Agustus, 2016
SIRINGOMA
DI SUSUN OLEH
Nama : Nurul Aulia Abdullah
NIM : N 111 15 019
Pembimbing Klinik
dr. Diany Nurdin, Sp.KK, M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit tumor kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan
jumlahnya terutama di Amerika, Australia dan Inggris. Berdasarkan beberapa
penelitian, orang kulit putih yang lebih banyak menderita kanker kulit. Hal
tersebut diprediksikan sebagai akibat seringnya terkena (banyak terpajan)
cahaya matahari. Di Indonesia penderita kanker kulit terbilang sangat sedikit
dibandingkan ke-3 negara tersebut, namun demikian kanker kulit perlu
dipahami karena selain menyebabkan kecacatan (merusak penampilan) juga
pada stadium lanjut dapat berakibat fatal. 1
Siringoma adalah neoplasma jinak yang dibentuk oleh unsur-unsur
saluran kelenjar ekrin. Nama siringoma berasal dari kata Yunani syrinx, yang
berarti pipa atau tabung.1
Menurut klasifikasi Friedman dan Butler, terdapat empat varian
siringoma, yaitu: (1) bentuk lokal, (2) bentuk yang terkait dengan sindrom
Down, (3) bentuk generalisata yang mencakup siringoma yang multipel dan
eruptif, dan (4) bentuk familial.1 Selain pada kelopak mata, bagian tubuh lain
yang sering menjadi tempat predileksi siringoma adalah wajah, aksila, dada,
umbilikus, pubis, penis, dan vulva. Bila muncul pada usia pubertas atau
remaja, biasanya distribusinya dapat menjadi generalisata. Sedangkan bila
munculnya pada usia lanjut, biasanya terdapat pada kelopak mata.1
Penyakit ini biasanya berhubungan dengan sindrom Down, sindrom
Marfan, dan sindrom Ehlers-Danlos. Lesi lebih sering multipel daripada
soliter dan memiliki pola histologist yang khas, yaitu banyak saluran kecil
pada lapisan dermis dengan ekor seperti koma dengan penampilan "berudu".
Lesi dapat sangat mengganggu penampilan, dan kebanyakan pasien ingin
menghilangkannya dan hal ini dapat dilakukan dengan mudah dengan teknik
bedah listrik.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Siringoma adalah adenoma jinak dari saluran ekrin. Berukuran 1 -2 mm,
berwarna sesuai kulit atau sedikit kekuningan, merupakan papula yang sering
terjadi pada kelopak mata wanita mulai saat pubertas dan kemungkinan
bersifat genetik.1
2.2 Epidemiologi
Frekuensi siringoma terjadi rata-rata 1% pada populasi. Ras atau etnik
bukan predeleksi dari siringoma. Usia dan umur, pada wanita lebih sering
terkenan siringoma dari pada laki-laki dan seringkali pada usia pubertas hingga
usia lanjut.1
2.3 Etiologi
Siringoma biasanya bersifat sporadis, tetapi siringoma yang familial atau
diturunkan telah sering dilaporkan pula dalam literatur. Pada keadaan
familial, siringoma cenderung terjadi pada masa sebelum remaja ataupun
remaja, dan paling sering timbul pada wajah, dan biasanya diwariskan atau
diturunkan sebagai sifat autosomal dominan.2
Siringoma eruptif lebih sering ditemukan pada ras kulit hitam Amerika
dan Asia dibandingkan dengan ras lainnya. Siringoma dapat berkaitan dengan
Sindrom Down, dalam hal ini biasanya lesi terletak di daerah periorbital.
Siringoma terjadi sebanyak 18% dari orang dewasa dengan Sindrom Down,
terutama berjenis kelamin perempuan dan terjadi sekitar 30 kali lebih sering
daripada pasien dengan cacat mental lainnya.2
Siringoma paling sering muncul pada wanita dewasa, biasanya sebagai
papula multipel pada kelopak mata bawah dan pipi. Lokasi yang lebih jarang
ialah vulva, penis, dahi, dan kulit kepala.2
Kasus yang jarang terjadi, yaitu siringoma eruptif terkait dengan Sindrom
Down juga pernah ditemukan. Siringoma sel jernih (Clear-cell Syringoma)
mungkin berhubungan dengan diabetes mellitus.2
2.4 Patofisiologi
Siringoma
umumnya
dianggap
sebagai
neoplasma
jinak
yang
Pada pemeriksaan
kasus tersebut. Demikian juga, siringoma pada kulit kepala terlihat pada
alopesia dengan jaringan parut merupakan reaksi proliferasi terhadap fibrosis.
2.5 Manifestasi klinik
Papula yang muncul berwarna sama dengan kulit normal, umumnya
kecil, kekuningan atau ungu muda, tapi kadang-kadang muncul translusen
dan kistik. Permukaan bulat atau datar dan terkadang terdapat garis sudut.
Terkadang mucul ke permukaan dan berbentuk seperti tetesan yang keluar
berupa air atau cairan. Ukuran bervariasi dari 1 sampai 5 mm, namun
sebagian besar kurang dari 3 mm. Beberapa kasus menyerupai milia dan
dalam kasus ini, secara histologi ditemukan struktur kistik yang berdilatasi.
Pada kebanyakan kasus, ada beberapa tumor cenderung berdistribusi secara
simetris ataupun bilateral. Bagian depan dada, wajah dan leher adalah daerah
tersering yang terkena. Beberapa lesi biasanya ditemukan pada kelopak mata
ketika pipi terkena (gambar 2).3
Predileksi siringoma eruptif lebih sering terjadi pada leher, dada, perut,
daerah kemaluan dan lebih jarang pada bokong. Siringioma eruptif biasanya
muncul sebagai papul hiperpigmentasi pada dada, batang penis, atau vulva.
Lebih sering terkena pada wanita dan cenderung terjadi pada usia remaja dan
dewasa muda. Siringoma lebih sering terlihat pada pasien dengan Sindrom
Down dan mungkin mengalami erupsi hebat (gambar 3).3
Dapat terjadi lesi pada vulva dan lesi dengan pruritus, tetapi jarang. Pada
kasus siringoma multipel yang mungkin disebabkan oleh matahari dan di
lokasi akral telah sering ditemukan. Beberapa siringoma juga telah dilaporkan
muncul selama prosedur radioterapi untuk kanker payudara. Regresi lesi
terjadi setelah penghentian radioterapi.2
Gambar 1. Papul multipel, kecil, berwarna kuning di bawah kelopak mata (A),
bagian atas pipi (B), kelopak mata (C), leher (D) adalah siringoma. Kista biru di
dalam kantus adalah ekrin hidrocystoma (A).3
simetris.
Pada umumnya, siringoma terbatas pada bagian atas pipi dan di bawah
kelopak mata.
Siringoma dapat terjadi ketiak, dada, perut, penis, dan vulva.
Dari laporan kasus tentang siringoma terbatas pada dorsum manus.
Pada siringoma eruptif, lesi multipel muncul secara bersamaan, biasanya di
Akne vulgaris
Akne vulgaris mempunyai lesi yang polimorfik berupa komedo, papula,
pustula,nodul, kista dan parut dengan distribusi sebaceous di daerah wajah,
dada bagian atas, punggung. Komedo dapat bersifat whitehead (komedo
tertutup) atau blackhead (komedo terbuka) tanpa tanda-tanda klinis
peradangan. Papula dan pustula dengan peradangan yang jelas. Wajah
merupakan daerah tersering.6
A
Hidrosistoma Apokrin
Gejala klinis berbentuk papul translusen soliter atau nodul, berfluktuasi dan
kistik. Ukuran dari beberapa milimeter sampai 1,5 cm. Papul bersifat tegang
dan mengkilap. Warna bervariasi dari daging berwarna biru atau hitam, lihat
gambar 5. Sering timbul di kelopak mata terutama daerah kantus, dapat
timbul juga di kepala, leher, dan batang tubuh. Tumor pernah dilaporkan
timbul di penis, aksila, dan anus.7
Gambar 6. Karsinoma sel basal di kelopak bawah mata, kelopak atas mata dan
bagian kantus mata.8
Hiperplasia sebasea
Lesi biasanya asimptomatik, halus, diskrit, dan kuning, dengan permukaan
yang berkisar dari halus untuk sedikit verukosa. Satu atau beberapa lesi
terdapat di berbagai lokasi di wajah. Lesi dapat menjadi merah dan iritasi
dan berdarah setelah digaruk atau trauma lainnya.9
leher
Trichoepithelioma
Trikoepitelioma soliter berasal folikel rambut, tempat predileksinya di
daerah muka dan badan. Gambaran klinisnya papul-papul coklat,
telangiektasis, miliar dan lentikular.11
Gambar 9. Trichoepithelioma
2.9 Penatalaksanaan
Gambar 7. (a) Ellman Surgitron dual-frequency 40 MHz, (b) lesi siringoma pada
kelopak mata bawah sebelum tindakan, (c) lesi siringioma yang menunjukkan
atrofi lesi dan tampak batas kemerahan pada kelopak mata bawah, (d)
postelektroda yang menunjukan lesi yang mengecil tanpa mengahsilkan jaringan
parut.
Kemudian
dari
hasil
penelitian
Edileaia,
dkk,
dengan
eksisi
menunjukkan hasil
dengan kepuasan tersendiri. Tehinik ini dengan memotong pada lesi dan
melaukan penjalitan minimal pada lesi tersebut. pasien diobservasi selam 7
hari untuk menilai keberhasilan dari tindakan ini, efek dari tindakan ini
adalah adanya jaringan parut yang minimal tetapi tidak sebesar ketika
melakukan elektrocauter.14
BAB III
PENUTUP
Siringoma adalah neoplasma jinak yang dibentuk oleh unsur-unsur saluran
kelenjar ekrin. Nama siringoma berasal dari kata Yunani syrinx, yang berarti pipa
atau tabung. Siringoma paling sering muncul pada wanita dewasa, biasanya
sebagai papula multipel pada kelopak mata bawah dan pipi. Lokasi yang lebih
jarang ialah vulva, penis, dahi, dan kulit kepala.
Papula yang muncul berwarna sama dengan kulit normal, umumnya kecil,
kekuningan atau ungu muda, tapi kadang-kadang muncul translusen dan kistik.
Permukaan bulat atau datar dan terkadang terdapat garis sudut. Terkadang mucul
ke permukaan dan berbentuk seperti tetesan yang keluar berupa air atau cairan.
Ukuran bervariasi dari 1 sampai 5 mm, namun sebagian besar kurang dari 3 mm.
DAFTAR PUSTAKA
1. Shea RC. 2012. Syringoma [Disitasi 15 September 2014]. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/1059871-clinical#showall
2. Marzano AV, Fiorani R, Girgenti V, Crosti C, Alessi E. Familial syringoma:
report of two cases with a published work review and the unique association
with steatocystoma multiplex. J Dermatol. Mar 2009;36(3):154-8.
3. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical
dermatology. 6th ed. New York: McGraw Hill;2009.p.220.
4. Smith KJ, Skelton HG. Familial syringomas: An example of gonadal
mosaicism. Cutis
2001; 68(4):
293-5.
Diunduh
dari:
http://search.proquest.com/docview/202889079?accountid=50673
5. Jenny L, Richard M. Familal eruptive syringomas. Canadian Dermatology
Association; Journal of Cutaneous Medicine and Surgery, Vol 17: 2, April
2013; pp 84-88.
dari
:http://emedicine.medscape.com/article/1056133-
clinical#showall.
8. Bader SR. 2014. Basal cell carcinoma [Disitasi 10 September 2014].
Diunduh
dari
clinical#showall.
9. Hogan
JD.
:http://emedicine.medscape.com/article/2766242014.
Sebaceous
hyperplasia.
Diunduh
dari :http://emedicine.medscape.com/article/1059368-clinical#showall.
10. Davey M. 2014. Steatocystoma multiplex. [Disitasi 10 September 2014].
Diunduh
dari
clinical#showall.
11. Jamalipour M,
:http://emedicine.medscape.com/article/1059725-
Heidarpour
M,
Rajabi
P.
Generalized
eruptive
electrocoagulation,
journal
dermatologic
surgery,