Oleh:
Fitriya Pratiwi
04031181320035
bersemangat / normal
memanjang dari
prosesesus hamular ke lingula mandibula. Daerah ini sangat bervariasi dalam ukuran,
bentuk, dan karakter. Tensor palatini membungkus otot di sekitar proses hamular dan
melekat pada posterior nasal spine untuk membentuk palatal yang aponeurosis [Gambar
3]. Postpalatal seal adalah daerah antara anterior dan posterior vibrating line ditemukan
dibagian tengah dari satu tuberositas ke lainnya. Tampak seperti sebuah cupid bow. Zona
demarcates Anterior vibrating line dari transisi antara jaringan tidak bergerak yang
melapisi palatum keras dan beberapa jaringan bergerak dari palatum lunak. Hal ini
berfungsi sebagai perbatasan anterior dan posterior palatal seal dan meluas ke samping ke
pterygomaxillary notch. PPS dapat diketahi dengan cara meminta pasien untuk
menghembuskan udara dengan lembut melalui hidung dengan lubang hidung ditutup
menggunakan jari) atau dengan meminta pasien untuk mengatakan '' ah '' dengan
semburan pendek dan kuat. Posterior vibrating line adalah garis imajiner di persimpangan
aponeurosis otot tensor veli palatini dan bagian otot palatum luna dan timbul dengan
meminta pasien untuk mengatakan '' ah '' dalam ledakan singkat dalam normal. Fovea
palatine adalah lekukan yang terlihat secara klinis di mukosa dari midline palatum yang
dibentuk oleh perpaduan dari beberapa duktus kelenjar mukosa, yang unik pada manusia.
Ada banyak perbedaan pendapat tentang lokasi fovea palatini dan anterior vibrating line.
Menurut Sicher, fovea palatine berada di posterior dari lokasi palatum keras dan lunak.
Menurut Swenson, vibrating line berada 2 mm di depan fovea palatine. Silverman
menyimpulkan bahwa posterior palatal seal dapat meluas 8,2 mm bagian distal dari
vibrating line untuk retensi dan stabilitas. Dalam sebuah studi oleh Lye, posisi rata-rata
vibrating line yait 1,31 mm di belakang fovea, tetapi batas posterior gigi tiruan dapat
diperluas dengan menambah 2 mm sebelum jaringan lunak bergerak yang memadai untuk
membuka segel.
D. Pembuatan
Pembuatan:
1. Gambar di model: midline, fovea palatina, hamular notch, pterygomaxillary
notch, vibrating line (1-2 mm di belakang fovea palatina dan melalui kedua
hamular notch), buat titik A dan B yaitu batas posterior, C= titik tengah dari jarak
midline ke tepi medial prosesus alveolaris dan berjarak 3-5mm dari garis batas
posterior, D1= midline dan berjarak 0-1 dari garis batas post
2. Dikerok dari posterior ke anterior, landai di anterior, dalamnya 1,5mm
Kelas III: Kurang dari 1 mm dari jaringan bergerak tersedia untuk postdamming.
Retensi yang tersedia biasanya kurang, serta sering terlihat bersamaan
dengan bentuk palatum yang tinggi berbentuk V