeksi/infeksi silang.
Prosedur standar Tindakan Pencegahan dan prosedur
tambahan wajib diikuti.
Pasien/klien disiapkan pada posisi yang nyaman dan
tepat untuk pegambilan darah yang spesifik.
Permintaan bantuan sesuai prosedur harus dimintakan,
jika dibutuhkan.
Lokasi pengambilan darah dipilih dengan tepat dan
darah diambiil sesui prosedur dan peralatan yang benar.
Selama proses pengambilan darah berlangsung, klien
harus diobservasi untuk melihat kemungkinan
terjadinya akibat yang tidak diinginkan.
Sejumlah volume darah yang sesuai dipindahkan ke
dalam tabung yang telah disiapkan sesuai jenis
pemeriksaan.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

143

4. Prosedur setelah proses


pengambilan darah

3.8 Tabung penampung darah di putar selama waktu


tertentu dan mengikuti prosedur serta ketentuan institusi
atau tempat kerja.
3.9 Pada lokasi pengambilan darah dilakukan penekanan
sampai jarum ditarik kembali.
3.10 Lokasi pengambilan darah diobservasi dan dibalut,
serta dilakukan pengamatan terhadap klien dari
kemungkinan terjadinya akibat yang tidak diinginkan.
4.1 Sampah umum dan sampah yang terkontaminasi
dipisahkan dan dibuang sesuai dengan prosedur
pengendalian infeksi dan ketentuan institusi atau tempat
kerja.
4.2 Tabung pengambilan darah diberi label berisi catatan
waktu dan tanggal pengambilan, data rinci klien dan
informasi lainnya yang dibutuhkan.
4.3 Semua dokumen yang diperlukan dan informasi
pengiriman dilengkapi sehingga sampel dapat diproses
lebih lanjut dengan cepat sesuai prosedur yang beraku
di tempat kerja.
4.4 Sampel yang telah terkumpul disiapkan untuk
dipindahkan untuk diproses lebih lanjut atau disimpan
sesuai dengan kebutuhan jenis pemeriksaan.

I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA


Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur Operasional Standar (SOP) untuk pengambilan darah rutin yang berlaku di
tempat kerja, meliputi :
Punksi vena pada orang dewasa, orang tua, anak-anak dan bayi.
Pengambilan darah kapiler dari orang dewasa, orang tua tetapi tidak termasuk bayi
prematur.
Permintaan pemeriksaan dan beberapa keperluan khusus, misalnya waktu
pengambilan, pengaruh obat, permintaan pengambilan darah saat puasa,
perlindungan keutuhan spesimen.
Prosedur penyimpanan spesimen.
Jaminan kerahasiaan informasi pasien.
Istilah-istilah medik yang berhubungan dengan pengambilan darah.
Etika yang berhubungan dengan pengambilan darah.
2. Alat pelindung diri, meliputi :
Sarung tangan
Jas laboratorium
Masker
3. Peralatan yang digunakan untuk pengambilan darah, meliputi :
Torniquet
Tabung-tabung pengambilan/penampung sampel darah
Tabung vakum

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

144

4.

Spuit dan jarum


Jarum multisampel dan "holder" nya
Wing infusion set
Evacuated Blood Collection equipment
Lancet
Anestesi lokal/skinkrim
Lap steril
Wadah untuk menampung benda-benda tajam
Keperluan untuk penyimpanan spesimen yang benar, meliputi :
Penggunaan es/es kering.
Tempat penyimpanan pada temperatur hangat.
Pengatur waktu penyimpanan
Perlindungan dari cahaya.

II. ACUAN PENILAIAN


1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Pengetahuan mengenai penganbilan darah rutin sesuai dengan tanggung jawabnya
dan pengetahuan untuk merujuk permasalahan ke supervisor.
1.2. Mengikuti ketentuan dan prosedur di tempat kerja termasuk penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) dan prosedur Pengendalian Infeksi.
1.3. Teknik yang benar untuk pengambilan darah punksi vena maupun punksi kapiler.
1.4. Memiliki pengetahuan tentang risiko klinik pada prosedur pengambilan darah.
1.5. Mengatur peralatan dan bahan untuk pengambilan dengan rapi di meja kerja.
1.6. Memiliki teknik pemindahan spesimen untuk menghindari kontaminasi.
1.7. Mendokumentasikan dan menyimpan data dengan benar sesuai prosedur.
1.8. Pengetahuan dasar anatomi dan fisiologi manusia mengenai vaskuler, arterial dan
sistem syaraf serta yang berhubungan dengan macam-macam prosedur
pengambilan darah maupun tempat/lokasi pengambilan darah.
1.9. Kemampuan untuk menjelaskan penggunaan tabung-tabung pengumpulan darah
yang diberi antikoagulan EDTA, Natrium sitrat, Lithium/Natrium heparin,
Fluorida oksalat dan separation gel.
1.10. Pengetahuan tentang fungsi jarum dan spuit, torniquet, larutan pembersih swabs
serta sistem evakuasi.
1.11. Pengetahuan mengenai faktor-faktor yang bisa berpengaruh pada analisa kimia
darah.
1.12. Kemampuan untuk melaksanakan prosedur penyimpanan spesimen.
1.13. Pengetahuan tentang kewajiban menjaga rahasia informasi pasien.
1.14. Pengetahuan istilah-istilah medik yang berhubungan dengan pengambilan darah.
1.15. Pengetahuan tentang etika yang berhubungan dengan pengambilan darah.
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Memiliki teknik pemindahan spesimen untuk menghindari kontaminasi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

145

3.2. Mendokumentasikan dan menyimpan data dengan benar sesuai prosedur


3.3. Menginterpretasikan permintaan pemeriksaan darah dan beberapa keperluan
khusus seperti waktu pengambilan darah yang sesuai, pengaruh obat, jarak waktu
pengambilan pada saat puasa, perlindungan keutuhan spesimen.
3.4. Mempunyai ketrampilan menentukan lokasi pengambilan dan menggunakan
prosedur pengambilan darah yang benar sesuai prosedur ditempat kerja.
3.5. Mendemonstrasikan fungsi jarum dan spuit, torniquet, larutan pembersih dan
swabs, sistem evakuasi serta alat-alat lainnya yang disposible.
3.6. Memilih peralatan dan mempersiapkan tabung-tabung pengumpul darah secara
spesifik atau secara seri, untuk te patologi, tidak termasuk pengambilan darah
arteri, arterial/venous fsitula atau kegagalan pengambilan darah karena penusukan
yang salah.
3.7. Pemberian label secara benar pada tabung-tabung pengumpul darah
3.8. Anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan proses pengambilan darah.
3.9. Pertolongan pertama yang berhubungan dengan resiko pada pengambilan darah.
3.10. Menggunakan aturan standar dan aturan tambahan
3.11. Mendemonstrasikan prosedur penanganan apabila ada komplikasi punksi vena
3.12. Alat Pelindung Diri (APD) yang berhubungan
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Mengetahui teknik yang benar untuk pengambilan darah punksi vena maupun
punksi kapiler.
4.2. Pengetahuan tentang risiko klinik pada prosedur pengambilan darah.
4.3. Pengetahuan yang berkaitan dengan tanggung jawab dan kemampuan untuk
merujuk permasalahan ke supervisor.
4.4. Mengikuti ketentuan dan prosedur di institusi laboratorium tempat kerja termasuk
Alat Pelindung Diri dan Prosedur Pengendalian Operasi.
4.5. Memiliki kemampuan teknik memindahkan spesimen untuk menghindarkan
kontaminasi.
4.6. Kemampuan memilih prosedur dokumentasi dan penyimpanan yang tepat.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur pengambilan darah. Penilaian dilakukan dengan:
5.1. Tanya jawab dan penjelasan dengan diagram.
5.2. Ujian praktek dan tugas-tugas
5.3. Tanya jawab secara verbal, menggunakan sumber :
Praktek nyata atau simulasi lingkungan tempat kerja yang berhubungan
dengan komunikasi antara penerima pasien, pengambilan darah, penerima
spesimen dan laboratorium.
Menggunakan lengan buatan atau menniqueen yang diperlukan.
Seluruh keperluan peralatan dan tabvung pengambilan darah.
Prosedur /manual laboratorium yang dianjurkan di tempat kerja.
5.4. Ujian tertulis termasuk multiple choice
5.5. Komentar klien.
5.6. Recollection rate.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

146

6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& kelompok

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

147

Kode Unit

AKA.UJI.048.B

Judul Unit

MENGGUNAKAN TEKNIK SPEKTROMETER

Uraian Unit

Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menggunakan teknik


spektrometri untuk menganalisis bahan. Unit kompetensi ini
menjelaskan langkah kerja teknisi laboratorium yang menggunakan
teknik spektrometri, interpretasi data dan atau menghitung hasil
pemeriksaan.

SUB KOMPETENSI
1. Mempersiapkan sampel

2. Melakukan prosedur
analitik

3. Melaporkan dan
mengkomunikasikan hasil
pemeriksaan/pengujian

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Identifikasi dilakukan terhadap bahan yang akan diuji,
metode standar yang sesuai dan kebutuhan untuk
keselamatan kerja.
1.2 Alat pelindung diri (APD) dikenakan, dan prosedur
keamanan khusus untuk metode pengujian dan bahanbahan tertentu yang akan diuji dilaksanakan.
1.3 Deskripsi atau keterangan mengenai sampel dicatat,
dibandingkan dengan spesifikasi dan catatan yang ada,
jika ada ketidak sesuaian dilaporkan.
1.4 Sampel disiapkan sesuai dengan kebutuhan pengujian
2.1 Sampel yang akan diuji dan standar (bila perlu) ditimbang
atau diukur.
2.2 Status kalibrasi alat dicek dan dilakukan kalibrasi bila
memang diperlukan.
2.3 Peralatan/instrumen disetel dan dioperasikan sesuai
dengan persyaratan setiap metode yang akan digunakan.
2.4 Pemeriksaan/pengujian dilaksanakan sesuai dengan
prosedur.
2.5 Interpretasi dan atau perhitungan hasil dilakukan,
berdasarkan data yang diperoleh.
2.6 Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan spesifi-kasi
atau tidak lazim, diidentifikasi dan dilaporkan petugas
yang bertanggung jawab untuk itu.
2.7 Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan spesifi-kasi
atau hasil yang tidak lazim dicari faktor penyebabnya
dan dilakukan upaya untuk meng-atasinya.
2.8 Peralatan/instrumen dimatikan sesuai dengan prosedur
pengopersian peralatan/instrumen.
2.9 Peralatan/instrumen dibersihkan dan dipelihara, pereaksi
dan peralatan uji lainnya disimpan.
3.1 Hasil pemeriksaan yang valid dimasukkan ke dalam
sistem pelaporan laboratorium
3.2 Buku log peralatan/instrumen diisi dan dipelihara sesuai
dengan prosedur yang berlaku

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

148

3.3 Hasil pemeriksaan dikomunikasikan dengan petugas yang


berkaitan atau berwenang untuk itu
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, misalnya Prosedur Operasional Standar
(SOP), atau Standar Internasional yang berlaku di tempat kerja.
2. Pedoman Cara Berlaboratorium yang Baik (GLP)
3. Lembar Data Keamanan Bahan (MSDS)
4. Manual peralatan
5. Manual mutu
6. Prosedur menghidupkan, mengoperasikan dan mematikan peralatan
7. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat
8. Prosedur pencatatan dan pelaporan
9. Spesifikasi bahan, produk dan hasil
10. Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan pemeriksaan
secara kualitatif maupun kuantitatif secara spektrofotometrik, meliputi Spektrofotometer :
Sinar Ultra violet dan sinar tampak (UV-vis)
Infra merah termasuk Infra merah Fourer dan Infra merah dekat
Serapan atom
X-ray (Sinar X)
Resonansi magnetik inti (NMR)
Fluoresensi dan emisi nyala
Massa (MS)
Dan juga komputer untuk menjalankan sistem informasi yang berlaku.
II. ACUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menerapkan dan menjelaskan :
1.1 Prinsip spektrometri dan konsep yang berhubungan untuk uji dan penggunaan
instrumentasi.
1.2 Hubungan antara struktur kimia dengan absorbsi radiasi elektromagnetik.
1.3 Fungsi komponen kunci dari peralatan.
1.4 Pengaruh modifikasi variabel instrumen pada spektra.
1.5 Prosedur untuk mengoptimasikan peralatan melalui pengubahan parameter
operasi.
1.6 Prosedur penyiapan sampel.
1.7 Peralatan dan metode uji prosedur pemecahan masalah.
1.8 Menggunakan spektroskopi untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
1.9 Penyiapan dan penggunaaan kurva kalibrasi.
1.10 Langkah-langkah perhitungan untuk memperoleh hasil pengukuran dalam satuan
yang sesuai.
1.11 Prosedur KKK dan GLP.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

149

2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi Pendidikan Formal: SMK Jurusan Analisis Kesehatan.
2.2.Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
AK.UJI.029.0 Melakukan pengujian/prosedur secara instrumental
AK.UJI.046.0 Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar
3. Memiliki pengalaman kerja tentang :
3.1. Standardisasi alat
3.2. Membuat kurva kalibrasi
3.3. Menyiapkan dan membuat larutan standar
4. Aspek Kritis Kompetensi :
Unit kompetensi ini harus ditunjukkan dalam kemampuan untuk menggunakan
metode spektrometri dalam melakukan analisis bahan-bahan dan menginterpretasikan serta menggunakan data uji yang sesuai. Secara khusus kandidat harus dapat :
4.1 Menghidupkan, men-set dan mematikan peralatan.
4.2 Memeriksa status kalibrasi peralatan dan melakukan kalibrasi bila diperlukan.
4.3 Mempersiapkan dan menguji sampel menggunakan prosedur yang sesuai untuk
sampel.
4.4 Mengoptimalkan dan menggunakan peralatan spektrometer sesuai dengan
standar di tempat kerja.
4.5 Memilih panjang gelombang maksimum dan uji larutan blanko dan analisis.
4.6 Menyiapkan kurva dan menghitung hasil dalam satuan yang sesuai.
4.7 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk menginterpretasikan data dan
menggambarkan kesimpulan yang sesuai.
4.8 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil yang valid, sesuai dengan prosedur di
instansi tempat kerja.
4.9 Memelihara keamanan, integritas, kemampuan telusur dan identitas sampel,
subsampel dan dokumentasi.
4.10 Mengikuti prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Metode Penilaian :
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara spektrometrik.
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
5.3 Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
5.4 Review hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
5.5 Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
Peralatan Laboratorium standar yang dilengkapi dengan spektrometer yang
sesuai.
Pereaksi dan peralatan laboratorium
SOP dan metode uji di tempat kerja.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

150

6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan
informasi

Mengkomunikasikan ide dan


informasi

Merencanakan
dan mengatur
kegiatan

Bekerjasama
dg orang lain
& klp

Menggunakan
konsep & tehnik
matematika

Memecahkan
persoalan/
masalah

Menggunakan
teknologi

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

151

BAB III
PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI DALAM KELOMPOK
LEVEL KUALIFIKASI PEKERJAAN DAN KUALIFIKASI
PENDIDIKAN KEJURUAN/PROFESI
Mengingat bahwa pada saat ini belum ada sistem kualifikasi kerja yang baku di
Indonesia, di mana masing-masing industri/pelaku usaha/laboratorium mempunyai sistem
kualifikasi kerjanya masing-masing, maka dalam menyusun matriks kualifikasi kerja
untuk analis kesehatan digunakan acuan pada konsep kualifikasi kerja yang
dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Konsep kualifikasi kerja ini,
jenjang kualifikasi dibagi menjadi 3 level kualikasi, yaitu level kualifikasi A yang setara
dengan jenjang jabatan Ahli, level kualifikasi B yang setara dengan jenjang jabatan
Teknisi, level kualifikasi C yang setara dengan jenjang jabatan Pelaksana. Masingmasing jenjang jabatan dibagi lagi menjadi 3 jenjang yaitu Utama, Madya dan Muda.
Jenjang Pendidikan
S1, S2, S3

Level Kualifikasi
A

Jenjang Jabatan
AHLI Utama
AHLI Madya
AHLI Muda
D1, D2, D3, D4, S1
B
TEKNISI Utama
TEKNISI Madya
TEKNISI Muda
SMK / SMU
C
PELAKSANA Utama
PELAKSANA Madya
PELAKSANA Muda
Dengan mengacu pada sistem penjenjangan tersebut di atas, maka para lulusan/tamatan
SMK bila memasuki dunia kerja akan menjadi analis kesehatan dengan level kualifikasi
C, yaitu sebagai Pelaksana.
Meskipun ada dua jenis laboratorium kesehatan yang dibedakan dari jenis
pelayanannya, yaitu pelayanan pemeriksaan klinik dan pelayanan kesehatan
masyarakat, namun pemaketan unit kompetensi dapat digabungkan menjadi satu jenis
laboratorium yaitu laboratorium kesehatan yang dapat mencakup kedua jenis

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

152

laboratorium dimaksud. Pemaketan untuk jenjang pendidikan SMK Jurusan Analis


Kesehatan dapat digambarkan sebagai berikut:
Jenjang Jabatan
PELAKSANA Utama

PELAKSANA Madya

PELAKSANA Muda

Laboratorium Klinik dan Laboratorium


Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Menguasai semua kompetensi yang masuk dalam
kelompok Umum, Kelompok Utama, Kelompok
Pilihan yang terkait dengan laboratorium
kesehatan
Menguasai kompetensi yang masuk dalam
kelompok Umum dan beberapa kompetensi yang
masuk dalam Kelompok Utama yang terkait
dengan laboratorium kesehatan
Menguasai kompetensi yang masuk dalam
kelompok Umum

Pemaketan sebagaimana tersebut di atas dapat digambarkan secara lebih rinci dalam
matriks kualifikasi kerja tenaga analis kesehatan, dengan dasar pendidikan SMK
jurusan Analis Kesehatan, seperti tersebut di bawah ini.
Labora-

Jenjang Jabatan

torium

PELAKSANA
Unit Kompetensi yang harus dikuasai

Kesehatan

Muda

Menguasai

Menguasai kompetensi yang masuk dalam kelompok Umum,

kompetensi

Kelompok Utama, Kelompok Pilihan yang terkait dengan

yang masuk

laboratorium klinik

dalam

2.

kelompok

1. AK.OPS.007.A: Mengoperasikan sentrifuge

Umum,

2. AK.OPS.008.A: Mengoperasikan pipet

Kelompok

3.

Utama,

Utama

Kelompok umum

AK.KUA.009.A:

Melakukan

kontrol

kualitas

pada

pemeriksaan

Kelompok

4. AK.KUA.010.A: Menghitung jumlah sel dalam sampel

Pilihan yang

5. AK.SAM.011.B: Menangani dan mengirim sampel biologis

terkait de-

6. AK.SAM.013.B: Mendapatkan sampel yang representatif

ngan labo-

Madya

sesuai dengan rencana sampling

ratorium

7. AK.KKK.021.A: Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja

kesehatan

8. AK.KUA024.B: Melaksanakan praktek laboratorium yang

benar GLP
9. AK.UJI.027.B: Mengkalibrasi dan memelihara peralatan

pengujian

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

153

10. AK.PEM.028.B: Memelihara peralatan laboratorium dan

mengendalikan stok bahan


11. AK.UJI.030.B: Melakukan tes dasar

12. AK.KOM.036.B: Melakukan komunikasi dengan orang lain

13. AK.KOM.037.B: Menyediakan informasi untuk pelanggan


14. AK.TIM.039.B: Melaksanakan pekerjaan secara efisien

3
1

sebagai bagian dari tim


15. AK.DUK.040.B: Membaca dan memahami prosedur lab

dalam bahasa Inggeris


16. AK.UJI.046.B: Mempersiapkan larutan kerja dan larutan

standar
17. AK.UJI. 047.A: Melakukan pengambilan darah

18. AK.UJI.048.B: Menggunakan teknik spektrometer

3.

Kelompok utama

1. AK.UJI.001.A: Melakukan pemeriksaan urin

2. AK.UJI.002.A: Melakukan pemeriksaan sperma

3. AK.UJI.003.A: Melakukan pemeriksaan cairan tubuh

4. AK.UJI.004.A: Melakukan pemeriksaan feses

5. AK.UJI.005.B: Melakukan pemeriksaan hematologi

6. AK.UJI.006.A: Melakukan pemeriksaan kimia klinik

7. AK.SAM.012.B: Menerima dan mempersiapkan sampel

untuk pemeriksaan patologi


8. AK.UJI.014.A: Melakukan pemeriksaan imunoserologi

9. AK.UJI.015.A: Melakukan pemeriksaan virologi

10. AK.UJI.016.A: Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik

11. AK.UJI.017.B: Membuat media pembenihan

12. AK.UJI.018.A: Melakukan pemeriksaan helmintologi

13. AK.UJI.019.A: Melakukan pemeriksaan mikologi klinik

14. AK.UJI.020.A: Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik

15. AK.DAT.022.B: Memproses dan mencatat data

16. AK.DAT.023.B: Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi

laboratorium
17. AK.UJI.029.A: Melakukan pengujian / prosedur secara

instrumental
18. AK.UJI.031.B: Melakukan teknik aseptik

19. AK.UJI.032.B: Memproses jaringan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

154

20. AK.UJI.033.A: Melakukan validasi hasil

21. AK.UJI.034.A: Melakukan evaluasi dan validasi metode

22.

AK.KOM.038.B:

Mengembangkan

dan

memelihara

dokumen lab
23. AK.UJI.041.A: Melakukan pemeriksaan pada makanan dan

minuman secara fisika dan kimia


24. AK.UJI.042.A: Melakukan pemeriksaan toksikologi dari

sampel biologis
25. AK.UJI.043.A: Melakukan pemeriksaan senyawa residu

pestisida dari sampel biologis


26. AK.UJI.044.A: Melakukan pemeriksaan air minum, air

bersih dan air limbah secara fisika dan kimia


27. AK.UJI.045.B: Menggunakan teknik kromatografi
4.

Kelompok pilihan

1. AK.KUA.025.B: Menerapkan sistem kualitas dan proses

perbaikan berkelanjutan
2. AK.KUA.026.B: Memelihara sistem mutu dan peningkatan

mutu berkelanjutan
3. AK.KOM.035.A: Melakukan promosi kesehatan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

155

BAB IV
PEDOMAN UMUM PENGUJIAN
Pedoman Umum Pengujian dan Sertifikasi untuk bidang keahlian Analis Kesehatan secara
lengkap tercantum di bawah ini.

PEDOMAN
PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Umum
Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kompetensi
oleh Lembaga/Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/ Profesi, agar dalam melaksanakan
pengujian selalu mengikuti prinsip-prinsip dasar pengujian, taat azas dan absah serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Standar kompetensi
KOMPETENSI adalah kemampuan individual / orang perorangan untuk
mengerjakan suatu tugas / pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dalam perkembangan teori belajar Benyamin Blooms dikembangkan lebih lanjut
bersama para pakar psikologi pendidikan, yang kemudian menghasilkan suatu konsep awal
Standar Kompetensi. Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelaksanan
tugas /pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output):
Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja

Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.

Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang
diharapkan.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

156

Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh
ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya ditempat kerja
yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi merupakan rumusan
tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang / orang perorangan untuk melakukan suatu
tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap, serta
penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi
dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain standar
kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan
untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan
mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang
berbeda.
Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang / orang perorangan,
maka yang bersangkutan akan mampu :

Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.

Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.

Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula.

Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan


masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.

Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan,


Perusahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan:
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan Kurikulum dan
pengembangan

pengajaran.

Serta

sekaligus

mendorong

konsistensi

dalam

penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan, dan penetapan Kualifikasi Pendidikan dan


atau Pelatihan
Pada Dunia Usaha / Perusahaan:
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam:
Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.

Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

157

Membantu dalam rekrutmen

Mengembangkan program Pelatihan yang khas/spesifik sesuai kebutuhan


Perusahaan.

Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel:


Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:

Klasifikasi dan Kualifikasi

Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGUJIAN


Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian /pengujian
sertifikasi adalah untuk konfirmasi atau jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan suatu
tugas di tempat kerja sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi sektor
industri/usaha yang relevan.
Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode pengujian, dan
aturan-aturan pelaksanaan penilaian/pengujian sertifikasi yang dibutuhkan agar proses
penilaian/pengujian dapat dijamin berdasarkan Standar Kompetensi, dilaksanakan secara adil,
valid, dan konsisten.

PRINSIP DASAR PENGUJIAN KOMPETENSI


PRINSIP-PRINSIP PENGUJIAN
Dalam melaksanakan pengujian harus memenuhi prinsip-prinsip: dapat dipercaya, fleksibel,
adil, dan valid

Agar dapat dipercaya, maka metode dan prosedur pengujian harus meyakinkan,
sehingga Standar Kompetensi dapat dilaksanakan secara konsisten.

Agar fleksibel, maka pengujian harus dapat dilaksanakan di tempat kerja, di kelas, atau
perpaduan dari keduanya, serta memberikan keleluasaan tentang: bagaimana, di
mana, dan kapan kompetensi tersebut dicapai/diperoleh.

Agar adil, maka pengujian tidak boleh ada pembedaan perlakuan antara satu peserta
dengan lainnya.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

158

Agar valid, pengujian harus menguji apa yang seharusnya ditetapkan untuk diuji.
Bukti-bukti yang berkaitan dengan standar yang diujikan harus dikumpulkan secara
seksama.

Beberapa prinsip pengujian berikut ini yang perlu diikuti bila menyelenggarakan pengujian dan
akan menjadi acuan dalam mengkaji ulang sistem pengujian itu sendiri.
Proses yang transparan: Penguji dan peserta ujian harus sama-sama mengetahui dan
menyadari apa yang akan diujikan, serta proses dan prosedur pelaksanaannya. Peserta ujian
juga harus menyadari bahwa yang bersangkutan memiliki hak sanggah bila merasa tidak
diperlakukan sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
Memiliki validitas: Pengujian dapat dianggap valid apabila mereka menguji apa yang
seharusnya diujikan. Penguji harus sepenuhnya menyadari bahwa apa yang harus diujikan, di
mana secara jelas dan rinci dapat mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan sebagai dasar
untuk mempertimbangkan bahwa yang bersangkutan telah mencapai kompetensi yang
dimaksud.
Dapat dipercaya: pengujian dilakukan secara konsisten, di mana formulasi metode dan
prosedur yang digunakan dapat mengukur kompetensi seseorang dengan berbagai konteks
pekerjaan dengan perlakuan yang sama.
Fleksibel: pengujian yang dilakukan harus memiliki keleluasaan dalam penerapannya, serta
dapat dilaksanakan dengan berbagai kondisi serta situasi sepanjang masih dalam batas yang
dituntut oleh standar dimaksud.
Berkeadilan: pengujian dapat dikatakan adil bila dalam penyelenggaraannya memberikan
perlakuan yang sama terhadap semua peserta. Setiap individu harus secara jelas memahami apa
yang diujikan dan proses untuk pengujiannya. Pengujian harus didasarkan pada bukti-bukti
yang dikumpulkannya dan tidak berdasar pada faktor subjektif kemampuan individu seseorang.
Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan menyita waktu, terutama
bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait dalam proses. Pengujian harus praktis untuk
peserta ujian dan penyelenggara pengujian.

METODE PENGUJIAN
Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam konteks dengan
penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi:

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

159

Pemberian pertanyaan mengenai pekerjaan berdasarkan Instruksi Kerja/ SOP


(Standard Operation Procedure) atau W.I. (Work Instruction)

Menggunakan Portofolio

Penugasan untuk mengungkap penugasan dalam:


Mengumpulkan dan mengolah informasi.
Menyampaikan informasi
Merencanakan dan mengatur kegiatan
Bekerjasama dalam tim
Menggunakan ide, teknik dan teknologi yang relevan
Memecahkan masalah

Observasi (wajib)

Wawancara (wajib)

BAHAN ACUAN UNTUK PENGUJIAN


Bahan acuan untuk pengujian kompetensi adalah standar kompetensi yang ditetapkan
dan diberlakukan oleh instansi/institusi yang berwenang. Standar kompetensi tersebut
memberikan uraian secara rinci tentang kompetensi berdasarkan pada tingkat kesulitan dan
cakupan pekerjaan yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan pelaksanaannya di dalam atau
di luar tempat kerja [on atau off the job]
KUALIFIKASI PENGUJI
Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan oleh tim
penilai / asesor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
Penilai / Asesor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal, antara lain:

Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.

Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan dibidang industri
dimana unit kompetensi tersebut diterapkan

Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang bersangkutan.

Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian / penilaian


meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

160

PANDUAN PENYELENGGARAAN PENGUJIAN


Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan pengujian yaitu:

Identifikasi Standar Kompetensi Bidang Teknologi Informatika yang akan diujikan.

Bila dianggap perlu, identifikasi standar khusus yang dirancang untuk keperluan
tertentu yang akan diujikan.

Memformulasikan Standar Kompetensi ke dalam instrumen pengujian sesuai dengan


format dan metode yang disepakati.

Di dalam melaksanakan pengujian perlu diperhatikan hal-hal berikut:


1

Perlu ada Tata cara dan Prosedur penilaian serta kriteria yang objektif dalam
penilaian. Dan Penilaian harus efektif dan efisien

Semua pemohon harus mendapatkan pelayanan yang sama dan tidak


memihak/berbeda pelayanan.

Penilai harus mempunyai kompetensi sebagai penilai dan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani

Harus ada kriteria objektif dalam Penilaian.

Harus mempunyai pemahaman yang sama tentang kualitas dari yang dinilai.

2 Harus mempunyai Prosedur dan Petunjuk tata cara pengambilan dan pengumpulan
bukti-bukti tentang Kompetensi

Kapan dilakukan pengumpulan bukti-bukti

Dimana dilakukan pengumpulan bukti-bukti.

Siapa yang mengumpulkan

3. Menentukan Standar.
Ada 3 standar penting, yaitu kuantitas, kualitas dan tingkat kesalahan.
Ada 2 tahap penilaian, yaitu Pengumpulan bukti-bukti dan Penilaian.
Penialain Kompetensi meliputi :

Pengembangan kriteria pelaksanaan

Pengembangan kriteria penilaian

Pengumpulan bukti-bukti

Penilaian

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

161

4. Keabsahan dan Pertanggung jawaban Penilaian :


Keabsahan ;
apakah intrumen penilaian itu benar mengukur kompetensi tertentu.
Prosedur Penilaian harus valid dan tidak ada kesalahan.
Membuat sertifikat, membuat prakiraan keadaan masa mendatang yang
mempunyai pengertian, bahwa Lembaga Sertifikasi/ Penilai mengizinkan
siapapun untuk melihat/ memeriksa sertifikat, untuk membuat suatu gambaran
tentang penampilan kerja seseorang yang memegang sertifikat tersebut di masa
mendatang.
Penilaian dalam arti teknis harus valid dan Sertifikat harus mempunyai batas
waktu

masa

berlaku.

(pemegang

sertifikat

bila

tidak

menggunakan

keterampilannnya/ berhenti dari pekerjaan tsb, pindah posisi jabatan yang


kompetensinya berbeda dll., maka hasil unjuk kerjanya akan menurun). Untuk
memperpanjang bisa dengan memberikan laporan masih melakukan pekerjaan
sesuai kompetensi dan unjuk kerjanya, artinya menunjukkan kompetensinya
terpelihara.
Dalam melakukan pengujian tertulis tentang Teori pada beberapa situasi
mungkin ada gunanya, tetapi bila tidak berhati-hati, maka laporan yang dibuat
berdasarkan/merupakan kemampuan dalam

mengerjakan ujian tertulis dan

bukannya berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan bagi pemohon/peserta


ujian.
Pertanggung jawaban :
Apa yang dapat dikatakan penilaian yang dapat dipercaya dalam konteks
penilaian kompetensi.
Pertanggungjawaban dapat berarti pula adanya kesamaan hasil penilaian yang
dilakukan penilai yang satu dengan penilai yang lain atau bila penilaian dibuat
oleh penilai yang sama pada hari yang lain (berikutnya)
Menjaga kerahasiaan tentang orang yang dinilai adalah hal yang perlu
dipertanggung jawabkan oleh Penilai.
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban maka perlu :

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

162

Pembentukan kriteria yang disetujui

Pengukuran ulang

Banyak pelatihan dan kegiatan penilaian bagi Penilai.

Pembentukan Kriteria yang objektif adalah hal yang sangat penting


5.

Efektivitas biaya :
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban penilaian, umumnya melibatkan banyak
orang dalam proses pengujian dan penilaian dan sering terjadi pengulangan
pengujian/penelaahan berkali-kali untuk mendapatkan data yang akurat, tetapi
manfaat ini menyebabkan biaya meningkat.
Untuk itu perlu meningkatkan pertanggung jawaban, tanpa pengeluaran biaya yang
tidak perlu, dengan tetap memperhatikan efektivitas biaya.

6.

Metode Penilaian
Penilaian harus berhubungan erat dengan penampilan kerja dalam pekerjaan (memang
ini memerlukan waktu dan latihan bagi Penilai) Hal ini harus menjadi pernyataanpernyataan yang objektif dan kriteria penilaian yang membuat pernyataan objektif
tersebut dapat diukur.

7.

Melaporkan dan menyimpan data


Sistem manajemen informasi yang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai
berbagai kegiatan penerapan standar kompetensi.
Selama tahap pengembangan dapat digunakan untuk menyimpan data-data peserta
dan mencatat hasil masing-masing peserta ujian serta memantau yang telah diberi
sertifikat.
Sehingga mempunyai gambaran menyeluruh mengenai unjuk kerja Unit sertifikasi
kompetensi personel

dan sekaligus untuk melakukan evaluasi dan perencanaan

program berikutnya.
Laporan antara lain memuat :

Melaporkan pelaksanaan Program Pengujian.

Melaporkan jumlah dan kompetensi apa saja yang telah diujikan.

Melaporkan tingkat kualifikasi kompetensi yang telah dilaksanakan dan hasil


yang diperlihatkan para peserta uji.

Melaporkan kriteria dan instrumen uji dengan materi interpretatif yang cocok.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

163

8.

Pemeliharaan Standar :
Standar-standar yang dipakai dijaga/dipelihara bukan berarti statis, tetapi dinamis
sesuai dengan perkembangan/ perubahan yang terjadi.

TATA CARA PENILAIAN


METODE PENILAIAN :
Metoda penilaian yang umum mencakup :

Pengamatan ditempat kerja

Pada sistem kerja tiruan ( Simulaor )

Pada alat latihan-latihan praktis

Penilaian lisan dan tulisan ( penilaian ini sebatas untuk mengetahui latar
belakang )

Portofolio.

Menerapkan suatu pendekatan terpadu terhadap penilaian Kompetensi sebagai


kemampuan yang dapat diambil serta paduan berbagai macam Pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk dipakai/diterapkan di tempat kerja
Tugas tugas kemudian dinilai,demikian pula kemampuan dalam :

Menangani sejumlah tugas

Berhadapan dengan situasi beragam.

Mengkoordinasi dan mengorganisasi pekerjaan.

Berhadapan dengan berbagai kemungkinan, seperti gangguan dll.

Bergaul dengan kelompok-kelompok dan pribadi-pribadi.

Mengikuti sayarat-syarat pekerja, kesehatan,keamanan dan keselamatan.

Berkomunikasi secara efektif

KETERAMPILAN PERUSAHAAN :
Keterampilan perusahaan umumnya meliputi :

Mendapatkan akses dalam menuju dan menggunakan informasi.

Menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengelola perubahan.

Berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

164

Mengelola waktu

Memakai strategi-strategi belajar

Mengatasi permasalahan

Bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim.


( masing-masing dibagi kedalam 4 kemampuan )

JENIS-JENIS KETERAMPILAN :

Keterampilan dalam melakukan tugas

Keterampilan mengelola tugas

Keterampilan mengelola gangguan atau hal-hal yang kebetulan.

Keterampilan dalam lingkungan pekerjaan.

KRITERIA PRESTASI :
Penilaian akan efektif bila seluruh penilai memahami dengan benar dan konsisten
tentang kriteria prestasi.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

165

LAMPIRAN I.
DAFTAR ACUAN

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

166

DAFTAR ACUAN
1. Undang-Undang Nomor 23, Tahun 1992, tentang Kesehatan [Lembaran Negara No.3495].
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32, Tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan [Tambahan
Lembaran Negara No. 3637]
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 364/MENKES/SK/III/ 2003,
Tentang Laboratorium Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 04/Menkes/SK/I/2002, Tentang
Laboratorium Kesehatan Swasta
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 943/Menkes/SK/VIII/ 2002,
Tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
6. IAPSD/Lab.ops. Project: Laboratory Operations approved Units of Competency, version2.
7. IAPSD: Getting Grips with Competency Standard
8. MPKN-KBK Listrik: Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Ketenaga-listrikan,
Jakarta 2000.
9. Website www.anta,gov.au
10. Website www.bppsdmk.or.id
11. Rahmad Sudjali, Drs.: Dasar-dasar Pengujian Berbasis Kompetensi., IATKI 2002.
12. William Hall & Mark C.W.Werner: Key Competencies.

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

167

LAMPIRAN II
NASKAH KERJASAMA DENGAN PERSATUAN AHLI
TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA
(PATELKI) DAN PUSAT PENDIDIKAN TENAGA
KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

168

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

169

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

170

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

171

Anda mungkin juga menyukai