Anda di halaman 1dari 10

An Empirical Evaluation of Accounting Income Number

Evaluasi Empiris terhadap Laba Akuntansi


oleh
Ray Ball and Phillip Brown
A. KAJIAN ILMIAH
1. Ringkasan

Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris dengan menggunakan


metode yang berhubungan dengan laba akuntansi terhadap harga saham
berdasarkan pada teori dan bukti, serta fokus penelitian ini pada informasi yang
unik untuk sebuah perusahaan tertentu. Secara khusus, peneliti membangun dua
model alternatif dari seberapa perkiraan pasar mengenai laba dan kemudian
menyelidiki reaksi pasar ketika ekspektasinya ternyata salah. Tujuan dari
penelitian ini adalah menilai kegunaan angka-angka laba akuntansi yang ada
dengan menyelidiki isi informasi dan ketepatan waktu.
Penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu Canning (1929), menjelaskan
bahwa apa yang ditetapkan sebagai ukuran dari laba bersih tidak akan
pernah bisa menjadi fakta dalam arti apapun kecuali bila hal itu memang benarbenar terjadi ketika akuntan telah selesai menerapkan prosedur yang digunakan.
Pendekatan lain dilakukan oleh Beaver (1968) adalah dengan menggunakan
keputusan investasi, seperti yang tercermin dalam volume transaksi, untuk kriteria
prediktif. Sebagai contoh, Samuelson (1965) menunjukkan bahwa pasar tanpa
bias dalam evaluasi informasi akan menimbulkan time series acak fluktuasi harga.
Penelitian lainnya yaitu Cootner (ed.) (1964); Fama (1965); Fama dan Blume
(1966); Fama, et al. (1967); dan Jensen (1968).
Upaya analitis dalam mengembangkan pengukuran yang
mampu interpretasi maupun definitif tidak menjadi masalah.
Namun, yang menjadi masalah adalah model analitik tidak
menilai

pentingnya

keberangkatan

dari

pengukuran

yang

tersirat. Kurangnya makna substantif menyiratkan kurangnya


utilitas, sehingga dalam menyimpulkan suatu pernyataan harus
dilakukan pengujian empiris lebih lanjut.
1

Evaluasi empiris dari angka laba akuntansi membutuhkan


adanya hasil tes yang kesesuaian dalam kegunaannya. Laba
bersih merupakan sejumlah kepentingan tertentu bagi investor
dan keputusan investasi seperti harga sekuritas yang merupakan
kriteria prediktif. Sehingga, angka pendapatan bersih tahunan
akan dievaluasi.
Skema yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
informasi yang
terkandung (good news
atau bad news)

Abnormal
return
saham

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model
regresi OLS, yang terdiri dari model regresi dan model naif. Secara rinci, dua
ukuan penghasilan yaitu laba bersih (variabel 1) dan EPS (variabel 2) untuk model
regresi, dan salah satu ukuran EPS (variabel 3) untuk model naif.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah semua informasi tentang
sebuah perusahaan individu yang menjadi tersedia selama
setahun, satu atau lebih ada dalam jumlah pendapatan tahun itu,
serta cukup untuk diperhitungkan. Namun, laporan pendapatan
tahunan sangat tidak tepat digunakan sebagai media, karena
kebanyakan isinya (sekitar 85 sampai 90 persen) yang dicakup
oleh media yang lebih cepat publikasinya, diantaranya adalah
laporan interim. Karena efisiensi dari pasar modal banyak
ditentukan oleh cukupnya sumber datanya, peneliti tidak terkejut
jika pasar beralih ke sumber lain yang dapat diperoleh lebih
cepat dibanding laba bersih tahunan.
Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi
yang terdapat dalam angka laba tahunan berguna terkait dengan
harga

saham.

Namun

laporan

akuntansi

tahunan

hanya

merupakan satu dari banyak sumber informasi yang tersedia


bagi investor.

2. Motivasi Penelitian

Motivasi dalam penelitian ini adalah nilai laba tidak dapat


didefinisikan secara substantif, bahwa mereka kurang memiliki
arti atau makna substantif dan menyebabkan adanya keraguan
dalam

penggunaannya.

Argumentasi

ini

muncul

dari

perkembangan akuntansi yang bersifat tambal-sulam dalam


praktek akuntansi untuk menghadapi situasi baru ketika situasi
itu

muncul.

Seorang

akuntan

harus

menghadapi

adanya

konsolidasi, leasing, riset dan pengembangan, perubahan tingkat


harga,

dan

perubahan

tariff

pajak,

yang

menjadi

contoh

permasalahan yang harus dihadapi. Akuntansi kurang memiliki


suatu dasar teori yang universal, perbedaan dalam praktik
muncul. Sebagai akibatnya, laba bersih merupakan komponen
agregat yang tidak homogen dan dianggap sebagai angka yang
tidak berarti.

3. Masalah Penelitian

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :


1. Apakah asumsi dari dasar pemikiran secara empiris untuk

mengetahui bahwa suatu teori mencakup semua asumsi


yang relevan tidak cukup untuk mendukung pertanyaan
empiris?
2. Bagaimana
menjelaskan kemampuan prediksi dari
pernyataan yang didasarkan pada asumsi yang tidak dapat
diverifikasi seperti fungsi memaksimalkan kegunaan
(utilitity maximizing function)?
3. Bagaimana menyelesaikan perbedaan antar pendapat
yang muncul dari pertimbangan berbagai aspek dunia yang
berbeda?
4. Bagaimana pengaruh informasi yang terkandung (good news atau
bad news) terhadap abnormal return saham?
4. Landasan Teori
4.1 Sebuah Uji Empiris

Perkembangan terbaru dalam teori capital adalah menyediakan sarana untuk


memilih prilaku dari harga sekuritas sebagai suatu pengujian operasional dari
kegunaan. Sebagian besar teori pendukung atas pendapat yaitu pasar modal adalah
efisien dan tidak bias dimana informasi berguna dalam membentuk harga asset
capital, kemudian pasar akan menyesuaikan harga asset pada informasi tersebut
dengan cepat dan tidak memberikan peluang pada keuntungan abnormal lainnya.
Maka perubahan dalam harga sekuritas akan mencerminkan aliran informasi ke
pasar. Suatu revisi yang diamati dari harga saham berhubungan dengan penerbitan
laporan laba rugi akan memberikan bukti bagaimana manfaat informasi yang
terkandung dalam nilai laba dapat berguna dengan baik.

4.2 Perubahan Laba yang Diperkirakan dan yang Tidak Diperkirakan

Secara historis pendapatan perusahaan cenderung bergerak secara bersamasama. Terkait dengan pernyataan ini, satu studi penelitian menemukan bahwa
hampir setengah dari variabilitas dalam tingkat laba sebuah
perusahaan rata-rata per saham (EPS) dapat dikaitkan dengan
efek ekonomi yang luas. Sehingga sebagian dari perubahan dalam laba
perusahaan dari satu tahun ke tahun berikutnya sudah dapat diperkirakan. Selain
pengaruh konfirmasi, jumlah informasi baru yang terdapat dalam angka laba saat
ini dapat di perkirakan oleh perbedaan antara perubahan sebenarnya dalam laba
dan ekspektasi tertentu. Tetapi, tidak semua dari perbedaan ini
merupakan
perubahan

informasi
dalam

yang

hasil

selalu

pendapatan

baru.
dari

Terkait

dengan

pembiayaan

dan

keputusan kebijakan lain yang dibuat oleh perusahaan, peneliti


mengasumsikan

pendekatan

pertama,

perubahan

tersebut

tercermin dalam rata-rata perubahan pendapatan melalui waktu.


Pengaruh komponen perubahan-ekonomi yang luas dan efekkebijakan yang dirasakan secara bersamaan harus diestimasi
secara bersama-sama.

4.3 Reaksi Pasar

Harga saham juga diprediksi dan tingkat return dari saham cenderung bergerak
bersamaan. King (1966) pada penelitiannya menunjukkan bahwa sekitar 30
sampai 40 persen dari pergerakan tingkat return saham bulanan selama bulan
Maret, 1944 sampai Desember 1960 dapat dihubungkan dengan pengaruh pasar.
Pergerakan pasar dipicu oleh informasi yang beredar dan menjadi perhatian semua
perusahaan. Dalam mengevaluasi laporan laba rugi ketika dikaitkan dengan
perusahaan individual, kandungan dan waktu harus dibandingkan dengan
perubahan tingkat return dari saham perusahaan yang terbebas dari pengaruh
pasar.

5. Hipotesis penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :


H1 : Pengaruh informasi yang terkandung (good news atau bad news) terhadap
abnormal return saham.
6. Karakteristik Desain Penelitian.
6.1 Rantai kausal dan Valididas Logika

Rantai kausal pada penelitian ini adalah kuat, dimana adanya kekonsistenan
antara latar belakang penelitian dan rumusan masalah. Validitas logika dalam
penelitian ini cukup jelas dan memadai.
6.2 Pengendalian Variabel Extraneous

Pengendalian yang dilakukan peneliti pada variabel extraneous adalah sampel


yang akan diuji akan diseleksi terlebih dahulu. Disini dilakukan pemilihan
sampling dalam menentukan sampel.
6.3 Validitas Internal

Validitas internal dalam penelitian ini adalah baik. Dimana, pada konsep teori,
rumusan masalah, serta teknik pengujian dijelaskan dengan baik.
6.4 Validitas Eksternal

Validitas eksternal dalam penelitian ini adalah baik, karena pengambilan


sampel sesuai dengan logika penelitian.
6.5 Pengumpulan dan Analisis Data

Penelitian ini memfokuskan pada tiga jenis data yang meliputi : kandungan
dari laporan laba rugi; tanggal sekitar pengumuman laporan; dan pergerakan dari
harga sekuritas disekitar tanggal pengumuman. Nilai laba atau angka laba yang
digunakan adalah tahun 1946 sampai 1966 dengan tahun fiskal yang berakhir
tanggal 31 Desember diperoleh dari catatan Compustat Standard and Poors.
Peneliti membatasi analisis data pada sembilan tahun fiskal 1957-1965. Diawali
dengan analisis tahun 1957 dan terdapat 10 pengamatan saat memperkirakan
persamaan regresi laba. Dari data yang diperoleh, perusahaan yang memenuhi
kriteria adalah sebanyak 261 perusahaan. Wall Street Journal menerbitkan tiga
jenis pengumuman laporan keuangan: perkiraan laba tahun ini, yang dibuat
sebagai contohnya oleh eksekutif perusahaan segera setelah akhir tahun; laporan
pendahuluan; dan laporan tahunan yang lengkap. Ketika perkiraan sering kali
tidak lengkap, laporan pendahuluan biasanya merupakan ringkasan dari laporan
tahunan. Karena laporan pendahuluan biasanya mengandung angka yang sama
untuk laba bersih dan EPS disajikan nantinya pada laporan akhir, tanggal
pengumuman (atau secara efektif, tanggal dimana laba akutansi tersedia bagi
umum) diasumsikan dalam Wall Street Journal. Harga saham diperoleh dari
Centre for Research in Security Prices (CRSP) di Universitas Chicago, dimana
data yang digunakan adalah harga penutupan bulanan setidaknya selama 100
bulan di New York Stock Exchange yang disesuaikan untuk dividen dan perubahan
modal, periode Januari 1946 sampai Juni 1966.
6.6 Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi
Ordinary Least Square (OLS).
6.7 Konsistensi antara Masalah Penelitian dan Analisis Data

Pada penelitian ini terdapat konsistensi antara masalah penelitian dan analis
data yang digunakan dan diungkapkan peneliti secara jelas.
6.8 Konsistensi hasil pengujian dengan kesimpulan adalah
Pada penelitian ini terdapat konsistensi antara hasil pengujian dan kesimpulan
diungkapkan peneliti secara jelas. Secara garis besar, informasi yang terkandung
dalam angka laba tahunan berguna yang berkaitan dengan harga saham.
6.9 Implikasi kebijakan
Implikasi kebijakan pada penelitian ini adalah memberikan manfaat yang
besar dalam ilmu pengetahuan mengenai hubungan laba akutansi dengan harga
saham. Namun, penelitian ini menimbulkan beberapa masalah untuk
penyelidikan lebih lanjut. Karena masih ada tugas untuk
mengidentifikasi media oleh pasar yang mampu mengantisipasi
6

pendapatan bersih: dari apa yang membantu adalah laporan


interim dan pengumuman dividen? Untuk akuntan, ada masalah
menilai biaya menyiapkan laporan pendapatan tahunan relatif
terhadap laporan interim lebih tepat waktu.

B. PENGEMBANGAN RISET
Judul :
Pengaruh Koefisien Respon Laba Akuntansi terhadap Harga Saham
dalam Masa Krisis Ekonomi Global di Indonesia
1. Latar Belakang
Laba akuntansi pada suatu periode menunjukkan: (1) dampak
dari

transaksi

perdagangan

selama

periode

fiskal

yang

menghasilkan kas, (seperti penjualan tunai dan perubahan


piutang), (2) dampak dari aktivitas periode yang lalu (seperti
biaya penyusutan dan harga pokok penjualan), dan (3) dampak
dari pengeluaran untuk investasi masa yang akan datang.
Penelitian yang dilakukan Scott (1977) menekankan betapa
pentingnya informasi laporan keuangan yang berkualitas, dan
pasar merespon informasi itu dengan baik. Untuk mengukur
kualitas laba, maka digunakan koefisien respon laba (earning
response coefficient).
Dalam memahami respon pasar terhadap informasi laporan
keuangan,

yang

harus

dipelajari

adalah

perilaku

investor.

Menurut Scott (1977), prediksi mengenai perilaku investor


terhadap laporan keuangan adalah :
1. Investor memiliki keyakinan awal mengenai return dan

risiko ekspektasi saham suatu perusahaan.

2. Pada saat pengumuman pendapatan bersih tahun ini, para

investor akan termotivasi untuk memiliki informasi lebih


dalam menganalisa angka-angka pendapatan.
3. Investor
yang
mengubah
keyakinannya
mengenai
profitabilitas dan tingkat return masa depan akan
cenderung membeli saham perusahaan pada harga pasar
saham saat itu.
4. Diharapkan dapat melakukan observasi volume saham
yang
diperdagangkan
meningkat
sesaat
setelah
perusahaan mengumumkan pendapatan bersihnya.
Pernyataan inilah yang menjelaskan betapa pentingnya informasi
laporan

keuangan

yang

berkualitas

dan

pasar

merespon

informasi itu dengan baik. Kualitas laba dapat diukur dengan


menggunakan

koefisien

respon

laba

(earning

response

coefficient). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien


respon laba, yaitu : risiko beta, struktur modal dan pertumbuhan
laba.
5. Rumusan masalah
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh krisis
ekonomi global yang melanda Indonesia terhadap kemampuan kualitas laba dalam
menjelaskan harga saham ?
6. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh krisis ekonomi
global yang melanda Indonesia terhadap kemampuan kualitas laba dalam
menjelaskan harga saham.
7. Landasan teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Signaling Teori. Teori ini
menyatakan bahwa return yang meningkat tersebut dapat diprediksi dan
memberikan sinyal tentang laba jangka pendek dan jangka

panjang, dan

analis yang menangkap sinyal tersebut akan menggunakannya untuk


memprediksi peningkatan earning jangka panjang
8. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Pengaruh krisis ekonomi global yang melanda Indonesia terhadap
kemampuan kualitas laba dalam menjelaskan harga saham.
9. Model/skema riset
Model atau skema riset yang digunakan adalah :
Harga saham
Unexpected
Earnings (UE)

Cummulative
Abnormal Return

Variabel dependen adalah return abnormal kumulatif (Cummulative Abnormal


Return / CAR). Sedangkan variabel independennya adalah Unexpected Earnings
(UE). CAR merupakan proksi harga saham yang menunjukkan besarnya respon
pasar terhadap laba akuntansi yang dipublikasikan. Unexpected Earnings (UE)
merupakan proksi laba akuntansi, yang menunjukkan hasil kinerja keuangan
perusahaan selama periode tertentu. Variabel independen lainnya adalah harga
saham.
Return abnormal kumulatif diukur menggunakan model penyesuaian pasar,
dimana pada saat laba akuntansi dipublikasikan dihitung dengan menggunakan
periode panjang, yaitu lima hari sebelum (-5) dan lima hari setelah (+5) tanggal
publikasian laba akuntansi (Brown and warner, 1980 dan 1985). Unexpected
Earnings (UE) dihitung menggunakan model Random Walk.
10. Metoda riset
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar
di BEI. Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi
berganda. Namun, sebelum melakukan regresi data, dilakukan terlebih dahulu uji
asumsi

klasik,

yang

meliputi

multikolinearitas,

autokorelasi,

dan

heterokedastisitas. Setelah semua uji asumsi klasik dipenuhi, maka model


diregresi secara keseluruhan (multivariat).

10

Anda mungkin juga menyukai