Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI USAHA KECIL DAN MIKRO

USAHA MIKRO adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, atau
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta
USAHA KECIL adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
Perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun Tidak langsung
dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan paling banyak Rp 500 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5 miliar.

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129

Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang (Tohar,
2001:1).
Menurut Ina Primiana mendefinisikan usaha kecil adalah sebagai berikut (Primiana, 2009:11):

Pengembangan empat kegiatan ekonomi utama (core business) yang menjadi motor penggerak
pembangunan, yaitu agribisnis, industri manufaktur, sumber daya manusia (SDM), dan bisnis
kelautan.
Pengembangan kawasan andalan, untuk dapat mempercepat pemulihan perekonomian melalui
pendekatan wilayah atau daerah, yaitu dengan pemilihan wilayah atau daerah untuk mewadahi
program prioritas dan pengembangan sektor-sektor dan potensi.
Peningkatan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.

Sebuah perusahaan kecil yang operasinya relatif kecil, biasanya dengan pendapatan total kurang
dari $5 juta. Perusahaan itu umumnya (a). dikelola oleh pemilik sendiri, (b) memiliki beberapa
pemilik lain, jika ada, (c) semua pemilik secara aktif terlibat dalam menjalankan urusan-urusan

perusahaan kecuali mungkin anggota keluarga tertentu, (d) jarang terjadi pemindahan hak
kepemilikan, dan (e) memiliki struktur modal yang sederhana (Balkaoui, 2000:50)
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau yang memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,- dan milik Warga Negara Indonesia (Adi,
2007:12)
Zulkarnain mendefinisikan pengertian usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi
kriteria sebagai (Zulkarnain, 2006:125):

Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta rupiah, tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
Usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 miliar rupiah.
Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,atau
terafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau skala besar.
Berbentuk badan usaha yang dimiliki perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,
termasuk koperasi
Daftar Pustaka
Ahmed Riahi Balkaoui, 2000, Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ina Primiana, 2009, Menggerakkan Sektor Riil UKM & Industri, Penerbit Alfabeta, Bandung.
M. Kwartono Adi, 2007, Analisis Usaha Kecil Dan Menengah, Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta.
M. Tohar, 2001, Membuka Usaha Kecil, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Zulkarnain, 2006, Kewirausahaan Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dan Penduduk
Miskin, Penerbit Adi Cipta Karya Nusa, Yogyakarta .

http://www.kajianpustaka.com/2013/01/definisi-usaha-kecil.html

Usaha mikro. (SK. Direktur BI No.31/24//Kep/DER tanggal 5 Mei 1998). Usaha yang dijalankan oleh
rakyat miskin atau mendekati miskin. Dimiliki oleh keluarga sumber daya lokal dan teknologi
sederhana. Lapangan usaha mudah untuk exit dan entry.
Usaha kecil. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).

http://www.kajianpustaka.com/2013/01/usaha-mikro-kecil-dan-menengah.html

Definisi Industri:
Definisi Industri Kreatif di Indonesia seperti yang tertulis dalam Cetak Biru Pengembangan Ekonomi
Kreatif Nasional 2009-2015 (2008) dan Kementrian Perdagangan Indonesia adalah:
Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya
kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Menurut Shunfa & Xiangmin (2009) industri kreatif memiliki value added yang tinggi, berbasis
pengetahuan yang intensif dan memiliki daya penetrasi pasar yang tinggi.

Menurut R Caves (2005) industri kreatif menghasilkan produk dan jasa yang mengandung budaya,
seni atau hanya nilai hiburan semata.

Menurut Li & Wang (2006) industri kreatif berkaitan dengan kreatifitas individu dan hak kekayaan
intelektual.

Menurut Feng (2006) industri kreatif dapat mengubah kreatifitas dalam otak manusia menjadi
kenyataan. Industri kreatif dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan struktur
industri dan meningkatkan jumlah tenaga kerja.

Menurut Zheng & Cao (2010) Industri kreatif mengkombinasikan keahlian professional dengan
potensi dan kekayaan pengetahuan.

Menurut Working Group of UK Creative Industry dalam Zheng & Cao (2010), Industri kreatif adalah
industri yang memiliki kreativitas individu yang original, keahlian dan bakat yang berpotensial
untuk kemakmuran dan penciptaan lapangan kerja melalui eksploitasi dari kekayaan intelektual.
Memiliki hubungan antara budaya, kreatifitas, sains, teknologi dan industrialisasi. Karakteristik
yang paling utama adalah originalitas, budaya sebagai basis dan isi materialnya, dan industri
budaya adalah bagian integralnya, industri kreatif tidak dapat terjadi tanpa adanya sains dan
teknologi. Desain kreatif tidak terlepas dari budaya, kreatifitas dan pelayanan.

Menurut Tian & Gao (2011) ekonomi kreatif adalah bentuk pembangunan ekonomi yang maju yang
bergantung pada sumber daya alam yang lebih sedikit. Pendorong utama nya bukan murni
teknologi atau informasi tetapi kreatifitas manusia, produk kreatif bersifat unik karena
menggabungkan budaya, semangat dan kebiasaan, industri kreatif adalah industri yang

berorientasi pada manusia. Proteksi dari kekayaan intelektual berfungsi untuk menjaga energy
vital dari industri kreatif. Pengembangan industri kreatif bukan hanya tergantung pada perilaku
individu dan beberapa perusahaan, tetapi juga interaksi antara perusahaan dengan klaster.
Perusahaan mendapatkan manfaat dari sismbiosis mutualisme dan akses dari rantai nilai industri
yang tinggi.

Menurut Wang & Peng (2009) industri kreatif berbeda dengan industri barang yang diproduksi oleh
mesin ataupun industri buruh dimana orang menjual tenaganya untuk mendapatkan upah, industri
kreatif menghasilkan output modal intelektual yang berlabel originalitas.

Untuk industri yang sangat menghargai kreativitas individu, bakat adalah faktor utama.
Pembangunan industri kreatif bergantung pada input dan output dari modal manusia kreatif dan
pengembangan kelas kreatif. Ketika krisis ekonomi melanda asia, Korea Selatan terselamatkan oleh
tingginya pertumbuhan industri kreatif, alasan mengapa industri game bertumbuh hanya dalam
beberapa tahun adalah karena Korea Selatan kaya akan sumber daya manusia kreatif .

Menurut Weihui, dkk (2008), industri kreatif adalah jenis industri yang beradaptasi dengan ekonomi
yang berbasis pengetahuan, yang diperoleh dari kecerdasan, keahlian dan bakat individu,
menghasilkan kesejahteraan dan menigkatkan tenaga kerja melalui koneksi antara faktor budaya
dengan faktor bisnis dengan cara mengeksploitasi kekayaan intelektual juga berbagai cara
diseminasi produk untuk membentuk efek dari merek (brand effect).
http://sribagjawati.blogspot.com/
Definisi Industri Kreatif menurut DCMS Creative Industries Task Force (1998):
Creative Industries as those industries which have their origin in individual creativity,
skill & talent, and which have a potential for wealth and job creation through the
generation and exploitation of intellectual property and content.

http://program.indonesiakreatif.net/programs/apa-itu-ekonomi-kreatif/

Anda mungkin juga menyukai