Anda di halaman 1dari 104

BAB I

PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah di Indonesia yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan

barang/jasa

yang

dijual

tanpa

mengutamakan

mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan


pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah,
dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda
dengan SKPD / Unit Kerja pada umumnya, pola pengelolaan keuangan
BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya.
Dengan ditetapkannya Puskesmas Tanjungpinang menjadi BLUD
diharapkan

dapat

meningkatkan

tanggung

jawab

seluruh

jajaran

Puskesmas dalam menyajikan layanan kesehatan yang lebih berkualitas


kepada masyarakat. Sementara itu, menteri/pimpinan lembaga induk
bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.
Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk memberdayakan sumber daya yang dimiliki, mengingat
tingkat kebutuhan dana yang semakin tinggi sementara sumber dana
yang tersedia sangat terbatas.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor


publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada
masyarakat,

Puskesmas

Tanjungpinang

akan

menerapkan

Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Untuk


dapat menerapkan PPK-BLUD ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi
yaitu persyaratan substantif, teknis dan administratif.
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan
administratif yang harus dimiliki oleh Puskesmas Tanjungpinang yaitu
adanya Pola Tata Kelola.
Berdasarkan pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD), Pola Tata Kelola merupakan Peraturan
Internal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja yang
akan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD. Selanjutnya
dalam pasal 31 dan 32 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 disebutkan,
BLUD beroperasi berdasarkan Pola Tata Kelola atau peraturan internal,
yang memuat antara lain :
1. Struktur organisasi ; menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas,
fungsi, tanggungjawab, dan wewenang dalam organisasi.
2. Prosedur kerja ; menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar
posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.
3. Pengelompokan fungsi yang logis ; menggambarkan pembagian yang jelas
dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai
dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian
organisasi.
4. Pengelolaan sumber daya manusia ; merupakan pengaturan dan kebijakan
yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

pemenuhan

secara

kuantitatif

dan

kualitatif

kompeten

untuk

mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan


produktif.

2 Tujuan Penerapan Tata Kelola


Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum Daerah
1

Puskesmas Tanjungpinang bertujuan untuk:


Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas,

tanggung

jawab, dan wewenang dalam organisasi;


Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi

jabatan dan fungsi dalam organisasi;


Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara
fungsi pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai
dengan

prinsip

pengendalian

intern

dalam

rangka

efektivitas

pencapaian organisasi;
Pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia
yang

berorientasi

pada

pemenuhan

secara

kuantitatif

dan

kualitatif/kompeten untuk mendukung tujuan organisasi secara


efisien, efektif dan produktif.

3 Prinsip-prinsip Tata Kelola


Prinsip-prinsip Tata Kelola BLUD sebagaimana disebutkan dalam
pasal 31 ayat (2) dan pasal 33 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, tata kelola BLUD harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Transparansi
Merupakan azas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

arus informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi


yang membutuhkan.
2. Akuntabilitas
Merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan
pada BLUD agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
3. Responsibilitas;
Merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan
organisasi terhadap prinsip bisnis yang sehat serta perundangundangan.
4. Independensi;
Merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan prinsip bisnis yang sehat.
1.4

Dasar Hukum Pola Tata Kelola


1) Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
3) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4) Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
7) Peraturan

Pemerintah

Nomor

24

Tahun

2005

tentang

Sistem

Akuntansi Pemerintah.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

8) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah.
9) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
10)

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.


11)

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara.


12)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

Badan Layanan Umum Daerah.


13)

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat
14)

Permenkes Permenkes Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan

Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan


Kesehatan

dan

Dukungan

Biaya

Operasional

pada

Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah tanggal 24


April 2014
15)

Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Jaminan Kesehatan Nasional tanggal 3 Juni 2014


16)

Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 2 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah kota Tanjungpinang.


17)

Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 5 Tahun 2012

tentang Retribusi Daerah


18)

Peraturan Daerah kota Tanjungpinang Nomor 4 Tahun 2014

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun


2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota
Tanjungpinang
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

19)

Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 29 Tahun 2009 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kota Tanjungpinang
20)

Keputusan Walikota Tanjungpinang Nomor 8 Tahun 2015 tentang

Penetapan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Pada Satuan Kerja


Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang
Tahun Anggaran 2015.
21)

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

nomor ...... Tahun ...... tentang pembentukan Klinik Bersalin


Puskesmas Tanjungpinang
22)

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

nomor ...... Tahun ...... tentang pembentukan Klinik IMS Puskesmas


Tanjungpinang
23)

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tanjungpinang Nomor ...

Tahun ...... tentang Pembentukan Tim Pola Pengelolaan Keuangan


Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Puskesmas
Xxx Kota Tanjungpinang.

1.5

Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan dokumen Pola Tata Kelola Puskesmas
Tanjungpinang ini terdiri dari 9 (sembilan) Bab yaitu :

Bab I

Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang, Tujuan, Prinsipprinsip Tata Kelola, Dasar Hukum dan Sistematika Penulisan.

Bab II

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas, yang memuat Gambaran


Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Jabatan di Puskesmas
Tanjungpinang.

Bab III

Prosedur Kerja, yang memuat mekanisme atau urutan kerja yang


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

dilakukan di Puskesmas Tanjungpinang


Bab IV

Pengelompokan Fungsi Yang Logis, yang memuat Pengelompokan


antara Fungsi Pelayanan dan Fungsi Pendukung Pelayanan di
Puskesmas Tanjungpinang.

Bab V

Pengelolaan

Sumber

Penerimaan

dan

Jenjang

Karier,

Daya

Manusia

Penempatan
Pembinaan

(SDM),

Pegawai,

termasuk

yang

Sistem
Sistem

memuat

Remunerasi,
Reward

dan

Punishment serta Pemutusan Hubungan Kerja.


Bab VI

Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja.

Bab VII

Kebijakan Keuangan, yang memuat Kebijakan Mengenai Tarif


Berdasarkan

Unit

Cost

dan

Subsidi,

serta

Pelaksanaan,

Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan.


Bab VIII

Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah, yang memuat


Tata Kelola Limbah Non Medis dan Tata Kelola Limbah Medis.

Bab IX

Penutup

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS

2.1

Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 2
Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah kota
Tanjungpinang yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah
Kota

Tanjungpinang

Nomor

Tahun

2014,

Peraturan

Walikota

Tanjungpinang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dan
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014


tentang

Pusat

Kesehatan

Masyarakat

(Puskesmas),

Puskesmas

Tanjungpinang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan


untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat, dengan
menyelenggarakan fungsi :
-

Pelaksanaan penyusunan program


Pelayanan kesehatan masyarakat
Perawatan kesehatan masyarakat
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Penyuluhan kesehatan masyarakat
Pelaksanaan pengelolaan retribusi kesehatan masyarakat
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Dinas
Selain itu Puskesmas Tanjungpinang mempunyai lima Jaringan

Pelayanan Puskesmas yang terdiri dari : Puskesmas Pembantu ( Pustu )


Potong Lembu, Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) Kp.Baru, Poskeskel
Bukit Cermin, Poskeskel TPI Barat dan Poskeskel Kemboja.

2.1.1 Struktur Organisasi Sebelum BLUD Puskesmas


Untuk melaksanakan tugas
memiliki

pembagian

tugas

dan fungsinya, Puskesmas harus

yang

jelas

dan

terstruktur.

Struktur

Organisasi Puskesmas Tanjungpinang terdiri dari :


1
2
3
4
5

Kepala Puskesmas
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Manajemen dan Keuangan)
Program Wajib
Program Pengembangan
Program Penunjang
Berikut ini adalah Bagan Struktur Organisasi Puskesmas

Tanjungpinang sebelum menjadi BLUD Puskesmas.


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

87

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

2.1.2 Struktur Organisasi Sesudah BLUD Puskesmas


Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Puskesmas harus
memiliki

pembagian

tugas

yang

jelas

dan

terstruktur.

Struktur

Organisasi Puskesmas Tanjungpinang terdiri dari :


1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
4. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Peroranga, Kefarmasian dan
Laborarorium
5. Penanggungjawab

jaringan

pelayanan

Puskesmas

dan

jejaring

fasilitas pelayanan kesehatan

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

BAGAN 2.1
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TANJUNGPINANG KOTA TANJUNGPINANG

KEPALA
PUSKESMAS

Upaya
Kesehatan
Mayarakat

Upaya
Kesehatan
Esensial :

PROMKES
KESLING
KIA & KB
GIZI

P2P

Keperawata
n
Masyarakat

Poli Umum
Poli Gigi
Unit Gawat
Darurat
Klinik Bersalin
Klinik IMS
Home Care
K3

Keswa

Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)

Kefarmasian

KASUBAG.TATA
USAHA

JEJARING PELAYANAN

Laboratoriu
m

Jejaring Pelayanan :

Puskesmas Pembantu

Poskeskel TPI Barat

Poskeskel Kp.Baru

Poskeskel B.Cermin

Poskeskel Kemboja

87

Jejaring
Fasilitas

APOTIK

Umum &
Kepegawaian

Sistem
Informasi
Kesehatan :
SP2TP
SIKDA
SIHA
KARTINI
P-CARE
PROFIL

Perencanaa
n&
Eavaluasi

Keuangan :
PPK
Bend.Penerimaan
Bend.Pengeluaran
Bend.Pengeluaran
Pembantu
Pengurus/Penyimpa
n Barang

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

2.2

Uraian Tugas
Dalam rangka menunjang kebutuhan Pola Tata Kelola PPK-BLUD maka

struktur organisasi Puskesmas Tanjungpinang terdiri dari Kepala Puskesmas,


Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan 6 (enam) Koordinator yang membantu
manajemen dan tata laksana program serta 7 (tujuh) Jaringan Pelayanan
Puskesmas.
Kelembagaan

PPK-BLUD

Puskesmas

Tanjungpinang

di

dalam

melaksanakan prosedur kerja, masing-masing jabatan mempunyai tugas dan


kewajiban, wewenang dan tanggungjawab, sebagai berikut :
1 Kepala Puskesmas
1 Tugas dan Kewajiban
a Memimpin dan mengurus Puskesmas sesuai dengan tujuan
Puskesmas yang telah ditetapkan
b Menyelenggarakan fungsi pelaksanaan
pelayanan
masyarakat,

kesehatan

masyarakat,

pencegahan

dan

penyusunan
perawatan

pemberantasan

penyuluhan kesehatan masyarakat,


c Menyelenggarakan fungsi pelaksanaan

program,
kesehatan

penyakit

pengelolaan

dan

retribusi

kesehatan masyarakat, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan


pelaksanaan tugas, serta pelaksanaan tugas-tugas kedinasan
lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas,
d Memelihara, menjaga dan mengelola kekayaan Puskesmas,
e Mewakili Puskesmas di dalam dan di luar pengadilan,
f Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola
Puskesmas sebagaimana yang telah digariskan,
g Memperhatikan pengelolaan Puskesmas dengan

berwawasan

lingkungan,
h Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis
i

dan Anggaran (RBA) Puskesmas,


Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi

Puskesmas sesuai ketentuan yang berlaku,


j Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala,
k Menyampaikan
dan
mempertanggungjawabkan

kinerja

operasional serta keuangan Puskesmas.


2 Wewenang
a Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas,
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

b Menetapkan peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan prosedur


tetap Puskesmas,
c Mengangkat dan memberhentikan karyawan BLUD Puskesmas
sesuai peraturan yang berlaku,
d Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
pegawai Puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangundangan,
e Memberikan

penghargaan

kepada

pegawai,

karyawan

dan

profesional yang berprestasi tanpa atau dengan sejumlah uang


f

yang besarnya tidak melebihi ketentuan,


Memberikan sanksi yang bersifat mendidik

sesuai

dengan

ketentuan peraturan yang berlaku,


g Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola
di bawah Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan,
h Menandatangani perjanjian dengan pihak lain untuk jenis
i

perjanjian yang bersifat teknis operasional pelayanan,


Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran

bawahnya,
Meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari semua

di

pejabat pengelola di bawah Kepala Puskesmas.


3 Tanggungjawab
a Kebenaran kebijakan Puskesmas,
b Kelancaran, efektifitas dan efisiensi kegiatan Puskesmas,
c Kebenaran program kerja, pengendalian, pengawasan
pelaksanaan serta laporan kegiatannya,
d Meningkatkan akses, keterjangkauan

dan

mutu

dan

pelayanan

kesehatan.
2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1 Tugas dan Kewajiban
a Menyelenggarakan program kerja Sub Bagian Tata Usaha,
b Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bagian Tata
Usaha,
c Menyelenggarakan pengendalian dan pengawasan di bidang Tata
Usaha,
d Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi/pihak terkait di
bidang Tata Usaha,
e Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan di bagian Tata Usaha,
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Menyelenggarakan sistem informasi manajemen di bagian Tata

Usaha,
g Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas.
2 Wewenang
a
b
c
d
e

Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala Puskesmas,


Memberikan saran dan pertimbangan ke Kepala Puskesmas,
Memberi tugas dan petunjuk ke bawahan,
Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan,
Memberikan teguran/peringatan/pujian/penghargaan kepada
bawahan.

3 Tanggungjawab
a Bertanggung

jawab

atas

penyelenggaraan

urusan

umum,

kepegawaian, kerumahtanggaan, perencanaan, serta evaluasi dan


pelaporan,
b Bertanggung jawab terhadap rencana kerja tahunan,
c Bertanggung jawab atas akuntabilitas kinerja.
1 Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Membuat Absensi Pegawai
2 Membuat Daftar Urut Kepegawaian (DUK)
3 Membuat Pengantar Kenaikan Gaji Berkala
4 Membuat Surat Pengantar Kenaikan Pangkat
5 Membuat Surat Pengantar DUPAK
6 Membuat Rekapan Absensi Harian Pegawai
7 Membuat Laporan Absensi Bulanan Pegawai
8 Membuat Absensi Rapat
9 Membuat DP3
10 Membuat Model C
11 Membuat Surat Menyurat Kepegawaian
12 Membuat Surat Usulan Perpanjangan PTT & Honor
13 Membuat Surat Tugas Pelatihan
2.2.2.2 Sistem Informasi Kesehatan
1 Membuat data SP2TP
2 Membuat data SIKDA
3 Membuat data aplikasi P-Care BPJS
4 Membuat data aplikasi KARTINI
5 Membuat data SIHA
6 Membuat Profil
2.2.2.3 Perencanaan dan Evaluasi
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Mempunyai tugas sebagai berikut :


1 Membuat perencanaan kegiatan tahunan
2 Membuat rencana strategis bisnis
3 Melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berlangsung
2.2.2.4 Keuangan
1 Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan fungsi verifikasi
- Menguji kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS
Gaji
-

dan

Tunjangan

yang

diajukan

olrh

Bendahara

Pengeluaran
Menguji kelengkapan SPP-LS Pengadaan Barang dan Jasa
yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran dan diketahui

/disetujui oleh PPTK


- Melakukan verifikasi SPJ Penerimaan dan Pengeluaran
- Mengawasi Pelaksanaan Anggaran Kas
- Melaksanakan administrator/operator SIMDA Keuangan
2 Melakukan fungsi Tata Usaha dan Administrasi Keuangan
- Membuat dan meregister SPM, SP dan SPPD
- Membuat register penerimaan Laporan Pertanggungjawaban
-

Penerimaan (SPJ Administratif)


Membuat register pengesahan Laporan Pertanggungjawaban

Pengeluaran (SPJ Administratif)


- Menyiapkan Pengesahan SPJ
3 Melakukan fungsi Akuntansi dan Pelaporan yaitu membuat
Laporan Keuangan Semester dan Tahunan
2 Bendahara Pengeluaran
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan perencanaan Keuangan
2 Membuat laporan pengajuan pembayaran langsung sesuai
dengan kebutuhan belanja operasional di Puskesmas
3 Menerima
dan
mendokumentasikan
Penerimaan

dana

operasional Puskesmas dalam Buku Kas Umum dan Buku


Bantu
4 Mendistribusikan

dan

mendokumentasikan

pengeluaran

operasional puskesmas dalam Buku Kas Umum dan Buku


Bantu
5 Membuat SPJ atas realisasi belanja kebutuhan operasional
puskesmas
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

6 Membuat dan mendokumentasikan laporan bulanan atas


Penggunaan dana operasional puskesmas ke dalam Buku Kas
Umum
7 Membuat dan melaporkan administrasi keuangan dan laporan
pertanggungjawaban keuangan operasional Puskesmas kepada
Kepala Puskesmas secara rutin
8 Menyelesaikan administrasi pajak

terkait

dengan

dana

operasional Puskesmas di Kantor Pajak


9 Bersama Kepala Puskesmas memonitoring dan mengevaluasi
kebutuhan operasional Puskesmas
3 Bendahara Penerimaan
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Mencatat

arus

penerimaan

dan

pengeluaran

keuangan

Puskesmas dalam Buku Kas Umum


2 Mendokumentasikan rincian penerimaan dan pengeluaran keuangan
dalam Buku Kas Bantu
3 Melakukan pencatatan atas penerimaan keuangan dalam Buku Kas
Umum
4 Menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi dari
pelayanan

Puskesmas

(Puskesmas

Pembantu

dan

Pos

jaringan

Kesehatan

Kelurahan)
5 Melakukan penyetoran retribusi pelayanan kesehatan ke Bank yang telah
ditunjuk oleh Pemerintah Daerah setiap hari kerja
6 Merekap dan mendokumentasikan laporan bulanan penerimaan dan
pengeluaran retribusi Puskesmas
7 Melaporkan admnistrasi keuangan kepada Kepala Puskesmas secara rutin
4 Bendahara Pengeluaran Pembantu
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Membantu
Bendahara
Pengeluaran

dalam

pengurusan

keuangan yang diserahkan daerah sesuai dengan aturan yang


berlaku
2 Membantu tata pembukuan dan administrasi keuangan daerah
secara tertib, rapi dan teratur, bersih dan terus menerus sesuai
aturan yang berlaku
3 Membantu proses pertanggungjawaban (UP, GU, TU dan LS)
dan legalisir pajak

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

4 Membantu pemungutan dan penyetoran Pajak Penghasilan


5
6
7
8

(PPh)
Membantu penyusunan Laporan Pajak
Membantu penyusunan Laporan Keuangan
Melakukan tugas lain sesuai petunjuk Bendahara Pengeluaran
Bertanggungjawab kepada Bendahara Pengeluaran

5 Pengurus/Penyimpan Barang
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Menerima dan mencatat barang masuk ke Puskesmas
2 Membuat Berita Acara Penyerahan Barang Puskesmas
3 Membuat Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang

Unit

(DKPBU)

Puskesmas
4 Membuat Daftar Kebutuhan Barang Unit (DKBU) Puskesmas
5 Membuat Buku dan Laporan Penerimaan Barang Inventaris

(BI)

Puskesmas
6 Membuat Buku dan Laporan Penyaluran Barang Inventaris Puskesmas
7 Membuat Buku Inventaris
8 Membuat Buku dan Laporan Penerimaan Barang Pakai Habis Puskesmas
9 Membuat Buku dan Laporan Penyaluran Barang Pakai Habis Puskesmas
10 Membuat Kartu Inventaris Ruangan ( KIR )
11 Membuat Kartu Inventaris Barang ( KIB ) Puskesmas
12 Membuat Laporan Mutasi Barang

3 Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


1 Tugas

dan

Kewajiban

Penanggungjawab

Upaya

Kesehatan

Masyarakat (UKM)
a menyelenggarakan program kerja UKM,
b menyelenggarakan
perumusan
kebijakan

teknis

program

kesehatan masyarakat,
c mengkoordinasikan, membina dan sinkronisasi kegiatan tiap-tiap
program kesehatan masyarakat,
d menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan,
e melaksanakan kegiatan program kesehatan masyarakat sesuai
f

dengan RBA,
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas.

2 Wewenang Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


a Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas
kepada bawahan,
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

b Melakukan penilaian kinerja bawahannya,


c Merencanakan,
menyusun,
mengatur,

melaksanakan,

mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi


sistem administrasi manajemen program kesehatan masyarakat,
d Meminta pertanggungjawaban kepada masing-masing pemegang
program kesehatan masyarakat.
3 Tanggungjawab Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM)
a Kebenaran dan ketepatan kerja manajemen di masing-masing
program kesehatan masyarakat,
b Kebenaran dan ketepatan penempatan tenaga fungsional sebagai
pemegang program kesehatan masyarakat,
c Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan
pendayagunaan

dan

pelaporan

di

masing-masing

anggaran,
program

kesehatan masyarakat
1 Promosi Kesehatan
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Mengkoordinir dan bertanggungjawab terhadap semua kegiatan
Promkes di wilayah kerja
2) Menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegaiatan
Promkes yang dilaksanakan bersama lintas program
3) Melakukan pendataan sasaran program Promkes
4) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat,
tentang PHBS
5) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat
tentang rumah sehat
6) Melakukan penyuluhan langsung kepada perorangan maupun
kelompok penderita di Puskesmas dan Jaringannya
7) Melakukan penyuluhan tidak langsung melalui media cetak dan
elektronik
8) Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
2.2.3.2 Kesehatan Lingkungan
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan
2 Melaksanakan Inspeksi Sanitasi di Tempat-tempat Umum, Tempat
Pengelolaan Makanan, Sarana Pembuangan Sampah dan Limbah
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3 Melaksanakan pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


(STBM)
4 Melaksanakan

Pelaksanaan

Jentik

Berkala

(PJB)

dan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), bersama lintas program


dan lintas sektoral serta masyarakat.
5 Pembinaan dan Pemantauan Sanitasi Sekolah
6 Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
2.2.3.3 Gizi
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melaksanakan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
2 Melaksanakan Penanggulangan Anemia Gizi Besi
3 Melaksanakan Penanggulangan GAKI
4 Melaksanakan Penanggulangan Defisiensi Vit. A
5 Melaksanakan pengukuran Garam Beryodium
6 Melakukan Penyuluhan tentang Gizi Keluarga
7 Melakukan pencatatan dan pelaporan
8 Melaksanakan Pembinaan dan Evaluasi
2.2.3.4 KIA dan KB
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Menyusun perencanaan dan evaluasi program KIA
2) Melaksanakan pendataan ibu hamil dan Pasangan Usia Subur
(PUS)
3) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan dan
pelaporan program KIA dan KB
4) Melaksanakan Kemitraan dengan dukun bayi
5) Melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA dan KB
6) Mendeteksi dan merujuk Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
yang berisiko tinggi
7) Otopsi verbal kematian ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita
8) Melaksanakan Kegiatan Kelas Bumil dan Ibu Balita
9) Melaporkan kegiatan program kepada Kepala Puskesmas
10).....................................Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
2.2.3.5 Program MTBS / DDTK
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

2) Melakukan pelayanan pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak


pra sekolah
3) Melakukan tatalaksana MTBS pada bayi dan balita
4) Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, bila
diperlukan
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan
2.2.3.6

Program UKS/UKGS
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan Penjaringan Kesehatan Murid baru SD/MI, SMP/MTs
dan SMA/MA/SMK
2 Melakukan Pemeriksaan Berkala Murid Kelas 2 dan 3 Tingkat
SD/MI
3 Melaksanakan Pelatihan dan Pembinaan Dokter Kecil dan Kader
Kesehatan bagi anak sekolah
4 Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara selektif

pada anak sekolah


5 Melakukan pencatatan dan pelaporan
2.2.3.7 Program Lansia
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
2 Melaksanakan pengobatan di Poli Lansia dengan sasaran pasien
yang berusia 56 tahun ke atas
3 Mengobservasi Tanda-tanda Vital pasien
4 Mengukur Tinggi Badan dan Berat

Badan

pasien

sesuai

kebutuhan
5 Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
6 Melakukan pencatatan dan pelaporan
2.2.3.8 Program TB dan Kusta
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
2 Melaksanakan konseling kepada pasien TB dan Kusta beserta
keluarganya
3 Melakukan konseling dan pemeriksaan HIV pada pasien TB
4 Melakukan pemberian obat TB dan Kusta pada pasien TB dan
Kusta
5 Melakukan pencatatan dan pelaporan
2.2.3.9 Program Penyakit Tidak Menular (PTM)
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Membuat perencanaan kegiatan program
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

2 Melaksanakan kegiatan program dengan bekerjasama dengan


lintas program
3 Melakukan penyuluhan dan edukasi tentang Penyakit Tidak

2.2.4

Menular di luar dan dalam gedung


4 Melaksanakan kegiatan Posbindu di setiap Kelurahan yang ada
5 Melaksanakan kegiatan Prolanis di Puskesmas
6 Melakukan pencatatan dan pelaporan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Melakukan kunjungan rumah keluarga resiko tinggi
2) Melakukan pembinaan dan penyuluhan pada keluarga resiko
tinggi
3) Membuat rencana perawatan masing-masing kasus pada keluarga
resiko tinggi
4) Melakukan perencanaan dan evaluasi
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan

2.2.5 Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


1 Tugas

dan

Kewajiban

Penanggungjawab

Upaya

Kesehatan

Perorangan (UKP)
a menyelenggarakan program kerja UKP,
b menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis,
c mengkoordinasikan, membina dan sinkronisasi kegiatan tiaptiap pelayanan kesehatan,
d menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan,
e melaksanakan kegiatan pelayanan medis, penunjang medis dan
non medis sesuai dengan RBA,
f

memonitor pelaksanaan kegiatan pelayanan medis, penunjang


medis dan non medis,

g mempertanggungjawabkan

kinerja

operasional

di

bidang

diberikan

Kepala

pelayanan medis, penunjang medis dan non medis,


h melaksanakan

tugas-tugas

lain

yang

Puskesmas.
2 Wewenang Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas
b Merencanakan,menyusun,
mengatur,
melaksanakan,
mengkoordinasi-kan,

mengawasi,

mengendalikan

dan

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

mengevaluasi

sistem

administrasi

manajemen

pelayanan

kesehatan di masing-masing unit pelayanan kesehatan.


c Meminta pertanggungjawaban kepada masing-masing

unit

pelayanan.
3 Tanggungjawab Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP)
a Kebenaran dan ketepatan kerja manajemen di masing-masing
unit pelayanan,
b Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan pembinaan mutu dan
etika profesi,
c Kebenaran dan ketepatan penempatan tenaga fungsional dan
penunjang,
d Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan anggaran dan
pemeliharaan peralatan serta pendayagunaan dan pelaporan di
masing-masing unit pelayanan.

Pelayanan Poli Umum


Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
2 Melaksanakan pengobatan di Poli Umum
3 Mengobservasi Tanda-tanda Vital pasien
4 Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan pasien sesuai
kebutuhan
5 Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi
6 Melakukan pencatatan dan pelaporan

Pelayanan Poli Gigi


Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
2 Bertanggungjawab atas kegiatan pelayanan di Poli Gigi
3 Melakukan penemuan dan pencatatan kasus
4 Melakukan pencatatan dan pelaporan
Pelayanan Klinik Bersalin
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pelayanan persalinan sesuai standar
Puskesmas sebagai pelayanan tingkat pertama
2 Bertanggungjawab atas tindakan persalinan di klinik bersalin
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3
4
5
6
4

Mengobservasi Tanda-tanda Vital pasien


Melakukan pendokumentasian tindakan persalinan
Penatalaksanaan bayi baru lahir
Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih

tinggi
Pelayanan Gawat Darurat
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
2 Mengobservasi Tanda-tanda Vital pasien
3 Melakukan tindakan medis secara cepat dan tepat sesuai kondisi
kesehatan pasien
4 Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan
medis
5 Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi,

bila diperlukan
6 Melakukan pencatatan dan pelaporan
Klinik IMS
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas
2
3
4
5

sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama


Konseling dan Pemeriksaan HIV & Sifilis
Melakukan skrining HIV & Sifilis pada ibu hamil
Melaksanakan pemeriksaan IVA
Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada

pasien dan keluarganya


6 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Kesehatan Jiwa
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan jiwa
2 Melakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
3 Membuat pencatatan dan pelaporan setiap bulan
Kesehatan Olahraga dan Kerja (K3)
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melakukan perencanaan kegiatan kesehatan olahraga dan
kesehatan kerja
2 Melakukan pendataan kelompok kerja dan olahraga yang berada
di wilayah kerja
3 Melaksanakan pembinaan Kader Pos Usaha Kesehatan Kerja
(UKK)
4 Melaksanakan penyuluhan kesehatan di Pos Usaha Kesehatan
Kerja (UKK)

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

5 Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif dan


kuratif di Pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK)
6 Melakukan pencatatan dan pelaporan
6

Kefarmasian / Pelayanan Apotik / Gudang Obat


Mempunyai tugas sebagai berikut :
1 Melaksanakan tanggungjawab atas kegiatan pelayanan di apotik
2 Menerima resep dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya
3 Mempersiapkan dan meyediakan obat sesuai resep dokter atau
tenaga kesehatan lainnya
4 Menyerahkan obat dan memberikan penjelasan kepada pasien
tentang pemakaian obat sesuai aturan dan dosis sebagaimana
yang diresepkan oleh dokter
5 Mencatat dan memonitor penggunaan obat di apotik
6 Mencatat stok obat harian
7 Melaksanakan tanggungjawab atas kegiatan pelayanan di Gudang
Obat
8 Merencanakan

kebutuhan

pendistribusiannya
9 Memonitor dan mencatat

dan

pengadaan

penerimaan,

obat

pengeluaran

serta
dan

penyimpanan obat di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Pos


Kesehatan Kelurahan
10 Melakukan pembinaan cara penyimpanan obat dan kebersihan
tempat

penyimpanan

obat

kepada

petugas

di

Puskesmas

Pembantu dan Pos Kesehatan Kelurahan


11 Mencatat Kartu Stok Obat
12 Melakukan pemusnahan obat sesuai Surat Keputusan pejabat
yang berwenang
13 Melakukan pencatatan dan pelaporan
7

Pelayanan Laboratorium
Mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Mempersiapkan dan memeriksa

sediaan

serta

menegakkan

diagnosa hasil pemeriksaan laboratorium (darah, urine, tinja dan


sputum)
2) Mengirim sediaan untuk diperiksa di fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi sesuai dengan sistem rujukan pelayanan kesehatan
3) Merencanakan kebutuhan bahan dalam setahun
4) Melakukan pencatatan dan pelaporan

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Dalam kaitan dengan penerapan PPK-BLUD, maka Pejabat


Pengelola BLUD Puskesmas Tanjungpinangterdiri dari Pemimpin BLUD
Puskesmas Tanjungpinangyang bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan dan Walikota Tanjungpinang melalui Sekretaris Daerah Kota
Tanjungpinang.
Peminpin BLUD dalam hal ini adalah Kepala Puskesmas, dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya mempunyai fungsi sebagai
penanggungjawab umum operasional dan keuangan BLUD. Tugas dan
kewajiban Kepala Puskesmas sebagi Pemimpin BLUD adalah sebagai
berikut :
1 Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi penyelenggaraan BLUD;
2 Menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD;
3 Menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran (RBA);
4 Mengusulkan calon Pejabat Pengelola Keuangan dan Pejabat Teknis
kepada Kepala Daerah sesuai ketentuan;
5 Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat
yang telah ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan;
6 Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
serta keuangan BLUD kepada Kepala Daerah.
Pejabat

Keuangan

BLUD

mempunyai

fungsi

sebagai

penanggungjawab keuangan BLUD, dengan tugas dan kewajiban sebagai


berikut :
1 Mengkoordinasikan penyusunan RBA;
2 Menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)-BLUD;
3 Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
4 Menyelenggarakan pengelolaan kas;
5 Melakukan pengelolaan utang-piutang;
6 Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi;
7 Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
8 Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan;
Pejabat Teknis BLUD terdiri dari Koordinator Pemberantasan
Penyakit

dan

Pengendalian

Lingkungan,

Koordinator

Peningkatan

Kesehatan Keluarga, Koordinator Pemulihan Kesehatan dan Rujukan,


Koordinator Promosi Kesehatan, Koordinator Kesehatan Penunjang dan
Koordinator Pelaksana Khusus. Tanggungjawab sebagaimana dimaksud
berkaitan

dengan

mutu,

standarisasi,

administrasi,

peningkatan

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

kualitas sumber daya manusia dan peningkatan sumber daya lainnya


dengan tugas dan kewajiban :
1 Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya
2 Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA
3 Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya
Masing-masing Pejabat Teknis mengajukan pencairan dananya
kepada Bendahara Pengeluaran setelah mendapat persetujuan Kepala
Puskesmas selaku Pemimpin BLUD.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

BAB III
PROSEDUR KERJA
PROTAP PELAYANAN DI LOKET PENDAFTARAN PUSKESMAS
TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Pendaftaran Pasien di Loket Pendaftaran

Prosedur

: Pelayanan KTPK dan Kartu Rawat Jalan

TUJUAN :
Sebagai Pedoman Kerja Petugas Loket di Loket Pendaftaran dalam
Pelayanan KTPK dan kartu rawat jalan bagi pasien umum/ASKES/
JAMKESMAS/JAMKESDA/ Gratis di Puskesmas TANJUNGPINANG.

II.

SASARAN :
Petugas

loket

dalam

mencatat

JAMKESMAS/JAMKESDA/ Gratis

pasien

umum/ASKES/

membuat KTPK dan kartu rawat

jalan bagi keluarga baru serta mencarikan kartu rawat jalan yang
tersimpan dalam family folder bagi keluarga dengan kunjungan ulang.
III.

URAIAN UMUM :
-

Pencatatan Register Nomor Indek


Untuk pasien yang belum atau tidak membawa KTPK dicatat nomor
Index (dalam wilayah kerja dan di luar wilayah kerja Nama KK, umur,
dan alamat KK) pada register Nomor Index.

Pembuatan KTPK
Mencatat

identitas

(Nama,

Umur,

Jenis

Kelamin,

Pasien

Umum/ASKES, alamat dan Nomor Index sesuai dengan register


Nomor Index).
-

Pembuatan Kartu Rawat Jalan


Mencatat Nomor Index, Identitas Pasien (Nama Pasien, Nama KK,
Pekerjaan, Umur, Alamat, Jenis Kelamin, Hubungan dengan KK,
Agama) dan Tanggal Kunjungan Pertama.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Pencatatan Pasien
Pasien dicatat pada Register Rawat Jalan.

Mencari Kartu Rawat Jalan


Mencari Kartu Rawat Jalan di rak arsip sesuai dengan Nomor Index
Register yang tertera pada KTPK untuk pasien kunjungan ulang.

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran.
b. Petugas mendaftarkan pasien.

Pasien baru
-

Untuk pasien yang belum punya/tidak membawa KTPK dicatat


Nomor Index (dalam wilayah kerja dan luar wilayah kerja )
Nama KK, Nama Pasien, Alamat Pada Register Nomor Index.

Petugas membuatkan KTPK

Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan

Pasien yang sudah memiliki KTPK


-

Petugas mencarikan Kartu Rawat Jalan sesuai Nomor Index


KTPK untuk pasien yang sudah pernah berobat/berkunjung.

Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan sesuai dengan


Identitas Pasien untuk pasien yang belum pernah berobat /
berkunjung.

Pasien ASKES / JAMKESMAS/JAMKESDA/ Gratis


-

Petugas

meminta

pasien

menujukkan

Kartu

ASKES

JAMKESMAS / JAMKESDA / Gratis Petugas mencatat Nomor


Kartu ASKES/JAMSOSTEK/ASKES-MM.
-

Petugas

meminta

tanda

tangan

peserta

ASKES

JAMKESMAS / JAMKESDA / Gratis yang dilayani.


c. Petugas menarik retribusi dari pasien umum sesuai dengan perda
yang berlaku, dan menyerahkan Kartu Rawat Jalan kepada pasien
untuk dibawa ke tempat tujuan pelayanan yang diinginkan.
d. Pasien membawa Kartu Rawat Jalan ke tempat tujuan pelayanan
yang diinginkan dan petugas di ruang pelayanan yang dituju

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

menerima pasien dan melaksanakan pelayanan sesuai dengan


protap/standar pelayanan yang berlaku.
e. Petugas loket mengambil kartu rawat jalan ke ruang periksa /
pelayanan masing-masing setelah selesai pelayanan dan administrasi
di ruang periksa atau pelayanan bersangkutan.
f. Petugas loket menyimpan kembali kartu rawat jalan ke rak arsip
sesuai dengan Nomor Index.

3.2 PROTAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS


TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Kesehatan Gigi dan Mulut

Prosedur

: Pemeriksaan dan Perawatan Gigi dan Mulut

TUJUAN :
Sebagai Pedoman Kerja Petugas dalam melakasanakan pelayanan
pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas

(Dokter

Gigi

atau

Perawat

Gigi)

dalam

melaksanakan

pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut penderita.


III.

URAIAN UMUM :
a. Persiapan Ruangan dan Alat :
-

Meja, kursi dan dental unit.

Alat-alat gigi.

Bahan-bahan / obat-obatan gigi.

Kompressor.

Bor gigi.

b. Persiapan Petugas :
-

Perlindungan diri
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

c. Pemeriksaan Pasien :
-

Anamnesa

Pemeriksaan gigi (oral)

Pemeriksaan ekstra oral

d. Persiapan Tindakan :
-

Catat rencana tindakan

Konseling

Sterilisasi instrumen

e. Melakukan Tindakan :
-

Konservatif

Pencabutan

f. Pemeliharaan Ruangan dan Alat


g. Pencatatan dan Pelaporan :

IV.

Kartu Rawat Jalan

Register Rawat Jalan

Sensus harin penyakit

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Petugas menyiapkan ruangan dan alat, membersihkan meja, kursi
dan dental unit, menyiapkan alat-alat gigi, bahan-bahan atau obatobatan untuk gigi, menghidupkan kompresor, memeriksa apakah bor
dapat berfungsi dengan baik.
b. Petugas memakan alat perlindungan diri seperlunya, misalnya : Lab
Jas, masker dan sarung tangan.
c. Petugas melakukan pemeriksaan pasien, meliputi :
-

Anamnesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa


lama, lokasinya dimana, apakah mengganggu tidur, tanyakan juga
riwayat penyakit yang lain (jantung, kencing manis, tekanan
darah tinggi, kehamilan pada wanita, alergi, asma, TBC).

Pemeriksaan gigi (oral) :


Gigi (Karies, warna, posisi, bentuk).
Lidah (warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran).
Mukosa pipi (ulkus, lesi, radang).
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Langit-langit keras (apakah ada kista, tumor, celah langitlangit).


Dasar mulut (apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar
ludah).
-

Pemeriksaan extra oral (pipi, bibir, kelenjar, limfe).

d. Petugas menentukan diagnosa dan melakukan persiapan tindakan


(buat rencana tindakan, konseling kepada pasien tentang rencana
tindakan dan hal-hal yang penting diketahui oleh pasien) serta
melaksanakan sterilisasi instrumen.
e. Petugas melakukan tindakan sesuai dengan diagnosa dan jenis
tindakan yang diperlukan :
1) Konservatif
a) Penambalan Tetap
Iritasi pulpa dan karies media
-

Pembuangan jaringan karies

Preparasi cavitas

Sterilisasi cavitas

Zinc phosphat cement

Tambalan tetap (amalgam, art, luxilut, silikat, fuji, dll)

Instruksi

Hiperaemi pulpa
-

Pembuangan jaringan karies

Preparasi cavitas

Sterilisasi cavitas

Eugenol kapas

Flatcer
Pasien diinstruksikan kembali 1 (satu) minggu lagi.
Sesudah pasien kembali tambalan sementara dibongkar
diganti dengan :
-

Zinc phosphat cement

Tambalan tetap

Instruksi
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Hp. Profunda
-

Pembuangan jaringan karies

Preparasi cavitas

Sterilisasi cavitas

Perlindungan pulpa dengan Dycal atau calxyl

Zinc phosphat cement


Pasien diinstruksikan untuk kembali 3-7 hari lagi.
Sesudah pasien kembali tambalan sementara dibongkar
diganti dengan

Zinc phosphat cement

Tambalan tetap

Instruksi

b) Penambalan Sementara
Pulpitis
-

Pembuangan jaringan karies

Sterilisasi cavitas

Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit


dan obat untuk mematikan saraf gigi (devitalisasi pulpa)

Tambalan sementara dengan fletcer atau cavit.

Pemberian analgetic peroral.

Pasien disuruh kembali 3 (tiga) hari lagi. Setelah pasien


kembali dilakukan :

Bongkar tambalan sementara

Pembukaan atap pulpa.

Strelisasi cavitas.

Pemberian obat untuk sterilisasi pulpa (salah satu, TKF,


CHKM, chresophene atau rockle, ditaruh dikapas dan
diletakkan di ruang pulpa).

Fletcer atau cavit.


Pasien disuruh kembali antara 4-7 hari lagi. Ketika
pasien kembali obat diganti. Penggantian obat dilakukan
minimal 2x. Jika gigi masih sakit, bila diperkusi
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

penggantian obat dilakukan lagi, berulang-ulang sampai


pasien tidak merasakan sakit lagi. Ketika gigi diperkusi
maka

gigi

dianggap

sudah

steril.

Selanjutnya

dilakukan :
-

Bongkar tambalan sementara.

Sterilisasi cavitas.

Pemberian obat mumifikasi (putrex atau iodoform pasta)

Zinc phosphat cement

Pasien diinstruksikan kembali 1 (satu) minggu lagi.


Sesudah pasien kembali dilakukan :

Pembuangan sebagian dari zinc phosphat cement

Preparasi cavitas.

Tambalan

tetap

(amalgam

atau

silikat)

tergantung

keperluan, fungsi dan estetik


-

Instruksi .

Gangren pulpa
-

Pembuangan jaringan karies.

Pembukaan atap pulpa.

Sterilisasi cavitas.

Pemberian obat untuk jaringan pulpa (TKF, CHKM,


chresophene atau rockle).

Fletcer atau cavit.

Pasien disuruh kembali antara 4-7 hari lagi.


Prosedur ini dilakukan minimal 2x sehari dengan
mengganti obat dalam pulpa. Kalau masih ada bau
gangren

atau

rasa

sakit

kalau

gigi

diperkusi,

penggantian obat dilakukan lagi berulang-ulang sampai


tidak ada rasa sakit lagi ketika gigi diperkusi. Sesudah
pulpa steril selanjutnya sama dengan perawatan pulpitis
di atas.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

GP dengan PD (Gangren Pulpa dengan Periodontitis)


-

Pembuangan jaringan karies

Pembukaa atap pulpa

Sterilisasi cavitas

Tutup dengan kapas (longgar)

Pemberian antibiotik dan dengan analgesik peroral

Instruksikan pasien kembali 3 hari lagi.


Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika
diperkusi,

perawatan

selanjutnya

sama

dengan

perawatan gangren pulpa. Catatan : prosedur ini


dilaksanaka jika gigi masih memungkinkan untuk
dilakukan penambalan tetap.
2) Pencabutan
a) Pencabutan gigi tetap
Oleskan betadine pada gigi yang akan dicabut
Penyuntikan dengan obat anestesi (lidocaine dan pehacain)
Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi
dengan bein.
Pencabutan gigi.
Pemberian tampon.
Pemberian antibiotik, analgetik, anti imflamasi (kalau perlu)
per oral.
b) Pencabutan gigi susu
Topikal anestesi
Pencabutan
Pemberian tampon
Instruksi
c) Abses
Abses pada akar gigi (lokal)
-

Bersihkan daerah sekitar gigi

Oleskan betadine

Berikan antibiotik, analgetik, dan anti imflamasi per oral


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat


habis.
Kalau pasien sudah sembuh lakukan pencabutan gigi.

Abses sub mukosa (dengan gigi gangren)


-

Buka atap pulpa

Bersihkan cavitas

Tutup dengan kapas (longgar)

Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.

Instruksikan pasien kembali setelah obat habis, kalau


masih bengkak tambah obat lagi untuk dilanjutkan, jika
sudah sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi.

Abses sub cutan (dengan gigi gangren)


-

Oleskan betadine

Pemberian topikal anastesi

Insisi abses

Drainage

Bersihkan

Kalau

extra

oral

dan

tersedia

rubberdam,

beri

rubberdam untuk drainage.


-

Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.


Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan
atap pulpa bila memungkinkan.

3) Perawatan Jaringan Periodontal :


a) Calculus :
Kumur-kumur
Pengambilan karang gigi supra dan sub ginggival
Dibersihkan
Oleskan betadine
Instruksi
b) Periodontitis :
Oleskan betadine pada gusi
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Lakukan curetage
Bersihkan dengan menyemprotkan betadine
Kumur-kumur
Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral
Instruksi
f. Setelah selesai melakukan tindakan/penanganan pasien, petugas
melaksanakan kegiatan :
1. Membersihkan alat-alat bekas dipakai
2. Membersihkan ruang pelayanan
3. Perawatan contra angel dan scaler motorik dengan minyak
4. Sterilisasi alat (instrumen)
g. Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan :
1. Mengisi Kartu Rawat Jalan
2. Mencatat dalam Register Rawat Jalan semua pasien yang dilayani
3. Membuat sensus harian penyakit
4. Membuat laporan sesuai dengan kebutuhan.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

ALUR PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


PASIEN GIMUL

RUANG
PELAYANAN

LOKET
PENDAFTARAN

KES. GIMUL

RUANG PENGOBATAN

RUANG KIA

ANAMNESA
PEMERIKSAAN
DIAGNOSA

THERAPY /
TINDAKAN

RUJUK RS

PEMELIHARAAN RUANGAN DAN ALAT

APOTIK

PENCATATAN DAN PELAPORAN

PASIEN PULANG

MENGISI KARTU RAWAT JALAN, REGISTER


RAWAT JALAN, SENSUS HARIAN PENYAKIT,
LAPORAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

KARTU RAWAT JALAN DIKEMBALIKAN KE LOKET


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.3 PROTAP PELAYANAN IBU NIFAS (PNC)


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Ibu Nifas (KIA)

Prosedur

: Pemeriksaan PNC

TUJUAN :
Sebagai Pedoman kerja petugas KIA dalam pelaksanaan pelayanan PNC.

II.

SASARAN :
Petugas KIA dalam memberikan pelayanan ibu nifas / PNC.

III.

IV.

URAIAN UMUM :
-

Penerimaan pasien setelah pendaftaran di loket pendaftaran

Pengkajian data pasien untuk pengisian status pasien

Pemeriksaan fisik pasien

Penyuluhan kepada pasien tentang hal-hal penting dalam masa nifas

Pencatatan

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Petugas menerima kunjungan ibu nifas di ruang KIA setelah
mendaftar di loket pendaftaran.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

b. Petugas melakukan anamnesa


-

Menanyakan identitas

Menanyakan status imunisasi ibu

Menanyakan riwayat kehamilan

Menanyakan riwayat persalinan dan keadaan bayi yang baru lahir

Menanyakan keluhan ibu dalam masa nifas

c. Petugas melakukan pemeriksaan.


-

Tinggi badan, berat badan

Mengukur vital sign

Melakukan pemeriksaan khusus :


Payudara
TFU

: Bengkak?, Produksi ASI?

: Penurunan TFU, Kontraksi Uterus

Genetalia

: Pengeluaran Lochea, Jahitan Perineum bila

ada, kondisi vulva.


d. Petugas menentukan diagnosa kebidanan.
e. Petugas memberikan resep obat tablet Fe untuk diambil di apotek.
f. Petugas memberikan penyuluhan tentang personal higien terutama
vulva higien, makanan bergizi, pemberian ASI eksklusif, perawatan
payudara, cara menyusui yang benar, dan motivasi penggunaan alat
kontrasepsi.
g. Petugas melakukan rujukan bila ada indikasi
h. Petugas mencatat hasil kunjungan ibu ke dalam kohort ibu.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

PEMERIKSAAN IBU NIFAS (PNC)


IBU NIFAS
ANAMNESA
LOKET
PENDAFTARAN

MASUK RUANG KIA

Riwayat Persalinan
Adanya Keluhan

PENGISIAN STATUS

5 7 Menit

PEMERIKSAAN 3
:

Menit

Berat Badan

Tekanan Darah

Pemeriksaan :

3 Menit

Payudara

TFU

Genetalia

Jahitan Perineum

Pengeluaran Lochea

BUFAS ADA KELUHAN

PEMBERIAN TABLET Fe
DAN VIT.A

BP. UMUM

SEHAT

BUFAS ADA
KOMPLIKASI

PENYULUHAN
-

RUJUK RSU

Kebersihan diri
Makanan bergizi
ASI Dini dan
Eksklusif
Perawatan payudara
Cara menyusui yang
benar
Motivasi diri
PULANG

3 Menit
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.4 PROTAP PELAYANAN PELAYANAN IUD


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Keluarga Berencana (KB)

Prosedur

: Pemasangan IUD

TUJUAN :
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan
pemasangan IUD di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas klinik KB dalam memberikan pelayanan pemasangan IUD

III.

URAIAN UMUM :
-

Penerimaan pasien setelah pendaftaran di loket pendaftaran

Pengkajian data pasien untuk pengisian kartu KB

Pemeriksaan fisik akseptor IUD

Konseling/Penyuluhan kepada akseptor tentang efek samping dan


jadwal kunjungan kembali.

IV.

Persiapan alat dan pelaksanaan pemasangan IUD

Pencatatan dan pelaporan

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Petugas menerima akseptor dari loket pendaftaran
b. Petugas melakukan anamnesa kepada akseptor tentang :
-

Identitas akseptor

Jumlah anak

Menstruasi terakhir

Riwayat penyakit (tumor, jantung, DM, dll)

c. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan hasil anamnesa


d. Petugas melakukan pemeriksaan :
-

Mengukur berat badan


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Mengukur tekanan darah

Melakukan pemeriksaan khusus :


Mata

: warna sklera ?

Payudara

: ada benjolan ?

Leher

: kelenjar tyroid ?

Perut

: pembesaran uterus / benjolan ?

Ekstremitas

: varices ?

e. Petugas melakukan konseling / penyuluhan tentang efek samping


dan jadwal kunjungan kembali.
f. Petugas menyiapkan alat IUD yang steril.
g. Petugas memakan hand scoen dan melaksanakan pembersihan vulva
h. Petugas melakukan pemeriksaan datam (porsio, uterus, terhadap
kemungkinan adanya massa).
i. Petugas melakukan pemasangan spekulum dan menentukan bentuk
uterus (anteleksi/retrifleksi, panjang uterus)
j. Petugas memasukkan IUD ke dalam tabung insersi, selanjutnya
melakukan insersi dengan memotong tali IUD
k. Petugas membersihkan alat-alat yang telah dipakai
l. Petugas menyerahkan kartu KB yang telah diisi kepada akseptor
m. Petugas mencatat hasil pelayanan di K-1 dan regsiter KB.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.5 PROTAP PELAYANAN MTBS


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: MTBS

Prosedur

: Pelaksanaan MTBS

TUJUAN :
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan /
pemeriksaan balita sakit.

II.

SASARAN :
Petugas / paramedis dalam melaksanakan MTBS

III.

URAIAN UMUM :
-

Anamnesa
Wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai

keluhan

utama, keluhan tambahan, lamnya sakit, pengobatan yang telah


diberikan, riwayat penyakit lainnya.
-

Pemeriksaan
a. Untuk bayi muda umur 1 hari s/d 2 bulan :
Periksa kemungkinan kejang
Periksa gangguan nafas
Ukur suhu tubuh
Periksa kemungkinan adanya infeksi bakteri
Periksa kemungkinan adanya icterus
Periksa kemungkinan gangguan pencernaan dan diare
Ukur berat badan
Periksa status imunisasi
Dan seterusnya lihat formulir MTBS
b. Untuk bayi umur 2 bulan s/d 5 tahun :
Keadaan umum
Respirasi (menghitung nafas)
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Derajat dehidrasi (turgor kulit)


Suhu tubuh
Periksa telinga (apakah keluar cairan dari lubang telinga)
Periksa status gizi
Periksa status imunisasi dan pemberian Vit A
Penilaian pemberian makanan untuk anemia / BGM.
-

Menentukan

klasifikasi,

tindakan,

penyuluhan

dan

konsultasi

dokter.
IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Pasien bayi/balita dari loket pendaftaran menuju ruang KIA/Gizi
untuk ditimbang berat badannya, lanjut menuju ruang pelayanan
MTBS.
b. Petugas menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan.
c. Petugas melaksanakan anamnesa
-

Keluhan utama

Keluhan tambahan

Lamanya sakit

Pengobatan yang telah diberikan

Riwayat penyakit lainnya

d. Petugas melakukan pemeriksaan


-

Keadaan umum

Respirasi

Derajat dehidrasi

Suhu tubuh

Telinga

Status gizi

Status imunisasi dan pemberian vit. A

e. Petugas

menulis

hasil

anamnesa

dan

pemeriksaan

serta

menklasifikasi dalam form klasifikasi dan memberikan penyuluhan.


f. Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pedoman MTBS, bila
perlu dirujuk dalam ruang pengobatan untuk konsultasi dokter.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

ALUR PELAYANAN MTBS

BALITA SAKIT

LOKET
PENDAFTARAN

RUANG MTBS
Tata laksana Balita
Sakit sesuai
Formulir/Buku
Pedoman MTBS

MASUK RUANG
KIA / GIZI
TIMBANG BB
KONSULTASI DOKTER DI
R. PENGOBATAN
RUJUK RSU

APOTIK
PENCATATAN DAN PELAPORAN

PASIEN PULANG

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.6 PROTAP PELAYANAN LABORATORIUM


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Laboratorium

Prosedur

: Pemeriksaan Spesimen

TUJUAN :
Sebagai Pedoman kerja bagi Analis / petugas laboratorium dalam
pelayanan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Analis / petugas laboratorium terlatih dalam mencatat data penderita,
melakukan

persiapan

penderita,

serta

peralatan

dan

reagensia,

melakukan tindakan, melaksanakan prosedur pemeriksaan, membuat


pencatatan dan pelaporan.
III.

URAIAN UMUM :
Registrasi

: pencatatan data penderita, pemberian nomor


spesimen

Persiapan penderita

: penjelasan tentang apa yang akan dilakukan


oleh petugas laboratorium kepada penderita

Persiapan alat dan reagen :

menggunakan peralatan dengan reagensia

yang sudah dikalibrasi.


Tindakan

tindakan pengambilan spesimen yang sesuai


dengan kebutuhan pemeriksaan yang diminta

Pemeriksaan

: pemeriksaan

laboratorium

sesuai

dengan

pedoman pemeriksaan yang berlaku

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Pencatatan dan pelaporan: pencatatan hasil pemeriksaan di buku


register

laboratorium,

pelaporan

hasil

pemeriksaan dengan menggunakan formulir


hasil pemeriksaan.

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Petugas menerima formulir permohonan pemeriksaan laboratorium
yang dibawa pasien dari ruang pengobatan/dokter, ruang KIA/KB,
bidan praktek swasta.
b. Petugas mencatat identitas pasien (nama, umur, alamat, tanggal
pemeriksaan, jenis pemeriksaan).
c. Petugas melaksanakan pengambilan spesimen yang belum tersedia:
-

Spesimen urine

: petugas memberikan pot / wadah untuk

menampung urine sewaktu dan menjelaskan kepada pasien


tentang cara pengumpulan spesimen yang benar.
-

Spesimen darah

petugas

melakukan

pengambilan

darah

dengan cara antiseptik pada lokasi pengambilan darah vena,


tusukkan jarum, spuit steril (disposible) yang sesuai masuk ke
dalam pembuluh darah vena, aspirasi hingga darah masuk ke
dalam spuit sejumlah kebutuhan, jarum spuit dicabut dan luka
bekas tusukan jarum diantiseptik dengan kapas alkohol.
d. Petugas menerima spesimen yang sudah tersedia/dibawa oleh pasien
atau yang diantar oleh petugas

(spesimen tinja, sputum, slide darah

malaria).
e. Petugas memberi nomor urut atau kode pada spesimen sesuai buku
bantu/register laboratorium.
f. Petugas

menerangkan

kepada

pasien

mengenai

kapan

hasil

pemeriksaan akan selesai dan bisa diambil.


g. Petugas melakukan pemeriksaan spesimen sesuai dengan pedoman
pemeriksaan yang berlaku untuk setiap jenis spesimen.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

h. Petugas melakukan rujukan ke sarana laboratorium yang lebih mampu


terhadap spesimen yang tidak mampu dikerjakan di tempat.
i. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register laboratorium
dan formulir hasil pemeriksaan.
j. Formulir hasil pemeriksaan yang telah diisi dimasukkan ke dalam
amplop tertutup dan menyerahkannya kepada pasien untuk diteruskan
kepada pengirim.
k. Pasien menyelesaikan biaya pemeriksaan dan administrasi, lanjut
kembali ke unit pengirim.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.7 PROTAP PELAYANAN KB SUNTIK


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Keluarga Berencana (KB)

Prosedur

: Pelayanan KB Suntik

TUJUAN :
Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan KB.
Suntik di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas klinik KB dalam memberikan pelayanan KB Suntik.

III.

URAIAN UMUM :
a. Penerimaan pasien dari loket pendaftaran
b. Pengkajian data pasien dan pengisian kartu KB
c. Pemeriksaan fisik akseptor KB
d. Konseling / penyuluhan kepada akseptor tentang efek samping dan
jadwal kunjungan kembali
e. Persiapan alat dan pelaksanaan penyuntikan
f. Pencatatan dan pelaporan

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Petugas menerima akseptor dari loket pendaftaran
b. Petugas melakukan anamnesa kepada akseptor tentang :
-

Identitas akseptor

Jumlah anak

Menstruasi terakhir

Riwayat penyakit (tumor, jantung, DM, dll)

c. Petugas melakukan pengisian status sesuai hasil anamnesa


d. Petugas melakukan pemeriksaan
-

Mengukut berat badan

Mengukur tekanan darah


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Melakukan pemeriksaan khusus :


Mata

: warna sklera ?

Payudara

: ada benjolan ?

Leher

: kelainan tiroid ?

Perut

: Pembesaran uterus / benjolan ?

Ekstrimitas

: varises ?

e. Petugas melakukan konseling/penyuluhan tentang efek samping dan


jadwal kunjungan kembali.
f. Petugas menyiapkan alat dan obat suntik KB.
g. Petugas melakukan aspirasi obat suntik KB ke dalam spuit disposible
yang sesuai.
h. Petugas melakukan antiseptik dengan kapas alkohol pada lokasi
yang akan disuntik.
i. Petugas melakukan penyuntikan secara intra muskuler kemudia
aspirasi untuk memastikan ujung jarum sputi tidak masuk ke
pembuluh darah, lanjut menyemprotkan obat suntik KB sesuai dosis
dan mencabut jarum spuit dari tempat suntikan.
j. Petugas melakukan antiseptik kembali pada luka bekas suntikan.
k. Petugas membuang spuit bekas ke tempat sampah medis yang
tersedia
l. Petugas menyerahkan kartu KB yang telah diisi kepada akseptor.
m. Petugas melakukan pencatatan hasil pelayanan di K-1 dan register
KB.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.8 PROTAP PELAYANAN TINDAKAN INJEKSI (PENYUNTIKAN) DI RUANG


PELAYANAN
PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Pasien dengan indikasi injeksi di ruang pelayanan

Prosedur

: Pelayanan Tindakan Injeksi (Penyuntikan)

TUJUAN :
Sebagai

Pedoman

kerja

bagi

petugas

medis/paramedis

dalam

melakukan pelayanan tindakan injeksi di ruang pelayanan Puskesmas


Tanjungpinang.
II.

SASARAN :
Tenaga Medis/paramedis dalam melakukan pelayanan / tindakan
injeksi (SC, IM, IV) dan penatalaksana Syok Anafilaktik di Ruang
Pelayanan.

III.

URAIAN UMUM :
Injeksi SC :
-

Tindakan penyuntikan dimana ujung jarum suntik ditusukkan


hanya sampai menembus di bawah kulit (subcutan) tanpa
menembus haringan otot dibawahnya.

Injeksi IM :
-

Tindakan penyuntikan dimana ujung jarum suntik disuntikkan


sampai menembus dalam jaringan otot (intramuskuler)

Injeksi IV :
-

Tindakan penyuntikan dimana ujung jarum suntik ditusukkan ke


dalam pembuluh darah vena (intravena)

Penatalaksana Syok Anafilaktik :


-

Penyuntikan. Adrenalin 0,3 cc SC/IM bila pasien mengalami syok


setelah penyuntikan (dengan tanda-tanda : sesak, pingsan ,
kelainan kulit).

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

a. Petugas membaca resep obat suntik / injeksi yang di instruksi kan


dokter.
b. Petugas menyiapkan alat dan obat suntik sesuai dengan resep.
c. Petugas melakukan aspirasi obat suntik ke dalam spuit injeksi sesuai
dosis dalam resep.
d. Sebelum penyuntikan obat petugas melakukan skin test untuk obat
suntik

tertentu

untuk

memastikan

obat

tersebut

tidak

akan

menimbulkan reaksi alergi setelah obat disuntikkan.


e. Petugas melakukan aseptik / antiseptik pada lokasi penyuntikan.
f. Petugas menusukan jarun suntik dari spuit yang telah diisi obat
sebelumnya lokasi yang telah diaseptik (SC/IM/IV sesuai petunjuk)
g. Petugas melakukan aspirasi dengan ketentuan :
h. Petugas menyemprotkan obat suntik sesuai dosis yang ditentukan.
i. Petugas mencabut jarum suntik dari lokasi suntikan dan melakukan
aseptik pada luka bekas suntikan.
j. Petugas mengatasi bila terjadi syok anafilaktik dengan adrenalin 0,3
ccSC/IM sambil mengevaluasi vital sign (Tensi,Nadi, Respirasi)
sampai syok teratasi.
k. Petugas menyerahkan resep obat minum kepada pasien untuk
diambil diapotik Puskesmas.
l. Petugas membersihkan dan membuang alat suntik bekas ke dalam
tempat khusus sampah medis.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.9 PROTAP PELAYANAN IMUNISASI


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG
Pelayanan
Prosedur

I.

: Imunisasi Bayi
: Pemberian Imunisasi

TUJUAN :
Sebagai pedoman kerja Petugas Imunisasi dalam memberikan Imunisasi
pada bayi di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas Imunisasi dalam mempersiapkan alat/sarana, vaksin serta
kesiapan petugas dalam pemberian imunisasi kepada bayi (penyuntikan)

III.

URAIAN UMUM :
-

Persiapan alat

Spuit lengkap, alat sterilisator, kapas air

hangat
-

Persiapan Vaksin

Vaksin yang sesuai

dengan sasaran dimasukkan

dalam

termos es (vaksin carier).


- Persiapan Sasaran:

Pemberutahuan

kepada

orang tua bayi (sasaran) tempat penyuntikan


dan efek sampingnya.
-

Pemberian Imunisasi

Pengambilan vaksin sesuai dengan

dosisnya .
-

Desinfeksi pada tempat yang ajan disuntik.

Pemberian Imunisasi sesuai dengan jenis vaksin sbb :


BCG

: Intra cutan, dosis 0,05 cc

Polio

: Tetes mulut, dosis 2 tetes

DPT,HB,Campak : Subcutan, dosis 0,5 cc.

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

a. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran Imunisasi


yang telah membawa buku KIA/KMS di Ruang Imunisasi setelah
mendaftar di loket pendaftaran.
b. Petugas memeriksa status Imunisasi dalam buku KIA/KMS dan
menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan.
c. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tua nya (keadaan
bayi yang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak
akan dirujuk je Ruang Pengobatan).
d. Petugas menyiapkan Vaksin (vaksin dimasukkan kedalam termos es)
e. Petugas menyiapkan alat suntik dan kapas air hangat.
f. Petugas menyiapkan sasaran (memberitahukan orang tua bayi
tentang tempat penyuntikan).
g. Petugas memberikan imunisasi (memasukan vaksin kedalam alat
suntik, desinfeksi tempat suntikan dengan kapas air hangat ,
memberikan suntikan vaksin / meneteskan vaksin sesuai dengan
jadwal imunisasi yang akan diberikan.
h. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi
kepada orang tua bayi sasaran imunisasi.
i. Petugas

memberikan

obat

antipiretik

untuk

imunisasi

DPT,

dijelaskan cara dan dosis pemberian.


j. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwal
imunisasi berikutnya.
k. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KIA/KMS dan Buku
Catatan Imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulannya.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.10 PROTAP PELAYANAN TINDAKAN HECTING


(JAHIT LUKA) DI RUANG TINDAKAN
PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Pengobatan

Prosedur

: Tindakan Hecting ( Jahit Luka)

TUJUAN :
Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam
melakukan pelayanan tindakan hecting (Jahit Luka) di Ruang Tindakan
Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Tenaga Medis / Paramedis dalam melakukan pelayanan tindakan
hecting (Jahit Luka) di Ruang Tindakan.

III.

URAIAN UMUM :
Sterilisasi Alat
-

Tindakan mensterilisasi alat-alat hecting dengan alat sterilisator

Penjahitan Luka (Hecting)


-

Tindakan menjahit luka (hecting) dengan alat yang telah


disterilkan dan membersihkan luka sesuia dengan keadaan luka
(luka bersih dengan betadin dab luka kotor denagn H202, cairan
steril betadin)

Perawatan Luka
Menutup luka dengan kasa steril dan menganjurkan untuk

kontrol kembali 2 hari lagi.


Pemberian ATS
-

Penyuntikan ATS disesuaikan dengan :


Sifat Luka
Kondisi Luka
Status Imunisasi
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Pasien luka dibawa ke Ruang Tindakan (R. Pengobatan).
b. Petugas menyiapkan anestesi lokal dan alat hecting steril.
c. Petugas mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril.
d. Petugas melakukan antiseptis pada daerah luka dan menutupnya
dengan kain steril.
e. Petugas melakukan anestesi dengan lidoeain pada sekitar tepi luka.
f. Petugas membersihkan luka dengan betadin pada luka yang berfsih
dan dengan H2O2, cairan steril serta betadin pada luka yang bocor.
g. Petugas menjahit luka dengan alat hectingyang telah disterilkan.
h. Petugas merapikan jahitan dengan pinset cirurgis.
i. Petugas membersihkan jahitan dengan betatin.
j. Petugas menutup luka dengan kasa steril dan direkatkan dengan
plester.
k. Petugas memberikan ATS bila diperlukan tergantung dari sifat luka,
kondisi luka dan status imunisasi sebelumnya.
l. Petugas menganjurkan kepada pasien agar kontrol kembali setelah 3
hari.
m. Petugas memberikan resep antibiotika dan analgetik untuk di ambil
di apotik Puskesmas.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.11 PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Program gizi

Prosedur

: Pelayanan Peningkatan Gizi

TUJUAN :
Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan Gizi
di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas gizi dalam memberikan pelayanan gizi kepada Bayi , Anak Balita
, Bumil, Bufas, WUS dan Keluarga Rumah Tangga.

III.

URAIAN UMUM :
a. Penerimaan Kunjungan pasien / Sasaran yang datang ke Puskesmas
dari Loket Pendaftaran / Ruang Pengobatan.
Pemantauan lapangan terhadap sasaran Program Gizi.
b. Wawancara terhadap pasien / sasaran (Identitas pribad dan anggota
keluarga , masalah gizi yang sedang dihadapi / yang mau di
konsulkan , riwayat penyakit yang sering di derita , keadaan pola
konsumsi makanan ternasuk pemberian ASI terhadap bayi.
c. Konseling / Penyuluhan.
d. Pencatatan dan penyuluhan.

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
A. Terhadap sasaran yang berkunjung ke Puskesmas
1. Petugas menerima pasien / sasaran yang berkunjung dari loket
pendaftaran/Ruang Pengobatan.
2. Petugas

melakukan

wawancara

terhadap

pasien/sasaran

meliputi :
-

Identitas sasaran dan anggota keluarga


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Masalah yang sedang di hadapi / yang mau di konsulkan.

Riwayat penyakit yang sering di derita.

Keadaan

pola

konsumsi

makanan

termasuk

keadaan

pemberianASI bagi Bayi/Balita.


3. Petugas melakukan penimbangan berat badan pasien/sasaran
(Bayi dan Anak Balita) dan pengukuran lingkaran lengan (Bumil
, Bufas dan WUS)
4. Petugas melakukan penilaian dan analisa hasil penimbangan
berat badan (Bayi, Anak Balita) dan hasil pengukuran lingkaran
lengan (Bumil, Bufas, WUS) berdasarkan pedoman/standar
yang berlaku.
5. Petugas

melakukan

konseling

dan

penyuluhan

terhadap

sasaran/keluarga sasaran sesuai maslah yang sedang dihadapi.


6. Petugas

merencanakan

dan

mengusulkan

kegiatan

serta

melakukan intervensi sesuai kebutuhan dan masalah yang


sedang dihadapi.
7. Petugas melaksanakan pencatatan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan.
8. Petugas

membuat

laporan

hasil

kegiatan

sesuai

dengan

kebutuhan.

B. Terhadap sasaran yang ada di lapangan.


1. Petugas melakukan pemantauan pertumbuhan Balita/PSG,
dilaksanakan setiap bulan melalui penimbangan di Posyandu
bersama kader, petugas melakukan penilaian K/S, D/S, N/S,
dan penemuan dini terhadap kemungkinan adanya Balita
bermasalah

(Gizi

Buruk)

untuk

kemudian

merencanakan

intervensi yang diperlukan.


2. Petugas melakukan pemantauan kasus Gizi Buruk (KEP berat)
yang di temukan langsung atau yang dirujuk oleh kader
Posyandu, petugas melakukan seleksi dengan penimbangan
ulang serta melakukan penilaian BB/U median WHO-NCHS,
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

petugas melakukan konsultasi dokter terhadap kasus yang


ditemukan, petugas / dokter merujuk kasus Gizi buruk tanpa
komplikasi dilakukan penyuluhan, konseling diet KEP berat,
pemeriksaan fisik dan pengobatan yang diperlukan serta
intervensi Gizi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
(merencanakan, melaporkan / mengusulkan intervensi ke
Kabupaten).

Petugas

melakukan

pemantauan

mingguan,

mencatat dan melaporkan perkembangan berat badan dan


kemajuan asupan makanan.
3. Petugas melakukan pemantauan perubahan pola konsumsi
setiap bulan per desa dengan mengambil sampel sebanyak 20
KK, meliputi: Frekwensi makan keluarga, jenis makanan pokok
dan jumlah makanan yang dimasak.
4. Petugas melaksanakan pendistribusian kapsul vitamin A yang
diorder/diterima dari Gudang Obat setiap 6 bulan sekali (bulan
Februari dan Agustus) terhadap bayi (6-12 bulan), anak balita
(13-60

bulan),

bufas,

balita

penderita

diare,

campak,

pneumonia dan gizi buruk.


5. Petugas melaksanakan pemantauan Garam beryodium dan
kadarzi, yang kegiatannya dipadukan dengan kegiatan PHBS
tatanan rumah tangga.
6. Petugas

melakukan

upaya

peningkatan

penggunaan

ASI

eksklusif dengan mengadakan pendataan bayi umur 0-6 bulan


per desa, memberikan penyuluhan kepada ibu bayi agar
memberikan hanya ASI saja kepada bayinya dari baru lahir
sampai umur 6 bulan.
7. Petugas mencatat hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
8. Petugas

melakukan

analisa

pengkajian

terhadap

hasil

kegiatan program yang diperoleh dalam rangka perumusan


masalah, penentuan prioritas masalah dan upaya pemecahan
masalah yang dapat dilakukan.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

9. Petugas

merencanakan

dan

mengusulkan

kegiatan

serta

melakukan intervensi sesuai kebutuhan dan masalah yang


dihadapi (RUK dan RPK).
10.

Petugas

membuat

laporan

hasil

kegiatan

yang

telah

dilaksanakan.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.12 PROTAP PENGELOLAAN OBAT DI GUDANG OBAT


PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Obat di Gudang Obat

Prosedur

: Pengelolaan Obat di Gudang Obat

TUJUAN :
Sebagai

pedoman

kerja

bagi

petugas

dalam

mengelola

dan

mendistribusikan obat ke unit pelayanan (apotik Puskesmas / Pustu)


II.

SASARAN :
Petugas gudang obat dalam pengelolaan dan distribusi obat ke unit
pelayanan.

III.

URAIAN UMUM :
a. Pencatatan Obat dari Gudang Farmasi Kota :
Obat yang datang dari gudang Farmasi diperiksa sesuai dengan slip
penerimaan .
b. Pencatatan Kartu Stock :
Obat yang baru diterima dari gudang Farmasi Kota dicatat dalam
Kartu Stock untuk setiap jenis obat.
c. Pencatatan register Harian :
Obat yang dikeluarkan / didistribusikan ke unit pelayanan dicatat
dalam buku register harian.
d. Pembuatan LPLPO :
Pencatatan penerimaan dan pemakaian obat setiap bulan.

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Petugas

menerima

obat

dari

Gudang

Farmasi

Kota

sesuai

amfrahan / slip penerimaan obat.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

b. Petugas menyimpan obat sesuai dengan bentuk sediaan, abjad nama


obat dengan memperhatikan waktu kadaluarsa (bila ada)
c. Petugas mencatat per jenis obat dalam kartu stock obat.
d. Petugas mendistribusikan obat ke unit pelayanan sesuai dengan
permintaan.
e. Petugas mencatat obat yang didistribusikan ke unit pelayanan ke
dalam buku register harian.
f. Petugas membuat LPLPO setiap akhir bulan.

V.

DOKUMEN TERKAIT

a.

Kartu Stock Obat

b.

Bukku Register Harian

c.

LPLPO

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.13 PROTAP PELAYANAN OBAT DI APOTIK


PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Resep Pasien di Apotik

Prosedur

: Pemberian Obat sesuai resep

TUJUAN :
Sebagai pedoman kerja bagi petugas di Apotik dalam pemberian obat
kepada pasien di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas apotik dalam meracik obat, pemberian etiket, menerangkan cara
pemakaian obat dan pencatatan / pelaporan obat di apotik.

III.

URAIAN UMUM :
a. Peracikan Obat
Pengambilan dan Pembuatan (Puyer) jenis obat sesuai dengan resep.
b. Pemberian etiket
Pemberian label pada masing-masing obat meliputi :
-

Nama

Alamat

Dosis

Cara penggunaan

c. Menerangkan cara pemakaian obatara penggunaan obat.


Menerangkan

pada

pasien

tentang

aturan

minum

waktu

pemakaian dan cara penggunaan obat.


d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan hasil jumlah penggunaan obat dalam sebulan dengan
Buku Bantu register pengeluaran obat.

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

a. Petugas menerima resep dari Ruang Pengobatan Umum, Ruang


Pengobatan Gilut, Ruang KIA/KB di Apotik.
b. Petugas membaca dan meneliti resep yang diterima.
c. Petugas menanyakan kembali kepada penulis resep apabila resep
yang diterima kurang jelas atau obat yang diminta tidak tersedia.
d. Petugas meracik obat dan membuat etiket apabila resep telah jelas.
e. Petugas menaruh obat dalam kemasan kemudian diberikan kepada
pasien.
f. Petugas menerangkan kepada pasien mengenai pemakaian obat,
aturan minum, dan cara penggunaan sesuai dengan anjuran yang
tertera diresep.
g. Petugas menghitung jumlah obat yang dikeluarkan setiap harinya.
h. Petugas mencatat jumlah obat yang telah di hitung ke dalam buku
pengeluaran harian.
i. Petugas merekapitulasi jumlah obat yang keluar setiap bulan ke
dalam LPLPO pada setiap akhir bulan.

V.

DOKUMENTERKAIT
a. Buku pengeluaran harian
b. Buku bon
c. LPLPO

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.14 PROTAP PELAYANAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL (ANC)


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Ibu Hamil (KIA)

Prosedur

: Pemeriksaan ANC

TUJUAN :
Sebagai pedoman kerja bagi petugas KIA dalam pelaksanaan pelayanan
pemeriksaan Ibu hamil (ANC) di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas KIA dalam mempersiapkan alat / sarana untuk memberikan
pelayanan pemeriksaan ibu hamil.

III.

URAIAN UMUM :
-

Persiapan ruangan dan alat lengkap, alat pemeriksaan (timbangan,


ukuran panggul , tensi dan alat suntik)

IV.

Persiapan Vaksin TT dalam cold chain , tablet Fe dan Vitamin.

Pelaksanaan pemeriksaan dan tindakan.

Penyuluhan

Pencatatan / rujukan.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Petugas menerima kunjungan ibu hamil di Ruang KIA setelah
mendaftar di loket pendaftaran.
b. Petugas melakukan anamnesa :

Menanyakan identitas

Menanyakan riwayat kehamilan yang sekarang dan yang lalu

Menanyakan riwayat menstruasi


Menanyakan riwayat persalinan yang lalu dan pemakaian alat
kontrasepsi

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Menanyakan riwayat penyakit yang di derita dan riwayat penyakit


keluarga.

Menanyakan keluhan pasien.

Mempersilahkan ibu hamil ke Laboraturium untuk periksa HB


dan golongan darah (untuk bumil dengan K1), pemeriksaan Hb
diulang pada umur kehamilan trimester III, serta pemeriksaan
Laboraturium lainnya (seperti protein urin ) atas indikasi.

c. Petugas melakukan pemeriksaan :


-

Tinggi badan , berat badan , LILA ,Tekanan darah.

Petugas melakukan inspeksi kepada apsien.

Mengukur ukuran panggul (bila ada indikasi : TB < 145 cm)

Memeriksa TFU , posisi janin, presentasi janin.

d. Petugas memberika imunisasi TT1 sambil memberitahukan ulangan


TT2 yang akan datang.
e. Petugas memberikan penyuluhan (Gizi Bumil, Hygiene perorangan,
perawatan payudara selama kehamilan, pentingnya periksakan
kehamilan secara rutin seusia umur kelahiran), pesan supaya pada
saatnya nanti melahirkan di tenaga kesehatan.
f. Petugas mencatat hasil pemeriksan pada status ibu , Buku KIA ,
Kohort Hamil.
g. Petugas menulis resep (Kalsium Laktat , Fe, Vitamin).
h. Petugas mendeteksi resiko tinggi kehamilan bila ada dan rujuk ke
RSU / dokter spesialis serta melakukan kunjungan rumah pasien
(perkesmas).
i. Petugas merujuk ke Ruang Pengobatan / Gilut pada pemeriksaan
pertama (K1) atau bila ada indikasi.
j. Petugas mencatat ke Kohort ibu sesuai kartu ibu.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.15 SOP MEMBUAT LARUTAN CHLORIN 0,5%


DI KLINIK IMS & VCT
PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Klinik IMS & VCT

Prosedur

: Membuat Larutan Chlorin 0,5%

TUJUAN :
-

Memberikan pedoman bagi pelaksana klinik IMS mengenai cara


membuat larutan Chlorin.

Agar alat-alat yang telah digunakan dapat dilakukan dekontaminasi


dengan baik.

II.

SASARAN :
-

III.

Paramedis atau janitor yang sudah memahami UP

ALAT DAN BAHAN :


-

Chlorin

Air

Ember

Botol Takar / Wadah Takar

Tempat sampah infeksius

Chlorin 0,5%

Ember
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

IV.

Alat DTT atau Sterilisasi.

PROSEDUR
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memeriksa
pasien.
2. Memakai sarung tangan saat melakukan pemeriksaan genitalia, jika
ada luka terbuka dan saat melakukan pekerjaan di laboraturium.
3. Membuat larutan chlorin 0,5% dengan benar.
4. Melakukan dekontaminasi alat-alat habis pakai dengan larutan
Chlorin selama 10 menit.
5. Mencuci alat-alat yang telah di dekontaminasi dengan air dan sabun
cair.
6. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan merebus di dalam air
mendidih selama 20 menit, uap atau melakukan sterilisasi.
7. Menaruh spekulum dan anuskopi di wadah yang bersih dan
tertutup.
8. Membuang

bahan-bahan

infeksius

ke

tempat

sampah

untuk

membuang sampah infeksius.


9. Membuang alat-alat suntikan ke wadah tahan tusukan.
10.

Wadah tahan tusukan tidak boleh di pakai ulang.

11.

Lakukan dekontaminasi bedgyn dan meja setiap pagi.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.16 SOP KEWASPADAAN STANDAR KLINIK IMS & VCT


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Klinik IMS & VCT

Prosedur

: Kewaspadaan Standar

TUJUAN :
-

Memberikan

pedoman

bagi

pelaksana

klinik

IMS

mengenai

kewaspadaan standar.
-

Menghindari penularan infeksi dari pasien ke pasien dan dari pasien


ke petugas kesehatan.

II.

III.

IV.

TANGGUNG JAWAB : - Dokter


-

Paramedis

Bidan

Laboran

Administrasi

ALAT DAN BAHAN :


-

Air Mengalir

- Tempat sampah infeksius

Sabun

- Chlorin 0,5%

Sarung tangan bersih

- Ember

Wadah tahan tusukan

- Alat DTT atau sterilisasi

PROSEDUR
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memeriksa
pasien.
2. Memakai sarung tangan saat melakukan pemeriksaan genitalia, jika
ada luka terbuka dan saat melakukan pekerjaan di laboraturium.
3. Membuat larutan chlorin 0,5% dengan benar.
4. Melakukan dekontaminasi alat-alat habis pakai dengan larutan
Chlorin selama 10 menit.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

5. Mencuci alat-alat yang telah di dekontaminasi dengan air dan sabun


cair.
6. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan merebus di dalam air
mendidih selama 20 menit, uap atau melakukan sterilisasi.
7. Menaruh spekulum dan anuskopi di wadah yang bersih dan
tertutup.
8. Membuang

bahan-bahan

infeksius

ke

tempat

sampah

untuk

membuang sampah infeksius.


9. Membuang alat-alat suntikan ke wadah tahan tusukan.
10.

Wadah tahan tusukan tidak boleh di pakai ulang.

11.

Lakukan dekontaminasi bedgyn dan meja setiap pagi.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.17 SOP DTT DENGAN MEREBUS DI KLINIK IMS & VCT


PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Klinik IMS & VCT

Prosedur

: DTT dengan merebus

TUJUAN :
-

Memberikan pedoman bagi pelaksana klinik IMS & VCT mengenai


standar precaution di Puskesmas Tanjungpinang.

Menghindari penularan infeksi dari pasien ke pasien dan dari pasien


ke petugas kesehatan.

II.

TANGGUNG JAWAB :
-

III.

IV.
1.

Paramedis/Bidan.

ALAT DAN BAHAN :


-

Panci tertutup

Air

Kompor

Tromol / bak steril

PROSEDUR
Isi panci dengan air
2. Masukkan spekulum dan anuskopi hingga terendam seluruhnya
(supaya air dapat mengenai semua permukaan alat) di dalam air.
3. Tutup panci panaskan hingga mendidih
4. Ketika air mulai mendidih, catat waktu, tunggu hingga 20 menit, di
larang menambahkan spekulum, anuskopi atau air.
5. Keluarkan spekulum dan anuskopi dengan korentang yang bersih
yang juga telah di DTT sebelumnya.
6. Taruh peralatan di wadah yang sudah di DTT. Biarkan kering di
udara sebelum disimpan. Siapkan larutan chlorin 0,5% ( cara: dari
larutan chlorin 0,5% yang baru disiapkan, ambil satu bagian,
campurkan lagi dengan 9 bagian air.Gunakan wadah yang sama
untuk mengambil bagian chlorin dan air).
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

7. Gunakan sarung tangan.


8. Bersihkan seluruh permukaan dengan larutan ini.
9. Lap dengan lap bersih.
10.

Buka sarung tangan.

11.

Cuci tangan.
3.18 SOP DEKONTAMINASI KLINIK IMS
DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Klinik IMS & VCT

Prosedur

: Dekontaminasi Bedgyn

TUJUAN :
-

Memberikan

pedoman

bagi

pelaksana

klinik

IMS

mengenai

dekontaminasi bedgyn di Puskesmas Tanjungpinang.


II.

III.

IV.

TANGGUNG JAWAB :
-

Paramedis

Laboran

janitor

ALAT DAN BAHAN :


-

Chlorin

Air

Ember

Sarung tangan

Botol takar/wadah takar

PROSEDUR
1. Siapkan larutan chlorin 0,05% (cara : dari larutan chlorin 0,5% yang
baru disiapkan, ambil satu bagian, campurkan lagi dengan 9 bagian
air. Gunakan wadah yang sama untuk mengambil bagian chlorin
dan air).
2. Gunakan sarung tangan.
3. Bersihkan seluruh permukaan dengan larutan ini.
4. Lap dengan lap bersih.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

5. Buka sarung tangan.


6. Cuci tangan..

3.19 PROTAP PELAYANAN SANITASI


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Kesehatan Lingkungan

Prosedur

: Pelayanan Sanitasi

TUJUAN :
Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan
Sanitasi di Puskesmas Tanjungpinang.

II.

SASARAN :
Petugas Sanitasi dalam memberikan Pelayanan Sanitasi.

III.

URAIAN UMUM :
a. Penerimaan Pasien Rujukan dari Poli.
b. Wawancara terhadap pasien (identitas pribadi dan anggota keluarga ,
masalah yang sedang di hadapi / yang mau di konsulkan, keadaan
lingkungan dan rumah tempat tinggal).
c. Konseling / penyuluhan.
d. Pencatatan dan pelaporan.

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN :
a. Petugas

menerima

pasien

dari

loket

pendaftaran

Ruang

pengobatan.
b. Petugas melakukan wawancara terhadap apsien meliputi : Sanitasi
dasar di Lingkungan Penderita.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

c. Petugas bersama pasien melakukan analisa masalah yang dihadapi


pasien.
d. Petugas melakukan konseling dan penyuluhan atas masalah yang di
hadapi pasien.
e. Petugas

memberikan

mendiskusikannya

alternatif

dengan

pasien

pemecahan
alternatif

masalah
mana

yang

dan
bisa

dikerjakan pasien yang diputuskan sendiri oleh pasien.


f. Petugas Kesling melakukan Inspeksi sanitasi apabila ditemukan
ancaman, wabah, atau KIB di Lingkungan/ lingkungan penderita
dan pengambilan / pemeriksaan air, makanan dan limbah.
g. Petugas melakukan pencatatan hasil pelayanan klinik sanitasi yang
telah di lakukannya.
h. Petugas membuat lapran kegiatan sesuai dengan kebutuhan.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.20 PROTAP PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK


DI RUANG PELAYANAN
PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Pasien dengan Syok Anafilaktik

Prosedur

: Penatalaksanaan Syok Anafilaktik

TUJUAN :
Sebagai

pedoman

kerja

bagi

petugas

Medis/Paramedis

dalam

melakukan pelayanan penanganan syok anafilaktik di Puskesmas


Tanjungpinang.
II.

SASARAN :
Tenaga

medis

Paramedis

dalam

melakukan

pelayanan

Penatalaksanaan Syok Anafilaktik di Ruang Pelayanan.


III.

URAIAN UMUM :
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik
-

Penyuntikan adrenalin 0,3-0,5 ml IM bila pasien mengalami


reaksi / syok setelah penyuntikan (dengan tanda-tanda ; sesak,
pingsan, kelainan kulit)

IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN :
A. Penanganan Utama dan Segera
1. Hentikan pemberian obat / antigen penyebab
2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari
kepala.
3. Berikan Adrenalin 1:1000 (1 mg/ml)
-

Segera secara IM pada otot deltoideus , dengan dosis 0,3 0,5


ml, (anak : 0,01 ml/kgbb), dapat diulang tiap lima menit.

Pada tempat suntikan atau sengatan dapat diberikan 0,1 0,3


ml

Pemberian adrenalin IV apabila terjadi tidak ada respon pada


pemberian ecara IM , atau terjadi kegagalan sirkulasi dan
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

syok, dengan dosis (dewasa : 0,5 ml adrenalin 1:1000 ( 1


mg/ml) diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan
diberikan selama 10 menit.
-

Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign (Tensi, Nadi,


Respirasi ) sampai syok teratasi.

Pasang infus dengan larutan glukosa faali bila tekanan darah


systole kurang dari 100 mmHg.

Pemberian oksigen 5-10 L/menit.

Bila

diperlukan

rujuk

pasien

ke

RSU

terdekat

dengan

pengawasan tenaga medis.


B. Penanganan Tambahan
1. Pemberian Antihistamin :
Difenhidramin injeksi 50 mg , dapat diberikan bila timbul
urtikaria.
2. Pemberian Kortikosteroid :
Hydrokortison inj 7-10 mg/kg BB , dilanjutkan 5 mg / kgBB
setiap 6 jam atau deksametason 2-6mg/kgbb, untuk mencegah
reaksi berulang.
Antihistamindan kortikosteroid tidak untuk mengatasi syok
anafilaktik
3. Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kgbb selama 10-20 menit bila
terjadi tanda-tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infuse
0,6

mg/kgbb/jam,

atau

brokodilatator

aerosol

(terbutalin,

salbutamol).

C. Penanganan penunjang
1. Tenangkan penderita , istirahatdan hindarkan pemanasan
2. Pantau tanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam
pertama.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3.21 PROTAP PELAYANAN PEMERIKSAAN DAN


PENGOBATAN PASIEN DI RUANG PENGOBATAN
PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I.

Pelayanan

: Pengobatan

Prosedur

: Pemeriksaan Pasien

TUJUAN :
Sebagai

pedoman

melakukan

kerja

bagi

petugas

Medis/Paramedis

di

Ruang

Pengobatan

pemeriksaan

dalam

Puskesmas

Tanjungpinang.
II.

SASARAN :
Tenaga medis / Paramedis dalam melakukan pemeriksaan pasien di
Ruang Pengobatan.

III.

URAIAN UMUM :
Anamnesa
Wawancara terhadap pasien atau keluarga nya mengenai :
-

Keluhan utama

Keluhan tambahan

Riwayat penyakit terdahulu

Riwayat penyakit keluarga

Lamanya sakit

Pengobatan yang sudah dilakukan

Riwayat alergi obat

Pemeriksaan Fisik
-

Inspeksi

: Keadaan umum pasien


- Palpasi

benjolan,

Perabaan

kemungkinan

adanya

konsistensi hepar/lien

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

- Perkusi

Untuk

menentukan

batas

jantung, keadaan paru, hepar, kemungkinan


adanya ascites.
- Auskultasi

: untuk mengetahui keadaan

jantung, paru dan peristaltik usus.

Pelayanan Rujukan
Untuk pasien yang tidak mampu di tangani di Puskesmas diberikan
surat rujukan ke RSU dengan menggunakan blangko surat rujukan
yang tersedia sesuai jenis pasien, (pasien umum, ASKES, JPK-MM)
IV.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN :
a. Pasien dari loket pendaftaran menuju Ruang Pengobatan untuk
menyerahkan kartu rawat jalan yang diterimanya di loket, kemudian
menunggu di ruang tunggu sesuai antrean.
b. Petugas di Ruang Pengobatan memanggil pasien untuk masuk ke
Ruang periksa sesuai nomor urut.
c. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu rawat jalan.
d. Petugas / dokter melakukan anamnesa terhadap pAsien sbb :
-

Keluhan utama

Keluhan tambahan

Riwayat penyakit terdahulu

Riwayat penyakit keluarga

Lamanya sakit

Pengobatan yang sudah dilakukan

Riwayat alergi obat

e. Petugas / dokter melakukan pemeriksaan sbb :


-

Inspeksi

: Keadaan umum pasien

Palpasi

Perabaan

kemungkinan

adanya

benjolan,

konsistensi hepar/lien

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Perkusi

Untuk menentukan batas jantung, keadaan

paru, hepar, kemungkinan adanya ascites.


-

Auskultasi

: untuk mengetahui keadaan jantung, paru dan

peristaltik usus.
f. Petuags / dokter melakukan rujukan pasien (bila ada indikasi) ke :
-

Laboraturium

Rung Pelayanan Gilut

KIA

KB

RSU
g. Petugas / dokter melakukan rujukan pasien dengan menggunakan
blangko rujukan yang tersedia sesuai jenis pasien (Umum, ASKES,
JPK-MM)
h. Petugas / dokter mencatat hasil pemeriksaan pada kartu rawat
jalan.
i. Petugas / dokter melakukan penegakan diagnosa, menentukan
tindakan

therapi

Puskesmas

dan

sesuai
Buku

Buku

Pedoman

Pedoman

Tuberkulosis

Pengobatan

Nasional

Dasar

Penanggulangan

yang

berlaku.

Berikut pedoman diagnosa dan Therapi Dasar 10 (sepuluh) Besar


Penyakit di Puskesmas Banjarangkan II
1. ISPA
Untuk

ISPA

dan

PNEUMONI

pada

bayi

dan

balita

penatalaksanaannya harus sesuai dengan protap MTBS. Pada


penderita

dewasa kasus ISPA yang kami cantumkan adalah

Faringitis akut dan rhinitis.


a. Faringitis Akut
Faringitis akut biasanya merupakan bagian dari infeksi akut
orofaring yaitu tonsilofaringitis akut, atau bagian dari influenza
(rinofaringitis). Penyebabnya biasanya virus yang menyerang
jaringan limfoid faring. Iritasi makanan yang merangsang sering
merupakan faktor pencetus atau yang memperberat . Infeksi
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

sekunder dapat terjadi oleh sebagian kuman seperti golongan


streptokokus , haemophilus influenza dan kuman anaerob.
Perjalanan penyakit tergantung pada adanya infeksi sekunder
dan virulensi kumannya serta daya tahan tubuh penderita ,
tetapi baisanya faringitis sembuh sendiri dalam waktu 3-5 hari.
2. PENYAKIT KULIT ALERGI (URTIKARIA)
3. REMATIK/ARTRITIS
4. TUKAK LAMBUNG/GASTRITIS
5. GASTRO ENTERITIS (DIARE NONSPESIFIK)
6. HYPERTENSI
7. NYERI PINGGANG BAWAH (LOW BACK PAIN)
8. EPILEPSI
9. ASMA BRONKIALE
10.

SKIZOFRENIA

BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS
Pengelompokan fungsi yang logis menggambarkan pembagian yang jelas
dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai
dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian
organisasi. Puskesmas Tanjungpinang melakukan pengelompokan pada Sub
Bagian Tata Usaha, Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) serta Upaya Kesehatan Penunjang dalam rangka efektifitas
tersebut.
1 Sub Bagian Tata Usaha
Pada bagian Tata Usaha terdiri dari Umum dan Kepegawaian, Sistem
Informasi Kesehatan, Perencanaan dan Evaluasi, serta Keuangan
dengan uraian tugas masing-masing sebagai berikut :
1 Umum dan Kepegawaian
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

2 Sistem Informasi Kesehatan


3 Perencanaan dan Evaluasi
4 Keuangan

2 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) memiliki beberapa bentuk
pelayanan yang disediakan untuk masyarakat, yaitu :
1 Pelayanan Poli Umum
2 Pelayanan Poli Gigi
3 Pelayanan Poli KIA dan KB
4 Pelayanan Poli Gawat Darurat
5 Pelayanan Klinik Bersalin
6 Pelayanan Klinik IMS
7 Pelayanan Home care

3 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) terbagi dalam 2 (dua) bentuk
yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan.
1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial, terdiri dari :
1 Program Promosi Kesehatan
2 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
(KB)
3 Program Gizi Masyarakat
4 Program Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
5 Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
2 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan, terdiri dari :
1 Program Kesehatan Jiwa
2 Program Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
3 Program Kesehatan Kerja dan Olahraga
4 Program Kesehatan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
5 Program Kesehatan Indera
6 Program Kesehatan Penyakit Tidak Menular (PTM)

4 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya Kesehatan Penunjang di Puskesmas Tanjungpinang terdiri
dari beberapa unit pelayanan, diantaranya adalah :
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

1
2
3
4
5

Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan

Apotik
Laboratorium
Poli Rujukan
Klinik Konsultasi Gizi
Gudang Obat (Farmasi)

BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai merupakan


salah satu kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
yang

lebih

baik

kepada

masyarakat

di

wilayah

kerja

Puskesmas

Tanjungpinang dan sekitarnya. Dalam pengelolaan sumber daya manusia


Puskesmas

Tanjungpinang

sebagai

Unit

Pengelola

Teknis

pada

Dinas

Kesehatan Kota Tanjungpinang memperhatikan hal-hal sebagai beikut:


1 Penerimaan dan Penempatan Pegawai
Tenaga Medis, Paramedis dan Tenaga Non Medis Puskesmas
Tanjungpinang dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan puskesmas.


Pola rekrutmen Sumber Daya Manusia (SDM) baik Tenaga Medis,
Paramedis maupun Tenaga Non Medis pada Puskesmas Tanjungpinang
adalah sebagai berikut:
1 SDM yang Berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen Sumber Daya Manusia (SDM) yang berasal dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Puskesmas Tanjungpinang
dilaksanakan

oleh

Badan

Kepegawaian

Daerah

(BKD)

Kota

Tanjungpinang berdasarkan Petunjuk Teknis Pengadaan Calon Pegawai


Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang
serta berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 98 tahun 2000
tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2007, dengan
tahapan sebagai berikut:
1
2
3
4
5
6

Persiapan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)


Pendaftaran
Pelaksanaan Ujian
Penentuan Kelulusan
Pengangkatan
Ketentuan Lain

2 SDM yang berasal dari Tenaga Non-PNS


Pola rekrutmen Sumber Daya Manusia (SDM) yang berasal dari
tenaga Non-PNS berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pegawai sesuai
dengan Satuan Kerja masing-masing yang diusulkan kepada Badan
Kepegawaian Daerah melalui Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
yang dimaksudkan untuk mengisi formasi yang kosong atau adanya
perluasan organisasi dan perubahan pada bidang-bidang yang sangat
mendesak.
Akan tetapi sesuai dengan Surat Edaran Walikota Tanjungpinang
Nomor 800/173/44.02/2015 tentang Larangan Menerima Tenaga
Honorer / Outsourcing (PTT/GTT) di Lingkungan Pemerintah Kota
Tanjungpinang tidak dibenarkan untuk melakukan penerimaan tenaga
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Honorer/Outsourcing (PTT/GTT), kecuali

ada rekomendasi dari

Pejabat Pembina Kepegawaian. Kedepannya setelah ditetapkan sebagai


PPK BLUD terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penerimaan dan penempatan pegawai pada BLUD yaitu:
1 Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari PNS dan
atau Non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.
2 Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai
BLUD yang berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan
peraturan dan perundangan yang berlaku.
3 Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD yang berasal dari Non PNS
dapat dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak, yang
pengangkatan dan pemberhentian dilakukan berdasarkan pada
prinsip

efisiensi,

ekonomis

dan

produktif

dalam

peningkatan

pelayanan.
4 Pemimpin BLUD Puskesmas Tanjungpinang merupakan Pejabat
Kuasa Pengguna Anggaran / Barang Milik Daerah
5 Pemimpin BLUD Puskesmas Tanjungpinang yang berasal dari Non
PNS, Pejabat Keuangan BLUD wajib berasal dari PNS yang
merupakan Pejabat Kuasa Pengguna

Anggaran /Barang Milik

Daerah.
2

Sistem Remunerasi
Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon,
dan atau pensiun. Sistem Remunerasi saat ini (sebelum BLUD) di
Puskesmas Tanjungpinang pada dasarnya merupakan penggabungan
sebagian atau seluruhnya dari sistem penggajian/pengupahan dan Jasa
Pelayanan yang bersumber dari Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).

1 Gaji dan Upah


Gaji meliputi gaji pokok, dan tunjangan-tunjangan, untuk seluruh
SDM

berstatus

Pegawai

Negeri

Sipil

(PNS)

yang

ketentuan

pelaksanaannya berdasarkan:
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

1 UU nomor 8 tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU


nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
2 PP nomor 25 tahun 2010 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri
Sipil.
Sedangkan upah yaitu untuk Tenaga Kontrak dan Pegawai Harian
Lepas, yang ketentuannya berdasarkan:
1 UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2 Keputusan Gubernur Kepulau Riau tentang Upah Minimum Propinsi
(tiap tahun)
3 Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang tentang APBD (tiap tahun)
4 DPA SKPD / RBA (tiap tahun)
5 Peraturan Walikota Tanjungpinang tentang Standar Satuan Harga
(SSH) (tiap tahun)
6 Surat Ketetapan Walikota Tanjungpinang Nomor 15 Tahun 2015
tentang Honorarium Jasa Tenaga Pendukung Honorer Kontrak dan
Tenaga Satpam di Lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang
Tahun Anggaran 2015.
2 Jasa Layanan
Jasa Pelayanan merupakan kompensasi atas pelayanan kesehatan
yang telah dilakukan baik kepada pasien umum maupun peserta BPJS.
Jasa

Pelayanan

ini

merupakan

imbalan

yang

diberikan

kepada

pelaksana yang secara langsung maupun tidak langsung melakukan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
1 Jasa Pelayanan yang bersumber dari Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Jasa Pelayanan yang bersumber dari
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berpedoman pada:
-

Permenkes Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana


Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah tanggal 24

April 2014
Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Jaminan Kesehatan Nasional tanggal 3 Juni 2014


Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 13 Tahun 2014 tentang
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 27 Tahun 2013 tentang


Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014 tentang Alokasi Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional

Pada

Puskesmas

di

Lingkungan

Pemerintah

Kota

Tanjungpinang Tahun Anggaran 2014 tanggal 12 Mei 2014


Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Nomor

1011 Tahun 2014 tentang Pembagian Jasa Pelayanan Kesehatan


Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Puskesmas di
Lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran
Tahun 2014 tanggal 14 Agustus 2014.
2 Jasa Pelayanan yang bersumber dari Dana Non Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) . Jasa Pelayanan yang bersumber dari
Dana Non Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berpedoman
pada :
- Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 13 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 27 Tahun
2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014 tentang Alokasi Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional Pada Puskesmas di Lingkungan
Pemerintah Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran 2014 tanggal
-

12 Mei 2014
Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor

Tahun

..

tentang Alokasi Dana Non Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional


Pada Puskesmas di Lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang
Tahun Anggaran .. tanggal
3 Jasa Pelayanan yang bersumber dari Retribusi Pelayanan Kesehatan
Merupakan Jasa Pelayanan yang bersumber dari pasien umum
yang

dikenakan

tarif

berobat

sesuai

Peraturan

Daerah

Kota

Tanjungpinang Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa


Pelayanan Umum.
Setelah ditetapkannya Puskesmas Tanjungpinang sebagai PPK
BLUD, Sistem Remunerasi Puskesmas Tanjungpinang sesuai dengan
Permendagri

No.

61

Tahun

2007

tentang

Pedoman

Teknis

Pengelolaan Keuangan BLUD, Pejabat pengelola BLUD, Dewan


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas dan Pegawai BLUD dapat


diberikan Remunerasi sesuai dengan tingkat tanggungjawab dan
tuntutan profesionalisme yang diperlukan yang ditetapkan oleh
Walikota Tanjungpinang.

Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang ada
yaitu sesuai jenjang karir jabatan struktural atau jabatan fungsional.

Pembinaan termasuk Sistem Reward dan Punishment


Pembinaan dapat dilakukan oleh Kepala Puskesmas/Pemimpin
BLUD dan Pejabat yang berwenang (Dinas Kesehatan dan Badan
Kepegawaian Daerah), sesuai dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku termasuk pemberian penghargaan ataupun sanksi (reward and
punishment).

Pemutusan Hubungan Kerja


1 Sumber Daya Manuasia yang Berasal dari PNS
Pemutusan Hubungan Kerja bagi Pejabat Pengelola dan Pegawai
BLUD yang berstatus Pegawai Negeri Sipil adalah mengikuti Peraturan
Kepegawaian dan perundangan yang berlaku. Berdasarkan PP No. 53
Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat
pelanggaran disiplin atau indisipliner, Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan tingkat
hukuman disiplin yang terdiri dari hukuman disiplin ringan, sedang
dan berat.

2 Sumber Daya Manusia yang Bukan Berasal dari PNS


Jika terdapat pelanggaran disiplin atau indisipliner untuk SDM
yag berasal dari Non PNS, maka tindakan atau sanksi yang diberikan
sesuai Kontrak Kerja yang disepakati oleh Pegawai dengan Pemerintah
Daerah Kota Tanjungpinang dimana rekomendasi diberikan oleh
Puskesmas

Tanjungpinang

melalui

Dinas

Kesehatan

Kota

Tanjungpinang.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA
Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam Tata
Kelola BLUD, disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi.
Akuntabilitas merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan sistem yang
dipercayakan pada BLUD agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
Sedangkan kinerja menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Dalam

upaya

mewujudkan

akuntabilitas

berbasis

kinerja,

maka

dibuatlah Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan


visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana
pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan BLUD.
Rencana

Strategis

Bisnis

(RSB)

BLUD

dipergunakan

sebagai

dasar

penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan evaluasi kerja.


Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Tanjungpinang mengacu pada
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 sampai
dengan 2018 yang menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran serta program
Kepala Daerah di bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kota
Tanjungpinang dalam rencana pembangunan lima tahun yang bersifat
indikatif. Jadi dengan sendirinya Rencana Strategis Bisnis Puskesmas
Tanjungpinang terkait dengan RPJMD Kota Tanjungpinang.
Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM), terdapat 4 (empat) jenis Upaya Kesehatan yang dilaksanakan
oleh Puskesmas Tanjungpinang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang.
1 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1 Pelayanan Poli Umum
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
2
3
4
5
6

pelayanan kesehatan tingkat pertama


Melaksanakan pengobatan di Poli Umum
Mengobservasi Tanda-tanda Vital pasien
Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan pasien sesuai kebutuhan
Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di Poli

Umum dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.


2 Pelayanan Poli Gigi
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat pertama
2) Bertanggungjawab atas kegiatan pelayanan di Poli Gigi
3) Melakukan penemuan dan pencatatan kasus
4) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di Poli
Gigi dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3 Pelayanan Poli Anak/MTBS


Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat pertama
2) Melakukan pelayanan pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak
pra sekolah
3) Melakukan tatalaksana MTBS pada bayi dan balita
4) Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, bila
diperlukan
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di Poli
Anak/MTBS dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.
4 Pelayanan Poli Lansia
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat pertama
2) Melaksanakan pengobatan di Poli Lansia dengan sasaran pasien
3)
4)
5)
6)

yang berusia 56 tahun ke atas


Mengobservasi Tanda-tanda Vital pasien
Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan pasien sesuai kebutuhan
Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di Poli

Lansia dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.


5 Pelayanan Poli Gawat Darurat
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat pertama
2) Mengobservasi Tanda-tanda Vital pasien
3) Melakukan tindakan medis secara cepat dan tepat sesuai kondisi
kesehatan pasien
4) Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan
medis
5) Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi,
bila diperlukan
6) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di Poli
Gawat Darurat dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

6 Pelayanan Poli TB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat pertama
2) Melaksanakan konseling kepada pasien TB dan Kusta beserta
keluarganya
3) Melakukan konseling dan pemeriksaan HIV pada pasien TB
4) Melakukan pemberian obat TB dan Kusta pada pasien TB dan Kusta
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di Poli
TB dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.
8 Pelayanan Poli KIA/KB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat pertama
2) Melaksanakan pemeriksaan kehamilan dan masa nifas serta
3)
4)
5)
6)
7)

pelayanan KB
Melakukan skrining HIV pada ibu hamil
Melaksanakan pelayanan post natal pada bayi baru lahir
Mendeteksi dan merujuk ibu hamil dan ibu nifas resiko tinggi
Melaksanakan pelayanan imunisasi TT Ibu hamil
Melaksanakan konseling, pemeriksaan dan imunisasi pada calon

pengantin
8) Melaksanakan pemeriksaan IVA
9) Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada
pasien dan keluarganya
10)
Melakukan rujukan KIA dan KB jika diperlukan
11)
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di
Poli Umum dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.
2 Upaya Kesehatan Penunjang
1 Loket Pendaftaran
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Mendaftar pasien yang datang berobat
2) Mengisi identitas pasien di Kartu Rawat Jalan pasien dan Kertas
Resep
3) Melakukan administrasi aplikasi P-care Program BPJS
4) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di Loket
Pendaftaran dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.

2 Kasir
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :


1) Mencatat arus penerimaan dan pengeluaran keuangan Puskesmas
dalam Buku Kas Umum
2) Mendokumentasikan rincian penerimaan dan pengeluaran keuangan dalam
Buku Kas Bantu
3) Melakukan pencatatan atas penerimaan keuangan dalam Buku Kas Umum
4) Menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi dari jaringan pelayanan
Puskesmas (Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Kelurahan)
5) Melakukan penyetoran retribusi pelayanan kesehatan ke Bank yang telah
ditunjuk oleh Pemerintah Daerah setiap hari kerja
6) Merekap dan mendokumentasikan laporan bulanan penerimaan dan
pengeluaran retribusi Puskesmas
7) Melaporkan admnistrasi keuangan kepada Kepala Puskesmas secara rutin
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang melakukan
pembayaran di Kasir dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.
3 Apotik
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan tanggungjawab atas kegiatan pelayanan di apotik
2) Menerima resep dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya
3) Mempersiapkan dan meyediakan obat sesuai resep dokter atau
tenaga kesehatan lainnya
4) Menyerahkan obat dan memberikan penjelasan kepada pasien
tentang pemakaian obat sesuai aturan dan dosis sebagaimana yang
diresepkan oleh dokter
5) Mencatat dan memonitor penggunaan obat di apotik
6) Mencatat stok obat harian
7) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di
Loket Pendaftaran dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.
4 Laboratorium
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan dan memeriksa sediaan serta menegakkan diagnosa
hasil pemeriksaan laboratorium (darah, urine, tinja dan sputum)
2) Mengirim sediaan untuk diperiksa di fasilitas kesehatan yang lebih
tinggi sesuai dengan sistem rujukan pelayanan kesehatan
3) Merencanakan kebutuhan bahan dalam setahun
4) Melakukan pencatatan dan pelaporan
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Indikator kinerja adalah terlayaninya pasien yang berobat di


Laboratorium dengan Tingkat Kepuasan minimal 80%.
3 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
2 Program Promosi Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Mengkoordinir dan bertanggungjawab terhadap semua kegiatan
Promkes di wilayah kerja
2) Menyusun perencanaan,

pelaksanaan

dan

evaluasi

kegaiatan

Promkes yang dilaksanakan bersama lintas program


3) Melakukan pendataan sasaran program Promkes
4) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat,
tentang PHBS
5) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat
tentang rumah sehat
6) Melakukan penyuluhan langsung kepada

perorangan maupun

kelompok penderita di Puskesmas dan Jaringannya


7) Melakukan penyuluhan tidak langsung melalui media cetak dan
elektronik
8) Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
1. Program UKS/UKGS
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a Melakukan Penjaringan Kesehatan Murid baru SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK
b Melakukan Pemeriksaan Berkala Murid Kelas 2 dan 3 Tingkat SD/MI
c Melaksanakan Pelatihan dan Pembinaan Dokter Kecil dan Kader
Kesehatan bagi anak sekolah
d Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara selektif pada
anak sekolah
e Melakukan pencatatan dan pelaporan
2. Posyandu Balita
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a
b
c
d
e

Mengkoordinir kegaiatan Posyandu


Melakukan pembinaan kader Posyandu
Melakukan pendataan bayi dan balita bersama kader posyandu
Melaksanakan pemberian Vitamin A di Posyandu
Melakukan pencatatan dan pelaporan
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3. Kelurahan Siaga
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a Mengkoordinir kegiatan Pendataan Rumah Tangga Sehat
b Melakukan pembinaan Bidan Kelurahan bersama Kepala Puskesmas
c Melakukan pencatatan dan pelaporan
3 Program KIA dan KB
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Menyusun perencanaan dan evaluasi program KIA
2) Melaksanakan pendataan ibu hamil dan Pasangan Usia Subur
(PUS)
3) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan
dan pelaporan program KIA dan KB
4) Melaksanakan Kemitraan dengan dukun bayi
5) Melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA dan
KB
6) Mendeteksi dan merujuk Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
yang berisiko tinggi
7) Otopsi verbal kematian ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita
8) Melaksanakan Kegiatan Kelas Bumil dan Ibu Balita
9) Melaporkan kegiatan program kepada Kepala Puskesmas
10) Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
4 Program Gizi
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
2) Melaksanakan Penanggulangan Anemia Gizi Besi
3) Melaksanakan Penanggulangan GAKI
4) Melaksanakan Penanggulangan Defisiensi Vit. A
5) Melaksanakan pengukuran Garam Beryodium
6) Melakukan Penyuluhan tentang Gizi Keluarga
7) Melakukan pencatatan dan pelaporan
8) Melaksanakan Pembinaan dan Evaluasi
5 Program Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(P2PL)
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

1) Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan terhadap


penderita, kesehatan lingkungan, perilaku masyarakat dan
perubahan kondisi.
2) Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2PL
3) Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.
4) Ikut

secara

aktif

mencegah

dan

mengawasi

terjadinya

peningkatan kasus penyakit menular serta menindaklanjuti


terjadinya KLB.
5) Mengkoordinasikan regu pengendalian penyakit menular
6) Mengkoordinasi, monitoring dan evaluasi kegiatan PE
7) Melakukan Pencatatan dan Pelaporan
1.

Kesehatan Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan
b Melaksanakan Inspeksi Sanitasi di Tempat-tempat Umum, Tempat
Pengelolaan Makanan, Sarana Pembuangan Sampah dan Limbah
c Melaksanakan pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
d Melaksanakan Pelaksanaan Jentik Berkala (PJB) dan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), bersama lintas program dan lintas sektoral serta
masyarakat.
e Pembinaan dan Pemantauan Sanitasi Sekolah
f

2.

Melakukan Pencatatan dan Pelaporan

Program Penyakit Tidak Menular (PTM)


Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a Membuat perencanaan kegiatan program
b Melaksanakan kegiatan program dengan bekerjasama dengan lintas
program
c Melakukan penyuluhan dan edukasi tentang Penyakit Tidak Menular di
luar dan dalam gedung
d Melaksanakan kegiatan Posbindu di setiap Kelurahan yang ada
e Melaksanakan kegiatan Prolanis di Puskesmas
f Melakukan pencatatan dan pelaporan
6 Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan kunjungan rumah keluarga resiko tinggi
2) Melakukan pembinaan dan penyuluhan pada keluarga resiko tinggi
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

3) Membuat rencana perawatan masing-masing kasus pada keluarga


resiko tinggi
4) Melakukan perencanaan dan evaluasi
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan

BAB VII
KEBIJAKAN KEUANGAN
Kebijakan Keuangan memuat Kebijakan Mengenai Tarif Berdasarkan
Unit Cost dan Subsidi, serta Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan
Keuangan.
1 Kebijakan Tarif Berdasarkan Unit Cost
Kebijakan tarif di Puskesmas Sei Jang memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1 Penetapan Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan didasarkan pada Peraturan
Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Umum.
2 Penetapan tarif peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai
dengan:
- Permenkes RI Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan

Dalam

Penyelenggaraan

Program

Jaminan

Kesehatan

Nasional (JKN).
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HKMENKES/31/I/2014

Tentang Pelaksanaan Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas


Kesehatan Timgkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
2 Sistem Pengelolaan Keuangan dan Pelaporan Keuangan
Sejak ditetapkannya PP 23 Tahun 2005 Tanggal 13 Juni 2005 yang
mengatur

tentang

Pengelolaan

Keuangan

Badan

Layanan

Umum

dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman


Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), maka
secara

hukum

basis

akuntansi

yang

dijadikan

pedoman

dalam

Penatausahaan Keuangan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK),


POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

tetapi

dikonsolidasikan

ke

Laporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah

menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Sedangkan pada


Pengelolaan Keuangan, Puskesmas Sei Jang berpedoman pada hal-hal
dibawah ini :
1 Pengelolaan keuangan Dana APBD berpedoman pada :
1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005

tentang

Standar

Akuntansi Pemerintah
2 Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
4 Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
5 Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 123 Tahun 2009 tentang
Sistem Dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
6 Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 20 tahun 2014 tentang
Kebijakan Akuntansi Kota Tanjungpinang
2 Pengelolaan Keuangan Dana yang berasal dari Alokasi APBN berpedoman
pada :
1 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59 tahun 2006 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
3 Pelaporan Keuangan BLUD berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 76/PMK.05/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

BAB VIII
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH
Limbah puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari
kegiatan puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan
yang tidak berguna, tidak digunakan atau terbuang. Limbah puskesmas dapat
dibedakan menjadi limbah medis dan non medis. Limbah cair terdiri dari
semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari puskesmas yang
kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Limbah klinis
berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi, veterany,
farmasis atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan
bahan-bahan yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan
kecuali jika dilakukan dengan pengamanan tertentu.
Guna mendukung pengelolaan lingkungan yang sehat, Puskesmas
Tanjungpinang memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1 Pengelolaan limbah
Sesuai dengan limbah yang dihasilkan dari pelayanan di Puskesmas
Tanjungpinang, limbah dikelompokkan menjadi :
1 Limbah Domestik
Pengelolaan limbah domestik dilakukan secara mandiri dilakukan oleh
pihak

Puskesmas

Tanjungpinang

setiap

hari

ke

kontainer

tempat

pembuangan sementara yang berada di lingkungan sekitar Puskesmas


Tanjungpinang
2 Limbah Medis
Pengelolaan limbah medis bekerja sama dengan RSUD Kota Tanjungpinang
dan RSUP Provinsi Kepulauan Riau yang telah memiliki insenerator secara
rutin dilakukan perbulan.

8.2

Penampungan Limbah Sementara


Penampungan limbah sementara wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

1 Aman dari gangguan binatang dan lain-lain.


2 Tidak mencemari lingkungan.
3 Limbah diletakkan dalam wadah tertutup sesuai dengan sifat limbah
masing-masing.
4 Petugas wajib memberikan label pada masing-masing jenis sampah.
5 Bangunan fisik penampungan limbah harus memenuhi syarat
bangunan penampungan limbah.
6 Limbah medis akan dikirim ke fasilitas pengolahan limbah minimal
sebulan sekali atau menurut sifat dan kuantitas limbah masingmasing
Alur Penanganan Limbah di setiap Ruang digambarkan pada
bagan di bawah ini.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Bagan 8.1
Alur Penanganan Limbah di Puskesmas Tanjungpinang
SUMBER SAMPAH
Kegiatan Medis

Poli Umum

Poli Gigi

Poli KIA/KB

Poli Gawat
Darurat

Poli Imunisasi

Laboratorium

Kegiatan Non Medis

Tata Usaha

Ruang Program

Ruang Keuangan

MEDIS

NON MEDIS

Benda Tajam :

Jarum suntik

Preparat

Infus set

Ampul/vial

Infeksius :

Kultur stok
infeksius Lab
Alat/barang
yang disentuh
orang sakit

Farmasi :

Obat, vaksin,
serum expired
Sarung
tangan,
masker

Sisa aktivitas
kantor
Dapur
Kamar mandi

Ruang Tunggu
Pasien

ORGANIK

Sisa makanan
Sayuran
Daun kering
dll

Mesin kantor

SPAL
INSENERATOR

NON ORGANIK

Plastik

Besi

Pembungkus
makanan

Kertas

Botol minuman

Kaleng

dll

TEMPAT PEMBUANGAN
SEMENTARA (TPS)
TEMPAT PEMBUANGAN
AKHIR (TPA)

87

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

BAB IX
PENUTUP
Tata kelola atau peraturan internal merupakan pedoman bagi Puskesmas
Tanjungpinang

untuk

menjalankan

prinsip

good

governance

dalam

pengelolaan Puskesmas. Tujuan Puskesmas akan bisa dicapai jika semua


pegawai berpedoman kepada tata kelola yang ada sebagai pedoman didalam
bekerja.
Dalam melaksanakan tata kelola yang baik, Puskesmas Tanjungpinang
tatap berkomitmen kepada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi.
Dengan terbitnya dokumen tata kelola ini, maka diharapkan Puskesmas
Tanjungpinang siap bertransformasi kepada PPK BLUD, dan

diharapkan

dapat meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran Puskesmas dalam


menyajikan

layanan kesehatan

yang berkualitas kepada seluruh lapisan

masyarakat.

POLA TATA KELOLA PUSKESMAS TANJUNGPINANG

87

Anda mungkin juga menyukai