dihilangkan.
c. Anatomical : Bila anatomi bibir atas-bawah pendek sehingga tidak dapat mengatup
Kebiasaan menghisap ibu jari / jari / dot (Thumb/ Finger/ Pacifier Sucking)
Menghisap ibu jari, jari maupun dot merupakan kebiasaan yang umum pada anak.
Kebiasaan menghisap jari biasanya timbul pada usia 1-2 tahun. Jika dibiarkan terus menerus
sampai usia 5 tahun atau lebih dapat berakibat kelainan pada posisi gigi. Jari akan menekan gigi
rahang atas ke depan dan gigi rahang bawah ke dalam, sehingga gigi tampak merongos
(protusif). Sama halnya dengan anak yang menerima bottle feeding terlalu lama. Menurut Profit
(2000), karakteristik maloklusi berhubungan dengan adanya kombinasi tekanan langsung dari
benda yang dihisap dan perubahan pola tekanan pipi dan bibir. Tekanan pipi pada sudut mulut
merupakan tekanan yang tertinggi, Tekanan otot pipi terhadap gigi-gigi posterior rahang atas
ini meningkat akibat kontraksi otot buccinators selama mengisap pada saat yang sama sehingga
memberikan risiko lengkung maksila menjadi berbentuk V. Sederhananya kebiasaan buruk
menghisap ibu jari/ jari/ dot ini dapat menyebabkan prostusi insisiv permanen atas dan retrusi
insisiv permanen bawah dan juga merintangi perkembangan lengkung gigi mandibula sehingga
terjadi open bite anterior serta maloklusi kelas II divisi 1.1,3
Merupakan kebiasaan buruk oral dimana posisi gigi insisif atas dan bawah mengalami
penekanan gigi pada bagian benda yang digigit. Meurut Finn (1971), kebiasaan menggigit ini
adalah kebiasaan normal pada anak yang sebelumnya memiliki kebiasaan menghisap. Selain itu
menurut Alexander dan Lane (1990), etiologi menggigit benda ini disebabkan karena stres,
imitasi terhadap anggota keluarga, herediter, transfer dari kebiasaan menghisap jari, dan kuku
jari yang tidak rapi. Pada beberapa kasus kebiasaan ini dapat menyebabkan atrisi pada gigi
anterior bawah.
maloklusi kelas II. Sebelum menggunakan oral screen penyebab dari kebiasaan bernafas melalui
mulut ini harus dihilangkan terlebih dahulu. Biasanya penyebab dari kebiasaan ini adalah adanya
gangguan saluran nafas anak terutama pada bagian hidung. Akibat gangguan tersebut anak
merasa lebih nyaman dengan bernafas melalui mulut. Gangguan saluran nafas hidung ini perlu
ditindak lanjuti oleh spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan). 2,5
Pemakaian retainer (cribs dan rakes)
Crib adalah suatu kawat tumpul yang digunakan untuk mencegah kebiasaan buruk
menghisap benda pada anak. Alat ini berupa kawat yang tertanam pada akrilik, bisa berebentuk
lepasan dan bisa juga berbentuk cekat. Fungsi dari crib ini adalah; untuk mencegah kebiasaan
menghisap benda dan menekan bagian anterior rahang, mengalirkan tekanan yang sama ke
bagian posterior rahang, sebagai pengingat bagi anak untuk tidak mengulangi kebiasaan buruk
tersebut, dan untuk membuat kebiasaan buruk tersebut menjadi tidak mengenakkan lagi bagi si
anak.
Rake bisa berbentuk lepasan dan juga cekat sama halnya seperti crib. Fungsinya sama
seperti crib namun sifatnya lebih kepada menghukum si anak daripada sekedar sebagai
pengingat. Bentuknya mirip dengan crib namun ujung kawat diproyeksikan dari retainer akrilik
ke bagian langit-langit. Ini tidak hanya mencegah kebiasaan menghisap benda namun juga
dapat mengatasi kebiasaan mendorong lidah dan cara menelan yang kurang baik.1
Pemakaian Oral Grid
Anak yang mempunyai kebiasaan mendorong gigi depan dengan lidah lama kelamaan
akan menyebabkan gigi depan akan semakin maju ke depan (tonggos). Kebiasaan buruk ini
dapat diatasi dengan penggunaan grid dengan alat ortodonti lepasan.5
Latihan Otot
Latihan otot atau biasa disebut juga sebagai orofacial myofunctional therapy merupakan
salah satu perawatan yang termasuk dalam kategori ortodonti interseptif dimana pada tahap ini
maloklusi baru terjadi atau sedang dalam proses terjadi. Latihan otot juga merupakan pilihan
perawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah myofungsional. Tujuan dari prosedur
myofungsional therapy atau latihan otot tersebut antara lain berusaha untuk mencapai
interocclusal rest position (dental freeway space) yang normal dengan cara membentuk kembali
kompetensi bibir, mengembalikan posisi normal lidah saat istirahat, melatih kembali posisi
lidah saat menelan, dan mengeliminasi kebiasaan menghisap atau menggigit jari (Hanson &
Mason,2003). Penanganan bruxism juga merupakan salah satu prosedur latihan otot karena
pada saat terjadi bruxism, terdapat pengurangan vertikal dari freeway space. Salah satu tujuan
lain dari myofungsional therapy adalah untuk meningkatkan kosmetik. Pada pasien dengan
bibir tidak kompeten dan mulut terbuka sering dipersepsikan sebagai orang bodoh. Dengan
mengembalikan kompetensi bibir penampilan pasien dapat berubah dan pandangan orang lain
pun dapat berbeda. Tingkat keberhasilan dari terapi myofungsional berdasarkan beberapa data
menunjukkan beragam kondisi efektivitas dan stabilisasi jangka panjang. Menurut beberapa
ahli, tingkat keberhasilan perawatan ini tergantung dari beberapa kriteria yaitu (1). Apakah
hasil terapi terbukti dapat menghilangkan masalah myofungsional?, (2). Apakah ada bukti
bahwa freeway space kembali pada keadaan normal melalui terapi?, (3). Apakah hasil terapi
stabil. 4
PEMBAHASAN
Salah satu penyebab dari ketidak seimbangan fungsi orofacial adalah kebiasaan buruk
(bad habits). Ada banyak perawatan yang bisa diberikan kepada anak-anak yang memiliki
kebiasaan buruk. Perawatan-perawatan ini biasa diberikan pada masa gigi-geligi bercampur
dimana perawatan ini termasuk kepada perawatan ortodonti interseptif. Perawatan ortodonti
interseptif adalah suatu perawatan ortodonti yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
maloklusi (susunan gigi yang tidak teratur atau berantakan) yang lebih parah dan
menghilangkan maloklusi ringan yang sudah ada. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk
menyelaraskan fungsi orofasial yang terganggu akibat kebiasaan-kebiasaan buruk (perawatan
myofungsional). Menurut Forrester, D.J., (1981), perawatan myofunctional ada dua jenis
yaitu ; dengan menggunakan alat yaitu monoblok dan tanpa bantuan alat yaitu dengan latihan
otot-otot tertentu.2
Gangguan myofungsional dapat berupa suatu kondisi spesifik atau perilaku yang dapat
memberikan suatu dampak negatif pada bentuk dan fungsi oral. Beberapa masalah tersebut
antara lain kebiasaan menjulurkan lidah kedepan, kebiasaan mendorong lidah yang
berhubungan dengan aktivitas berbicara dan menelan, bibir yang inkompeten, kebiasaan
bernapas melalui mulut sehingga kondisi mulut saat istirahat cenderung terbuka, thumb and
finger sucking, bruxism, dan kebiasaan menggigit sesuatu yang dapat bibir, jari, lidah, dan pipi.
Perilaku diatas dapat merusak jaringan rongga mulut atau dapat menghambat proses normal
pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi orofasial pasien. Selain itu juga, terjadinya
masalah myofungsional orofasial dapat berhubungan dengan fungsi sendi temporomandibular
baik secara fisiologis maupun dalam keadaan patologis dan mungkin dapat disertai dengan
masalah tulang rahang. Hal lain yang mungkin dapat menyebabkan masalah myofungsional
tersebut adalah keterbatasan kemampuan bernapas melalui huidung atau adanya gangguan
jalan napas. Pada kondisi ini, masalah myofungsional lebih bersifat adaptif atau merupakan
suatu akibat dari masalah lain. 4
Untuk anak-anak yang mempunyai kebiasaan bernafas melalui mulut dapat dianjurkan
penggunaan oral screen yang menggunakan tekanan dari otot-otot orofasial dan jaringan lunak
pada pipi dan bibir untuk mencegah bernafas melalui mulut dan defisiensi postur bibir. Anakanak yang memiliki kebiasaan bernafas melalui mulut akan menyebabkan lengkung gigi dan
rahang menyempit serta cenderung cembung ke depan atau istilah awamnya tonggos. Kondisi
ini dapat diatasi dengan penggunaan alat oral screen.2,5 Pada anak-anak yang memiliki
kebiasaan menghisap benda, perawatan yang dapat diberikan adalah dengan penggunaan alat
cekat atau lepasan yang terbuat dari kawat yang tertanam pada akrilik (crib dan rake). Alat ini
tidak hanya berfungsi sebagai retainer namun juga berfungsi sebagai pengingat agar si anak
tidak mengulangi kebiasaan buruknya.1 Sedangkan untuk anak yang mempunyai kebiasaan
mendorong-dorong lidah bisa digunakan oral grid. Selain perawatan dengan menggunakan alat,
ada juga perawatan dengan latihan otot. Atau disebut juga dengan myofungsional therapy.
Latihan otot atau myofungsional therapy dapat dilakukan untuk menangani masalah rongga
mulut yang timbul akibat dari kebiasaan-kebiasaan buruk. Penanganan yang dilakukan
berhubungan dengan otot dan jaringan rongga mulut. Perawatan dapat dilakukan dengan cara
reedukasi / counseling atau dengan training. Latihan otot merupakan perawatan yang disenangi
pasien karena mudah dan murah. Namun demikian, diperlukan waktu yang cukup lama untuk
dapat mengembalikan fungsi yang anomali menjadi fungsi yang normal. Fokus perawatan ini
adalah pada hubungan gigi dengan perilaku dan sikap yang dapat mengarah pada atau telah
terjadi maloklusi. Hal ini berbeda dengan ortodonti yang memiliki fokus pada oklusi gigigeligi. Namun demikian, latihan otot disertai dengan perawatan ortodonti dapat mengatasi
masalah maloklusi lebih baik dibandingkan dengan perawatan dengan piranti ortodonti saja. 4
Apabila perawatan dari kebiasaan buruk ini dilakukan pada masa tumbuh kembang
yang tepat, maka penyembuhan dapat dicapai dalam jangka waktu yang pendek dan diperoleh
hasil yang memuaskan. Tentu saja disertai dengan usaha untuk menghindari kebiasaan buruk
tersebut dan efek dari kebiasaan buruk ini sebaiknya dirawat segera pada masa geligi campuran
sebelum maloklusi benar-benar terjadi.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Finn SB. Clinical pedodontics. 4th eds. Philadelphia. Saunders Company: 370-384.
Oklusi
dan
http://anggatama.wordpress.com/2010/04/03/oklusi-dan-maloklusi/
2011)
KELOMPOK 4
Anggota
(090600070)
Maloklusi.
(13
Desember
(090600071)
(090600073)
Novelya
(090600074)
Rachel Ferasima
(090600075)
(090600077)
Priskatindea
(090600078)
Adicakra Satyanugraha S
(090600079)
Dini Wahyuni
(090600080)
(090600081)
(090600082)
Rizka Hidayati
(090600083)
Sherly Marcelina
(090600084)
Telia Silalahi
(090600085)
(090600086)
Yohana Christina
(090600087)
(090600088)
Cindy Yuwanda
(090600089)
(090600090)
Vijaya Kumar
(090600159)
Ashwini Mohan
(090600161)