ABSTRAK
Pengaturan arus eksitasi generator tersebut digunakanlah Automatic Voltage
Regulator (AVR) yang akan mengontrol secara otomatis. Komponen pengendali
dari Automatic Voltage Regulator (AVR) terdiri dari amplifier, exciter, generator,
sensor, dan controller. Kestabilan tegangan keluaran dari generator bergantung
pada kestabilan arus eksitasi yang dikontrol oleh Automatic Voltage Regulator
(AVR). Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pengendali yang mampu menganalisa
tingkah laku kestabilan dari sistem Automatic Voltage Regulator (AVR). Untuk
mengendalikan sistem yang kompleks diperlukan suatu metoda pengendali yang
dapat bekerja secara optimal untuk mendapatkan hasil frekuensi yang selalu
berada pada spesifikasi yang diinginkan. Metoda yang dipilih adalah metoda
Chien Hrones Reswick (CHR). Dengan menggunakan metoda CHR respon
terhadap gangguan akan lebih baik. Disamping itu, metoda ini memberikan
kinerja yang baik untuk proses dengan penundaan yang dominan dan juga
meberikan respon yang baik untuk perubahan setpoint. Model eksitasi pada
sistem Automatic Voltage Regulator yang digunakan yaitu tipe DC, tipe DC
dengan rate output feedback dan tipe static exciter, dengan masing-masing model
sistem dibentuk ke dalam bentuk persamaan keadaan. Analisa yang dilakukan
dalam analisa kestabilan dan analisa kekokohan didaerah titik kerjanya. Untuk
analisa kestabilan dengan menggunakan fungsi karakteristik sistem. Fungsi ini
menentukan kelakuan tanggapan peralihan dan dapat memberikan informasi
mengenai kestabilan sistem tersebut. Dalam Analisa kekokohan dilakuan dengan
menggunakan nilai puncak maksimum. Untuk perubahan parameter yang
dilakukan adalah perubahan konstanta penguatan amplifier, perubahan konstanta
waktu amplifier, perubahan konstanta penguatan generator, dan perubahan
konstanta waktu generator.
Kata kunci : Sistem Eksitasi, Automatic Voltage Regulator (AVR), Sistem
Kestabilan dan Kekokohan, Chien Hrones Reswick (CHR),
Parameter.
DAFTAR ISI
TUGAS AKHIR
ABSTRAK................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.3
Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.4
Batasan Masalah........................................................................................4
1.5
Sistematika Penulisan................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................6
2.1 Pendahuluan...................................................................................................6
2.2
2.6.2
2.6.3
SISOTool Utilitas.............................................................................23
BAB III..................................................................................................................24
METODE PENELITIAN.......................................................................................24
3.1 Pendahuluan.................................................................................................24
3.2 Diagram Alir Penelitian...............................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................28
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Diagram Skematik Sederhana Sistem AVR (Saadat, 1999)................6
Gambar 2. 2 Diagram Blok Sistem AVR Konvensional (Saadat, 1999).................8
Gambar 2. 3 Diagram Blok Sistem AVR dengan Eksitasi DC (Rogers,1999).........9
Gambar 2. 4 Diagram Blok Sistem AVR tipe DC dengan Rate Output Feedback
(Rogers, 1999)........................................................................................................10
Gambar 2. 5 Diagram Blok Sistem AVR dengan Static Exciter (Rogers, 1999).. .11
Gambar 2. 6 Sistem Lingkar Tertutup (Ogata, 1996).............................................13
Gambar 2. 7 Diagram Blok Sistem Umpan Balik Multivariabel...........................17
Gambar 2. 8 Gambar Control dan Estimation Tools manager (CETM)................20
Gambar 2. 9 Gambar SISO Desain untuk SISO Design Task (DT).......................21
Gambar 2. 10 Gambar langkah import...................................................................21
Gambar 2. 11 Gambar system data.......................................................................22
Gambar 2. 12 Gambar model import.....................................................................22
Gambar 2. 13 Gambar system data........................................................................22
Gambar 2. 14 Gambar pilihan konfigurasi window CETM...................................23
Gambar 2. 15 Gambar plot response......................................................................23
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 25
iv
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Generator merupakan peralatan utama dalam proses pembangkitan tenaga
listrik. Poin penting dalam proses pembangkitan tenaga listrik terdapat pada
kestabilan generator dalam menyuplai daya ke sistem (beban). Proses
pembangkitan tenaga listrik yang dilakukan oleh generator dipengaruhi oleh
perubahan kebutuhan daya reaktif pada beban. Perubahan daya reaktif yang terjadi
sangat mempengaruhi kestabilan tegangan keluaran terminal yang dihasilkan oleh
generator. Tegangan keluaran harus diubah-ubah agar generator tetap stabil dalam
mengkompensasi kebutuhan daya reaktif dari beban. Mengatasi hal tersebut
digunakan sebuah peralatan yang mampu mengatur tegangan keluaran dari
generator, yaitu dengan cara mengatur arus eksitasi pada generator secara
otomatis.
Pengaturan arus eksitasi tersebut digunakanlah Automatic Voltage Regulator
(AVR) yang akan mengontrol secara otomatis. Komponen pengendali dari
Automatic Voltage Regulator (AVR) terdiri dari amplifier, exciter, generator,
sensor, dan controller. Kestabilan tegangan keluaran dari generator bergantung
pada kestabilan arus eksitasi yang dikontrol oleh Automatic Voltage Regulator
(AVR). Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pengendali yang mampu menganalisa
tingkah laku kestabilan dari sistem Automatic Voltage Regulator (AVR).
Untuk mengendalikan sistem yang kompleks diperlukan suatu metoda
pengendali yang dapat bekerja secara optimal untuk mendapatkan hasil frekuensi
yang selalu berada pada spesifikasi yang diinginkan. Metoda yang dipilih adalah
metoda Chien Hrones Reswick (CHR).
Dengan menggunakan metoda CHR respon terhadap gangguan akan lebih
baik. Disamping itu, metoda ini memberikan kinerja yang baik untuk proses
dengan penundaan yang dominan dan juga meberikan respon yang baik untuk
perubahan setpoint.
Azano
Rabiarahim
(2014)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
menentukan nilai sistem kestabilan dan kekokohan baik sebelum dan sesudah
pada sistem Automatic Voltage Regulator (AVR) dengan nilai parameter yang
stabil dan presisi.
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan
masalah, dan sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan langkah-langkah penelitian, diagram alir
penelitian dan prosedur memvariasikan nilai parameter dan analisa
respon nilai kestabilan dan kekokohan sistem.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
BAB V
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Perubahan daya reaktif yang disuplai ke beban oleh sebuah pembangkit
merupakan suatu hal yang pasti terjadi. Kondisi ini harus dijaga agar pembangkit
tetap bekerja dalam kondisi stabil. Perubahan daya reaktif tersebut harus
diimbangi dengan mengubah tegangan output pembangkit. Dalam hal ini dengan
mengatur penguatan dari pembangkit, dimana semua proses pengaturan tegangan
tersebut dapat dilakukan secara otomatis menggunakan Automatic Voltage
Regulator (AVR).
Daya reaktif yang disuplai generator ke beban terus mengalami perubahan.
Hal ini menyebabkan tegangan output (tegangan pada terminal generator) harus
diubah-ubah
untuk
menjamin
generator
tersebut
tetap
stabil
dalam
2.2
KG
VF (s) 1+TG s
=
(2.3)
(2.3)
(2.3)
(2.3)
= Sinyal Keluaran
Vref
= Sinyal Referensi
Ve
= Sinyal Error
VR
VF
VS
KG
= Penguatan Generator
2.3
KA
= Penguatan Ampifier
KE
= Penguatan Exciter
KR
= Penguatan Sensor
TA
TE
TG
TS
(2.3)
Vt (s)
K A (1 sTR )
=
Vref (s) (1+ sTA )(1+ sTE )(1+ sTG )(1+ sTR ) + K A
(2.3)
dimana , Vt
= Sinyal Keluaran
Vref
= Sinyal Referensi
X1
= Sinyal Error
Gambar 2. 4 Diagram Blok Sistem AVR tipe DC dengan Rate Output Feedback
(Rogers, 1999)
Fungsi alih dari sistem AVR dengan penambahan feedback keluaran exciter DC
ditunjukkan oleh persamaan (2.7) berikut
Vt (s)
K A (1 sTFB )
=
(2.3)
Vref (s) (1+ sTA )(1+ sTE )(1+sTG )(1+ sTFB )(1+ sTR ) + (K FBs)(K A )(1 sTG )(1+ sTR )
Vt (s)
K A (1 sTFB ) (1 sTE ) (K FBs)(K A )(1 sTG )(1+ sTR )
=
Vref (s) (1+ sTA )(1+ sTE )(1+ sTG )(1+ sTFB )(1+ sTR ) + (K FBs)(K A )(1 sTG )(1+ sTR ) + (K A )(1+ sTFB )
10
Gambar 2. 5 Diagram Blok Sistem AVR dengan Static Exciter (Rogers, 1999)
Dari diagram blok tersebut didapatkan fungsi alih yang diperlihatkan pada
persamaan (2.8) untuk open-loop dan (2.9) untuk close-loop sebagai berikut :
Vt
Vref
Vt
Vref
Ka
(1+sTa )(1+sTg )(1+sTr )
K a (1 sTr )
(1+sTa )(1+sTg )(1+sTr )+K a
(2.3)
(2.3)
Static exciter memiliki respons yang cepat, dan memiliki konstanta waktu yang
kecil terhadap penguat amplifier yang ditunjukan pada persamaan state space-nya.
Hal ini dapat diketahui memiliki 3 keadaan, keadaan pertama merupakan output
pre-amplifier, kedua merupakan generator tegangan, dan yang ketiga merupakan
output dari transducer tegangan.
11
K a (1 Tcs)
(1+Ta s)(1+Tb s)(1+Tes)(1+T'do s)(1+Tr s)
K a (1 Tcs)(1+Tr s)
(1+Ta s)(1+Tb s)(1+Te s)(1+T'do s)(1+Tr s)+K a (1 Tcs)
(2.3)
(2.3)
Pada prinsip kerjanya, tingkat kenaikan umpan balik akan ditentukan sesuai yang
telah ditetapkan. Sehingga nilai tanggapan eksitasi lingkar terbuka cukup mantap
pada nilai eksitasi yang diinginkan. ini tentu akan dimasukkan dalam perhitungan
dimana rangkaian tegangan terbuka atau karakteristik permukaan pada tegagan
akan diabaikan disini. dalam kasus ini, tidak ada kerugian untuk membuat
penyesuaian kontrol yang diperlukan di lapangan. Namun, penting untuk
memastikan bahwa model yang akan digunakan dalam pembelajaran perencanaan
masa depan bertepatan dengan parameter eksitasi diatur di lapangan.
Sebagai alternatif untuk output transient umpan balik, pengurangan keuntungan
sementara (elemen utama seri tertinggal ) dapat digunakan. Diagram blok dari
exciter dengan Gain Reduction sementara yang ditunjukkan pada gambar .
12
(2.3)
(2.3)
(2.3)
13
Untuk sistem yang ditunjukkan pada Gambar 2.6 keluaran C s dan masukan
R s dihubungkan oleh persamaan (2.15) s/d (2.17) berikut
C s = G s E s
E s = R s - B s = R s - H s C s
C s = G s R s - H s C s = G s R s - H s C s G s
(2.3)
(2.3)
(2.3)
(2.3)
14
sistem umpan balik dimana fungsi alihnya dinyatakan oleh persamaan (2.19) dan
(2.20) berikut :
C s =
C s
G s
=
R s 1+G s H s
(2.3)
G s R s
1+G s H s
(2.3)
(2.3)
1 + G s H s 0
(2.3)
atau
N s
D s
(2.3)
1 + G s H s 1
N s D s + N s
D s
D s
(2.3)
dan dibandingkan
dengan persamaan (2.24) maka diperoleh persamaan (2.25) dan (2.26) berikut
D s + N s
0
D s
(2.3)
D s + N s 0
(2.3)
atau
(2.3)
D s + N s s + r1 s + r2 s + rn = 0
(2.3)
dimana : -r1 , -r2 , , -rn adalah akar-akar polinomial persamaan (2.28) atau
(2.29) yang disebut juga akar-akar persamaan karakteristik. Selanjutnya dari
persamaan (2.28) dapat ditentukan kestabilan sistem dengan cara melihat apakah
akar-akar persamaan karakteristik tersebut memenuhi terhadap syarat kestabilan
yaitu agar suatu sistem bersifat stabil maka bagian nyata dari akar-akar persamaan
karakteristiknya harus bernilai negatif.
16
Ms
maksimum sensitivitas
komplementer
MT .
Ms
dan
(2.3)
M T max T j
(2.3)
dan fungsi
1
1+ L s
(2.3)
T s =
L s
1 S s
1+ L s
(2.3)
dimana
L s G s K s
(2.3)
17
L s adalah fungsi alih umpan maju. Untuk sistem yang bersifat stabil nilai M s
bernilai kurang dari 2 (6 dB) dan M T kurang dari 1.25 (2 dB) dan. Jika nilai M s
dan M T bertambah besar maka kekokohan sistem akan semakin jelek. Hubungan
antara kriteria puncak maksimum dengan margin penguatan dan margin phasa
dinyatakan dengan persamaan (2.34) s/d (2.37). Jika diketahui nilai M s maka
hubungannya dinyatakan oleh persamaan (2.34) dan (2.37) berikut :
Ms
Ms - 1
(2.3)
1
1
radian
2M
M
g
g
(2.3)
GM
PM 2 arcsin
1
MT
1
1
radian
2M M
g
g
PM 2 arcsin
(2.3)
(2.3)
Untuk diagram blok pada Gambar 2.8 fungsi sensitivitas S s dan fungsi
sensitivitas komplementer T s sangat mempengaruhi karakteristik sistem lingkar
tertutup diantaranya
18
Dengan 0% overshoot
Kp
Ti
Td
type
P
0.3/a
PI
0.35/a
1.2T
PID
0.6/a
0.5L
0.6/a
0.95/a
1.4T
0.47L
19
2.6 SISOTOOL
SISOTool adalah sebuah lingkungan desain kontroler interaktif di Control
System Toolbox. Ini adalah alat untuk desain kompensator dan parameter tuning
sistem kontrol umpan balik. SISOtool menyederhanakan proses desain kontrol,
dengan beberapa cara:
1. Spesifikasi desain kontrol pada waktu, frekuensi, dan pole/ zero respon
plot dapat didefinisikan secara grafik
2. Parameter Compensator bisa diatur dan divalidasi, melalui:
- menggerakkan poles dan zero dalam plot desain (Bode dan root
-
locus).
Algoritma desain otomatis, seperti Ziegler Nichols, IMC, LQG dll.
Optimization Teknik menggunakan Simulink Design Optimized
tools.
3. Respon loop tertutup dan loop terbuka dan plot diperbarui secara dinamis,
sebagai parameter desain yang disesuaikan, untuk memberikan feddback
kepada perancang SISOTool controller Design Environment.
2.6.1
20
21
22
SISOTool Utilitas
Pada window CETM, node SISO Design Task ini memungkinkan untuk
pilihan konfigurasi desain controller, melalui tab:
zero / gain
Graphical Tuning : untuk menampilkan berbagai macam plot desain
Plot Analysis : untuk menampilkan berbagai macam plot analisis
Automated Tuning : untuk secara otomatis memilih tune parameter kontrol
Pada window DT :
1. Design requirements dapat ditentukan:
- Klik kanan pada plot dan pilih: Requirements Desain> New ...
2. kompensator poles / zeros dapat ditentukan:
- Untuk menambah pole / zero, drag dan drop yang sesuai pada pole/ zero
-
23
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
Pada bagian ini dibahas tentang diagram alir penelitian, uraian kerja penelitian
dan pembentukkan perancangan pengendali pada sistem Automatic Voltage
Regulator (AVR) dengan menggunakan dan tanpa metoda Chien-HronesReswick.
3.2 Diagram Alir Penelitian
Adapun diagram alir dari penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 3.1
berikut :
25
Diagram alir program sistem kendali frekuensi banyak masukkan banyak keluaran
dengan software MATLAB 2014
Adapun uraian kerja dari penelitian ini adalah
a.
Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk dapat memahami teori yang dibutuhkan
untuk menyusun laporan penelitian. Ada beberapa hal perlu dipahami dalam studi
literatur ini di antaranya adalah memahami prinsip kerja dari sistem eksitasi
generator, pemodelan sistem eksitasi generator, penurunan model sistem eksitasi
generator, fungsi alih sistem eksitasi generator, penggunaan metode Chien Hrones
Reswick sebagai pengendalinya, prinsip kerja, analisa sistem eksitasi generator,
analisa sistem kendali yang terdiri atas : analisa kestabilan menggunakan fungsi
karakteristik sistem. Fungsi ini menentukan kelakuan tanggapan peralihan dan
dapat memberikan informasi mengenai kestabilan sistem tersebut, dan analisa
kekokohan sistem kendali dengan menggunakan nilai puncak maksimum dan
analisa sensitivitas sistem kendali frekuensi.
b.
Penurunan model Matematis Sistem Automatic Voltage Regulator
(AVR)
Dalam pemodelan matematis ada hal yang diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang nantinya akan berupa fungsi alih yaitu penurunan model matematis
untuk tiap-tipa komponen mekanis, komponen elektrik, generator dan eksiter
nantinya akan digunakan persamaan linear diferensial dan trasnformasi Laplace,
lalu hasil penurunan dari pemodelan sistem tersebut nantinya berupa persamaan
fungsi alih.
c.
26
memvariasikan nilai konstanta waktu turbin dari sistem eksitasi generator tanpa
metoda Chien-Hrones-Reswick.
Untuk analisa kestabilan dari sistem Automatic Voltage Regulator (AVR)
tanpa metoda Chien-Hrones-Reswick dilakukan dengan menggunakan kriteria
kestabilan akar-akar persamaan keadaan.
Untuk analisa kekokohan sistem Automatic Voltage Regulator (AVR) tanpa
metoda Chien-Hrones-Reswick terhadap gangguan, peredaman derau pada
frekuensi tinggi dan kecepatan tanggapan terhadap fungsi tertentu dilakukan
dengan menggunakan kriteria puncak
maksimum sensitivitas
Ms
komplementer M T
d.
Penerapan metoda Chien-Hrones-Reswick dengan SISOTool model
standar Pada Sistem Automatic Voltage Regulator (AVR)
Pada tahap ini dilakukan penerapan metode Chien-Hrone-Reswick (CHR)
pada sistem eksitasi generator. Adapun langkah langkah penerapan metoda
tersebut
27
dengan memvariasikan nilai konstanta waktu turbin dari sistem eksitasi generator
dengan metoda Chien-Hrones-Reswick.
e.
Perbandingan Analisa Sensitivitas Tanggapan Tegangan Sistem
Automatic Voltage Regulator (AVR) tanpa Metoda Chien-HronesReswick dengan Sistem Automatic Voltage Regulator (AVR) Dengan
Metoda
Chien-Hrones-Reswick
terhadap
Perubahan
Nilai-Nilai
Parameter
Pada bagian ini dilakukan perbandingan antara analisa sensitivitas sistem
eksitasi generator tanpa metoda dengan sistem eksitasi generator dengan metoda
Chien-Hrones-Reswick (CHR). Analisa yang dilakukan meliputi analisa kestabilan
dan kekokohan. Setelah perbandingan analisa sensitivitas sistem eksitasi generator
ini selesai dilakukan kemudian dilanjutkan dengan menentukan analisa mana yang
lebih baik dari sensitivitas tanggapan tegangan sistem eksitasi generator tanpa
metoda, dengan sistem eksitasi generator dengan metoda Chien-Hrones-Reswick
(CHR), terhadap perubahan nilai-nilai parameter.
f.
Penyusunan Laporan
Pada bagian ini dilakukan penyusunan laporan berdasarkan hasil dari uraian
DAFTAR PUSTAKA
1.
28
2.
3.
4.
Academic.
Kundur, Prabha. 1993. Power System Stability and Control. New Jersey
5.
: Prentice Hall.
Dibyo Laksono, Heru. 2011. Analisa dan Perancangan Sistem Kendali
6.
7.
Butterworth-Heineman.
S. Skogestad and I. Postlethwaite. 1996. Multivariable Feedback Control
8.
Analysis and Design. Second Edition. New York: John Wiley & Sons.
S. Bahram and H. Michael, 1995.Control System Design Using Matlab.
9.
10.
Generator
untuk
Meningkatkan
Keandalan
Sistem
ITB.
Anggraini, Novi. 2005.Desain Kontroler Menggunakan Metode Linear
Quadratic Regulator (LQR) untuk Pengontrolan Suhu Uap pada Solar
Boiler Once Trough Mode. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
12.
Malang.
Rizki, Shilvia Ona. 2012. Penerapan Sistem Kendali Kokoh dengan
Metoda H pada Sistem Eksitasi Generator. Fakultas Teknik Universitas
13.
Andalas. Padang.
Gunadin, Indar Chaerah. Analisis Penerapan PID Controller Pada AVR
(Automatic Voltage Regulator). Fakultas Teknik Universitas Andalas.
Padang.
29
14.
15.
16.
30