Anda di halaman 1dari 17

HABITAT PREFERENCE OF LOCATION NESTS LAYING BY MANYAR

(Ploceus manyar)

PREFERENSI HABITAT LOKASI PELETAKKAN SARANG


OLEH BURUNG MANYAR (Ploceus manyar)
FAJRIE ACHLANA
1

Mahasiswa, Universitas Syiah


Kuala
Email: fajrieach@gmail.com

ABSTRACT
Habitat preference of location research laying on the nest by bird (ploceus
manyar) manyar in the village of meunasah bak u aims to inform preferences in laying
on the nest by birds. The method used is descriptive and observations are analyzed. This
research shows that the preferred place to put a hive is Leucaena leucocephala. Some
factors that become the reason for laying on the nest was based on height, branching, the
distance food source nearby, distance with remote communities, as well as no animal
bullies and predators
Keywords: Habitat preferences of laying on the nest, the bird Manyar, Leucaena
leucocephala
ABSTRAK
Penelitian preferensi habitat lokasi peletakkan sarang oleh burung manyar
(ploceus manyar) di desa meunasah bak u ini bertujuan menginformasikan preferensi
dalam peletakkan sarang oleh burung . Metode yang digunakan adalah observasi dan
dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa tempat yang disukai
untuk meletakkan sarang ialah Leucaena leucocephala. Beberapa faktor yang menjadi
alasan sebagai lokasi peletakkan sarang didasarkan atas tinggi pohon, bercabang, jarak
sumber makanan dekat, jarak dengan masyarakat jauh, serta tidak ada hewan
pengganggu dan predator
Kata Kunci: Preferensi habitat peletakkan sarang, Burung Manyar, Leucaena
leucocephala

PENDAHULUAN
Burung manyar termasuk ke dalam burung granivora (pemakan bebuliran/
bebijian) ini beraktivitas secara soliter atau berkelompok. Burung terbang bolakbalik dari satu tempat ke persawahan atau dari persawahan ke sarang dengan atau
tanpa membawa sesuatu di paruhnya.Sarang-sarangnya yang berbentuk unik
bergantungan di ranting-ranting pepohonan yang tumbuh di lingkungan
sekitarnya. pada umumnya tinggi (hingga lebih dari 15 m) dan memiliki banyak
ranting. Selain rambai, pohon atau tumbuhan yang digantungi sarang Manyar
jambul adalah kelapa (Cocos nucifera),bambu, dan bundung (Scirpus grossus).
Sarang Manyar jambul terdiri atas kerangka dan dinding. Fungsi utama kerangka
adalah mengaitkan sarang ke ranting pohon, sehingga sarang menggantung kuat.
Selain itu, kerangka berfungsi sebagai pengikat anyaman dinding, pengarah
bentuk sarang, dan pijakan selama burung membangun sarang yang ternyata
dimulai dari bagian atas.

Bahan kerangka adalah batang bundung yang

panjangnya sekitar 30 cm dan lebarnya sekitar 10 mm. Bahan (anyaman) dinding


adalah robekan daun kelapa atau daun padi dengan panjang bervariasi (5 15 cm)
dan tebal 1-3 mm. (Soenjoto et al, 2014).

Gambar 1. Gambar Burung Manyar

.
Penempatan lokasi sarang merupakan aspek yang perlu diperhetikan
dalam kajian ekologi ataupun konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengatahui preferensi habitat lokasi peletakkan sarang oleh burung manyar
(Ploceus manyar).
Penelitian ini diharapkan bisa menyediakan

informasi

dasar

untuk

preferensi habitat lokasi peletakkan sarang burung manyar


BAHAN DAN METODE
Keadaan umum lokasi
penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Meunasah BakU, Kecamatan Leupung,
Kabupaten Aceh besar (Gambar 2). Penelitian dilakukan pada tanggal 19 Juni
2015.

Gambar 2. Peta Lokasi


Penelitian

Gambar pada plot 1

Gambar pada plot 2

Gambar pada plot 3

Gambar pada plot 4

Gambar pada plot 5

Gambar pada plot 6

Gambar pada plot 7

Gambar pada plot 8

Gambar pada plot 9

Gambar pada plot 10

Prosedur pengamatan
Bahan penelitian ini adalah pohon-pohon yang ada. Alat yang digunakan
adalah peta, roll meter, kamera dan alat tulis. Pengamatan berdasarkan atas 10
plot dengan, Plot 1 pohon kelapa (Cocos nucifera), plot 2 cemara (Casuarina
equisetifolia) Plot 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 adalah pohon lamtoro (Leucaena
leucocephala)
Penelitian yang dilakukan dalam metode observasi diperhatikan plot-plot
yang dijadikan tempat untuk meletakkan sarang burung manyar. Setelah
ditemukan plot yang memiliki sarang burung manyar lalu diamati tinggi pohon,
letak sarang, jarak plot yang terdapat sarang dan tidak, jarak plot yang terdapat
sarang dengan perumahan masyarakat, sumber makanan, sumber gangguan
ataupun preadator. Data dianalisis secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil pengamatan bahwa dari 10 plot yang diamati
terhadap 3 vegetasi dapat diketahui preferensi habitat lokasi peletakkan sarang
pada tabel 1.
Plot
1
2
3
4
5
6

Vegetasi

Cocos nusifera
Casuarina
equisetifolia
Leucaena
leucocephala)
Leucaena
leucocephala)
Leucaena
leucocephala)
Leucaena

Jumlah

Jumlah sarang

1
1

Nisbah
(%)
7.14
7.14

1
1

Nisbah
(%)
5.26
5.26

14.28

21.05

7.14

15.78

21.42

10.52

7.14

5.26

leucocephala)
Leucaena
leucocephala)
Leucaena
leucocephala)
Leucaena
leucocephala)
Leucaena
leucocephala)

7
8
9
10
Total

7.14

5.26

7.14

15.78

14.28

10.52

7.14

5.26

14

100

19

100

Tabel 1. Jumlah sarang dan jumlah vegetasi yang disukai.

Tabel 1 diatas dapat menunjukan bahwa vegetasi yang disukai sebagai


peletakkan sarang oleh burung manyar adalah

Leucaena leucocephala

dikarenakan dari 10 plot ada 8 plot dari tumbuhan Leucaena leucochephala yang
mendominasi sarang burung . Perbedaan antara jumlah sarang pada setiap plot
yang dijumpai tanaman Leucanea leucocephala sangatlah bervariasi dimulai dari
plot 3 dengan jumlah sarang terbanyak yaitu 4 sarang . Letak sarang yang cukup
tinggi dari daratan serta jarak dengan masyarakat yang cukup jauh meminimalkan
gangguan sekecil mungkin sehingga lokasi sarang benar-benar aman. (Kosasih,
2011) .Hal ini seperti yang telah dikemukkan oleh Burnie.D (1992) bahwa untuk
jenis-jenis burung yang membangun persaranganya diatas pohon, dalam hal
pemilihan jenis pohon sebagai inangnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
jenis

pohon

tersebut

dapat

menyediakan

pakan

baginya,

arsitektur

percabangannya memungkinkan sebagai tempat untuk meletakkan sarang


sehingga dapat memberi rasa aman bagi telur dan anaknya serta dapat
dipengaruhi pula oleh faktor adaptasi burung terhadap habitatnya.
Dari data pengamatan dapat diketahui bahwa letak sarang pada tanaman
Leucaena leucocephala lebih jauh daripada pemukiman penduduk daripada
vegetasi lainya serta jarak dengan sumber makanan sangat dekat. Sedangkan plot
1 sarang tedapat pada ujung pohon Cocos nucifera yang berjumlah 1 sarang dan
plot 2 pada Casuarina equisetifolia berjumlah 1 sarang. Hasil

pengamatan

menunjukkan bahwa beberapa data yang menjadikan Leucaena leucocephala


pada plot 3 merupakan tempat peletakkan sarang yang disukai disajikan
Tabel 2.
No

Variabel

Tinggi Pohon

Letak Sarang

Kondisi/Jumlah
8m

Pada cabang
terakhir dan
teratas

Bahan Penyusun sarang

Jarak dengan pemukiman


penduduk

Kehadiran Predator dan

Daun padi
1 km
Tidak ada

gangguan
6

Jarak dengan sumber


makanan

5m

Tabel 2. Data Preferensi Habitat Peletakkan Sarang pada Leucaena leucocephala

Data diatas menunjukkan bahwa Leucaena leucocephala merupakan


habitat yang cocok dalam peletakkan sarang. Dikarenakan tinggi pohon yang
cukup tinggi memukinkan predator

dan hewan pengganggu tidak mampu

menganggunya. Letak sarang yang cukup tinggi dari daratan serta jarak dengan
masyarakat yang cukup jauh meminimalkan gangguan sekecil mungkin sehingga
lokasi sarang benar-benar aman serta jarak dengan sumber makanan dekat.

KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa Leucaena leucocephala merupakan lokasi


meletakkan sarang yang paling disukai. Hal ini dikarenakan 8 plot yang di amati ialah
Leucaena lecocephala tergolong dekat dengan sumber makanan berkisar 5- 10 m dan
jauh dari pemukiman penduduk 1 km. Beberapa faktor yang menjadi alasan sebagai
lokasi peletakkan sarang didasarkan atas tinggi pohon, bercabang, jarak sumber
makanan dekat, jarak dengan masyarakat jauh, serta tidak ada hewan pengganggu dan
predator.

DAFTAR PUSTAKA
Burnie, D., 1992. Bird- Juvenile Literature. The Natural History Museum. London.
Kosasih, Eko dan Subrata, Sena Adi. 2011. Seleksi Pohon Untuk Sarang Kuntul Kerbau
(Bubulcus ibis) di dusun Wisata Ketingan Kab. Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol. 5 (2). 67: 78
Soejonto, Arief M., et al. 2014. Rekor Baru : Manyar jambul (Ploceus manyar) di
Kalimantan selatan. Warta Konservsi lahan basah, Vol. 22. No. 2: 16-17.

1
5

Anda mungkin juga menyukai