TUGAS AKHIR
Agung Setiawan
2014447004
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Perancangan Mesin Pengupas Nanas dengan Sistem Rotary Progressive
Kapasitas 200 Kg/Jam
Oleh :
Agung Setiawan
2014447004
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal ........... 20.. dan
dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji I
Nama
NIP/NID.
Penguji II
Penguji III
Nama
NIP/NID.
Nama
NIP/NID.
ii
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas akhir ini
kami kerjakan sendiri dengan menggunakan sumber-sumber dan perlengkapan
yang kami sebutkan.
Nama
NIM
Tanda Tangan
2007-1-000
2007-1-000
2007-1-000
2007-1-000
iii
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Kata pengantar berisi uraian yang mengantar pada para pembaca tugas akhir
kepada permasalahan yang dibuat/diteliti.
disertakan ucapan terima kasih dan apresiasi mahasiswa kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
disampaikan secara singkat dan harus diungkapkan dengan serius dalam tata
bahasa yang benar dan tidak terkesan main-main.
vi
Penyusun
vii
ABSTRAK
Mesin pengupas kulit dan inti nanas dengan sistem penggerak elektropneumatik
membantu proses pengupasan nanas. Cara kerja dari mesin pengupas nanas ini
yaitu ketika tombol start aktif, buah nanas akan didorong oleh piston yang
melewati pisau pemotong. Setelah ujung nanas terpotong dan piston pertama
masih berada di posisi maksimum, piston kedua akan mendorong nanas ke pisau
pengupas kulit nanas. Bersamaan dengan pengupasan kulit, inti nanas juga akan
diambil dan ditarik oleh piston ketiga. Setelah piston kedua mencapai posisi
maksimum, piston pertama akan mundur bersama dengan piston ketiga. Kulit dan
inti nanas yang tidak terpakai akan jatuh ke tempat pembuangan, sedangkan
hasil pengupasan buah nanas ditampung di tempat penampungan. Sebagai
perbandingan, untuk proses pengupasan secara manual diperlukan waktu 20
detik, sedangkan dengan mesin ini hanya dibutuhkan waktu 7 detik untuk satu
kali proses termasuk waktu untuk menyiapkan buah nanas.
viii
ix
DAFTAR ISI
Batasan 1
2.2
Batasan 2
3.....................................................................................................................Tujuan
..................................................................................................................................5
3.1
Tujuan 1
3.2
Tujuan 2
4................................................................................................Metode Pengerjaan
..................................................................................................................................5
4.1
Metode 1
4.1.1
4.1.2
1......................................................................................................................Teori 1
..................................................................................................................................7
1.1
1.2
2......................................................................................................................Teori 2
..................................................................................................................................9
2.1
10
3..........................................................................................Penjelasan Subsistem 2
................................................................................................................................12
3.1
Penjelasan 1 13
3.2
Penjelasan 2 13
1.2
Analisa subsistim 1
15
2.............................................................................................................Subsistem 2
................................................................................................................................15
BAB V PENUTUP................................................................................................16
1.....................................................................................Kendala dan Penyelesaian
................................................................................................................................16
2..............................................................................Kemungkinan Pengembangan
................................................................................................................................16
xi
3.............................................................................................................Kesimpulan
................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
LAMPIRAN..........................................................................................................18
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR RUMUS
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Datasheet Mikrokontroller PIC16F84A..........................................19
xvi
DAFTAR ISTILAH
Istilah asing (tidak umum termasuk bahasa khusus teknik) / singkatan yang
harus dijelaskan
A
Aktuator
Annealing
Penggerak
Proses pelunakan logam
B
BCD
BLK
Bit
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah
Ananas Comusus. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di
domestikasi disana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16, orang Spanyol
membawa nanas ini ke semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke15 (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya tanaman pekarangan, dan meluas
dikebunkan di lahan kering. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub
tropik.
Nanas merupakan salah satu jenis buah-buahan tropis yang banyak
dikonsumsi masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri karena harganya
murah, mudah didapat, kandungan gizi cukup tinggi, dan mudah dibudidayakan.
Nanas memiliki kontribusi sebesar 8% dari produksi buah segar dunia, dan
Indonesia merupakan negara penghasil nanas olahan dan segar keempat setelah
Filipina, Thailand dan Costa Rica.
Harga buah nanas yang relative murah saat musim panen berlimpah
terkadang membuat petani tidak memanen buah nanas dan membiarkan buah
nanas membusuk di kebun bahkan terkadang dibuang begitu saja. Kecenderungan
ini dipengaruhi oleh faktor biaya angkut yang lebih mahal daripada biaya
produksi. Untuk mengamankan hasil panen yang berlimpah agar memiliki nilai
jual yang lebih salah satu alternative yang dapat dilakukan adalah dengan
menjadikanyya sebagai nanas olahan seperti nanas kalengan, manisan, selai,
dodol, keripik dll.
Untuk mendukung hal tersebut, maka perlu dilakukan sosialisasi kepada
industri kecil dan menengah (UKM) tentang teknologi pengolahan pangan
sehingga diharapkan memiliki dorongan untuk mengolah dan meningkatkan
kualitas buah-buahan terutama buah nanas. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mensosialisasikan tentang teknologi pengolahan pangan adalah dengan
memperkenalkan alat pengupas kulit nanas yang tentunya akan membantu
meningkatkan nilai tambah dari buah nanas, memngingat buah nanas merupakan
salah satu buah yang cukup sulit dalam hal pengupasan kulitnya.
2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dihadapi oleh para petani / pengusaha nanas saat ini
seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang adalah sebagai berikut :
1. Pengolahan hasil panen buah nanas ketika musim panen
berlimpah kurang maksimal yang disebabkan oleh harga jual yang
murah serta biaya pengangkutan yang mahal.
2. Belum adanya peralatan yang bisa digunakan untuk
pengolahan nanas segar menjadi nanas olahan dengan efektif dan
efisien, salah satunya adalah alat bantu untuk pengupasan kulit
nanas.
3. Alat pengupas nanas yang ada saat ini masih menggunakan
system pengepresan dengan mata pisau bulat dan dengan penggerak
manual, motor listrik maupun pneumatic.
4. Dengan
alat
pengupasan
yang
ada
sekarang
ini
6 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan
suatu rancangan mesin pengupas kulit nanas yang memiliki kapasitas produksi
200 kg/jam guna meningkatkan nilai jual buah nanas bagi petani dan pengusaha
kecil nanas.
7 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan tugas akhir ini antara lain :
7.1 Bagi Mahasiswa
1. Sebagai suatu penerapan teori dan praktik kerja yang diperoleh saat
di bangku perkuliahan.
2. Guna memenuhi mata kuliah Tugas Akhir yang wajib
ditempuh untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik Mesin S-1
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
7.2 Bagi Dunia Pendidikan
1. Menambah perbendaharaan dari rancangan mesin pengupas kulit
nanas.
2. Dapat membangun kerjasama antara lembaga pendidikan dengan
dunia industri.
7.3 Bagi Dunia Industri (UKM)
1. Meningkatkan nilai jual buah nanas
2. Meningkatkan produktifitas nanas olahan
3. Industri
kecil
mengetahui
pengolahan pangan.
tentang
perkembangan
teknologi
BAB II
STUDI LITERATUR
a. Golongan Cayenne
Jenis tanaman nanas ini mempunyai ciri-ciri antara lain daun
halus, ukuran buah besar menggelembung, berduri, bentuk silindris,
mata buah agak datar, warna kulit buah hijau kekuning-kuningan
dengan mahkota buah kecil, banyak mengandung air dan rasanya
manis asam dengan aroma kuat.
Farid Rahmat, Budidaya dan Pasca Panen Nanas, Balai Pengkajian Teknologi
10
11
12
13
14
8 Stainless Steel
Baja tahan karat atau stainless steel sendiri adalah paduan besi dengan
minimal 12% kromium. Komposisi ini membetuk protective layer (lapisan
pelindung anti korosi) yang merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap krom yang
terjadi secara spontan. Tentunya harus dibedakan mekanisme protective layer ini
dibandingkan baja yang dilindungi dengan coating (misal seng dan cadmium)
ataupun cat. Kategori stainless steel didasarkan pada kandungan krom (Cr),
namun unsur paduan lainya ditambahkan untuk memperbaiki sifat-sifat stainless
steel sesuai aplikasinya. Kategori stainless steel tidak halnya seperti baja lain
yang didasarkan pada presentasi karbon tetapi didasarkan pada struktur
metalurginya. Lima golongan utama Stainless steel adalah Austenitic, Ferritic,
Martensitic, Duplex dan Precipitation Hardening Stainless Steel.
8.1 Austenitic Stainless Steel
Austenitic Stainless Steel mengandung sedikitnya 18% Chrom dan 8%
Nickel
Stainless Steel seperti 904L (dengan kadar Chrom dan Nickel lebih tinggi
serta unsur tambahan Mo sampai 6%).
15
16
tembaga (Cu), titanium (Ti), Niobium (Nb) dan alumunium. Proses penguatan
umumnya terjadi pada saat dilakukan pengerjaan dingin (cold work).2
9 Aluminium
Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy dalam tahun 1809 sebagai
suatu unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H . C. Oersted, tahun
1825. Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis dan C . M. Hall di
Amerika Serikat secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina
dengan cara elektrolisasi dari garam yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult
Hall masih dipakai untuk memproduksi aluminium. Penggunaan aluminium
sebagai logam setiap tahunnya adalah urutan yang kedua setelah besi dan baja,
yang tertinggi di antara logam non ferro.
Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi
yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat sifat yang baik lainnya
sebagai sifat logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang
sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb. Secara satu
persatu atau bersama-sama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti
ketahanan korosi, ketahanan aus, koefisien pemuaian rendah. Material ini
dipergunakan di dalam bidang yang luas bukan saja untuk peralatan rumah tangga
tapi juga dipakai untuk keperluan material pesawat terbang, mobil, kapal laut,
konstruksi.3
9.1 Sifat-sifat Aluminium
Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam
kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam
sistim periodik unsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per
2
Ron Cobden, Aluminium : Physical properties, characteristic and alloys, Talat, 1994
(Terjemahan)
17
mol (sma). Struktur kristal aluminium adalah struktur kristal FCC, sehingga
aluminium tetap ulet meskipun pada temperatur yang sangat rendah. Keuletan
yang tinggi dari aluminium menyebabkan logam tersebut mudah dibentuk
atau mempunyai sifat mampu bentuk yang baik. Aluminium memiliki
beberapa kekurangan yaitu kekuatan dan kekerasan yang rendah bila
dibanding dengan logam lain seperti besi dan baja. Aluminium memiliki
karakteristik sebagai logam ringan dengan densitas 2,7 g/cm3.
Selain sifat-sifat tersebut aluminium mempunyai sifat-sifat yang sangat
baik dan bila dipadu dengan logam lain bisa mendapatkan sifat-sifat yang
tidak bisa ditemui pada logam lain. Adapun sifat-sifat dari aluminium antara
lain : ringan, tahan korosi, penghantar panas dan listrik yang baik. Sifat tahan
korosi pada aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan oksida
aluminium pada permukaaan aluminium.
Lapisan oksida ini melekat pada permukaan dengan kuat dan rapat serta
sangat stabil (tidak bereaksi dengan lingkungannya) sehingga melindungi
bagian yang lebih dalam. Adanya lapisan oksida ini disatu pihak
menyebabkan tahan korosi tetapi di lain pihak menyebabkan aluminium
menjadi sukar dilas dan disoldier (titik leburnya lebih dari 2000 C). Sifat
mekanik dan fisik aluminium dapat dilihat pada table berikut :
Sifat-sifat
>99,0
2,6968
2,71
Titik cair
660,2
653-657
0,2226
0,229
64,94
59
0,00429
0,0115
23,86x10-6
23,5x10-6
18
10 Rangka Batang
Konstruksi rangka batang adalah sebuah konstruksi yang terdiri dari
batang-batang yang dihubungkan pada ujung-ujungnya, sehingga membentuk
suatu bangunan yang kokoh. Sambungan yang digunakan dapat berupa
sambungan keling, sambungan baut, sambungan las. Untuk menentukan
konstruksi yang baik, perlu diperhitungkan gaya tarik dan gaya tekan.
Sebelum menentukan gaya-gaya batang yang timbul akibat gaya luar yang
bekerja pada rangka batang, perlu ditentukan terlebih dahulu gaya reaksi
peletakan yang timbul. Secara umum peletakan yang sering digunakan adalah
peletakan sendi atau rol, seperti halnya pada peletakan balok yang biasa.
Untuk menentukan gaya reaksi peletakan tersebut, kita gunakan hukum
keseimbangan:
Fx = 0 ; Fy = 0 ; dan M = 0.
Setelah mulai meninjau keseimbangan pada titik simpul. Gunakan
hukum keseimbangan Fx = 0 dan Fy = 0, maka gaya-gaya pada batang
yang belum diketahui dapat dihitung.4
19
11 Chain Conveyor
Chain Conveyor adalah suatu alat pengangkut yang digunakan untuk
memindahkan barang dengan arah horizontal atau membentuk sudut dari
suatu sistem operasi yang satu ke sistem operasi yang lain dalam suatu lini
proses produksi, yang menggunakan rantai sebagai penghantar muatannya.
20
21
22
12.4.1
a. Spur gear
Spur gear atau roda gigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar
atau paralel. Roda gigi lurus hanya dapat mentransmisikan daya
kurang dari 25.000Hp dan putaran kurang dari 100.000 rpm.
Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96%-99%
tergantung desain dan ukurannya. Pada roda gigi jenis ini
pemotongan giginya searah dengan poros roda gigi.
adalah
suatu
mekanisme
yang
dirancang
mampu
23
24
14 Poros
Poros adalah bagian yang mampu meneruskan daya. Poros bisa
berputar bisa juga tidak. Menurut pembebanannya poros dikelompokkan
sebagai berikut:
14.1 Poros transmisi
Poros jenis ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur.
Daya ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau
sprocket rantai, dll
14.2 Spindel
Spindel adalah poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama
mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus
dipenuhi poros ini adalah deformasinya kecil, bentuk dan ukurannya harus
teliti.
14.3 Poros Penyangga
Poros seperti ini dipasang di antara roda kereta barang, di mana tidak
mendapat beban puntir. Poros seperti ini hanya mendapat beban lentur.
15 Bantalan Gelinding (Bearing)
Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi
gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada
arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros agar selalu berputar terhadap
sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linear
agar selalu berada pada jalurnya.
Fungsi Bearing antara lain :
a. Mengurangi gesekan, panas dan aus.
b. Menahan beban shaft dan machine.
25
26
16 Pegas
Pegas adalah elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan
gaya, torsi, dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi
disimpan pada benda padat dalam bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi
di-recover dari sifat elastis material yang telah terdistorsi. Pegas haruslah
memiliki kemampuan untuk mengalami defleksi elastis yang besar. Beban
yang bekerja pada pegas dapat berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi
(twist force). Pegas umumnya beroperasi dengan high working stresses dan
beban yang bervariasi secara terus menerus.
27
17 Pneumatic
Sistem pneumatic yang dalam bahasa Yunani pneuma yang artinya
udara atau angin. Dengan kata lain pneumatic adalah sistem yang
menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan.
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aerodinamika yang menentukan
keadaan keseimbangan gas dan uap.
Pneumatik dibeda-bedakan ke dalam bidang menurut tekanan kerjanya,
dari bidang tekanan sangat rendah (1,001-1,1 bar), pneumatic tekanan rendah
(1,2-2,0 bar), pneumatic tekanan menengah atau disebut juga pneumatic
tekanan normal (2-8 bar) dan pneumatic tekanan tinggi (>8 bar).
18 Motor Listrik
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah
(mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
18.1 Prinsip Kerja Motor Listrik
Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor
secara umum :
a. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
b. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
28
29
(VR)
atau
potensiometer
dan
rangkaian
kontrol.
/2013/11/30/ motor-servo-dan-stepper/
30
sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo
diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.7
19 Sensor
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejalagejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti
energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan
sebagainya. 8
Jenis sensor yang digunakan dalam Mesin Pengupas Nanas adalah
sensor proximity dan photosensor.
Proximity sensor adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya material. Prinsip kerja sensor proximity adalah memanfaatkan
sifat cahaya yang akan dipantulkan jika mengenai benda berwarna terang dan
akan diserap jika mengenai benda berwarna gelap. Sebagai sumber cahaya
kita gunakan LED (Light Emiting Diode) yang akan memancarkan cahaya
merah. Dan untuk menangkap pantulan cahaya LED, kita gunakan
photodiode. Jika sensor berada diatas garis hitam maka photodiode akan
menerima sedikit sekali cahaya pantulan. Tetapi jika sensor berada diatas
garis putih maka photodiode akan menerima banyak cahaya pantulan. Sensor
ini hanya mendeteksi benda logam.
elektronika / motor-servo/
8
31
tipe
dan
tingkat
kesulitan
yang
beraneka
ragam.
fungsi-fungsi
spesifik
seperti
logika,
urutan,
10
/Pengertian_PLC_PROGRAMMABLE_LOGIC_CONTROLLER
32
Sekuensial Control
Monitoring Plant
33
34
Sifat-sifat relay:
a. Impedansi kumparan, biasanya ditentukan oleh tebal kawat yang
digunakan serta banyaknya lilitan.
b. Arus digunakan untuk menggerakan relay, biasanya arus ini
diberikan oleh pabrik. Relay dengan perlawanan kecil memerlukan
arus besar, sedangkan relay dengan perlawanan besar memerlukan
arus yang kecil.
Banyaknya kontak-kontak jangkar dapat membuka dan menutup lebih
dari satu kontak sekaligus, tergantung dari pada kontak dan jenis relay-nya.
Jarak antara kontak-kontak menentukan besarnya tegangan maksimum yang
diijinkan antara kontak tersebut.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
36
1 Sistematika Penelitian
1.1 Flow Chart
Flow chart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja
atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
Mulai
1.1.1
Fungsi flow chart
a. Relationship
Pencarian dan
Pengumpulan Data
Flow chart dapat memberikan gambaran yang efektif,
Perancangan
Sistem Mekanik
Perancangan
Sistem Control
No Go
Simbol-simbol yang digunakan mengikuti suatu standar tertentu
yang sudah diakui secara Analisa
umum, maka flow chart dapat merupakan
Awal
alat bantu yang sangat efektif
dalam mengkomunikasikan logika suatu
masalah atau dalam mendokumentasikan
logika tersebut.
Go
Perhitungan
1.2 Flow Chart Perancangan
Kekuatan Sistem
Unyuk melaksanakan kegiatan perancangan mesin pengupas nanas
ini, penulis akan menjelaskannya dalam sebuah bentuk flow chart atau
Pembuatan
diagram alir.
Gambar Kerja
Analisa Ekonomi
Selesai
37
38
39
6. Analisa Awal
Pada tahap ini akan dilakukan proses analisa awal dari rancangan
yang sudah dibuat. Analisa ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil
perancangan dan meminimalisir kesalahan design. Jika rancangan
sudah dianggap baik maka akan lanjut ke proses selanjutnya, jika
dianggap gagal akan kembali ke proses perancangan lagi.
7. Perhitungan Kekuatan system
Perhitungan kekuatan merupakan salah satu poin penting dalam
proses perancangan, maka dalam perancangan ini juga dilakukan
proses perhitungan kekuatan. Perhitungan kekuatan meliputi
kekuatan material, kekuatan konstruksi, kekuatan penggerak dan
perhitungan kapasitas mesin.
8. Pembuatan Gambar Kerja
Pada tahapan ini akan dibuat gambar kerja untuk proses pengerjaan
bengkel. Gambar kerja yang dibuat sesuai standar perbengkelan
yang menganut system ISO.
9. Analisa Ekonomi
Tahapan ini merupakan tahapan yang cukup penting untuk
menentukan harga jual dari mesin yang akan dibuat. Pada tahapan
ini dilakukan perhitungan biaya material, biaya produksi, biaya
design, dan biaya-biaya lain yang akan digunakan untuk
menentukan harga jual mesin. Selain itu juga akan dilakukan
analisa break even point untuk menentukan berapa lama mesin ini
akan balik modal.
10.
Selesai
40
2 Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi kebutuhan merupakan salah satu cara untuk menentukan
spesifikasi dalam sebuah proses perancangan. Selanjutnya kebutuhankebutuhan tersebut akan penulis tuangkan dalam sebuah bentuk requirement
list yang nantinya akan digunakan menjadi dasar pemilihan konsep.
No
Tuntutan
Detail
Penilaian
Perancangan
Input
Output
dibuang intinya.
Geometri
Kapasitas
200 Kg/Jam
Ergonomi
Mudah dioperasikan
Mudah didapat
7
8
Material
Perawatan
Safety
Tidak
berpotensi
menimbulkan
kecelakaan kerja
Operation Manual jelas
D
D
41
3 Konsep Design
Setelah kebutuhan teridentifikasi maka penulis telah membuat sebuah
konsep design yang akan digunakan pada mesin ini. Konsep mesin ini mempunyai
system progressive dengan alat pengupas dengan system rotary.
Coring Unit
Rotary Unit
Conveyor
Nanas
Side Cutter
Trash
Output
42
nanas sampai memotong ujung dari nanas. Prinsip kerja dari rotary unit ini
hamper sama dengan prinsip kerja mesin bubut, yaitu benda kerja berputar dan
mata potong bergerak horizontal sepanjang benda kerja. Pada tiap-tiap proses
pada mesin ini dilakukan secara bersamaan dan berkelanjutan (progressive).
43
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab ini memuat tentang hasil uji coba dari perangkat alat yang Anda buat
dalam tugas akhir. Isinya dapat berupa data kuantitatif, kualitatif, dan/atau statistik
yang didapat dari proses pengukuran. Dari data yang didapat tersebut Anda
berikan analisis mengapa bisa terjadi seperti itu. Selain itu Anda juga dapat
membandingkan hasil uji coba yang terjadi dengan hasil yang seharusnya
diharapkan. Hendaknya data-data yang diberikan dalam bentuk grafik, tabel, atau
daftar ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan/analisis, agar pembaca
lebih mudah mengikuti uraian.
1 Subsistem 1
Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy
eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam
voluptua.
1.1 Uji Coba Subsistem 1
Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam
nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat,
sed diam voluptua.
44
= 20.5 kg
= 200 mm = 0,2 m
=S/t
(Rumus 1)
= 0.2 m / 2 s
= 0.1 m/s
Perhitungan gaya yang dibutuhkan (force) :
m
= massa benda
=mxg
= 20.06 kg x 9.8 m/s
(Rumus 2)
2
= 0.1 m/s
= 196.588 N
= 197 N
2 Subsistem 2
Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy
eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam
voluptua.
45
BAB V
PENUTUP
46
DAFTAR PUSTAKA
Berisi mengenai daftar sumber referensi yang nantinya akan dipakai dalam
pelaksanaan tugas akhir.
47
LAMPIRAN
48