0 PEN
P NYA
AKIIT UM
UMUM
M
DI
D IND
DON
NES
SIA
A
(D
DENG
GAN PEND
P
DEKA
ATAN
N KLIINIK)
)
PE
ENULIS
S: Dw
wi Yuda
a Herd
danto (KU-111829)
(deng
gan pe
enamba
ahan ma
ateri diiabetess mellituus, sinusitis
& pe
enyakit jantung
g koronner olehh Surenndra Prrabhaw
wa)
Editorr & La
ayout: Dwi Yuda
Y
H
Herda
anto
Pen
nerbitt:
y aherrdan
yuda
ntopprodducttion
D
Dapat
di-down
d
nload di
d www
w.yudahherdantto.com
Didedikasikan untuk:
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT semoga catatan singkat ini
bisa bermanfaat bagi kemajuan ilmu kedokteran dan dapat membantu kita
semua insyaAllah dalam berjihad di jalan Allah SWT sebagai seorang
dokter masa depanamin
(Dwi Yuda Herdanto)
Te
ent
tan
ng
g Pe
en
nuliis
Nama: Dwi Yudaa Herdanto
Nicknaame: Yudaa Danto
NIM: 06/1953955/KU/118229
Agamaa: Islam
Jenis Kelamin:
K
Laki-Laki
Golonggan Darah: B
Tempaat Tanggaal Lahir: Yogyakart
Y
ta, 27 Jannuari 19900
Alamatt: Jalan Prof. Dr. Soepomo 131 RT 35 RW 09 Warungboto Umbulharjo
Yogyakkarta Indoonesia
E-Mail:: yuda270011990@yaahoo.co.idd
Websitte: www.yyudaherdaanto.com
Nomorr HP: + 622 8586 8 2727 87
Riwayaat Pendiddikan:
TTK PEMBINNA Yogyakaarta (19933-1994)
TK
T TUNAS HARAPANN Sub Unnit Dharm
ma Wanita Pertaminna Pangkalan
S
Susu,
Sumatera Utara (1994-1995)
SD
S 2 Dharm
ma Patra YKPP Panngkalan Suusu, Sumaatera Utarra (1995-19997)
SD
S Dharmaa Patra 1 YKPP
Y
Ranttau, Aceh Timur (1997-1998)
SD
S GLAGAHH 1 Yogyakkarta (1998-2001)
SMP
S N 4 Yoogyakartaa (2001-2004)
SMAN
S
3 Yoogyakarta (2004-2006)
Fakultas
F
Keedokterann UGM Penndidikan Dokter
D
20006 (2006-)
Buku ini tidak akan maksimal tanpa bantuan rekan saya, terima
kasih kepada Surendra atas penambahan referensinya.
Nama: Surendra Prabhawa
Nickname: Sur - Rendra
Agama: Islam
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Golongan Darah: A
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 10 Agustus 1987
Alamat:
Jalan C.Simanjuntak GK V / 391 Terban 55223, Yogyakarta
Komplek MIGAS XV/6 Jl.Anggrek, Kelapa Dua, Jakarta Barat
E-Mail: surendra_prabhawa@yahoo.co.uk
Nomor HP: + 62 85 68 666 061
Riwayat Pendidikan:
TK IKAL II Jakarta
SD Bhakti Jakarta
SMPN75 Jakarta
SMAN 78 Jakarta
Fakultas Kedokteran UGM Pendidikan Dokter 2006 (2006-)
DAFTAR ISI
PENYAKITTROPIKINFEKSI
11
15
20
21
23
26
30
31
34
38
41
PENYAKITCARDIOCEREBROVASCULAR
45
DENGUEHAEMORRHAGICFEVER(DwiYudaHerdanto)
MALARIA(DwiYudaHerdanto)
TYPHOIDFEVER(DwiYudaHerdanto)
DIARE(DwiYudaHerdanto)
PENYAKITSALURANPERNAFASAN
ISPA(INFEKSISALURANPERNAFASANAKUT)
PHARYNGITIS(DwiYudaHerdanto)
SINUSITIS(DwiYudaHerdanto&SurendraPrabhawa)
OTITISMEDIA(DwiYudaHerdanto)
ACUTEBRONCHITIS(DwiYudaHerdanto)
PNEUMONIA(DwiYudaHerdanto)
TUBERCULOSISPARU(DwiYudaHerdanto)
COPD(DwiYudaHerdanto)
ASTHMABRONCHIAL(DwiYudaHerdanto)
HIPERTENSI(DwiYudaHerdanto)
PENYAKITJANTUNGKORONER(DwiYudaHerdanto&SurendraPrabhawa)
STROKE(DwiYudaHerdanto)
46
51
59
PENYAKITORGANLAIN
DIABETESMELLITUS(DwiYudaHerdanto&SurendraPrabhawa)
APPENDICITIS(DwiYudaHerdanto)
HEPATITISA(DwiYudaHerdanto)
HEPATITISB(DwiYudaHerdanto)
CIRRHOSISHEPATIS(DwiYudaHerdanto)
ANEMIA(DwiYudaHerdanto)
IRONDEFFICIENCYANEMIA(DwiYudaHerdanto)
64
65
71
74
76
82
86
89
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
Jenis ssRNA
Panjangnya 11 kb
Terdapat 4 serotipe virus:
DEN-1
DEN-2
DEN-4
SEROTYPE TERHADAP MANIFESTASI KLINIK!
Thrombocytopenia: DEN 2 & 4 > Den 1 (4x lebih beresiko)
Hematemesis: DEN 4 > DEN 1, 2 (2x lebih beresiko)
Memiliki vektor nyamuk dari genus aedes dapat hidup pada air jernih, yaitu:
Ae.Aegypti
Ae.Albopictus
Ae.Polynesiensis
Ae.Scutellaris
PATOGENESIS PENYAKIT!
Patogenesis DBD cenderung terjadi akibat mekanisme imunopatologis. Beberapa
respon imun yang berperan dalam patogenesis DBD:
Humoral
Fagositosis virus, yang justru menyebabkan replikasi virus & sekresi sitokin
oleh makrofag
Komplemen
www.yudaherdanto.com
Selain dari teori tadi, patogenesis DBD juga dikatikan dengan adanya teori secondary
heterolous infection, yaitu DBD terjadi bila ada infeksi rekuren oleh virus dengue yang
berbeda tipe. Infeksi rekuren ini menyebabkan reaksi anamnestik antibodi yang menyebabkan
konsentrasi kompleks imun yang tinggi. Dan menyebabkan:
Aktivasi makrofag
fagositosis kompleks virus-antibodi
virus bereplikasi didalam
makrofag
Aktivasi T-helper & T-sitotoksik, memproduksi:
Limfokin
IFN
mengaktivasi monosit
mensekresikan mediator inflamasi (TNF,
IL-1, PAF, IL-6, Histamin)
menyebabkan disfungsi endotel & kebocoran
plasma..
Aktivasi komplemen (C3a & C5a) juga menyebabkan kebocoran plasma.
Mekanisme kejadian trombositopenia, yaitu akibat:
Supresi sumsum tulang (hiposeluler & supresi megakariosit)
Destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit
EFEK VIRUS LANGSUNG TERHADAP HOST!
Induksi sitokin oleh monosit (TNF-, IL-1) kebocoran kapiler & shock
Supresi hematopoiesis trombositopenia & perdarahan
Menghambat PAI perdarahan
Kerusakan sel hepar peningkatan transaminase & nekrosis hepar
RESPON HOST TERHADAP INFEKSI VIRUS DENGUE!
kebocoran
Produksi sitokin oleh limfosit T spesifik dengue (IFN-, IL-2, TNF-)
kapiler & shock
Lisis oleh limfosit T dan sel NK terhadap monosit yang terinfeksi virus
kebocoran
kapiler & shock
Cross-reactivity antara antibody anti-dengue terhadap plasminogen perdarahan
Pembentukan & aktivasi kompleks imun
trombositopenia & perdarahan
ANAMNESIS (TANDA GEJALA)!
Dapat bersifat asymtomatik
Demam tidak khas / demam dengue / demam berdarah dengue / SSD
Demam selama 2-7 hari
Adanya fase kritis yaitu fase penurunan panas selama 2-3 hari, dimana beresiko terjadi
shock.
Pada masa inkubasi (4-6 hari): Nyeri kepala, nyeri tulang belakang, lelah
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
DEMAM DENGUE
(minimal 2 gejala selain demam)
Demam 2-7 hari
Nyeri kepala
Nyeri retro-orbital
Myalgia & Atralgia
Fisik: Ruam kulit
Fisik: Petechiae
Lab: Leukopenia
www.yudaherdanto.com
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Leukosit normal / Leukopenia
Pada hari ke-3, Hapusan darah tepi: Limfositosis relatif & Limfosit Plasma Biru
Pada hari ke-3-8, Trombositopenia
Pada hari ke-3, peningkatan Hematokrit lebih dari 20%
Faktor Hemostasis: PT, APTT, Fibrinogen, D-Dimer, FDP
Hipoproteinemia (akibat kebocoran plasma)
SGOT / SGPT meningkat
Uji HI: dilakukan pada awal rawat inap dan akhir rawat inap (surveillance)
DIAGNOSIS LABORATORIUM DENGUE VIRUS!
Deteksi antibody (IgG & IgM), deteksi respon imun:
IgM terdeteksi pada hari 1-6 hari (fase akut), dan persisten selama 60-90 hari
o Fluorescent antibody test
o ELISA
o Dot blot test
IgG terdeteksi setelah hari ke-5 pasca-infeksi, dan persisten selama beberapa
tahun. Dapat terjadi respon anamnestik IgG pada infeksi sekunder.
o Hemagglutination inhibiton test
o Plaque reduction neutralization test
o Fluorescent antibody test
o ELISA
o Dot blot tests
o Complement fixation test
Isolasi, deteksi & identifikasi virus
Mouse inoculation
Mosquito inoculation
PCR
Hybridization probes
Immunohistochemistry
PEMERIKSAAN RADIOLOGI!
X-Ray hemithorax kanan posisi lateral decubitus kanan
Efusi pleura akibat
kebocoran plasma
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
Jika membaik dalam 3-4 jam, kurangi jadi 5 ml/Kg/jam.. jika membaik lagi
dalam 2 jam, kurangi lagi jadi 3 ml/Kg/jam.. jika membaik lagi, cairan
dihentikan setelah 24-48 jam.
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
MALARIA
DESKRIPSI PENYAKIT!
Penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit,
dengan ditemukannya bentuk aseksual plasmodium dalam darah.
Parasit penyebab malaria:
Menyebabkan malaria tropical atau malaria
Plasmodium Falciparum
tertiana maligna.
Plasmodium Vivax
Menyebabkan malaria tertiana benigna (kasus paling
banyak di Indonesia)
Plasmodium Ovale
Menyebabkan malaria tertiana (kasus paling ringan,
kadang sembuh spontan)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
Intermezzo.
Sitoaderence: perlekatan eritrosit yang terinfeksi parasit pada permukaan endotel vaskular.
Perlekatan ini akibat molekul adesif pada eritrosit yang berupa PfEMP1 (Plasmodium
Falciparum Erythrocyte Membran Protein 1) yang menempel dengan molekul adesif pada endotel
vaskuler yang berupa CD36, trombospondin, ICAM-1, VCAM, ELAM-1.
Rosetting: eritrosit yang terinfeksi parasit yang dikelilingi oleh 10 atau lebih eritrosit tanpa
plasmodium. Hal ini dapat menyumbat aliran darah
Sekuestrasi: adanya sitoaderen menyebabkan plasmodium tidak lagi beredar di sirkulasi.
Sekuestrasi hanya terjadi pada P.Falciparum, yang hanya terjadi pada organ vital (otak, hepar,
ginjal, dll)
Toxin malaria: LPS & GPI (Glycosil Phosphatidyl Inositol)
Sitokin terhadap toxin malaria: TNF- (tinggi pada malaria cerebral), INF-, IL-1, IL-3, IL-6
NO (Nitrit Oksida): masih kontroversial, ada hipotesis bahwa kadar NO yang rendah & tinggi
akan mengganggu fungsi organ, menimbulkan malaria berat. Sedangkan kadar NO yang
normal, justru memberi efek protektif.
www.yudaherdanto.com
PEMERIKSAAN FISIK!
Kepala-Leher
Splenomegali
Hepatomegali
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Apusan darah tepi (dilakukan sebanyak 3x khususnya pada saat demam)
menemukan plasmodium
OPTIMAL
mendeteksi laktat dehidrogenase plasmodium dengan cara
immunochromatographic, sehingga dapat membedakan P.Falciparum &
P.Vivax.
Uji serologi
Jarang untuk diagnosis, karena antibodi spesifik baru muncul setelah beberapa
hari parasitemia.
PCR
www.yudaherdanto.com
Non-ACT
Primakuin 15mg
Untuk P.Falciparum & P.Vivax
Dosis:
P.Falciparum 45 mg (3 tablet) dosis tunggal
P.Vivax 15 mg selama 14 hari
Obat kombinasi non-ACT
ICU
Pertahankan vital sign, trauma
Beri cairan maksimal 1500ml
Diet porsi kecil tapi sering (kalori, karbohidrat, garam)
www.yudaherdanto.com
10
TYPHOID FEVER
DESKRIPSI PENYAKIT!
Disebabkan oleh Salmonella Typhi & Salmonella Paratyphi
Sangat dipengaruhi sanitasi lingkungan (air & makanan)
Masa inkubasi S.Typhi selama 10-14 hari!!!
PATOGENESIS PENYAKIT!
Salmonella Typhi dan Paratyphi masuk ke dalam tubuh manusia secara oral (melalui
makanan)
Beberapa kuman dimusnahkan di lambung, semakin baik sistem imun mukosa (IgA)...
semakin mudah kuman dihancurkan..
Kuman yang lolos dari pemusnahan, akan masuk ke usus dan menembus sel epitel dan
lamina propria
Di lamina propria, kuman berkembang biak dan difagosit oleh makrofag
www.yudaherdanto.com
11
DIAGNOSIS BANDING!
Tuberculosis, Brucellosis, Viral hepatitis, Malaria, Amoebiasis
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: Lemas, Perut tidak nyaman
Status Gizi: Tingkat kesadaran: pada kondisi parah dapat menyebabkan gangguan kesadaran
VITAL SIGN!
Tekanan Darah: Nadi:
Hepatosplenomegaly
Anemia
LED meningkat
www.yudaherdanto.com
12
MANAJEMEN!
Dikenal sebagai Trilogi Manajemen Demam Tifoid
Terapi Medikamentosa:
Tiamfenikol 4x500mg/hari
Tidak boleh untuk ibu hamil trimester pertama
Cotrimoxazole
2x2tablet (Sulfametoksazol 400mg + Trimetoprim 80mg)
selama 2 minggu
Tidak boleh untuk ibu hamil
Kombinasi 2 antibiotik:
Jika ada 2 macam organisme dalam kultur darah
Ditemukan toksik tifoid, peritonitis, perforasi, syok septik.
Kortikosteroid 3 x 5mg
Jika ada toksik tifoid & syok septic
Terapi Non-Medikamentosa:
Menjaga posisi tidur (Tidak boleh posisi dekubitus & pneumonia ortostatik)
EDUKASI & PREVENTIF!
Menjaga sanitasi lingkungan, air, makanan, jamban
Vaksinasi untuk orang yang bermigrasi, orang yang terpapar, petugas laboratorium.
VAKSINASI!
Jenis Vaksin:
Jika sedang diberi obat malaria (klorokuin), vaksinasi dilakukan setelah 24 jam.
Efek samping: sakit kepala, demam, nyeri lokal, nyeri dada, hipotensi, syok.
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
13
KOMPLIKASI!
Komplikasi intestinal (perforasi usus, pancreatitis, ileus, perdarahan)
Komplikasi ekstra-intestinal (myocarditis, gagal sirkulasi perifer, anemia hemolitik,
trombositopenia, trombosis, pneumonia, empyema, pleuritis, hepatitis, kolesistitis,
glomerulonefritis, osteomyelitis, artritis, neuropsikiatrik)
TYPHOID CARRIER
DESKRIPSI PENYAKIT!
Yaitu seseorang yang fesesnya mengandung S.Typhi namun tidak ada gejala klinis
(asymptomatic).
Merupakan faktor resiko terjadinya outbreak demam tifoid
Bersifat asymtomatic
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Ditemukan S.Typhi pada feses atau urin
Jika dilakukan biakan secara acak serial selama minimal 6x, dan tidak
ditemukan S.Typhi, maka dinyatakan bukan pengidap karier tifoid.
Pemeriksaan serologi Vi
Ciprofloxacin 2x750mg/hari
Norfoloxacin 2x400mg/hari
Tidak ada kasus kolelitiasis
Cotrimoxazole 2 x 2tablet/hari
Ada infeksi Schistosoma Haematobium pada traktus urinarius
Eradikasi parasit:
Prazikuantel 40mg/hari
Metrifonat 3 x 7,5-10mg/hari selama 2 minggu
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
14
DIARE
DESKRIPSI PENYAKIT!
Yaitu defekasi dengan tinja berbentuk cair atau semi-solid, dengan kandungan air
>200 gram atau 200ml/hari. Atau defekasi dengan tinja berbentuk cair atau semi-solid
>3x/hari.
Klasifikasi:
Diare osmotik
Disebabkan substansi pada lumen yang menginduksi
sekresi cairan.
Diare sekretori
Disebabkan substansi endogen (secretagogues) yang
menginduksi sekresi cairan
Etiologi: Bakteri, Virus, Parasit, Non-Infeksi (makanan & obat)
PATOGENESIS PENYAKIT!
Patogenesis rotavirus!
www.yudaherdanto.com
15
Shigella Dysentery
feses mengandung darah, kram, nyeri abdomen,
demam, muntah & prolapse rectum
DIAGNOSIS BANDING!
Infeksi
SOME DEHYDRATION
SEVERE DEHYDRATION
Tanda gejala ( 2 / lebih):
Tanda gejala ( 2 / lebih):
Tidak sadar / letargi
Gelisah
Mata mengantuk
Mata mengantuk
Tidak dapat minum
Haus
Cubitan kulit, kembali >
Cubitan kulit, lambat
2 detik.
kembali
Terapi:
Terapi:
Terapi:
Terapi diare A (beri
Terapi diare B (beri
Terapi diare C (cairan)
cairan & makanan)
cairan & makanan)
di rumah
Follow-up setelah 5
Follow-up setelah 5
hari
hari
VITAL SIGN!
Tekanan Darah: normal atau hipotensi (jika ada dehidrasi)
Nadi: normal atau tachycardia
Respirasi: normal atau dyspnea
Suhu: normal atau demam (jika ada infeksi)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
16
PEMERIKSAAN FISIK!
Kepala-Leher
Nyeri tekan
Distensi usus
Pemeriksaan rectal:
Salmonellosis neutropenia
Pemeriksaan kadar elektrolit, ureum & kreatinin
mengetahui status cairan & mineral
tubuh.
Rectoscopy & sigmoidoscopy pada diare dengan darah
Colonoscopy & biopsi mukosa pada diare dengan inflamasi berat
Uji serology & uji PCR
digunakan untuk membedakan infeksi oleh E.Hystolitica atau
E.Dispar
MANAJEMEN!
Oral Rehydration Solution (ORS) menurunkan osmolaritas
Suplementasi Zinc 20mg selama 10-14 hari
menurunkan durasi diare sekitar 17 jam
& keparahan, menurunkan biaya sekitar 5%
Antibiotik
Ciprofloxacin (500mg 2x/hari selama 5-7 hari),
Patogen invasif
Cotrimoxsazol (800mg 2x/hari), Erythromycin (250-500mg 4x/hari)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
17
Atapulgit
pemadat feses, dehidrasi tetap terjadi, diare menjadi tidak
terdeteksi
Loperamide
memendekkan durasi diare, efek samping fatal pada bayi &
anak-anak
KESIMPULAN PENGGUNAAN ANTI-DIARE & ANTI-EMETIK!
Tidak menguntungkan!!! Khususnya pada anak
Sudah mulai ditinggalkan
Tetap menimbulkan dehidrasi atau diare bahkan membuat gejala diare samar
Efek samping bahaya & fatal
MANAJEMEN DIARE STANDAR WHO-UNICEF UNTUK ANAK!
Informasi kepada ibu, Kapan memberikan terapi diare di rumah
Terapi diare dengan, ORS osmolaritas rendah.
Lanjutkan pemberian makan
Berikan antibiotik bila perlu
Berikan suplemen zinc selama 10-14 hari (20mg untuk pasien >6bulan, 10mg untuk
pasien <6bulan)
Berikan saran pada ibu, untuk meningkatkan pemberian makan & cairan jika terjadi diare
lagi.
Kolera
WC/rBS: vaksin mati untuk wanita hamil & menyusui
CVD103-HgR: vaksin dilemahkan untuk bayi
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
18
SOME DEHYDRATION
SEVERE DEHYDRATION
Rehidrasi: (ORS)
Rehidrasi:
50-100 ml/Kg BB selama 3-4
IV ringer lactat / salin
jam
normal (20 ml/Kg BB)
hingga status mental
membaik
ORS 100 ml/Kg BB
selama 4 jam atau
dextrosa 5%
Penggantian cairan:
Penggantian cairan:
Jika tidak dapat minum, berikan
60-120 ml ORS (BB < 10Kg)
melalui NGT / berikan 5%
120-240 ml ORS (BB >10Kg)
dextrosa dengan 20 mEq/L KCL
60-120 ml ORS (BB
<10Kg)
120-240 ml ORS (BB
>10Kg)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
19
PENYAKIT
SALURAN PERNAFASAN
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
20
PHARYNGITIS
DESKRIPSI PENYAKIT!
Proses inflamasi pada pharynx, hypopharynx, uvula, tonsil.
Etiology Pharyngitis:
C.Diphteriae
Sering terjadi pada anak usia 4 10 tahun
PATOGENESIS!
Terjadinya pelepasan toxin extrasel & protease oleh bakteri & virus, sehingga menyebabkan
peradangan pada mukosa pharynx
ANAMNESIS (TANDA GEJALA)!
Batuk, radang tenggorokan
Demam (selama 3 5 hari)
Malaise
Limfadenopati cervical (pada infeksi streptococcus)
PHARYNGITIS BAKTERI
Demam menggigil
Sakit tenggorokan
Pusing
Riwayat kontak orogenital,
riwayat demam rheumatik
Adenopati Cervical Anterior
Eksudatif tonsilitis, adenopati
cervical, lelah akibat infeksi
EBV
PHARYNGITIS VIRUS
Batuk & Rhinorrhea
Ringan & sembuh sendiri
Adenovirus Konjungtivitis
Adenopati Cervical Posterior
HSV
Vesikel / Ulkus pada
palatum.
Vesikel pada
Coxsackie
palatum molle, uvula.
DIAGNOSIS BANDING!
Bronchitis
Croup disease
Rhinitis
Pneumonia
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: lemah
Status Gizi: normal
Tingkat kesadaran: normal
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
21
VITAL SIGN!
Tekanan Darah: Nadi: Respirasi: Suhu: demam
PEMERIKSAAN FISIK!
Kepala-Leher
Eritema pharynx
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
22
SINUSITIS
DESKRIPSI PENYAKIT!
Sinusitis adalah inflamasi mukosa sinus paranasal (biasanya paling sering ditemukan
adalah sinusitis maksilla) yang menyebabkan gangguan mukosiliar, yang dapat
disebabkan oleh infeksi ataupun non-infeksi (alergi & autoimun).
Klasifikasi sinusitis!
Chronic Sinusitis (>3 bulan) bisa karena alergi atau infeksi bakteri/jamur
Faktor predisposisi!
Bakteri aerob
Jamur
PATOGENESIS!
Edema pada kompleks osteomeatal (kompleks meatus media & ethmoidalis anterior)
akibat edema, mukosa yang letaknya saling berhadapan akan saling bersinggungan sehingga
silia tidak dapat bergerak & lendir tidak dapat dialirkan (gangguan drainase dan ventilasi
didalam sinus)
cairan lendir menjadi lebih kental (media baik bagi pertumbuhan bakteri)
terjadi infeksi bakteri anaerob sinus paranasal mengalami hipertrofi dan poliploid.
ANAMNESIS (TANDA & GEJALA)!
Demam, lesu, pusing
Batuk / pharyngitis
Hidung tersumbat
Ingus kental kadang berbau, dirasakan mengalir ke nasofaring.
Rasa nyeri di daerah sinus yang terkena
Referred pain:
Sinusitis maksilla
Nyeri dibawah kelopak mata kadang terasa nyeri di gigi
(proc.alveolaris)
Sinusitis ethmoid
Nyeri dipangkal hidung, belakang bola mata dan bagian
parietal.
Sinusitis sphenoid
mastoid.
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
23
DIAGNOSIS BANDING!
Common cold, Rhinitis, Pharingitis, Adenoiditis, Tonsilitis, migraine
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: lesu
Status gizi: normal
Tingkat kesadaran: normal
VITAL SIGN!
Tekanan darah: Nadi: Respirasi: Suhu: Demam
PEMERIKSAAN FISIK!
Pemeriksaan kepala-leher:
Kurang akurat
Conventional sinus radiography
mengidentifikasi tumor
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
24
MANAJEMEN!
Acute Sinusitis
Simptomatik sebagai obat 1st line
Antihistamin
Kotrimoksazole
seperti
update terbaru tahun 2007, menunjukkan bahwa penggunaan antibiotic & kortikosteroid tidak
efektif dalam menangi sinusitis akut
Chronic Sinusitis
Nasal irrigation / nasal flush memperbaiki kondisi rongga sinus & gejalanya
Bedah (Functional Endoscopic Sinus Surgery/FESS)
mengembalikan ventilasi sinus
& fungsional mukosiliar
Balloon sinuplasty (menggunakan balloon untuk menyangga rongga sinus)
Agen anti-fungal (nasal topical) pada kondisi sinusitis kronik akibat infeksi jamur.
Nasal steroid spray (triamcinolone) pada kasus sinusitis alergi & sinusitis kronik
EDUKASI & PREVENTIF!
Menjauhi faktor resiko:
Menjauhi allergen
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
25
OTITIS MEDIA
DESKRIPSI PENYAKIT!
Otitis media adalah infeksi & inflamasi pada telinga tengah (auris media), dimana
terjadi pada daerah diantara membran tymphani dengan auris interna (saluran eustachii).
Insidensi terbanyak pada bayi dan anak (<7tahun), hal ini akibat:
Musim dingin
S.Pneumonia
H.Influenza
Moraxella catarrhalis
Virus
Effusion otitis media / serous otitis media
Ditemukannya cairan dalam auris media akibat perubahan tekanan menjadi lebih
negatif dikarenakan perubahan fungsi saluran eustachii.
Biasanya akibat infeksi saluran nafas atas oleh virus.
Biasa disebabkan oleh infeksi:
H.Influenza
Moraxella catarrhalis
www.yudaherdanto.com
26
Nyeri di telinga
Tanpa nyeri
Glue-ear (cairan dalam auris media yang semakin kental bila tidak diobati)
Chronic otitis media
Tanpa nyeri
Otorrhea
Gangguan pendengaran
DIAGNOSIS BANDING!
Otitis externa
Post-auricular adenitis.
Referred pain (pada sakit gigi).
Infeksi herpes pada telinga
Ada benda asing pada saluran telinga luar
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: normal
Status Gizi: normal
Tingkat kesadaran: normal
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
27
VITAL SIGN!
Tekanan Darah: Nadi: Respirasi: Suhu:
Suhu telinga yang terinfeksi 0,5oC lebih tinggi dibanding suhu telinga normal
PEMERIKSAAN FISIK!
Otoscope
Pada Effusion otitis media: adanya cairan kuning jernih di auris media &
secret cairan telinga
Hanya diindikasikan pada anak dengan kondisi berat & tidak berespon
terhadap terapi antibiotik.
Suatu probe yang dimasukkan dalam saluran telinga, dan akan melepaskan
gelombang suara dan mengukur refleksinya.
Transmisi pada telinga yang sakit lebih rendah daripada telinga yang normal,
hal ini akibat telinga sakit terpenuhi oleh cairan.
untuk mengetahui fungsional pendengaran, biasanya dilakukan pada
Audiometer
otitis media kronik.
CT-Scan
pada kondisi otitis media akut yang diikuti mastoiditis, untuk mengetahui
kemungkinan adanya abses epidural (komplikasi intracranial)
MANAJEMEN!
Otitis media akut cenderung sembuh sendiri, namun perlu dimonitoring untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
Manajemen untuk acute otitis media
Terapi 1st line Amoxicillin 500mg (7-10 hari) / azithromycin, (apabila ada
alergi penisilin) diganti dengan amoxicillin-clavulanate.
Palliatif
acetaminophen & ibuprofen (oral), anti-pyrine & benzocaine
(ear-drop)
Apabila dalam 2-3 hari belum sembuh, pasien harus kembali ke dokter.
Manajemen untuk chronic & effusion otitis media
Jika tidak sembuh dalam 6-12 minggu, dilakukan hearing test / audiometry.
www.yudaherdanto.com
28
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
29
ACUTE BRONCHITIS
DESKRIPSI PENYAKIT:
Etiology
Parainfluenza, Influenza, RSV, mycoplasma, Infeksi bakteri sekunder
(S.Pneumonia, H.Influenza, S.Aureus)
ANAMNESIS (TANDA GEJALA)!
Terjadi selama 14 hari
Gejala pharyngitis:
Demam
Coarse crackle
Wheezing
Tachypnea
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Kultur darah
CBC (leukositosis neutrofilia)
MANAJEMEN!
Bronchodilator Pada pasien dengan suara wheezing
Macrolide Pada pasien dengan infeksi mycoplasma
Antibiotik & larutan batuk kurang bermanfaat
EDUKASI & PREVENTIF!
Istirahat
Menjaga kondisi tubuh & asupan gizi
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
30
PNEUMONIA
DESKRIPSI PENYAKIT!
Infeksi & inflamasi paru akibat inhalasi suatu mikroorganisme, yang mengganggu
pertukaran gas.
Penyebab pneumonia:
Perokok
Immunosupresi
Imobilitas
PATOGENESIS PENYAKIT!
Terjadi kongesti inflamasi
hiperemia
paru berwarna merah-gelap
terjadi
eksudasi cairan perdarahan (pada alveolus & bronchus)
Membentuk konsistensi
hepar (red hepatization)
Permukaan paru menjadi kuning keabuan
pada eksudat,
sel merah digantikan neutrofil (grey hepatization)
Pada pasien immunocompetent, masa infeksi selama 7-10 hari
Pada pneumonia akibat FUNGAL:
Histoplasma capsulatum
Inhalasi spora
Terdapat di alveolus
difagosit makrofag
alveolar
terjadi multiplikasi spora intrasel
migrasi makrofag
menuju limfonodi mediastinal
di uptake sistem retikuloendotel
(hepar & spleen).
Ada Spora Inflamasi Infiltrasi Nekrosis Kalsifikasi
Blastomyces dermatitides
Inhalasi spora
Terdapat di paru
Respon inflamasi (Granuloma
Non-Kaseosa & Sel raksasa)
Penyebaran hematogen (Kulit, CNS,
Tulang, Genitourinari).
Pada pneumonia akibat VIRUS:
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
31
Dyspnea
Tachypnea
< 2bulan 60x/menit
2 12 bulan 50x/menit
1 5 tahun 40x/menit
dewasa > 20/menit
Suhu: demam
PEMERIKSAAN FISIK!
Thorax
Kavitasi
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
32
Invasif
Pungsi pleural
Biopsi paru (trans-bronchial & paru)
Broncho-Alveolar Lavage
Bronchoscopy
MANAJEMEN!
Oksigenasi
Penambahan cairan
Terapi antibiotik (Ciprofloxacin, Tetracycline)
atau
alternatif
www.yudaherdanto.com
33
TUBERCULOSIS
DESKRIPSI PENYAKIT!
Merupakan penyakit akibat infeksi mycobacterium tuberculosis (M.Avium, M.Kansasii,
M.Bovis) yang dapat menyebar melalui droplet atau kontak dekat (batuk, bersin, bicara).
Sifat mycobacterium adalah AFB (Acid Fast Bacilli)
Insidensi di Indonesia ada di peringkat 3 terbanyak setelah india & cina. Di dunia setiap
1 detik terdapat 1 pasien yang terinfeksi, dan tiap tahun 3 juta orang meninggal akibat
TB. Dimana usia produktif (25-44 tahun) rawan terinfeksi.
Predileksi infeksi tuberculosis: Paru & pleura, tulang & sendi, genitourinari, CNS,
limfatik, diseminasi TB.
Faktor resiko: pasien HIV, imunosupresan, DM, lansia, malnutrisi, imigran, perokok,
alkoholik.
PATOGENESIS PENYAKIT!
Inhalasi droplet Multiplikasi mycobacterium didalam alveoli
Terjadi penyebaran ke limfonodi regional
Terjadi reaksi inflamasi akut (PMN, monosit), akibat dari inflamasi akut memungkinkan
terjadinya:
www.yudaherdanto.com
34
PEMERIKSAAN FISIK!
Pemeriksaan thorax: auskultasi (post-tussive apical rales)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Pemeriksaan mikroskop sputum, berdasar kategori TB
Pemeriksaan X-Ray top lordotic pada apex paru (Pengamatan tunggal menggunakan
X-Ray dapat menyebabkan overdiagnosis kasus)
Kultur
PCR
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
35
MANAJEMEN!
Menggunakan obat FDC, yaitu:
75 mg INH (H)
Kategori pasien TB
PENGOBATAN TB KHUSUS!
Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi streptomisin
Ibu menyusui melakukan prevensi pada bayi dengan konsumsi INH
Jika mau menggunakan kontrasepsi:
OAT ditunda
TB meningitis
TB milier
TB Pleuritis eksudativa
TB perikarditis konstriktiva
Indikasi operasi!
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
36
MANAJEMEN KATEGORI 1
BERAT BADAN
30 37 kg
38 54 kg
55 70 kg
> 70 kg
MANAJEMEN KATEGORI 2
BERAT BADAN
(2RHZE / 4R3H3)
TAHAP INTENSIF
(Tiap hari selama 2 bulan)
2 tablet 4 FDC
3 tablet 4 FDC
4 tablet 4 FDC
5 tablet 4 FDC
TAHAP LANJUTAN
(3 kali seminggu selama 4 bulan)
2 tablet 2 FDC
3 tablet 2 FDC
4 tablet 2 FDC
5 tablet 2 FDC
TAHAP INTENSIF
Selama 3 bulan
Setiap hari
Setiap hari selama
selama 2 bulan
1 bulan
2 tablet 4FDC 2ml 2 tablet 4FDC
streptomisin injeksi
TAHAP LANJUTAN
(3 kali seminggu selama 5
bulan)
38 54 kg
3 tablet 2FDC
2 tablet Ethambutol
55 70 kg
4 tablet 2FDC
2 tablet Ethambutol
> 70 kg
5 tablet 2FDC
2 tablet Ethambutol
30 37 kg
MANAJEMEN KATEGORI 3
2 tablet 2FDC
2 tablet Ethambutol
BERAT BADAN
TAHAP INTENSIF
1x/hari selama 3 bulan (84 hari)
TAHAP LANJUTAN
3x/minggu selama 5 bulan (60x)
30 37 kg
38 54 kg
55 70 kg
> 70 kg
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
37
COPD
DESKRIPSI PENYAKIT!
Chronic Obstructive Pulmonary Disease
Suatu kondisi penyakit yang di karakteristik oleh keterbatasan aliran udara yang
reversibel tidak sempurna & juga progresif akibat Respon inflamasi paru terhadap
partikel & gas berbahaya.
PATOGENESIS!
Faktor inisiasi (infeksi virus, rokok) dapat mengganggu mukosiliar dalam melakukan
pembersihan jalur pernafasan, kerusakan pada mukosiliar akan menyebabkan kolonisasi bakteri
(adhesi bakteri). Dengan adanya bakteri akan menyebabkan produksi produk bakteri, yang
berupa:
Lipopolisakarida
Histamin
Protease (merusak alveoli)
Akibat produk bakteri ini, menyebabkan kerusakan epitel dimana kerusakan epitel akan
menyebabkan progresi COPD & kembali mengganggu mukosiliar dalam melakukan
pembersihan jalan nafas.
Adanya respon inflamasi akan menyebabkan:
Peningkatan stress oxidative (konsumsi anti-oxidant)
Peningkatan aktivitas elastolytic (perubahan keseimbangan elastase dan anti-elastase)
Akibat respon ini, akan menyebabkan progresi COPD!
PATOFISIOLOGIS!
Hipersekresi mukus (obstruksi lumen)
Disrupsi alveolar (emfisema)
Inflamasi & fibrosis mukosa dan peribronchial (Obliterative bronchiolitis)
Eksaserbasi akut COPD:
www.yudaherdanto.com
38
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: susah bernafas
Status Gizi: Tingkat kesadaran: VITAL SIGN!
Tekanan Darah: Nadi: hipertensi (pada hipertensi pulmoner)
Respirasi: dyspnea
Suhu: PEMERIKSAAN FISIK!
Thorax
Wheezing
Bila dibandingkan dengan normal, rasio FEV1/FVC pada COPD adalah 60%,
dimana normalnya sekitar 80%.
Chest X-Ray
Bula parenkim
Blood Gas Analysis (diagnosis obstruksi akut & kronik)
1 screening (pada pasien <45 tahun)
ECG
Sinus tachycardia
Anti-cholinergic
Tiotropium Bromide
Menghambat reseptor M1 & M3, dan tidak
menghambat reseptor M2 yang penting bagi fisiologis manusia.
Ipratropium Bromide & Oxitropium Bromide
www.yudaherdanto.com
39
Oksigenasi
Penurunan kematian
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
40
ASTHMA BRONCHIAL
DESKRIPSI PENYAKIT!
Yaitu inflamasi kronik pada saluran nafas yang berhubungan dengan:
Hiperresponsif
Keterbatasan aliran udara
Gejala respirasi
Dapat menyebabkan alkalosis metabolic.
KLASIFIKASI ASMA MENURUT GINA!
GEJALA
PEF
> 1x/minggu,
< 1x/hari
> 2x/bulan
STEP
4
(Berat persisten)
STEP 3
(Sedang
persisten)
STEP 2
(ringan persisten)
STEP
(intermiten)
GEJALA
MALAM
PATOGENESIS!
Pemicu (alergen, virus, dll)
gejala klinis.
Hyperresponsif
Muncul
PATOFISIOLOGIS!
Bronchoconstriction acute
Edema saluran nafas & Hipersekresi mukus kronik
Remodeling saluran nafas
ANAMNESIS (TANDA GEJALA)!
Batuk
Sesak nafas yang memburuk pada malam hari (Akibat reaktivitas bronchial & tonus
bronchomotor pada ritme circadian yang memuncak pada pukul 03.00 04.00)
Batuk episodik
DIAGNOSIS BANDING!
COPD, Foreign body aspiration, Emfisema, Bronchiectasis, Pneumonia
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: susah bernafas
Status Gizi: Tingkat kesadaran: yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
41
VITAL SIGN!
Tekanan Darah: Nadi: Respirasi: dyspnea
Suhu: PEMERIKSAAN FISIK!
Thorax
Retraksi interkostal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
TANDA
GEJALA
AKTIVITAS
& RINGAN
SEDANG
BERAT
Nangis keras
Nangis lemah
BERBICARA
POSISI
KESADARAN
CYANOSIS
WHEEZING
Kalimat
Supinasi
Agitasi (+)
Sedang
Frase
Duduk
Agitasi (++)
High-Pitch
Istirahat
(gak
bisa makan)
Kata
Posisi Tripot
DYSPNEA
PENGGUNAAN
OTOT BANTU
RETRAKSI
RR
HR
PULSUS
PARADOXAL
SaO2
PaO2
PaCO2
Ringan
-
Sedang
+
Bingung
+
Terdengar tanpa stetoskope
Berat
Paradoxal
+
Intercostal
Tachypnea
Normal
(<10mmHg)
>95%
Normal
<45mmHg
Suprasternal
Nasal flare
Tachycardia
+
(10-20mmHg)
91-95%
>60mmHg
+
(>20mmHg)
<90%
<60mmHg
> 45mmHg
GAGAL
NAFAS
Menurun
Bradycardia
-
MANAJEMEN!
Algoritma pasien asma bronkial
1. Bronkodilatasi kerja pendek inhalasi (2-mimetic)
Asma moderate:
Mast cell stabilizer / Glucocorticoid
Glucocorticoid / Leukotriene antagonist
Asma berat
Glucocorticoid / Leukotriene antagonist
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
42
2-mimetic inhalasi
Parasympatholytic
4. Untuk asma berat Terapi Glukokortikoid sistemik
5. Obat control ICS (Inhalation Corticosteroid)
6. Batuk (Antitusive & Expectoran)
7. Antihistamin (Chlorpheniramine, loratadine, Astemizol, Terfenadine)
8. Mukolitik (Bromhexin, Acetylcystein, Glicerylguaiacolate)
9. ANTI IgE ANTIBODY!
2-selective
Theophylline, Aminophyline
Menstimulasi CNS
Insomnia (15 g/ml)
Restlessness & Irritable
Cardiac arrhytmia (20 g/ml)
Convulsi (40 g/ml)
Ipatropium
Memblok reseptor M1 M2 M3
Efek samping tachycardia,mulut kering
Tiotropium bromide
Memblok reseptor M1 & M3
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
43
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
44
PENYAKIT CARDIOCEREBROVASCULAR
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
45
HYPERTENSION
DESKRIPSI PENYAKIT!
Adanya gangguan organ (pembuluh darah, jantung atau ginjal) yang menyebabkan suatu
peningkatan abnormal dari tekanan darah arteri
Dikenal varian dari hipertensi, yaitu hipertensi sistemik ditandai dengan tekanan
Sistole > 160 mmHg & Diastole > 95 mmHg
KLASIFIKASI HIPERTENSI JNC VII!
Normal <120/<80
Pre-hipertensi 120-139/80-89 (resiko kematian 2x)
Hipertensi tahap 1 140-159/90-99 (resiko kematian 4x)
Hipertensi tahap 2
>160/>100 (resiko kematian 8x)
MACAM-MACAM HIPERTENSI SISTEMIK!
Hipertensi esensial
Proteinuria
Pusing
Mudah lelah
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
46
DIAGNOSIS BANDING!
Coarctatio aorta
Gangguan katup (stenosis, insufficiency)
Congestive heart failure
Gangguan septal
Atherosclerosis
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: lelah
Status Gizi: Tingkat kesadaran: VITAL SIGN!
Tekanan Darah: hipertensi
Nadi: Respirasi: Suhu: PEMERIKSAAN FISIK!
Thorax Hipertropi ventrikel kiri
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Pemeriksaan tekanan darah (tensimeter)
Pemeriksaan Patologi Anatomi
Obat diuretik
Menghambat reabsorbsi tubuler Na+
Diuresis
+
Kehilangan air & Na
Volume cairan & darah tubuh menurun
Tekanan
darah menurun Beban kerja jantung menurun
Menghambat reabsorbsi tubulus kontortus distal Na+
Na+ &
Thiazide
Ca2+ menurun Vasodilatasi
Vasodilatasi
Tekanan darah menurun
Beban kerja jantung
menurun.
Vasodilatasi Preload & Afterload menurun Beban kerja jantung
menurun.
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
47
Macam-macam Diuretik:
Diuretik kuat (Furosemide, bumetanide, piretanide, asam etakrinat)
Menurunkan 15-20 mmHg Bekerja di Ansa henle
Diuretik sedang (chlorothiazide, HCT, chlorthalidone, clopamide,
xipamide & indapamide) Obat umum hipertensi
Diuretik lemah (manitol, carbonic anhydrase inhibitor bekerja di
tubulus kontortus proksimal & spironolactone)
K+ sparing diuretics (spironolactone)
antagonis aldosteron
Terapi gagal jantung kronis bekerja di Tubulus konvolutus
Durasi diuretik
Chlorothiazide (6-12 jam)
Chlortalidone (48-72 jam)
Furosemide (4-5 jam) / Loop diuretik Kerja durasi singkat
Simpatolitik
Neuron blocker
Reserpin Tidak digunakan
Adrenoreseptor blocker
-Blocker Untuk gagal jantung kronik
1-blockers (prazosin, terrazosin)
Vasodilatasi Penurunan tekanan darah
Menyebabkan tachycardia homeostasis
1 dan 2-blockers (phentolamine)
Tidak di rekomendasi
Tidak boleh dikombinasi dengan diuretik
Vasodilatasi Penurunan tekanan darah
Menyebabkan tachycardia homeostasis berat &
hipotensi orthostatic
Obat 2nd line hipertensi
Untuk hipertensi & angina
-Blocker
pectoris & aritmia
Diberikan pada orang yang tachycardia
Diperiksa aktivitas renin (karena -blocker mengurangi sekresi
renin)
1-non-selective (noncardioselective)
propranolol
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
48
pindolol
oxprenolol, timolol, labetolol ( and )
1-selective (cardioselective)
Bronkokonstriksi &
memperburuk DM
acebutolol
alprenolol
atenolol
metoprolol
Meminimalisir henti jantung pada
1-partial agonist
pasien non tachycardia
acebutolol
alprenolol
oxprenolol
pindolol
1-ISA negative antagonist (full antagonist)
Untuk pasien
tachycardia
propranolol
atenolol
metoprolol, timolol
Indikasi:
Menurunkan tekanan darah tanpa tachycardia homeostasis
Meningkatkan aliran darah ke jaringan
Menyebabkan kelelahan
Jangan diberikan pada gagal jantung
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
49
Tipe:
Hydralazine
Minoxidil
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
50
Unstable angina
Myocardial infarct
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
51
Non-ST elevation
ST elevation
Aritmia (merupakan komplikasi utama dari acute myocardial infarction)
Bradyarryythmia
Henti Jantung
Gagal Jantung (Disfungsi ventrikel akibat nekrosis otot)
APA SAJA YANG TERMAKSUD SINDROMA KORONER AKUT?
Unstable Angina
Acute Myocard Infarct Non-ST Elevasi
Acute Myocard Infarct ST-Elevasi
APA SAJA YANG TERMAKSUD SINDROMA ISKEMIK?
Angina pectoris
Stable angina
Unstable angina
Prinzmetal angina
Acute Myocard Infarct
Penyakit jantung iskemik kronik
Sudden cardiac death
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
52
30% kasus
Infark inferior
50% kasus
Infark anterior
20% kasus
Infark lateral
www.yudaherdanto.com
53
Aritmia
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
ECG
Pada stable angina,
www.yudaherdanto.com
54
CARDIAC MARKER
TROPONIN!
Paling spesifik
Troponin C Pada semua jenis otot
Troponin I & T Pada otot jantung
dapat terdeteksi
CREATINE KINASE!
Ditemukan pada otot, otak, jantung.
Murah, mudah, tapi tidak spesifik.
Pemeriksaan CK-MB (mass) dilakukan pada acute myocard infark & Reinfark
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
55
ASPARTATE AMINOTRANSFERASE
Tidak spesifik
Ditemukan pada otot skelet, hepar, & pankreas.
Ditemukan pada darah setelah 6-8 jam post-infark dan akan menjadi normal setelah 57 hari.
LACTAT DEHYDROGENASE!
Ditemukan di seluruh jaringan
LD1 & LD2 memiliki konsentrasi tinggi pada otot jantung. Dimana normalnya LD2 >
LD1
Pada pasien infark jantung: LD1 > LD2
NT-proBNP (N Terminal - pro-hormon Brain Natriuretic Peptide)
Marker Chronic Heart Failure
Bersifat inaktif, sehingga konsentrasinya lebih tinggi dari BNP (hormon) & lebih
stabil
Treadmill test
Menggunakan Bruce protocol!!
Ergocycle (sepeda statis)
Myocardial perfusion scintigraphy Scintigraphy / Multi-Slice CT Scan
Menggunakan isotop Thalium 201 atau Technetium 99m
Hypoperfusion (area dengan sedikit uptake)
Angiography
Echocardiography (Menggunakan injeksi Dobutamine Stress Echo [DSE])
Menilai fungsi ventrikel kiri
Membedakan infark lama dengan iskemik baru.
DIAGNOSIS MYOCARDIAL INFARCTION!
Kriteria WHO 2 dari 3:
Angina pain
Perubahan EKG (Tidak semua myocardial infarct menyebabkan perubahan EKG)
Adanya cardiac marker (sensitivitas & spesifitas tinggi, terdeteksi segera, abnormal
selama beberapa hari, teknis laboratorium cepat)
MANAJEMEN!
PRINSIP MANAJEMEN!
Meningkatkan aliran darah koroner
(vasodilator)
Menurunkan kebutuhan O2 jantung
(Penurunan kontraksi jantung)
Mencegah terbentuknya thrombus
(anti-thrombus)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
MNEMONICS!!!
A: Aspirin & Anti-Anginal Therapy
B: Beta-Blocker & Blood Pressure
C: Cigarete & Cholesterol
D: Diet & Diabetes
E: Education & Exercise
56
Manajemen Darurat,
Jika tidak
Vasodilatasi venula
Sehingga Venous return menurun
Tekanan
diastolik akhir menurun
Dilatasi jantung menurun
Kontraksi jantung
menurun Kebutuhan O2 menurun (mengurangi angina)
Efek samping!
Pusing, Panas di wajah, Hipotensi orthostatic, Tachycardia.
Untuk mengurangi efek samping!
Pengobatan dimulai dari dosis rendah
Pengobatan diberikan pada posisi duduk, karena jika diberi
pada posisi berdiri akan menyebabkan Hipotensi postural &
Tachycardia. Dan jika diberi pada posisi berbaring, akan
meningkatkan venous return, sehingga akan meningkatkan
kerja jantung (memperburuk angina)
Antagonis kalsium (verapamil, diltiazem, nifedipin)
Vasodilatasi koroner
Sehingga akan meningkatkan suplai oksigen
(Mengurangi angina).
-Blocker (acebutolol, atenolol, propranolol)
Nitrate + -Blocker
Nitrate + Ca-Channel-Blocker
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
57
Gejala-gejala AMI
Perubahan ECG
Pemberian Agen dislipidemic (untuk menurunkan kadar LDL-C < 100 mg/dl)
Non-Dihydropiridine
Verapamil Menurunkan heart rate
Diltiazem
Dilatasi koroner
Dihydropiridine
Nifedipine
Untuk hipertensi, namun dapat meningkatkan angka
kematian post-infark.
Amlodipin
Untuk hipertensi, tidak meningkatkan kematian postinfark.
Anti Platelet Aggregation
Aspirin 75-325mg
www.yudaherdanto.com
58
STROKE
DESKRIPSI PENYAKIT!
Stroke ialah kondisi dimana terjadi kehilangan fungsi otak akibat gangguan pembuluh
darah yang mensuplai otak. Gangguan suplai darah otak, dapat disebabkan karena:
Perdarahan
Akibat dari gangguan otak dapat menyebabkan:
atau
KLASIFIKASI STROKE!
Ischemia stroke
www.yudaherdanto.com
59
Haemorrhagic stroke
High Risk: Fibrilasi atrium, Rheumatic disease, Mitral & Aortic valve disease
Low Risk: Kalsifikasi annulus mitral valve, patent foramen ovale, aneurysm
septal atrial.
Systemic hypoperfusion stroke
Penurunan aliran darah menuju semua bagian tubuh, hal ini biasa diakibatkan
kegagalan pompa jantung (aritmia) atau penurunan cardiac output (infark myocard,
emboli paru, efusi pericardial, perdarahan)
Karena seluruh jaringan di tubuh mengalami penurunan aliran darah dan terjadi
hypoxemia, maka otak juga terkena dampaknya, khususnya pada daerah yang
divaskularisasi arteri cerebral besar.
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
60
Venous thrombosis
Trombosis sinus venosus cerebralis dapat menyebabkan stroke akibat peningkatan
tekanan vena yang melebihi tekanan pada arteri.
Intracerebral haemorrhage
Biasa terjadi pada arteriola, yang disebabkan akibat hipertensi, trauma, gangguan
perdarahan, penggunaan narkoba.
Akan terjadi pembesaran hematoma hingga tekanan dari jaringan disekitarnya
menghambat pembesaran hematoma tadi atau ketika hematoma mengalami dekompresi
dengan pengosongan menuju sistem ventricular atau CSF.
EFEK KERUSAKAN AREA DALAM OTAK
Apabila kerusakan terjadi pada 1 dari 3 struktur penting otak, yaitu jalur CNS, tractus
spinothalamicus & tractus corticospinal, dan dorsal column (lemnicus medialis). Kerusakan
terjadi pada:
Hemiplegia
Numbness
Penurunan sensoris & sensasi vibrasi
Gejala berlangsung pada salah satu sisi tubuh (unilateral). Defek pada sisi kanan otak,
menyebabkan gangguan disisi kiri tubuh, begitu pula sebaliknya.
Gangguan pada brain stem (12 nervus cranialis), menyebabkan:
Perubahan indera penciuman, perasa, atau penglihatan.
Ptosis & kelemahan otot mata
Penurunan reflex (menelan, reaktivitas pupil pada cahaya)
Penurunan sensasi & kelemahan otot wajah
Gangguan keseimbangan & nystagmus (pergerakan involunteer mata yang sangat cepat)
Gangguan nafas & heart rate
Kelemahan M.Sternocleidomastoideus (sehingga kepala tidak bisa menoleh ke salah satu
sisi)
Kelemahan lidah
Gangguan pada cortex cerebral, menyebabkan:
Aphasia (ketidakmampuan dalam berbicara & memahami bahasa, akibat defisit pada
area Broca & Wernicke)
Apraxia (gangguan gerakan volunteer)
Gangguan lapang pandang visual
Defisit memori (akibat defisit pada lobus temporal)
Hemineglect (akibat defisit lobus parietal)
Gangguan pemikiran, confusion, hypersexual (akibat defisit lobus frontalis)
Anosognosia (adanya penyangkalan terhadap suatu kondisi)
Gangguan pada cerebellum, menyebabkan:
Gangguan berjalan & koordinasi gerakan
Vertigo & gangguan keseimbangan
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
61
Diperiksa melalui FAST (Face, Arm, and Speech test), LAPSS (Los Angeles
Pre-hospital Stroke Screen), CPSS (Cincinnati Prehospital Stroke Scale).
www.yudaherdanto.com
62
MANAJEMEN!
PRINSIP MANAJEMEN STROKE
1. Tentukan penyebab stroke (Gunakan CT-Scan, jika ada tanda perdarahan berarti
merupakan stroke haemorrhagic. Jika tidak ada perdarahan, berarti stroke ischemia)
2. Terapi penyebab stroke
3. Therapeutic window adalah 2-6 jam!!! Lakukan terapi secepat-cepatnya untuk
mencegah terjadinya defisit neurologis ireversibel
Prinsip:
www.yudaherdanto.com
63
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
64
DIABETES MELLITUS
DESKRIPSI PENYAKIT!
Diabetes Mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia (kegagalan meregulasi kadar gula darah) akibat:
Defek pada sekresi insulin oleh sel beta pancreas
Defek kerja insulin (resistensi insulin), pada:
Idiopathic DM (10%)
Diabetes Mellitus tipe 2 / Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
Diabetes Mellitus tipe 3
www.yudaherdanto.com
65
DM Tipe 2
Riwayat keluarga penyakit DM, penyakit tiroid & endokrinopathy
Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat, atau BB lahir>4000 gram
Riwayat DM gestasional
Ras afro-american, hispanic, america-indian, asian, pacific.
Penderita Penyakit Jantung Koroner, tuberculosis, hipertiroidisme
Usia >45 tahun
BMI >23 kg/m
Hipertensi ( 140/90mmHg)
Kolesterol HDL 35 mg/dL & Trigliserida 250 mg/dL.
Rasio waist (pinggang) - hip (panggul)
Wanita >0,8
Pria >0,9
SUSPEK DM PADA WANITA!
Memiliki riwayat,
Chronic Candida Vulvovaginitis
Melahirkan bayi dengan berat >4,1kg
Polihidramnion
Pre-eclampsa
PATOGENESIS!
Patogenesis DM tipe 1, berkaitan dengan faktor-faktor berikut, yaitu:
Interaksi genetik & lingkungan
Tyrosine phosphatase
Patogenesis DM tipe 2,
Interaksi genetik & lingkungan
Adipokine (substansi yang disekresi sel lemak & mengganggu aksi insulin)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
66
DM tipe 1
Penurunan berat badan (karena penurunan dari glikogen, air & trigliserida)
Pandangan kabur
Nafsu makan normal atau meningkat
Penurunan masa otot (hal ini akibat perubahan asam amino menjadi badan keton &
glukosa), menyebabkan:
Ketoasidosis
menyebabkan anorexia, mual & muntah
dehidrasi
apabila tidak terkompensasi (dengan osmolalitas serum <320-330mosm/L),
menimbulkan stupor & coma
Nafas bau aseton diabetes ketoacidosis
DM tipe 2
DM tipe 2 lebih dominan pada usia dewasa, namun pada masa sekarang banyak
ditemukan kasus DM tipe 2 pada anak ataupun remaja
Kebanyakan pasien sedikit atau tanpa gejala (hanya terdeteksi dengan pemeriksaan
laboratorium yaitu glikosuria & hiperglikemia)
Poliuria
Pada DM tipe 2, insulin yang dihasilkan dapat mencegah ketoasidosis, namun tidak dapat
mencegah hiperglikemia
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
67
DIAGNOSIS BANDING!
Diabetes insipidus (terdapat polydipsia serupa dengan DM)
Hypercalcemia (terdapat polyuria serupa dengan DM)
Gangguan prostat (terdapat polyuria serupa dengan DM)
Myopia & Presbiopia (Blurred vision)
Hiperglikemia reaktif
Thyroid disease & Adrenal insufficiency
Anemia
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: lemah, lethargy
Status Gizi: penurunan BB (DM tipe 1), obesitas (DM tipe 2)
Tingkat kesadaran: penurunan konsentrasi
VITAL SIGN!
Tekanan Darah
Lingkar pinggang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Pemeriksaan darah (Hb, Leukosit, hitung jenis leukosit, LED, ketonemia)
Urinalisis (proteinuria 24 jam, kreatinin, ketonuria, glukosuria)
Pemeriksaan kadar SGPT, Albumin (Albuminuria mikro) & Globulin
Pemeriksaan kadar kolesterol total, LDL, HDL & Trigliserida
Pemeriksaan A1C
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
68
DM tipe 1
Kadar glukosa plasma 200 mg/dL
Ditemukan autoantibodi
DM tipe 2
Kadar glukosa 2 jam setelah pemberian glukosa 75 mg
glukosa plasma
Kadar glukosa setelah puasa semalam glukosa plasma 126 mg/dl
200 mg/dl
KRITERIA DIAGNOSTIK
Kadar glukosa darah sewaktu (plasma vena) > 200 mg/dL
Kadar glukosa darah puasa (plasma vena) > 126 mg/dL (7 mmol/L)
Kadar glukosa plasma pada 2 jam setelah pemberian glukosa 75 gram > 200 mg/dL
MANAJEMEN!
Obat Hipoglikemia Oral (OHO)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
69
Serat 25gr/hari
Karbohidrat 60-70%
Protein 10-15%
Lemak 20-25%
Sumber lemak berasal dari asam lemak tidak jenuh,
membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) & asam lemak jenuh
Kronik
Ketoasidosis diabetic
Non-ketonic hyperosmolar coma (komplikasi DM tipe 2 akibat dehidrasi)
Hipoglikemia
Diabetic Makroangiopati (Pembuluh koroner, Vaskuler perifer, Vaskuler otak)
Diabetic Mikroangiopati (Kapiler retina & Kapiler renal)
Diabetic Neuropathy
Kardiomiopati
Rentan infeksi
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
70
APPENDICITIS
DESKRIPSI PENYAKIT!
Appendicitis adalah suatu kondisi dimana apendix mengalami obstruksi dan menjadi
inflamasi. Apabila obstruksi ini terus berlanjut, daerah ini akan rentan terinfeksi bakteri
& menjadi kekurangan darah yang berakibat pada kondisi perforated appendix.
Dapat menyerang segala usia (puncak insidensi pada dekade 2 & 3)
Etiologi:
Appendicitis Atipikal (nyeri bermulai dan tetap pada fossa illiaca dexter)
Appendicitis kronik
Demam
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
71
Nyeri yang bermulai dan tetap pada fossa illiaca dexter (kuadran kanan
bawah)
DIAGNOSIS BANDING!
Anak (Gastroenteritis, diverticulitis Meckel, lobar pneumonia, intussuception)
Dewasa (Gastroenteritis, renal colic, peptic ulser, pankreatitis, Pelvic Inflammatory
Disease, Urinary Tract Infection)
Lansia (Obstruksi usus, diverticulitis, Ca-Colon, kebocoran aneurysm aorta)
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: lemah & lemas
Status Gizi: Tingkat kesadaran: VITAL SIGN!
Tekanan Darah: Nadi: Meningkat (pada kondisi perforasi appendix)
Respirasi: Suhu: Demam
PEMERIKSAAN FISIK!
Abdomen:
Nyeri pada saat palpasi pada daerah kuadran kanan bawah abdomen
McBurneys Sign (terletak 4-6 cm dari crista illiaca, melalui garis lurus
antara crista illiaca dan umbilicus)
deep palpation pada titik itu akan
menyebabkan nyeri tekan.
Psoas sign
appendix yang mengalami inflamasi akan berjalan pada
M.Psoas, sehingga pasien akan merasa kesakitan pada saat ekstensi panggul
(dengan mengkontraksikan otot untuk mengangkat kaki).
Obturator sign
appendix yang mengalami inflamasi akan bersinggungan
dengan M.Obturatorius internus, sehingga pada saat melakukan fleksi &
endorotasi panggul dapat menyebabkan nyeri pada hypogastrium.
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
72
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
WBC
Bisa normal
Leukositosis: 10.000-18.000/L
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
73
HEPATITIS A
DESKRIPSI PENYAKIT!
Inflamasi hepar yang disebabkan oleh Hepatitis A Virus (Picornavirus), yaitu:
Ditemukan tinja
HAV bersifat endemik, dan banyak pada negara berkembang.
Transmisi virus adalah fecal-oral
FASE PRESENTASI KLASIK HEPATITIS!
Fase Replikasi virus / inkubasi
Pasien tampak mengalami ikterik & hepatomegaly (nyeri kuadran kanan atas
perut)
Ditandai dengan warna urin seperti teh (gelap), dan warna feses pucat.
Jika sudah mencapai fase ini, pasien akan cenderung mengalami kondisi
menjadi lebih baik. Jarang sekali terjadi pemburukan setelah fase ikterik.
Fase konvalescent
Ikterus menghilang
www.yudaherdanto.com
74
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: malaise, lemah
Status Gizi: Tingkat kesadaran: normal
VITAL SIGN!
Tekanan Darah: Nadi: Respirasi: Suhu: Demam ringan
PEMERIKSAAN FISIK!
Kepala-Leher: ikterus, limfadenopathy posterior
Abdomen: hepatomegaly (nyeri pada palpasi abdomen), splenomegali
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Immunofluorescen Electron Microscope
Uji serologi RIA (deteksi antigen HAV), ELISA
IgM anti-HAV
Menunjukkan infeksi HAV sedang berlangsung, dan
berguna dalam deteksi dini infeksi.
AGEN
HAV
Virus inaktif
ADMINISTRASI
Intramuscular
IMUNISASI
BOOSTER
PRIMER
1 dosis (diberikan 2-4 6-12 bulan
minggu sebelum ke
negara endemik)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
75
H
HEPA
ATITIIS B
DESKRIIPSI PENY
YAKIT!
Innflamasi darri hepar yangg disebabkann karena Heppatitis B Virrus (hepadnaavirus), denggan 3
bentuk partik
kel hepatitis, yaitu:
Seecreted Filaament
Seecreted Sphere
AD
DW, AYW, ADR,
A
AYR
Veertical
Jika ibbu HbeAg +, resiko transsmisi 90%
Jika ibbu HbeAg -, Tapi HbsAgg +, resiko trransmisi 10%
%
Seexual contacct
Obat intraven
na
aparan daraah atau cairann & communnity-acquired
Pa
Secarra epidemiollogi, Hepatittis B banyakk pada Afrikaa & Asia
KLASIF
FIKASI HEP
PATITIS B!
B
Acute
A
hepatiitis
90
0% kasus heepatitis akut mengalami resolusi
r
9%
% kasus menngalami HbssAg (+) selam
ma >6 bulan
n, dapat mennyebabkan:
50% reesolusi
Kondissi karier
yudaherdaantoproduction
n
www.y
yudaherda
anto.com
76
6
1% fulminant hepatitis
Kronik hepatitis
www.yudaherdanto.com
77
PEMERIKSAAN FISIK!
Kepala-Leher: ikterus
Abdomen: Hepatomegaly (Nyeri saat palpasi kuadran kanan atas abdomen),
Splenomegaly
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
Algoritma Pemeriksaan HbsAg, jika HbsAg positif dilakukan pemeriksaan lanjutan:
HbsAg
Didalam sirkulasi darah, pada masa inkubasi
HbsAg menetap selama masih terdapat gejala klinik. Dan baru
menghilang setelah 3 bulan.
HbcAg
Pada nukleus hepatosit, pada masa viremia
Menetap selama periode reaktivitas HbsAg. Selama periode itu
ditemukan:
IgM anti-HBc Menunjukkan infeksi HBV akut
IgG anti-HBc Penanda fase penyembuhan
HbeAg
Didalam nukleus hepatosit, ditemukan bersama HbsAg titer tinggi
Menunjukkan replikasi HBV yang aktif (daya transmisi tinggi)
Deteksi setelah HbeAg menghilang yaitu anti-Hbe:
Pertanda berakhirnya infeksi HBV
Pertanda berakhirnya replikasi virus
Penurunan daya penularan
Hepatitis virus
Hemolisis
INTERPRETASI HASIL DIAGNOSIS!
HbsAg (+) Infeksi aktif
IgM anti-Hbc Infeksi akut
HbeAg & HBV DNA hepatitis kronik
HbeAg (+) Kemungkinan transmisi sexual & perinatal
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
78
TAMBAHAN!
HCV-RNA
Metode NASBA (Nucleic Acid Sequence Based Amplification)
Metode PCR
MANAJEMEN!
Tujuan terapi:
Interferon alfa
Menstimulasi produksi protein antiviral (eIF2)
menurunkan
kemampuan translasi.
Menghambat sintesis protein virus, dengan mendestruksi DNA virus
atau mencegah translasi
Efek samping: Flu, Trombositopenia, Granulositopenia
Engerix B (HBV)
www.yudaherdanto.com
79
VAKSIN
AGEN
ADMINISTRASI
IMUNISASI
PRIMER
3 dosis
(0,1 & 6 bulan)
BOOSTER
Antigen
Intramuscular
Tidak rutin
Virus inaktif
VAKSIN HBV PADA NEONATUS!
Terdiri dalam 3 dosis (interval vaksinasi 1st dan 2nd > 4 minggu, interval vaksinasi 1st 3rd
adalah 6 bulan)
Pada kasus insidensi tinggi disuatu negara:
3 20% merasakan nyeri sakit pada lokasi injeksi, sebagai reaksi lokal minor.
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
80
HAV
iscosahedral
capsid,
ss RNA
Classification Picornavirus
Transmission Fecal-oral
Agent
HBV
enveloped
dsDNA
(partial)
Hepadnavirus
Parenteral;
close personal
contact
HCV
Enveloped
ssRNA
HDV
enveloped
ssRNA
HEV
unenveloped
ssRNA
HGV
ssRNA
Viroidvirus
Parenteral;
close
personal
contact
4-7 (+HBV)
Caliciviridae Flavivirus
Waterborne Parenteral
2-8
3%-4% in
coinfection
Hemofili
Pada ibu
hamil
-
Masa
inkubasi
Fulminant
Hepatitis
Carrier State
2-6 minggu
4-26
Flavivirus
Parenteral;
close
personal
contact
2-26
0.1%-0.4%
<1%
Rare
Donor darah
(5-10%)
Chronic
cirrhosis
HCC
Icterus
5%-10% dari
hepatitis akut
Yes
Yes / No
Donor
darah (5075%)
>70%
Superinfeksi -
Yes
Yes / No
Yes / No
Yes
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
Yes
Donor
darah
81
CIRRHOSIS HEPATIS
DESKRIPSI PENYAKIT!
Sirosis hepatis adalah suatu kondisi patologis dimana hepar mengalami fibrosis hepatis
stadium akhir yang ditandai dengan kerusakan arsitektur hepar & pembentukan nodul
regeneratif.
Secara klinis, sirosis hepatis dibagi menjadi:
Compensated cirrhosis
kondisi ketika sirosis masih belum / kurang
menonjolkan adanya tanda & gejala.
kondisi ketika sirosis sudah menimbulkan
Uncompensated cirrhosis
tanda & gejala.
Penyebab sirosis hepatis:
www.yudaherdanto.com
82
Asimtomatik
BB turun
Demam ringan
Spider-angioma (wajah)
Thorax
Splenomegali
Ascites
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
83
Ekstremitas
PEMERIKSAAN LABORATORIUM!
SGOT (AST) & SGPT (ALT) meningkat (peningkatan SGOT > SGPT)
GGT (Gamma Glutamyl Transpeptidase) meningkat biasanya pada sirosis alkoholik
Bilirubin meningkat pada sirosis uncompensated
Albumin menurun
hal ini karena albumin disintesis oleh hepar, sedangkan sel hepar
mengalami fibrosis, sehingga produksinya menurun.
Globulin meningkat antigen (bakteri) menginduksi produksi imunoglobulin
Serum Natrium menurun (pada kondisi ascites)
Pansitopenia akibat splenomegaly
PEMERIKSAAN RADIOGRAFI!
USG
Mengamati permukaan hati, ukuran hati, sudut hati, homogenitas & masa.
www.yudaherdanto.com
84
MANAJEMEN!
Pemberian diet protein 1gram/kgBB & kalori sebanyak 2000-3000kkal/hari
Program penurunan berat badan
Pada kondisi sirosis akibat hepatitis B:
Ribavirin 800-1000mg/hari
Transplantasi hepar
MANAJEMEN SIROSIS UNCOMPENSATED!
Ascites
Kelas A
survival rate 1 tahun 100%, kadar bilirubin serum <35mg/dl,
kadar albumin serum >35gr/dl, ascites tidak ada, encephalopathy tidak ada,
nutrisi sempurna.
survival rate 1 tahun 80%, kadar bilirubin serum 35-50mg/dl,
Kelas B
kadar albumin serum 30-35gr/dl, ascites mudah dikontrol, encephalopathy
ringan, nutrisi baik.
Kelas C
survival rate 1 tahun 45%, kadar bilirubin serum >50mg/dl, kadar
albumin serum <30gr/dl, ascites sukar dikontrol, encephalopathy berat, gizi
buruk.
Model for End Stage Liver Disease
prognosis pasien sirosis yang akan melakukan
transplantasi hati
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
85
ANEMIA
DESKRIPSI PENYAKIT!
kondisi dimana jumlah eritrosit menurun / tidak mencukupi fisiologi normal. Untuk
diagnosis anemia dapat dicapai melalui anamnesis, pemeriksaan fusik, hitung darah rutin.
Penurunan kadar Hb, Hct, & Jumlah Eritrosit.
Penyakit ini sering terjadi pada wanita hamil.
KLASIFIKASI ANEMIA MENURUT ETIOPATOLOGIS!
Perdarahan
Akut hipovolemia
Keracunan timbale
Anemia myelopthistic
Defisiensi nutrisi
Gangguan maturasi eritrosit
www.yudaherdanto.com
86
Anemia dengan sumsum yang tidak baik (Fe, Penyakit kronik, Anemia
aplastik, Penurunan EPO)
Anemia makrositik normokromik,
Ukuran eritrosit > 8 m
Kandungan Hb normal
Jumlah eritrosit relatif rendah dibanding Hb
MCV & MCH meningkat , MCHC normal.
Makrositosis berhubungan dengan:
Talasemia
Anemia sideroblastik
ANAMNESIS (TANDA GEJALA)!
Sindrom anemia (Hb<7g/dl): lemah-letih-lesu, tinnitus, mata berkunang, kaki terasa
dingin, dyspnea, dispepsia
Gejala khas anemia spesifik:
www.yudaherdanto.com
87
KEADAAN UMUM!
Kondisi umum: Pucat, Lemah-Letih-Lesu
Status Gizi: Tingkat kesadaran: VITAL SIGN!
Tekanan Darah: hipotensi / normal
Nadi: bradicardia / normal
Respirasi: irregular / normal
Suhu: menurun
PEMERIKSAAN FISIK!
Kepala-Leher
www.yudaherdanto.com
88
www.yudaherdanto.com
89
besi untuk mengikat pada tranferin. Kelebihan zat besi diambil dan dilakukan pelepasan
zat besi dari transferin menggunakan asam, yang kemudian diukur kompleks warnanya
dengan ferrozine.
Saturasi transferring
Ferritin
sTfR
Anak
<11 (11)
<70 (70-100)
<32
15 (<15)
SI (g/dL)
TIBC(g/L)
%sat
SF (g/L)
<40 (11660)
410 (33030)
<10 (3515)
<12 (10060)
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
Pria dewasa
Wanita dewasa
<13
<12
<80 (80-95)
<27 (27-34)
16 (<16)
<60 (60-150)
>400 (250-435)
<16 (20-50)
<50 (40-340)
<15 (15-150)
90
Suatu agen yang dapat meningkatkan kualitas darah (Hb atau eritrosit)
Dosis awal 200mg 3x/hari, jika terdapat gangguan GIT maka diturunkan
menjadi 200mg 2x/hari
www.yudaherdanto.com
91
www.yudaherdanto.com
92
www.yudaherdanto.com
93
REFERENSI
www.nlm.nih.gov
en.wikipedia.org
www.emedicinehealth.com
www.emedicine.medscape.com
www.patient.co.uk
karena keterbatasan pengetahuan saya dan kesalahan saya sebagai seorang manusia, maka
apabila dalam materi ini rekan-rekan menemukan hal-hal yang salah ataupun sudah tidak
update mengingat ilmu kedokteran terus berkembang pesat, maka saya mohon kesediaannya
untuk membantu saya mengkoreksi, koreksi, kritik & saran bisa dikirimkan melalui email
saya yuda27011990@yahoo.co.id ataupun bisa menghubungi saya melalui website pribadi
saya www.yudaherdanto.com... Terima kasih
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
94
Materi anatomi
o Catatan Anatomi Sistem Urinari & Pendekatan klinis
o Catatan Anatomi Sistem Kardiorespirasi & Pendekatan klinis
o Catatan Anatomi Sistem Digestif & Pendekatan klinis
o Catatan Anatomi Sistem Muskuloskeletal & Pendekatan klinis
o Checklist Anatomy Osteology & Terminology Anatomy
o Rangkuman Embriologi Langman
Materi fisiologi
o Fisiologi wanita & pria
o Fisiologi sistem pencernaan
o Fisiologi sistem pernafasan
o Fisiologi system urinary
Materi Patologi Anatomi
o Catatan Patologi Anatomi Blok 8
o Catatan Patologi Anatomi Blok 9
o Catatan Patologi Anatomi Blok 10
o Catatan Patologi Anatomi Blok 11
o Catatan Patologi Anatomi Blok 12
o Catatan Patologi Anatomi Blok 14
Materi Praktikum Mikrobiologi dasar, Histologi dasar & Biokimia dasar
Kumpulan materi kuliah FK UGM life cycle and gerontology
Kumpulan materi kuliah FK UGM neoplasia
Kumpulan materi kuliah FK UGM clinical musculoskeletal system
Kumpulan materi kuliah FK UGM clinical digestive system
Kumpulan materi kuliah FK UGM clinical cardiorespiratory system
Kumpulan materi kuliah FK UGM respiratory system
Modul Anemia & Hemopoiesis
Modul Bleeding Disorder & Haemostasis
Modul Lymphoid Disorder
Modul Shock & Fluid Regulation
Modul puerpurium
Modul basic neoplasia
Modul musculoskeletal disease
Modul dermatology disease
yudaherdantoproduction
www.yudaherdanto.com
95