LAPORAN AKHIR
Oleh :
1. Nurjanah, S.KM
(NPP. 0686.11.2000.233)
2. Suharyo, S.KM, M.Kes
(NPP. 0686.11.2002.299)
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2010
Ketua Peneliti,
:[ | |
: [ 10 ]
| |
| ]
3. Tim Peneliti :
No
Nama Peneliti
(Ketua Tim)
NURJANAH
(Anggota)
SUHARYO
NPP
0686.11.2000.223
0686.11.2002.299
Tanggal
Lahir
[29-10-75]
[18-05-79]
Jabatan
Akademik
Jenis
Kelamin
Pendidikan
Terakhir
[ 04 ]
[ 02 ]
S [1]
[ 03 ]
[ 01 ]
S [2]
: Penelitian Ipteks
7. Lingkup Penelitian
: Universitas
: UDINUS
: Survei
: Rp. 5.000.000,00
: Universitas Dian Nuswantoro
(Nurjanah, S. KM)
NPP. 0686.11.2000.223
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan...................................................................................
ii
Daftar Isi......................................................................................................
iii
Daftar Tabel.................................................................................................
iv
Daftar Gambar.............................................................................................
Bab I. Pendahuluan.....................................................................................
B. Perumusan masalah.................................................................................
3. Kebiasaan Merokok.........................................................................
10
5. Kerangka Teori................................................................................
11
12
13
22
37
Daftar Pustaka
Lampiran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. PERUMUSAN MASALAH
Hasil observasi awal penulis. Menunjukkan masih dijumpai
karyawan Udinus baik administrasi maupun akademik yang merokok dan
atau melakukan olahraga. Secara teori, kebiasaan merokok dapat
mengganggu
kesehatan.
Oleh
karena
itu
ditetapkan
pertanyaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
600
500
500
3600
2400
2600
2600
1900
2100
Volume
1200
800
1000
Expiratory
Reserv
4800
3200
3600
Volume
2400
1000
1200
Vital capacity
3400
1800
2400
4200
6000
24 %
40 %
Inspiratory
capacity
Inspiratory
Reserv
Residual
6000
volume
Fungtional
20 %
Residual
(Sumber: Junsul Hairy, 1989)
1.
adalah
alat
untuk
mengukur
pernafasan,
VC
x 100 %
EVC
f.
FVC
x 100%
EVC
FEVI
x 100%
FVC
VC FVC
X 100 %
VC
mencapai nilai maksimum pada usia 19-21 tahun. Setelah usia tersebut
nilai faal paru akan terus menurun sesuai dengan pertambahan usia.
Jenis kelamin akan mempengaruhi kapasitas paru, karena secara
anatomi sudah berbeda. Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita
kira-kira 20-50 % lebih kecil daripada pria (Guyton, 1997).
Debu dapat menyebabkan reflek batuk atau penghentian
pernafasan. Jika zat-zat ini menembus ke dalam paru-paru dapat terjadi
bronkitis, edema paru atau pneumonitis (World Health Organization,
1995). Hubungan paparan debu dan efek bergantung pada lamanya
paparan dalam kondisi kerja tertentu yaitu dengan tingkat paparan yang
biasanya berlaku di negara-negara industri maka penyakit paru dan
gangguan fungsi paru akan timbul. Alat pelindung diri (APD) adalah
seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi
sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau
kecelakaan kerja. APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi
tubuh tenaga kerja, tetapi akan dapat mengurangi tingkat keparahan
yang mungkin terjadi (Sugeng Budiono, 2003).
Pelindung pernafasan adalah alat yang penting, mengingat
90% kasus keracunan sebagai akibat masuknya bahan-bahan kimia
beracun atau korosi lewat saluran pernafasan. Alat pelindung diri
pernafasan memberikan perlindungan terhadap sumber bahaya di udara
tempat kerja seperti pencemaran oleh partikel (debu, asap), pencemaran
udara oleh gas (uap), kekurangan O2 (Sugeng Budiono, 2003).
C. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok dapat menimbulkan gangguan paru berupa
bronchitis dan emfisema. Pada kedua keadaan ini terjadi penurunan fingsi
paru dibandingkan dengan yang tidak menderita penyakit tersebut. Selain
itu pecandu rokok sering menderita penyakit batuk kronis, kepala pusing,
perut mual, sulit tidur, dan lain-lain. Kalau gejala-gejala di atas tidak
segera diatasi maka gejala yang lebih buruk lagi akan terjadi, seperti
pada seorang atletis lebih besar daripada orang yang tidak pernah
berolahraga (Guyton, 1997).
Faal paru dan olahraga mempunyai hubungan yang timbal balik,
gangguan
faal
paru
dapat
mempengaruhi
kemampuan
olahraga.
E. Kerangka Teori
Faktor Internal:
- Umur
- Jenis Kelamin
- Riwayat Penyakit
- Status Gizi
Faktor Eksternal:
- Alat Pelindung Diri
- Lama Paparan Debu
- Kebiasaan Merokok
- Pemakaian Masker
- Kebiasaan
Berolahraga
- Lingkungan
Kapasitas
vital paru
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B. Manfaat Penelitian
1.
Bagi Keilmuan
Menambah referensi fakta lapangan tentang kaitan perilaku
dengan status kesehatan khususnya perilaku merokok dan olahraga
dengan kapasitas paru.
2.
3.
Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan media peningkatan kemampuan
meneliti. Hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti sebagai
referensi tambahan dalam pembelajaran Epidemiologi Penyakit Tidak
Menular.
4.
Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber
informasi atau pengetahuan tentang pengaruh kebiasaan merokok dan
berolahraga terhadap kapasitas vital paru.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kebiasaan Merokok
Kapasitas
vital paru
Kebiasaan Berolahraga
B. Variabel Penelitian
1.
2.
B. Definisi Operasional
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Nama Variabel
Definisi
Kapasitas vital
Jumlah udara maksimum pada
paru
seseorang yang berpindah
(dikeluarkan) dari paru-paru ke alat
spirometri yang paling kuatpada
satu tarikan nafas.
Cara Ukur
Pemeriksaan
Alat Ukur
Spirometer
Hutchinson
Kebiasaan
merokok
Wawancara
Kuesioner
Kebiasaan
berolahraga
Wawancara
Kuesioner
14
Kategori
Normal, Laki-laki (20-40
th) 3400 (41-60 th)
2400
Tidak normal, Laki-laki
(20-40 th) < 3400 (41-60
th) < 2400 (MC. Ardle
WD. 1991)
1. Perokok
2. bukan perokok
Skala
Nominal
Nominal
Nominal
C. Rancangan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang
(cross-sectional study). Studi ini mempelajari hubungan antara faktor
risiko (paparan) dan efek (outcome) dengan cara mengamati status
faktor risiko (paparan) dan efek secara serentak pada individu-individu
dari populasi tunggal, pada satu saat atau satu periode (Sudigdo
Sastroasmoro, 2002). Studi dimulai dengan menyeleksi populasi studi
yang memenuhi kriteria inklusi, lalu dipilih secara acak sampai jumlah
sampel terpenuhi. Kemudian dilakukan pengukuran status efek
(kapasitas vital paru) dan pengukuran status faktor risiko dengan
wawancara.
Pengukuran faktor risiko
dan efek dilakukan satu kali
Efek (+)
Ya
b Efek (-)
Faktor Risiko
c
Tidak
Efek (+)
d Efek (-)
Ya
Tidak
Jumlah
a
c
a+c
Tidak
Jumlah
b
d
b+d
a+b
c+d
a+b+c+d
E. Pengumpulan Data
a. Data Primer.
Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara
dengan responden untuk mengetahui kebiasaan merokok dan
berolahraga dengan alat bantu kuesioner. Data kapasitas vital
paru diketahui dari pemeriksaan fisik responden dengan alat
spirometri.
Cara penggunaan spirometri adalah sebagai berikut:
(1) Terlebih dahulu memasukkan air ke dalam spirometer
sebatas garis.
(2) Memasang skala ukur pada tempatnya dan disesuaikan
dengan suhu ruangan pada saat itu.
(3) Membersihkan corong dengan alkohol, hal ini juga dilakukan
setiap kali pergantian.
(4) Responden diberi penjelasan sebelum dilakukan pengukuran
mengenai tujuan dan maksud pengukuran.
(5) Melepaskan pengunci
b. Data Sekunder.
Data sekunder berupa gambaran umum Udinus baik
organisasi maupun data karyawan yang didapat dari catatan di
bagian kepegawaian Udinus.
F. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner
Kuesioner
dalam
penelitian
ini
digunakan
untuk
G. Pengolahan Data
Data yang terkumpul kemudian diolah dengan langkah sebagai
berikut :
a. Editing, merupakan langkah memeriksa kelengkapan data yang
diperoleh dari hasil pengukuran.
b. Coding, melakukan pengelompokan jawaban responden dan
memberikan kode untuk memudahkan pengolahan data
c. Data entry, proses pemindahan data ke dalam media komputer
agar diperoleh data masukan yang siap diolah.
d. Tabulating, pengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian
kemudian memasukkan ke dalam tabel.
H. Analisa Data
Analisis Data dengan menggunakan program SPSS yang terdiri dari :
a. Diskripsi karakteristik responden, dengan menyajikan distribusi
frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti.
b. Analisis bivariat.
Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis dua variabel.
Uji statistik
yang
dan
membandingkan
penyimpulan
nilai
hasil
(probabilitas)
yaitu
dengan
hasil
analisa
Keterangan:
P
: konstanta
JADWAL PENELITIAN
Tabel 3. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
Kegiatan
Persiapan (perijinan)
Persiapan interviewer
Uji coba kuesioner
Pengukuran variabel penelitian
Pengolahan dan analisis data
Pembuatan laporan akhir
Mei
X
X
X
Juni
X
X
Bulan
Juli Agst
X
X
X
Sept
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Universitas Dian Nuswantoro merupakan salah satu perguruan
tinggi swasta yang ada di kota Semarang yang memiliki 5 fakultas yaitu
Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Bahasa dan Sastra, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Kesehatan, dan Fakultas Teknik serta program Pasca
Sarjana. Universitas Dian Nuswantoro Terletak di pusat Kota Semarang
yang berkomitmen memajukan dunia pendidikan melalui Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Udinus mempunyai misi Menjadi Universitas pilihan Utama di
bidang pendidikan dan kewirausahaan. Pada saat ini Udinus sedang
menata organisasi guna mengahasilkan lulusan yang berkualitas dan siap
bersaing di dunia kerja melalui penjaminan mutu pendidikan. Kebijakan
mutu Udinus Sebagai perguruan tinggi yang berkualitas, Universitas
Dian Nuswantoro mampu memberikan kepuasan kepada stakeholder,
menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan memiliki
kemampuan wirausaha, oleh karena itu diupayakan usaha-usaha yang
optimal dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya. Cita-cita
tersebut menjadi tanggung jawab bersama segenap civitas akademik,
baik mahasiswa dan yang lebih penting adalah segenap karyawan baik
dosen maupun administrasi. Saat dilakukan penelitian ini, terdapat 255
karyawan laki-laki di Universits Dian Nuswantoro.
Program yang sudah dilakukan oleh Udinus untuk meningkatkan
kenyamanan kerja khususnya melalui pemeliharaan kesehatan pegawai
dilakukan melalui penyediaan layanan pengobatan oleh unit poliklinik,
pendanaan biaya perawatan rawat inap dan melahirkan dengan plafon 7
kali gaji tiap tahunnya, selain itu juga disediakan program makanan
Frekuensi
Persentase
24
9
72,7
27,3
33
100,0
Frekuensi
Persentase
21
12
63,6
36,4
33
100,0
Frekuensi
Persentase
17
16
51,5
48,5
33
100,0
Merokok
Tidak Merokok
Jumlah
Rerata
Minimum
Maksimum
12,5
0,5
24,3
11,2
22
263.529
60.000
600.000
f
1
%
5,9
11
64,7
Berat ( 15 batang/hari)
Total
5
17
29,4
100,0
Frekuensi
Persentase
20
13
60,6
39,4
33
100,0
Merokok
Tidak merokok
%
9
12
Total
Normal
f
52,9
75,0
%
8
4
47,1
25,0
%
17
16
100,0
100,0
Merokok
Tidak
Merokok
Total
F
Kurang Baik
40,0
12
60,0
20
100,0
Baik
69,2
30,8
13
100,0
Kategori
Olah Raga
Sedang
(5-14 bt)
Berat
(15 bt)
Total
f
Kurang
baik
0,0
66,7
33,3
100
Baik
12,5
62,5
25,0
100
darah.
Merokok
lebih
merendahkan
kapasitas
vital
paru
terbentuk
pada
temperature
lebih
rendah
ternyata
dalam hal ini adalah mahasiswa. Global Youth Study Survey (GYTS)
tahun 2000 menemukan bahwa paparan ETS pada anak-anak sangat
tinggi, dimana 7 dari 10 pelajar tinggal di rumah dimana terdapat
perokok yang merokok di dalam rumah, sedangkan 8 dari 10 terpapar
ETS di tempat umum dan 6 dari 10 mempunyai orang tua perokok.
(Aditama, 2000)
Tabel 13. Distribusi Kategori Kapasitas Vital Paru Responden
Berdasarkan Status Kebiasaan Berolahraga
Kebiasaan
Berolahraga
Kurang baik
Baik
Total
f
20
13
%
100,0
100,0
kebiasaan
seseorang
melakukan
olahraga.
Olahraga
dapat
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
1.
2.
3.
4.
5.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan upaya pengendalian perilaku merokok terutama di
dalam ruangan sehingga tidak berakibat terjadinya paparan asap
rokok kepada karyawan bukan perokok.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan mengendalikan perilaku olah raga
sehingga dapat diperbandingkan dengan nyata kapasitas vital paru
perokok dan non perokok.
DAFTAR PUSTAKA
Bhisma Murti. 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. UGM Press.
Yogyakarta
Evelyn C. Pearce. 1991. Anatomi Fisiologis untuk Paramedis. PT. Gramedia
Pusat Utama. Jakarta
Guyton A.E., John E. Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Terjemahan Irawati
Setiawan.EGC . Jakarta
Herry K & Eram T.P, 2005. Panduan Praktikum Laboratorium Kesehatan
Kerja. UPT UNNES Press. Semarang
Husaini, 2006. Tobat Merokok, cetakan 1. Pustaka Iman, Bandung
Jos Usin. 2000. Pernapasan Untuk Kesehatan. Elex Media komputindo. Jakarta
Junsul Hairy, 1989. Fisiologi Olahraga jilid I. Depdikbud Direktorat Jendral
Perguruan Tinggi. Jakarta
Smet, Bart. Psikologi Kesehatan. PT Grasindo. Jakarta. 1994
______________. 2003.
Keperawatan.EGC. Jakarta
Anatomi
Fisiologi
untuk
Mahasiswa
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAH RAGA
TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU (STUDI PADA
KARYAWAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
TAHUN 2010)
A. PENDAHULUAN
1. Interviewer mengucapkan salam.
2. Interviewer memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud
penelitian
3. Interviewer menyampaikan bahwa hasil penelitian ini semata untuk
kepentingan keilmuan sehingga informasi yang diberikan responden
akan dijaga kerahasiaannya.
4. Interviewer mohon ijin pengambilan gambar saat wawancara.
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Bagian
: a. Rektorat/biro
b. Fakultas ........................
c. Pascasarjana
d. UPT..........................
e. TV-Ku
2. Nama
:...............................................
3. Umur
:.................tahun.
C. KEBIASAAN MEROKOK
1. Dalam 6 bulan terakhir apakah anda merokok?
1. Ya
D. KEBIASAAN BEROLAHRAGA
1. Dalam sebulan terakhir apakah anda pernah berolahraga?
1. Ya
2. Tidak
2. Jika pernah,
Jenis Olahraga
Frekuensi/minggu
Durasi (jam)/waktu
E. PENUTUP
1. Interviewer mengecek kembali kelengkapan jawaban responden.
2. Interviewer mengucapkan dan memberikan tanda terimakasih.
3. Mengucapkan salam penutup
Publikasi Ilmiah
Nurjanah, S.KM
NPP 0686.11.2000.223
Riwayat Pekerjaan
2002-sekarang
Riwayat Penelitian
:
1. Hubungan antara kejadian gondok akibat kurang iodium dengan
tingkat konsentrasi dan prestasi belajar pada murid SD/MI kelas V di
Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati tahun 2001.(mandiri)
3. Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kebugaran jasmani
pada manusia usia lanjut di Jawa Tengah (studi kasus di panti wreda
Kota Semarang), 2004 (dibiayai oleh P & K Jateng)
Publikasi Ilmiah
Suharyo, S.KM
NPP 0686.11.2002.299