Quality Assurance
Quality Assurance
CONTROL (QC)
Filed under: Mechanical jakfarsegaf @ 12:21 am
Crosby
Deming
Feigenbaum
Garvin & Davis
results. Maksudnya adalah pengendalian mutu dengan prosedur kerja berdasarkan referensi
yang dapat diterapkan dan diimplementasikan langsung di proses pekerjaan tersebut untuk
memenuhi persyaratan minimum sebagai hasil akhir pekerjaan.
Hubungan pendeknya adalah bahwa QA yang meyakinkan / menjamin QC.
QC adalah sistem kendali yang terintregrasi didalam proses, dia berfungsi mencegah
terjadinya defect/ noncorformity output, salah satu cara yang sudah kita kenal antara
lain right from begining atau benar sejak awal. metode ini terbukti mampu mengeliminir non
corformity (ketidaksesuaian) pada output dengan pencegahan.
Sedangkan QA lebih tinggi letaknya dalam struktur organisasi, dia memberi terhadap arahan
yang keputusan akhirnya adalah layak atau tidaknya produk dikeluarkan. Proses ini tentunya
melibatkan proses-proses lainnya seperti produksi, inventory, maintenance. QA lebih
menjaga corporate image dengan mencegah defect ke konsumen. parameternya hanyalah
hitam-putih dengan nilai yang telah dirumuskan dalam fungsi yang kita sebut kualitas.
QC sering membuat suatu organisasi menjadi menggelembung dan gemuk, jika kita tidak
memahami konsep produktifitas. karena man power planning-nya akan menggelembung atas
nama azas independent, sebenarnya orang-orang yang terlibat dalam proses tersebut itulah
fungsi QC. orang Jepang sangat paham akan hal ini dan melahirkan suatu
model management yang disebut TQC dengan produknya yang kita kenal sebagai GKM
(Gugus Kendali Mutu). kesadaran mereka untuk memperbaiki aktifitas yang tidak perlu dan
mengefisienkan langkah proses diluar jam dan lokasi kerja (walaupun sambil minum di kedai
minuman atau makanan). Sesungguhnya proses PDCA sedang berjalan lewat diskusi non
formal.
ini bukan hal yang mudah sebab Management is no Sains
contohnya : Total Quality Management berasal dari Mike Robson, seorang inggris,
berdasarkan prinsip bahwa setiap pekerja secara individu mempunyai tanggung jawab
terhadap kualitas pekerjaannya dan pemikiran ini dikembangkan juga kepada para pemasok
supaya perusahaan dapat memproduksi barang dan atau jasa yang berkualitas.
Prinsip ini dikembangkan dari Total Quality Circle yang berasal dari Jepang, dimana para
pekerja berkumpul dalam gugus kendali mutu untuk mendiskusikan dan memecahkan
masalah dan apa yang dapat dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas. Hingga
poke yoke dari Shigeo Shingo yang menjadi dasar pengembangan SIX SIGMA.
Secara fungsi QC merupakan orang operasional yang langsung melakukan
aktivitas checking atau inspeksi terhadap produk, kalau di lini produksi biasanya ada
seoarang yang berfungsi sebagai pengontrol kualitas produk seperti sampling dan aktifitas
lainnya.
Sedangkan untuk QA, dia lebih berperan sebagai analyst untuk memperbaiki mutu produk,
dan datanya bisa diperoleh dari data sampling orang QC atau feedback dari internal
perusahaan ataupun adanya quality complain dari luar perusahaan yaitu customer. Dan QA
biasanya juga berperan sebagai sertifikasi dari produk tersebut
Jadi intinya QC adalah seorang executor/operator dan QA adalah conceptor.