PERCOBAAN 7 Aldehid Dan Keton
PERCOBAAN 7 Aldehid Dan Keton
3
7.3.1
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat
Tabung reaksi
Penjepit pipet
Pipet tetes
Spiritus
Kaki tiga
Asbes
7. Bunsen
8. Gelas bekker 250 mL
9. Korek api
10. Rak tabung reaksi
Rangkaian alat
Keterangan :
1. Gelas beker
2. Tabung reaksi
3. Asbes atau
kasa
4. Kaki tiga
5. bunsen
7.3.2
Bahan
Aseton
Formaldehid
Sikluheksanon
Fehling A
Fehling B
6. KMnO
7. H2SO
8. NaOH pekat
9. AgNO
10. Larutan amoniak
7.3.3
Prosedur Percobaan
7.4
7.4.1
Hasil Pengamatan
Hasil
Larutan berwarna biru
Hasil
Larutan berwarna hitam
pekat
Langkah Kerja
Dimasukkan 2 tetes sampel dan 2
tetes NaOH kedalam tabung reaksi
Dimasukkan masing-masing
sampel
-aseton
-formaldehid
-benzaldehid
-sikluheksanon
Hasil
Larutan berwarna bening
Hasil
-
Larutan
berbau
Larutan
Larutan
Larutan
bening, tidak
bening, berbau
bening, berbau
bening, berbau
7.4.2
Pembahasan
7.4.2.1
Uji Fehling
+ Cu2O + H2O
(7.1)
R
aldehi
R
fehlin
Asam
OH
Endapan merah
CH + 2
2+
Cu +5 OH
COH + CuO + 3 HO
(7.2)
endapa
n
benzaldehi
d
2+
Cu
HCH + 2
+5 OH
HCO + CuO + 3 HO
(7.3)
endapa
n
Formaldehi
d
CCCH
2+
Cu
OH
(7.4)
O
aseto
n
sikluheksan
2+
Cu
OH
(7.5)
7.4.2.2
dengan
adanya
endapan
cermin
perak
pada
2+
HCH + 2 Ag ( NH )
+ 2 OH
formaldeh
HCOO NHNH + 2 Ag + HO
Endapan cermin perak
(7.6)
CH
+ 2 Ag
2+
(NH )
+ 2 OH
ONH
NH + 2 Ag + HO (7.7)
+3
Endapan
cermin perak
benzaldehid
O
CHCCH
2+
Ag (NH )
OH
aseto
n
(7.8)
sikluheksanon
=O
NH
+
Ag
OH
(7.9)
7.4.2.3
Pembentukan Damar
O
+
NaOH
formaldeh
id
O
HCONa
alkal
i
HO
CH + NaOH
HCONa +
OH
(7.11)
benzaldehi
alkali
O
NaOH
CHCCH
(7.12)
aseto
n
NaO
H
(7.13)
=C
sikluheksan
7.4.2.4
Pada percobaan kali ini sampel yang akan diuji adalah sampel
aldehid yaitu formaldehid dan benzaldehid yang tercium bau asam
yang menunjukan bahwa kedua sampel ini teroksidasi membentuk
asam karboksilat. Hal ini sesuai dengan teori bahwa senyawa
aldehid mudah teroksidasi karena memiliki sebuah atom hidrogen
yang terikat pada gugus karbonilnya. Sedangkan pada sampel keton
yang diuji, yaitu aseton tidak memunculkan bau asam, hal ini
menandakan bahwa senyawa tersebut tak teroksidasi membentuk
asam karboksilat. Hal ini sesuai dengan teori bahwa senyawa keton
sangat sulit untuk teroksidasi membentuk asam karboksilat karena
keton tidak memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada gugus
karbonilnya (tidak reaktik).
Untuk
sampel
sikluheksanon,
setelah
diuji
memang
memunculkan bau. Namun bau ini bukan karena sikluheksanon
teroksidasi
menjadi
asam
karboksilat,
melainkan
karena
sikluheksanon sendiri adalah salah satu senyawa aromatik. Hal ini
ditunjukan pada saat belum diuji, sampel sikluheksanon telah
memunculkan bau asam menyengat. Hal yang sama juga terjadi
pada sampel benzaldehid, karena benzaldehid juga termasuk
senyawa aromatik, hanya saja setelah direaksikan benzaldehid tetap
akan teroksidasi membentuk asam karboksilat. Reaksi yang
terbentuk yaitu :
O
kalor
HCH + KMnO + 2 H
(7.14)
HCOOH + 2 KMnO + HO
formalde
hid
O MnO, H
CH
O
C
(7.15)
OH
benzaldehi
d
O
2
KMnO
(7.16)
HSO
CHCCH
aseto
n
MnO, H
=O
(7.17)
sikluheksan
on
7.4.3
7.5
Penutup
Kesimpulan