Advence organizer
A. Pengertian
Model pembelajaran advance organizer merupakan suatu cara belajar untuk
memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan
yang telah ada pada pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai
struktur konsep tertentu yang membentuk kerangka dari system pemprosesan
informasi yang dikembangkan dalam pengetahuan ( ilmu ) itu. Metode ini dikembangkan
oleh David Ausubal dan menurut beliau model ini ada model belajar bermakna.
B. Tujuan
Model pembelajaran advance organizer bertujuan untuk memperkuat struktur kognitif
siswa dab menambah daya ingat (retensi) siswa terhadap informasi yang bersifat baru.
C. Teknik Pelaksanaan
Pertama-tama guru menyajikan kerangka konsep yang umum dan menyeluruh untuk
kemudian dilanjutkan dengan peryataan informasi yang lebih spesifik. Kerangka umum
(organizer) tersebut berfungsi sebagai penyusun yang mengorganisasikan semua
informasi selanjutnya yang akan diasimilasikan oleh siswa, sehingga siswa dapat
menjelaskan mengintegrasikan dan menghubungkan materi dengan materi yang telah
dimiliki sebelumnya.
D. Bentuk
Bentuk Model pembelajaran advance organizer terbagi menjadi dua bentuk yaitu:
1.
Dirancang jika akan menjelaskan suatu gagasan umum yang memiliki beberapa
bagian yang saling berhubungan. Bentuk ini bertujuan untuk membantu
memperluas pemahaman konsep bagi siswa. Contoh, jika kita ingin menjelaskan
tentang fungsi jaringan tumbuhan terlebih dahulu dijelaskan tentang struktur
jaringan tumbuhan.
2. Comparatif advance organizer
Dirancang untuk mengintrgrasikan konsep baru dengan konsep lama yang telah
siswa miliki dalam struktur kognitifnya. Benyuk ini bertujuan mempertajam dan
memprluas pemahaman konsep. Contoh, konsep kultur jaringan berhubungan
dengan jaringan tumbuhan, untk itu jika kita ingin menjelaskan kultur jaringan,
melalui pemahaman terhadap perbandingan antara pemahaman konsep struktur
dan fungsi jaringan tumbuhan (konsep lama) dengan konsep kultur jaringan
(konsep baru) maka siswa akan mengintegrasikan konsep baru tersebut.
E. Langkah-Langkah
Adapun langkah-langkah dalam Model pembelajaran advance organizer terdiri dari tiga
fase yang saling berkaitan yaitu:
1.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase ini adalah sebagai berikut,
a. Mengklarifikasikan tujuan pengajran
Dalam hal ini dimaksudkan untuk membangun perhatian peserta didik dan
menuntun mereka pada tujuan pembelajaran dimana keduanya merupakan hal
penting untuk membantu terciptanya belajar bermakna.
b. Menyajikan organizer
Dalam menyajikan organizer (kerangka konsep) terdapat beberapa hal yang
penting yang harus dilakukan yaitu:
1. Mengidentifikasi atrbut
2. Memberi contoh-comntoh
3. Menyediakan mengatur suasana konsep
4. Mengulang
Penyajian kerangka konsep yang umum dan menyeluruh untuk kemudian
dilanjutkan dengan penyajian informasi yang lebih spesifik. Ganbaran
konsep/proposisi yang utama harus dikemukakan secara jelas dan hati-hati
sehingga siswa mau melakukan eksplorasi baik berupa tanggapan maupun
mengajukan contoh-contoh. Mulai memasuki kegiatan penyajian materi ( bagian
ini diterapkan beberapa kali dalam kontek berbeda agar siswa dapat memperluas
wawasan).
c. Memancing dan mendorong pengetahuan dan pengalaman dari siswa
Pada bagian ini peran aktif siswa tampak dalam bentuk memberikan respon
terhadap presentasi organisasi yang diberikan guru.
2. Penyajian bahan pelajaran
Sebelum menyajikan bahan pelajaran ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
Tujuan fase ketiga ini mengaitkan materi belajar yang baru dengan struktur kognitif
siswa. Ausubel mengidentifikasikan menjadi empat aktifitas, yaitu:
a.
Aktiditas ini mempertemukan materi belajar yang baru dengan struktur kognitif siswa.
Dapat dikembangkan oleg guru melalui,
- Mengingatkan siswa tentang gambaran menyeluruh gagasan/ide
- Menanyakan ringkasan dari atribut materi pelajaran yang baru
- Mengulangi defenisi secara tepat
- Menanyakan perbedaan aspek-aspek yang terdapat dalam materi
- Menanykan bagaimanamateri pelajaran mendukung konsep atau preposisi yang baru
digunakan.
b. Meningkatkan kegiatan belajar (belajar menerima)
Dilakukan dengan menanyakan kepada siswa tentang asumsi atau pendapatnya yang
berhubungan dengan materi pelajaran. Guru memberikan pertibangan dan tentangan
tehadap pendapat tersebut dan meyatukan kontradksi apabila terjadi silang pendapat.
d. Mengklarifkasikan
Guru dapat melakukan klarifikasi dengan cara memeri tambahan informasi baru ata
mengaplikasikan gagasan ke dalam situasi baru atau contoh lain.
Diposkan oleh Nurul Hidayat di 18.13
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Guru-guru berpengalaman tahu bahwa eksposisi (pemaparan) adalah cara yang efektif
untuk membantu memperoleh medan informasi yang diyakini oleh masyarakat sebagai
hal yang penting untuk diketahui. Presentation teaching model atau model pengajaran
dengan presentasi adalah salah satunya. Model ini dideskripsikan sebagai salah satu
pendekatan pengajaran berharga yang dapat digunakan disemua bidang study dan
semua tingkat kelas. Penggunaan model presentasi yang tepat agaknya situasional,
artinya penggunaannya bergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh guru yang
bersangkutan.
Model presentasi spesifik yang disoroti di sini adalah adaptasi dari model yang
disebut Advance
Organizer
Model. Model
ini
mengharuskan
guru
untuk
menyediakan Advance Organizer bagi siswa sebelum mempresentasikan informasi baru
dan untuk secara khusus berusaha memperkuat dan memperluas pemikiran selama
dan
setelah
presentasi.
Hasil-hasil belajar model presentasi cukup jelas dan tidak rumit, dapat membantu siswa
memperoleh, mengasimilasikan, dan menyimpan informasi baru, memperluas struktur
konseptualnya dan mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan
tentang informasi. Bila menggunakan model presentasi Advance Organizer, guru
berusaha menstrukturisasikan lingkungan belajarnya dengan ketat. Kecuali di fase
terakhir model ini, guru berperan sebagai seorang presenter aktif dan berharap
siswanya menjadi pendengar aktif. Penggunaan model ini membutuhkan lingkungan
fisik belajar yang kondusif untuk mempresentasikan dan mendengarkan, termasuk
fasilitas-fasilitas
yang
tepat
untuk
menggunakan
teknologi
multimedia.
Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
pembelajaran
dengan Advance
Organizer dalam
3.
Tujuan Pembahasan
a.
b.
c.
d.
Mengetahui
Organizer dalam
pembelajaran
bermakna
4.
Manfaat Penulisan
Tulisan dalam makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama
pemahaman tentang pengertian teori pembelajaran Advance Organizer, fungsi-fungsi
pembelajaran Advance
Organizer, tujuan
dan
struktur
pengajaran Advance
Organizer, serta prinsip-prinsip pembelajaran denganAdvance Organizer dari Ausubel.
Setelah
mengetahui
dan
memahami
tentang
Advance
Organizer menurut
Ausubel ini, maka diharapkan guru dapat mengaplikasikannya dalam proses belajar
mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan
belajar yang telah ditetapkan. Selain itu besar harapan kami agar kiranya model ini
dapat memperkaya khazanah kita tentang model-model belajar dan dapat
menerapkannya dalam proses belajar mengajar yang akan kita laksanakan nantinya.
B. PEMBAHASAN
1.
BIOGRAFI AUSUBEL
Nama lengkapnya adalah David Paul Ausubel, yang lahir pada tahun 1918
di New York. Pendidikan Dasarnya diselesaikannya di Brooklin, New York dan menjalani
pendidikan tinggi di Universitas Pennsylvania, pada jurusanPre Medical course dan
psikologi dan lulus pada tahun 1939. Pada tahun 1944, setelah lulus dari sekolah medis
di universitas Middlesex, ia menyelesaikan magang di Rumah Sakit Gouveneur (salah
satu departemen Rumah Sakit di New York City) yang terletak di dataran rendah bagian
Timur
Manhattan,
termasuk
little
Italy
dan
Chinatown.
Dalam bidang pendidikan, Ausubel termasuk tokoh yang sukses, yang mendapatkan
gelar professor psikologi dari beberapa sekolah tinggi atau di beberapa sekolah
pendidikan, diantaranya adalah Universitas Illionis, Universitas Toronto dan Universitas
Eropa di Berne, Universitas Salesian di Roma, dan Universitas Pelatihan Pegawai di
Munich. Pada 1957-1958 dengan bantuan dana penelitian Fulbright, ia melakukan studi
banding
motivasi
kerja
orang-orang
Maoris
dengan
orang-orang
Eropa.
Tahun 1973, Ausubel mulai konsen pada praktek psikiater untuk penanganan pada
gangguan kejiwaan. Ausubel juga sering menulis buku panduan dalam psikologi
perkembangan dan pendidikan, serta buku-buku khusus tentang topik-topik
ketergantungan obat-obatan, psikopatologi, perkembangan Ego, dan lebih dari 150
artikel
dalam
jurnal-jurnal
psikologi
dan
psikiater. [1]
David Ausubel adalah seorang teoritikus pendidikan yang luar biasa, hal ini kita ketahui
dari
: pertama, dia
secara
langsung
membahasakan
tujuan
materi
pembelajaran. Kedua, dia menganjurkan peningkatan-peningkatan metode-metode
pengajaran presentasional pada saat para teoritikus pendidikan lain dan kritikus sosial
tengah menentang keabsahan metode-metode ini dan penemuan-penemuan yang
mengkritik kepasifan pembelajaran ekspositori. Berbeda dengan teoritikus yang
menyarankan metode-metode pembelajaran penemuan (discovery), pendidikan
terbuka, dan pembelajaran berbasis pengalaman, Ausubel tanpa rasa enggan tetap
berpihak pada strategi
penguasaan materi akademik melalui presentasi
Ausubel juga adalah salah satu dari sedikit psikolog pendidikan yang membahas
pembelajaran, pengajaran dan kurikulum sekaligus. Teorinya tentang pembelajaran
verbal berhubungan dengan tiga hal, yakni: (1) bagaimana pengetahuan (materi
kurikulum) dikelola (2) bagaimana pikiran bekerja dalam memproses informasi baru
(pembelajaran) dan (3) bagaimana guru dapat mengaplikasikan gagasan-gagasan ini
pada kurikulum dan pembelajaran ketika mereka mempresentasikan materi baru pada
siswa
(pengajaran
/
instruksional).[2]
Menurut Ausubel, dalam diri seorang pelajar sudah ada organisasidan kejelasan
tentang pengetahuan di bidang subyek tertentu dan menyebut organisasi ini
sebagai Struktur Kognitif dan percaya bahwa struktur ini menentukan kemampuan
pelajar untuk menangani berbagai ide dan hubungan baru. Makna dapat muncul dari
materi baru hanya bila materi itu terikat dengan struktur kognitif dari pembelajaran
sebelumnya. Selanjutnya memiliki kaitan yang lebih erat dengan informasi yang
diberikan setelahnya dan merupakan jangkar (pengait) bagi pembelajaran yang akan
datang
1.
2.
Menyusun rangkaian atau arah kurikulum dan melatih siswa secara sistematis dalam
suatu gagasan kunci bidang tertentu
3.
4.
Melukiskan dengan jelas, tepat dan eksplisit persamaan dan perbedaan prinsip antara
ide-ide yang ada dalam sebuah hal baru yang sedang dipelajari, di satu pihak dan
konsep-konsep terkait yang sudah ada dalam struktur kongnitif di lain pihak. [6]
5.
6.
Dapat menunjukkan perbedaan serta persamaan antara konsep dalam materi baru
dengan konsep yang berhubungan dalam struktur kognitif.[7]
7.
Model Advance Organizer terbagi dalam tiga tahap Struktur Pengajaran, yakni :
Tahap Pertama : Presentasi Advance Organizer
Mengulang
Menyajikan Materi
Mengklarifikasi gagasan-gagasan
1.
2.
3.
4.
ada.[11]
yang
Dua prinsip yang berhubungan dengan pemrograman isi materi pembelajaran secara
efisien serta dapat diterapkan pada semua bidang pengetahuan adalah
prinsip progressive differentiation dan integrative reconcillation. Bila isi pembelajaran
disusun
berdasarkan
prinsip
progressive differentiation, maka konsep yang paling utama dan abstrak akan disajikan
terlebih dahulu, lalu secara bertahap akan diikuti oleh konsep yang lebih rinci serta
spesifik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bila sistem ingatan manusia sebagai
proses dan penyimpan informasi tersusun sedemikian rupa sehingga baik pemahaman
pengetahuan baru maupun susunannya dalam struktur kognitif mengikuti
prinsip progressive differentiation, akan terjadi pemahaman serta penyimpanan
informasi secara optimal. Dalam hal ini guru harus dengan sadar menyusun materi
pembelajaran sesuai dengan prinsip tersebut. Sedangkan prinsip integrative
reconcillation dalam memprogramkan materi pembelajaran nampak bila terjadi
integrasi antara konsep baru dalam materi dengan konsep relevan yang telah terdapat
dalam
struktur
kognitif.[12] Pedoman
berikut
merangkum
metode
yang
direkomendasikan untuk mempresentasikan pelajaran berdasarkanAdvance Organizer
Tahap
Komponen
MempresentasikanAdv
ance Organizer
Mengidentifikasi
atribut-atribut pendefinisi
Memberi contoh
Memberi konteks
mengulangi
Mempresentasikan
konten belajar
mempersentasikan
materi
menggunakan
diferensiasi progresif
mempertahankan
perhatian
mengeksplisitkan
organisasi
Pertimbangan
mengulas fitur-fitur
penting dariAdvance
Organizerdan konten pelajaran
mendorong kesadaran
pengetahuan dan pengalaman
siswa yang relevan
mengeksplisitkan
urutan logis dari materi
belajar
Memperkuat
organisasi kognitif
mengaitkan materi
belajar baru di dalam
struktur kognitif siswa
yang telah ada
menggunakan
rekonsiliasi integrative
mendorong belajar
penerimaan aktif
mengumpulkan
pendekatan kritis
terhadap materi
mengklarifikasi
d. Tujuan-tujuan
1.
2.
Guru bertanggung jawab dalam mengelola dan memprersentasikan apa yang akan
dipelajari dan pembelajar menguasai gagasan dan informasi
3.
4.
5.
Untuk memperkuat struktur kognitif siswa tentang pelajaran tertentu dan bagaimana
mengelola, memperjelas dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik [13]
6.
e. Prinsip-prinsip Pembelajaran
1.
2.
Kemampuan
siswa
untuk
mempelajari
ide-ide
baru
bergantung
nbsp;pengetahuan mereka sebelumnya dan struktur kognitif yang sudah ada
3.
pada
Tugas utama guru dalam membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan adalah :
c) Memberikan isyarat atau petunjuk kepada siswa untuk membantu mereka dalam
mengambil informasi dari ingatan jangka panjang untuk dipindahkan ke ingatan jangka
pendek
4.
Struktur kognitif berubah akibat adanya informasi baru dan oleh karenanya menjadi
dasar untuk mengembangkan struktur-struktur kognitif baru[15]
: IX/ 1
: Hikmah Gerakan Shalat
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
E. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab
Diskusi
Demonstrasi
Penugasan dan CTL
Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal:
a.
Apresepsi/ Motivasi
Guru mengucap salam
Mengecek kehadiran siswa
Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dari hikmah gerakan shalat
Guru memotivasi siswa mengenai kesehatan dan manfaat gerakan shalat
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
2.
Kegiatan Inti:
b.
Eksplorasi
Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan gerakan shalat yang baik dan benar
c.
Elaborasi
Membimbing siswa untuk mendiskusikan hikmah gerakan shalat
Meminta siswa mendemonstrasikan gerakan shalat dengan baik dan benar
Meminta siswa mengenai manfaat apa yang ada pada gerakan shalat untuk
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3.
G.
Indikator Pencapaian
kompetensi
Teknik
Penilaia
n
Bentuk
instrume
n
Instrumen/Soal
- Menerapkan gerakan
shalat dengan baik dan
benar
Tes
tertulis
Tes
simulasi
- Simulasikan gerakan
shalat dengan baik dan
benar
- Membiasakan dan
menerapkan hikmah
gerakan shalat dalam
kehidupan sehari-hari
- memahami gerakan
shalat dan manfaatnya
Medan, 20
Mengetahui
Guru PAI
H. P
enilai
an
Kepala Sekolah
-----------------------C.
-------------------------------
PENUTUP
1. Simpulan
Ausubel melihat kegunaan Advance Organizer sebagai sarana untuk membantu
membuat informasi bermakna bagi siswa. Bagi Ausubel, sebuahAdvance
Organizer terdiri atas pernyataan-pernyataan yang dibuat guru tepat sebelum
presentasi aktual berbagai materi belajar. Pernyataan itu memiliki tingkat abstraksi
yang lebih tinggi dibanding informasi yang menyusulnya.
Advance Organizer membantu siswa untuk menggunakan pengetahuan
sebelumnya. Meskipun tidak semua studi menunjukkan efektifitas Advance
Organizer namun tampaknya cukup konsisten dari waktu ke waktu sehingga cukup
beralasan
untuk
merekomendasikan
penggunaannya
oleh
guru
ketika
mempresentasikan informasi kepada siswa.
Advance Organizer adalah kerangka pendukung bagi informasi baru, bukan hanya
sebuah
makna
pengenalan
pelajaran
belaka. Advance
Organizermerupakan hook (cantelan),
jangkar, scaffolding (kerangka
pendukung)
intelektual, bagi materi-materi belajar selanjutnya, membantu siswa untuk melihat
gambar besar dari berbagai hal yang dipresentasikan
Ausubel melihat bahwa fungsi primer pendidikan formal adalah
mengorganisasikan berbagai informasi bagi siswa dan mempresentasikan berbagai ide
dengan jelas dan tepat karena menurutnya, seni dan ilmu mempresentasikan berbagai
ide dan informasi secara bermakna dan secara efektif sehingga muncul makna yang
jelas, stabil dan tidak ambigu dan tersimpan dalam jangka lama sebagai sebuah body
of knowledge yang terorganisasi
2. Implikasi
Ausubel melihat kegunaan Advance Organizer sebagai sarana untuk membantu
membuat informasi bermakna bagi siswa. Bagi Ausubel, sebuahAdvance
Organizer terdiri atas pernyataan-pernyataan yang dibuat guru tepat sebelum
presentasi aktual berbagai materi belajar. Pernyataan itu memiliki tingkat abstraksi
yang lebih tinggi dibanding informasi yang menyusulnya.Advance Organizer membantu
siswa untuk menggunakan pengetahuan sebelumnya.
Dua prinsip yang berhubungan dengan pemrograman isi materi pembelajaran
secara efisien serta dapat diterapkan pada semua bidang pengetahuan adalah
prinsip progressive differentiation dan integrative reconcillation. Bila isi pembelajaran
disusun berdasarkan prinsip progressive differentiation, maka konsep yang paling
utama dan abstrak akan disajikan terlebih dahulu, lalu secara bertahap akan diikuti
DAFTAR PUSTAKA