Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

PENYUSUNAN RPP DAN KTSP

Di SUSUN OLEH : KELOMPOK II


TRI RETNO HAPSARI
JULFAIDHAH
SITI ROSMAH
WA SURIATI
WAHYU SEKTI RETNANINGSIH

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEGURUAN


PROGRAM MAGISTER KEGURUAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai
" Penyusuanan RPP DAN KTSP "

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Dr. Vandalita M.M. Rambitan,MP. selaku
dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan yang telah memberikan tugas ini. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu saran serta kritik yang dapat membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna
penyempurnaan pada makalah selanjutnya.
Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan, pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Samarinda, 29 Januari 2016

DAFTAR ISI
KataPengantar ......................................................i
DaftarIsi .... ..............................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang . ..............................................................1
1.2. Tujuan .............................................................................1
1.3. RumusanMasalah
........................1

................................................

BAB II : PEMBAHASAN
2.1.

KTSP

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

2006

............................................................2
2.2.

Landasan

KTSP

2006

........................................................................................................... 3
2.3. Karakteristik Kurikulum Tingkat
5

Satuan

2.4.Komponen dan Struktur Kurikulum


6

Pendidikan

Tingkat

Satuan

2.5.
Struktur
Kurikulum
Satuan
Pendidikan
6

..
Pendidikan
.

BAB III. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


3.1.

Pengertian

RPP

............................................9

3.2.
Tujuan
dan
................................................9

Fungsi

RPP

......

3.3 Cara Penyusunan RPP . 10


3.4 Langkah Langkah Menyusun RPP ..

12

3.5 Format Silabus .. 19


3.6 Format dan Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . 20
BAB. IV. PENUTUP
5.1. Kesimpulan dan saran ........................................ 35

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum

adalah

perangkat

mata

pelajaran

dan

program

pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan


yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat
mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap
jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta
kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan
maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan

yang

dimaksudkan

dalam

kegiatan

pembelajaran

secara

menyeluruh.
B. Tujuan
- Agar sebagai calon pendidik tidak salah dalam menerapkan kurikulum
yang berlaku
- Agar tahu bagaimana perkembangan kurikulum itu sendiri.
- Agar tahu apa itu perbedaan antara KTSP dan RPP
C. Rumusan masalah
- Apakah itu KTSP dan RPP ?
- Cara menyusunan RPP ?

- Sistimatika RPP ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) 2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan
KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22
Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu
sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang memuat:kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan

kalender pendidikan. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional
yang telah disepakati.

Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri


Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,
pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi
dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari
perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP
maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi
lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
B. LANDASAN KTSP 2006
1.LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN KTSP
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pasal 36 ayat (1) :Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 36 ayat (2) : Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi, sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta
didik.
Pasal 38 ayat (2) : Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Departemen Agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar, dan provinsi untuk pendidikan menenga
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 1 ayat (15) ; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Pasal 6 ayat (1) : Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.


Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan akhlak mulia.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kelompok mata pelajaran estetika.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Pasal 6 ayat (4) : Setiap kelompok mata pelajaran (KMP) dilaksanakan secara holistik
sehingga pembelajaran masing-masing kelompok mata pelajaran mempengaruhi pemahaman
dan/atau penghayatan peserta didik.
Pasal 6 ayat (5) : Semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya dalam menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah.
Pasal 6 ayat (6) : Kurikullum dan silabus SD/MI/SDLB/PAKET A, atau bentuk lain yang
sederajat, menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis,
kecakapan berhitung, serta kemampuan berkomunikasi.
Pasal 8 ayat (1) : Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi pada setiap tingat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan. SK/KD
Pasal 13 dan 14 menekankan bahwa Kurikulum SMP/MTs./SMPLB/SMA/MA/SMALB :

dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup.


Dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

Pasal 16 ayat (1) : Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Pasal 17 ayat (1) ; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. dikembangkan sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat,
dan peserta didik.
Pasal 17 ayat (2) : Sekolah dan komite Sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan dan silabusnya berdasarkan
Kerangka dasar kurikulum dan Standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi Dinas
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD,SMP,SMA dan
SMK ; dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI,MTs.,
MA dan MAK.
Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi.
Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
Peraturan Mendiknas RI Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas RI
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi, dan Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kelulusan Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah.
C. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memungkinkan berkurangnya materi
pembelajaran yang banyak dan padat, tersusunnya perangkat standar dan patokan kompetensi
yang perlu dikuasai oleh peserta didik, berkurangnya beban tugas guru yang selama ini sangat
banyak dan beban belajar siswa yang selama ini sangat berat, serta terbukanya kesempatan
bagi sekolah untuk mengembangkan kemandirian sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah.
Sebagai sebuah konsep dan program, KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:
(1) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal. Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman,kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi
yang terampil dan mandiri.
(2) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
(3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
(4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif.
(5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi (Kunandar 2007, hlm. 138).

Dalam KTSP hanya dideskripsikan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru
sendiri yang harus menentukan indikator dan materi pokok pelajaran, disesuaikan dengan
situasi daerah dan minat peserta didik. Dalam KBK 2004 dideskripsikan kompetensi dasar,
dijabarkan indikator, dan bahkan dipetakan pula materi pokok pelajaran. Oleh karena itu,
dalam mengimplementasikan KTSP di sekolah (kepala sekolah dan guru) diberikan otonomi
yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum dengan tetap memperhatikan karakteristik
KTSP, karena masing-masing sekolah dipandang lebih tahu tentang kondisi satuan
pendidikannya. Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di sekolah sangat
bergantung pada kepala sekolah dan guru, karena dua figur tersebut merupakan kunci yang
menentukan dan menggerakkan berbagai komponen di lingkungan sekolah. Setiap sekolah
dapat mengelola dan mengembangkan berbagai potensinya secara optimal dalam kaitannya
dengan implementasi KTSP.
D. Komponen dan Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur yang disebut sebagai
komponen kurikulum. Komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan
dan mendukung yang merupakan dasar utama dalam mencapai tujuan pendidikan.
Sebagaimana Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), KTSP ada empat komponen, yaitu:
(1) tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan.
(2) struktur dan muatan KTSP.
(3) kalender pendidikan.
(4) silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (dikutip dari panduan penyusunan KTSP lengkap
2008, hlm.148-151). Dengan adanya keempat komponen KTSP tersebut, maka tingkat satuan
pendidikan atau sekolah, seperti kepala sekolah dan guru diberikan kewenangan untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolahnya berdasarkan visi, misi dan
tujuan sekolah. Karena masing-masing sekolah dipandang lebih mengetahui tentang kondisi
nyata satuan pendidikannya.

E. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh pesertadidik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Khusus untuk kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP telah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu
pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP
untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan propinsi dan
berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Pengembangan KTSP, antara lain menggunakan pendekatan KBK yang memiliki ciri-ciri:
(1) menitikberatkan pencapaian target (attainment targets) kompetensi daripada penguasaan
materi.
(2) lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang
tersedia.
(3)memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk
mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan
(Muhaimin,Sutiah, dan Sugeng Listyo 2008, hlm. 5-6).
Menurut Rusman (2009, hlm. 474 - 475), prinsip-prinsip pengembangan KTSP adalah
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu


3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
BAB. III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan


prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran
paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau
beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Hal ini berarti daerah perlu menyusun silabus dengan cara melakukan penjabaran
terhadap stndar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam bentuk silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran, yang memuat materi setempat yang relevan, serta penyusunan
kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan serta potensi setempat, yang
kemudian dikenal dengan istilah Kurikulum Tingklat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik, guru, dan sumber belajar
dalam suatu situasi atau lingkungan belajar. Mengingat bahwa pembelajaran merupakan
sebuah proses, perlu perencanaan pembelajaran yang baik sehingga pelaksanaan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik pula. Pada akhirnya, pembelajaran diharapkan dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, salah satu standar yang sudah dikembangkan adalah standar proses. Pada Bab IV
mengenai Standar Proses, pasal 19, dinyatakan bahwa: (1) proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik, dan (2) selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Pasal 20 peraturan pemerintah
di atas menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

A. Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran
paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa
indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan
disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang
ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk
mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai
perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang
perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam
suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga
perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu,
rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu
dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang
perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya
setelah pertemuan selesai.
B. Tujuan dan Fungsi RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk : (1) mempermudah,
memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2) dengan menyusun
rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan

mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai


kerangka kerja yang logis dan terencana.
Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( kegiatan pembelajaran ) agar lebih terarah dan
berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran
berperan sebagai scenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan
pembelajaran hendaknya bersifat luwes ( fleksibel ) dan member kemungkinan bagi guru
untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya.

C. CARA PENYUSUNAN RPP


Perlu diperhatikan bahwa untuk menyusun RPP pengajar perlu menentukan batas
lingkup materi sub pokok bahasan mana saja yang akan diajarkan setiap kali pertemuan
dengan melihat estimasi waktu dalam silabusnya. Bila suatu subpokok bahasan dalam silabus
membutuhkan waktu lebih dari sekali pertemuan atau beberapa kali pertemuan, maka sub
pokok bahasan itu perlu dirinci lagi.Bila hal ini tidak mungkin, karena akan mengganggu
keutuhan materi, maka dapat dibuat satu RPP yang digunakan untuk dua kali pertemuan atau
lebih.RPP harus disusun secara sistemik dan sistematis, utuh dan menyeluruh,dengan
beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan
demikian RPP dapat berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. RPP hendaknya disusun secara sederhana dan fleksibel, serta dapat
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Berikut ini langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunan RPP suatu mata
kuliah atau blok mata kuliah :
1.IdentifikasiMataKuliahatauBlokMataKuliah
Tuliskan identitas Program studi, nama mata kuliah atau blok mata kuliah, kode mata kuliah,
bobot SKS, semester (bersumber pada kurikulum yang sudah ada).
2. Perumusan Standar Kompetensi (SK)
Tuliskan rumusan SK dari setiap mata kuliah yang didasarkan pada tujuan akhir dari mata
kuliah tersebut. Tuliskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (lihat silabusnya).
3. Perumusan Kompetensi Dasar (KD)
Tuliskan rumusan KD yang merupakan penjabaran dari SK dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik (lihat silabusnya). Tuliskan satu KD pada setiap RPP untuk satu kali pertemuan

atau lebih.
4. Perumusan Indikator
Tuliskan indikator sebagai penjabaran dari KD dengan kata kerja operasional. Kata kerja
operasional pada rumusan indikator dapat dirinci sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan
dapat ditulis secara terpisah antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (lihatsilabusnya).
5. Penentuan Tahap Pembelajaran
Urutan tahap pembelajaran terdiri dari komponen Pendahuluan, Penyajian, dan Penutup.
Pendahuluan merupakan tahap awal kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan
peserta didik agar secara mental siap mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru.
Pada tahapan ini berisi penjelasan ringkas materi yang akan dikaji, keterkaitan materi kajian
dengan materi sebelumnya atau dengan praktek keseharian (apersepsi), dan kompetensi yang
harus dicapai peserta didik. Tahap penyajian merupakan tahapan utama dalam pembelajaran,
di dalamnya berisi uraian, contoh, diskusi atau latihan tentang materi yang dikaji. Sedangkan
tahap Penutup merupakan tahapan akhir suatu pembelajaran. Pada tahap Penutup ini
digunakan untuk memberikan penegasan, ringkasan, penilaian maupun tindak lanjut tentang
materi yang dikaji tersebut.
6. Penentuan Kegiatan Pembelajaran
Tuliskan berbagai kegiatan utama yang harus dilakukan oleh pengajar maupun peserta didik
selama proses pembelajaran yang akan dilakukan, yang mampu menggambarkan strategi
pembelajaran.
7. Pemilihan Metode Pembelajaran
Tentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan untuk memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik selama proses pembelajaran, mulai dari tahap Pendahuluan, Penyajian
sampai tahap Penutup. Pemilihan metode pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan KD
yang ingin dicapai, karena tidak setiap metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam
mencapai tujuan KD tertentu.
8. Pemilihan Media Pembelajaran
Tuliskan media yang akan digunakan dalam melaksanakan pembelajaran. Media hendaknya
dipilih yang sesuai dengan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik, sehingga akan
mempermudah untuk mencapai KD yang telah ditetapkan.
9. Penentuan Sumber Belajar
Tuliskan sumber belajar yang akan digunakan (didasarkan pada relevansi, konsistensi, dan
edukuasi). Adapun yang dimaksud sumber belajar adalah buku-buku rujukan atau referensi

berupa buku teks, jurnal, laporan penelitian atau bahan ajar lainnya. Sumber belajar juga
dapat berupa manusia, misalnya dosen, peserta didik atau obyek lainnya tempat asal
informasi diperoleh, atau sebagai nara sumber.
10. Alokasi Waktu
Tuliskan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan
setiap langkah pada urutan Tahap Pembelajaran yaitu Pendahuluan,Penyajian, dan Penutup.
Porsi terbesar adalah tahap Penyajian, yaitu antara 80-90 % dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran. Sedangkan Pendahuluan biasanya hanya membutuhkan 5 %, dan Penutup
memerlukan 10-15 % dari keseluruhan waktu yang digunakan untuk pembelajaran.
IV. Langkah-Langkah Menyusun RPP
1. Mengisi kolom identitas
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang
telah disusun
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah
ditentukan
5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam
silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran
6. Menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.
8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran,
A. Implementasi Standar Proses
Untuk menunjang amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional, khususnya mengenai standar proses, telah dikeluarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Dalam
permendiknas ini dinyatakan bahwa standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Perencanaan

proses

pembelajaran

meliputi

silabus

dan

rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.

B.Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat :


1)

Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran

2)

Standar Kompetensi (SK)

3)

Kompetensi Dasar (KD)

4)

Materi pembelajaran

5)

Kegiatan pembelajaran

6)

Indikator pencapaian kompetensi

7)

Penilaian

8)

Alokasi waktu

9)

Sumber belajar.
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh
para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa
sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru

(PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas
provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta
departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan
MAK.
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didikdalam
upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan.
C. Identitas Mata Pelajaran
Identitas mata pelajaran meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program
keahlian,

mata

pelajaran

atau

tema

pelajaran,

jumlah

pertemuan.

Standar

kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan


penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas
dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didikdalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran

Indikator

pencapaian

kompetensi adalah perilaku

yang

dapat

diukurdan/atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur yang relevan, danditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat
indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. (Pendekatan pembelajaran tematik digunakan
untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I).
D. Kegiatan Pembelajaran, Meliputi Pendahuluan, Inti, Dan Penutup.
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru :
1)

Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

2)

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan


materi yang akan dipelajari

3)

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

4)

Menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus.


Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
1. Kegiatan eksplorasi, guru :

1)

Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber

2)

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar

3)

Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya

4)

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

5)

Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

2. Kegiatan elaborasi, guru:


1)

Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu
yang bermakna

2)

Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

3)

Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak


tanpa rasa takut

4)

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif

5)

Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar

6)

Rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok

7)

Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan variasi; kerja individual maupun kelompok

8)

Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan

9)

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.

3 .Kegiatan konfirmasi, guru:

1)

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik

2)

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar :
a. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b. Membantu menyelesaikan masalah;
c. Memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d. Memberi informasi untuk bereksplorasi iebih jauh;
e. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi,
umpan balik, dan tindaklanjut.
4. Kegiatan penutup, guru :
1)

Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan


pelajaran

2)

Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram

3)

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4)

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program


pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balk tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

5)

Menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.


Penilaian

hasil

belajar

meliputi

prosedur

dan

instrumen

penilaian,

Prosedur daninstrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. Penilaian dilakukan oleh
guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta
didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan
memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan
tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri.
Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan
Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Format untuk penyusunan silabus dan RPP dapat dikembangkan guru atau pihak sekolah.
Pengembangan format ini tentu tidak lepas dari Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 di atas,
khususnya mengenai komponen dari silabus dan RPP.
E. Format Silabus
Dalam menyusun silabus, penyusun silabus dapat memilih salah satu model
format di antara beberapa format berikut ini.

S I LAB U S
Nama Sekolah

: .

Mata Pelajaran

: .

Kelas/Semester

: / .

Standar Kompetens : .......


1.

Kompetensi Dasar

2.

Materi Pokok

3.

Pengalaman Belajar

4.

Indikator

5.

Penilaian

6.

Alokasi Waktu

7.

Sumber/ Bahan/Alat

F. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


PENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA (RPP)
Sekolah

: ....................................................................................

Mata Pelajaran

: ....................................................................................

Kelas/Semester

: ....................................................................................

Standar Kompetensi : ....................................................................................


Kompetensi Dasar

: .....................................................................................

Indikator

: .....................................................................................

Alokasi Waktu

: ....................................................................................

1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
3. Metode Pembel;ajaran
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
5. Media Pembelajaran
6. Sumber belajar

Kepala Sekolah

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Damianus Sihotang, S.Pd

Vera Veronika Simanullang

NIP

NIM : ....................................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah

: SMA Negeri .

Mata Pelajaran

: Biologi

Kelas / Semester

: XI / 1

Pokok Bahasan

: Sistem Peredaran Darah

Sub Pokok

:Struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,


kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
Salingtemas

Alokasi Waktu: 2 x 45 Menit ( 2 Jam Pelajaran )

A. Standar Kompetensi
3.Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat
terjadi pada sistem peredaran darah
C. Indikator
1. Menyebutkan fungsi darah
2. Menjelaskan komponen darah
3. Menjelaskan proses pembekuan darah
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan fungsi darah pada manusia setelah mendengarkan
penjelasan guru
2. Siswa dapat menjelaskan komponen darah setelah menyaksikan video yang di
tayangkan guru

3. Siswa dapat menjelaskan cairan darah (plasma darah) setelah menyimak penjelasan
guru
4. Siswa dapat menjelaskan sel darah setelah kegiatan pembelajaran
5. Siswa dapat menjelaskan proses pembekuan darah setelah mengamati gambar

E. Materi Pembelajaran
1. Peta Konsep
Dara
Terdiri

Sel-sel
darah
Terdiri
Atas

it
Leukosi
Trombos

Komponen darah
it

ah

Fungsi

Eritros

Plasmadar

darah

Terdiri Atas

- Menjaga kekebalan tubuh


- Mengangkut zat makanan keseluruh
tubuh
- Mengedarkan
hormon
proses
fisiologis
manusia yaitu terdapat di dalam tubuh
- Menjaga stabilitas suhu tubuh

Terdiri Atas

-Air
-Protein
-Garam mineral
-Bahan organik
-Sisa metabolik
-Hormon
-Gas

kita yang berfungsi untuk


-

menyalurkan sari makanan dan oksigen keseluruh tubuh, dan sebaliknya


mengumpulkan sampah dari jaringan tubuh kemudian dikeluarkan melalui paru
-

-paru dan ginjal.


sel darah merah adalah bagian utama dari sel-sel darah.eritrosit mempunyai
bentuk bikonkaf seperti cakram dengan garis tengah 7,5 m dan tidak
berinti.karena warna eritrosit kekuning - kuningan dan dapat berwarna merah

karena didalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.


sel darah putih adalah mempunyai inti bulat dan cekung. Sel-sel ini dapat bergerak

bebas secara amuboid serta dapat menembus dinding kapiler ( diapedesis ).


Keping darah adalah Trombosit berbentuk oval tidak berinti,berukuran kecil yaitu
sekitar 3-4 mm.pada umumnya setiap mm3 darah terdapat sekitar 150.000 sampai
350.000 trambosit.Trombosit terbentuk di dalam sumsum tulang belakang dan
mempunyai umur kurang dari 10 hari.Trombosit mudah pecah dan akan
mengeluarkan enzim trambosit (tromboplastin).enzim ini berperan dalam
pembekuan darah.

Cairan darah ( plasma darah ) adalah Bagian plasma darah yang mempunyai
fungsi penting adalah serum.Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan
atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah dalam sentrifuge.

F. Model Pembelajaran
Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)
G. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Pemberian tugas
H. Media Pembelajaran
- Power Point
- LCD
- Video
- Fokus proyektor
- Gambar sel-sel darah
I. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )
Jenis

Deskrepsi Kegiatan

kegiatan

Apersepsi dan Motivasi


-

Guru menanyakan :

Alokas
i waktu
5
menit

Pernahkah kalian melihat orang kena pisau atau

Pendahuluan

kalian sendiri yang pernah mengalaminya ? Apakah


kalian memperhatikan keadaan luka yang terkena pisau
-

tersebut ?
Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
menggali pengetahuan awal siswa,tentang komponen

darah
- Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Mengamati (Eksplorasi)
- Guru Menampilkan gambar tentang komponen darah
manusia ( sel darah merah,sel darah putih, dan keping
-

darah )
Guru menggali pengetahuan siswa terkait gambar yang

70
menit

ditampilkan
Menanya
-

Guru Membuat pertanyaan tentang;


Bentuk dan fungsi sel darah merah,sel darah putih,dan
keping darah

Mengumpulkan data (Elaborasi)


-

Guru menyampaikan materi singkat


Guru menugaskan siswa duduk sesuai dengan divisi

yang telah dibentuk sebelumnya


Guru membagikan LKS kepada masing-masing divisi
Guru Mengarahkan siswa mengidentifikasi komponen
darah manusia pada sel darah merah,sel darah putih,dan
keping darah dari gambar pada LKS yang telah

Inti

disediakan
Mengomunikasikan (Konfirmasi)
-

Menugaskan siswa mempresentasikan hasil diskusi

secara klasikal
Guru sebagai fasilitator,motivator dan moderator dam

diskusi secara klasikal


Guru menugaskan divisi lain untuk bertanya terkait

materi yang disampaikan oleh divisi penyaji


Guru Mengklarifikasi hasil pembelajaran
Bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
Guru memberikan kesematan keoada siswa untuk

bertanya hal-hal yag belum dimengerti terkait materi


Guru memberikan reward kepada divisi yang paling aktif
berpartisipasi.

Penutup

Guru menugasakan siswa menyiapkan alat tulis untuk

15
menit

kegiatan evaluasi
Guru Menyampaikan pembelajaran berikutnya dengan
meminta siswa mempelajari materi tentang golongan

darah dan transfusi darah


Guru menutup dengan salam

J. Sumber Belajar
-

Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA / Purnomo [et al] ;. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

LKS

- https://www.google.com/search?q=gambar+orang+kecelakaan&newwindow=1&source
- https://www.google.com/search?q=bagan+pembentukan+sel+darah+manusia&ie=utf-8
- https://www.google.com/search?q=gambar+sel+darah+merah&ie=utf-8
- https://www.google.com/search?q=gambar+sel+darah+putih&ie=utf-8
https://www.google.com/search?
q=gambar+keping+darah&newwindow=1&tbm=isch&imgil
- https://www.google.com/search?q=gambar+golongan+darah&ie=utf-8&oe=utf-8

K. Penilaian
- Proses melalui pengamatan ( Kognitif dan AfektiF )
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)
Bubuhkan tanda ( ) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nama
Siswa
Abdul Rahman Kasim
Ahmadin
Asis Bin Wahid
Samsul Bahri
Arida
Hesti Adarani
Dewi Maya Sari
Lina Dwi Saputri
Munika Syarif
Nina Febriyani
Nur Insaniyah
Ramlah
Salmiati

Aspek Yang Dinilai


Kerja Sama
Tanggung

Ketelitian
1

Jawab
2 3 4

Ketekunan
1

14

Yoan Gracely Rugian

RUBRIK PENILAIAN SIKAP BELAJAR SISWA


N

Ranah
Aspek

Kriteria penilaian

Tanggung

1)
2)

jawab

3)
4)

Mengkaji literature/artikel/video secara detil


Mencatat semua data/informasi yang diperoleh
Mampu menyimpulkan hasil kajian literature/artikel/video
Melaporkan/mengkomunikasikan hasil kajian
literature/artikel/video secara terperinci
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Mengerjakan semua soal dalam LKS dalam kelompok
sampai tuntas
Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu.
Menerangkan kepada teman kelompok yang belum paham

1)
2)
3)
4)

Mengidentifikasi fungsi dan komponen darah dengan tepat


Menjelaskan fungsi darah dengan tepat
Menjelaskan komponen derah dengan teliti
Menjawab sesuai dengan pertanyaan teman/guru

Ketelitian

1)
2)
3)
4)

Ketepatan

1)
Kerjasama 2)
3)
4)

Saling kerjasama dalam kelompok


Seluruh siswa aktif dalam kelompok
Tidak mementingkan pendapat pribadi
Mengajukan pertanyaan jika mengalami kesulitan

Keterangan :
a.Sangat baik (SB) dengan skor 4, bila seluruh komponen pada setiap item terpenuhi.
b.Baik (B) dengan skor 3, bila 3 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
c. Cukup (C) dengan skor 2, bila 2 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi

A2

A5

A3

A4

d. Kurang (D) dengan skor 1, bila 1 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
Keterangan:

NA=

NA 1+ NA2+ NA 3+ NA 4
4

1. Keterampilan
2.
a. Teknik penilaian
b. Bentuk instrumen

NA

: Nilai Afektif

NA1

: Nilai Ketelitian

: Observasi
: Lembar observasi

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTOR)


Bubuhkan tanda ( ) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
Aspek yang diamati
No

Nama Peserta didik

Mengidentifikasi

Menjelaskan

K
E

Menyimpulkan

T
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Abdul Rahman Kasim


Ahmadin
Asis Bin Wahid
Samsul Bahri
Arida
Hesti Adarani
Dewi Maya Sari
Lina Dwi Saputri
Munika Syarif
Nina Febriyani
Nur Insaniyah
Ramlah
Salmiati
Yoan Gracely Rugian

Skor
Mengidentifikasi

4
3

Deskriptor
Mengidentifikasi fungsi darah dalam sirkulasi
Identifikasi gambar disesuaikan dengan tugas yang ada di LKS

(P1)

Menjelaskan

Menyimpulkan

Identifikasi disesuaikan dengan video pembelajaran yang sudah

1
4
3

ditayangkan
Identifikasi gambar diperkaya dengan literatur/sumber lain
Terampil dalam menjelaskan fungsi darah secara lengkap dan tepat
Terampil dalam menjelaskan komponen darah dalam system

2
1
4
3
2
1

sirkulasi
Menjelaskan dengan menambahkan informasi baru
Menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
Menulis data sesuai dengan hasil kajian literatur
Mampu menyimpulkan materi system sirkulasi
Mampu menyimpulkan dengan menambahkan informasi baru
Tidak ragu-ragu dalam menyimpulkan materi

Keterangan :
a.
b.
c.
d.

Sangat baik (SB) dengan skor 4, bila seluruh komponen pada setiap item terpenuhi.
Baik (B) dengan skor 3, bila 3 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
Cukup (C) dengan skor 2, bila 2 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
Kurang (D) dengan skor 1, bila 1 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
Keterangan:

NP=

N 1+ N 2+ N 3
3

NP

: Nilai Psikomotor

INDEKS KUMULATIF
Penilaian Kualitatif
4
3
2
1

Penilaian Kuantitatif
86 100
71 85
56 70
0 55

Samarinda, 29 Januari 2016


Mengetahui,
Guru Pamong

Peserta PP

H.Wasi,S.Pd

Asis Bin Wahid,S.Pd

NIP.19600506 198502 1 004

NIM.1405019004

Menyetujui,
Kepala SMAN 2 Samarinda

Dosen Pembimbing

Drs.H.M.Yusuf,M.AP

Dr.Vandalita MM.Rambitan,MP

NIP.195805171993031002

NIP. 19651213199103 2 002

( KURIKULUM 2013 )

1. SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No


54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013.
2. Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

3. Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP
5. Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar
proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai
media pembelajaran
7. Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
8. Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
9. Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
10. BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.

( KTSP 2013 )

1.

Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu
ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006

2.

lebih menekankan pada aspek pengetahuan

3.

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

4.

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding
Kurikulum 2013

5.

Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

6.

TIK sebagai mata pelajaran

7.

Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan

8.

Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

9.

Penjurusan mulai kelas XI

10. BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

BAB. IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Dari data data di atas kami dapat mengambil kesimpulan bahwasanya antara KTSP
2006 dan Kurikulum 2013 itu bertujuan sama hanya saja yang di anggap kurang efektif

penerapannya pada KTSP 2006 di luruskan di Kurikulum 2013. Perbedaan antara KTSP dan
Kurikulum 20013 bukan menandakan pertentangan tapi adalah pembenaran dari kurikulum
sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4
http://muna.staff.stainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/65/2013/03/dokumenkurikulum-2013.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan

http://alvyanto.blogspot.com/2010/04/kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan.html
http://kurikulumpembelajaran.wordpress.com/2-kurikulum-dan-pembelajaran/landasan-ktsp/
http://siraj-pendidikanuntuksemua.blogspot.com/2011/05/landasan-pengembangan-ktsp.html
http://ekohs.wordpress.com/2012/12/25/makalahrencanapembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai