Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPAN ENERGI TERMAL

Teknologi Penyimpan Panas dengan Perubahan Fasa atau sering disebut Phase Change
Energy Storage Teknology merupakan teknologi penyimpanan energi dengan memanfaatkan
perubahan fasa dari suatu material yang berupa perubahan fasa dingin dan panas (Hot-Cold
Storage). Hot-Cold Storage secara umum disebut sebagai Thermal Energy Storage/ TES.
Fasa panas dan dingin yang yang disebutkan merupakan kondisi dari sifat material yang
digunakan dalam penyerapan energi selama beberapa waktu. Metode/ proses yang digunakan
untuk penyimpanan harus reversible, dapat bekrja dalam proses bersiklus misalnya liquidsolid-liquid. Penyimpanan Energi Termal (Thermal Energy Storage) dapat diaplikasikan
dalam dua bentuk penyimpanan, yaitu Sensible Heat Storage dan Latent Heat Storage.
Metode yang paling umum digunakan dari semua metode yang ada dalam penyimpanan
energi panas adalah Sensible Heat Storage. Misalnya dalam sistem pemanas surya (solar
heating system), air digunakan untuk penyimpanan panas dalam sistem berbasis cair.
Sementara rock bed digunakan untuk sistem berbasis udara. Perubahan fasa solid-liquid
dalam proses cair dan proses pemadatan dapat menyimpan sejumlah besar energi dari panas
dan dingin. Proses mencair/ melting ditandai oleh perubahan volume yang semakin kecil
umumnya lebih dari 10% dari volume sebelumnya. Jika satu wadah berisi material yang
berada dalam kondisi cair, maka tekanan tidak berubah secara signifikan proses pencairan
dan pemadatan selanjutnya diproses pada temperatur yang konstan. Setelah proses mencair,
panas ditransfer ke material penyimpan sehingga material tersebut tetap dapat menjaga
temperaturnya agar tetap konstan. Temperatur dalam perubahan fasa ini disebut Phase
Change Material. jika proses pencairan telah selesai/ komplit panas yang masih ada di
transfer dalam sensible heat storage. Panas yang dibutuhkan selama proses pencairan adalah
panas latent dan disebut proses latent heat storage.

Gambar 1. Proses Sensible dan Latent Heat


Storage

Gambar 2. Temperatur control selama phase


change energy storage
Beberapa jenis Phase Change Material

1. Inargonic PCM merupakan rekayasa yang dibuat dari larutan garam dan air, yang
disebut Hydranted Salt. Komposisi kimia dari garam bervariasi dalam campuran
untuk mencapai temperatur yang diperlukan dalam perubahan fase. Agen nukleasi
khusus ditambahkan ke campuran untuk meminimalkan pemisahan fase garam dan
untuk meminimalkan super pendinginan, yang dinyatakan karakteristik PCM garam
terhidrasi. Salt hidrat bersifat tidak beracun, tidak mudah terbakar dan ekonomis.

2. Bio-Based

PCM adalah bahan organik yang secara alami terdiri atas asam lemak
seperti minyak sayur. Berdasarkan komposisi kimianya, temperatur perubahan fase
yang terjadi dapat bervariasi. Produk-produk ini tidak beracun, non-korosif dan
memiliki siklus hidup yang tak terbatas. Namun bisa leibih mahal dan mudah terbakar
pada suhu tinggi.

3.

Organik PCM secara alami terdiri dari minyak bi-produk yang memiliki suhu
fase-perubahan yang unik. Produk-produk ini dibuat oleh perusahaan petrokimia besar
sehingga ketersediaan mereka bisa dibatasi. Mereka bisa menjadi racun, mudah
terbakar dan mahal. Mereka memiliki siklus hidup yang tak terbatas dan harga
bervariasi dengan perubahan harga minyak global.

Keuntungan dari Phase Change Energy Storage

a. Menyimpan energi panas pada temperatur proses yang diaplikasikan


b. Menyimpan energi panas sebagai panas laten yang memungkinkan

kapasitas
penyimpanan energi panas yang lebih tinggi per satuan berat atau bahan tanpa ada
perubahan temperatur

c.

Menyimpan energi panas dari sumber energi panas atau sumber energi listrik bila
tersedia dan digunakan bila diperlukan

d. Teknologi

ini akan menyebabkan ukuran peralatan HVAC untuk beban rata-rata


daripada beban puncak

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

a. Menyimpan

energi panas alami untuk fasilitas pemanasan dan pendinginan

kebutuhan. Permintaan energi berkurang sehingga mengurangi jejak karbon

b.

Menyimpan energi panas selama off jam permintaan dan digunakan selama

permintaan puncak untuk menghemat biaya energi dan membantu menstabilkan beban
jaringan
c. Pergeseran pemanasan dan beban pendinginan juga mengurangi stres waktu puncak
pemanasan dan pendinginan peralatan yang dapat menyebabkan berkurangnya biaya
operasional dan pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai